Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

BUMI DAN ANTARIKSA DALAM IPA SD

TATA SURYA DAN KARAKTERISTIKNYA

Dosen pengampuh : masnur S.pd,M.pd

Kelompok II :

Hasna : 7318206012

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP MUHAMMADIYAH ENREKANG 2019/2020


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayanya, sehingga kita masih bias menyelesaikan makalah ini . Tanpa pertolongannya tentu kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya
di akhirat nanti.
Penyusunan makalah ini untuk salah satu tugas mata kuliah “BUMI DAN ANTARIKSA
DALAM IPA SD “. Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pembaca dapat
mengetahui tentang bagaimana dan apa sebenarnya “BUMI DAN ANTARIKSA DALAM IPA SD “.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini.karena itu,kami sangat
mengharapkan kritikan dan sarandari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan
makalah ini.

Penulis

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PEMBUKAAN ............................................................................................................................................. 1
A. Latar belakang ................................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................................................................. 1
BAB II........................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 2
A. Teori pembentukan tata surya....................................................................................................... 2
B. Model tata surya .............................................................................................................................. 6
C. Pengelompokan planet.................................................................................................................... 7
D. Matahari kemudian planet-plane .................................................................................................. 8
E. Asteroid .......................................................................................................................................... 13
F. Meteor ............................................................................................................................................ 14
G. Komet ......................................................................................................................................... 14
H. Satelit dan bulan ....................................................................................................................... 15
BAB III ....................................................................................................................................................... 20
PENUTUP .................................................................................................................................................. 20
A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 20
B. Saran .............................................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 21

ii
BAB I

PEMBUKAAN
A. Latar belakang
Bumi merupakan sebuah planet yang senantiasa mengitari bintang pusatnya, yaitu
Matahari. Selain Bumi, masih banyak benda-benda langit lainnya yang berputar dalam
pengaruh Matahari sebagai bintang pusat-nya. Benda-benda langit tersebut adalah planet,
planet kerdil, satelit, komet, asteroid, objek-objek trans neptunus, dan yang lainnya.
Seluruh benda langit tersebut beserta dengan Matahari berada dalam suatu sistem yang
dinamakan Sistem Tata Surya. Matahari sendiri berada dalam suatu galaksi yang
dinamakan Galaksi Bimasakti. Sebuah galaksi tersusun atas gugusgugus bintang.
Gabungan gugus-gugus bintang itulah yang membentuk suatu galaksi. Bintang-bintang
yang berada dalam suatu galaksi jumlahnya mencapai ratusan milyar. Terdapat sekitar
100 milyar lebih bintang yang menghuni Galaksi Bimasakti. Di Alam semesta atau jagat
raya terdapat banyak galaksi. Letak suatu galaksi dengan galaksi yang lain sangat
berjauhan. Biasanya untuk menuliskan jarak dalam alam semesta, misalnya jarak antar
galaksi dinyatakan dalam tahun cahaya. Gambar 1 menunjukkan galaksi-galaksi yang
diambil menggunakan teleskop Hubble.
B. Rumusan masalah

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori pembentukan tata surya

Ada beberapa teori pembentukan tata surya yang banyak dikenal dan diakui. Beberapa di
antaranya adalah teori nebula, teori plantesimal, teori pasang surut, teori lyttleton atau bintang
kembar, teori awan debu, dan hipotesis kulper.

1. Teori Nebula

Dalam teori Nebula, diungkapkan bahwa pada awalnya sistem tata surya ini terbentuk
dari suatu nebula atau kabut tipis yang sangat luas. Nebula atau massa gas raksasa yang
bercahaya ini berputar perlahan -lahan yang kemudian secara berangsur -angsur mendingin,
mengecil dan mendekati bentuk bola.

Rotasi yang terjadi semakin lama semakin kencang sehingga mengakibatkan bagian
tengah dari massa tersebut jadi menggelembung. Akibatnya, lingkaran materi tersebut terlempar
keluar.

Lingkaran inilah yang kemudian mendingin, mengecil, hingga akhirnya menjadi planet -
planet. Planet -planet yang terbentuk tetap mengorbit mengeliling inti massa. Sementara
lingkaran lain terlempar lagi dari pusat massa sehingga menjadi seluruh planet yang kita kenal
sekarang ini, termasuk bumi.

Pusat massa tersebut adalah matahari. Berikutnya, planet -planet yang ada juga
melemparkan massa-nya keluar angkasa sehingga berubah menjadi satelit seperti bulan yang
dimiliki oleh bumi.

2
Teori Nebula diketahui muncul pertama kali pada abad XVIII yang diawali oleh pendapat
dari seorang filsuf Jerman bernama Immanuel Kant. Pendapat Kant mengenai tata surya yang
terbentuk dari nebula ini kemudian diperkuat oleh Marquis de Laplace (Piere Simon), yang
merupakan seorang astronom Prancis.

Teori yang diungkapkan oleh Laplace lebih merupakan penjelasan pendapat Kant. Meski
Laplace pun tidak mengetahui sumbangan dari pemikiran kant dalam teorinya tersebut. Karena
berasal dari pemikiran dua ahli ini, maka teori Nebula juga sering disebut sebagai Teori Kant -
Laplace.

2. Teori Planetesimal

Yang dimaksud dengan planetesimal merupakan suatu benda padat kecil yang bergerak
mengelilingi suatu inti yang bersifat gas. Teori planetesimal mengemukakan bahwa suatu ketika
sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan cepat dan berada sangat dekat dengan matahari.

Bintang yang melintas tersebut rupanya memiliki daya tarik yang besar sekali sehingga
mengakibatkan pasang di bagian gas panas matahari. Karenanya, terdapatlah massa gas dari
matahari yang terlempar keluar dan mulai mengorbit pada matahari.

Namun, karena daya tarik yang masih banyak dimiliki matahari, maka massa gas tersebut
tertahan dan bergerak mengeliling matahari. Massa gas ini lama kelamaan menjadi dingin dan
bentuknya menjadi cairan yang lalu memadat. Massa tersebutlah yang saat ini kita kenal sebagai
planet, termasuk untuk bumi kita.

Teori Planetesimal ini muncul pertama kali sekitar tahun 1900. Teori ini pertama kali
dikemukakan oleh seorang astronom bernama Forest Ray Moulton serta seorang ahli geologi
bernama T.C. Chamberlain dari Universitas Chicago.

Teori planetesimal ini didasarkan pada pengamatan bahwa beberapa bintang di langit
nampak tidak pernah berhenti bergerak. Suatu ketika, bintang yang terus bergerak tersebut
melintas sangat dekat dengan Matahari.

3
Lalu karena adanya gaya gravitasi, maka terjadilah gaya tarik menarik antara matahari
dan bintang yang melintas tersebut. Terjadilah pasang yang mengakibatkan terbentuknya planet -
planet. Planet yang terbentuk ini yang mungkin mengikuti bintang yang lewat tadi.

3. Teori Pasang Surut

Teori pasang surut atau teori pasang ini juga terkadang disebut sebagai teori ide benturan.
Dalam teori pasang surut atau teori ide benturan ini, disebutkan bahwa planet -planet awalnya
terbentuk secara langsung oleh gas asli matahari yang tertarik oleh bintang yang melintas sangat
dekat dan nyaris bersinggungan dengan matahari.

Teori ini memang hampir sama dengan teori planetesimal. Hanya bedanya, pada teori
pasang surut ini planet tidak terbentuk oleh planetesimal. Teori ini menyebutkan bahwa saat
bintang berada sangat dekat dengan matahari, ada tarikan gravitasinya yang menyedot filament
gas yang berbentuk cerutu panjang.

Filament ini membesar di bagian tengah dan mengecil di kedua ujungnya. Dari filament
inilah, kemudian terbentuk sebuah planet. Pendapat ini dicetuskan pertama kali oleh Sir James
Jeans dan Sir Harold Jeffreys dari Inggris pada tahun 1918.

Jeans dan Jeffreys beranggapan bahwa kelahiran Tata Surya adalah suatu peristiwa
langka. Sebab, peristiwa ini terjadi saat matahari nyaris bersinggungan dengan sebuah bintang.
Peristiwa yang menyebabkan lidah matahari jadi berbentuk seperti cerutu ini juga menjadi
penjelasan logis tentang ukuran planet yang berbeda satu sama lain.

4. Teori Lyttleton atau Teori Bintang Kembar

Teori lyttleton atau yang juga sering disebut sebagai teori bintang kembar ini
mengemukakan bahwa mulanya matahari merupakan bintang kembar yang mengelilingi sebuah
medan gravitasi. Tapi, ada sebuah bintang yang menabrak salah satu bintang kembar tersebut
dan mungkin menghancurkannya.

Bintang yang hancur tersebut lantas berubah menjadi massa gas yang berputar-putar.
Karena terus berputar, maka massa gas itu berubah dingin dan membentuk planet – planet.

4
Sementara satu bintang lain yang bertahan menjadi pusat tata surya yang kita kenal sebagai
matahari.

Matahari mampu menahan planet yang terbentuk tersebut karena memiliki kekuatan
gravitasi. Karenanya, planet -planet dapat beredar menurut lintasannya mengelilingi matahari.
Karena anggapan pembentukan tata surya ini karena adanya suatu benturan, maka itu sebabnya
teori ini juga dikenal sebagai teori ide benturan.

Teori Lyttleton ini dicetuskan oleh R.A. Lyttleton yang merupakan seorang astronom. Ia
melakukan modifikasi terhadap teori benturan yang sebelumnya pernah ada. Namun, teori yang
diungkapkan Lyttleton ini dianggap memiliki penjelasan yang lebih baik mengenai asal mula
Tata Surya berdasarkan teori benturan.

5. Teori Awan Debu

Teori Awan Debu mengungkapkan bahwa calon Tata Surya awalnya adalah awan yang
sangat luas. Awan ini terdiri dari debu dan gas kosmos yang diperkirakan berbentuk seperti
sebuah piring.

Namun, terdapat ketidakteraturan dalam awan tersebut yang menyebabkan terjadinya


perputaran sehingga gas dan debu yang berputar berkumpul jadi satu. Sementara debu dan gas
ini terus berputar, awan tersebut pun menghilang.

Lalu, partikel -partikel debu yang keras saling berbenturan, melekat dan berubah menjadi
planet. Lalu berbagai gas yang ada di tengah -tengah awan berkembang dan menjadi matahari.

Teori Awan Debu ini dicetuskan oleh Fred L. Whippel yang merupakan seorang
astronom asal Amerika Serikat. Jika ditelusuri dari prosesnya, teori ini seolah merupakan
pengembangan teori Nebula.

Selain apa yang diungkapkan oleh Fred L. Whippel, ada juga astronom Inggris bernama
Fred Hoyle dan astronom Swedia bernama Hannes Alven yang mengungkapkan teori yang
serupa dengan teori Awan Debu.

5
Mereka berpendapat bahwa pada mulanya Matahari berputar dengan cepat dengan
piringan gas di sekelilingnya. Jika merujuk pada penelitian era modern, Matahari dikatakan
berputar kira-kira satu kali dalam 27 hari.

Sementara perhitungan mutakhir juga menunjukkan bahwa Matahari primitif berputar


lebih cepat sehingga memungkinkan terlemparnya bahan -bahan yang kemudian membentuk
planet. Hal inilah yang mendukung teori awan debu ini.

6. Hipotesis Kuiper

Dalam Hipotesis Kuiper, dikemukakan bahwa alam semesta ini pada awalnya terdiri dari
formasi bintang -bintang. Lalu, terdapat dua pusat yang memadat dan berkembang dalam suatu
awan antarbintang dari gas hydrogen.

Satu pusat lebih besar daripada pusat yang lainnya. Satu pusat yang lebih besar ini
kemudian memadat dan menjadi bintang tunggal yang kita kenal sebagai matahari.

Hipotesis ini dikemukakan oleh Gerard P Kuiper (1905 – 1973). Karena masih
merupakan hipotesis dan belum dianggap sebagai teori yang memiliki dasar kuat, pendapat
Kuiper ini lumayan jarang digunakan.

B. Model tata surya

Tata surya dapat dipandang sebagai sebuah sistem yang secara terstruktur
tersusun oleh benda-benda langit yang menjadi anggotanya. Diameter tata surya sekitar
30 tahun cahaya. Tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya selama setahun,
yakni 9,46 triliun km. Silahkan kalikan nilai ini dengan 30, maka hasilnya adalah panjang
diameter dari tata surya kita. Benda-benda langit tersebut terdiri dari; Matahari, planet,
satelit, asteroid, meteor, komet, dan benda-benda angkasa lainnya.

6
C. Pengelompokan planet

Efek Doppler pada gelombang bunyi menyatakan frekuensi yang didengar oleh pengamat
yang bergerak terhadap sumber bunyi akan berbeda denan frekuensi sumber bunyi. Jika
pengamat bergerak mendekati sumber bunyi, maka pengamat akan mendengar.
Saat ini jumlah planet adalahdelapan planet. Sebelumnya jumlah planet yang ditemukan
adalahsembilan planet dengan Pluto planet yang terakhir.namun karena letaknya sudah
sangat jauh dan ukurannya yang kecil Pluto tidak digolongkan kedalam planet lagi. Urutan
kedelapan planet tersebut dimulai dari yang terdekat dari matahari.
Matahari bersinar karena sumber cahaya yang ada dalam matahari itu sendiri.karena itu
matahari tergolong bintang. Planet-planet bersinar karena planet-planet memantulkan cahaya
matahari yang diterimanya. Ada tiga cara pengelompokan panet-planet yaitu:
 Berdasarkan Bumi sebagai pembatas
Planet Inferior = Planet – planet yang orbitnya terletak di dalam orbit bumi mengitari matahari
Yaitu : Merkurius , Venus
Planet Superior = Planet - planet yang orbitnya terletak di luar orbit bumi
mengitari matahari Yaitu : Jupiter , Saturnus , Uranus , Neptunus , Pluto
Bumi tidak dimasukkan kedalam golongan tersebut karena bumi adalah pembatasnya
 Berdasarkan ukuran dan komposisinya
Planet Terrestrial = Planet - planet yang berukuran agak kecil dan sebagian besar
terdiri atas bebatuan
Yaitu : Merkurius , Venus , Bumi , Mars
Planet Jovian = Planet - planet yang berukuran besar dan sebagian besar terdiri atas
es dan gas hidrogen

7
Yaitu : Jupiter , Saturnus , Uranus , Neptunus
Planet Kerdil = Planet yang berukuran kecil dan terdiri atas es dan bebatuan
Yaitu : Pluto

D. Matahari kemudian planet-plane


 Matahari
Matahari merupakan bintang besar yang menjadi pusat tata surya, karena semua planet
dan benda-benda di tata surya beredar mengelilinginya. Matahari berotasi, sedangkan planet-
planet melakukan rotasi dan revolusi. Jarak rata-rata matahari dengan Bumi dinamakan satu
satuan astronomi, dan besarnya kira-kira 150.000.000 km. Suhu permukaan matahari kira-kira
6.0000C, dengan diameter 109 kali diameter Bumi atau sekitar 1.400.000km.
Prominensa adalah pancaran gas berbentuk kembang api merah yang menyembur dari
dalam matahari. Prominensa terjadi karena matahari terdiri dari gas hidrogen. Hidrogen terus-
menerus meledak dan berubah menjadi unsur yang lain, namun karena gravitasinya terlalu besar,
unsur tersebut tidak terlepas keluar melainkan kembali tersedot kedalam inti.
Pada permukaan matahari terdapat bintik hitam. Sebenarnya bintik hitam ini merupakan
daerah permukaan matahari yang yang suhunya lebih rendah dibandingkan dengan suhu
permukaan lainnya. Sehingga warnya menjadi lebih gelap, namun sebenarnya suhunya masih
lebih dari 4.000OC. Bintik hitam ini terkadang mengalami ledakan yang biasa disebut sunflare
(semburan matahari). Pada saat terjadi ledakan bintik hitam, sunflare memancarkan energi,
seperti sinar ultraviolet, sinar x dan sebagainya. Sinar-sinar inilah yang kemudian dapat
mengacaukan lapisan ionosfer yang dianggap sebagai cermin gelombang elektromagnetik maka
muncul lah fenomena Dellinger. Selain fenomena dellinger, terjadi pula fenomena aurora. Saat
masuk ke lapisan ionosfer, partikel yang dipancarkan oleh flare bertabrakan dengan atom yang
ada di atmosfer Bumi. Peristiwa ini menimbulkan sinar yang indah di daerah kutub.
 planet
Pada tanggal 24 Agustus 2006 di Praha Ceko, pertemuan International Astronomical
Union dikeluarkan definisi baru mengenai planet:
1) Benda antariksa yang mengorbit mengelilingi bintang, sementara benda tersebut bukan
bintang.
2) Memiliki massa yang cukup besar lebih dari 5x1020 kg

8
3) Berdiameter lebih dari 800 km
4) Memiliki gravitasi cukup berat sehingga bentuknya mendekati bulat serta
membebaskan lingkungan sekitar orbit (tidak memotong orbit planet lain).
Berdasarkan posisinya, planet di tata surya dibagi atas planet dalam dan planet luar. Planet dalam
adalah planet yang bila dibandingkan dengan Bumi, lebih dekat dengan matahari, yaitu
Merkurius dan Venus. Sedangkan planet luar, adalah planet yang jaraknya dengan matahari lebih
jauh bila dibandingkan dengan Bumi, yaitu Mars, Jupiter, Satrunus, Uranus dan Neptunus.
Berdasarkan besar dan massa jenisnya planet dibagi menjadi Terrestrial Planet dan Giant
Planet/Jovian Planet. Planet yang ukurannya kecil dan massa jenisnya tinggi disebut Planet
Terrestrial atau Keluarga Bumi. Planet-planet yang termasuk dalam Keluarga Bumi adalah planet
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Giant atau Jovian Planet biasa juga disebut Planet Keluarga
Jupiter merupakan kelompok planet yang ukurannya besar namun massa jenisnya rendah, planet-
planet ini adalah Jupiter, Satrunus, Uranus dan Neptunus.
Sejak ditetapkannya definisi planet yang baru, Pluto tidak berhak menyandang nama
planet. Berkat perkembangan teknologi observasi astronomi, diketahui bahwa ternyata ukuran
Pluto lebih kecil dibandingkan Bulan dan orbitnya oval tidak beraturan. Status Pluto mulai
diragukan pada tahun 2003, hingga akhirnya Pluto resmi dikeluarkan dari daftar planet pada
tahun 2006 dan kemudian nama Pluto dirubah menjadi 134340, sedangkan Charon, yang dulunya
dikenal sebagai satelitnya Plutomenjadi 134340 I. Dan kini, 134340 termasuk kedalam daftar
Planet Kerdil atau Planet Katai, yaitu planet yang gravitasinya lemah dibandingkan dengan
kedelapan planet yang lainnya. Namun, standar definisi planet kerdil dan benda-benda langit
lainnya sampai sekarang masih belum ditetapkan. Sedangkan anggota planet katai yang lainnya
adalah Ceres, Haumea, Makemake, dan Eris.
a. Merkurius
Merkurius adalah planet yang paling dekat jaranknya dengan Matahari. Jarak antara
Merkurius dan Matahari kira-kira 57.900.000 kilometer atau 0,39 SA. Hal ini mengakibatkan
suhu di Merkurius pada siang hari bisa mencapai 430oC, sedangkan pada malam hari suhunya
turun menjadi -180oC.
Diantara Planet Keluarga Bumi, Merkurius lah yang ukurannya paling kecil, yaitu 38%
diameter Bumi dengan massa 1/18 massa Bumi dengan periode revolusi kurang lebih 88 hari dan
periode rotasinya kira-kira 59 hari. Merkurius tidak memiliki atmosfer dan satelit. Sedangkan

9
penampakan permukaan planet ini berupa kawah-kawah yang diduga hasil dari pengerutan pada
periode wala sejarah planet ini. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri atas
atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin Matahari.
b. Venus
Venus (0,7 SA) adalah planet yang terlihat paling terang, dilihat dari Bumi. Venus
nampak paling jelas dari Bumi, karena sebagian besar atmosfer tebal di Venus terbentuk dari
karbondioksida dan Venus memantulkan 75% sinar Matahari yang diterimanya. Karena atmosfer
Venus yang tebal, maka panas terperangkap dalam atmosfer, sehingga muncullah efek rumah
kaca. Selain efek rumah kaca yang kuat, permukaan Venus juga tertutup oleh banyak gunung
berapi dengan asap yang pekat dengan lava yang panas, hingga mahluk hidup sulit untuk hidup
disana. Hal ini pula lah yang menyebabkan Venus menjadi planet yang terpanas di tata surya
dengan suhu permukaan mencapai 465oC.
Venus juga sering dijuluki Bintang Fajar atau Bintang Kejora karena tampak menjelang
matahari terbit atau beberapa saat sesudah matahari terbenam. Setelah bulan, Venus adalah
benda langit yang paling terang dilihat dari Bumi. Venus juga dianggap sebagai kembarannya
Bumi karena massanya yang hampir mirip dengan Bumi, yaitu 0,815 dari massa Bumi,
ukurannya pun hampir sama dengan Bumi, yaitu 12.100 km. sedangkan gravitasinya kira-kira
0,88 kalinya Bumi. Namun Venus memiliki arah rotasi yang berbalikkan dengan Bumi, sehingga
di Venus Matahari terbit dari sebelah barat dan tenggelam dari sebelah timur. Dengan waktu
tempuh rotasi 243,2 hari dan revolusi 224,7 hari.
c. Bumi
Bumi merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang mendukung kehidupan.
Kombinasi cairan air, atmosfer yang terdiri atas oksigen dan nitrogen, dan pola cuaca yang
dinamis memberikan unsur-unsur dasar untuk beraneka ragam kehidupan mahluk hidup
didalamnya. Bumi memiliki bualn sebagai satelit alami. Jarak Bumi ke Matahari adalah 1 AU,
dengan diameter Bumi 12.760 km dan rotasi 23,56 menit serta revolusi 365,26 hari. Suhu
terendah di Bumi adalah -70oC dan tertinggi mencapai 55oC.
d. Mars
Planet Mars atau yang biasa dipanggil “si planet merah” ini memang tampak merah bila
dilihat pada malam hari. Hal ini disebabkan karena permukaan tanah di Mars yang berupa batu-
batuan dan tanah liat banyak mengandung oksida besi. Sedangkan unsur penting di atmosfer di

10
Mars yang tipis adalah karbondioksida dan karena hampir tidak ada uap air menjadikan Mars
sangat kering. Pemukaan Mars juga terdapat banyak gunung, yang salah satunya merupakan
gunung terbesar di tata surya, yaitu Gunung Olympus dengan diameter permukaan bawannya
500-600 km. selain gunung, juga terdapat Ngarai (canyon) Marineris.
Suhu terendah dipermukaan Mars -120oC dan suhu tertingginya mencapai 25oC. Jarak
rata-rata Mars dari Matahari adalah 1,5 AU dengan ukuran lebih kecil dari Venus dan Bumi
(0,107 massa Bumi) dan diameter ekuatorialnya 6.790 km. Dengan diameter Mars yang hampir
separuhnya Bumi, satu harinya lebih panjang 41 menit daripada Bumi, sedangkan satu tahun di
Mars sama dengan 687 hari.
Di kutub Mars juga terdapat es seperti es yang terdapat di kutub Bumi, es ini sebagian besar
merupakan campuran air dan karbondioksida beku. Mars memiliki dua satelit, Phobos dan
Deimos. Satelit Mars ini diduga merupakan asteroid yang terjebak oleh gravitasi Mars, karena
bentuk Phobos terlihat seperti batu hitam gelap berukuran 15x12x11 km, dengan lubang-lubang
kecil dipermukaannya. Sedangkan Deimos, berukuran 27x21x19 km dengan lebih banyak lagi
lubang pada permukaannya bila dibandingkan dengan Phobos.
e. Jupiter
Jupiter (5,2 AU) merupakan planet terbesar di tata surya dengan diameter 11 kalinya
Bumi dengan massa 318 massa Bumi. Unsur pembentuk utama lapisan atmosfernya adalah
hidrogen dan sedikit helium. Jupiter berotasi dengan kecepatan yang sangat tinggi, yaitu sekitar
10 jam. Hal inilah yang mengakibatkan permukaan di planet Jupiter tampak seperti belang-
belang. Bintik merah raksasa dipermukaan planet Jupiter sendiri merupakan pusaran raksasa
yang sangat besar. Namun, revolusi planet ini memakan waktu yang cukup lama, yaitu 11,86
tahun. Sedangkan planet ini memiliki cukup banyak satelit, sekitar lebih dari 60 satelit. Tapi ini
masih bisa berubah lagi, karena satelit-satelit planet yang ditemukan akan semakin banyak
seiring dengan kemajuan teknologi observasi astronomi. Io, Europa, Ganymede dan Callisto
adalah satelit Jupiter yang ditemukan oleh astronom Italia, Galileo Galilei pada tahun 1610.
Karena itulah keempat satelit ini dikenal sebagai empat satelit Galileo. Ganymede adalah satelit
terbesar ditata surya dengan ukuran yang lebih besar dari pada Merkurius.
f. Saturnus
Saturnus (9,5 AU), adalah planet yang dikenal dengan cincinnya yang terbentuk dari
debu luar angkasa, batu, es dan lain-lain. Planet ini memiliki beberapa kesamaan dengan Yupiter,

11
antara lain komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, berat
planet ini kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa Bumi, sehingga menjadi planet yang
paling tidak padat di tata surya. Satu hari di Saturnus sama dengan 10 jam 40 menit dengan masa
revolusi 29,5 tahun. Dengan diameter ekuatorialnya 120.540 km dan suhu di puncak awannya -
180oC.
Sejauh ini, Saturnus memiliki 60 satelit (dan tiga yang belum dipastikan). Kecuali Titan,
kesemua satelit Saturnus tersusun atas bongkahan es, sebagian bercampur dengan batu disana-
sini. Satelit-satelit yang memiliki gravitasi sama seperti planet ini mengitari Saturnus dan
menarik cincin Saturnus. Makanya, interval jarak cincin juga berubah. Beberapa satelit Saturnus
adalah Mimas, Enceladus, Dione, Iapetus, Rhea dan Titan. Titan berukuran lebih besar daripada
Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit yang memiliki atmosfer yang cukup berarti,
berupa hidrogen dan makromolekul organik yang kompleks. Sedangkan permukaan Titan
terdapat bagian lautan yang nampak berwarna biru tua dan diperkirakan dipenuhi dengan etana
atau metana cair. Keadaan di Titan ini diperkirakan mirip dengan awal mula Bumi ketika belum
ada kehidupan.
g. Uranus
Uranus (19,6 AU), yang ditemukan oeh William Herschel, astronom Inggris pada tahun
1781, berjarak kurang lebih 2.900.000.000 km dari Matahari. Jarak ini kira-kira 20 kali lipat
jarak antara Matahari dan Bumi, massanya kira-kira 14,5 kali massa Bumi. Uranus memiliki
keunikan, karena sudut rotasi planet ini miring 98 derajat dari orbit revolusinya. Hal ini lah yang
menyebabkan kutub utara dan kutub selatan di Uranus bergiliran menghadap Matahari, sehingga
selama 42 tahun terus menerus musim panas, dan begitu pula sebaliknya. Namun demikian,
temperatur musim dingin Uranus lebih tinggi dari pada musim panas. Hal ini dikarenakan pada
musim panas, molekul hidrogen yang terdiri dari dua atom hidrogen menyerap panas dan sinar
ultraviolet secara terpisah. Ketika tiba musim dingin, keduanya akan bersatu menjadi molekul
hidrogen. Panas yang tadi diserap dilepaskan kembali. Hal inilah yang menyebabkan saat musim
dingin suhunya menjadi lebih panas.
Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya
sedikit memancarkan energi panas. Bagian inti ini dibungkus oleh campuran air, amoniak, dan
metana. Suhu di puncak awannya -210oC. Jika dilihat dari dekat, Uranus juga sebenarnya
memiliki 11 buah cincin yang sangat tipis. Sampai saat ini, Uranus memiliki 27 satelit. Titania,

12
Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda adalah beberapa satelit Uranus yang diketahui lewat
gambar-gambar yang dikirimkan oleh teleskop luar angkasa Hubble dan Wahana Voyager 2.
Periode rotasi planet ini 17 jam 24 menit dan periode revolusinya 84 tahun.
h. Neptunus
Neptunus ditemukan berdasarkan perhitungan matematika. Setelah menemukan Uranus, para
astronom mengetahui bahwa planet ini sedikit demi sedikt keluar dari orbitnya karena terseret
suatu gravitasi. John Couch Adam dari Inggris dan Urbain le Verrier dari Perancis dengan
matematika menghitung tempat yang seharusnya ada planet yang tak terlihat. Akhirnya, pada
tahun 1846, Johann Gottfried Galle dari Jerman menemukan Planet Neptunus. Setelah itu, para
astronom menemukan dua buah satelit Neptunus dan kemudian ditemukan 11 satelit lagi, hingga
berjumlah 13 buah satelit.
Neptunus (30 AU) bermassa sedikit lebih kecil daripada Uranus, tetapi memiliki 17 kali massa
Bumi sehingga lebih padat. Neptunus memancarkan panas dari dalam, tetapi tidak sebanyak
Yupiter atau Saturnus. Diameter ekuatorialnya 49.530 km dengan volumen 57 kali volume
Bumi, sedangkan massanya 17,14 kali massa Bumi. Kala revolusi planet biru ini adalah 164,79
tahun, dengan masa rotasi 16 jam 7 menit. Suhu di puncak awan planet Neptunus adalah -210oC.
atmosfer Neptunus tersusun dari hidrogen, helium dan metana.
Neptunus juga mempunyai 6 buah cincin, 4 buah cincin lebar dan 2 buah lainnya kecil.
Ada 13 satelit yang diketahui dimiliki oleh Neptunus, diantaranya adalah Proteus dan Triton.
Satelit terbesar adalah Triton merupakan satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah
(retro-gade) dan satelit ini juga merupakan satelit paling dingin di tata surya dengan suhu 240o-
235o dibawah nol.
Lewat Wahana Voyager 2, diketahui bahwa di Neptunus juga terdapat pusaran raksasa
yang mirip dengan Bintik Merah Raksasa yang ada di Jupiter. Dua bintik hitam tersebut
merupakan badai besar yang dihasilkan oleh atmosfer Neptunus yang sangat kuat. Badai raksasa
sebesar Bumi tersebut berputar dengan kecepatan 2000 km/jam. Merupakan angin yang paling
cepat di dalam tata surya.

E. Asteroid
Asteroid secara umum adalah objek tata surya yang terdiri atas batuan dan mineral logam
beku. Dalam tata surya diperkirakan ada lebih dari 100.000 asteroid. Asteroid terbesar bernama

13
Ceres dengan garis tengah kurang lebih 685 km, namun setelah tahun 2006 Ceres diklarifikasi
lebih lanjut dan kemudian dinyatakan sebagai anggota dari Planet Kerdil. Asteroid lainnya
adalah Gaspra, Ida, Vesta, dan Hygeia.
Asteroid banyak dijumpai diantara lintasan Mars dan Jupiter. Diantara Mars dan Jupiter ini
terdapat daerah yang disebut Sabuk Asteroid, yang merupakan kumpulan batuan metal dan
mineral. Kebanayakan asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer dan beberapa memiliki
diameter 100 km atau lebih. Sabuk asteroid utama terletak diantara orbit Mars dan Jupiter,
berjarak antara 2,3 hingga 3,3 AU, diduga merupakan sisa dari formasi tata surya yang gagal.
F. Meteor
Meteor merupakan benda-benda langit kecil yang juga mengelilingi Matahari dan
jumlahnya sangat banyak. Meteor banyak mengandung besi dan nikel. Sering beberapa diantara
meteor jatuh ke Bumi. Meteor yang jatuh ke Bumi akan bergesekan dengan atmosfer Bumi dan
terbakar, hingga meteor biasanya akan habis dahulu sebelum mencapai permukaan Bumi.
Gesekan meteor dan atmosfer Bumi menghasilkan sinar yang nampak sebagai bintang jatuh atau
bintang pijar. Batu meteor yang berhasil mencapai permukaan Bumi disebut meteorit. Batu ini
akan meninggalkan bekas berupah kawah pada permukaan Bumi. Kawah Barringer di Arizona,
Amerika Serikat merupakan hasil dari jatuhnya meteor ke permukaan Bumi. Kawah ini
berdiameter 1.200km dengan kedalaman mencapai lebih dari 175 meter.
G. Komet
Komet adalah bintang pengembara, yang melintasi Matahari sambil melintas orbit elips
yang sangat panjang. Komet terbentuk dari gas, debu, dan bongkahan es sisa penciptaan tata
surya. Seperti pada umumnya, komet akan terlihat lebih bercahaya ketika posisi mereka lebih
dekat dengan matahari, karena radiasi matahari mendidihkan partikel es dan debu di inti komet.
Material berbentuk awan ini disebut kepala (coma) kadang-kadang memiliki ekor, terlihat
bercahaya karena memantulkan bentuk sinar matahari. Panjang ekor komet bisa mancapai lebih
dari 100 juta kilometer. Sambil mengelilingi orbit yang oval panjang, kepala komet selalu
menghadap Matahari

Beberapa komet yang sudah dikenal adalah Komet Hyakutake, Komet Halley, Komet Encke
(secara resmi dinamai 2P/Encke), Komet West, Komet Ikeya-Seki, Comet Kohoutek, Komet

14
Shoemaker-Levy 9 (SL9, secara resmi disebut D/1993 F2), dan Komet Biela (sebutan resmi:
3D/Biela).
H. Satelit dan bulan

Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal 4
Oktober 1957, dan memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai kepala
disain dan Kerim Kerimov sebagai asistennya. Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa
(space race) antara Soviet dan Amerika.
Sputnik 1 membantu mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer dengan jalan
mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi signal radio pada lapisan
ionosphere. Karena badan satelit ini diisi dengan nitrogen bertekanan tinggi, Sputnik 1 juga
memberi kesempatan pertama dalam pendeteksian meteorit, karena hilangnya tekanan dalam
disebabkan oleh penetrasi meteroid bisa dilihat melalui data suhu yang dikirimkannya ke bumi.
Sputnik 2 diluncurkan pada tanggal 3 November 1957 dan membawa awak makhluk hidup
pertama ke dalam orbit, seekor anjing bernama Laika.
Pada bulan Mei, 1946, Project Rand mengeluarkan desain preliminari untuk experimen wahana
angkasa untuk mengedari dunia, yang menyatakan bahwa, "sebuah kendaraan satelit yang berisi
instrumentasi yang tepat bisa diharapkan menjadi alat ilmu yang canggih untuk abad ke
duapuluh". Amerika sudah memikirkan untuk meluncurkan satelit pengorbit sejak 1946 di bawah
Kantor Aeronotis angkatan Laut Amerika (Bureau of Aeronautics of the United States Navy).
Project RAND milik Angkatan Udara Amerika akhirnya mengeluarkan laporan di atas, tetapi
tidak mengutarakan bahwa satelit memiliki potensi sebagai senjata militer; tetapi, mereka
menganggapnya sebagai alat ilmu, politik, dan propaganda. Pada tahun 1954, Sekertari
Pertahanan Amerika menyatakan, "Saya tidak mengetahui adanya satupun program satelit
Amerika."
Pada tanggal 29 Juli 1955, Gedung Putih mencanangkan bahwa Amerika Serikat akan
mau meluncurkan satelit pada musim semi 1958. Hal ini kemudian diketahui sebagai Project
Vanguard. Pada tanggal 31 July, Soviets mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan satelit
pada musim gugur 1957.
Mengikuti tekanan dari American Rocket Society (Masyarakat Roket America), the National
Science Foundation (Yayasan Sains national), and the International Geophysical Year, interest
angkatan bersenjata meningkat dan pada awal 1955 Angkatan Udara Amerika dan Angkatan
Laut mengerjai Project Orbiter, yang menggunakan wahana Jupiter C untuk meluncurkan satelit.
Proyek ini berlangsung sukses, dan Explorer 1 menjadi satelit Amerika pertama pada tanggal 31
januari 1958.
Pada bulan Juni 1961, tiga setengah tahun setelah meluncurnya Sputnik 1, Angkatan
Udara Amerika menggunakan berbagai fasilitas dari Jaringan Mata Angkasa Amerika (the
United States Space Surveillance Network) untuk mengkatalogkan sejumlah 115 satelit yang
mengorbit bumi.
Satelit buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah Stasiun Angkasa
Internasional (International Space Station).

15
Satelit merupakan sebuah benda di angkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit
dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca, satelit komonikasi,
satelit iptek dan satelit militer.
Untuk dapat beroperasi satelit diluncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara -
negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis dan belakangan Cina, telah memiliki stasiun
untuk melontarkan satelit ke orbitnya.
Posisi satelit pada orbitnya ada tiga macam, yaitu

 Low Earth Orbit (LEO): 500-2.000 km di atas permukaan bumi.


 Medium Earth Orbit (MEO): 8.000-20.000 km di atas permukaan bumi.
 Geosynchronous Orbit (GEO): 35.786 km di atas permukaan bumi.
Seluruh pergerakan satelit dipantau dari bumi atau yang lebih dikenal dengan stasiun pengendali.
Cara kerja dari satelit yaitu dengan cara uplink dan downlink. Uplink yaitu transmisi yang
dikirim dari bumi ke satelit, sedangkan downlink yaitu transmisi dari satelit ke stasiun bumi.
Komunikasi satelit pada dasarnya berfungsi sebagai repeater di langit. Satelit juga
menggunakan transponder, yaitu sebuah alat untuk memungkinkan terjadinya komunikasi 2 arah.
Umumnya komunikasi satelit menggunakan banyak tranponders. Contohnya Intelsat VIII
menggunkan 44 transponders dapat mengakomodir 22.500 telepon sirkuit dan 3 channel TV,
pada masa sekarang ini sampai bisa mengakomodir komunikasi di Asia dan Afrika.
Antena satelit sangat penting peranannya dalam jaringan komunikasi satelit. Karena
benda yang ini berfungsi sebagai penerima transimisi di setiap kawasan di dunia. Sedangkan
satellite spacing (penempatan satelit) digunakan agar dalam melakukan transmisi lebih mudah
berdasarkan kawasannya.
Sedangkan power system yang digunakan oleh satelit diperoleh melalui sinar matahari yang
diubah ke bentuk listrik yang menggunakan Sel surya (Solar cells). Selain itu, satelit juga
dilengkapi dengan sumber tenaga yang berdurasi 12 tahun yang merupakan bahan bakarnya agar
dapat beroperasi.

 Jenis satelit

 Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek
angkasa lainnya yang jauh.
 Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan
tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan
satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun
beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah.
 Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk
mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan
non-militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.
 Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima
di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu
satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada
juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada

16
gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh
data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata.
 Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan
untuk tujuan militer atau mata-mata.
 Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang
menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga
surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan
sumber tenaga konvensional.
 Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat
tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat
angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan;
Dan kendaraan lain digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa
dirancang untuk hidup jangka-menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau
bahkan tahunan.
 Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi.
 Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk
mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500–200 kg), satelit mikro (di bawah
200 kg), satelit nano (di bawah 10 kg).
 Satelit observasi
Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit,
mirip dengan satelit mata-mata tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti
pengawasan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.
Banyak jenis observasi dapat dibuat dari satelit, termasuk pengintai militer, pemetaan
medan, fotografi astronomi, inspeksi internasional, pengamatan awan, dan fotografi Bumi-
berguna dalam ilmu bumi.
Pengamatan dapat dilakukan dengan berbagai cara, menggunakan sensor yang beroperasi di
bagian yang berbeda dari spektrum elektromagnetik. Sensor pertama kali digunakan oleh
manusia adalah mata telanjang. Berikutnya datang fotografi dengan kemampuannya untuk
merekam dalam jumlah besar bentuk permanen dari informasi rinci. Kemudian disusul
pengembangan radar pengintai, intersepsi elektronik, dan pengintaian inframerah
 Observatorium angkasa
Observatorium angkasa adalah segala alat yang berada di luar angkasa yang digunakan untuk
mengamati planet, galaksi, dan benda planet lainnya.
Beberapa observatorium telah diluncurkan ke orbit, dan kebanyakan telah memperluas
pengetahuan kita tentang kosmos. Pengamatan astronomi dari Bumi dibatasi oleh pemfilteran
dan gangguan radiasi elektromagnetik karena atmosfer Bumi. Oleh karena itu mengirim
observatorium ke luar angkasa sangat diperlukan. Sebagaimana sebuah teleskop mengorbit Bumi
di luar atmosfer dia tidak kena oleh twinkling (distorsi karena turbulensi panas udara) atau polusi
cahaya dari sumber cahaya buatan di Bumi. Beberapa teleskop landas bumi (seperti Teleskop
Keck I dan II, Very Large Telescope) dapat menghilangkan efek turbulensi atmosfer dengan
bantuan optik adaptifnya.

17
Astronomi berbasis-angkasa bahkan lebih penting untuk menjangkau frekuensi yang berada di
luar jendela optik dan jendela radio, kedua rentang panjang gelombang dari spektrum
elektromagnetik yang tidak berkurang oleh atmosfer. Contohnya, Pengamatan sinar-X hampir
tidak mungkin bila dilakukan dari Bumi, dan telah mencapai tempat yang penting dalam
astronomi hanya karena satelit orbit yang dilengkapi dengan teleskop sinar-X
seperti Observatorium Chandra.
Observatorium angkasa umumnya dibagi menjadi dua kelas: misi memetakan seluruh langit, dan
observatorium yang membuat pengamatan bagian tertentu dari langit.
Banyak observatorium angkasa telah menyelesaikan misinya, dan lainnya masih beroperasi.
Satelit telah diluncurkan oleh NASA, ESA dan Japan Aerospace Exploration Agency.
 Satelit mata-mata
Satelit Pengintai (secara resmi disebut satelit pemantau, Inggris: Reconnaissance satellite)
adalah sebuah satelit pemantau Bumi atau satelit komunikasi yang digelar untuk
keperluan militer maupun intelejen.
Biasanya merupakan teleskop bintang yang diarahkan ke Bumi dan bukan ke arah bintang.
Generasi awal dari satelit ini ialah Corona[1] [2] dan Zenit yang mekanismenya yaitu, mereka
mengambil foto dari angkasa, kemudian melontarkan kaleng berisi negatif film ke bumi untuk
diambil kemudian.
 satelit aktif dan pasif
Satelit pasif merupakan satelit yang mencerminkan radiasi elektromagnetik yang diterimanya
tanpa modifikasi atau amplifikasi. Satelit pasif tidak dapat menghasilkan tenaga mereka tetapi
hanya mencerminkan kekuatan yang diterimanya.
Satelit aktif adalah satelit yang dapat mengirimkan daya disebut satelit aktif. Mereka dapat
memperkuat atau memodifikasi sinyal yang diterima kemudian untuk transmisi.
 Miniaturisasi satelit
Satelit miniatur atau satelit kecil adalah satelit dengan massa dan ukuran rendah, biasanya di
bawah 500 kg (£ 1100). Sementara semua satelit tersebut dapat disebut satelit kecil, klasifikasi
yang berbeda digunakan untuk mengkategorikan mereka berdasarkan massa.
Salah satu alasan untuk miniaturisasi satelit adalah untuk mengurangi biaya: satelit yang lebih
berat membutuhkan roket yang lebih besar dengan daya dorong yang lebih besar yang juga
memiliki biaya yang lebih besar. Sebaliknya, satelit yang lebih kecil dan lebih ringan
membutuhkan kendaraan peluncuran yang lebih kecil dan lebih murah dan kadang-kadang dapat
diluncurkan dalam kelipatan.
Klasifikasi Satelit miniatur:

 Satelit kecil / Small satelit


 Microsatelit
 Nanosatelit
 Picosatelit
 Femtosatelit

18
Sebuah altimeter radar, altimeter elektronik, altimeter refleksi, altimeter radio
(RADALT), radio altimeter kisaran rendah (LRRA) atau hanya RA merupakan sebuah alat
ukur ketinggian di atas medan saat ini di bawah pesawat atau pesawat ruang angkasa. Jenis
altimeter memberikan jarak antara antena dan tanah langsung di bawah, berbeda dengan
altimeter barometric yang menyediakan jarak di atas datum ditetapkan, biasanya berarti
permukaan laut.

Orbit satelit
Satelit adalah benda langit yang tidak memiliki sumber cahaya sendiri dan bergerak
mengelilingi planet tertentu sambil mengikuti planet tersebut beredar. Contohnya Bulan yang
merupakan satelit dari Bumi.
Pergerakan satelit dalam mengelilingi bumi secara umum mengikuti hukum Keppler (Pergerakan
Keplerian) yang didasarkan pada beberapa asumsi yaitu pergerakan setelit hanya dipengaruhi
oleh medan gaya berat sentral bumi, satelit bergerak dalam bidang orbit yang tetap dalam ruang,
massa satelit tidak berarti dibandingkan massa bumi, satelit bergerak dalam ruang hampa, dan
tidak ada matahari, bulan, ataupun benda-benda langit lainnya yang mempengaruhi pergerakan
satelit.
Orbit merupakan jenis-jenis tempat beredarnya satelit mengelilingi permukaan bumi. Dalam
Konteks Geodesi satelit, informasi tentang orbit satelit akan berperan dalam beberapa hal yaitu:
 Position Determination
Untuk menghitung koordinat satelit yang nantinya diperlukan sebagai koordinat titik
tetap dalam perhitungan koordinat titik-tiitk lainnya di atau dekat permukaan bumi.
 Observation Planning
Untuk merencanakan pengamatan satelit (waktu dan lama pengamatan yang optimal)
 Receiver Aiding
Membantu mempercepat alat pengamat (Receiver) sinyal satelit untuk menemukan satelit
yang bersangkutan
 Satellite Selection
Untuk memilih, kalau diperlukan, satelit-satelit yang secara geometrik “lebih baik” untuk
digunakan.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri dari matahari (bintang),
planet-planet, satelit alam, meteor, asteroid, dan komet yang berputar mengelilingi
matahari (berevolusi). Matahari menjadi pusat tata surya karena semua benda langit
berputar mengelilingi matahari dengan lintasan berbentuk elips. Dalam setiap revolusinya
anggota tata surya pada suatu saat berada dekat dengan matahari. Titik terdekat dengan
matahari disebet perihelium dan titik terjauh disebut aphelium. Semua benda langit dalam
sistem tata surya berputar mengelilingi matahari karena matahari memiliki gaya gravitasi
paling besar.
B. Saran

1. Hendaknya kita sebagai manusia harus bisa menikmatidan menjaga sebaik-


baiknya segala sesuatu yang telah tercipta (alam semesta beserta isinya).

20
2. Sebaiknya ilmu pendidikan yang kita pergunakan tidak terlepas dari koridor
keilmuan.

DAFTAR PUSTAKA

Dasch, P. (ed.), 2002, Planetary Science and Astronomy – Space Science Vol. 2, Macmillan
Reference USA – Thomson Gale, New York, p.v-vi (Bulan), 109-115 (Bulan), 190-194 (Wahana
Antariksa)
Sawitar, W., 2014, Bulan: Satelit Bumi, Bahan Ajar Lokakarya Hisab Rukyat, Planetarium dan
Observatorium Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
Ikhlasul Ardi Nugroho. (2007). Bumi dan Antariksa-jilid 1. Yogyakarta: Penerbit Empat Pilar

21

Anda mungkin juga menyukai