Anda di halaman 1dari 14

NK NTT

24 3B 6.a

TUGAS MANDIRI

MATA KULIAH BUMI ANTARIKSA

(ASAL MUASAL TERBENTUKNYA BUMI)

Oleh :

Nama : Maria Magdalena

NIM : ACB 116 018

Dosen Pengasuh : Drs. Muhammad Nawir, M.Si

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PMIPA FKIP

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan penyertaan-
Nya yang telah dilimpahkan kepada kita semua, karena dengan izin-Nyalah semua usaha dan
pekerjaan yang kita lakukan dapat terselesaikan dengan baik. Dan tentunya dengan karunia-
Nya makalah ini dapat terselesaikan pada waktunya.

Dengan penuh ucapan syukur akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya, dimana makalah Bumi dan Antariksa ini membahas tentang Asal
Muasal Terbentuknya Bumi.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman


penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis mohon maaf jika ada kesalahan yang
sengaja maupun tidak disengaja yang telah penulis lakukan. Dan penulis juga sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah Sejarah Fisika ini
menjadi lebih baik dan bermanfaat. Sekian dan Terima kasih.

Palangka Raya, 23 April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1
D. Manfaat Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bumi ............................................................................................. 3
B. Teori Asal Muasal Terbentuknya Bumi ......................................................... 3
C. Lapisan yang Ada di Dalam Bumi…………………………………………7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................................................11
B. Saran ...............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makhluk hidup memerlukan oksigen, yang sesuai beserta faktor kebutuhan
lainnya. Semua faktor yang diperlukan makhluk hidup tersebut tersedia di planet
tempat kita semua hidup, yaitu Bumi. Bumi dan proses penciptaannya memiliki
banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli filsafat.
Bumi memiliki atmosfer yang kaya akan oksigen, mengandung air yang
sangat banyak, memiliki suhu relatif sedang sehingga cocok untuk kehidupan
makhluk hidup, dan mengandung berbagai senyawa kimia dan juga mendukung
kehidupan. Sejauh ini,hal tersebut tidak dimiliki oleh planet lain di manapun di tata
surya. Di antara bentangan jagat raya yang luasnya tak terbatas, planet Bumi
sebenarnya hanyalah sebuah planet kecil yang tampak tidak lebih dari setitik debu di
tata surya. Namun, Bumi begitu unik dan berbeda dari planet maupun benda langit
lain. Bumi adalah mukjizat dalam alam semesta.
Pada makalah ini penulis akan membahas mengenai “Asal Muasal
Terbentuknya Bumi” di mana dalam makalah ini, akan menjelaskan semua hal yang
terkait mengenai pengertian bumi, asal muasal terbentuknya bumi, dan struktur
lapisan yang ada di dalam bumi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bumi?
2. Bagaimana teori asal muasal terbentuknya bumi?
3. Apa saja lapisan yang ada dalam bumi?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian bumi.
2. Menjelaskan teori asal muasal terbentuknya bumi.
3. Menjelaskan lapisan yang ada dalam bumi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bumi

Bumi merupakan salah satu planet terpadat dan terbesar ke lima dalam sistem
tata surya. Di planet bumi inilah manusia serta makhluk hidup yang lain bertempat
tinggal. Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu. Bumi menjadi tempat
tinggal bagi manusia dan makhluk hidup dikarenakan bumi memiliki struktur seperti
biosfer (lapisan-lapisan bumi) dan lapisan ozon yang berguna mencegah sinar radiasi
berbahaya dari sinar matahari bagi makhluk hidup. Bumi juga memiliki berbagai
macam mineral yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk
lainnya.
Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, yaitu ada pegunungan, perbukitan,
daratan, lautan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi tidak diam, melainkan bergerak
mengelilingi matahari (revolusi) dan berputar pada porosnya (rotasi). Inilah mengapa
di bumi manusia dapat merasakan adanya kondisi siang dan malam.

B. Teori Asal Muasal Terbentuknya Bumi


Asal muasal terbentuknya bumi tidak terlepas dari terjadinya tata surya kita diantara
planet-planet yang mengelilingi matahari. Ada banyak teori menurut beberapa ahli
yang mengungkapkan asal muasal terbentuknya bumi, yang diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Teori Kabut (Nebula)

2
Immanuel Kant (1755) dari Jerman, dalam bukunya “All gemeine
Naturgeschichte und Theorie des Himmels”, mencoba mengemukakan pikiran
tentang kejadian bumi. Berdasarkan teori Newton tentang gravitasi, Kant
mengatakan bahwa, asal segalanya ini adalah dari gas yang bermacam-macam,
yang tarik-menarik membentuk kabut besar. Terjadinya benturan masing-masing
gas, menimbulkan panas. Pijarlah, dan itulah asal daripada matahari. Matahari
berputar kencang, dan di khatulistiwanya memiliki kecepatan linear paling besar
sehingga terlepaslah fragmen-fragmen.
Fragmen-fragmen inilah yang tadinya pijar, melepaskan banyak panas, dan
mengembun. Kemudian mencair dan bagian luar makin padat. Demikianlah terjadi
planet-planet, termasuk bumi kita ini.
Piere de Laplace (1796) sarjana Prancis, seorang filosof dan ahli matematika,
mengemukakan pula adanya kabut, meskipun sama sekali tidak kenal dengan
Kant, ia beranggapan bahwa kabut asal itu telah berputar dan berpijar. Di
khatulistiwa terjadi penumpukan awan. Jika massa ini mendingin maka terlepaslah
sedikit material dari induknya. Fragmen tadi mendingin dan mengembun, berputar
mengelilingi induknya. Kemudian menyusul terlepasnya fragmen kedua dan
ketiga. Sembilan buah planet yang kini beredar dianggap terjadi dengan cara yang
sama. Induknya adalah matahari.
Masa awal matahari itu disebut nebula, sehingga hipotesis ini disebut hipotesis
nebula. Karena Kant dan Laplace serupa dalam mengemukakan hipotesisnya,
maka disebutlah hipotesis nebula dari Kant Laplace.
2. Teori Planetesimal

Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton seorang ahli astronomi dari
Amerika bersama rekannya Thomas C.Camberlain, seorang ahli geologi,
mengemukakan teori Planetesimal Hyphotesist, yang mengatakan matahari terdiri
dari massa gas yang massanya besar sekali. Pada suatu saat melintas bintang lain

3
yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu
dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya
gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi
ringan pada bagian tepi.
Pengaruh gaya garavitasi tersebut mengakibatkan sebagian materi terlempar
meninggalkan permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang
terlempar mulai menyusut dan gumpalan-gumpalan yang disebut planetesimal.
Planetesimal-planetesimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya
membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.
3. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918,
yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek,
sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat
matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut
yang terjadi di bumi, ukurannya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa
bulan dan jauhnya jarak bulan ke bumi. Tetapi, jika sebuah bintang yang
bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk
semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang
disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai
tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali,
menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.

Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-
kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-
planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh
matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan
hilang pengaruhnya terhadap planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan

4
berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses
pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter
dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan
berjalan relatif lebih cepat.
4. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut
teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang
meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak
meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan
ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang
yang tidak meledak itu sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan
bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
5. Teori Big Bang

Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari


puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa
yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil
dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk
cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat
di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama
jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan
5
membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti,
kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang
terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-
gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu
membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara
bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses
pembentukan bumi, yaitu:
 Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami
perlapisan atau perbedaan unsur.
 Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya
diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam,
sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
 Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam,
mantel luar, dan kerak bumi.

C. Lapisan Yang Ada Dalam Bumi


Latar belakang dari adanya pengelompokan struktur bumi adalah karena pada
awal terbentuknya, bumi membutuhkan milyaran tahun untuk mengalami proses
pendinginan. Bagian-bagian luar bumi yang menerima pendinginan pertama sekali
akan memadat, berbeda halnya dengan bagian dalam bumi yang masih panas. Maka
pada saat proses pendinginan itulah terjadi pemisahan zat-zat fisik dan kimia bumi.
Pemisahan itu menuruti perbedaan sifat antar zat-zat itu. Lapisan yang ada didalam
bumi yaitu :

6
1. Kerak Bumi (Crush)
Kerak bumi merupakan bagian terluar bumi dan menjadi tempat tinggal bagi
seluruh makhluk hidup. Ketebalan lapisan ini mencapai 70 km dan terdiri dari
batuan dan masam. Lapisan dibawahnya hingga 100 km disebut dengan
litosfer. Lapisan dan struktur kerak bumi terdiri atas bebatuan beku, sedimen,
dan metamorf. Struktur kerak bumi dibagi atas dua atas jenis ketebalannya
yaitu :
 Kerak Benua, merupakan kerak bumi yang paling tebal sampai dengan 70
km. Dengan rata-rata ketebalan sekitar 35 km. Kerak benua juga biasa
disebut dengan lapisan garanitis. Dikarenakan, lapisan penyusun kerak
bumi ini terdiri dari bebatuan granit.
 Kerak Samudra, ialah lapisan tertipis pada kerak bumi yang meiliki
ketebalan antara 5 sampai 15 km. Kerak samudra juga sering disebut
dengan lapisan basaltis dikarenakan terdapat banyak batuan penyusun
kerak bumi dari bebatuan basalt.
2. Selimut Bumi (mantle)
Lapisan kedua dari struktur lapisan bumi adalah lapisan mantel atau selimut
bumi. Selimut bumi memiliki ketebalan mencapai 2.900 km dan merupakan
lapisan batuan padat. Selimut bumi terdiri dari campuran berbagai bahan yang
memiliki bentuk cair, padat, dan gas. Disebut dengan mantel bumi karena
lapisan ini menyelimuti lapisan inti bumi yang berfungsi untuk melindungi
bagian dalam bumi. Mantel bumi ini pun dibagi atas dua lapisan mantel yaitu :
 Lapisan mantel bumi atas, merupakan mantel bumi yang berada setelah
kerak bumi yang memiliki kedalaman sekitar 400 km. Disamping itu pada
lapisan bumi ini bersifat plastis hingga semiplastis yang disebabkan oleh
suhu dan tekanan yang berada pada lapisan bumi ini mengalami
kesetimbangan.
 Lapisan mantel bumi bawah, ialah struktur lapisan bumi yang berada
pada kedalaman sampai dengan 2900 km. Hingga, mencapai perbatasan
dengan inti bumi.

7
3. Inti Bumi Bagian Luar (outer core)
Inti bumi atau core merupakan bagian terdalam dari struktur lapisan bumi ke
bawah. Dengan ketebalan lapisan inti bumi bagian luar ini setebal 2.000 km
serta memiliki kepadatan yang sangat padat. Walaupun terdiri dari bahan besi
dan nikel yang sangat panas dan cair. Disamping itu, pada struktur lapisan
bumi di lapisan luar inti bumi ini memiliki suhu mencapai 2.000 ºC.
4. Inti Bumi Bagian Dalam (inner core)
Pada lapisan inti bumi bagian dalam merupakan pusat terdalam dari inti bumi
dengan kedalaman mencapai 5200 km dari kerak bumi. Dengan diameter inti
dalam bumi yang seperti bola mencapai 2.700 km serta mempunyai suhu
mencapai 4.500 ºC bahkan dapat melebih hal tersebut. Para peneliti dan ahli
geofisika berpendapat, bahwasanya inti bumi pada struktur lapisan bumi ini
memiliki material yang serupa dengan meteorit logam yang tersusun atas besi
dan nikel.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu :

1. Bagian padat (litosfer)


Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata
Yunani, lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti
padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya
lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa
disebut dengan kulit bumi.
2. Bagian cair (hidrosfer)
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer
berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan.
Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau
gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.

8
3. Bagian udara (atmosfer)
Atmosfer adalah lapisan yang menyelimuti seluruh permukaan bumi. Gerakan
udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan
sinar matahari serta perputaran bumi. Fungsi atmosfer adalah pada perputran
bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya massa udara, sehingga terjadilah
perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat
menimbulkan arus angin. Pada lapisan atmosfer terdapat kandungan berbagai
jenis gas. Jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut adalah
nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95, argon
sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis
gas lain juga terkandung dalam atmosfer, misalnya Neon (Ne), helium (He),
krypton (Kr), hydrogen (H2), xenon (Xe), metan dan uap air.
4. Bagian yang ditempati oleh makhluk hidup (biosfer)
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air,
yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam
pengertian luas, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan
seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya
dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer(air), dan atmosfer (udara) Bumi.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bumi merupakan salah satu planet terpadat dan terbesar ke lima dalam sistem
tata surya. Di planet bumi inilah manusia serta makhluk hidup yang lain
bertempat tinggal. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, yaitu ada
pegunungan, perbukitan, daratan, lautan, danau, lembah, dan sebagainya.
2. Asal muasal terbentuknya bumi tidak terlepas dari terjadinya tata surya kita
diantara planet-planet yang mengelilingi matahari. Ada banyak teori yang
mengungkapkan asal muasal terbentuknya bumi, yang diantaranya adalah:
Teori Kabut (Nebula), Teori Planetesimal, Teori Pasang Surut Gas (Tidal),
Teori Bintang Kembar, dan Teori Big Bang.
3. Secara struktur, lapisan yang ada didalam bumi yaitu: kerak bumi (crush),
selimut bumi (mantle), inti bumi bagian luar (outer core), inti bumi bagian
dalam (inner core). Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi
menjadi empat bagian, yaitu: bagian padat (litosfer), bagian cair (hidrosfer),
bagian udara (atmosfer), dan bagian yang ditempati oleh makhluk hidup
(biosfer).

B. Saran
Makalah ini sangat mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa menambah
wawasan dan pengetahuan kita terutama mengenai asal muasal terbentuknya
bumi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim ._. Ilmu Bumi Struktur Bumi. https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/struktur-bumi.


20 April 2018

Anonim. 2016. Pengertian Struktur Kehidupan Proses Terbentuknya Bumi.


http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Struktur-Kehidupan-Proses-
Terbentuknya-Bumi-adalah.html. 20 April 2018

Fredette, Nathalie, dkk.2006.Memahami Planet Bumi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer

Fredette, Nathalie dan Claude Lafleur. 2006. Memahami alam Semesta. Jakarta: Pt Bhuana
Ilmu Populer

11

Anda mungkin juga menyukai