Disusun Oleh :
Nama Anggota :
Pembuatan Makalah dengan judul “Sejarah Pembentukan Bumi” telah di setujui guru
pembimbing.
Menyetujui,
Guru Pembimbing
II
Motto
“Jika kamu tidak dapat melakukan hal besar, lakukan dari hal
kecil namun dengan cara yang hebat”
- Napoleon Hill
III
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya. Adapun judul
dari makalah singkat ini adalah “Makalah Sejarah Pembentukan Bumi”.
Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada guru
geografi yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan makalah singkat ini.
Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan makalah singkat ini.
Hormat kami,
Kelompok 5
IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………..iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………2
C. Hipotesis Penelitian…………………………………….2
C. Tujuan Penelitian……………………………………….3
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………..4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………….13
B. Saran……………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………14
LAMPIRAN………………………………………………..15
V
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi, adalah planet ketiga dari Matahari, dan satu-satunya tempat yang sejauh ini
kita ketahui dihuni oleh makhluk hidup. Meski Bumi hanya planet terbesar kelima di
tata surya, Namun Bumi cukup spesial karena menjadi satu-satunya dunia di tata
surya kita dengan air cair di permukaannya.
Proses terbentuknya bumi memang selalu membuat orang penasaran. Bagaimana
akhirnya bumi bisa menjadi planet yang layak ditinggali manusia dan makhluk hidup
lainnya merupakan hal yang menarik untuk dibahas. Karena pada awal proses
terbentuknya bumi, planet biru ini bukanlah planet yang aman untuk makhluk hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan sejarah terbentuknya bumi !
2. Apa saja Teori-teori penyebab terbentuknya bumi ?
3. Bagaimana perkembangan terbentuknya bumi ?
C.Hipotesis
2
membentuk lidah. Dalam lida yang panas terjadi perapatan gas, membentuk kolom-
kolom, yang akhirnya pecah menjadi benda-benda tersendiri membentuk planet.
4. Hipotesis Kondensasi
Hipotesis ini dikemukakan oleh astronom Belanda bersama Gerard P. Kulper pada
tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari
gumpalan awan gas atau bola kabut besar yang membentuk cakram raksasa.
Gumpalan-gumpalan itu kemudian membeku menjadi bahan planet dan satelitnya.
5. Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis ini dikemukakan oleh Fred Hoyle pada tahun 1956. Menurutnya, galaksi
berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak
material yang terlempar. Bintang yang tidak meledak adalah matahari, sedangkan
pecahan bintang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
D. Tujuan Makalah
a) Mengetahui terbentuk nya jagat raya dan sejarah pembentukan muka bumi.
b) Mengetahui semua yang ada di dalam jagat raya dan permukaan bumi serta
mengetahui faktor-faktor mendorong terbentuknya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bumi
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Kira-
kira 250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak benua di Bumi merupakan satu
massa daratan yang dikenal sebagai Pangea. Kemudian, kira-kira dua ratus juta tahun
yang lalu Pangea terpecah menjadi dua benua besar yaitu Laurasia, yang sekarang
terdiri dari Amerika Utara, Eropa, sebagian Asia Tengah dan Asia Timur; dan
Gondwana yang terdiri dari Amerika Selatan, Afrika India, Australia dan bagian Asia
lainnya. Bagian-bagian dan dua benua besar ini kemudian terpecah-pecah, hanyut dan
bertubrukan dengan bagian lain.
Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan
bumi.Bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan,
lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah
satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam
seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran
pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat
sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang
surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses
terbentuknya tata surya kita.
Kita semua bertempat tinggal di permukaan bumi, yang sangat kita rasakan luas
sekali. Bayangkan saja jari-jari bumi 6.370 km. Panjang keliling khatulistiwa (garis
ekuator) 40.000 km, berarti 40 kali panjang Pulau Jawa. Bumi merupakan salah satu
anggota tata surya (sistem matahari).
Permulaan terjadinya Bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas dari Matahari.
Gumpalan gas yang besar tersebut selalu dalam keadaan berputar. Dikarenakan
sesuatu hal, terlepaslah sebagian gumpalan itu, walaupun seolah-olah dicampakkan
sangat jauh, tetapi gumpalan itu masih tetap berputar terus menerus mengelilingi
gumpalan besar (Matahari) tersebut.
4
Dari gumpalan yang terlepas tersebut (planet) terlepas pula sebagian dari planet,
tetapi juga tetap berputar dan mengelilingi gumpalan yang ditinggalkan, itulah yang
disebut Bulan atau Satelit. Kejadian tersebut memakan waktu yang sangat lama.
Jadi, Bumi yang seperti sekarang ini baru terjadi setelah berjuta-juta tahun yang lalu.
Sesudah
Bumi bertambah dingin, berubahlah gas tersebut menjadi cairan dan lama-
kelamaan bagian luarnya makin padat sehingga pada permukaan bumi dapat ditempati
manusia, tumbuh-tumbuhan serta makhluk hidup lainnya. Lapisan kerak bumi paling
luar memiliki ketebalan ± 1.200 km. Menurut ahli geologi, pada permukaan bumi ini
terdapat berbagai oksida yang sebagian besar (± 60%) berupa oksida silikon (SiO2).
Yang paling dalam adalah inti yang mengandung besi dan nikel. Tebal dari
masing-masing bagian dapat diketahui dengan menyelidiki jalannya gelombang
gempa karena gelombang dibiaskan oleh lapisan tadi sesuai dengan kecepatan
gelombang pada lapisan tersebut.
Adapun berbagai teori terbentuknya kulit bumi yang dikemukakan para ahli antara
lain:
5
3. Teori Pengapungan Benua oleh Alfred Wegener
Teori ini menyatakan bahwa di bumi hanya ada satu benua super besar
yaitu Pangea.Kemudian benua ini terpecah-pecah dan terus bergerak ke arah equator.
Teori ini dapat dibuktikan adanya persamaan yang mencolok antara garis kontur
pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa
dan Afrika, serta adanya kesamaan batuan dan fosil pada kedua daerah tersebut.
5. Teori Konveksi
Teori ini menyatakan bahwa di alam bumi ini masih dalam keadaan panas dan
berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya.
Masih sangat banyak teori lainnya yang Dikemukakan oleh para ahli seperti:
7. Teori Kabut(Nebula)
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel
Kant (1755) dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-
Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang
kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini
membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam
proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar
memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang
kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Teori nebula ini terdiri dari
beberapa tahap,yaitu
Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu
pekat dan besar.
Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di
pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang
bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari
matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan
secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan
membentuk Susunan Keluarga Matahari.
6
8. Teori Planetisimal
Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk
semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang
ke arah bintang besar itu.Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan
akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri,
yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian
tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan
hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan
berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses
pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan
Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan
relatif lebih cepat.
7
10. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori
ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak
sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak
mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang
tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu
sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah
planet-planet yang mengelilinginya.
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan
milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar
pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan
terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa.
Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang
kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang
4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi
yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata
surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi
sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian,
gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang
angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di
alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium
sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan
jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama
sekali dan berubah menjadi helium.
8
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh
masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu
pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah
diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat .
9
akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke
angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet –
planet.
Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big
Bang. Ia mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan
raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain
itu, radiasi ini haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang
'seharusnya ada' ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti
bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja.
Radiasi ini, yang disebut 'radiasi latar kosmis', tidak terlihat memancar dari satu
sumber tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah,
diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal
peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan
mereka.Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer.
COBE ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis.
Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan
Wilson. COBE telah menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal
pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar
sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.
Dan menurut gagasan kuno yang mengatakan bahwa alam semesta itu kekal.
Gagasan yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan
materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada
selamanya. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini
menolak keberadaan sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak
berawal dan tidak berakhir.
10
Principes Fondamentaux de Philosophie, filosof materialis George Politzer
mengatakan bahwa "alam semesta bukanlah sesuatu yang diciptakan" dan
menambahkan: "Jika ia diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan dengan
seketika dan dari ketiadaan".
Ketika Politzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan,
ia berpijak pada model alam semesta statis abad 19, dan menganggap dirinya sedang
mengemukakan sebuah pernyataan ilmiah. Namun, sains dan teknologi yang
berkembang di abad 20 akhirnya meruntuhkan gagasan kuno yang dinamakan
materialisme ini.
Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big
Bang', dan teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume
nol' merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman.
Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas
pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'.
Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam
semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan.
Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20.
C. Perkembangan Bumi
Dalam teori ini dinyatakan bahwa bumi mengalami pengerutan karena pendinginan di
bagian dalam bumi akibat konduksi panas,sehingga mengakibatkan bumi tidak rata.
Dalam teori ini dikatakan bahwa pada saat bola bumi mendingin maka terjadilah
proses pengerutan dan semakin menyusut.Kerutan-kerutan itulah sebagai pegunungan,
lipatan yang kita kenal sampai sekarang.Teori Descartes dan Suess ini disebut teori
kontraksi.
3.Teori Geosinklin
Teori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan oleh
Dana pada tahun 1873. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya endapan
11
batuan sedimen yang sangat tebal, ribuan meter dan memanjang seperti pada
Pegunungan Himalaya, Alpina dan Andes.
Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi
mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrim
sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan)
pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen
akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama proses ini
endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa. Batuan yang
terdeformasi didalamnya dijelaskan sebagai akibat menyempitnya cekungan karena
terus menurunnya cekungan, sehingga batuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan
yang terjadi adalah pergerakan vertikal akibat gaya isostasi.
BAB III
PENUTUP
12
A. Kesimpulan
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses
terbentuknya bumi, yaitu :
1. Bumi berasal dari duatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian
membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi
Bima Sakti, lalu sistem tata surya. Bumi terbentuk dari bagian kecil yang terlempar ke
luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat sehingga
terbentuklah bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk,
diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu inti
dlam inti luar, mantel dalam, mentel luar, dan kerak bumi.
B. Saran
1. Hendaknya kita sebagai manusia harus bisa menikmati dan menjaga sebaik-baiknya
segala sesuatu yang telah tercipta (alam semesta beserta isinya).
2. Sebaiknya ilmu pendidikan yang kita pergunakan tidak terlepas dari koridor
13
DAFTAR PUSTAKA
14
Lampiran
Terbentuknya Bumi
15
Teori Planetisimal
Pada teorinya, mereka mengatakan bahwa ratusan juta tahun yang lalu ada sebuah
bintang yang mendekati matahari. Akibatnya, terjadi pasang surut pada tubuh
matahari dan menyebabkan terbentuknya gunung-gunung raksasa pada tubuh
matahari.
16
Teori Bintang Kembar
Teori bintang kembar menyatakan bahwa Matahari adalah bintang kembar yang
mengelilingi medan gravitasi. Pencetus teori ini berpendapat bahwa tata surya
terbentuk akibat ledakan dari bintang kembar tersebut.
Teori Bigbang
17
mengembang dan meregang dengan kecepatan yang tak terduga dalam 13,8 miliar
tahun dan terus berkembang menjadi alam semesta yang kita kenal sekarang.
Teori yang dikemukakan oleh Descartes (1596-1650), yang mengatakan bahwa bumi
semakin lama akan menyusut dan mengerut dari adanya pendinginan sehingga
permukaan terdapat relief yang beragam seperti gunung, dataran, dan lembah.
Teori Geosinklin
Teori geosinklin ialah teori yang dikemukakan oleh James Hal pada tahun 1811-1898.
Teori ini menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami depresi
18
selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrem sedimen yang tebal.
Proses pengendapan ini menyebabkan Subdisence pada dasar cekungan
Teori Apungan Benua dari Alfred Wagener menyatakan bahwa benua terbentuk akibat
adanya pergerakan lempeng-lempeng di kerak bumi. Pergerakan lempeng ini dapat
mengakibatkan lempeng-lempeng ini saling bergeser, saling mendekat atau saling
menjauh.
DAFTAR PUSTAKA
19
Bintarto. 2006. GEOGRAFI SMA. Jakarta : Erlangga.
20