DISUSUN OLEH:
NAYLA SABINA
NIM:2304113548
UNIVERSITAS RIAU
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT,yang atas rahmat-Nya
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini.Adapun judul dari
makalah ini adalah “Proses Terbentuknya Bumi (Daratan dan Lautan ).
Harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat berupa motivasi dan
menambah wawasan kepada pembaca. Makalah ini jauh dari kata sempurna dan
ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya .Diikarenakan
keterbatasan waktu dan kemampuan kami,maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan.
Pekanbaru,September 2023
Penulis,
DAFTAR ISI
Isi Halaman
DAFTAR GAMBAR...........................................................................1
BAB I PENDAHULUAN....................................................................2
1.1 Latar Belakang ....................................................................2
1.2Rumusan Masalah ................................................................3
1.3Tujuan Penulisan ..................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................4
2.1 Teori-teori pembentukan bumi............................................4
2.2 Lapisan Bumi......................................................................6
2.3 Struktur Lapisan Bumi berdasarkan susunan kimia............7
2.4 Proses terbentuknya daratan dan lautan............................10
2.5 contoh terjadinya pembentukan bumi dan lautan..............15
BAB III PENUTUP...........................................................................16
3.1 Kesimpulan .......................................................................16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................17
iii
DAFTAR GAMBAR
Isi Halaman
1. Gambar Bentuk Bumi....................................................................... 4
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bumi terdiri dari berbagai bentuk permukaan, seperti gunung, bukit, lembah,
daratan dan lainnya. Aneka ragaman bumi tersebut merupakan hasil pengerjaan
tenaga geologi, baik tenaga yang berasal dari dalam bumi (endogen) maupun dari
luar bumi (oksogen). Tenaga endogen bersifat membangun atau membentuk
permukaan bumi dalam wujud pegunungan, perbukitan, lembah, daratan, dan
lainnya. Sedangkan tenaga oksogen bersifat sebaliknya, yaitu pengubahan bentuk-
bentuk permukaan bumi yang sudah dibangun oleh tenaga endogen, sehingga
nampak terlihat seperti torehan atau sayat-sayatan di permukaan.
Tenaga endogen merupakan tenaga yanng berasal dari dalam bumi, seperti :
tektonisme (aktivitas kulit bumi), Vulkanisme (aktivitas gumumg api), dan
gempa. Sedangkan tenaga oksogen meliputi pemgikisan dan pengedapan.
Termasuk kedalam tenaga oksogen ini adalah kelaputan (weathering) dan erosi,
baik yang diakibatkan oleh angin, air, gletser, iklim dan sebagainya.
Bentuk tenaga yang bekerja untuk mengubah muka bumi baik dari dalam
bumi maupun dari luar bumi disebut dengan tenaga geologi, yakni tenaga endogen
dan eksogen. Tenaga endogen bersifat membangun permukaan bumi sedangkan
tenaga eksogen bersifat merusak permukaan bumi. Jadi, kedua tenaga itulah yang
membuat berbagai macam bentuk permukaan bumi (Siregar, 2017).
2
Melalui berbagai penelitian yang dilakukan, para ilmuwan mencoba untuk
menjawab hipotesis dari pertanyaan-pertanyaan terkait pembentukan bumi. Inilah
yang melatar belakangi lahirnya berbagai macam teori. Teori pembentukan bumi
tersebut kemudian menjadi rujukan para ahli geografis untuk mendalami sifat-
sifat yang terkandung dalam bumi itu sendiri.
-Tujuan khusus
3
BAB II
PEMBAHASAN
Bumi merupakan urutan planet ketiga dari kedelapan planet pada sistem
tata surya, dengan perkiraan umur mencapai 4,6 miliar tahun. Menurut (Ria,
Sutarman, & Dkk, 2016, hal. 35) beranggapan bahwa awal mula dalam proses
pembentukan bumi merupakan benda yang berpijar lalu mendingin. Ketika proses
mendingin maka lapisan luar yang disebut kerak bumi atau kulit bumi (lithosfer)
akan mengeras. Tahap awal lithosfer sangat labil akan tetapi tetap melakukan
rotasi.
Oleh karena itu, lapisan kerak bumi akan bergeser ke arah horizontal atau
vertikal dan ini juga terjadi karna lapisan yang berada di bawah kerak bumi masih
meleleh. Menurut (Harmoni, hal. 38)memaparkan bahwa bentuk bumi pada
katulistiwa menyerupai bentuk benda yang hampir bulat sempurna dengan jari-jari
± 6370 km. Permukaan bumi terdiri atas daratan dan lautan, akan tetapi sebagian
besar permukaan bumi terdiri atas lautan.
4
Berikut bebrapa ulasan mengenai teori-teori pembentukan Bumi:
1. Teori Laplace
2. Teori Tidal
Pencetus dari teori ini adalah James Jeans dan Harold Jeffreys. Kedunya
sepkat bahwa pembentukan bumi berawal dari bintang besar yang mendekati
matahari, hingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada matahari berupa gas.
5
Setelah terjadi pasang surut, matahari akan mengeluarkan gelombang
raksasa yang disebabkan gaya tarik bintang. Gelombang yang membentuk lidah
pejar tersebut akhirnya mengalami perapatan gas, hingga terpecah menjadi planet-
planet, salah satunya bumi.
Menurut Riswanto & Suseno (2015) lapisan bumi ini terdiri dari beberapa
bagian, di antaranya:
1) Kulit bumi sebelah luar, tebalnya 16-40 km, dapat dihuni segala makhluk di
darat, laut dan udara, dan mengandung bahan-bahan tambang, seperti: emas, batu
bara, minyak bumi, dan lain-lain.
2) Lapisan di bawahnya setebal 2880 km dan merupakan kulit bagian dalam yang
lebih tebal.
3) Inti luar bumi tebalnya 2208 km dan bersifat encer. Bagian ini tidak
merambatkan gelombang gempa.
4) Lapisan yang paling dalam berupa inti bumi yang tebalnya 1248 km.
Temperatur kulit bumi semakin ke bawah semakin naik, tiap 100 kaki naik 1 ℃.
Hal ini diketahui dari penggalian minyak bumi.
6
Relief tanah lempeng benua terbentuk karena siklus alam. Tanah memiliki
jenis, berat, dan massa jenis serta kandungan yang berbeda. Sementara sebagian
besar Relief daratan lempeng benua terbentuk karena proses siklus hidrologi
global dalam jumlah besar yang menutupi permukaan planet bumi. Diketahu pada
masa tersebut terjadi banjir bandang berupa air bah yang menutupi permukaan
planet bumi karena es mencair dalam jumlah besar. Dan pada akhirnya, relief
lempengan daratan benua terbentuk karena bergeser membentuk pecahan benua.
7
2. Hidrosfer
Hidrosfer adalah jumlah semua air di bumi dan siklus air yang
mendistribusikannya ke seluruh planet. Di bumi, air cair (liquid water) ada di
permukaan bumi dalam bentuk lautan, danau dan sungai. Ada pula air di bawah
tanah seperti air tanah, di sumur dan akuifer. Air dalam hidrosfer juga ada yang
berbentuk uap dan terlihat sebagai awan atau kabut. Bagian beku dari hidrosfer
bumi terdiri dari es meliputi gletser, tutup es (ice caps) dan gunung es.
Air dalam bentuk gas (uap air) lebih tepat disebut bagian dari atmosfer.
Bagian beku dari hidrosfer bumi tersebut mempunyai nama tersendiri yaitu
cryosfer (cryosphere). Hidrosfer selalu bergerak Gerakan sungai dan aliran air
dapat terlihat, tetapi gerakan air di kolam dan danau memang kurang terlihat jelas.
3. Litosphere
8
Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen
organis makhluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan
sebagai tempat hidup organisme. Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral
bagi mahluk hidup.
4. Biosfer
9
2.4 Proses terbentuknya daratan dan lautan
Litosfer Batuan dan macamnya. Lithos artinya batu-batuan. Kulit bumi ini
terdiri dari batu-batuan maka disebut litosfer. Menurut ilmu alam batuan ini
merupakan tanah gembur, pasir, tanah liat ataupun abu (Danieslon & Denecke,
1986). Macam-macam batuan menurut Danieslon (1978), di antaranya:
a. Batuan beku Sebagian besar batuan beku mempunyai struktur kristalin, namun
teksturnya bervariasi. Batuan beku bisa terbentuk dari pendinginan magma atau
lava. Dari teksturnya terdapat dua jenis batuan beku, yaitu batuan beku intrusif
dan batuan beku ekstrunsif. Batuan beku intrusif merupakan batuan beku yang
terbentuk dari magma. Magma mendingin dan mengeras di bawah permukaan
bumi. Pendinginan magma terjadi secara perlahan. Magma dapat menerobos ke
dalam retakan-retakan bawah tanah dan terperangkap di dalamnya. Sejumlah
magma yang terperangkap mendingin hanya beberapa derajat tiap abad.
Akibatnya, magma memerlukan ribuan tahun untuk mengeras menjadi batuan.
Batuan beku ekstrusif merupakan batuan beku yang terbentuk dari lava. Jika lava
terdorong keluar dari suatu gunung api, lava itu akan memiliki temperatur yang
lebih dingin. Lava mendingin secara cepat, mengeras dan menjadi batuan.
b. Batuan sedimen Sedimen diendapkan oleh air, angin atau pembawa yang lain.
Sedimen yang diendapkan cenderung membentuk lapisan-lapisan sehingga
sedimen ini tertimbun makin dalam yang mengakibatkan temperatur dan tekanan
yang lebih tinggi. Dalam keadaan ini, terjadi perubahan sedimen menjadi batuan.
Proses yang membantu perubahan sedimen menjadi batuan adalah proses
pemadatan dan sementasi.
10
A. SEJARAH TERBENTUKNYA DARATAN
Turunnya suhu bumi terjadi secara tidak serempak sehingga ada banyak
daratan yang terpisah-pisah. Hal ini disebabkan oleh komposisi batuan yang
terbentuk dari magma panas tidak sama. Ada batuan yang mudah membeku dan
ada yang tidak. Secara umum, batuan yang padat ada pada permukaan cairan yang
panas. Dengan demikian, cairan yang panas akan mencari jalan keluar, terutama
untuk mengeluarkan gas. Demikian pula cairan yang membeku akan menyusut,
sedangkan volume di dalam bumi masih mengembang karena panas. Karena
adanya hal yang demikian, bentuk daratan bumi masih sangat tidak stabil.
Berdasarkan analisis muka bumi, diperkirakan pada waktu daratan mulai
terbentuk terdapat banyak sekali daratan berukuran kecil. Daratan tersebut
misalnya Laurentia, Uralian, Siberia, Kaskhstania, Caledonian, Tasmanian, Cina,
dan lain-lain. Daratan-daratan tersebut kemudian akan membentuk Laurasia dan
Gondwana. Bersatunya daratan-daratan tersebut menimbulkan sejumlah
pegunungan, misalnya Pegunungan Ural, Appenine, Jura, dan lain-lain di Asia
dan Eropa. Daratandaratan tersebut sulit sekali ditelusuri, mengingat sebagian
mengalami proses subduksi sehingga tenggelam kembali ke pusat bumi dan
melarut kembali dalam dapur magma.
11
Data fosil pada masa itu praktis tidak ada karena kehidupan baru ada organisme
bersel tunggal. Adanya kehidupan organisme bersel tunggal dan yang berklorofil
dapat ditelusuri dengan adanya batuan tua yang berbelang-belang. Hal ini
disebabkan organisme berklorofil mengeluarkan oksigen.
A. MASA PANGEA
Pada masa ini, semua daratan yang ada di muka bumi membentuk satu benua
yang utuh. Pembentukan menjadi satu benua yang utuh mempunyai banyak
konsekuensi. Organisme yang hidup pada masa itu secara teoritis dapat bergerak
ke mana saja. Hal ini menjelaskan mengapa ada sejumlah fosil yang ditemukan di
banyak benua.
12
Tidak banyak organisme yang dapat dipakai untuk membedakan fauna dan
flora Eropa dari Asia. Hal tersebut disebabkan oleh bersatunya Eropa dengan Asia
sudah berlangsung sangat lama. Jadi, tidak mungkin membedakan fauna dan flora
khas dari Laurentia, Uralian, Caledonian, Kaskhstania, Cina, dan lain-lainnya.
Pada tahun 60-an, asal usul Indonesia diperkirakan muncul dari dasar laut.
Pada waktu itu, diperkirakan bahwa Indonesia berasal dari dua dataran besar yang
dikenal dengan dataran atau paparan Sunda yang bersatu dengan Asia dan paparan
Sahul yang bersatu dengan Australia. Oleh karena itu, di Indonesia terdapat dua
daerah geografis, terlihat dari segi biogeografi dengan adanya dua macam fauna
dan flora. Akibat naiknya permukaan laut, daerah yang rendah menjadi
tenggelam. Hal ini masih dapat dibuktikan bahwa ada sejumlah bekas sungai yang
menghubungkan Sungai Musi, Batanghari, Kapuas, Rokan, dan lain-lainnya serta
yang bermuara ke Laut Cina Selatan. Sebaliknya, Sungai Tulang Bawang,
Sekampung, Kambas, Ciliwung, Citarum. Bengawan Solo, Sampit, dan lain-lain
bermuara di Selat Sulawesi.
13
Demikian pula Sungai Lorentz, Fly, Digul, dan lain-lain bermuara ke
Teluk Carpentaria di dekat Australia. Teori ini mulai goyah, melihat adanya
sejumlah besar fauna Asia di Sulawesi dan hanya sedikit sekali fauna dari
Australo-Papua di Sulawesi. Yang termasuk fauna Australo-Papua misalnya
hanyalah beberapa jenis katak dari marga Oreophryne dan tiga jenis kuskus.
Sisanya merupakan fauna yang berasal dari Asia. Keadaannya akan lebih rumit
kalau kita memperhitungkan floranya. Teori yang ada tidak dapat menerangkan
hal tersebut.
Sulawesi berasal dari dua pulau, yaitu sebagian Laurasia dan sebagian lagi
Gondwana. Teori ini dikemukakan pada tahun 1981. Data yang dikumpulkan oleh
para ahli geologi telah dirangkum dalam suatu rekonstruksi. Sekitar 200 juta tahun
yang lalu, daratan Laurasia terdiri atas Eropa, Asia, dan Indonesia bagian barat
hingga ke Sulawesi Barat, termasuk Nusa Tenggara Utara (tidak termasuk Sumba,
Timor, dan Tanimbar). Yang belum termasuk Asia adalah daratan Arab Saudi,
Persia, dan India. Pada masa tersebut, diperkirakan Indonesia bagian barat ada di
sebelah utara ekuator, sedangkan Indonesia bagian timur masih ada di sekitar
daerah subtropika selatan.
14
Gelombang pertama yang terjadi adalah pergeseran dari Gondwana
sebidang paparan yang kemudian akan menjadi Turki, Irak, Iran, Tibet Utara, dan
sebagian Indocina. Paparan tersebut sudah mencapai Laurasia sekitar 160 juta
tahun yang lalu pada masa Triasik. Kemudian, timbullah gelombang pergeseran
yang kedua dan melibatkan paparan Tibet Selatan, Burma, dan Semenanjung
Malaysia, sekitar 165 juta tahun yang lalu. Hampir bersamaan dengan pergeseran
paparan tersebut, ada paparan lain yang melibatkan Borneo Barat, Sumatra,
Borneo Timur, Sulawesi Barat, dan Jawa yang juga bergerak ke arah utara.
Kemudian, tidak lama berikutnya berlayarlah paparan yang disebut dengan Banda
Allochtone (kemudian membentuk Kepulauan Nusa Tenggara dan Maluku
Selatan).
2. gunung api, adanya tekanan besar mendorong batuan yang mencair naik ke
atas.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
awal mula dalam proses pembentukan bumi merupakan benda yang
berpijar lalu mendingin. Ketika proses mendingin maka lapisan luar yang disebut
kerak bumi atau kulit bumi (lithosfer) akan mengeras. Tahap awal lithosfer sangat
labil akan tetapi tetap melakukan rotasi.
Menurut Riswanto & Suseno (2015) lapisan bumi ini terdiri dari beberapa
bagian, di antaranya:
1) Kulit bumi sebelah luar, tebalnya 16-40 km, dapat dihuni segala makhluk di
darat, laut dan udara, dan mengandung bahan-bahan tambang, seperti: emas, batu
bara, minyak bumi, dan lain-lain.
2) Lapisan di bawahnya setebal 2880 km dan merupakan kulit bagian dalam yang
lebih tebal.
3) Inti luar bumi tebalnya 2208 km dan bersifat encer. Bagian ini tidak
merambatkan gelombang gempa.
4) Lapisan yang paling dalam berupa inti bumi yang tebalnya 1248 km.
Temperatur kulit bumi semakin ke bawah semakin naik, tiap 100 kaki naik 1 ℃.
Hal ini diketahui dari penggalian minyak bumi.
Struktur Lapisan Bumi Berdasarkan Susunan Kimia :
1. Atmosfer.
2. Litosphere.
3. hidrosfer
4. Biosfer
16
DAFTAR PUSTAKA
Danieslon, E. W., & Denecke, E. J. (1986). Earth Seience Third Edition. New
York: Macmillan Publishing Company.
Siregar, S. (2017). Fisika Tata Surya. Bandung: Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam ITB.
Zaim, Y., dkk. (2011). New 1.5 million years old homo erectus maxilla from
Sangiran (Central Java, Indonesia).
17