Anda di halaman 1dari 19

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN
GEOLOGI PERTAMBANGAN

Bab 1. Pembentukan bumi

Suharto Linuwih

Cahyo Aji Hapsoro

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2017
BAB I
PEMBENTUKAN BUMI
KOMPETENSI INTI

Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran geologi pertambangan.

KOMPETENSI DASAR (KD)


Memahami proses terbentuknya bumi.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Dapat menggunakan paling tidak dua jenis hipotesis untuk menjelaskan
pembentukan bumi.
2. Dapat menentukan peristiwa terjadinya siklus batuan dan korelasi antar batuan.
3. Dapat menentukan peristiwa terjadinya siklus air.
4. Menjelaskan terjadinya proses geologi yang terjadi dari luar bumi (gaya eksogen).
5. Menjelaskan terjadinya proses geologi yang terjadi dari dalam bumi (gaya
endogen).
6. Dapat menggunakan data informasi digital untuk identifikasi proses geologi dari
dalam bumi (endogen)

URAIAN MATERI

Bumi yang kita tempati adalah salah satu bagian dari isi jagad raya yang mengalami
perjalanan proses sebagaimana alam keseluruhan. Dengan anggapan seperti itu, maka
kita akan selalu mempertanyakan kondisi bumi pada masa-masa sebelum ini, atau masa
sebelum terjadi bahkan masa masa bumi itu akan berakhir. Banyak para ahli
mengemukakan teori asal usul terjadinya bumi dengan mengemukakan hipotesisnya
masing-masing. Beberapa hipotesis tentang terbentuknya bumi dan tata surya adalah:
Hipotesis Kabut (Teori Nebula), Hipotesis Planetesimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang,
dan Hipotesis Kondensasi. Berikut akan dijelaskan secara singkat masing masing hipotesis
1. Hipotesis Kabut (Teori Nebula)

1
Teori ini dikemukakan oleh Kan (1775) dan Laplace (1796) mengenai susunan
matahari. Teori ini menyatakan bahwa tata surya pada awalnya merupakan awan gas
atau nebula yang berputar. Sambil memadat, pusat awan ini memutar dengan cepat
dan melepaskan cincin-cincin gas yang kemudian membentuk planet-planet dan
satelit-satelit yang beredar dan massa intinya menjadi matahari yang sekarang ini.
2. Hipotesis Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton (1905). Secara garis besar, teori
ini menyatakan susunan matahari merupakan susunan kabut terpilin. Pada kabut
tersebut terdapat kumpulan benda-benda halus yang disebut planetesimal, dengan
ukuran benda yang lebih besar akan menarik benda yang ukurannya lebih kecil
sehingga menjadi bola di tengah-tengahnya. Pada akhirnya, bola besar itu menjadi
matahari dan planetesimal menjadi planet-planet.
Sejak semula kabut pilin dalam keadaan berputar, maka semua planet bersama
satelitnya masih tetap berotasi serta semuanya beredar mengelilingi pusatnya, yaitu
matahari.
3. Hipotesis Pasang Surut Bintang
Teori ini dikemukakan oleh Yames Yeans (1917). Secara garis besar, teori ini
menyatakan bumi dibentuk pada saat bintang melintas berdekatan dengan matahari
dan menarik keluar dari permukaan matahari sebuah gumpalan gas yang amat besar
berbentuk cerutu. Kemudian gumpalan gas tersebut pecah menjadi bagian-bagian
yang mendingin dan memadat membentuk planet-planet.
4. Hipotesis Kondensasi
Teori ini menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari proses pemampatan gumpalan
awan gas dan debu angkasa. Pada proses pemampatan itu partikel debu tertarik ke
bagian pusat awan, kemudian membentuk gumpalan bola yang dapat berputar.
Kemudian gumpalan gas memipih menyerupai bentuk cakram, yaitu tebal di bagian
tengah dan lebih tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di tengah cakram
mempunyai tekanan yang lebih tinggi sehingga menimbulkan panas dan berpijar,
yang pada akhirnya menjadi matahari. Sedangkan bagian yang paling luar berputar
sangat cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil, dan
membentuk planet beserta benda langit lainnya.
Soal Latihan
Salah satu hipotesis tentang terbentuknya bumi dan tata surya adalah hipotesis
kondensiasi, yang menyatakan bahwa....
A. Gumpalan gas yang tertarik oleh bintang kemudian pecah menjadi bagian-bagian
yang mendingin dan memadat membentuk planet-planet.
B. Susunan matahari merupakan susunan kabut terpilin yang terdapat kumpulan benda-
benda halus dan tertarik oleh benda dengan ukuran lebih besar sehingga menjadi
bola di tengah-tengahnya.
C. Kabut yang memutar dengan cepat dan melepaskan cincin-cincin gas yang
membentuk planet-planet dan satelit-satelit yang beredar dan massa intinya menjadi
matahari.
D. Partikel debu yang tertarik ke pusat awan dan kemudian membentuk gumpalan bola
menyerupai cakram yang bagian tengahnya mempunyai tekanan yang lebih tinggi
sehingga menimbulkan panas dan berpijar.
Kunci: D

Manakah diantara macam macam teori pembentukan bumi (tata surya) yang sejalan dan
saling melengkapi
A. Teori kabut (nebula) dan teori planetesimal
B. Teori kabut dan teori pasang surut
C. Teori pasang surut bintang dan teori kondensasi
D. Teori kondensasi dan teori kabut (nebula)
Kunci: A

B. SIKLUS BATUAN
Pemikiran mendasar saat bumi terbentuk adalah kondisi ujud bumi dari bentuk gas yang
mengalami perubahan yang pada akhirnya menjadi padat pada bagian permukaan bumi.
Permukaan bumi yang berbentuk padat itu biasa disebut sebagai batuan. Batuan di
permukaan bumi hingga saat ini telah mengalami berbaga proses sehingga fenoma
batuan yang teramati di permukaan bumi ada beberapa macam. Secara umum jenis
batuan dibedakan menjadi 3, yaitu: batuan beku (Igneus Rock), batuan sedimen
(Sedimentary Rock), dan batuan malihan/metamorf (Metamorphic Rock). Masing-msing
batuan dapat berasal dari batuan lain sebelumnya, yang mengalami siklus batuan.
Siklus batuan yang terjadi di bumi ditampilkan pada gambar berikut:

1. Batuan Beku (Igneus Rock)


Batuan beku terbentuk sebagai akibat pembekuan magma dalam permukaan bumi
(dalam batolit), pipa magma/kawah (vent), sill, dike (retas),dan di atas permukaan
bumi (lelehan). Magma yang suhunya sangat tinggi dapat mengalami pembekuan,
bila terjadi perubahan suhu sampai pada suatu nilai suhu pembekuan. Berdasarkan
tempat terjadinya, batuan beku dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu batuan beku luar
(terjadi pembekuaan di luar/permukaan bumi dan batuan beku dalam (terjadi di
dalam bumi)
2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan sedimen (endapan) terbentuk sebagai akibat pengendapan material yang
berasal dari pecahan, bongkah batuan yang hancur karena proses alam, kemudian
terangkut (tertransportasi) oleh air, angin, es, dan terakumulasi dalam satu tempat
(cekungan). Sedimen ini kemudian mengalami proses penimbunan secara kontinu
yang cukup menimbulkan gaya/ tekanan yang menyebabkan termampatkan
/kompaksi (compacted) menjadi satu lapisan batuan baru. Batuan sedimen
mempunyai ciri berlapis-lapis sebagai akibat terjadinya perulangan pengendapan.
3. Batuan Malihan/Metamorf (Metamorphic Rock)
Batuan malihan/ubahan (metamorphic, Yunani: meta= berubah, morphe = bentuk)
berasal dari batuan beku atau batuan sedimen yang termalihkan (terubah) di dalam
bumi sebagai akibat tekanan dan temperatur yang sangat tinggi yang mengakibatkan
perubahan sifat fisik dan kimia dari batuan asal.
Contoh: marmer, malihan dari batu gamping, kuarsit malihan dari batu pasir dan
kuarsa genes, malihan dari granit.

Soal Latihan:
Batuan sedimen merupakan salah satu jenis batuan yang terbentuk di permukaan
bumi. batuan sedimen ini terbentuk karena.
A. tekanan dan temperatur yang sangat tinggi yang mengakibatkan perubahan sifat
fisik dan kimia dari batuan asal.
B. pembekuan magma dalam permukaan bumi (dalam batolit), pipa magma/kawah
(vent), sill, dike (retas),dan di atas permukaan bumi (lelehan).
C. magma/lava yang mengalir kepermukaan bumi kemudian mendingin dan
membeku dengan cepat, dicirikan dengan komposisi kristal yang sangat halus
(amorf)
D. kompaksi atau pemampatan dari material-material batuan beku, dan batuan
malihan, dengan ukuran butir beragam.
KUNCI: D

C. SIKLUS AIR
Fenomena tanah longsor, gunung meletus, banjir, tsunami merupakan fenomena yang
pada akhirnya menyebabkan permukaan bumi mengalami perubahan. Hal sederhana
namun sangat berpengaruh adalah karena air di permukaan bumi mengalami proses
perputaran dari laut ke udara ke daratan dan kembali lagi ke laut. Suatu bentuk rangkaian
sedemkian hingga kembali lagi ke kondisi semula. Hidrologi merupakan ilmu yang
mempelajari kejadian air di bumi, penjelasan pengaruh sifat daratan terhadap air,
pengaruh fisik terhadap daratan dan mempelajari hubungan air dengan kehidupan.
Siklus hidrologi ditampilkan secara visual ditampilkan seperti pada gambar berikut ini:
Penjelasan secara singkat tentang beberapa istilah dari gambar siklus itu adalah sebagai
berikut

1. Evaporasi
Evaporasi atau transpirasi merupakan proses penguapan air. Air yang ada di laut, di
daratan, di sungai, di tanaman akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian
akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-
bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
2. Infiltrasi
Fluida akan mengalami perpindahan bila ada kondisi yang memungkinkan. Kondisi itu
antara lain: adanya perbedaan kecepatan, perbedaan tekanan, ada perbedaan
ketinggian, atau ada mekanisme kapilaritas. Air sebagai contoh fluida yang
mengalami hal di atas dan dapat merembes melalui celah-celah sempit yang biasa
disebut infiltrasi atau peresapan. Pada peristiwa infiltrasi atau perkolasi ke dalam
tanah, air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan
batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat
bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air
tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
3. Air Permukaan
Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin
landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin
besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-
sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa
seluruh air permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut.

Siklus hidrologi dibagi menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang
1. Siklus Pendek
Siklus pendek adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai
berikut:
- Penguapan air laut karena pemanasan matahari di permukaan laut,
- Air laut mengalami perubahan bentuk menjadi gas,
- Terjadi kondensasi,
- Pembentukan awan,
- Turun hujan, dan
- Air kembali ke laut
Siklus pendek menghasilkan hujan di atas permukaan air laut.
2. Siklus Sedang
Siklus sedang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai
berikut:
- Penguapan air laut,
- Kondensasi,
- Angin menggerakkan uap air menuju daratan,
- Pembentukan awan,
- Turun hujan di daerah daratan, dan
- Air hujan akan mengalir kembali ke laut melalui sungai.
Siklus sedang menghasilkan hujan yang turun di daratan.
3. Siklus Panjang
Siklus panjang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai
berikut:

7
- Penguapan,
- Sublimasi,
- Terbentuk awan yang mengandung kristal es,
- Angin menggerakan kristal es ke daratan,
- Turun hujan es ( hujan salju),
- Pembentukan gletser,
- Gletser yang mencair membentuk aliran sungai, dan
- Air sungai mengalir menuju danau, atau laut.
Siklus panjang (besar) dapat menghasilkan hujan es atau hujan salju.

Soal Latihan:
Salah satu peristiwa yang terjadi dalam siklus hidrologi adalah infiltrasi, yaitu.
A. Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman kemudian akan menguap ke
angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan.
B. Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau;
makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan
semakin besar.
C. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang
membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
D. Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan
menuju muka air tanah.
KUNCI: D
Saat kita naik di pegunungan dan menikmati indahnya air terjun, sebenarnya kita
menikmati salah satu bagian dari siklus air.....
A. Siklus pendek
B. Siklus sedang
C. Siklus panjang
D. Siklus sangat pendek
Kunci: C

8
D. PROSES GEOLOGI DARI LUAR BUMI (GAYA EKSOGEN)
Gaya eksogen merupakan tenaga yang berasal dari luar bumi yang dapat merusak atau
merombak permukaan bumi yang sudah terbentuk oleh tenaga endogen. Tenaga eksogen
juga mengakibatkan perubahan bentuk relief pada permukaan bumi. Tenaga eksogen
berasal dari tenaga air, angin, dan organisme yang menyebabkan terjadinya pelapukan,
erosi, denudasi, dan sedimentasi. Denudasi adalah adalah serangkaian proses panjang
yang mengakibatkan pengikisan permukaan bumi dan berujung pada berkurangnya
ketinggian dan relief bentang alam dan lanskap
Contoh dari tenaga eksogen adalah:
1. Pelapukan
Pelaukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan/bongkahan menjadi
butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Proses
pelapukan dapat dikatakan sebaga proses penghancuran massa batuan melalui
media penghancuran. Penyebab pelapukan diantaranya adalah sinar matahari, air,
gletser, reaksi kimiawi, dan organisme.
Jenis-jenis pelapukan antara lain adalah sebagai berikut:
a. Pelapukan Mekanik, terjadi akibat:
- Adanya perbedaan temperatur yang tinggi,
- Pembekuan air di dalam batuan, dan
- Berubahnya garam menjadi kristal.
b. Pelapukan Organik, penyebabnya adalah organisme atau binatang yang
membuat rumahnya dalam tanah. Misalnya: rayap, tkus, komodo, atau
tumbuhan yang tumbuh pada batuan sehingga batuan itu akan lapuk atau
ditumbuhi oleh tumbuhan.
c. Pelapukan Kimiawi, yang disebabkan oleh unsur kimia, seperti hujan asam. Jenis
pelapukan ini sangat reaktif terjadi di Indonesia karena curah hujan sangat tinggi.
2. Erosi.
Erosi berperan seperti pelapukan, karena erosi merupakan tenaga perombak
(pengikisan). Yang membedakan adalah erosi ini merupakan pengikisan oleh media
yang bergerak, seperti air sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi

9
dibedakan oleh jenis tenaga perombaknya itu, seperti: erosi air, erosi gelombang laut
(abrasi atau erosi marine), arosi angin, erosi gletser, dan erosi akibat gaya berat.
3. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan pengendapan material hasil erosi karena kecepatan tenaga
media pengangkutnya berkurang (menjadi lambat). Karena media pengangkut materi
berbeda-beda, sedimentasi juga menghasilkan bentukan yang berbeda pula.
Sedimentasi dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Sedimentasi Fluvial, merupakan sedimentasi yang diendapkan oleh tenaga air
baik di daratan, danau, sungai, ataupun rawa-rawa.
b. Sedimentasi Aeolis, yaitu sedimenasi dimana sebagai media transportasinya
dilakukan oleh angin, tempat pengendapannya bisa di daratan maupun di air.
Pengendapan ini umumnya terjadi di daerah gurun pasir atau di pinggir pantai.
c. Sedimentasi Marine, yaitu sedimentasi yang berperan sebagai media
transportasi adalah air lau, hasil material pada umumnya lebih halus daripada air
tawar.
4. Mass Wasting (Gerakan Tanah)
Gerakan tanah merupakan gaya yang merubah bentuk permukaan bumi menjadi
berubah dari semula menjadi keadaan yang lain. Gerakan tanah ini juga merupakan
perpindahan massa batuan atau tanah karena gaya berat. Proses terjadinya gerakan
tanah ini hampir sama dengan proses erosi, yaitu melalui tahapan pelepasan massa
batuan atau tanah dari batuan induknya, pemindahan batuan yang terkikis
(transportasi) dan pengendapan (sedimentasi).
Beberapa macam dari gerakan tanah adalah:
- Jatuhan (falls),
- Robohan (topples),
- Longsoran (slides),
- Sebaran (spreads),
- Aliran (flows)
5. Longsoran (Slides)
Longsoran merupakan gerakan material pembentuk lereng yang diakibatkan oleh
terjadinya kegagalan geser di sepanjang satu atau lebih bidang longsor. Massa tanah

10
yang bergerak bisa menyatu atau terpecah-pecah. Longsoran juga terbagi menjadi
beberapa jenis, diantaranya longsor rotasi, longsor ranslasi, dan kelongsoran blok.
6. Sebaran (Spreads)
Sebaran merupakan kombinasi dari meluasnya massa tanah dan turunnya massa
batuan dan terpecah-pecah ke dalam material lunak di bawahnya.
7. Aliran Tanah (Flows)
Aliran tanah adalah gerakan dari material yang telah hancur ke bawah lereng dan
mengalir seperti cairan kental. Alirannya sering terjadi dalam bidang geser relatif
sempit. Material yang terbawa oleh aliran biasanya tediri dari berbagai macam
partikel tanah (termasuk batu-baubesar), kayu, dan ranting.
Beberapa jenis aliran adalah:
a. Aliran Tanah (earth flow)
Merupakan aliran yang terjadi pada tanah lempung dan lanau setelah terjadi
hujan lebat. Jenis gerakan tanah ini terjadi pada kondisi tanah yang sensitif atau
sebagai akibat gaya gempa. Bidang gelincir terjadi karena gangguan mendadak
dan gerakan tanah yang terjadi umumnya bersifat cepat tetapi dapat juga
lambat, misalnya rayapan (creep).
b. Aliran Lumpur (mud flow)
Yaitu aliran yang biasanya terjadi pada kemiringan 5 hingga 15 derajat pada
tanah lempung yang padat dan retak-retak di antara lapisan-lapisan pasir yang
bertekanan air pori tinggi.
c. Aliran Debris (debris flow)
Merupakan aliran yang biasa terjadi pada material berbutir kasar misalnya pada
lereng yang kering dimana tidak ditumbuhi pepohonan.
d. Aliran Longsoran (flow slide)
Gerakan material pembentuk lereng akibat likuifasi pada lapisan pasor halus atau
lanau yang tidak padat dan umumnya terjadi pada lereng bagian bawah.

Soal latihan:
Salah satu proses alam yang merupakan penyebab tenaga eksogen adalah sedimentasi. Di
bawah ini pernyataan yang menjelaskan sedimentasi dengan benar adalah....

11
A. Pengikisan oleh media yang bergerak, seperti air sungai, angin, gelombang laut,
atau gletser.
B. Massa batuan atau tanah karena gaya berat
C. Penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil
bahkan menjadi hancur atau larut dalam air
D. Pengendapan material hasil erosi karena kecepatan tenaga media pegangkutnya
berkurang (menjadi lambat)
KUNCI: D

E. PROSES GEOLOGI DARI DARI DALAM BUMI (GAYA ENDOGEN)

Gaya atau tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi yang dapat
menggerakkan kulit bumi. Tenaga tersebut dapat mengangkat kulit bumi melebihi
permukaan laut, yang kemudian menjadi daratan. Tenaga endogen memiliki sifat
membangun atau disebut dengan konstruktif.
Tenaga endogen dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
- Tektonisme (diatropisme),
- Vulkanisme, dan
- Seisme (gempa)
1. Tekonisme (diatropisme)
Tektonisme merupakan proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan,
lipatan, dan patahan pada sruktur batuan di suatu daerah. Lipatan merupakan bentuk
muka bumi hasil gerakan tekanan secara horizontal maupun vertikal yang
menyebabkan lapisan permukaan bumi mengkerut dan melipat. Sedangkan patahan
adalah fenomena batuan di permukaan bumi yang mengalami patah. Patahan
dihasilkan dari gerakan tanah horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan
lapisan bumi menjadi retak dan patah.
Proses tektonis menghasilkan dua macam gerak, yaiu:
a. Gerak Epirogenetik

12
Gerak epirogenetik merupakan gerakan pada lapisan kulit bumi yang meyebabkan
pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang berlangsung sangat lambat,
serta gerakannya meliputi wilayah yang sangat luas.
Gerakan ini umumnya tidak menimbulkan lipatan atau retakan pada bumi, namun
dapat menggeser sebuah benua.
b. Gerak Orogenetik
Gerak orogenetk merupakan gerak pada lapisan kulit bumi yang menyebabkan
pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang berlangsung relatif cepat. Gerak
ini juga menimbulkan gempa. Gerak orogenetik disebut juga tenaga struktural.
Gerak orogenetik dapat menyebabkan terjadinya beberapa struktur geologi, antara
lain:
1) Lipatan.
Lipatan terjadi karena adanya tekanan horizontal maupun vertikal pada kulit
bumi yang bersifat liat, sehingga kulit bumi mengalami pelengkungan. Secara
garis besar, sruktur lipatan dibagi menjadi:
- Antiklinal (aniform)
Merupakan unsur struktur lipatan dengan bentuk yang convex ke atas,
bagian lipatan yang lebih tinggi dari bagian lainnya.
- Sinklinal (sinform)
Merupakan bentuk struktur lipatan yang concav ke atas, bagian lipatan
yang lebih rendah dari bagian lainnya.
Bentuk-bentuk lipaan:
- Lipatan tegak (lipatan normal)
Bentuk lipatan kulit bumi yang cenderung simetris karena mendapat
tekanan yang sama dari dua arah.
- Lipatan miring
Bentuk lipatan kulit bumi yang cenderung tidak simetris karena mendapat
tekanan yang berbeda dari dua arah.
- Lipatan menggantung
Bentuk lanjutan dari lipatan miring karena mendapat tekanan yang sangat
kuat dari salah satu arah secara terus menerus.

13
- Lipatan rebah
Bentuk lipatan yang mempunyai kemiringan yang sangat tajam, bahkan
mendekati sejajar dengan lapisan yang datar.
- Dome (kubah)
Bentuk lipatan kulit bumi naik (antiklinal) yang melingkar menyerupai
kubah atau berupa gundukan.
- Basin (ledokan)
Bentuk lipatan cekungan (sinklinal) melingkar, yang mempunyai arah
miringan memusat ke satu titik.
2) Patahan
Patahan (fault) merupakan suatu rekahan pada batuan yang mengalami
pergeseran sehingga terjadi pemindahan antara bagian-bagian yang
berhadapan, dengan arah yang sejajar dengan patahan, gejala demikian
sering disebut sesar.
Bagian-bagian patahan:
- Graben atau Slenk
Merupakan patahan yang bergerak turun atau bagian patahan yang lebih
rendah dari bagian patahan lainnya.
- Horst
Merupakan patahan yang bergerak naik atau bagian patahan yang lebih
tinggi dari bagian patahan lainnya.
2. Vulkanisme
Vulkanisme merupakan tenaga endogen yang menyebabkan magma naik ke
permukaan bumi. Vulkanisme dapat diartikan segala sesuatu yang berkaitan dengan
gunung berapi atau proses naik dan keluarnya magma ke permukaan bumi.
Gerak magma terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan
sumber tenaga magma untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya. Magma
merupakan cairan batuan, kental, sangat panas dan berpijar yang terletak di dapur
magma pada litosfer (lapisan kulit bumi).
Karena adanya tenaga endogen, listosfer mengalami keretakan dan
menyebabkan bahan dari dalam lapisan bumi menerobos ke dalamnya. Magma dapat

14
bergerak ke segala arah hingga sampai ke permukaan bumi. Jika gerakan magma
tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma. Sedangkan magma yang
bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.
Proses penerobosan magma ke permukaan bumi dapat dibedakan menjadi 2
yaitu:
a. Intrusi Magma (Plutonisme)
Intrusi magma merupakan proses penerobosan magma di dalam lapisan
batuan tetapi tidak mencapai ke permukaan bumi. Intrusi magma dapa
mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk tonjolan
berupa pegunungan.
Secara rinci, intrusi magma menghasilkan bermacam benuk batuan, yaitu:
- Batolit, yaitu batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma akibat
penurunan suhu yang sangat lambat.
- Lakolit, yaitu magma yang menyusup di antara lapisan batuan ang
menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai
lensa cembung, sedangkan permukaan atasnya tetap rata.
- Keping intrusi atau sill, merupakan lapisan magma yang tipis menusup di
atara lapisan batuan.
- Intrusi korok atau gang, yaitu batuan hasil inrusi magma memotong
lapisan-lapisan litosfer degan bentuk pipih atau lempeng.
- Apolisa, merupakan cabang dari intrusi gang tetapi lebih kecil.
- Diatrema, yaitu batuan yang mengisi pipa letusan berbentuk silinder, mulai
dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.
b. Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma merupakan proses penerobosan magma mencapai
permukaan bumi dan membentuk gunungapi. Ekstrusi terjadi bila magma
mendapat tekanan gas yang cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi,
sehingga ekstrusi magma disebut proses keluarnya magma ke permukaan
bumi.

15
Ekstrusi magma tersebut menyebabkan terjadinya gunung api, yang dapat
terjadi di daratan maupun lautan. Proses keluarnya magma ke permukaan
bumi disebut dengan erupsi.
Berdasarkan lubang tempat terjadinya, erupsi dibagi dalam tiga macam, yaitu:
- Erupsi Linier, yaitu magma keluar mellaui retakan kulit bumi yang
berbentuk memanjang sehingga membentuk kerucut panjang. Misal:
deretan gunungapi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
- Erupsi Areal, yaitu magma keluar meleleh pada permukaan bumi karena
letak dapur magma sangat dekat dengan permukaan bumi sehingga
membentuk kawah gunungapi yang sangat luas. Misalnya: Yellowstone
Natioal Park di Amerika Serikat.
- Erupsi Sentral, yaitu magma keluar melalui lubang di permukaan bumi dan
membentuk gunung yang letaknya tersendiri. Misalnya: Gunung Krakatau.
Berdasarkan proses keluarnya magma, erupsi magma dibagi menjadi 3 jenis:
- Erupsi Eksplosif, yaitu letusan sangat kuat akibat tekanan gas magma dan
menemburkan bahan-bahan vulkanik yang padat dan cair.
- Erupsi Efusif, yaitu letusan gunungapi mengeluarkan lava.
- Erupsi Campuran, yaitu letusan gunungapi yang terjadi selang-seling antara
eksplosif dan efusif.
3. Seisme (gempa)
Seisme atau gempa bumi merupakan getaran yang terjadi pada lapisan kulit
bumi (litosfer) yang bersumber dari lapisan litosfer bagian dalam. Hentakan tersebut
diirambatkan pada litosfer dan kemudian ke permukaan bumi. Alat untuk mencatat
gempa disebut seismograf.
Berdasarkan faktor penyebabnya, gempa bumi dibedakan sebagai berikut:
a. Gempa Tektonik
Yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik lempeng (retakan atau paahan)
secara mendadak. Ini terjadi jika terbenuk pathan-patahan baru atau terjadi
pergeseran di sepanjang patahan akibat aktivitas di dalam kerak bumi. Di
Indoensia, pergerakan kulit bumi sering tejadi di daerah bagian barat seperti
Sumatera, selatan Pulau Jawa hingga Timor.

16
b. Gempa Vulkanik
Yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi. Gempa tersebut
terjadi sebelum dan selama letusan gunung terajdi.
c. Gempa Runtuhan
Yaitu gempa yang terjadi karena runtuhan dan terjadi di daerah yang terdapat
banyak rongga di bawah tanah. Karena tidak kuat menahan atap rongga maka
terjadilah runtuhan yang akhirnya mengakibatkan gempa.
d. Gempa Buatan
Yaitu gempa akibat aktivitas manusia, misalnya karena peledakan bom.
Berdasarkan letak terjadinya, gempa dapat dibedakan menjadi:
a. Gempa Episentrum
Yaitu gempa yang terjadi di tepi kerak atau lempeng samudera maupun
lempeng benua.
b. Gempa Hiposentrum
Yaitu gempa yang terjadi pada kedalaman tertentu pada lempeng samudera
maupun benua.
Soal latihan:
Tenaga endogen dibagi menjadi tiga jenis yaitu; tektonisme, vulkanisme, dan seisme.
Berikut pernyataan di bawah ini menjelaskan tentang tektonisme adalah....
A. Suatu rekahan pada batuan yang mengalami pergeseran sehingga terjadi
pemindahan antara bagian-bagian yang berhadapan, dengan arah yang sejajar
dengan patahan
B. Getaran yang terjadi pada lapisan kulit bumi (litosfer) yang bersumber dari lapisan
litosfer bagian dalam.
C. Tenaga endogen yang menyebabkan magma naik ke permukaan bumi.
D. Gerak pada lapisan kulit bumi yang menyebabkan pengangkatan dan penurunan
permukaan bumi yang berlangsung relatif cepat.
KUNCI: D

17
Manakah diantara berikut ini yang bukan merupakan contoh fenomena tenaga endogen
A. Jatuhnya meteor ke permukaan bumi
B. Magma yang keluar dari mulut gunung berapi
C.Terangkatnya suatu lantai samudra menjadi daratan karena fenomena tekanan
subduksi
D. Keluarnya cairan (semburan) pada fenomena geyser
Kunci A

Dewasa ini sudah banyak peralatan pengolahan data digital yang dapat digunakan
untuk mendeteksi keberadaan gelologi bawah permukaan bumi. Penggunaan citra
landsat dapat dilakukan secara digital, hasilnya berupa data tentang kondisi geologi suatu
areal tertentu beserta data geologi bawahpermukaan bumi. Penggunaan seismik semakin
maju dan sudah ada yang berbasis digital sehingga dengan demikian seismograf dapat
cepat menampilkan data digital tentnag kondisi bawah permukaan bumi. Penggunaan
alat geolistrik, gravimeter maupun geophone sudah banyak dibantu dengan peralatan
digital. Hal ini semakin cepat dalam pengolahan data dan segera dideskripsikan kondisi
bawah permukaan bumi berdasarkan sifat fisis batuannya.
Latihan soal untuk indikator 36
Berikut ini merupakan contoh alat alat digital untuk memperoleh informasi proses
geologi dari dalam bumi, kecuali
a. Seismograf untuk mengetahui keberadaan gempa dan besarnya
b. Penggunaan citra landsat untuk mengetahui batuan dan data gelologinya
c. Foto udara untuk mengetahui pemandangan dan bentang alam
d. Alat geolistrik untuk mengetahui struktur batuan di bawah permukaan bumi
Kunci: C

18

Anda mungkin juga menyukai