BAB I GEOLOGI
3
menggunakan instrumen yang peka untuk mengukur gaya tarik bumi (grafitasi)
atau mengukur getaran gempa bumi dan beberapa pekerjaan lain di laboratorium.
4
Gambar 4. Gletser selalu bergerak secara perlahan
1.4 Pembentukan Muka Bumi
Ketika manusia melihat gunung, lautan, dan daratan. merekabertanya-
tanya bagaimana bentuk fitur skala besar. Mengapa ada banyak pegunungan di
Sumateratapisangat jarang di Kalimantan? Bagimanaterbentuknya lautan dan
benua? Beberapa hipotesa yang berbeda telah berkembang dalam kurun 200
tahun terakhir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, tetapi kita akan
membahashanya lima hipotesa saja. Kelima hipotesa ini telah diterima secara
ilmiah oleh masyarakat umum.
Hipotesis 1-(Bumi Statis) bumi yang diam
Hipotesis ini menyatakan bahwa bumi yang kita lihat sekarang ini tidak
jauh berbeda dari keadaan awalnya. Gunung-gunung yang terbentuk berasal dari
material yang sama dan masih tidak banyak berubah sampai sekarang,
sebagaimana cekungan laut, benua, danau, dan sungai.Pelapukan mungkin telah
menurunkan ketinggian dari gunung dan adanya endapan pasir, kerikil, dan debu
yang diterbangkan olehangina. Sungaidan gletser mungkin dari dulu telah
5
mengisi beberapa dataran rendah, tetapi dalam lingkup keseluruhan sejarah bumi,
perubahan tersebut dianggap tidak signifikan.
Hipotesis 2-bumi berkembang
Dalam model hipotesis ini, permukaan bumi diumpamakan dengan
lapisan tipis yang rapuh seperti pada permukaan balon yang meluas karena diisi
udara. Balon kemudian menjadi retak karenapengembangan dari pelapisan
tersebut.Demikian pula dengan bumi yang mengalami perkembangan sehingga
menyebabkan bumi retak. Retakan ini menjadi cekungan laut baru, juga
memunculkan gunung dan benua.
Hipotesis 3 Bumi menyusut
Hipotesi yang ketiga ini menyatakan tentang bumi yang menyusut. Model
ini bertentangan dengan yang sebelumnya, tetapi juga menyatakan bahwa benua
baru dan lautan dapat terbentuk setiap saat. Dalam model ini bumi diumpamakan
dengan balon yang perlahan mengempis. Seperti balon semakin kecil, permukaan
awalnya yang halus menjadi keriput dan berkerut. Hasil kerutan ini berupa
lipatan yang menjadi lautan dan pegunungan
Hipotesis 4 - bumi berdenyut
Beberapa ahli geologi berpikir bahwa mereka telah menemukan bukti
yang cukup baik tentang adanya dan kontraksi dari permukaaan bumi. Mereka
mengembangkan model bumi yang berdenyut, yang menggabungkan dua
hipotesa sebelumnya yaitu hipotesis bumi berkembang dan menyusut. Menurut
model ini bumi memiliki periode berekspansi dan kontraksi. Jika pemuaian
berhubungan dengan pemanasan dan penyusutan berhubungan dengan
pendinginan, maka pemahaman sejarah termal yang sangat kompleks diperlukan
untuk kepentingan tersebut. Energi panas harus dibangkitkan secara berkala dan
kemudian dilepaskan.
Pada abad kedua puluh telah muncul sebuah revolusi dalam mempelajari
geologi. Teknologi canggih telah memungkinkan ahli geologi untuk mempelajari
dasar samudera, gravitasi bumi sertakemagnetan batuan. Alfred Wagner
memperoleh data batimetri yang mengejutkan sehingga menghasilkan sebuah
hipotesis baru yang mengagumkan.Hipotesis ini disebut dengan lempeng
tektonik yang kemudian berkembang sangat pesat dan disertai berbagai bukti
mutakhir.
6
Gambar 5. Terbentuknya muka bumi yang kompleks pada zona zubduksi
Gambar 3. Menunjukkan terbentuknya muka bumi yang kompleks akibat
zona pertemuan dua lempeng yang dikenal dengan zona zubduksi. Pada zona ini
dapat terbentuk gunung api, pegunungan hasil lipatan serta palung laut.