4. Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet termasuk bumi dan
permukaann planet tersebut sampai jauh di luar angkasa.
(Djauhari, 2014)
Ahli geologi telah membantu dalam menentukan umur bumi yang
diperkirakan sekitar 4.5 milyar (4.5x109) tahun dan menentukan bahwa kulit bumi
terpecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak di atas mantel yang setengah
(astenosfir) melalui proses yang sering disebut lempeng tektonik.
(Zuhdi, 2019)
Struktur bagian dalam bumi terdiri dari 3 lapisan lingkaran yang kosentris,
yaitu inti bumi, mantel, dan kerak bumi. Berikut adalah penjelasan rincinya.
1.Kerak bumi (crust) adalah lapisan terluar dari struktur bumi. Kerak bumi terbagi
jadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra tersusun
dari batuan basalt dengan ketebalan sekitar 5–10 km. Sedangkan kerak benua
tersusun dari granit dengan ketebalan sekitar 20–70 km. Bersamaan dengan
mantel lapisan atas, kerak bumi terbelah jadi lempeng-lempeng besar seperti
potongan puzzle.
2. Mantel (mantle) adalah lapisan berbatu dengan kedalaman sekitar 2900 km (1800
mi) yang meliputi 84% volume bumi. Mantel bumi tersusun dari besi,
magnesium, dan silika. Bagian terluar mantel bumi cenderung lebih padat dan
menempel dengan kerak bumi di atasnya. Mantel bumi dan kerak bumi
membentuk lapisan yang disebut litosfer.
3. Inti bumi (core) adalah lapisan yang memiliki suhu terpanas di bumi, sekitar
4.300-5.400 derajat Celcius. Bahkan, hampir sama dengan suhu dengan
permukaan matahari. Inti dalam bumi berbentuk bola metal yang punya radius
1.220 kilometer atau sekitar tiga per empat ukuran bulan. Inti bagian dalam
terletak di dalam bumi pada kedalaman 2.885-5.144 kilometer di bawah
permukaan bumi.
(Putri, 2022)
Penjelasan tentang asal muasal terbentuknya bumi beserta serangkaian
gejala di dalamnya disebut sebagai teori pembentukan bumi. Berikut beberapa teori
yang menjelaskan pembentukan bumi yaitu:
1. Teori pembentukan bumi laplace dicetuskan oleh seorang pakar matematika dan
astronomi berkebangsaan Perancis, yaitu Pierre Simon Marquis de Laplace. Teori
ini muncul pada tahun 1796 di Perancis. Menurut Laplace, bumi terbentuk dari
gumpalan gas panas yang berputar-putar pada sebuah pusat peredaran. Setelah itu
terbentuklah sebuah cincin-cincin gas di sekelilingnya yang kemudian terlempar
atau bergerak menjauh. Hingga akhirnya cincin-cincin yang bergerak menjauh
tersebut mengalami pendinginan membentuk bola raksasa. Kemudian bola
raksasa inilah yang disebut sebagai bumi.
2. Planetisimal, Seorang ahli yang berasal dari Amerika, Forest Ray dan T.C
Chamberlain yaitu seorang ahli geologi menjelaskan proses pembentukan bumi.
Menurut keduanya, matahari terbentuk terlebih dulu sebagai pusat peredaran
dengan massa gas yang cukup besar. Kemudian melintaslah sebuah bintang
dengan kecepatan maksimum di sekitar area matahari. Hal ini menyebabkan
adanya tarikan antara partikel-partikel gas matahari dengan bintang tersebut.
Sebagian massa gas bertahan mengelilingi matahari akibat gaya gravitasi,
sedangkan bagian lainnya terlempar menjauh ke luar lintasan bintang. Massa gas
yang mengelilingi matahari akhirnya mengalami pendinginan, hingga terbentuklah
sebuah planetisimal atau cincin. Dari planetisimal inilah terjadi gaya tarik menarik
yang cukup besar pada massa gas.
3. Tidal, menurut teori tidal, pembentukan bumi terjadi akibat massa gas matahari
mengalami tarik menarik akibat bergesekan dengan bintang yang cukup kuat. Dari
hasil tarik menarik ini, sebagian massa bergerak ke arah luar membentuk cerutu.
Bagian yang berbentuk cerutu inilah akhirnya mengalami pendinginan. Proses
pendinginan mengakibatkan bentuk gas menjadi gumpalan-gumpalan bola.
Kemudian gumpalan-gumpalan bola inilah yang disebut sebagai planet, salah
satunya bumi.
(Rompies, 2022)
1.2. Cabang Ilmu Geologi
11. Geomorfologi adalah salah satu cabang dari ilmu geologi. Tujuan dari cabang ilmu ini
adalah memahami bentang alam sekaligus berbagai proses geomorfologi dalam suatu
daerah.
(Kurniawan, 2022)
Pembelajaran tentang pentingnya ilmu geologi bumi memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Perminyakan (Petroleoum geology) yakni dimanfaatkan untuk mengetahui jebakan-jebakan
minyak bumi serta juga gas bumi.
2. Pertambangan (Mining geology) dimanfaatkan untuk mengetahui sebuah proses pembentukan
pengendapan mineral yang sifatnya itu ekonarris, yang tentu sangat diperlukan oleh manusia.
3. Hidrologi (Hydrogeology) dimanfaatkan untuk mempelajari mengenai suatu kejadian
pemanfaatan air tanah.
4. Geologi lingkungan (Environment geology) ialah geologi sangat diperlukan untuk dapat
mengevaluasi interaksi antar manusia dengan lingkungan sekitarnya.
5. Geologi teknik (Engineering geology) dapat dimanfaatkan untuk dapat mempelajari hubungan
antar ilmu geologi dengan berbagai masalah keteknikan.
(Ibeng, 2022)