Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Struktur geologi adalah struktur perubahan lapisan batuan sedimen akibat kerja
kekuatan tektonik,sehingga tidak lagi memenuhi hukum superposisi disamping itu
struktur geologi juga merupakan struktur kerak bumi produk deformasi tektonik .
Patahan atau sesar (fault) adalah satu bentuk rekahan pada lapisan batuan bumi yg
menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yang lain. Pergerakan bisa
relatif turun, relatif naik, ataupun bergerak relatif mendatar terhadap blok yg lain.
Pergerakan yg tiba-tiba dari suatu patahan atau sesar bisa mengakibatkan gempa bumi.
Sesar (fault) merupakan bidang rekahan atau zona rekahan pada batuan yang sudah
mengalami pergeseran (Williams, 2004). Sesar terjadi sepanjang retakan pada kerak bumi
yang terdapat slip diantara dua sisi yang terdapat sesar tersebut (Williams, 2004).
Orang tidak merasa puas lagi dengan hanya memenuhi kebutuhan sandang, pangan
dan papan melainkan ke kebutuhan tingkat tinggi dan sangat kompleks seperti kebutuhan
berbagai asesori, hiburan, pendidikan dan sebagainya. Semua itu membutuhkan berbagai
bahan baku yang gudang utamanya di bumi, sehingga untuk mendapatkannya perlu
mempelajari sumbernya secara mendalam. Muncullah berbagai cabang geologi antara lain
Geologi Pertambangan yang dapat dipecah lagi menjadi Geologi Minyak dan Gas Bumi,
Geologi Batubara dan seterusnya, Geologi Teknik, Mineralogi dan sebagainya. 

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan geologi?
2. Apa yang dimaksud dengan peta geologi?
3. Apa yang dimaksud dengan bukti geologi?
4. Bagaimana penerapan ilmu geologi?

1.3 Maksud dan Tujuan


1. Mengetahui pengertian geologi?
2. Menjelaskan peta geologi?
3. Mengetahui bukti geologi?
4. Mengetahui penerapan ilmu geologi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Geologi
Geologi berasal dari kata Yunani: ge yang berarti bumi dan logos yang berarti ilmu(Bailey,
1939). Jadi dari asal katanya geologi berarti ilmu yang mempelajari bumi. Akan tetapi pengertian
bumi sendiri dapat mencakup selubung gas yang mengitari planet bumi (atmosfer), akumulasi air di
permukaan bumi dan di dalam kerak bumi (hidrosfer), serta bagian padat dari planet bumi itu sendiri
(litosfer). Pada mulanya orang berusaha memahami semua gejala alam yang ada disekitarnya. Upaya
untuk mengetahui secara mendalam gejala alam yang ada di sekitar manusia diawali oleh para filosof
yang uraiannya berupa tinjauan filsafati sehingga dikenallah istilah Filsafat Alamiah yang kemudian
menjelma menjadi Ilmu Pengetahuan Alam yang ditunjang oleh ilmu Matematika, Fisika, Kimia,
Astronomi dan Geologi (Emmons, 1960). Dengan demikian ilmu geologi berada dalam deretan ilmu
pengetahuan alam. Semula geologi mempelajari bumi dalam pengertian luas yang mencakup
atmosfer, hidrosfer dan litosfer, namun belakangan karena berkembangnya spesialisasi, geologi
terfokus pada litosfer saja.
Spesialisasi berkembang karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk terbatas di mana tak
seorangpun mampu memahami bumi dalam pengertian luas secara mendalam. Karena itu timbul
pembatasan ruang lingkup kajian sehingga bumi dalam pengertian luas dipelajari berbagai ilmu
seperti Meteorologi dan Klimatologi mempelajari gejala alam di Atmosfer, Hidrologi dan Oseanografi
mempelajari gejala alam di hidrosfer sedang litosfer dipelajari dalam ilmu Geologi. Ruang lingkup
kajian geologi yang sudah dibatasi pada litosfer saja masih sangat luas sehingga terjadi spesialisasi
lebih lanjut menghasilkan berbagai sub-bidang geologi/cabang-cabang geologi, bahkan cenderung
untuk berdiri sendiri. Spesialisasi ini sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kemajuan
peradaban sehingga kebutuhan manusia juga meningkat. Orang tidak merasa puas lagi dengan hanya
memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan melainkan ke kebutuhan tingkat tinggi dan sangat
kompleks seperti kebutuhan berbagai asesori, hiburan, pendidikan dan sebagainya. Semua itu
membutuhkan berbagai bahan baku yang gudang utamanya di bumi, sehingga untuk mendapatkannya
perlu mempelajari sumbernya secara mendalam. Muncullah berbagai cabang geologi antara lain
Geologi Pertambangan yang dapat dipecah lagi menjadi Geologi Minyak dan Gas Bumi, Geologi
Batubara dan seterusnya, Geologi Teknik, Mineralogi dan sebagainya.
Selain tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat, gejala spesialisasi juga ditunjang oleh
bencana alam yang sering menimpa manusia sejak dahulu. Sebagai makhluk berakal, manusia tidak
mau mati konyol sehingga berusaha untuk menanggulangi bencana alam tersebut dengan cara
mempelajari sumber bencana alam tersebut. Muncullah cabang-cabang geologi seperti Vulkanologi,
Seismologi, dan sebagainya. Demikianlah dari Geologi bermunculan sub-bidang geologi antara lain:
 Petrologi, khusus mempelajari batuan sebagai penyusun bumi.
 Mineralogi, mempelajari mineral sebagai penyusun batuan.
 Geologi Struktur, mempelajari struktur/susunan/hubungan batu-batuan penyusun kerak bumi.
 Stratigrafi, mempelajari perlapisan batuan sedimen.
 Palaeontologi, mempelajari fosil-fosil yang terkandung di dalam batuan dalam rangka
mengungkapkan rahasia kehidupan pada masa silam.
 Vulkanologi, mempelajari masalah kegunungapian.
 Seismologi, mempelajari asal usul gempa bumi.
 Geologi Pertambangan, mempelajari bahan galian yang bernilai ekonomi.
 Geologi Minyak dan Gas Bumi, lebih mengkhusus pada asal-usul terjadinya minyak dan gas
bumi.
 Geologi Teknik, mempelajari kondisi geologis dalam kaitannya dengan konstruksi bangunan
seperti pembuatan jalan raya, jalan kereta api, bendungan jembatan, gedung bertingkat dan
sebagainya.
 Geomorfologi, mempelajari asal-usul bentuk-bentuk permukaan bumi.

Sering kita ketemu dengan istilah Geofisika dan Geokimia, tidak lain dari aplikasi teori-teori
dan teknik-teknik fisika (Geofisika) atau teori-teori dan teknik kimia (Geokimia) dalam mempelajari

2
bumi dalam pengertian luas termasuk atmosfer dan hidrosfer. Semua ilmu yang mempelajari seluk
beluk planet bumi secara keseluruhan diikat dalam satu istilah Earth Sciences atau Ilmu Ke-bumian.
Geologi termasuk salah satunya, bahkan kadang-kadang digunakan sebagai sebutan lain untuk
menyatakan Earth Science (Menard. 1974). Geografi termasuk dalam kelompok Earth Sciences.
Karena geologi tidak hanya berkenaan dengan gambaran dan proses-proses yang terlihat pada
masa sekarang melainkan juga perkembangannya melewati waktu yang sangat lama sejak sekitar 4,5
milyar tahun yang lalu, maka sering pula dibedakan atas Geologi Fisik dan Geologi Sejarah. Cabang-
cabang geologi yang disebutkan terdahulu dapat dimasukkan kedalam kedua bagian ini, misalnya
Petrologi, Mineralogi, Geologi struktur dan sebagainya tergolong Geologi Fisik, sedang
Palaeontologi, Stratigrafi dan Geokronologi (suatu sub-spesialisasi gabungan antara Geokimia dan
Geofisika yang berusaha menentukan umur mutlak berdasarkan mineral-mineral yang terkandung di
dalam batuan) tergolong Geologi Sejarah.
Sub bidang geologi atau cabang-cabang geologi saling berhubungan, saling tergantung, saling
menunjang satu sama lain dalam mengungkapkan masalah-masalah yang berkenaan dengan bumi.
Hasil penelitian dari salah satu sub bidang sangat bermanfaat bagi sub bidang yang lain dalam
mengungkapkan masalah yang menjadi titik perhatiannya.
Demikianlah gambaran ruang lingkup kajian geologi, begitu luas baik dalam dimensi ruang
maupun dimensi waktu. Berkaitan dengan fraksi-fraksi yang sangat kecil yang hanya dapat diamati di
bawah mikroskop sampai ke yang sangat besar sehingga mata kita tidak mampu melihatnya secara
keseluruhan. Bertalian dengan proses-proses yang sangat lambat sehingga manusia sering keliru
menafsirkannya sebagai statis, sampai ke proses yang sangat cepat sehingga dengan mudah diamati
perubahannya. Sebagai suatu kesimpulan, geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi khususnya
litosfer, mengenai materi penyusun bumi, bagaimana proses-proses yang dialami dan perubahan-
perubahan yang dihasilkan oleh proses-proses tadi serta perubahan-perubahan yang dialami bumi
sejak terbentuk sampai ke keadaan sekarang.

B. Peta Geologi
Peta geologi menampilkan susunan fitur geologi dari daerah tertentu. Fitur-fitur ini dapat
mencakup hal-hal seperti jenis batuan, kesalahan, mineral, dan air tanah. Dari mempelajari peta
geologi pengguna dapat lebih memahami bahaya yang mungkin seperti potensi banjir atau gempa
bumi, dan membantu menemukan deposito penting dari sumber daya energi, seperti air, minyak, gas
alam, dan mineral.
Melalui penggunaan huruf, warna, garis, dan simbol-simbol, peta geologi membantu pengguna
mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari makeup bumi.
Elemen peta geologi Peta geologi menggunakan warna untuk mewakili berbagai jenis fitur geologi
atau unit (jenis tertentu batuan dengan rentang usia dikenal). Unit geologi ditunjukkan dengan warna
yang dapat berkisar dari kuning dan merah untuk ungu dan cokelat. Tidak hanya unit geologi
ditugaskan warna tetapi juga satu set huruf. Set biasanya terdiri dari surat modal awal diikuti oleh satu
atau dua huruf lowercased. Huruf kapital merupakan usia unit geologi. Semakin rendah-cased huruf
menunjukkan nama unit geologi atau jenis batuan yang terdiri. Kontak dan kesalahan garis. Ketika
dua unit geologi yang terletak di sebelah satu sama lain, tempat di mana mereka bertemu disebut
kontak.
Dua jenis utama dari kontak adalah kontak pengendapan dan kesalahan. Kontak pengendapan
dibuat ketika unit geologi terdiri bawah, atas, atau di samping satu sama lain. Tempat di mana mereka
bertemu disebut kontak pengendapan dan ditunjukkan dengan garis tipis. Unit geologi dapat
dipindahkan dari waktu ke waktu oleh kesalahan. Kesalahan yang retak atau patah tulang di kerak
bumi (bagian terluar dari permukaan bumi) yang disebabkan oleh pergerakan massa tanah, yang
disebut piring, di kedua sisi garis patahan. Ketika lempeng bergerak tiba-tiba, hasilnya adalah gempa
bumi. Sebuah garis patahan (garis tebal dengan unit geologi yang sama di kedua sisi garis)
menunjukkan unit geologi yang telah dipindahkan oleh kesalahan setelah mereka telah terbentuk.
Jalur patahan sangat penting untuk peta geologi negara seperti California, di mana kesalahan yang
dikenal aktif.

3
C. Bukti Geologi
Geologi adalah, kata geologi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “geos” yang artinya bumi
dan “logos” yang berarti ilmu. Jadi dapat diartikan geologi sebagai ilmu yang membahas materi bumi,
seperti: asal mula, struktur, penyusun kerak bumi, berbagai macam proses yang sedang berlangsung
setelah pembentukannya, apakah yang sedang berlangsung, hingga dengan cara dari bumi saat ini.
Resolusi geologi adalah suatu ilmu pengetahuan kebumian yang merupakan semua tentang
planet bumi adalah isinya. Yaitu kelompok ilmu yang mengupas tentang berbagai sifat dan bahan
yang membentuk planet bumi, strukturnya, serta proses yang sedang berjalan di dalam dan di atas
permukaan planet bumi.Ilmu geologi dari benda yang berukuran besar seperti atom, sampai benda
yang ukurannya besar seperti samudra, benua , pulau, daratan dan lain-lain.
Orang yang ahli di bidang geologi disebut dengan ahli geologi , dia diundang untuk melakukan
penelitian untuk mengungkap misteri-misteri yang masih belum terpecahkan yang menyelimuti
proses-proses yang membahas dengan bahan-bahan yang membuat planet bumi ini, gerakan-gerakan
serta perubahan yang ditampilkan seperti gempa bumi, meletusnya gunung berapi, serta mencari dan
menemukan bahan tambang yang bisa diambil di dalam perut bumi seperti minyak bumi, gas, dan
bahan tambang lainnya. Tugas dari seorang ahli geologi juga tentang berbagai macam bencana alam
seperti banjir, longsor, gempa bumi, gunung berapi dan lain sebagainya. Ahli geologi juga dapat
meramalkan atau memperkirakan bagaimana cara untuk menghindari bencana tersebut.

D. Pembabakan Zaman Prasejarah Berdasarkan Bukti Geologi


Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya
bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi
atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari :
1. ARKAEKUM / zaman tertua
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak
ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu Anda ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu
simak uraian berikutnya.
2. PALEOZOIKUM / zaman primer atau zaman hidup tua
Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro
organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung. Untuk lebih mengenal
bintang-binatang tersebut amatilah gambar berikut ini.

Gambar. Binatang yang hidup zaman Paleozoikum


Dengan berakhirnya zaman primer, maka kehidupan terus berkembang sehingga memasuki zaman
baru. Untuk lebih jelasnya Anda dapat menyimak kembali gambar berikut ini.

Gambar . Kegiatan binatang Reptil Raksasa (dalam Jurrasic Park)


Dari gambar yang Anda amati, merupakan sejenis reptil raksasa yang hidup pada zaman kedua.

4
3. MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan
Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai
tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman
reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung
dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami
kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru seperti yang diuraikan pada materi berikut
ini.
4. NEOZOIKUM / zaman hidup baru
Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
A. Tersier / zaman ketiga
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan
berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera.
B. Kuartier/zaman keempat
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan
zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen.
Untuk memahami zaman tersebut, maka Anda dapat menyimak pada uraian berikut ini:
Ø  Zaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya
manusia purba.
Ø  Zaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang
sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang
memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.
Dari penjelasan materi di atas, apakah Anda sudah memahami? Untuk lebih meningkatkan
pemahaman Anda pada materi pembabakan zaman prasejarah berdasarkan geologi, maka
pahami tabel sebagai berikut:

E. Penerapan Dari Ilmu Geologi


Aplikasi dari ilmu geologi merupakan hal yang penting pada beberapa bidang yang
lainnya. Pemanfaatan ilmu geologi ini semakin berkembang dan semakin di perlukan saat ini,
dan berikut ini contoh bidang yang memerlukan aplikasi dari ilmu geologi:
 Petroleoum geology (Perminyakan) yaitu digunakan untuk mengetahui jebakan-jebakan
minyak bumi dan gas bumi.
 Miming geology (Pertambangan) yaitu untuk mengetahui proses pembentukan endapan
mineral yang sifatnya ekonarris, yang sangat diperlukan oleh manusia.
 Hydrogeology (Hidrologi) yaitu untuk mempelajari tentang kejadian pemanfaatan air
tanah.
 Environment geology (Geologi lingkungan) yaitu geologi sangat dibutuhkan untuk
mengevaluasi interaksi antar manusia dengan lingkungannya.
 Engineering geology (Geologi tekhnik) yaitu untuk mempelajari hubungan antar ilmu
geologi dengan berbagai problem ketekhnikan.

5
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Geologi berasal dari kata Yunani: ge yang berarti bumi dan logos yang berarti ilmu(Bailey,
1939). Jadi dari asal katanya geologi berarti ilmu yang mempelajari bumi. Akan tetapi pengertian
bumi sendiri dapat mencakup selubung gas yang mengitari planet bumi (atmosfer), akumulasi air di
permukaan bumi dan di dalam kerak bumi (hidrosfer), serta bagian padat dari planet bumi itu sendiri
(litosfer). Pada mulanya orang berusaha memahami semua gejala alam yang ada disekitarnya. Upaya
untuk mengetahui secara mendalam gejala alam yang ada di sekitar manusia diawali oleh para filosof
yang uraiannya berupa tinjauan filsafati sehingga dikenallah istilah Filsafat Alamiah yang kemudian
menjelma menjadi Ilmu Pengetahuan Alam yang ditunjang oleh ilmu Matematika, Fisika, Kimia,
Astronomi dan Geologi (Emmons, 1960). Dengan demikian ilmu geologi berada dalam deretan ilmu
pengetahuan alam. Semula geologi mempelajari bumi dalam pengertian luas yang mencakup
atmosfer, hidrosfer dan litosfer, namun belakangan karena berkembangnya spesialisasi, geologi
terfokus pada litosfer saja.
Orang yang ahli di bidang geologi disebut dengan ahli geologi , dia diundang untuk melakukan
penelitian untuk mengungkap misteri-misteri yang masih belum terpecahkan yang menyelimuti
proses-proses yang membahas dengan bahan-bahan yang membuat planet bumi ini, gerakan-gerakan
serta perubahan yang ditampilkan seperti gempa bumi, meletusnya gunung berapi, serta mencari dan
menemukan bahan tambang yang bisa diambil di dalam perut bumi seperti minyak bumi, gas, dan
bahan tambang lainnya. Tugas dari seorang ahli geologi juga tentang berbagai macam bencana alam
seperti banjir, longsor, gempa bumi, gunung berapi dan lain sebagainya. Ahli geologi juga dapat
meramalkan atau memperkirakan bagaimana cara untuk menghindari bencana tersebut.
Resolusi geologi adalah suatu ilmu pengetahuan kebumian yang merupakan semua tentang
planet bumi adalah isinya. Yaitu kelompok ilmu yang mengupas tentang berbagai sifat dan bahan
yang membentuk planet bumi, strukturnya, serta proses yang sedang berjalan di dalam dan di atas
permukaan planet bumi.Ilmu geologi dari benda yang berukuran besar seperti atom, sampai benda
yang ukurannya besar seperti samudra, benua , pulau, daratan dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto Iyan. 2003. Geologi Struktur. Jatinangor : Geologi Unpad


Davis, G.H. 1984. Structiral Geology of Rocks And Regions. New York: John Willey and
sons
Mc Clay, K.R. 1987. The Mapping of Geological Structure. Geological Society of London
Handbook Series, Open University Press, 136h
Billings, M.P., 1959. Structural Geology, Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey

Anda mungkin juga menyukai