Anda di halaman 1dari 8

Laporan Singkat Sedimentologi

Keterkaitan Sedimentologi, Geologi Struktur, dan Geomigas Dalam


Ilmu kebumian

OLEH:

Andi Muhammad Imran Ismail H061201056

Milka Tri Andriani H061201050

Wikal H061201079

DEPARTEMEN GEOFISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2022
A. Pengantar Ilmu Kebumian
1. Pengertian Ilmu Kebumian (Geoscience)
Ilmu kebumian atau ilmu bumi (Bahasa Inggris: earth science, geoscience) adalah
suatu istilah untuk kumpulan cabang-cabang ilmu yang mempelajari bumi. Cabang ilmu
ini menggunakan gabungan ilmu fisika, geografi, geologi, matematika, kimia, dan biologi
untuk suatu pengertian kuantitatif dari model lapisan-lapisan bumi. Geosains juga dikenal
sebagai ilmu tentang fenomena bumi yang menekankan pada interaksi manusia dengan
alam dalam lingkup fenomena fisis.

2. Konsep Ilmu Kebumian (Geoscience)


Geosains membahas bumi sebagai salah satu planet dalam sistem tata surya dan
membahas bumi sebagai “bawang” yang berlapis-lapis dari pusat bumi sampai puncak
atmosfer atau rumbai-rumbai bumi (fringe of the earth). Sampai sekarang hanya bumi satu-
satunya planet yang dapat menopang kehidupan manusia, hewan, dan tanaman. Bagian
padat bumi (litosfer) didominasi oleh kehidupan bangsa cacing, bagian air bumi (hidrosfer)
didominasi oleh bangsa ikan, sedangkan bagian gas bumi (atmosfer) didominasi oleh
bangsa manusia. Bumi terbatas daya dukungnya. Jumlah penduduk bertambah terus lebih
cepat dari pada jumlah pangan. Jadi pada mulanya jumlah pangan mengimbangi jumlah
penduduk. Ukuran bumi yang terbatas menyebabkan SDA juga terbatas. Jumlah penduduk
sekarang 6 milyar dan pada tahun 2025 diperkirakan penduduk dunia mencapai 8 milyar,
sementara lahan pertanian terus berkurang yang menyebabkan bahaya kelaparan dan
kemiskinan yang signifikan. Untuk mengimbangi ledakan jumlah penduduk dan
keterbatasan daya dukung bumi diperlukan kecanggihan teknologi dengan IPTEK
Kebumian melalui pendidikan dan penelitian geosains. Dengan IPTEK Kebumian dapat
dieksploitasi, dieksplorasi, dan dikelola sumber daya alam (renewable and non-renewable)
dengan meminimasi kerusakan lingkungan sehingga dapat dipertahankan pembangunan
terlanjutkan (sustainable development).

Sebagai tambahan pengetahuan, mungkin kita perlu mengetahui posisi strategis


Indonesia ditinjau dari Geosains. Adapun posisi posisi strategis tersebut antara lain :
• Termasuk daerah ekuatorial . Diantara dua benua dan dua samudera.
• Dilalui oleh Arlindo dan Armondo
• Dilalui oleh dua jalur seismik (sabuk lingkar Pasifik dan Sabuk Mediteran).
• Terdiri dari ribuan pulau, ratusan gunung api diantaranya masih aktif.
• Perairannya 70% dan daratan 30%.
• Kaya akan sumber mineral dan hayati.

3. Disiplin Ilmu Yang Terkait Geosains


Ada beberapa cabang ilmu-ilmu kebumian yang akan dijabarkan di bawah ini.
Adapun cabang ilmu tersebut antara lain :
• Geofisika, dalam arti luas adalah studi tentang proses fisis dari pusat bumi sampai
atmosfer atas, dan dalam arti sempit disebut geofisika padat (solid earth geophysics)
yaitu studi proses fisis dalam bumi padat atau litosfer.
• Meteorologi adalah studi tentang proses fisis atmosfer dan gejala cuaca, sedangkan
Klimatologi adalah studi tentang hasil proses fisis atmosfer atau studi tentang iklim
bumi. Klimatologi juga disebut meteorologi statistik.
• Sains Atmosfer adalah studi deskripsi dan pemahaman fenomena fisis dalam
atmosfer bumi.
• Oseanografi adalah studi tentang osean (laut) termasuk sifat fisis dan kimia air laut,
kedalaman dan dasar laut, flora dan fauna laut.
• Geologi adalah sains tentang komposisi struktur dan sejarah bumi, termasuk studi
tentang material bumi dan distribusi batuan kerak bumi.
• Geodesi adalah sains tentang pengukuran bentuk dan dimensi bumi, termasuk berat
dan densitas bumi.
• Geografi adalah studi yang mendeskripsikan permukaan bumi yaitu roman (ciri)
fisis, iklim, vegetasi, tanah, penduduk, dan distribusi unsur-unsur tersebut.

B. Keterkaitan Sedimentologi, Geologi Struktur, dan Geomigas Dalam Ilmu kebumian


• Sedimentologi
Sedimentologi merupakan salah satu cabang ilmu bumi khsusunya geologi
yang mempelajari tentang batuan sedimen dan proses-proses yang membentuknya,
yaitu klasifikasi, asal mula, dan interpretasi endapan dan batuan. Sedimentasi
adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan proses bagaimana sedimen
terakumulasi sehingga cakupan studinya bisa meliputi proses pelapukan,
transportasi, pengendapan, lingkungan pengendapan, dan proses pembatuan.

Keterkaitan antara sedimentologi dalam ilmu kebumian merupakan suatu


hal yang tak dapat pisahkan lagi, karena sudah jelas bahwa sedimentologi ini
menjadi salah satu cabang dari ilmu kebumian dan tentunya banyak fenomena-
fenomena di luar sana yang bisa kita kaitkan dengan sedimentologi. Artinya
sedimentologi ini secara tidak langsung memberi manfaat bagi kita dalam bidang
ilmu pengetahuan. Hadirnya fenomena-fenomena alam dan tentu juga maraknya
bencana alam yang terjadi bisa kita lihat dari pandangan sedimentologi. Berbagai
fenomena atau bencana tersebut antara lain: dalam sedimentologi kami mengenal
geoteknik. Terutama berfokus pada belajar stabilitas tanah dan merupakan bidang
yang sangat penting sebelum pekerjaan sipil. Jika kita ingin membangun gedung,
nilai dahulu kestabilan tanah dalam jangka panjang. Kompleksitas teknis yang
tinggi dari banyak pekerjaan besar seperti terowongan, jembatan, waduk, jalan
raya, dan gedung pencakar langit memerlukan studi mendalam tentang lapisan
tanah bawah. Bergantung pada semua ini bahwa pekerjaan ini dilakukan dan tidak
menimbulkan risiko jenis apa pun. Risiko geologi berhubungan dengan proses
sedimen. Misalnya, ancaman banjir harus menjadi perhatian siapapun yang
memiliki posisi penting dalam merencanakan suatu negara ataupun wilayah.
Alluvium adalah longsoran besar lumpur dan lumpur yang terjadi saat hujan
membawa semua sedimen dan terakumulasi sehingga menyebabkan longsoran.
Banjir dan erosi air deras di sungai alami atau kanal adalah fenomena penting yang
bisa terjadi dalam sedimentologi. Sedimentologi juga berfokus pada mempelajari
air tanah. Perilaku semua tempat di mana terdapat penyimpanan air bawah tanah
terutama bertepatan dengan beberapa parameter sedimentologi. Saat ini tidak hanya
penting untuk mengetahui kelimpahan air di saluran bawah tanah, tetapi juga
kualitas sumber daya alam tersebut.

Singkatnya, mempelajari sedimentologi sebagai ilmu kebumian menjadi


satu hal yang penting. Mengapa hal demikian bisa dikatakan? Alasannya adalah
sebagai berikut :

• Sekitar 75% permukaan bumi ditutupi oleh batuan sedimen


• Kebutuhan hidup manusia banyak berhubungan dengan batuan sedimen
• Banyak mineral atau batuan yang bersifat ekonomis berasosiasi dengan
batuan sedimen.
• Dapat menentukan paleogeografi, paleoklimatologi, paleoenvironment
• Pengembangan ilmu pengetahuan Geologi.

Luasnya ilmu sedimentologi dan banyak aplikasinya untuk kepentingan


manusia, maka banyak cabang ilmu kebumian yang berhubungan erat dengan
sedimentologi antara lain mineralogi, petrologi, stratrigrafi, geokimia,
paleontologi, tektonik dan geologi sejarah. Dan sama seperti halnya ilmu lainnya,
sedimentologi juga berhubungan erat dengan ilmu dasar lainnya. Agar dapat
mempelajari sedimentologi dengan baik, maka kita harus memahami ilmu dasar
fisika, kimia, dan biologi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
semakin meningkatnya kebutuhan hidup manusia, maka ilmu sedimentologi pun
berkembang pula, sehingga memunculkan bagian-bagian dari ilmu sedimentologi
yang kemudian menjadi cabang ilmu tersendiri. Beberapa bagian ilmu
sedimentologi yang selanjutnya menjadi disiplin ilmu tersendiri antara lain:

• Ancient Sedimentology
• Modern Sedimentology
• Physical Sedimentology
• Chemical Sedimentology
• Coastal Sedimentology
• Fluvial Sedimentology
• Marine sedimentology

Ada beberapa pengaplikasian sedimentologi sebagai salah satu ilmu


kebumian. Pengapliaksiannya antara lain :
1. Fossil fuel/oil and Gas industries, hampir semua minyak dan gas bumi serta
batubara terbentuk pada batuan sedimen.
2. Industri Mineral, beberapa mineral bijih terbentuk pada endapan sedimen
dengan kondisi lingkungan tertentu.
3. Mineral Industri, beberapa mineral industri yang penting terbentuk dari proses
pementukan batuan sedimen, seperti mineral lempung (kaolin, bentonit, dam
sebagainya), pasir kuarsa, batugamping

4. Problem keteknikan, konstruksi bendungan, jalan raya, erosi pantai, sedimen


transport di kawasan pantai dan pekerjaan teknik lainnya.

5. Eksplorasi keberadaan air tanah

• Geologi Struktur
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang
bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi
batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya
yang bekerja di dalam bumi. Secara umum pengertian geologi struktur adalah ilmu
yang mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi
serta menjelaskan proses pembentukannya. Beberapa kalangan berpendapat bahwa
geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi,
seperti perlipatan (fold), rekahan (fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang
merupakan bagian dari satuan tektonik (tectonic unit), sedangkan tektonik dan
geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang
mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan sedimentasi, rangkaian
pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya.

Geologi struktur sebagai salah satu cabang ilmu kebumian merupakan hal
yang tidak bisa kita kesampingkan juga. Geologi struktur ini memiliki keterkaitan
yang sangat erat dengan bidang bidang ilmu kebumian lainnya. Dalam geofisika,
penting bagi kita untuk mengerti ilmu geologi struktur. Geologi strukturilmu
geologi struktur. Geologi struktur akan sangat berguna saat kita melakukan survei
untuk mengetahui potensi sumber akan sangat berguna saat kita melakukan survei
untuk mengetahui potensi sumber daya yang ada di bawah permukaan bumi.
mengapa geologi struktur menjadi penting untuk dipelajari dan dipahamia dalah
dengan memahami bagaimana struktur geologi yang dimiliki oleh suatu batuan dan
bagaimana terbentuknya, kita dapat mengerti peristiwa apa saja yang pernah
dialami oleh batuan tersebut. Selain itu, dengan mempelajari geologi struktur pula
kita akan dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya sumber daya geologi yang
ada seperti minyak bumi, gas, dan mineral lainnya. Selanjutnya, dengan kita
mengetahui jenis struktur yang dimiliki oleh batuan tersebut kita dapat mengetahui
kondisi batuan tersebut, apakah gaya yang mengenainya kuat atau tidak dan apakah
gaya yang berkerja tersebut masih aktif atau sebaliknya. Setelah kita mengetahui
bagaimana kekuatan gaya yang mempengaruhinya maka akan dapat diperkitakan
kekuatan atau ketahanan batuan tersebut apabila terkena gaya lain,misalnya getaran
yang disebabkan oleh gempa bumi. Hal ini dapat sangat berguna pada bidang
geofisika seperti rekayasa geoteknik. Dari sekian banyak hal, dengan mengetahui
jenis struktur yang ada, seperti lipatan atau sesar nantinya akan dapat diketahui
bagaimana keadaan bentuk muka bumi dengan lebih baik. Hal tersebut dapat
membantu untuk mengetahui bagaimana kestabilan wilayah terhadap daya dukung
lahan untuk konstruksi atau bencana alam.

Geologi struktur nampak seperti cabang ilmu yang sempit, hanya sebatas
mempelajari struktur – struktur geologi. Tetapi sebenarnya penggunaannya sangat
luas, dan pengaruh terhadap cabang ilmu geologi lain sangat besar. Tujuan – tujuan
serta manfaat – manfaat penerapan geologi struktur adalah antara lain :

• Memahami bagaimana sejarah struktur pada suatu batuan yang terbentuk.


Hal ini untuk membantu penelitian petroleum, gas, atau mineral lain.
• Dapat mendeterminasi bentuk dan ukuran tubuh batuan.
Dapat mendeterminasi proses – proses fisik yang menghasilkan struktur
geologi tersebut.
Mengetahui urut – urutan kejadian geologi memalui struktur geologi.
• Mengetahui wujud/bentuk struktur pada suatu batuan, misal untuk
mengetahui batuan masih aktif atau tidak.
• Dengan mengetahui jenis struktur yang ada, maka kita akan memahami
bentuk muka bumi dengan baik.
• Membantu dalam mengetahui kestabilan suatu kawasan.
• Bersama cabang ilmu lain yang bersangkutan, dapat meneliti penggunaan
tanah, eksplorasi air tanah, dan pengawasan alam sekitar.
• Dapat mengetahui posisi stratigrafi suatu batuan dengan batuan yang lain.
• Dalam aplikasinya dapat membantu dalam mencari minyak bumi, gas,
geologi teknik, dan geohidrologi.
• Geomigas
Geomigas salah satu cabang ilmu geologi untuk mengetahui
keberadaan minyak bumi dan gas bumi di bawah permukaan tanah untuk
dieksplorasi dan diproduksi. Secara umum, ada dua jenis geologi minyak bumi,
yaitu geologi eksplorasi minyak bumi yang mencakup pencarian minyak bumi dan
geologi produksi minyak bumi. Produksi minyak bumi dalam bidang perminyakan
bukan diartikan untuk membuat minyak bumi, tetapi hanyalah membuat fasilitas
untuk mengalirkan minyak bumi dari bawah permukaan tanah ke atas permukaan
tanah. Pengaliran minyak bumi dilakukan dengan menggunakan sumur
minyak dan pompa-pompa.

Teori keberadaan minyak bumi ada dua buah, yaitu teori organik dan teori
anorganik. Teori organik sekarang ini banyak dianut oleh para ahli geologi, dimana
minyak bumi dipercayai dihasilkan oleh sisa-sisa organisme yang sudah mati
berjuta-juta tahun yang lalu. Sedangkan teori anorganik kebanyakan berkembang
di Eropa Timur dan Rusia di mana para ahli mempercayai bahwa minyak bumi
dapat dihasilkan bukan dari bahan organik. Prinsip geologi minyak bumi yang
sekarang umum dipakai adalah teori organik sehingga minyak bumi sering disebut
bahan bakar fosil. Bila teori anorganik terbukti, maka akan muncul lagi sumber-
sumber minyak bumi yang selama ini belum dieksplorasi.

Kesimpulan
Pada prinsipnya, sedimentologi, geologi struktur, dan geomigas merupakan
cabang-cabang dari ilmu kebumian yang saling berkaitan satu sama lain.
Sedimentologi berhubungan dengan geologi struktur untuk mengetahui struktur
serta menginterpretasi kejadian-kejadian geologi terhadap lapisan sedimen atau
batuan, mengenai penyebaran, komposisi, umur, dan lainnya. Geologi struktur
berhubungan dengan geomigas untuk mempelari struktur bawah tanah dan dasar
laut sehingga bisa menemukan minyak bumi dan gas. Dari penjelasan-penjelasan
tersebut sudah sangat jelas bahwa ketiganya memiliki peran masing-masing, namun
juga masih mampu berhubungan satu sama lain sehingga mampu memberikan
manfaat yang lebih banyak lagi.
Referensi

http://smamuhammadiyah1tasikmalayageo.blogspot.com/2010/04/aplikasi-
geologi-struktur-dalam-ilmu.html

https://www.duniapelajar.com/2011/09/30/sedimentologi-aplikasi-sedimentologi/

https://www.meteorologiaenred.com/id/sedimentologi.html#Caracteristicas_princi
pales

https://ugmpress.ugm.ac.id/id/product/geologi/sedimentologi

http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/BAYONG_TJASY
ONO/Kumpulan_Makalah/Pengantar_Ilmu_Kebumian.pdf

https://pendidikangeosains.id/apa-itu-geosains/

Anda mungkin juga menyukai