Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH GEOLOGI LAUT

tentang; Aspek Geologi Bentukan Proses Organik:


Sup pokokPembentukan terumbu karang
- Aspek geologi pendangkalan terumbu karang
- Aspek geologi (historik, jenis, manfaat) pembentukan lahan gambut dan
lahan payau

OLEH :
NAMA : HAJU
NIM : I1C120009

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmatnya
dan hidayahNya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“DiPerlukannya Pancasila Sebagai Identitas, Kepribadian, Pandangan Hidup, Jiwa
Bangsa Dan Perjanjian Luhur”
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal
mungkin sesui dengan kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, kami
tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tehnik penulisan maupun
tata bahasa. Tetapi walaupun demikian kami sebisa mungkin menyelesaikan
makalah ini meskipun tersusun sangat sederhana.
Untuk itu kami meminta kerjasama antara dosen dengan teman-teman agar
dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi kami demi tersusunnya
makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak tersebut
diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan
saran demi kelancaran penyusunan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan
saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.
Kendari, 28, juni, 2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bentuklahan dan Bentang Alam
2.2 Konsep-konsep Geomorfologi
2.3 Aspek-aspek Geomorfologi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geomorfologi ( geomorphology ) adalah ilmu tentang roman muka bumi
beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Geomorfologi bisa juga merupakan
salah satu bagian dari geografi. Di mana geomorfologi yang merupakan cabang
dari ilmu geografi, mempelajari tentang bentuk muka bumi, yang meliputi
pandangan luas sebagai cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam
(landscape) sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan (landform).
Hubungan geomorfologi dengan kehidupan manusia adalah dengan
adanya pegunungan-pegunungan, lembah, bukit, baik yang ada didarat maupun di
dasar laut.Dan juga dengan adanya bencana alam seperti gunung berapi, gempa
bumi, tanah longsor dan sebagainya yang berhubungan dengan lahan yang ada di
bumi yang juga mendorong manusia untuk melakukan pengamatan dan
mempelajari bentuk-bentuk geomorfologi yang ada di bumi. Baik yang dapat
berpotensi berbahaya maupun aman. Sehingga dilakukan pengamatan dan
identifikasi bentuk lahan.
Istilah bentang lahan berasal dari kata landscape (Inggris) atau landscap
(Belanda) atau landschaft (Jerman), yang secara umum berarti pemandangan. Arti
pemandangan mengandung dua aspek, yaitu aspek visual dan aspek estetika pada
suatu lingkungan tertentu (Zonneveld, 1979 dalam Tim Fakultas Geografi UGM,
1996). Untuk mengadakan analisis bentanglahan diperlukan suatu unit analisis
yang lebih rinci.Dengan mengacu pada definisi bentang lahan tersebut, maka
dapat dimengerti, bahwaunit analisis yang sesuai adalah unit bentuklahan. Oleh
karena itu, untuk menganalisis dan mengklasifikasi bentanglahan selalu
mendasarkan pada kerangkakerja bentuklahan. Berdasarkan pengertian
bentanglahan seperti di atas, maka dapat diketahui, bahwa ada delapan anasir
bentanglahan. Kedelapan anasir bentanglahan itu adalah udara, tanah, air, batuan,
bentuklahan, flora, fauna, dan manusia.
Bentuk lahan adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki bentuk
topografis khas, akibat pengaruh kuat dari proses alam dan struktur geologis pada
material batuan dalam ruang dan waktu kronologis tertentu. Bentuk lahan terdiri
dari sistem Pegunungan, Perbukitan, Vulkanik, Karst, Alluvial, Dataran sampai
Marine terbentuk oleh pengaruh batuan penyusunnya yang ada di bawah lapisan
permukaan bumi. Pada makalah ini akan dijelaskan kembali apa yang dimaksud
dengan bentanglahan yang terbentuk berasal dari proses pelarutan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjelasan di atas maka dapat di rumuskan masalah, yaitu :
a. Apa yang dimaksud dengan bentuk lahan ?
b. Apa saja jenis-jenis bentuk lahan dan bagaimana proses
terbentuknya ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu :
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan bentuk lahan dan bagaimana
prosesnya.
b. Mengetahui jenis-jenis bentuk lahan dan bagaimana proses
terbentuknya.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah :
a. Bagi Mahasiswa dan kami sendiri dapat meningkatkan pengetahuan
secara khusus, pemahaman dan berusaha untuk mempelajari lebih, kemudian
mengimplikasikan.
b. Bagi Dosen dan tenaga pengajar, sebagai bahan informasi tambahan
terhadap matakuliah yang bersangkutan dan materi yang diajarkan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bentuklahan dan Bentang Alam

Istilah bentanglahan berasal dari kata landscape (Inggris) atau Landscap (Belanda)
atau landschaft (Jerman), yang secara umum berarti pemandangan. Arti
pemandangan mengandung dua aspek,yaitu aspek visual dan aspek estetika
padasuatu lingkungan tertentu (Zonneveld, 1979 dalam Tim Fakultas Geografi
UGM,1996).
Bentuklahan adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki bentuk
topografiskhas, akibat pengaruh kuat dari proses alam dan struktur geologis pada
material batuan dalam ruang dan waktu kronologis tertentu.

2.2 KONSEP-KONSEP GEOMORFOLOGI


v Ada sepuluh konsep dasar geomorfologi meliputi:
v Ada sepuluh konsep dasar geomorfologi meliputi:

• Geomorfologi arti fisiologisnya adalah uraian tentang bentuk bumi


(Kardono Darmoyuwono, 1972).
* Definisi Geomorfologi
• Ilmu pengetahuan yang mempelajari atau mendeskripsi bentuklahan
/landforms (Lobeck, 1983: 2).
• Ilmu tentang bentuklahan (Thronbury, 1954: 3).
• Studi tentang bentuklahan, terutama mengenai sifat alaminya, asal mula,
proses perkembangan dan komposisi material penyusunnya (Cook et al.,1978: 4).
• Studi yang mendeskripsi bentuklahan dan proses yang mempengaruhinya,
dan menyelidiki interrelasi antara bentuk dan proses tersebut dalam tatanan
keruangannya (Van Zuidam et al., 1979: 5).
• Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bentuklahan penyusun muka
bumi, baik di atas maupun di bawah permukaan air laut dan menekankan pada
asal mula terbentuknya (genesa) dan perkembangan pada masa yang akan datang,
serta konteksnya/ hubungannya dengan lingkungannya (Verstappen, 1983).
• Dornhany dan Cooke
Geomorfologi mempelajari bentuk lahan dan unsure-unsur di dalamnya serta cara
terbentuknya, perkembangannya dan komposisi material yang ada di dalamnya.
• Bentuklahan/Landforms
Merupakan bentukan pada permukaan bumi sebagai hasil perubahan
bentuk permukaan bumi oleh proses-proses geomorfologis yang beroperasi di
permukaan bumi.
• Proses Geomorfologis
Semua perubahan fisik maupun kimia pada permukaan bumi oleh tenaga-
tenaga geomorfologis.
• Tenaga Geomorfologis
Semua tenaga yang ditimbulkan oleh medium alam yang berada di
permukaan bumi termasuk di atmosfer.
• Sebagian kecil dari topografi bumi dibentuk lebih tua dari zaman Tersier
dan sebagian besar tidak lebih tua dari zaman Pleistosen. Hal ini dikarenakan pada
zaman Tersier banyak terjadi perubahan-perubahan bumi.
• Misalnya: Pada zaman Tersier terjadi aktivitas vulkanis.
• Pada zaman Pleistosen sebagian air dipermukaan bumi membeku (menjadi
es).
Ø Konsep 8
• Interpretasi bentangan bumi pada saat ini tidak mungkin dilakukan tanpa
menilai pengaruh geologi dan perubahan iklim selama zaman pleistosen.
Ø Konsep 9
• Apresiasi penilaian iklim yang terjadi di dunia adalah sangat penting untuk
mengetahui perbedaan proses-proses geomorfik.
Ø Konsep 10
Di dalam geomorfologi, walaupun terutama berkaitan dengan bentangan bumi
yang ada sekarang, tetapi untuk mengkaji hal-hal tersebut harus meninjau masa
lampau. Karena bentangan bumi yang ada sekarang asalnya juga dari
pembentukan masa lampau maka untuk meninjau kembali kita tidak lepas dari
sejarah pembentukannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses geomorfologi
v Faktor fisik, yaitu iklim dan batuan.
ü Faktor iklim: suhu, kelembaban, curah hujan, angin, dan lama penyinaran
matahari.
v Faktor batuan:
– Struktur batuan, meliputi: mineral penyusun batuan, kekompakan batuan,
bidang perlapisan, sikap perlapisan batuan, kekar dan sesar.
– Tekstur batuan, meliputi: tingkat kelolosan air dan mineral penyusun
batuan.
v Faktor non fisik, yaitu: vegetasi penutup, manusia dan hewan.

2.3 ASPEK - ASPEK YANG DIPELAJARI DALAM GEOMORFOLOGI


• Bentuk lahan
Bentuk lahan dikaji secara kuantitatif maupun kualitatif (morfometri)
dimana tujuannya mendiskripsikan relief bumi. Bentuk lahan konstruksional
misalnya gunung api, patahan, lipatan, dataran, plato, dome dan pegunungan
kompleks. Sedangkan bentuk lahan distruksional meliputi bentuk lahan erosional,
residual dan deposisional. Cabang yang mengkaji tentang bentuk lahan disebut
Geomorfologi Statis.
• Cara Terbentuknya (Genesis)
Cara terbentuknya bentuk lahan dan perkembangan selanjutnya dalam
waktu yang lama dikaji dalam Geomorfologi Genetik. Bentuk muka bumi
disebabkan oleh adanya tenaga Geologi.
• Proses
Proses merupakan perubahan bentuk lahan dalam waktu yang relatif
pendek akibat adanya gaya eksogen serta waktu perkembangannya relatif pendek.
Poses ini dikaji dalam Geomorfologi Dinamik.
• Lingkungan (enviroment)
Proses Geomorfologi terjadi karena adanya kontak dengan lingkungan
misalnya tanah, air tanah, air permukaan serta vegetasi termasuk kotak dengan
manusia akan mempengaruhi terhadap bentuk lahan maupun proses yang terjadi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bentuklahan adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki bentuk


topografiskhas, akibat pengaruh kuat dari proses alam dan struktur geologis pada
material batuan dalam ruang dan waktu kronologis tertentu.
Verstappen (1983) telah mengklasifikasi bentuklahan berdasarkan genesisnya
menjadisepuluh klas utama. Kesepuluh klas bentuklahan utama itu adalah sebagai
berikut :
1. Bentuklahan asal structural
2. Bentuklahan asal vulkanik
3. Bentuklahan asal denudasional
4. Bentuklahan asal fluvial
5. Bentuklahan asal marine
6. Bentuklahan asal glacial
7. Bentuklahan asal Aeolian
8. Bentuklahan asal solusional (pelarutan)
9. Bentuklahan asal organik
10. Bentuklahan asal antropogenik.
Bentuk lahan asal vulkanik, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas
gunung api, contohnya antara lain kerucut gunung api, kawah, kaldera, medan
lava.
Bentuk lahan asal denudasi, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses
degradasi seperti erosi dan longsor, contohnya bkit sisa, peneplain, lahan rusak.
Bentuk lahan asal fluvial, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas
sungai, contohnya antara lain dataran banjir, tanggul alam, teras sungai. Karena
sebagian besar sungai bermuara di laut maka sering terjadi bentuk lahan akibat
kombinasi proses fluvial dan marine.
Bentuk lahan asal marine, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses
laut seperti tenaga gelombang, pasang dan arus. Contohnya gisik pantai (beach
ridge), bura (spit), tombolo, laguna.
Bentuk lahan asal glasial, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas
gletser (gerakan massa es), contohnya adalah lembah menggantung (hanging
valley), morena, drumlin.
Bentuk lahan asal aeolin, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses
angin, contohnya gumiuk pasir yang memiliki berbagai bentuk seperti barchan,
parabolik, longitudinal, transversal,bintang.
Bentuk lahan asal solusional (pelarutan), merupakan bentuk lahan yang dihasilkan
oleh pelarutan batuan. Banyak terdapat pada daerah kapur (karst), contohnya
adalah kubah karst, dolina, uvala, polje, gua karst.
Bentuk lahan asal organik, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas
organisme contohnya adalah terumbu karang dan pantai bakau.
Bentuk lahan asal antropogenik merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh
aktivitas manusia contohnya kota, pelabuhan.

3.2 Saran
Dalam makalah ini tentunya masih banyak kekurangan penjelasan tentang batuan
sedimen. Untuk itu bagi pembaca agar mencari literatur yang lebih lengkap.Untuk
mahasiswa agar kiranya pembuatan makalah seperti kami sebaiknya menyiapkan
prossedur data yang lengkap sesuai permintaan dosen, supaya hasilnya
memuaskan.
Untuk Dosen agar lebih spesifik dalam menjelaskan agar mahasiswa dapat
mengerti dalam pembuatan makalah tentang batuan sedimen.
Meski kami telah berusaha semaksimal mungkin agar makalah ini sempurna,
namun, masih banyah kekurangan yang meski kami harus benahi. Untuk itu kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga orang yang membantu dibalas oleh Allah SWT. Amien….

Daftar Pustaka

Geos : BumiMorfo : Asal-usul Logos : Ilmu (Yunani) Artinya: Ilmu yang


mempelajari asal-usul bumi. Geomorfologi arti fisiologisnya adalah uraian
tentang bentuk bumi (Kardono Darmoyuwono, 1972).
http://makalah-perpustakaan.Geomorfologi
http://citizennews.suaramerdeka.com
http://arifnurpratomo.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai