Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

GEOMORFOLOGI DAN MORFOLOGI PERMUKAAN


BUMI OLEH PROSES ENDOGEN

DISUSUN OLEH
Nama : Serah Watngil
Nim : 230109500003
Kelas : Pendidikan Geografi A

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKKSAR

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas berkat Rahmat dan karunia-Nya, saya
dapat menyelesaikan makalah ini, dengan judul “Geomorfologi dan morfologi permukaan Bumi Oleh
Proses Endogen ” makalah ini disusun sebagai salasatu tugas dalam mata kuliah Geomorfologi Dasar
di program studi Pendidikan geografi fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas
negeri makassar.
Dalam penyusunan makalah ini, saya berusaha meguraikan dan menjelaskan ilmu geomorgologi
serta morfologi di permukaan bumi melalui proses endogen semua materi yang terdapat pada makalah
ini kami himpun dari sumber yang relevan. saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna,oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harap demi kesempurnaan
makalah ini di masa yang akan datang
Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat memberi wawasan yang bermanfaat dan dapat dijadikan
pedoman bagi pembacanya untuk lebih memahami dan mengetahui ilmu studi geomorfologi serta
geologi.

Makkasar, 14 Februari 2024

Penulis, Serah watngil

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Geomorfologi.........................................................................................................5
B. Morfologi Permukaan Bumi Oleh Proses Endogen...............................................7
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................9
B. Saran ......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu geologi semakin berpengaruh dikalangan masyarakat terutama proses–proses
geologi yang berkembang di suatu daerah sehingga menyebabkan informasi mengenai kondisi geologi
sangat penting untuk diketahui. Geologi adalah ilmu yang mepelajari tentang bumi beserta proses-
proses yang menyebabkan terbentuknya bumi. Cabang ilmu geologi yang dibutuhkan untuk
mempelajari kondisi geologi suatu daearah meliputi geomorfologi, petrologi, sedimentologi,
stratigrafi, geologi struktur, tektonik, dan petrografi.
Geomorfologi didalamnya mempelajari tentang bentukan muka bumi beserta aspek-aspek yang
mempengaruhinya. Dimana geomorfologi yang merupakan cabang dari ilmu geografi, mempelajari
tentang bentuk muka bumi, yang meliputi pandangan luas sebagai satu cakupan kenampkan sebagai
bentang alam sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan. Bentuklahan adalah kenampakan
medan yang dibentuk oleh proses-proses alam dan mempunyai komposisi serangkaian, karateristik
fisik dan visual tertentu di manapun bentuklahan ditemui (Way, 1973 dalam Van Zuidam, 1979).
Proses geomorfologi dibedakan menjadi dua yaitu proses eksogen (tenaga asal luar bumi) yang
umumnya sebagai perusak dan proses endogen (tenaga yang berasal dari dalam bumi) sebagai
pembentuk, keduanya bekerja bersama-sama dalam merubah permukaan bumi.
Dalam makalah ini kita akan memebahas mengenai bagaimana geomorfologi mempengaruhi bentuk
permukaan bumi dengan proses endogen dengan memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai
dengan proses Dimana ia terbentuk dan kemampuannya.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Geomorfologi
2. Jelaskan Morfologi permukaan Bumi Oleh Proses Endogen

C. Tujuaan
1. Menjelaskan Geomorfologi
2. Menjelaskan Morfologi permukaan Bumi Oleh Proses Endogen

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Geomorfologi
Geomorfologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bentuk lahan, proses yang mempengaruhi
bentuk lahan, genesis bentuk lahan, serta hubungan bentuk lahan dengan lingkungannya dalam ruang
dan waktu.Geomorfologi dapat didefinisikan sebagai Ilmu yang membicarakan tentang bentuklahan
yang mengukir permukaan bumi, Menekankan cara pembentukannya serta konteks kelingkungannya.
Obyek kajian geomorfologi adalah bentuk lahan yang tersusun pada permukaan bumi di daratan
maupun penyusun muka bumi di dasar laut, yang dipelajari dengan menekankan pada proses
pembentukan dan perkembangan pada masa yang akan datang, serta konteksnya dengan lingkungan.
Permukaan bumi selalu mengalami perubahan bentuk dari waktu ke waktu sebagai akibat proses
geomorfologi, baik yang bersal dari dalam bumi (endogen) maupun yang bersal dari luar bumi
(eksogen). Dalam mempelajari mengenai geomorfologi penekanan utamanya adalah mempelajari
bentuklahan dan landform. Bentuk lahan sendiri merupakan bentukan pada permukaan bumi sebagai
hasil perubahan bentuk permukaan bumi oleh proses-proses geomorfologis yang beroperasi di
permukaan bumi. Proses geomorfologis diakibatkan oleh adanya tenaga yang ditimbulkan oleh
medium alami yang ada dipermukaan bumi.

1. Konsep-konsep Geomorfologi
Geomorfologi ini memiliki sejumlah konsep dasar. Adapun beberapa konsep dasar geomorfologi
adalah:

1. Proses fisik serta hukum berlangsung selama periode geologi.

2. Dalam perkembangan morfologi, struktur geologis menjadi faktor kontrol yang dominan.

3. Kondisi pengembangan bantuan permukaan terestrial bergantung pada proses geomorfologis yang
tengah terjadi.

4. Proses geomorfik yang sudah direkam dalam bentuk bumi serta menunjukkan sifat dari proses
geomorfik tersebut.

5. Adanyavariasi zat erosif ditunjukkan dalam urutan pembentukan bumi.

6. Evolusi geomorfologi berlangsung cukup kompleks.

7. Benda-benda alami yang berada di permukaan bumi memiliki usia yang lebih muda daripada
Pleistosen.

8. Interpretasi lanskap yang sempurna menyiratkan seputar berbagai faktor geologis serta perubahan
iklim di masa Pleistosen.

5
9. Adanya apresiasi iklim global perlu untuk lebih memahami proses geomorfik yang
bervariasi.Pada umumnya, geomorfologi mempelajari mengenai bentuk maupun lanskap
terestrial.

2. Jenis-Jenis Geomorfologi

Secara umum geomorfologi memiliki beberapa jenis diantaranya yaitu:

1. Gemorfologi Struktural

Geomorfologi struktural adalah cabang dari ilmu geomorfologi yang berfokus pada studi bentukan
permukaan bumi yang berkaitan dengan aktivitas geologi dan tektonik lempeng. Ini adalah salah satu
aspek penting dalam pemahaman tentang bagaimana struktur geologis seperti gunung, lembah, dan
lipatan serta patahan tektonik terbentuk dan memengaruhi topografi bumi.Geomorfologi struktural
memeriksa bagaimana gaya geologis, seperti tekanan, regangan, dan pergerakan lempeng tektonik,
berinteraksi dengan kerak bumi untuk menciptakan struktur yang berbeda-beda. Salah satu contoh
yang paling terkenal adalah pembentukan gunung dan pegunungan akibat tumbukan lempeng tektonik
atau tektonik lempeng yang mengangkat lapisan batu ke permukaan.

2. Gemorfologi Klimatik

Geomorfologi klimatik adalah salah satu cabang penting dalam ilmu geomorfologi yang memusatkan
perhatian pada peran dan dampak iklim terhadap bentuk dan evolusi permukaan bumi. Istilah
“klimatik” dalam konteks ini mengacu pada pengaruh cuaca dan iklim dalam membentuk
karakteristik lahan dan relief geologis.

3. Gemorfologi Fluvial

Geomorfologi fluvial adalah ilmu yang mempelajari pembentukan dan evolusi bentuk permukaan
bumi yang terkait dengan aliran air sungai. Ini mencakup studi tentang sungai, sungai kecil, dan
sistem sungai yang lebih besar. Faktor-faktor seperti erosi, sedimentasi, penciptaan meander, banjir,
dan pemotongan sungai adalah subjek utama dari geomorfologi fluvial.Ilmu ini membantu kita
memahami bagaimana bentuk lembah sungai, delta, dan berbagai bentuk geomorfologi terkait air
sungai terbentuk dan berubah seiring waktu. Studi geomorfologi fluvial juga penting
untuk manajemen sungai, pengendalian banjir, dan pemahaman dampak perubahan lingkungan
terhadap aliran sungai.

4. Gemorfologi Pesisir

geomorfologi pesisir adalah cabang ilmu geologi yang berkaitan dengan bentuk permukaan bumi di
wilayah perbatasan antara daratan dan laut. Ini mencakup studi tentang garis pantai, pantai berbatu,

6
rawa-rawa pesisir, pulau, laguna,terumbu karang, dan berbagai fitur pesisir lainnya.Proses-proses
seperti abrasi pantai, akresi, pelapukan karang, perubahan permukaan air laut, dan pengaruh ombak
adalah bagian dari geomorfologi pesisir. Geomorfologi pesisir membantu kita memahami bagaimana
bentuk-bentuk pesisir terbentuk, berubah, dan berinteraksi dengan faktor-faktor seperti perubahan
iklim dan aktivitas manusia. Ini juga penting untuk manajemen pesisir yang berkelanjutan dan
mitigasi dampak bencana seperti tsunami dan badai tropis.

B. Morfologi Permukaan Bumi Oleh Proses Endogen

Proses Terbentuknya Muka Bumi (Endogen dan Eksogen) Keberagaman bentuk muka
bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut tenaga geologi.
Tenaga geologi pada dasarnya dibedakan atas dua macam, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Tenaga endogen ialah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen mempunyai sifat
membangun. Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi. Tenaga ini
mempunyai sifat merusak permukaan bumi.pada makalah ini kita akan membahas bagaimana bmi
terbentuk melalui tenaga endogen

Proses Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga pengubah muka Bumi yang berasal dari dalam Bumi.Tenaga
endogen merupakan kekuatan yang mendorong terjadinya pergerakan kerak Bumi.Pergerakan ini
disebut diastropisme.Tektonisme/Diastropisme : tenaga dari dalam bumi yang dapat menyebabkan
terjadinya pergerakan lapisan kerak bumi secara vertikal (naik-turun), horizontal (kiri-kanan), dan
retakan. Dibedakan menjadi 2 macam, yaitu epirogenesa dan orogenesa.

1. Epirogenesa: gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertical akibat
pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat lambat serta meliputi wilayah
yang sangat luas. Epirogenesis dibagi menjadi dua yaitu

a. Epirogenesa positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah
mengalami kenaikan
b. Epirogenesa negatif, yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah
mengalami penurunan

2. Orogenesa : gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat
pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat cepat dan meliputi wilayah
yang sempit. Menimbulkan lipatan dan patahan.berikut beberapa contohnya:

1. Lipatan tegak ( symmetrical folds ), terjadi karena pengaruh tenaga horizontal sama atau
tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
2. Lipatan miring ( asymmetrical fold ), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama

7
3. Lipatan menutup ( recumbent folds ), terjadi karena tenaga tengensial saja yang bekerja.
4. Lipatan rebah ( overtuned folds ), terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah
5. Sesar sungkup ( overthrust ), terjadi karena adanya pergerakan pada sepanjang kerak bumi

Berikut beberapa lapisan bumi yang perlu kita ketahui sebagai berikut:

1. Lapisan Inti: cairan kental bersuhu di atas 4.500° C dan bertekanan tinggi, mengandung mineral
cairan Besi dan Nikel (disebut juga lapisan Nife).
2. Lapisan Astenosfer: merupakan lapisan kedua yang melapisi lapisan inti dengan suhu antara
2.000-4.000° C dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium dan Magnesium
(disebut juga lapisan Sima).
3. Lapisan Litosfer: merupakan lapisan lebih kental dengan suhu < 2.000° C dan tekanan terus
turun. Lapisan ini disebut juga lapisan mantel bumi.
4. Kerak Bumi: padat dan keras, menempel pada mantel bumi, mengandung mineral Silicium dan
Aluminium (disebut juga lapisan Sial).

Kita telah mengetahui bahwa kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas mantel bumi. Kerak
bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk
dasar benua disebut lempeng benua. Lempeng samudera dan lempeng benua terletak di atas lapisan
mantel. Kita juga telah belajar bahwa lapisan mantel mendapat pemanasan terus-menerus dari lapisan
Sima. Pemanasan ini menyebabkan terjadinya gerakan cairan dengan arah vertikal (konveksi) pada
lapisan mantel. Akibatnya, arus konveksi ini menumbuk kulit bumi yang terapung di atasnya.

Karena tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua, salah satu lempeng akan menujam ke
bawah. Padahal, makin ke dalam suhu makin panas. Akibatnya, bagian kulit bumi yang padat dan
dingin yang menujam ke bawah akan meleleh dan berubah menjadi magma serta mengeluarkan
energi. Karena tumbukan terjadi terus-menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan tumpukan
energi.
Penumpukan ini akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut:

1. Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul akan mampu
menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi.
Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala
ini disebut tektonisme.
2. Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau patahan dan
terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme.
3. Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu
menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya.
Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme.

Pembentukan sebuah bentang lahan sangat ditentukan oleh proses geomorfologi. Proses
geomorfologi merupakan proses yang sangat dipengaruhi oleh tanaga pembentuk permukaan bumi.
Tenaga tersebut dapat berupa tenaga eksogen (angin, air, gletser, maupun intervensi manusia) mapun
tenaga endogen (tektonik dan vulkanik). Setiap tenaga, akan menimbulkan pengaruh yang berbeda
terhadap lahan yang dibentuknya. Pembentukan lahan tersebut akan memengaruhi kondisi fisik alam
dan sosial ekonomi masyarakat sekitar
Proses geomorfologi antara satu tempat dengan tempat lain akan berbeda. Perbedaan tersebut terdiri
atas perbedaan intensitas dan perbedaan bentuk lahan (meskipun dengan tenaga pembentuk yang
sama). Intensitas proses geomorfologi dan perbedaan bentuk lahan sangat bergantung pada (1) iklim,
(2) topografi, (3) kedekatan dengan subduksi, (4) litologi dan (5) perubahan lingkungan.

8
Pengaruh iklim terhadap pembentukan lahan dapat terlihat dari pelapukan batuan, warna tanah,
kedalaman tanah, serta jenis vegetasi. Pelapukan batuan akan sering terjadi pada bentang lahan yang
memiliki curah hujan tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan keberadaan singkapan batuan yang
mengalami perubahan struktur dalam waktu yang singkat (periode miosen hingga holsen)
menyebabkan terbentuknya

BAB III
PENUTUP

aruhi
ang
dan waktu, sedangkan Geologi adalah ilmu yang mepelajari tentang bumi beserta proses-proses yang
menyebabkan terbentuknya bumi. Cabang ilmu geologi yang dibutuhkan untuk mempelajari kondisi
geologi suatu daearah meliputi geomorfologi, petrologi, sedimentologi, stratigrafi, geologi struktur,
tektonik, dan petrografi.
ProsesTerbentuknya Muka Bumi (Endogen dan Eksogen) Keberagaman bentuk muka
bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut tenaga geologi.
Tenaga geologi pada dasarnya dibedakan atas dua macam, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Tenaga endogen adalah tenaga pengubah muka Bumi yang berasal dari dalam Bumi.Tenaga endogen
merupakan kekuatan yang mendorong terjadinya pergerakan kerak Bumi.Pergerakan ini disebut
diastropisme.Tektonisme/Diastropisme,tenaga dari dalam bumi yang dapat menyebabkan terjadinya
pergerakan lapisan kerak bumi secara vertikal (naik-turun), horizontal (kiri-kanan), dan retakan.
Dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: epirogenesa dan orogenesa.

proses geomorfologi dan perbedaan bentuk lahan sangat bergantung pada (1) iklim, (2) topografi, (3)
kedekatan dengan subduksi, (4) litologi dan (5) perubahan lingkungan.

B. Saran

Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para
pembaca. saya mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang
kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan Dan saya juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi

9
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan saya ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai