Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOMORFOLOGI

ACARA BENTANG ALAM TEKTONIK

Disusun Oleh:
“Billadh Ozora Rawung”
“21100123140130”

LABORATORIUM GEODINAMIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
SEPTEMBER 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Geomorfologi Acara Bentang Alam Tektonik yang


disusun oleh praktikan bernama “Nama Lengkap” telah diperiksa dan disahkan
pada

Hari :

Tanggal :

Pukul :

sebagai tugas Laporan Praktikum mata kuliah Geomorfologi.

Semarang, 02 Oktober 2023

Asisten Acara, Praktikan,

“Indriyana” “Billadh Ozora Rawung”


NIM. 21100123140130.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya geomorfologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang permukaan
bumi dan aspek-aspek yang mempengaruhinya, antara lain deskripsi, klasifikasi, asal
usul, perkembangan dan sejarah permukaan bumi. Kata Geomorfologi berasal dari
bahasa Yunani dan terdiri dari tiga kata, yaitu:

Geos (bumi), morphos (bentuk), logos (pengetahuan). Berdasarkan perkataan


tersebut, pengertian geomorfologi adalah ilmu tentang bentuk permukaan
bumi.Worcester (1939) mendefinisikan geomorfologi sebagai deskripsi dan
interpretasi bentuk permukaan bumi. Definisi Worcester lebih luas dari sekedar ilmu
topografi, karena mencakup pembahasan peristiwa-peristiwa kebumian secara umum,
seperti pembentukan cekungan samudera dan landas kontinen, serta bentuk-bentuk
struktur yang lebih dalam dan lebih kecil dari yang disebutkan di atas, seperti dataran,
dataran tinggi, pegunungan, dll.

Lobeck (1939) dalam bukunya "Geomorphology: An Introduction to the study of


landscapes". Landscapes yang dimaksudkan disini adalah bentangalam alamiah
(natural landscapes). Dalam mendiskripsi dan menafsirkan bentuk-bentuk
bentangalam (landform atau landscapes) ada tiga faktor yang diperhatikan dalam
mempelajari geomorfologi, yaitu: struktur, proses dan stadia. Ketiga faktor tersebut
merupakan satu kesatuan dalam mempelajari geomorfologi.

Para akhli geolomorfologi mempelajari bentuk bentuk bentang alam yang


dilihatnya dan mencari tahu mengapa suatu bentangalam terjadi, Disamping itu juga
untuk mengetahui sejarah dan perkembangan suatu bentangalam, disamping
memprediksi perubahan perubahan yang mungkin terjadi dimasa mendatang melalui
suatu kombinasi antara observasi lapangan, percobaan secara fisik dan pemodelan
numerik. Geomorfologi sangat erat kaitannya dengan bidang ilmu seperti fisiografi,
meteorologi, Kimatologi, hidrologi, geologi, dan geografi.
Kajian mengenai geomorfologi yang pertama kalinya dilakukan yaitu kajian
untuk pedologi, satu dari dua cabang dalam ilmu tanah. Bentangalam merupakan
respon terhadap kombinasi antara proses alam dan antropogenik. Bentangalam
terbentuk melalui pengangkatan tektonik dan volkanisme, sedangkan denudasi terjadi
melalui erosi dan mass wasting. Hasil dari proses denudasi diketahui sebagai sumber
bahan sedimen yang kemudian diangkut dan diendapkan di daratan, pantai maupun
lautan. Bentangalam dapat juga mengalami penurunan melalui penstiwa amblesan
yang disebabkan oleh proses tektonik atau sebagai hasil perubahan fisik yang terjadi
dibawah endapan sedimen. Proses proses tersebut satu dan lainnya terjadi dan
dipengaruhi oleh perbedaan iklim, ekologi, dan aktivitas manusia.

Geomorfologi sejak awal abad ke-19 telah dikenal di negara-negara berkembang,


dan sebagai disiplin akademik kira-kira muncul sebelum abad ke-17. Perkembangan
yang pesat dari geomorfologi terjadi pada awal abad ke-20 di negara-negara barat
(Eropa dan Amerika), sedangkan di Indonesia geomorfologi baru dikenal pada awal
abad ke-20. Awal perkembangannya, geomorfologi lebih bersifat akademik sebagai
ilmu pendukung geografi dan geologi, tetapi dalam dasawarsa terakhir ini
geomorfologi mulai dirasakan arti pentingnya dalam pembangunan maupun dalam
pengelolaan Lingkungan hidup. Seperti yang dikemukakan oleh Tricart (1986)
penduduk dunia pada akhir abad ke-20 diperkirakan berjumlah 6 × 109 jiwa; dan dua
per tiganya mengalami kekurangan gizi. Produksi pertanian di dunia tidak merata, dan
kenyataannya banyak negara yang kekurangan bahan pangan.

Target pembangunan dunia pada umumnya ditujukan untuk mencukupi


bebutahan hidup bagi penduduk yang berjumlah 6 * 109 jiwa tersebut. Target
pembangunan tersebut menghadapi banyak hambatan, antara lain adanya
kecenderungan lahan produktif makin menurun akibat kerusakan alami maupun oleh
tindakan manusia. Jutaan bektar laban subur dikonversikan menjadi lahan tidak
produktif sebagai permukiman, perkotaan, dan kawasan industri, Bersamaan dengan
itu, daerah erosif juga bertambah, yang secara paralel sumber air juga mengalami
degradasi.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai


berikut:

1. Bagaimana cara menentukan suatu perhitungan morfometri pada peta


topografi
2. Apa saja jenis dan ciri bentuk lahan pada geomorfologi
3. Bagaimana cara membuat sayatan profil normal dan eksagrasi
4. Bagaimana cara menginterpretasi pada kolom morfologi

C. Tujuan

Tujuan yang terkandung dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara menentukan suatu perhitungan morfometri pada


peta topografi
2. Untuk mengetahui apa saja jenis dan ciri bentuk lahan pada geomorfologi
3. Untuk mengetahui cara membuat sayatan profil normal dan eksagrasi
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menginterpretasi pada kolom morfologi

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktikum Geomorfologi, acara Bentang Alam Struktural atau Tektonik telah
dilaksanakan pada :

Hari : Jumat

Tanggal : 22, September 2023

Tempat : Ruang 202, Gedung Pertamina Sukowati Universitas


Diponegoro
BAB II

LANGKAH KERJA

A. Alat
1. Pulpen

2. Penggaris

3. Pensil

4. Penghapus

5. Pensil warna

B. Bahan
1. Peta topografi ukuran A4

2. Kertas kalkir ukuran A3

3. Kertas Milimeter Block

Anda mungkin juga menyukai