Anda di halaman 1dari 19

NILAI Tanggal Pengumpulan

(..................................) (12 SEPTEMBER


2021)

LAPORAN PRAKTIKUM
GEOMORFOLOGI DASAR

ACARA : PENGENALAN ALAT ALAT PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI DASAR

Oleh :

Nama : Dhite Agung Laksmana


NIM : 3211421221
Nama Dosen :1. Prof. Dr. Erni Suharini, M. Si
:2. Dr. Edy Trihatmoko, S.Si., M.Sc.

LABORATORIUM GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
A. JUDUL
PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI DASAR
B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat praktikum geomorfologi dasar
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian geomorfologi
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian alat praktikum geomorfologi dasar
4. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi alat- alat praktikum geomorfologi dasar
5. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu dan pengalaman yang sudah didapatkan
melalui kegiatan praktikum
C. ALAT DAN BAHAN
1) ALAT :
a. Penetrometer
b. Soil tester
c. Soil teskit
d. Hand level
e. Laser disatance
f. PH meter
g. Altimeter
h. Peta geomorfologi
i. Laptop
j. HP
2) BAHAN :
a. Kertas HVS
b. Kouta Internet
c. Baterai Laptop
d. Baterai HP
e. Bolpoin
D. DASAR TEORI
1. Pengertian Geomorfologi
Worcester (1939)
Geomorfologi adalah deskripsi dan tafsiran dari bentuk roman bumi.
Deskripsi ini lebih luas dari sekedar ilmu pengetahuan bentang alam , sebab
termasuk pembahasan tentang kejadian bumi secara umum, seperti
pembentukan cekungan lautan dan paparan benua serta bentuk-bentuk
struktur yang lebih kecil dari yang disebutkan diatas , seperti plain,
plateau, mountain, dan sebagainya.
Heru Pramono (2003)
Geomorfologi merupakan ilmu tentang berbagai lahan dipermukaan bumi
baik diatas maupun dibawah permukaan laut dengan penekanan pada :
asal, sifat, proses perkembangan, susunan material, dan kaitannya dengan
lingkungan.
Strahler (1970)
Ilmu geomorfologi mempelajari tentang asal usul dan perkembangan
sistematis semua jenis bentang alam dan merupakan bagian utama dari
geografi fisik.
Cooke (1974)
Geomorfologi merupakan studi bentuk lahan dan pemekarannya pada
sifat alamiah asal mula, proses pengembangan dan komposisi
materialnya.
2. Cabang Ilmu Geomorfologi
Menurut Vestappen (1983) geomorfologi dapat dikelompokkan dalam empat
bagian besar, yaitu ;
• Geomorfologi statis yang lebih memusatkan perhatian pada
bentuk permukaan bumi yang nyata
• Geomorfologi dinamis yang lebih memusatkan perhatian pada
gaya dan proses yang menyebabakan bentuk-bentuk permukaan
bumi
• Geomorfologi genetis yang lebih memusatkan perhatian
pada perkembangan relief permukaan bumi
• Geomorfologi kelingkungan yang lebih memusatkan perhatian
pada bentuk-bentuk ekologis bentangan alam dengan
menggunakan ukuran- ukuran tertentu
3. Ilmu Bantu Geomorfologi
• Fisiografi mencakup studi tentang atmosfir, hidrologi dan
bentangalam dan studi yang mempelajari ketiga objek tersebut
umumnya berkembang di benua Eropa, sedangkan geomorfologi
merupakan salah satu cabang ilmu fisiografi.
• Geologi mempunyai objek studi lebih luas dari
geomorfologi.Geologi struktur dan geologi dinamis adalah cabang-
cabang ilmu geologi yang sangat membantu dalam mempelajari
geomorfologi.
• Meteorologi dan Klimatologi, yang mempelajari keadaan fisik
dari atmosfir dan iklim.
• Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu
mengenai air yang ada dibumi.Pengetahuan mengenai hidrologi
juga akan membantu dalam mempelajari geomorfologi.
• Geografi mempunyai objek studi yang lebih luas dari geomorfologi,
sebab mencakup aspek-aspek fisik dan sosial pada permukaan bumi.
Sedangkan geomorfologi menekankan pada bentuk-bentuk yang
terdapat pada permukaan bumi.Dengan kata geomorfologi dan geografi
menjalin suatu hubungan timbal balik antara manusia dengan
bentangalam yang ada.
4. Proses Dasar Geomorfik
Proses dasar geomorfik adalah semua perubahan fisik dan kimia yang terjadi akibat
proses-proses perubahan muka bumi. Secara umum proses-proses geomorfik
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Proses-proses epigen (eksogenetik)
• Degradasi
• Aggradasi
• Akibat organisme (termasuk manusia)
b. Proses-proses hipogen (endogenetik)
• Diastrophisme (tektonisme)
• Vulkanisme
c. Proses –proses ekstraterresial, misalnya kawah akibat jatuhnya meteor
5. Prinsip Dasar Geomorfologi
Menurut buku Principles of Geomorphology adalah:
• Proses-proses fisik dan hukumnya yang terjadi saat ini
berlangsung selama waktu geologi,
• Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan
dalam evolusi bentuk lahan,
• Tingkat perkembangan relief permukaan bumi tergantung pada
proses- proses geomorfologi berlangsung,
• Proses-proses geomorfik terekam pada land forms yang
menunjukkan karakteristik proses yang berlangsung,
• Keragaman erosional agents tercermin pada produk dan urutan
land forms yang terbentuk,
• Evolusi geomorfologi bersifat kompleks,
• Objek alam di permukaan bumi umumnya berumur lebih
muda dari Pleistoen,
• Interpretasi yang sempurna mengenai landscapes melibatkan
beragam faktor geologi dan perubahan iklim selama Pleistoen,
• Apresiasi iklim global diperlukan dalam memahami
proses-proses geomorfik yang beragam, dan
• Geomorfologi, umumnya mempelajari land forms/
landscapes yang terjadi saat ini dan sejarah pembentukanya.
6. Penjelasan Singkat Alat
• Penetrometer adalah alat untuk mengukur sifat fisik tanah
yang disebabkan karena adanya tahanan penetrasi tanah.
• Soil tester adalah alat untuk mengontrol kelembaban tanah.
• Soil testkit adalah alat untuk mengetahui mikro organisme yang
ada didalam tanah.
• Hand level adalah alat untuk mengukur kemiringan suatu objek
• Laser distance adalah alat untuk mengukur jarak menggunakan laser
• PH meter adalah alat untuk mengukur suatu keasaman atau
kebasaan, dan kesuburan tanah.
• Altimeter adalah alat untuk mengukur ketinggian permukaan
bumi dan tekanan udara .
• Peta Geomorfologi adalah peta yang berisi tentang
bentuk lahan.

E. LANGKAH KERJA
1. Mahasiswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
geomorfologi dasar
2. Mahasiswa mendengarkan penjelasan dari arahan video praktikum geomorfologi
dasar yang telah disiapkan sebelumnya
3. Mahasiswa mencatat hal-hal penting yang disampaikan pada materi video
geomorfologi dasar
4. Mahasiswa mengidentifikasi bagian-bagian alat pratikum geomorfologi dasar
5. Mahasiswa menyebutkan setiap bagian alat praktikum geomorfologi dasar
6. Mahasiswa mengetahui cara kerja alat praktikum geomorfologi dasar
7. Mahasiswa mencari sumber referensi dari berbagai sumber
8. Mahasiswa menganalisis dan mengambil kesimpulan mengenai alat-alat
praktikum geomorfologi dasar
9. Mahasiswa menyusun laporan praktikum secara sistematis
10. Mahasiswa mengumpulkan laporan pratikum kepada dosen tepat waktu
F. PEMBAHASAN
1. HASIL PENGAMATAN
a) Penetrometer 2

3
4

5
6

Bagian Alat:
1. Badan alat
2. Pegangan alat
3. Cincin
4. Skala
5. Tangkai alat
6. Mata alat
Fungsi alat:
Digunakan untuk mengukur sifat fisik tanah yang disebabkan karena
adanya tahanan penetrasi tanah. Tahanan penetrasi tanah dapat
mengetahui kepadatan tanah dan nilai tahanan tanah.
Cara penggunaan alat:
1. Menyiapkan alat penetrometer
2. Membersihkan tanah dari objek yang mengganggu seperti daun,
sampah, dan lain-lain.
3. Menancapkan alat penetrometer pada tanah dan tekan sekuat
tenaga
4. Memastikan jarum penunjuk berhenti stabil
5. Mencatat hasilnya
6. Merapihkan alat penetrometer
b) Soil Tester

4
3 1

5
6

Bagian alat:
1. Badan alat
2. Tombol penetral
3. Layar
4. Skala luar (ph tanah)
5. Skala dalam
6. Jarum penunjuk
7. Mata alat
Fungsi alat:
Digunakan untuk mengontrol kelembaban tanah. Kelembaban tanah
biasanya mengungkapkan dalam satuan disebut pH.
Cara penggunaan:
1. Menyiapkan alat soil tester
2. Membersihkan mata alat
3. Menentukan dan membersihkan area yang akan diuji dari objek
atau tanaman lain
4. Menancapkan mata alat pada tanah
5. Menunggu hasilnya dan catat hasilnya
6. Merapihkan alat soil tester.
c) Soil Testkit 2

1 3

4
Bagian alat:
1. Cairan H2 O2
2. Cairan alfa alfa bifiridil
3. Cairan HCL
4. Pipet
Fungsi alat:
1. Cairan H2 O2 digunakan untuk mengetahui bahan organik yang
terkandung didalam tanah.
2. Cairan alfa alfa bifiridil digunakan untuk mengetahui tingkat
drainase
3. Cairan HCL digunakan untuk mengetahui kandungan kapur yang
ada didalam tanah.
Cara penggunaan:
1. Menyiapkan alat soil teskit
2. Menyiapakan sampel tanah
3. Menentukan tujuan menguji tanah, misalnya ingin menguji bahan
organik yang terkandung didalam tanah
4. Mengambil cairan H2 O2 menggunakan pipet kemudian teteskan
ke dalam tanah
5. Menunggu sampai ada reaksi jika tidak ada reaksi maka tanah itu
tidak mengandung bahan organik.
d) Hand Level 6

2 3 5

Bagian alat:
1. Badan alat
2. Skala
3. Lensa pembidik
4. Peneropong
5. Tuas pengunci
6. Waterpass
Fungsi:
Digunakan untuk mengukur kemiringan suatu objek atau tempat.
Cara penggunaan:
1. Menyiapkan alat handlevel
2. Menentukan objek yang akan dibidik
3. Memposisikan badan tengkurap dan tangan harus 90 derajat
4. Melihat ke waterpass pastikan gelembung sudah stabil, jika belum
gerakkan tuas penguncinya
5. Mencatat hasilnya dan rapihkan alat.
e) Laser distance

3
5

4
2
Bagian alat:
1. Badan alat
2. Tombol phytagoras
3. Tombol meas
4. Tombol keliling
5. Laser
Fungsi alat:
Digunakan untuk mengukur jarak tertentu dari suatu titik ke titik lainnya.
Alat ini mengukur menggunakan laser yaitu dengan mengarahkan laser ke
batas jarak yang ingin diukur.
Cara penggunaan:
1. Menyiapkan alat laser distance
2. Mengarahkan laser ke objek yang akan diukur jaraknya dan tekan
tombol meas
3. Mencatat hasilnya dan rapihkan alat.
f) PH meter
5

3 1

Bagian alat:
1. Badan alat
2. Tuas sensor
3. Tombol on
4. Tombol off
5. Layar
Fungsi alat:
Digunakan untuk mengukur ph dari suatu tanah didalam tingkat
kedalaman tertentu. Dengan alat ini dapat mengetahui tingkat kesuburan
tanah.
Cara penggunaan:
1. Menyiapkan alat ph meter
2. Menghidupkan alat dengan menekan tombol on
3. Masukkan tuas sensor 30%-70% kedalam tanah yang akan diukur
ph nya.
4. Menunngu hasil pengukuran dilayar monitor
5. Mencatat hasilnya dan merapihkan alat.
g) Altimeter

6
2
5
4 3

Bagian alat:
1. Badan alat
2. Tombol mode
3. Tombol sensor
4. Tombol start
5. Tombol reset
6. Monitor
7. Tali alat
Fungsi alat:
Digunakan untuk mengukur ketinggian permukaan bumi dan tekanan
udara.
Cara penggunaan:
1. Menyiapkan alat altimeter
2. Menyiapkan objek yang akan diukur
3. Meletakkan altimeter pada bidang datar karena altimeter akan
mengukur dengan sendirinya
4. Mengklik tombol start, pilih mode sesuai dengan objek yamg akan
diukur
5. Menunggu beberapa menit untuk melihat hasilnya, setelah itu
catat hasilnya yang sudah tertera di layar monitor
6. Merapihkan alat.
h) Peta geomorfologi

1
6

5 4 3 2
Bagian alat:
1. Badan alat
2. Sumber data dan penerbit
3. Perian satuan geomorfologi
4. Legenda
5. Skala
6. Muka peta
7. Judul peta
Fungsi alat:
Digunakan untuk menggambarkan atau mengkaji informasi tentang
bentang alam suatu daerah.
Cara penggunaan:
1. Menyiapkan peta geomorfologi
2. Meletakkan peta dibidang yang datar
3. Menentukan daerah yang ingin diamati proses geomorfologinya
4. Mencocokan simbol daerah yang diamati dengan satuan perian
geomorfologi
5. Mencatat informasi hasil dan merapihkan alat.
2. ANALISIS
a) Penetrometer
Penetrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur sifat fisik tanah yang
disebabkan karena adanya tahanan penetrasi tanah. Tahanan penetrasi tanah dapat
mengetahui kepadatan tanah dan nilai tahanan tanah. Kelebihan alat ini yaitu
dapat diperoleh hasil yang relatif cepat, pengukuran yang sederhana tentang
kondisi dan kapasitas pemuatan tanah, mudah digunakan. Kekurangan alat ini yaitu
susah dibawa kemana-mana, alatnya relatif besar dan berat, harganya mahal.
Prinsip kerjanya adalah mengukur sifat fisik tanah dengan menusukkan mata alat
kedalam tanah.
b) Soil tester
Soil tester adalah alat yang digunakan untuk mengontrol kelembaban tanah.
Kelembaban tanah biasanya mengungkapkan dalam satuan disebut pH. Kelebihan
alat ini yaitu mudah dibawa kemana-mana, ukuranya relatif kecil dan ringan,
tidak menggunakan bahan yang habis pakai. Kekurangannya yaitu alat ini apabila
digunakan dalam jangka waktu yang lama maka pengukurannya menjadi tidak
akurat seperti awal.Prinsip kerjanya adalah menancapkan mata alat ke dalam
tanah agar dapat mengetahui kelembaban tanah dengan menankap kadar airnya.
c) Soil testkit
Soil testkit adalah alat untuk mengetahui mikro organisme yang ada didalam
tanah. Terdiri dari tiga cairan yaitu cairan H2 O2 untuk mengetahui bahan organik
yang terkandung didalam tanah, cairan alfa alfa bifiridil untuk mengetahui
kandungan tingkat drainase tanah, cairan HCL untuk mengetahui kandungan
kapur yang ada didalam tanah. Kelebihan alat ini yaitu hasil pengukuran cepat,
mudah disimpan, dan pengunaan alat mudah. Kekurangan alat ini yaitu penggunaan
hara yang kurang sensitive dibandingankan dengan uji tanah di laboratorium,
apabila cairan mengenai kulit akan menyebabkan iritasi. Prinsip kerjanya adalah
meneteskan cairan yang diambil melalui pipet ke tanah lalu tunggu beberapa
saat untuk mendapatkan hasil pengamatan.
d) Hand level
Hand level adalah alat yang digunakan untuk mengukur kemiringan suatu objek
atau tempat. Kelebihan alat ini mudah digunakan, pengukuran akurat, alat kuat.
Kekurangan alat ini harganya mahal, berukuran sedang dan berat, tabung
gelembung sangat sensitif jika digunakan secara kasar. Prinsip kerjanya yaitu
bidik objek tertentu, lalu gerakkan tuas pengunci menyesuaikan gelembung dengan
visir. Dan lihat skalanya untuk mendapatkan hasil.

e) Laser distance
Laser distance adalah alat yang digunakan untuk mengukur jarak tertentu dari suatu
titik ke titik lainnya. Alat ini mengukur menggunakan laser yaitu dengan
mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur. Kelebihan alat yaitu hasil
pengukuran cepat dan akurat, penggunaan alat yang mudah, dan alat ini dapat
melakukan penyimpanan pengukuran jarak. Kekurangan jika digunakan pada
tempat yang terang maka laser tidak terlihat, menggunakan baterai yang bisa
habis saat kita melakukan pengukuran, harganya relatif mahal. Prinsip kerjanya
adanya sinar laser yang dipancarkan ke objek dan hasil akan muncul.
f) PH meter
PH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur ph dari suatu tanah
didalam tingkat kedalaman tertentu. Dengan alat ini dapat mengetahui tingkat
kesuburan tanah. Kelebihan alat ini yaitu pemakaiannya bisa berulang-ulang
tanpa harus mematikan alat, nilai PH yang diukur cukup akurat, hasilnya
pengukuran cepat. Kekurangan alat ini yaitu memerlukan kalibrasi PH meter,
harganya cukup mahal, peka terhadap sentuhan jadi hasil berubah-ubah. Prinsip
kerjanya menancapkan tuas sensor ke sampel tanah jika hasil pengukuran PH 6,5
maka menandakan tanah subur, tetapi jika hasilnya dibawa 5 maka asam, jika
hasilnya diatas 8 maka basa.
g) Altimeter
Altimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian permukaan
bumi dan tekanan udara. Kelebihan alat ini yaitu pengukuran yang optimal,
mudah digunakan, dan mudah dibawa kemana-mana karena model alat yang
simple. Kekurangan alat ini yaitu harus terus dipantau dalam penggunaannya
karena tekanan udara harus berfluktuasi disuatu permukaan bumi karena adanya
perubahan cuaca, untuk menetralkan alat sangat susah karena harus dibawa ke
tempat yang memiliki ketinggian 0 derajat. Prinsip kerjanya yaitu dengan
menganalisa tekanan udara dan paling umum digunakan adalah magnet bumi.
h) Peta geomorfologi
Peta geomorfologi adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan suatu lahan,
bentuk lahan, dan topografi. Kelebihan alat ini yaitu dapat menggambarkan atau
menampakkan bentang alam baik berupa daratan, pegunungan, lembah,
membantu penjelasan tentang proses geomorfologi, keterangan dan penjelasan peta
lengkap. Kekurangan alat ini yaitu relief didaerah tidak digambarkan secara
100%, peta geomorfologi berukuran besar jadi susah dibawa kemana-mana, harus
selalu hati-hati karena peta tidak boleh dilipat atau rusak. Prinsip kerjanya
memberikan informasi mengenai bentuk lahan dan proses geomorfologi suatu
daerah atau tempat.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan laporan praktikum geomorfologi dasar Saya sebagai penulis menyimpulkan
bahwa geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk lahan permukaan
bumi. Geomorfologi juga memiliki ilmu bantu yaitu geologi, fisiografi, hidrologi,
meteorologi dan klimatologi, dan geografi yang dapat membantu dalam mempeljari
geomorfologi.
Untuk membantu dalam mempelajari geomorfologi awalnya juga harus mengetahui alat-
alat praktikum geomorfologi dasar agar bisa memudahkan dalam melakukan praktikum,
alat-alat geomorfologi antara lain sebagai berikut:
a) Penetrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur sifat fisik tanah yang
disebabkan karena adanya tahanan penetrasi tanah. Prinsip kerjanya adalah
mengukur sifat fisik tanah dengan menusukkan mata alat kedalam tanah
b) Soil tester adalah alat yang digunakan untuk mengontrol kelembaban tanah.
Prinsip kerjanya adalah menancapkan mata alat ke dalam tanah agar dapat
mengetahui kelembaban tanah dengan menankap kadar airnya
c) Soil testkit adalah alat untuk mengetahui mikro organisme yang ada didalam
tanah. . Prinsip kerjanya adalah meneteskan cairan yang diambil melalui pipet ke
tanah lalu tunggu beberapa saat untuk mendapatkan hasil pengamatan.
d) Hand level adalah alat yang digunakan untuk mengukur kemiringan suatu objek
atau tempat. Prinsip kerjanya yaitu bidik objek tertentu, lalu gerakkan tuas
pengunci menyesuaikan gelembung dengan visir. Dan lihat skalanya untuk
mendapatkan hasil.
e) Laser distance adalah alat yang digunakan untuk mengukur jarak tertentu dari
suatu titik ke titik lainnya. . Prinsip kerjanya adanya sinar laser yang dipancarkan
ke objek dan hasil akan muncul.
f) Altimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian permukaan
bumi dan tekanan udara. Prinsip kerjanya yaitu dengan menganalisa tekanan
udara dan paling umum digunakan adalah magnet bumi.
g) Peta geomorfologi adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan suatu lahan,
bentuk lahan, dan topografi. Prinsip kerjanya memberikan informasi mengenai
bentuk lahan dan proses geomorfologi suatu daerah atau tempat,
DAFTAR PUSTAKA

Defiana, Sulma. 2014. “Dasar Geomorfologi”. https://www.academia.edu.

(diakses pada 10 September 2021 pukul 19.00)

Lihawa, Fitriyani. 2009.”Pendekatan Geomorfologi Dalam Survei Kejadian Erosi


(Jurnal Pelangi Ilmu Vol 2 No 5 2009)”. (diakses pada 10 September pukul 20.00)

Noor, Djauhari. 2014. GEOMORFOLOGI. Yogyakarta:Deepublish.

Prasetyo, Restu. 2019.”Geomorfologi”. https://www.academia.edu.

(diakses pada 11 September 2021 pukul 16.00)

Sofiyani, Isnaini, dkk. 2012. “Analisis Perubahan Geomorfologi Dasar Laut Akibat
Penambangan Pasir Laut Di Perairan Timur Pulau Karimun Besar Provinsi
Kepuluan Riau Vol 3 No 4 2012)”. (diakses pada 11 S e p t e m b e r 2020
pukul 19.30)

Sutikno, dkk. 2019. GEOMORFOLOGI DASAR. Yogyakarta:Gadjah Mada


University Press.

Suharini, Erni dan Abraham Palagan. 2009. GEOMORFOLOGI DASAR GAYA,


PROSES DAN BENTUK LAHAN. Semarang:Ombak.

Anda mungkin juga menyukai