GENANGAN WADUK
Denok Pangestudika Arum Putri1, Hanifa Puspitaningrum1, Maula Ihza Kayyisal
Muzmi1, Sabila Nursafitri1, Ferryati Masitoh2
1
Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Malang
2
Dosen Mata Kuliah Hidrologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang
Alamat Korespondensi:
Denok Pangestudika Arum Putri
Program Studi S1 Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No. 5, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
E-mail: denok.pangestudika.2107216@students.um.ac.id
1
PENDAHULUAN
Waduk atau reservoir adalah wadah air yang terbentuk akibat dibangunnya bangunan
sungai dan bangunan bendungan yang berbentuk pelebaran alur atau palung sungai. Waduk
memiliki dua kategori yaitu waduk penyimpanan yang umumnya berfungsi sebagai konservasi
sumberdaya air dan waduk distribusi yang berfungsi untuk mengalirkan air (Nursa’ban, 2008).
Karakteristik fsik dari waduk meliputi fungsi utama waduk sebagai penyimpan air dan
karakteristik yang lebih penting adalah kapasitas waduk (Kinsley dan Franzini, 1979).
Penentuan morfometri danau merupakan salah aspek penting dalam kajian limnologi.
Hasil pengukuran morfometri digunakan untuk menjelaskan fenomena limnologi, seperti
morfologi danau dan massa air di dalamnya serta produktivitas biologi danau. Contoh manfaat
mengetahui morfometri danau dalam analisis sedimentasi, yaitu sedimentasi menyebabkan luas
dan volume danau berkurang sehingga tampungan air berkurang.
Morfometri danau mencakup:
1. Panjang maksimum, yaitu jarak terjauh dari pantai satu ke pantai lainnya.
2. Panjang maksimum efektif, yaitu jarak lurus danau yang dapat ditempuh angin atau ombak
tanpa adanya halangan berupa daratan.
3. Lebar maksimum, yaitu jarak lurus yang menghubungkan jarak melintang terjauh dengan
tanpa memotong daratan dan membagi danau menjadi dua bagian. Lebar maksimum
memotong tegak lurus panjang maksimum.
4. Rata-rata lebar, yaitu luas danau dibagi panjang maksimum.
5. Kedalaman rata-rata, yaitu volume danau dibagi luas permukaan air.
6. Lama air berada di danau, yaitu volume danau dibagi debit air yang keluar (outflow) danau.
7. Perkembangan volume (volume development), yaitu perbandingan antara rata-rata
kedalaman danau dan kedalaman maksimum dikalikan 3.
8. Perkembangan pantai (shore development), yaitu panjang garis pantai dibagi luas danau.
Bila shore development nilainya 1 atau mendekati 1 bentuk danau biasanya membulat,
sedangkan bila lebih dari 1 bentuk danau tidak beraturan.
9. Kemiringan ledok (slope of basin), yaitu kemiringan lereng danau.
Model peta batimetri (kontur kedalaman) adalah peta yang menggambarkan kedalaman
laut dan disajikan dengan menggunakan garis kontur kedalaman. Garis kontur adalah garis
abstrak yang menghubungkan beberapa lokasi atau daerah yang memiliki ketinggian atau
kedalaman yang sama yang diperoleh dengan menyisipkan titik-titik pengukuran kedalaman
bergantung pada skala model yang ingin dibuat. Batimetri adalah ilmu yang mempelajari
kedalaman di bawah air dan studi tentang tiga dimensi waduk/ danau. Sebuah peta batimetri
umumnya menampilkan relief lantai atau dataran dengan kontur-kontur yang disebut kontur
kedalaman atau isobath, dan dapat memiliki informasi tambahan berupa informasi navigasi
permukaan.
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mendapatkan data perhitungan luas
genangan berdasarkan elevasi tertentu pada peta kontur batimeri danau dan data perhitungan
volume total genangan waduk.
METODE
Pada praktikum kali ini, kami menggunakan pendekatan atau metode kuantitatif.
Menurut Kasiram (2008), Penelitian kuantitatif dapat didefinisikan sebagai suatu proses
menemukan pengetahuan dengan menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk
menganalisis keterangan tentang apa yang ingin diketahui. Dengan menggunakan pendekatan
ini, diharapkan dapat mengumpulkan dan mengolah data dalam bentuk angka serta rumus,
sehingga dapat menemukan hasil dalam praktikum morfometri danau dan waduk.
Praktikum morfometri danau dan waduk bertujuan untuk mengetahui luas dan volume
danau atau waduk tertentu. Dalam praktikum ini digunakan square method, dimana metode ini
2
menggunakan perhitungan jumlah kotak untuk menghitung luas danau. Tata pelaksanaan
praktikum ini yaitu yang pertama menduplikasi peta danau atau waduk pada kertas milimeter
block, kemudian mengklasifikasi jumlah kotak yang luasnya lebih setengah atau sama dengan
setengah petak dibulatkan menjadi satu, sedangkan yang luasnya lebih kurang dari setengah
kotak dihilang atau tidak dihitung. Terakhir, mencari luas wilayah dengan menggunakan rumus
berikut: N x 1 x 1 cm x Skala. Untuk menghitung volume danau secara umum menggunakan
rumus sebagai berikut: V = Ci x (L1+L2/2) + (L2+L3/2)…). Dimana CI merupakan selisih
antar elevasi danau atau waduk, dan L adalah luas dari danau atau waduk pada elevasi tertentu.
4
KESIMPULAN
Genangan merupakan suatu kandungan air di permukaan bumi yang biasanya terbentuk
dari adanya pengisian air di suatu cekungan permukaan. Contoh dari genangan salah satunya
adalah danau atau waduk. Genangan berhubungan erat dengan resapan dan saluran drainase
yang ada di permukaan bumi. Genangan juga bias diartikan sebagai sekumpulan air yang
berhenti mengalir di tempat-tempat yang bukan merupakan badan air.
Morfometri merupakan suatu nilai kuantitatif dan suatu parameter yang terkandung
pada daerah aliran sungai (DAS) dan juga pada danau atau waduk. Karakteristik suatu waduk
dapat diketahui dengan cara mengukur morfometri yang terdapat pada waduk. Morfometri
mencakup ukuran panjang dan sudut, analisis outline dan analisis lapangan.
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan, maka dapat diketahui bahwa luas
genangan pada kontur dengan ketinggian 110 m sebesar 700.000.000 m2, 120 m sebesar
500.000.000 m2, 130 m sebesar 500.000.000 m2, 140 m sebesar 625.000.000 m2, 150 m sebesar
675.000.000 m2, dan 160 m sebesar 425.000.000 m2. Dengan demikian, perhitungan dengan
skala 1 : 500.000 yang dibantu menggunakan kertas milimeter block, dapat diperoleh hitungan
volume genangan sebesar 11.000.000.000 m3.
5
DAFTAR RUJUKAN
Ulfa. Azura. 2017. PERHITUNGAN KAPASITAS WADUK NGANCAR BATUWARNO,
WONOGIRI, JAWA TENGAH (Online),
(https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MKG/article/download/12620/8204), diakses
tanggal 18 November 2021.
Utaya, Sugeng. 2012. Pengantar Hidrologi. Malang : Aditya Media Publishing.
Syafnidawaty. 2020. Penelitian Kuantitatif. (Online),
(https://raharja.ac.id/2020/10/29/penelitian-kuantitatif/), diakses tanggal 19 November
2021.
6
LAMPIRAN
7
Penghitungan volume genangan