Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI DASAR


MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah


Geomorfologi Dasar
Dosen Pengampu:
Dr. Pipit Wijayanti, S.Si., M.Sc.
Asisten Praktikum:
1. Arlina Bunga 4. Puspita Yulian Nindyasari
2. Dicky Ardiyanto 5. Putry Rusmawati
3. Fian Adhi Saputra 6. Riska Nur Azizah
Disusun Oleh:
1. Ahmad Bima Satria (K5421005) 8. Dwi Puspita Sari (K5421030)
2. Amalia Rizky (K5421010) 9. Dwi Supriyatno (K5421031)
3. Anakita Sascha (K5421011) 10. Fatma Nur Saidah (K5421036)
4. Andini Eka (K5421012) 11. Hasan Nur Setyawan (K5421037)
5. Annisa Nurul Aeni (K5421015) 12. Ladyva Susanto (K5421046)
6. Chintia Permata Sari (K5421023) 13. Nadya Putri Fitriani (K5421053)
7. Dayunita Pramesti (K5421023) 14. Wahyu Triadi (K5421083)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini dengan tepat waktu tanpa halangan suatu apapun.
Laporan yang kami susun ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan
kelulusan mata kuliah Geomorfologi Dasar. Dengan selesainya laporan praktikum
ini kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah ikut serta dalam penyusunan laporan praktikum ini, khususnya kepada :
1. Ibu Dr. Pipit Wijayanti, S.Si., M.Sc. Selaku Dosen pengampu kami.
2. Asisten Laboratorium Pendidikan Geografi 2022 khususnya kepada Mbak
Arlina Bunga,selaku Asisten Praktikum Kelompok 2.
3. Teman-teman Kelompok 2 yang telah ikut berkontribusi dalam
menyelesaikan laporan praktikum ini dari awal sampai akhir.
Demikian laporan yang kami buat, kurang dan lebihnya kami mohon kritik
dan sarannya dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak dan bagi kami selaku penulis.

Surakarta, 9 April 2022


Penyusun

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3
I. JUDUL ...................................................................................................................... 4
II. TUJUAN .................................................................................................................... 4
III.ALAT DAN BAHAN ................................................................................................... 4
IV.LANGKAH KERJA ..................................................................................................... 4
V. DASAR TEORI ......................................................................................................... 5
VI.HASIL ......................................................................................................................... 8
VII.PEMBAHASAN ....................................................................................................... 10
VIII.SIMPULAN ............................................................................................................ 12
IX.SARAN ...................................................................................................................... 13
X.DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13
XI.LAMPIRAN ............................................................................................................... 14

3
I. JUDUL
MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

II. TUJUAN
1. Agar mahasiswa mampu menentukan batas Daerah Aliran Sungai
(DAS)
2. Agar mahasiswa mampu menggambarkan alur sungai yang
terdapat dalam DAS
3. Agar mahasiswa mampu menghitung luas dan Panjang DAS
4. Agar mahasiswa dapat menentukanorde DAS dan rasio
percabangan orde
5. Agar mahasiswa mampu menentukan bentuk DAS
6. Agar mahasiswa mampu menentukan panjang sungai utama DAS
7. Agar mahasiswa mampu menghitung kerapatan alur sungai
8. Agar mahasiswa mampu menghitung kemiringan rata-rata sungai

III. ALAT DAN BAHAN


1. Peta Rupa Bumi Indonesia
2. Kertas Kalkir
3. Kertas Milimeter
4. Penggaris
5. Alat tulis menulis
6. Benang

IV. LANGKAH KERJA


1. Mengamati dan menentukan DAS dalam peta RBI yang akan
digunakan
2. Menentukan batas-batas DAS dengan mengamati igirpada garis
kontur di sekitar DAS
3. Menggambar DAS yang telah ditentukan pada kertas kalkir
4. Menghitung luas DAS dan Panjang DAS

4
5. Mencari orde-orde sungai yang ada pada peta DAS dan rasio
percabangan orde
6. Menentukan bentuk DAS yang telah ditentukan
7. Menentukan Panjang sungai utama
8. Menentukan kerapatan alur sungai
9. Menghitung kemiringan rata-rata sungai pada wilayah DAS

V. DASAR TEORI
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah ekosistem yang
dibatasi oleh igir-igir punggung bukit (River Divide)dan berfungsi
sebagai pengumpul, penyimpan, dan penyalur air, sedimen serta unsur-
unsur hara dalam sistem sungai keluar dari wilayah tersebut melalui
satu titik tunggal (Single Outlet). Atas dasar definisi tersebut Daerah
Aliran Sungai (DAS) dapat diartikan sebagai kesatuan ruang yang
terdiri atas unsur abiotik (tanah, air, udara), biotik (vegetasi, binatang,
dan organisme hidup lainnya) dan kegiatan manusia yang saling
berinteraksi dan saling ketergantungan satu sama lain.
Morfometri DAS merupakan ukuran kuantitatif karakteristik DAS
yang terkait dengan aspek geomorfologi suatu daerah. Morfometri
DAS juga digunakan untuk menyatakan keadaan jaluran alur sungai
secara kuantitatif. Keadaan yang dimaksud meliputi aspek linear,
aspek area, dan aspek relief.

1. Menentukan Luas dan Panjang DAS


Panjang DAS adalah sama dengan jarak datar dari muara
sungai kearah hulu sepanjang sungai induk. Adapun lebar DAS
adalah perbandingan antara luas DAS dengan Panjang sungai
induk.Luas DAS adalah punggung permukaan bumi yang dapat
memisahkan dan membagi air hujan ke masing-masing DAS. Jika
batas DAS telah ditentukan maka pengukuran luas DAS bisa
terukur. Luas daerah sungai diperkirakan dengan pengukuran

5
daerah tersebut pada peta topografi. Menentukan luas DAS dapat
dilakukan dengan rumus berikut:

Luas DAS = luas grid x jumlah grid x (skala pada peta) 2

2. Menentukan Bentuk DAS


Bentuk DAS mempunyai arti penting dalam hubungannya
dengan aliran sungai, yaitu berpengaruh terhadap kecepatan
terpusat aliran. Untuk menentukan bentuk DAS Miller (1953)
dalam Kemenhut 2013 mengguankan sircularity ratio dengan
menggunakan rumus berikut:

Rc = (4πA)/P2

Keterangan :
Rc : Misbah Ke belakang (Faktor bentuk kebulatan)
A : Luas DAS (km2)
P : Keliling (Perimeter DAS) (km)
π : Konstanta sebesar 3,14 atau 22/7
Bila besarnya nilai Rc < 0,5 berarti bentuk DAS tersebut tidak
bulat. Bila besarnya nilai Rc 0,5-0,99 berarti bentuk DAS tersebut
mendekati bulat. Bila besarnya nilai Rc 1 berarti bentuk DAS
tersebut bulat.

3. Menentukan Ratio Percabangan Orde


Orde sungai adalah posisi percabangan alur sungai didalam
urutannya terdapat induk sungai pada suatu DAS. Strahler adalah
anak-anak sungai yang letaknya paling ujung dan dianggap sebagai
sumber mata air pertama dari anak sungai tersebut. Segmen sungai
sebagai hasil pertemuan dari orde yang setingkat adalah orde 2,

6
dan segmen sungai sebagai hasil pertemuan dari 2 orde yang
setingkat adalah orde sungai yang lebih tinggi.

RB = Nu/Nu+1

Keterangan :
- Rb < 3 : alur sungai mempunyai kenaikan muka air banjir
dengan cepat, sedangkan penurunanya berjalan lambat.
- Rb 3-5 : Alur sungai mempunyai kenaikan dan penurunan
muka air banjir tidak terlalu cepat atau tidak terlalu lambat.
- Rb > 5 : alur sungai mempunyai kenaikan muka banjir dengan
cepat, demikian pula penurunannya akan berjalan dengan
cepat.

Untuk memperoleh nilai Rb dari keseluruhan DAS,


maka digunakantingkat percabangan sungai rerata tertimbang
yang dihitung dengan cara berikut:

WRb1 = Rb1 (Nu+Nu+1)/Nu1

Keterangan :

- Rb : rasio percabangan orde


- Nu : jumlah orde
- Nu+1 : jumlah orde diatasnya

4. Menentukan Kerapatan Aliran Sungai


Kerapatan sungai merupakan suatu indeks yang menunjukkan
banyaknya anak sungai dalam suatu daerah pengaliran. Menurut
Sosrodarsono dan Takeda (2003) menyatakan bahwa kerapatan
sungai rendah terlihat pada daerah dengan jenis tanah yang tahan
terhadap erosi atau sangat permeable dan bila reliefnya kecil, nilai

7
yang tinggi dapat terjadi pada tanah yang mudah ter-erosi atau
relatif kedap air, dengan kemiringan tanah yang curam, dan hanya
ditumbuhi sedikit tanaman.

Dd = L/A

Keterangan:
Dd : kerapatan drainase (km/km2)
L : Panjang aliran sungai (km)
A : luas DAS (km2)
Pengelompokan nilai Dd sebagai berikut :
- < 0,25 km/km2 termasuk rendah
- 0,25-10 km/km2 termasuk sedang
- 10-25 km/km2 termasuk tinggi
- > 25 km/km2 termasuk sangat tinggi

5. Menentukan Kemiringan rata-rata

Kemiringan rata-rata merupakan perbedaan tinggi penampang


memanjang sungai dengan jarak mendatar atau jarak lapang. Cara
menetukan kemiringan rata-rata adalah dengan menggambarkan
penampang melintang sungai utama dan mengukur kemiringannya
dengan bantuan garis lurus yang ditarik mulai dari outlet sehingga
mebagi luasan daerah atas dan bawah dengan luasan yang sama
atau hampir sama.

Cara menghitung kemiringan sungai yaitu :

 Menentukan kemiringan alur, yaitu dengan mengetahui


profil alur sungai terlebih dahulu.
 Melakukan pengukuran ketinggian titik-titik sepanjang alur
sungai utama yang ditentukan.

8
 Dari data dibuat profil untuk menetukan ketinggian yang
terletak pada jarak 0,10lb-0,85lb diukur dari muara sungai
kebagian hulu

Rumus ketinggian rata-rata :

Su = (h85-h10)/(0,75xlb) x 100%

Keterangan :

- Su : kemiringan alur sungai utama


- H10 : ketinggian titik yang terletak pada jarak 0,10lb
- H85 : ketingggian titik yang terletak pada jarak 0,85lb
- Lb : Panjang alur sungai utama

VI. HASIL

Gambar 1. Layout Peta DAS


Sumber : Dokumentasi Kelompok

9
1. Menentukan Luas DAS
Diketahui :
Luas Grid : 0,5 × 0,5
Jumlah Grid : 511
Skala : 25.000
Ditanyakan : Luas DAS?
Jawab :
Luas DAS : Luas grid x jumlah grid x skala2

: 0,5× 0,5 x 511 x 625.000.000

:79.843,75 km2

Rc : (4πA)/P2

: (4 x 3,14 x 79.843,75)/(63 x 25.000)2

1.002.837,5
: 2.480.625

: 0,4

Maka, dapat diketahui bentuk DAS yaitu tidak bulat.

2. Menentukan Ratio Percabangan Orde


𝑁𝑢
Rb : 𝑁𝑢+1

Menentukan Rb1 dan Rb2


Diketahui :
N1 : 26
N2 : 11
N3 : 11
Ditanyakan : Berapa Rb1 dan Rb2 ?
Jawab :

𝑁1 26
Rb1 : 𝑁2 = 11 = 2,36

10
𝑁2 11
Rb2 : 𝑁3 = 11 = 1

Maka, dapat diketahui alur sungainya mempunyai kenaikan muka


air banjir dengan cepat, sedangkan penurunanya berjalan lambat.

3. Indeks Percabangan Rerata


Diketahui :
N1 : 26
N2 : 11
N3 : 11
Rb1 : 2,36
Rb2 : 1
Ditanyakan : Indeks Percabangan Rerata ?
Jawab :
Rb1 (N1+N2)
WRb1 : 𝑁1

2,36 (26+11)
: 26

2,36 (37)
: 26

: 3,35

Rb2 (N2+N3)
WRb2 : 𝑁2

1 (11+11)
: 11

1 (22)
: 11

:2

4. Menentukan Panjang sungai Utama : 27,5 cm


Panjang sungai utama dicari dengan cara mengukur dari Outlet
DAS hingga perpanjangan sungai sampai batas DAS.
Diketahui :
Panjang sungai utama : 27,5 cm

11
Skala pada peta : 25.000
Ditanyakan : Panjang sungai utama (km)?
Jawab :
Panjang sungai utama : panjang sungai utama (cm) × Skala
: 27,5 × 25.000
: 687.500 km

5. Menentukan Panjang Sungai


Diketahui :
Panjang sungai utama : 27,5 cm
Panjang anak sungai : 67,1 cm
Skala pada peta : 25.000
Ditanyakan : Panjang sungai?
Jawab :
Panjang Sungai : (Panjang Sungai Utama + Panjang Anak
Sungai) × Skala
: (27,5+ 67,1) × 25.000
: 94,6 × 25.000
: 2.365.000 km

6. Menentukan Kerapatan Aliran Sungai


Diketahui :

Panjang aliran sungai (km) (L) = 3.180.000 km

Luas DAS (km2) (A) = 79.843,75 km2

Ditanyakan : Kerapatan aliran sungai?


Jawab :
𝐿
Dd :𝐴
3.180.000
: 79.843,75

: 39,82 km/km2

12
Maka, dapat diketahui kerapatan aliran sugainya termasuk
sangat tinggi.

7. Menentukan Kemiringan Rata-Rata


h85 : 0,85 x lb

: 0,85 x 27,5

: 23,375 450

h10 : 0,10 x lb

: 0,10 x 27,5

: 2,75 347

(ℎ85−ℎ10)
Su : x 100%
0,75 𝑥 27,5

(450−347)
: 0,75 𝑥 27,5 x 100%

103
: x 100%
20,625

: 4,9 % atau 5%

VII. PEMBAHASAN
Berdasarkan perhitungan morfometri sub daerah aliran sungai (DAS)
Kali Cluwuk, Desa Kedoyo, Kecamatan Sendang, Kabupaten
Tulungagung, Provinsi Jawa Timur diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Bentuk Sub DAS (Rc) Kali Cluwuk.
Untuk mengetahui bentuk Sub DAS dari Kali Cluwuk, maka
langkah awal yang di lakukan adalah menentukan luas DAS
dengan menggunakan rumus berikut:

Luas DAS (A) = Luas Grid × Jumlah Grid × (Skala) 2

13
Cara mencari luas grid dengan cara menghitung jumlah
kotak yang berada dalam lingkar batas DAS pada kertas kalkir
yang telah digambar. Kotak yang digunakan berukuran 0,5 cm.
Satu kotaknya akan dihitung satu, dan apabila garis batas DAS
lebih dari setengah kotak grid maka juga dihitung satu. Pada hasil
penentuan batas DAS kelompok kami, diperoleh jumlah grid
sebanyak 511 kotak grid. Berdasarkan rumus di atas, diperoleh
hasil luas DAS 79.843,75 km2. Selanjutnya, menentukan keliling
DAS menggunakan rumus sebagai berikut:

Keliling DAS (P) = Panjang Batas DAS × Skala

Setelah dilakukan pengukuran menggunakan tali, diperoleh


hasil batas DAS sepanjang 63 cm. Maka, keliling DAS yaitu
2.480.625 km. Kemudian, untuk mencari bentuk DAS digunakan
rumus sebagai berikut:

Bentuk DAS (Rc) = (4πA)/P2

Setelah dihitung menggunakan rumus tersebut diperoleh


nilai nisbah kebulatan sebesar 0,4. Dari angka yang telah
didapatkan maka DAS ini memiliki bentuk tidak bulat. Kemudian
dicari panjang dari sub-DAS sungai cluwuk yang diukur
menggunakan benang yang disesuaikan bentuknya dengan sungai
dan diukur menggunakan penggaris sehingga diperoleh hasil 27,5
cm.

Selanjutnya menghitung panjang keseluruhan sungai


dimana itu merupakan penjumlahan dari panjang sungai utama
ditambahkan dengan panjang anak sungai yang memiliki panjang

Panjang Anak Sungai × Skala pada Peta


14
67,1 cm. Hasil tersebut dikalikan dengan skala yang sudah ada
pada peta yaitu 1:25.000 menggunakan rumus sebagai berikut.

Jadi, hasil yang diperoleh yaitu 67,1 × 25.000 = 1.677.500 km

2. Panjang Sungai Utama


Setelah dilakukan pengukuran dari titik outlet DAS hingga
perpanjangan sungai sampai batas DAS menggunakan benang.
Lalu hasil dari pebgukuran menggunakan benang, diukur kembali
dengan penggaris. Sehingga, diperoleh panjang hasil sungai
sebesar 27,5 cm.

3. Rasio Percabangan Orde

Rb = Nu / Nu + 1

Diketahui banyaknya orde satu (N1) adalah 26 dan orde dua (N2)
adalah 11. Kemudian N1 dibagi dengan N2 dan diperoleh hasil
yaitu 2,36. Jika rasio percabangan ordenya 2,36 maka, termasuk
alur sungai yang mempunyai kenaikan muka air banjir dengan
cepat, sedangkan penurunannya berjalan lambat.
4. Panjang Sungai

(Panjang Sungai Utama + Panjang Anak Sungai)Skala

Untuk memperoleh panjang Sub DAS pada peta, dilakukan


dengan menjumlahkan panjang sungai utama dengan panjang anak
sungai. Kemudian, dikali dengan skala pada peta. Panjang anak
sungai diperoleh dengan menjumlahkan semua panjang orde pada
Sub DAS kali Cluwuk. Panjang sungai utama kelompok kami yaitu
27,5 cm. Diketahui bahwa terdapat jumlah orde satu, orde dua, dan
orde tiga adalah sebagai berikut:

15
Tabel 1. Panjang Sungai

Orde Sungai Panjang (cm) Jumlah


1 48,9 26
2 27,6 11
3 23,2 11

5. Indeks Percabangan Rerata Tertimbang

WRb1 = Rb1 (Nu + Nu+1) / Nu1

Diketahui bahwa Rb1 yaitu 2,36. Sedangkan, N1dan


N2adalah 26 dan 11. Maka, untuk menentukan indeks percabangan
rerata tertimbang (WRb1) yaitu dengan 2,36 dikali dengan (26 +
11) dan dibagi 26. Dan diperoleh hasil yaitu 3,35. Kemudian untuk
menentukan WRb2 yaitu Rb2 yang diketahui dengan cara N2dibagi
dengan N3 yang hasilnya adalah 1. Kemudian dikalikan dengan
N2+ N3 atau 11 + 11. Lalu, dibagi dengan N2 atau 11. Sehingga
diperoleh hasil akhir yaitu 2.

Tabel 2. Indeks Percabangan Rerata Tertimbang


Orde Sungai Panjang (Km2) Jumlah
1 1.222.500 26
2 690.000 11
3 580.000 11

6. Menentukan Kerapatan Aliran Sungai

𝐿
Dd = 𝐴

Menentukan kerapatan aliran sungai, dilakukan dengan


membagi panjang aliran sungai (km) dengan luas DAS (km2).
Panjang aliran sungai dicari dengan cara menjumlahkan total

16
panjang orde sungai menggunakan benang tenun dan penggaris.
Kemudian, hasil panjangnya dikali dengan skala pada peta.
Sedangkan, luas DAS sendiri dicari dengan cara luas grid dikali
jumlah grid, dikali skala pada peta. Panjang aliran sungai
kelompok kami yaitu 99,7 cm dikali dengan skala. Sehingga,
menghasilkan panjang 2.492.500 km. Sedangkan, luas DAS
79.843,75 km2. Maka, diperoleh hasil kerapatan aliran sungai yaitu
39,82 km/km2 yang artinya kerapatan aliran sungainya sangat
tinggi.

7. Kemiringan Rata-Rata

SU = (h85 – h10) / (0,75.Lb) × 100%

Diketahui h85 merupakan ketinggian titik pada jarak 0,85


dikali panjang sungai utama (Lb) sebesar 27,5 cm. Lalu,
didapatkan hasil 23,375 yang terletak pada garis kontur 450.
Kemudian, diketahui h10 merupakan ketinggian titik pada jarak
0,10 dikali panjang sungai utama (Lb) sebesar 27,5 cm. Lalu,
didapatkan hasil 2,75 yang terletak pada garis kontur 347.
Sehingga, hasil dari h85 – h10 adalah 103 dibagi hasil dari 0,75 ×
panjang sungai utama (Lb) sebesar 27,5 dan diperoleh hasil yaitu
20,625. Kemudian 103 dibagi dengan 20,625 dan dikali 100%.
Sehingga, hasil akhirnya yaitu 4,9% atau 5%.

VIII. SIMPULAN
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah ekosistem
yang dibatasi oleh igir-igir punggung bukit (River Divide) dan
berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan, dan penyalur air, sedimen
serta unsur-unsur hara dalam sistem sungai keluar dari wilayah
tersebut melalui satu titik tunggal (Single Outlet).

17
Berdasarkan praktikum geomorfologi dasar mengenai
morfometri daerah aliran sungai (DAS) yang telah dilaksanakan pada
tanggal 5 April 2022 dan setelah mendapatkan beberapa hasil dari
identifikasi DAS Kali Cluwuk maka dapat diambil beberapa
kesimpulan diantaranya:
 Bentuk DAS Kali Cluwuk setelah dihitung menggunakan
rumus maka diperoleh nilai nisbah kebulatan sebesar 0,4 yang
menandakan bahwa sungai atau kali Cluwuk ini memiliki
bentuk daerah aliran sungai (DAS) tidak bulat.
 Luas DAS Kali Cluwuk setelah diperoleh maka luas nya yaitu
79.843,75 km².
 Panjang sungai utama merupakan panjang alur sungai yang
diukur mulai dari outlet DAS hingga perpanjangan sungai
sampai batas DAS. Di mana panjang ini merupakan
penjumlahan dari panjang sungai utama ditambahkan dengan
panjang sub sungai yaitu 2.365.000 Km².
 Dalam DAS Kali Cluwuk terdapat beberapa orde dimana Orde
1 dengan panjang 1.222.500 km2 berjumlah 26, Orde 2 dengan
panjang 690.000 km2 berjumlah 11, dan Orde 3 dengan
panjang 580.000 km2 berjumlah 11.
 Kerapatan aliran merupakan indeks yang menunjukkan
banyaknya anak sungai dalam suatu DAS. Diperoleh kerapatan
aliran sungai Kali Cluwuk sebesar 29,62/km² di mana nilai ini
menyatakan bahwa kerapatan aliran sungai Cluwuk termasuk
sangat tinggi.
 Kemiringan rata-rata merupakan perbedaan tinggi penampang
memanjang sungai dengan jarak mendatar atau jarak lapang di
mana kemiringan DAS Kali Cluwuk adalah 4,9% atau 5%.

IX. SARAN

18
a. Kepada asisten praktikum alangkah baiknya apabila materi dan
modul praktikum diberikan sebelum jam praktikum
dilaksanakan. Hal ini untuk meminimalisir waktu agar nantinya
praktikum setidaknya dapat dilakukan dalam laboratorium
terlebih lagi agar tidak mendekati maghrib sebab seperti yang
diketahui praktikum dilaksanakan sore hari. Selain itu alangkah
baiknya sebelum pelaksanaan praktikum dimulai untuk
mempersiapkan segala alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Kepada praktikan diharapkan untuk praktikum selanjutnya
dapat dilaksanakan dengan keadaan lebih kondusif.
c. Saran yang terakhir ialah kami harap Praktikum
Geomorfometri DAS terus berlanjut dan semakin lebih baik.
Sebab praktikum ini sendiri berhubungan dengan banyak mata
kuliah nantinya.

19
X. DAFTAR PUSTAKA

Nurfaika. (2015). Analisis Karakteristik Morfometri Daerah Aliran


Sungai Melalui Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem
Informasi Geografi. SEMINAR NASIONAL & PIT IGI XV111
2015.

Sudaryono. (2002). Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)


Terpadu, Konsep Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal
Teknologi Lingkungan, Vol 3 (153-158).

Pamuji, Khristian Enggar. (2020). Analisis Morfometri Daerah Aliran


Sungai Muari di Kabupaten Manokwari Selatan. Jurnal
Natural, Vol 16 (39-48).

20
XI. LAMPIRAN

Gambar 2. Alat dan Bahan

Sumber : Dokumentasi Kelompok

Gambar 3. Peta RBI Wilayah Desa Sendang

Sumber : Peta RBI

21
Gambar 4. Penjelasan Materi

Sumber : Dokumentasi Kelompok

Gambar 5. Mencari Sungai Utama

Sumber : Dokumentasi Kelompok

22
Gambar 6. Menggambar Bentuk DAS pada Kertas Kalkir

Sumber : Dokumentasi Kelompok

Gambar 7. Bentuk DAS

Sumber : Dokumentasi Kelompok

23
Gambar 8. Menghitung Jumlah Grid

Sumber : Dokumentasi Kelompok

Gambar 9. Menghitung Panjang Sungai Menggunakan Benang

Sumber : Dokumentasi Kelompok

24
Gambar 10. Hasil Perhitung

Sumber : Dokumentasi Kelompok

25

Anda mungkin juga menyukai