Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI TANAH

ACARA I
PENGENALAN ALAT

Dosen Pengampu:
Ferryati Masitoh, S,Si., M.Si

Oleh:
Nama : Fadillah Syifa Nirwana
NIM : 200722638881
Offering / Angkatan : G/2020
Assisten Praktikum : Andhika Ananda Wijaya
Safira Arum Arysandi

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
PROGAM STUDI S1 GEOGRAFI
2020
I. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengenali berbagai peralatan dan analisis laboratorium


2. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dan cara mempergunakannya

II. DASAR TEORI

Menurut Emda (2017), laboratorium merupakan sebuah tempat yang digunakan


untuk menunjang berbagai macam kegiatan penelitian. Dalam proses penelitian di
laboratorium, dilakukan pengaplikasian teori keilmuan, pengujian teoritis,
pembuktian uji coba, penelitian. Dalam melakukan proses-proses tersebut
dibutuhkan berbagai macam alat bantu yang digunakan. Alat bantu tersebut
merupakan bagian dari kelengkapan dan fasilitas yang memiliki kuantitas dan
kualitas yang memadai. Bagi para pengguna laboratorium diwajibkan untuk dapat
mengetahui tentang cara penggunaan dari alat-alat laboratorium. Selain itu, cara
penggunaan bahan juga penting untuk diketahui dalam penggunaan laboratorium.

Laboratorium merupakan tempat untuk meneliti sesuatu dan dijadikan tempat


untuk praktikum maupun ujicoba segala hal. Dalam laboratorium memiliki
macam-macam alat yang digunakan untuk menunjang kegiatan penelitian ataupun
praktikum dalam laboratorium. Disaat praktikum, alat yang digunakan tidak
sembarangan, dalam penggunaannya harus sesuai prosedur dan sesuai standart
pemakaian. Dalam penggunaannya tersebut harus dilakukan dengan hati-hati dan
teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum ataupun penelitian. Maka dari
itu, pentingnya pengenalan alat dan bahan peralatan praktikum sangat penting
dilakukan agar peneliti dapat melaksanakan praktikum dengan baik sesuai aturan
dan standart laboratorium.

Pengenalan tentang peralatan penelitian penting dilakukan bagi mahasiswa atau


peneliti sebelum melakukan penelitian. Hal ini penting dilakukan agar mahasiswa
atau peneliti tidak kaku atau kaget saat melakukan penelitian dengan peralatan
tersebut. Peralatan penelitian memiliki fungsi sebagai penunjang keberhasilan
penelitian dan sebagai media untuk meneliti sesuatu. Dalam peralatan penelitian,
masing-masing memiliki fungsi dan ciri-cirinya. Selain itu alat ini memiliki fungsi
untuk meminimalisir dan mencegah adanya kesalahan atau kecelakaan dalam
penelitian. Fungsi utama dari pengenalan peralatan ini adalah agar peneliti dapat
mengoprasikan peralatan dengan baik dan benar sesuai intruksi yang ada.
Sehingga hasil dari penelitian dapat maksimal dan dapat dipertanggung jawabkan.

Peralatan-peralatan yang digunakan menjadi dua yaitu peralatan lapangan dan


peralatan laboratorium. Peralatan lapangan umumnya digunakan dalam lapangan
untuk pengambilan sampel sesuatu, seperti sekop, bor tanah, ring tanah, dan soil
test kit. Untuk peralatan laboratorium digunakan sebagai penunjang peneliti untuk
meneliti obyek yang digunakan. Contoh peralatan dalam laboratorium antara lain,
pipet, buret dan statif, gelas ukur, gelas Erlenmeyer, gelas beker, gelas arloji,
mesin gojog, oven laboratorium dan lain-lain. Pada laporan ini akan dijelaskan
tentang peralatan lapangan dan laboratorium tentang Praktikum Geografi Tanah.
III. ALAT DAN BAHAN

1. Peralatan Lapangan

a. Bor Tanah
b. Sekop
c. Soil Test Kit
d. Ring Tanah

2. Peralatan Laboratorium

a. Pipet
b. Buret dan Statif
c. Gelas ukur
d. Gelas Erlenmeyer
e. Gelas beker
f. Gelas arloji
g. Neraca elektrik
h. Mesin gojog
i. Oven

IV. HASIL PRAKTIKUM


NO NAMA ALAT GAMBAR ALAT ATAU FUNGSI ATAU
ATAU INSTRUMEN KEGUNAAN ALAT
INSTRUMEN
1. Bor Tanah Fungsi utama dari bor tanah
manual ini adalah untuk
melubangi sebuah area
kerja dengan ukuran
tertentu. Bor ini berfungsi
juga untuk membuat lubang
dengan kedalaman tertentu.
2. Sekop Fungsi dari sekop hampir
sama dengan bor tanah,
yaitu untuk menggali tanah.
Selain itu fungsi sekop
adalah untuk memindahkan
tanah dari tempat satu ke
tempat yang lain.
3. Soil Test Kit Kegunaannya adalah untuk
alat test supaya mengetahui
microorganism yang berada
di dalam tanah dan
kandungan organisme yang
hidup didalamnya serta
dapat mencari tahu kualitas
tanah dintijau dari proses
kimiawi.
4. Ring Tanah Kegunaan dari ring sampel
tanah ini adalah sebagai
wadah untuk tanah
sehingga tanah yang
dimasukkan kedalam nya
tidak akan mengalami
proses lain atau
terkontaminasi sesuatu dari
luar
5. Pipet Kegunaan dari alat ini
adalah sebagai pengambilan
suatu zat cair dengan
ukuran tertentu, dengan alat
ini memudahkan peneliti
dalam memindahkan cairan
dalam volume terukur serta
meminimalisir adanya
kontaminasi zat lain
6. Buret dan Buret dan statif masing-
Statif masing memiliki peran dan
fungsi, buret memiliki
fungsi sebagai alat untuk
menganalisis sejumlah
variable, jumlah terukur
dari larutan kimia.
Sedangkan fungsi statif
adalah sebagai penjepit
peralatan gelas untuk
menghindari bahaya reaksi
kimia.
7. Gelas Ukur Kegunaannya untuk
mengukur volume sebuah
caiiran tertentu

8. Gelas Kegunaan gelas ini sebagai


Erlenmeyer wadah penyimpanan media
cair atau larutan.

9. Gelas beker Berfungsi sebagai tempat


untuk mengaduk suatu zat
atau media cairan, serta
memanas dan mencampur
pada laboratorium.
10. Gelas Arloji Berfungsi sebagai wadah
dalam pengeringan suatu
obyek, dan sebagai wadah
untuk benda yang di amati

11. Neraca Neraca electric, timbangan


Elektrik elektrik berfungsi sebagai
penimbang suatu benda
yang sedang di teliti, seperti
contoh untuk kebutuhan
sekian maka ditakar
beratnya dengan timbangan
ini
12. Mesin Gojog Berfungsi sebagai
penyampur tanah dengan
reagen tertentu

13. Oven Oven lab berfungsi sebagai


pengering ataupun pemanas
dalam laboratorium, seperti
zat kimia, dan gelas
laboratorium.

V. PEMBAHASAN
Bor tanah merupakan alat pelubang tanah yang manual dikerjakan oleh tenaga
manusia. Bor ini memiliki fungsi untuk melubangi tanah atau wilayah untuk
kepentingan praktikum. Bentuk bor tanah ini pada bagian atas nya seperti setir
sepeda dan dilanjutkan dengan bawahnya yang memiliki bentuk melingkar serta
ujung yang tajam guna melubangi bagian permukaan tanah.

Menurut Widyaningsih dan Bahar (2016), sekop adalah salah satu alat yang
digunakan dalam praktek penelitian di lapang. Sekop sendiri memiliki fungsi yang
hampir sama dengan cangkul, yaitu untuk mengambil tanah. Namun, sekop dan
cangkul memiliki perbedaan pada kedalaman tanah yang diambil. Sekop dapat
mengambil tanah pada kedalaman yang lebih dalam daripada cangkul. Bentuk
sekop pada umumnya seperti sendok besar dengan ujung nya yang tajam, hal
tersebut digunakan sebagai mata untuk melubangi daerah yang digali.

Soil Test Kit adalah sekumpulan alat untuk menyelidiki dan meneliti suatu obyek
(tanah) dilihat dari mikroorganisme di dalamnya. Hal tersebut di lihat dari adanya
microorganism yang berada di dalam tanah dan kandungan organisme yang hidup
didalamnya serta dapat mencari tahu kualitas tanah dintijau dari proses kimiawi.

Ring Tanah merupakan suatu tabung berukuran sedang yang memiliki badan besi
dan tutup rapat diatasnya. Ring tanah ini berfungsi sebagai tempat atau wadah
dalam pengambilan sampel tanah. Dengan tutup yang rapat diatasnya,
meminimalisir adanya tanah yang terkontaminasi oleh zat luar, sehingga
keasliannya tetap terjaga sampai laboratorium. Bentuk yang minimalis dan mudah
dibawa menjadikan ring tanah sering dipakai dalam pengambilan sampel tanah
saat ini.

Menurut Regina, et al. (2018), buret adalah salah satu alat laboratorium yang
berfungsi dalam proses pengukuran volume. Buret dapat disebut juga sebagai
tabung penyimpan zat cair yang akan diukur viskositasnya. Pengukuran tersebut
dilakukan berdasarkan waktu alir dari zat cair yang diukur. Penggunaan alat ini
dilakukan dengan cara memposisikan buret secara vertikal. Posisi buret yang
diletakkan vertikal tersebut bermanfaat agar zat cair dapat mengalir dengan
mudah. Adapun factor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pengukuran antara
lain : diameter ujung tabung buret, panjang tabung, ketinggian tabung, volume zat
cair, adanya zat lain di dalam zat cair, ukuran dan berat molekul, hubungan antar
molekul zat cair, serta konsentrasi dari zat cair. Bentuk dari buret sendiri adalah
seperti gelas ukur hanya saja buret memiliki panjang yang lebih daripada gelas
ukur karena fungsinya yang berperan sebagai penganalisis sejumlah variable.

Menurut Darmanto (2006), gelas ukur merupakan salah satu alat yang digunakan
di dalam laboratorium. Sesuai dengan Namanya, alat ini memiliki bentuk
menyerupai gelas. Gelas ukur sendiri memiliki fungsi untuk mengukur banyaknya
cairan yang akan digunakan dalam melakukan penelitian atau percoaan di dalam
laboratorium. Gelas ukur memiliki ukuran yang berbeda-beda. Sehingga kita perlu
memilih ukuran gelas ukur yang sesuai dengan volume zat cair yang ingin kita
ukur. Bentuk dari gelas ukur ini menyerupai gelas pada umumnya hanya saja pada
gelas ini memiliki ukuran setiap ml nya dan bentuknya yang kecil dan ramping.

Menurut Jazuli (2021), terdapat berbagai macam peralatan laboratorium yang


digunakan untuk menunjang proses penelitian maupun percobaan yang dilakukan
di dalam laboratorium. Peralatan yang dimaksud antara lain pipet, gelas
erlenmeyer, dan lain sebagainya. Pipet sendiri merupakan alat laboratorium yang
berfungsi untuk mengambil cairan yang ingin diteliti. Cairan yang diambil
menggunakan pipet memiliki skala yang kecil berupa tetesan saja. Bahan yang
dapat diambil menggunakan pipet hanya bahan yang bersifat cair. Apabila bahan
tersebut berbentuk padat maka harus dicairkan terlebih dahulu. Sementara itu,
gelas erlenmeyer merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk menampung
cairan yang diteliti di dalam laboratorium. Alat ini dapat disebut juga sebagai labu
yang berbentuk kerucut. Hal ini disebabkan karena alat ini memiliki bentuk
kerucut dengan leher silinder dan dasar yang datar. Bentuk dari pipet ini
menyerupai sedotan yang memiliki pemompa diatasnya. Cara kerja nya adalah
dengan mengarahkan ujung pipetnya kedalam suatu cairan yang sebelumnya kita
pompa ujung atas dan kita lepaskan, sehingga cairan masuk ke dalam pipet dan
siap untuk dipindahkan.

Dalam penelitian laboratorium ukuran volume suatu obyek sangat penting, karena
setiap ukuran volume jika berbeda dari seharusnya maka hasil yang dihasilkan
akan berbeda dari semestinya. Pipet merupakan alat pengukur cairan yang lebih
detail dibandingkan gelas ukur. Ukurannya yang sangat kecil menjadikan
ukurannya semakin detail. Namun perlu diketahui bahwa penggunaan pipet masih
belum sempurna atau tidak selalu sempurna dalam pengukurannya. (Rohman,
1998)

Neraca elektrik atau timbangan elektrik memiliki fungsi utama sebagai pengukur
suatu zat untuk diteliti dengan ukuran yang detail. Neraca atau timbangan elektrik
ini sering digunakan dalam praktikum guna mengukur dan meminimalisir
kesalahan suatu jumlah obyek yang diteliti.

Menurut Andriani (2016), oven merupakan salah satu alat laboratorium yang
berfungsi untuk mensterilkan alat-alat laboratorium yang berbahan gelas. Alat-alat
yang dapat disterilkan menggunakan oven merupakan alat-alat yang tahan
terhadap panas. Sistem kerja alat ini yaitu dengan menghilangkan kelembaban
pada setiap alat sehingga mikroba yang terdapat di alat-alat tersebut hilang. Untuk
mensterilkan alat berbahan gelas menggunakan oven dilakukan dengan beberapa
tahap. Tahap pertama yaitu dengan membungkus alat menggunakan kertas.
Kemudian alat dimasukkan ke dalam oven untuk disterilkan dengan cara
menyusunnya diatas rak. Setelah itu, baru dilakukan proses pemanasan oven.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Pengenalan peralatan laboratorium sangat penting dilakukan. Terutama bagi


peneliti yang hendak melaksanakan praktikumk untuk pertama kalinya. Hal ini
penting dilakukan karena bertujuan untuk mempermudah penggunaan peralatan
oleh peneliti dan memberi informasi lebih tentang peralatan yang akan digunakan
oleh peneliti. Selain itu, alasan yang lain dapat ditujukan dengan keselamatan kerja
peneliti, apabila peneliti telah mengenal peralatan laboratorium, peneliti akan
paham cara penggunaan, cara pengoprasian sesuai standart sehingga kecelakaan
dapat di minimalisir bahkan dicegah. Dengan demikian, pengenalan peralatan
laboratorium harus dilakukan guna menghindari kesalahan pemakaian alat lab, dan
sebagai penunjang penelitian laboratorium.

Saran yang dapat diberikan adalah untuk mahasiswa yang melakukan praktikum
atau penelitian, harus dilakukan dengan standart praktikum yang berlaku. Seperti
mengenakan sarung tangan, jaslab, kacamata lab, Kemudian mahasiswa harus teliti
dalam praktikum serta menjaga kebersihan alat guna menghindari kerusakan
peralatan tersebut.
VII. DAFTAR PUSTAKA

Andriani, R. (2016). Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk


Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal Mikrobiologi
Vol, 1(1).

Darmanto, S. (2006). Analisa biodiesel minyak kelapa sebagai bahan bakar


alternatif minyak diesel. Traksi, 4(2).

Emda, A. (2017). Laboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran kimia dalam


meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kerja ilmiah. Lantanida journal, 5(1),
83-92.

Galuh, P. (2014). Laporan Praktikum Kimia Klinik Percobaan 1 Pengenalan Alat-


Alat Laboratorium. Poltekkes Kemenkes Surabaya. Surabaya.

Hestcassie. (2013, March 12). Laporan Praktikum Mikrobiologi Pengenalan Alat-


Alat. Diakses dari https://hestcassie.wordpress.com/2013/03/12/laporan-
praktikum-mikrobiologi-pengenalan-alat-alat/

Jazuli, M. S. (2021). Pemanfaatan Oli Bekas SAE 15w-40 Dengan Ekstrak


Belimbing Wuluh. Jurnal Teknik Mesin, 16(3), 24-32.

Regina, O., Sudrajad, H., & Syaflita, D. (2018). Measurement of Viscosity Uses
an Alternative Viscometer. Jurnal Geliga Sains: Jurnal Pendidikan Fisika, 6(2),
127-132.

Widyaningsih, W. P., & Bahar, W. A. (2016). Analisis Pengaruh Kedalaman


Penanaman Elektroda Pembumian Secara Horizontal Terhadap Nilai Tahanan
Pembumian Pada Tanah Liat Dan Tanah Pasir Di Semarang. Eksergi, 11(1).
CEK PLAGIASI

Dasar Teori

Pembahasan

Kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai