Anda di halaman 1dari 66

Definisi

Proses Geomorfologi: seluruh proses fisika dan kimia


yang merubah bentuk permukaan bumi.

Agen Geomorfologi: berbagai media alamiah yang


dapat menggerus dan mentransportasikan material
bumi.
Pengontrol Pembentukan
Bentang Alam
Driving Forces:
Radiasi matahari (energi panas dari Matahari)
Gravitasi
Panas dari dalam Bumi
Resisting Forces:
Lithologi
Struktur geologi
Proses geomorfologi  interaksi antara driving forces
dan resisting forces.
Macam-macam
Proses Geomorfologi
Dari dalam Bumi  Proses endogen (energi dari
dalam):
Diatrofisme
Volkanisme
Dari luar Bumi  Proses eksogen (energi dari luar):
Air
Angin
Gletser
Dari ruang angkasa:
Jatuhan meteorit
PROSES EKSOGEN
Energi penggerak proses eksogen
berasal dari luar Bumi
Proses Eksogen
Dapat dibedakan menjadi:
Proses Degradasi  menyebabkan permukaan Bumi
lebih rendah, karena pengukiran dan pengurangan
material.
Proses Agradasi  menyebabkan permukaan Bumi
lebih tinggi, karena pengendapan material.
PROSES DEGRADASI
(menyebabkan permukaan bumi
lebih rendah)
Proses Degradasi
Terdiri dari:
Pelapukan
Gerakan Tanah
Erosi (termasuk transportasi)
PELAPUKAN
(Proses Degradasi)
Pelapukan
Disintegrasi atau dekomposisi batuan yang terjadi di
suatu tempat.
Sebutan bagi sekelompok proses yang bekerja
bersama-sama di atau di dekat permukaan bumi dan
mengurangi massa batuan yang padat menjadi berada
dalam kondisi klastik.
Proses pelapukan bersifat statis atau tidak melibatkan
pergerakan atau perpindahan material oleh agen-agen
transportasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pelapukan
Struktur batuan, dalam arti luas mencakup karakter fisika
dan kimia batuan.

Iklim, terutama temperatur dan kelembaban.

Topografi atau relief, menentukan luas singkapan,


mempengaruhi presipitasi, temperatur, vegetasi.

Vegetasi, kelimpahan dan tipe vegetasi. Mempengaruhi


laju dan tipe pelapukan melalui luas singkapan dan
material organik.
Pelapukan Fisika
Menyebabkan batuan terfragmentasi atau pecah-
pecah.

Dominan di daerah kering.

Proses:
Dilatasi (meregang),
Pertumbuhan kristal,
Ekspansi termal,
Aktifitas organisme.
Pelapukan Kimia 1
Pelapukan oleh proses kimia: hidrasi, hidrolisis,
oksidasi, karbonasi, pelarutan.
Hidrasi  penyerapan air
Hidrolisis  pembentukan hidroksil
Karbonasi  pembentukan karbonat
Oksidasi  reaksi mineral dengan oksigen
Pelarutan  peruraian ion
Proses pelapukan kimia berlangsung saling
berhubungan
Pelapukan kimia 2
Pelapukan kimia mengarah pada pembentukan dan
penyimpanan mineral-mineral yang berada di dalam
keseimbangan dipermukaan bumi.

Terutama terjadi di lingkungan basah.

Hasil:
 Batuan menjadi gembur,
 Densitas menurun,
 Ukuran partikel lebih kecil,
 Mineral-mineral stabil
Pentingnya pelapukan bagi
Geomorfologi
Membantu terjadinya gerakan tanah dan erosi.

Menyebabkan topografi lebih rendah (batugamping,


dolomit).

Membentuk dan memodifikasi bentang alam.

Proses utama dalam pembentukan regolit dan tanah.


Hasil Proses Pelapukan
Material: Regolit, Nodul/Kerak/Lapisan keras, Soil
Bentang alam
GERAKAN TANAH
(Proses Degradasi)
Gerakan Tanah
Definisi: Perpindahan massa hancuran batuan (rock
debris) menuruni lereng karena pengaruh langsung
gaya gravitasi.

Gerakan tanah biasanya dibantu dengan penambahan


air dalam jumlah yang sangat sedikit dan air tidak
dipandang sebagai medium tansportasi.
Macam-macam Gerakan Tanah
Aliran Pelan (Slow flowage)
Aliran Cepat (Rapid flowage)
Tanah Longsor (Landslide)
Amblesan (Subsidence)
Aliran Pelan
Rayapan (Creep): gerakan tanah (soil) dan hancuiran
batuan (rock debris) perlahan menuruni lereng yang
tidak dapat terlihat kecuali dengan pengamatan yang
lama.

Solifluction: gerakan perlahan menuruni lereng dari


massa hancuran batuan yang jenuh air dan tidak
dibatasi oleh saluran tertentu.
Aliran Cepat
Earth flow: gerakan material lanauan atau lempungan
yang jenuh air menuruni lereng atau teras bersudut
kecil.

Mudflow: gerakan hancuran batuan yang jenuh air


yang pelan sampai sangat cepat menuruni lereng pada
saluran tertentu.

Debris avalanche: gerakan hancuran batuan


menuruni lereng curam di dalam saluran yang sempit.
Tanah Longsor (Landslide)
Slump: gerakan dari satu atau beberapa unit massa
tanah menuruni lereng di atas suatu bidang luncuran
dengan gerakan rotasi ke belakang.
Debris slide: gerakan hancuran batuan dengan cara
rolling atau sliding dengan cepat.
Debris fall: gerakan hancuran batuan yang hampir
jatuh bebas dri tebing yang curam atau menggantung.
Rock slide: gerakan sliding dari individu massa
batuan.
Rock fall: jatuh bebas bongkah batuan melewati
tebing vertikal.
Amblesan (Subsidence)
Pergerakan permukaan tanah ke arah bawah tanpa
permukaan bebas dan pergrakan horizontal.
Kondisi yang dapat menyebabkan
gerakan tanah
 Faktor litologi  material yang tidak terkonsolidasi atau lemah atau licin bila
basah.

 Faktor stratigrafi  batuan berlaminasi atau berlapis tipis atau


perselangselingan batuan keras dan lunak atau yang permeabel dan
impermeable.

 Faktor struktural  kekar berspasi rapat, patahan, zona hancuran, bidang


gerusan dan foliasi, perlapisan curam.

 Faktor topografi  lereng curam dan tebing vertikal.

 Faktor iklim kisaran suhu harian atau tahunan yang besar dan hujan yang
lebat.

 Faktor organik  vegetasi yang jarang.


Pentingnya gerakan tanah bagi
Geomorfologi
Gerakan tanah memindahkan material hasil lapukan
batuan induk sehingga batuan induk dapat kembali
terbuka terhadap udara sehingga proses pelapukan
dapat lebih cepat daripada sebelumnya.

Gerakan tanah membuat tanah yang semula tertutup


vegetasi menjadi terbuka sehingga mudah tererosi.

Gerakan tanah merupakan salah satu cara material


hasil pelapukan batuan yang berada di tempat yang
tinggi atau lereng masuk ke aliran air.
EROSI
(Proses Degradasi)
Erosi
Definisi: berbagai cara yang dilakukan oleh agen
geomorfologi yang bergerak untuk mendapatkan dan
memindahkan hancuran batuan.

Sebagian besar geolog memandang transportasi


merupakan bagian dari erosi.
Pentingnya Erosi bagi
Geomorfologi
Mengukir bentang alam
Memindahkan material
Membuat batuan induk terbuka
PROSES AGRADASI
(menyebabkan permukaan bumi
lebih tinggi)
Proses Agradasi
Agradasi  bertambahnya elevasi karena
pengendapan sedimen.
Membentuk bentang alam deposisional
PROSES ENDOGEN
Proses Endogen
Energi penggerak proses endogen
berasal dari dalam Bumi.
Menyebabkan permukaan Bumi
terangkat.
DIATROPHISME
Diatrophisme
Definisi: pengangkatan kerak bumi membentuk
morfologi yang lebih tinggi atau pegunungan.
Penyebab  gerakan lempeng kerak bumi.
Dapat dibedakan menjadi:
Orogenik: pembentukan pegunungan dengan
deformasi.
Epirogenik: pembentukan pegunungan dengan tanpa
deformasi.
Morfologi yang terbentuk dikontrol oleh struktur
geologi yang terjadi.
VOLKANISME
Volkanisme
Definisi: gerakan magma ke permukaan bumi

Morfologi yang terbentuk ditentukan oleh:


Tipe-tipe erupsi gunungapi
Bentuk-bentuk tubuh intrusi batuan beku
JATUHAN METEORIT
(Material dari ruang angkasa)
Jatuhan Meteorit
Benturan meteorit

Kawah meteorit
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai