Sebagian besar permukaan bumi terdiri dari lautan. Secara presentase, 71% dari permukaan bumi merupakan wilayah laut dan samudera (lautan). Ada 4 Samudera di permuakaan bumi yaitu samudera pasifik, samudera atlantik, samudera hindia dan samudera arktik. Permukaan dasar laut yang tidak rata, berakibat kedalaman laut berbeda-beda. Kedalaman laut dapat diukur dengan dua cara yaitu, cara batu duga dan gema duga.
1. Batu Duga
Cara batu duga merupakan cara paling sederhana untuk mengukur kedalaman laut. Dengan cara : - Bola besi yang berat digantung pada pipa, dan pipaseperti sumbu bola besi. Keseluruhan di sebut batu duga. - Batu duga diikat dengan kawat kemudian diturunkan kedasar laut, setelah pipa tertancap kedasar laut, maka bola besi dilepas. Kemudian pipa yang sudah terisi materi dasar laut diangkat kembali ke atas.
2. Gema Duga
Cara ini menggunakan suara dan hydrofon sebagai alat ukur. Dari buritan kapal dipancarkan suatu gelombang suara, setelah sampai di dasar laut, suara tersebut akan dipantulkan kembali dan ditangkap oleh alat hydrofon di atas kapal. Hydrofon akan mencatat jangka waktu jejak suara dipancarkan hingga pantulannya diterima. Dengan menggunakan patokan bahwa kecepatan suara di dalam air adalah 1500m/s.
Klasifikasi Laut
Laut diklasifikasikan berdasarkan: -Proses terjadinya -Letaknya -Kedalamannya -Relief
a. Laut Transgresi
a. Laut Transgresi (laut yang meluas), terjadi karena adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan yang rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjadi pada zaman es. Contoh laut jenis ini adalah laut Jawa, laut Arafuru dan laut Utara.
b. Laut Ingresi
a. Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar laut. Oleh karena itu laut ini juga sering disebut laut tanah turun. Penurunan tanah di dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut atau trog adalah penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang. Contohnya palung Mindanau yang dalamnya 1.085 m, palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, palung Jepang yang dalamnya 9.433 m serta palung Mariana yang dalamnya 10.683 m (terdalam di dunia).
b. Laut Regresi
a. Laut Regresi, adalah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh sungaisungai yang bermuara di laut tersebut. Penyempitan laut banyak terjadi di pantai utara pulau Jawa.
a.Laut tepi
Laut tepi (laut pinggir), adalah laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan seolaholah terpisah dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah. Contohnya laut Cina Selatan dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan kepulauan Filipina.
b. Laut pertengahan Laut pertengahan, adalah laut yang terletak di antara benua-benua. Lautnya dalam dan mempunyai gugusan pulau-pulau. Contohnya laut Tengah di antara benua AfrikaAsia dan Eropa, laut Es Utara di antara benua Asia dengan Amerika dan lain-lain.
c. Laut pedalaman Laut pedalaman, adalah laut-laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contohnya laut Kaspia, laut Hitam dan laut Mati. Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu: zona Lithoral, zona Neritic, zona Bathyal dan zona Abysal.
a. Zone Lithoral
Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering juga disebut wilayah pasang-surut.
b. Zone Neritis
Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Contohnya laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka dan laut-laut di sekitar kepulauan Riau.
c. Zone bathial Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 m hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di wilayah Neritic.
d. Zone Abisal Zone Abyssal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman di atas 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Jenis hewan yang dapat hidup di wilayah ini sangat terbatas.
4. Klasifikasi laut berdasarkan bagian-bagiannya Berdasarakan relief dasar laut, laut di bgai menjadi 4 bagian yaitu: -continental shelf -continental slope -continental deep sea plain -continental the deeps
a. Continental shelf Continental shelf (landasan benua) adalah dasar laut yang berbatasan dengan benua. Di dasar laut ini sering ditemukan juga lembah yang menyerupai sungai. Lembah beberapa sungai yang terdapat di Continental Shelf ini merupakan bukti bahwa dulunya continental shelf meupakan bagian daratan yang kemudian tenggelam.
b. Continental Slope
Continental slope (lereng benua) biasanya terdapat di pinggir continental shelf. Daerah continental slope bisa mencapai kedalaman 1500 m dengan sudut kemiringan biasanya tidak lebih dari 5 derajat.
Di Indonesia terdapat dua plat atau dangkalan yaitu dangkalan sunda dan dangkalan sahul. a. Dangkalan sunda Istilah dalam geologi Indonesia untuk menamai dataran atau paparan Indonesia barat; meliputi Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan pulau-pulau serta dasar laut transgresi (laut Jawa, Laut Natuna, di bagian selatan Laut Cina Selatan dan Selat Malaka); sebelum Zaman Pleistosen menjadi satu kesatuan dengan benua Asia. Batas daerah dangkalan Sunda di sebelah timur yaitu Garis Wallace garis yang melintang mulai dari perairan Timur Pulau Mindanau (Filipina) terus ke laut Sulawesi, Selat Makasar, Selat Lombok dan berakhir di Samudera Indonesia. Lautlaut transgresi di wilayah Dangkalan Sunda berkedalaman rata-rata 200 m.
b. Dangkalan sahul
Dangkalan sahul adalah laut yang berada di antara Paua dan kepulauan Aru disebut daerah Indonesia Timur yang pada zaman Divillium bersatu dengan Australia sehingga ada persamaan antara Indonesia dengan Austrlia.
2.Palung Laut
Palung laut atau trog adalah daerah ingressi di laut yang bentuknya memanjang. Contohnya, Palung Mindanau (10.830 meter), Palung Sunda (7.450 meter), dan sebagainya. 3. Lubuk laut Lubuk laut atau basin terjadi akibat tenaga tektonik, merupakan laut ingressi dan bentuknya bulat. Contohnya, Lubuk Sulu, Lubuk Sulawesi, Lubuk Banda, dan sebagainya.
4. Gunung laut
Gunung laut adalah gunung yang kakinya ada di dasar laut. Kadang-kadang puncak gunung laut muncul tinggi di atas laut. Contohnya, Gunung Krakatau, Maona Loa di Hawaii.
5. Punggung Laut
Punggung laut merupakan satuan atau deretan bukit di dalam laut. Contohnya, punggung laut Sibolga.
kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang geraknya akan terbentuk gelombang. Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain: Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin. Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi hempasan dan pecah. Air yang pecah itu akan terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang. Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/ pergeseran kulit bumi di dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan sering disebut dengan gelombang tsunami. Contohnya ketika gunung Krakatau meletus pada tahun 1883, menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang banyak menimbulkan banyak kerugian. c. Pasang Surut (Ocean Tide) Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada hukum Newton yang berbunyi: Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yang berbanding terbalik dengan pangkat dua jaraknya. Berdasarkan hukum tersebut berarti makin besar/jauh jaraknya makin kecil daya tariknya. Karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada ke jarak bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh bulan.
Manfaat Arus
-Perikanan Gerakan air laut berpengaruh pada gerakan plankton (fitoplankton). Tempat-tempat yang banyak planktonnya biasanya di situ banyak berkumpul ikan. Oleh karena itu bagi para nelayan, informasi tentang gerakan air laut dapat dimanfaatkan untuk mendetek si tempat-tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan.
-Pariwisata Olahraga selancar, dayung, diving, lomba perahu layar dan lain-lain
yang banyak memperhitungkan faktor gerakan air laut sangat diminati oleh para wisatawan. Olahraga selancar angin misal nya, memerlukan tempat yang gelombangnya besar. -Pertanian Laut Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan bagi para petani yang bergerak di bidang pertanian laut. Sebagai contoh para petani yang melakukan usaha di bidang pertanian laut (seperti budidaya rumput laut, budidaya kerang, mutiara dan lainlain), kalau tidak memperhitungkan gerakan air laut, maka hasil pertaniannya akan hanyut terbawa oleh air laut sehingga mengalami gagal panen.
-Minyak bumi Selain di darat, minyak bumi juga ditemukan di dasar laut, misalnya
ladang minyak di celah Timor, laut Natuna, laut Cina Selatan dan lain-lain. -Garam Sebagaimana kita ketahui garam merupakan salah satu mineral yang sangat di butuh kan oleh tubuh kita. Pengambilan garam dilakukan dengan cara mengeringkan air laut. -Kalsium karbonat Kalsium karbonat diperlukan sebagai bahan pembuatan potas. Kalsium karbonat diperoleh dari rumput laut -Sumber Energi Perbedaan suhu air laut, gelombang pasang surut dan angin di atas laut mempunyai potensi jika dimanfaatkan sebagai sumber energi.. -Pendidikan dan Penelitian Bagi para mahasiswa, ilmuwan serta peminat kelautan lainnya, laut merupakan laboratorium yang dapat dijadikan sarana untuk melakukan pendidikan dan penelitian di bidang ilmu kelautan (Oceanografi).
b. Batas Landas KontinenLandas Kontinen (Continental Shelf) adalah bagian dari benua yang terendam oleh air laut. Untuk menentukan apakah dasar laut merupakan kelanjutan dari suatu benua, biasanya dilihat dari struktur batuan pembentuknya (kondisi geologi). Yang paling mudah diamati, landas kontinen memiliki kedalaman tidak boleh lebih dari 150 meter. Sedangkan Batas Landas Kontinen merupakan batas dasar laut yang sumberdaya alamnya dapat dikelola oleh negara yang bersangkutan. Batas Landas Kontinen diukur dari garis dasar ke arah luar paling jauh 200 mil laut. Jika terdapat 2 negara yang berdampingan dalam satu landas kontinen dengan jarak yang kurang dari 200 mil, maka untuk menentukan batas landas kontinen bagi kedua negara tersebut dilakukan dengan cara membagi dua wilayah tersebut yang sama jauhnya dari garis pantai masing-masing. Negara kita terletak pada 2 landas kontinen (landas kontinen Asia di bagian barat dan landas kontinen Australia di bagian timur), maka baik batas Indonesia dengan Malaysia dan Thailand (di bagian barat) serta Indonesia dengan Australia (di bagian timur) ke duanya menggunakan Batas Landas Kontinen. Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Malaysia dan Thailand di selat Malaka, Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Australia di selat Arafuru. Indonesia memiliki hak penuh untuk mengelola sumber alam yang terkandung di dasar laut yang masih dalam wilayah Batas Landas Kontinen dengan tetap menghormati dan tanpa mengganggu jalur lalu lintas pelayaran damai. Hal lain yang perlu diindahkan dandilindungi adalah kepentingankepentingan yang menyangkut masalah: pertahanan keamanan, perhubungan, telekomunikasi dan transmisi listrik bawah laut, perikanan, penelitian ilmiah dan cagar alam. c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah daerahdaerah yang berbatasan dengan laut bebas seperti sebelah selatan pulau Jawa dan sebelah barat pulau Sumatera yang berbatasan dengan Samudera Hindia atau Maluku Utara yang berbatasan dengan Samudera Pasifik. ZEE diukur sejauh 200 mil laut dari garis pantai yang paling jauh menjorok ke laut (garis dasar). Di wilayah ini Indonesia memiliki hak dan kesempatan yang pertama untuk mengelola sumber daya alam yang terdapat di dalamnya dengan tanpa mengganggu jalur lalu lintas damai yang terdapat di wilayah tersebut. Di luar ZEE adalah laut bebas yang siapapun boleh memanfaatkannya sepanjang ia mampu.