Anda di halaman 1dari 16

Manfaat Gerakan Air Laut dalam Kehidupan adalah sebagai berikut : 1. Sebagai sarana lalu lintas laut 2.

Arus laut yang menyusuri pantai dapat menyejukan iklim di daerah pantai tersebut 3. Laut yang merupakan tempat pertemuan arus panas dan arus dingin merupakan daerah penghasil ikan 4. Arus laut dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik 5. Arus laut dapat menyebarkan beberapa jenis tumbuhan

Manfaat Laut bagi Kehidupan

Manfaat Laut Bagi Kehidupan Manusia


Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas,namun keadaan laut di negara kita sangat kurang terjaga sehingga banyak ancaman sengketa mengenai batas wilayah perairan laut Indonesia dengan negara-negara tetangga. Laut merupakan bagian dari samudera.Lautan adalah laut yang sangat luas.Laut merupakan kumpulan air asin dalam jumlah yang sangat banyak dan menggenangi yang membagi daratan atas benua atau pulau. Air merupakan sumber utama yang dibutuhkan setiap makhluk hidup.Air memiliki peranan yang sangat kuat di dalam kehidupan.Keadaan negara Indonesia yang terletak atau dikelilingi lautan ini mendatangkan manfaat yang besar bagi warga yang hidup atau tinggal di dalamnya.Di dalam dan di atas laut terdapat kekayaan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan. Berikut akan diuraikan beberapa manfaat laut bagi kehidupan manusia,yaitu: 1.Laut sebagai sumber makanan Dikatakan laut sebagai sumber makanan,karena makanan yang biasa kita makan berasal dari laut,seperti ikan,rumput laut,garam,dsb.Ikan banyak dijumpai di daerah pertemuan arus panas dan dingin seperti yang terdapat di Jepang,Selat Malaka,New Foundlandbank. 2.Untuk mengontrol iklim dunia

Tanpa peranan laut,maka hampir keseluruhan planet Bumi ini akan menjadi terlalu dingin bagi manusia untuk hidup,karena laut memiliki peranan penting dalam mengontrol iklim dunia dengan memindahkan panas dari daerah ekuator menuju daerah kutub.Hampir 60% penduduk hidup atau tinggal di daerah sekitar pantai.Bumi ditutupi oleh air yaitu sekitar 70% dikelilingi oleh air. Air laut bergerak secara terus-menerus mengelilingi Bumi dalam satuan sabuk aliran yang sangat besar yang disebut dengan Global Conveyor Belt bergerak dari permukaan ke dan dalam samudera dan kembali air laut) lagi air ke laut

eprmukaan.Angin,temperatur

salinitas(kadar

garam

mengontrol sabuk aliran global.Sabuk aliran ini yang kemudian memindahkan energi panas yang dipancarkan oleh Matahari ke Bumi. Angin laut membawa uap yang merupkaan sumber untuk turunnya hujan didaratan ataupun lautan.Arus laut panas dapat memperbaiki keadaan iklim di daerah-daerah yang didatangi arus tersebut,sebab dengan datang nya arus panas ke arus dingin akan menyebabkan pertemuan kedua arus sehingga menjadikan atau membentuk arus baru. Lautan berperan menangkap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dalam jumlah yang sangat besar.Sekitar CO2 tersebut diserap dan disimpan dilautan.CO2 yang tersimpan di dlaam laut hingga berabad-abad mampu mengurangi pemanasan global atau bahasa keren nya Global Warming.. Laut memilik peranna yang sangat besar bagi kehidupan makhluk hidup.Manusia sebagai makhluk yang paling tinggi derajat nya dan memiliki akal pikiran maka sudah seharusnya menjaga laut dan tetap melestarikaknnya,bukan malah merusak nya(mengambil keuntungan nya saja tanpa memikirkan akibat nya di masa yanga kan datang). Jika ekosistem laut berkurang maka kemampuan laut untuk menyerap CO2 akan berkurang pula,maksud dari berkurang nya ekosistem lauta seperti rusaknya terumbu karang dan hutan bakau.Kerusakan hutan bakau semakin

marak terjadi karena banyak masyarakat yang mengalihkan fungsi lahan.Dan kerusakan terumbu karang seperti eksploitasi terumbu karang tanpa ada penanaman nya kembali. 3.Laut sebagai tempat rekreasi dan Hiburan Selain digunakan untuk iklim dunia dan sumber makanan,laut juga dapat dijadikan salah satu pilihan untuk dijadikan tempat berwisata/rekreasi.Misalnya, Jika airnya jernih maka dapat digunakan untuk tempat pemandian Dapat dijadikan objek tourisme jika memiliki teluk-teluk yang indah Dapat dijadikan tempat menyelam,jika laut itu memiliki terumbu karang yang indah dan makhluk laut yang ada di sekitar terumbu karang itu. 4.Pembangkit Listrik Tenaga Ombak,Angin,Pasang Surut,dsb 5.Tempat Budidaya Ikan,Kerang Mutiara,Rumput Laut,dsb Laut juga berperan di dalam mata pencaharian manusia,laut dijadikan tempat budidaya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia terutama bagi orangorang yang tinggal di daerah pantai atau laut. 6.Laut sebagai tempat barang tambang Di Laut dangkal sekitar Asia Tenggara telah terbukti banyak ditemukan barang tambang serta minyak bumi.Saat ini kita tinggal menikmati hasil dari pengendapan makhluk-makhluk laut yang telah mati jutaan tahun yang lalu yang kita kenal dengan namaminyak bumi. Di laut pinggiran daerah Continental Self banyak terdapat endapan mineral yang sangat berguna bagi industri,seperti yang terdapat di Bangka dan Belitung. 7.Sebagai Objek Riset Penelitian Laut sering digunakan sebagai tempat dan alat bantu untuk penelitian yang terkait tentang morfologi dasar laut,gerakan air laut,salinitas air laut,prosesproses yang terjadi didalam laut,bagaimana kehidupan di dalam laut serta manfaat laut bagi manusia,terutama penduduk sekitar. 8.Laut sebagai Sumber Air Minum

Jika kita berfikir sesaat,pasti yang terlintas di benak kita bagaimana mungkin air laut dapat diminum,sementara rasanya asin.Memang benar,air laut tidak bisa diminum secara langsung.Air laut dapat diminnum jika telah melalui sebuah proses yang disebut dengan DESALINASI. 9.Laut sebagai Jalur Transportasi Sebelum ada jalan darat dan udara,maka laut lah yang berperan penting dalam proses transportasi.Laut merupakan jalur transportasi yang baik dan mudah sebab tidak perlu membuad jalan seperti jalur transportasi darat. 10.Manfaat Laut bagi penduduk lokal Peranan laut bagi penduduk lokal sangat lah besar.Karena selain sebagai mata pencaharian mereka ,laut juga merupakan bagian yang tak terlepas dari tanggungjawab mereka sebagai nelayan untuk dikelola dan di pelihara dengan penuh rasa tanggungjawab.Awalnya penduduk lokal mengartikan laut sebagai salah satu bagian saja dari wilayah negara kita yang diciptakan oleh sang pencipta,namun setelah mereka merasakan fungsi yang begitu besar dari laut itu maka penduudk lokal menempatkan laut itu sebagai lahan dan sumber kehidupan bagi mereka untuk melanjutkan dan mempertahankan kehidupan dalam rangka menuju kepada kehidupan yang sejahtera dan lebih baik.Fungsi laut bagi kehidupa pneduduk lokal yaitu: Berfungsi sebagai kekayaan alam yang perlu dijaga,dikelola dan dilestarikan. Laut sebagai lahan mereka menggantungkan hidup an meneruskan hidup(sebagai tempat mata pencaharian). Laut berfungsi sebagai sarana bagi penduduk lokal untuk mengembangkan keterampilan mereka di bidang perikanan.

Sumber: Julismin.2011,OCEANOGRAFI,Fakultas Ilmu Sosial,Universitas Negeri Medan,Medan http://www.wiki.org

http://peranan_laut_bagi_kehidupan http://endogengeo.blogspot.com/2012/04/manfaat-laut-bagi-kehidupan.html

Kerugian Ekonomi Akibat Kerusakan Laut 2 T Dolar AS

Perubahan iklim akan berdampak luas pada kondisi bumi, salah satunya adalah peningkatan permukaan air laut. Dampak ekonomi dari persoalan kelautan itu sendiri diperkirakan sebesar 2 triliun dolar AS. Laporan dari Stockholm Environment Istitutemenyebutkan, angka tersebut berdasarkan skenario peningkatan temperatur bumi sebesar empat derajat celcius pada tahun 2100. Kondisi ini akan berpengaruh pada kemampuan laut menyerap karbon dari atmosfer. Akibatnya, hal tersebut akan berpengaruh kuat pada perekonomian, terutama di sektor perikanan, pariwisata, dan kelauatan. "Jika peningkatan temperatur bisa ditahan pada dua derajat celcius, maka dampak ekonominya bisa ditahan pada 1,4 triliun dolar AS," kata peneliti dari Stockholm University, Kevin Noone, seperti dilansir Newscientist. Noone menambahkan, angka USD 2 triliun bukanlah skenario kasus terburuk. Angka tersebut belum termasuk perhitungan beberapa faktor yang sulit dinominalkan, seperti nilai dari spesies-spesies yang akan punah karena habitatnya rusak. "Pentingnya nilai laut tidak bisa dipandang remeh. Setiap nafas yang kita hela (oksigen) berasal dari organisme yang hidup di laut," tandasnya. Sumber: http://www.republika.co.id/
Diposkan oleh Muhammad Bahrun Rohadi

Penambangan Pulau Bangka Dikhawatirkan Berimbas Terumbu Karang Bunaken


Tribun Manado - Jumat, 24 Agustus 2012 00:10 WITA More Sharing ServicesShare|Share on facebookShare on myspaceShare on googleShare on twitter

Berita Terkait
Tak Ada Fasilitas Air Bersih di Desa Maen dan Wineru Noldy Harap Pertamina Tetap Bantu DPD Instruksikan Bupati Cabut Izin Eksplorasi Pasir Jefri: Harga Tanah Cocok Masyarakat Pulau Bangka Siap

Wartawan Dilarang Dekati Pulau Bangka Kadis DKP Minut : Pulau Bangka Harus Bebas Pertambangan

Laporan Wartawan Tribun Manado Robertus Rimawan TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Aktivitas penambangan bijih besi di Pulau Bangka dikhawatirkan berimbas pada kondisi terumbu karang di wilayah perairan Bunaken. Hal tersebut disampaikan oleh J R Pahlano Daud Peneliti dan Staf Dosen Marine Ecotourism, Politeknik Negeri Manado, Kamis (23/8) di sela-sela acara 'Rehabilitasi dan Pembinaan Kawasan Pesisir' yang dilaksanakan oleh DKP Sulut di Hotel Gran Central Manado. "Kami mengkhawatirkan sedimentasi pada terumbu karang, akibat penambangan bijih besi. Tanah itu mau ke mana? Hasil olahan setelah bijih besi diambil harus kemana. Pakai sistem pengaman seperti apapun pasti mengalir dan turun ke laut, apalagi bila hujan," jelasnya. Menurutnya bila sedimen tanah hasil olahan ke laut tersuspensi ke karang sebagai tempattempat berbagai spesies binatang. Otomatis dari sesuatu yang punya nilai jadi tak bernilai. "Penghitungan kerugian tak ternilai. Belum lagi kerugian ilmu pengetahuan. Sedimentasi di pulau tersebut jelas mengarah ke Bunaken terutama bila ada arus besar," imbuhnya. Secara teoritis arus selalu dari lautan Pasific mendorong ke bagian dalam kalau pasang, bila surut kembali mengarah pasifik dan hal itu menurutnya mengarah ke Bunaken. Berdasar informasi yang ia peroleh, arus kencang ada di wilayah perairan Likupang, lihaga, Gangga dan Talise yang berdekatan dengan Pulau Bangka. Selain itu menurutnya Pulau Bangka masuk bagian dari segitiga semenanjung mulai taman nasional laut Bunaken, kemudian Bangka, Lihaga dan Talise. Pulau-pulau tersebut merupakan kawasan strategis nasional yang tak bisa diutak-atik menjadi kawasan pertambangan. "Kalu tak salah RTRW Kabupaten Minut, Pulau Bangka hanya masuk kawasan untuk pariwisata, perikanan dan kelautan. Belum tahu kalau sekarang sudah diubah," ujarnya. Sedangkan dari sisi eksistensi atau keberadaa masyarakat ia menilai apa yang dilakukan saat ini mulai mengarah pada penghilangan identitas masyarakat Pulau Bangka. "Dengar-dengar, tiga desa mau diungsikan. Ini mengarah penghilangan jati diri orang di sana. Diusir paksa lewat pengambilan paksa penambangan. Ini fatal dari sisi budaya," tegasnya. Junet seorang Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unsrat Manado juga memiliki

keprihatinan yang sama. Mahasiswa semester VIII yang aktif dalam upaya rehabilitasi terumbu karang menilai pertambangan yang dilakukan lebih banyak efek merugikan daripada keuntungan yang didapatkannya. Ia menilai penambangan yang dilakukan akan berimbas pada kerusakan ekosistem laut serta kelangsungan pelestarian lingkungan hidup di Pulau Bangka. "Kegiatan penambangan ini perlu dikaji, bagaimana dampak lingkungan dan ke masyarakat. Misalnya faktor sedimentasi bagaimana dampaknya ketika limbah dibuang ke laut," kata
http://manado.tribunnews.com/2012/08/24/penambangan-pulau-bangka-dikhawatirkanberimbas-terumbu-karang-bunaken

Ketika Gelombang Air Tinggi Singgah Sebentar... Hot Topic Mon, 21 May 2007 11:36:00 WIB

Hanya selang dua minggu setelah kabinet Indonesia Bersatu ganti formasi, Indonesia kembali didera musibah. Jumat (18/5) lalu, gelombang air yang mirip tsunami menerjang 11 provinsi. Dari ratusan kawasan wisata tepi pantai yang terkena, kondisi terparah ditemui di Teluk Pelabuhanratu. Hingga hari ini, total kerugian akibat gelombang ini ditaksir mencapai 4 miliar lebih. Libur nasional yang jatuh pada Kamis (17/5) lalu, membuat sebagian instansi meliburkan karyawannya hingga hari Sabtu. Tak heran bila banyak orang memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerbu tempat-tempat wisata, terutama yang berlokasi di tepi pantai. Para pedagang pun sudah bersiap-siap meraup untung besar dari lonjakan wisatawan ini. Siapa sangka kalau liburan panjang akhir pekan ini akan berbuah musibah. Sebelas provinsi di Indonesia diterjang gelombang air yang tingginya bervariasi, dari 2 hingga 6 meter. Ke sebelas provinsi itu adalah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali. Gelombang tersebut sudah terlihat sejak hari Kamis di Sumatera Barat, Lampung dan Bengkulu. Di Jawa Barat, gelombang tinggi terlihat pukul 02.00, di pantai barat Nanggroe Aceh Darussalam dan Banten pukul 05.00, di Sumatera Utara pukul 08.00 dan di Bali pukul 11.00 dan 13.00. Kondisi terparah terjadi di Teluk Pelabuhanratu. Gelombang menerjang pukul 02.00

dinihari dan berlangsung sampai sore. Hantaman ombak menimbulkan bunyi yang cukup menyeramkan, seperti ledakan petasan. Akibatnya, puluhan warung rusak parah dan aktivitas wisata lumpuh. Setelah gelombang reda, sepanjang 15 kilometer dari garis pantai Teluk Pelabuhanratu rusak parah dan dipenuhi sampah. Di Jimbaran, Bali, gelombang pasang mengakibatkan kehebohan karena ratusan perahu nelayan hancur, hilang dan rusak. Para pemilik rumah dan kafe tak berdaya menghadapi hempasan air yang memasuki bangunan. Di kawasan Pantai Kuta, gulungan ombak sudah terlihat mulai dari puncak punggung pantai. Ujung hempasan gelombang mencapai jalan raya melalui sejumlah pintu pagar pembatas garis pantai. Di perairan pantai selatan Kabupetan Kebumen dan perairan pantai bagian timur Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, gelombang pasang bahkan mencapai 6 hingga 7 meter. Menurut data Kompas, sedikitnya 300 rumah warga, 80 kafe dan 400 perahu nelayan rusak. Belasan warga mengungi ke kawasan yang aman dari terjangan ombak. Di Jawa Barat, 200 rumah di sepanjang pesisir Teluk Pelahabuhanratu dan pesisir selatan Kabupaten Sukabumi hancur diterjang gelombang besar. (Kompas, 19/5/07). Sampai Minggu (20/5), situasi laut di pantai selatan Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Barat relatif tenang. Begitu juga dengan pantai barat Sumatera. Di beberapa desa di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, masih tampak gelombang pasang, meskipun tidak setinggi sebelumnya. Walau keadaan sudah dinyatakan relatif terkendali, perkembangan informasi menyatakan gelombang pasang masih mungkin terjadi dalam 1-2 minggu ini. Karena itu, beberapa nelayan, terutama di Pantai Pandansimo, Bantuk, DI Yogyakarta, masih belum berani melaut karena air laut belum tampak tenang. Gelombang yang singgah 'hanya' sehari di provinsi Jawa Barat, menyebabkan kerugian yang diderita nelayan mencapai Rp 4 miliar- Rp 6 miliar. Kerugian ini disebabkan aktivitas melaut yang berhenti selama 2 hari. Disebabkan Gelombang Kelvin Lalu apa yang menyebabkan gelombang air tinggi yang menerjang ke-11 provinsi itu? Beberapa pihak percaya bahwa gelombang tersebut merupakan bagian dari periode gelombang Kelvin. Lalu apa itu gelombang Kelvin? Setiap tahun, dari Mei-Juni dan November-Desember terjadi fase transisi angin di ekuator dari timur ke barat. Fase transisi ini memunculkan anomali angin. Salah satu akibat yang ditimbulkan fase alam ini adalah gelombang Kelvin. Periode gelombang Kelvin sendiri terjadi 30-90 hari, dari mulai muncul hingga kehilangan energi. Gelombang ini 'menabrak' Sumatera sehingga terpecah ke utara dan

selatan. Adapun karakteristik gelombang ini adalah sebagai berikut: di utara ekuator menjalar di kiri daratan, sementara di selatan ekuator menjalar di sebelah kanan daratan. Pantai selalu merupakan puncak gelombang Kelvin ini. Dipercaya, gelombang ini akan terus menjalar hingga Bali, Selat Lombok dan ke Makassar. Dikutip dari Kompas (15/7), naiknya gelombang laut tersebut merupakan dampak superposisi dari beberapa fenomena alam, seperti pengaruh gaya tarik matahari dan bulan terhadap bumi, adanya gangguan cuaca, dan arus laut. (putri/ sumber lain) Image: Gettyimages.com
http://cybertech.cbn.net.id/cbprtl/Cybernews/detail.aspx?x=Hot+Topic&y=Cybernews|0|0|3|6 9
PENGANTAR

Indonesia sangat terkenal dengan keindahan pantainya. Setiap tahun banyak wisatawan dari mancanegara berdatangan ke negeri ini untuk menikmati panorama pantainya yang sangat indah. Keindahan pantai-pantai tersebut ini akan hilang bila terjadi kerusakan alam seperti abrasi. Apabila pantai sudah mengalami abrasi, maka tidak akan ada lagi wisatawan yang datang untuk mengunjunginya. Hal ini sedikit banyak akan mempengaruhi perekonomian Indonesia, karena secara otomatis devisa negara dari sektor pariwisata akan mengalami penurunan.

Selain itu, sarana pariwisata seperti hotel, restoran, dan juga kafe-kafe yang terdapat di areal pantai juga akan mengalami kerusakan yang akan mengakibatkan kerugian material yang tidak sedikit. Banyak penduduk yang akan kehilangan tempat tinggalnya akibat rumah mereka terkena dampak dari abrasi serta hilangnya lahan-lahan tambak yang menjadi andalan mata pencarian penduduk. Sebagai salah satu fenomena alam yang akrab dengan kehidupan sehari-hari, sebaiknya kita pahami peristiwa terjadinya abrasi. Apa sebenarnya abrasi itu? Bagaimana peristiwa abrasi itu terjadi? Apa akibat dan kerugian yang ditimbulkan oleh abrasi? Dan upaya apa yang dapat dilakukan untuk menanggulangi abrasi? Mari kita lihat jawabannya!

ABRASI PANTAI

Berwisata ke pantai yang indah dan bersih tentu saja sangat menyenangkan. Apabila kita datang ke suatu pantai, tentu kita tidak akan dapat melihat adanya perubahan pada garis pantai tersebut, tetapi apabila kita mendatangi suatu pantai dan setelah beberapa tahun setelah itu kita datang lagi ke tempat yang sama, akan terlihat adanya perubahan garis pantai yang semakin

mundur kedarat. Garis pantai selalu berubah-ubah, baik perubahan sementara akibat pasang surut maupun perubahan yang permanen akibat penambahan garis pantai (akresi) maupun pemunduran atau pengurangan garis pantai (abrasi).

Pengertian Abrasi Abrasi merupakan proses pengikisan oleh air laut terhadap garis pantai sehingga terjadi pemunduran garis pantai ke arah daratan. Dengan kata lain, abrasi adalah penggerusan alur-alur pantai oleh air laut.

Penyebab Abrasi Berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya abrasi dapat dikategorikan menjadi faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam yang berasal dari darat adalah sedimentasi melalui sungai-sungai dan adanya tumbuhan pantai. Faktor alam yang berasal dari laut adalah gelombang, arus, pasang surut, kenaikan muka laut rata-rata karena pemanasan global, sedimentasi, dan geomorfologi dasar laut. Faktor manusia yang berpengaruh langsung pada perubahan garis pantai adalah: kegiatan penanggulan pantai, pembabatan hutan bakau, penggalian pasir di pantai dan laut, pengerukan lumpur laut, perusakan terumbu karang, pembuatan bangunan di pantai dan reklamasi pantai. Selain itu, pembangunan pemukiman dan tempat wisata tanpa mengindahkan keberadaan eksosistem yang ada juga menyebabkan abrasi semakin parah. Sedangkan pengaruh tidak langsung bagi munculnya peristiwa abrasi adalah berupa kegiatan penggundulan hutan di hulu sungai.

Gelombang Laut

Gelombang laut merupakan faktor alam yang paling berperan dalam menimbulkan abrasi secara langsung. Gelombang yang dihasilkan oleh angin berperan sebagai agen transfer energi. Gelombang yang merambat ke segala arah membawa energi yang kemudian dilepaskan ke pantai. Energi inilah yang merupakan penyebab utama terjadinya abrasi. Faktor penting lain yang ikut mempengaruhi proses abrasi pantai adalah pasang surut. Perubahan garis pantai dipengaruhi oleh perubahan harian dan tahunan pasang surut. Sebagian orang menilai peristiwa tersebuti bukan sebagai gelombang pasang, melainkan tsunami yang berskala kecil.

DAMPAK ABRASI PANTAI

Abrasi pantai menyebabkan terjadinya kemunduran garis pantai yang semakin jauh setiap tahun. Akibatnya, banyak rumah penduduk yang terkena gusuran alam, hilangnya bangunanbangunan bersejarah, rusaknya lingkungan sehingga ekosistem terganggu, dan turunnya produktivitas tambak yang mengganggu mata pencarian penduduk. Akhirnya, dampak abrasi tersebut akan menimbulkan berbagai konflik dalam kehidupan masyarakat.

Kerugian-kerugian yang terjadi karena adanya abrasi pantai dapat dikelompokkan dalam 4 jenis yaitu: 1. Kerugian Bangunan Bangunan rusak dan hilang karena tergusur ombak 2. Kerugian Sarana dan Prasarana Sarana lingkungan tidak bisa digunakan semestinya karena tergenang air pasang. Genangan akan lebih lama apabila saat pasang disertai dengan hujan. 3. Kerugian Lahan dan Fungsi Kawasan Pengikisan pantai dengan cepat telah menjadikan kawasan pantai semakin mendekati pemukiman, sehingga kawasan perumahan menjadi semakin sempit. Sedimentasi di dekat muara sungai telah mengakibatkan tidak lancarnya aliran sungai sehingga terjadi arus balik dan menggenangi kawasan pinggir sungai. Dengan demikian kawasan darat (lahan) semakin menyempit. 4. Kerugian Sosial Aktivitas sosial masyarakat tidak dapat dilakukan secara normal karena aksesnya terhalang.

LOKASI PANTAI YANG MENGALAMI ABRASI

Sebagai negara yang mempunyai panjang pantai lebih dari 81.000 km dengan sekitar 75% kota-kota besarnya berada di wilayah pantai, maka wilayah pantai Indonesia memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Kerusakan daratan akibat ombak menjadi ancaman bagi 40% pantai di Indonesia. Kerusakan daratan akibat abrasi di Indonesia mencapai 30 ribu km.

Berikut ini adalah beberapa lokasi pantai di Indonesia yang telah mengalami kerusakan karena abrasi.

Tabel Lokasi Kerusakan Pantai di Indonesia No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 PROPINSI Nangro Aceh Darussalam Sumatera Barat Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Bali Kalimantan Barat Kalimantan Timur Sulawesi Utara Uleuleu, Sigli, Meulaboh Padang, Pariaman Bengkulu, Pasir Panjang, Ketahun Lenpasing Jakarta bay, Cakung, Marunda, Cilincing Cidasikan, Eretan, Dadap, Balongan, Segara Anakan Kedung, Semat, Demak Kuta, Sanur, Nusa Dua, Uluwatu, Tanah Lot, Bulaki, Siyul, Batumadeg, Lebih Bukit Duri Sepinggan Manado LOKASI

PENANGGULANGAN ABRASI PANTAI

Dampak dari abrasi pantai yang banyak mendatangkan kerugian bagi masyarakat dapat dikurangi dengan usaha penanggulangan. Usaha penanggulangan abrasi pada suatu kawasan pantai pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu: 1. Jangka pendek atau darurat Merupakan penanggulangan darurat dengan sasaran melindungi sarana dan prasarana umum maupun pemerintah di daerah terkena bencana dengan cara memperbaiki segera kerusakan bangunan dan pengaman pantai yang sudah ada. 2. Jangka menengah Yaitu penanggulangan pantai yang kritis karena abrasi dengan membangun pengaman atau pelindung pantai berupagroin, revetment, jettie, pemecah gelombang, dan lain-lain. 3. Jangka panjang Merupakan penanganan pantai secara menyeluruh dan terpadu dari berbagai bidang, seperti teknik pantai, lingkungan sosial politik, ekonomi dan budaya secara terkoordinir.

Penanggulangan Abrasi Pantai dengan Penanaman Mangrove Mangrove atau disebut juga bakau adalah istilah umum yang digunakan untuk pohon-pohon yang tumbuh di tanah berlumpur, terbuka, dan tanah basah di daerah tropika yang terkena pasang surut. Mangrove merupakan vegetasi khas zona pantai, floranya berhabitus semak hingga pohon besar dengan tinggi mencapai 5060 meter.

Karena posisinya maka hutan mangrove menjadi daerah transisi antara daratan dan lautan. Secara fisik, mangrove berperan sebagai penghalang dari serangan gelombang dan badai. Hutan mangrove dapat berfungsi mencegah abrasi dan dapat menambah luas pantai. Pohon mangrove memiliki akar yang kuat dan berlapis-lapis sehingga dapat meredam hantaman ombak dan mematahkan tenaga gelombang badai serta mempercepat pengendapan lumpur yang di bawa air sungai di sekitarnya. Sistem perakaran yang khas pada tumbuhan mangrove berupa akar tunjang,pneumatofor, dan akar lutut, dapat menghambat arus air laut dan ombak.

Habitat Mangrove Untuk dapat melakukan penanaman mangrove guna penanggulangan abrasi, maka perlu diketahui terlebih dahulu habitat mangrove tersebut, supaya upaya penanaman berhasil dengan baik. Habitat yang cocok untuk pertumbuhan mangrove adalah pantai landai dengan kemiringan 1%, daerah selat, teluk, delta dan muara sungai yang banyak terjadi pengendapan lumpur. Lumpur adalah media yang ideal untuk pertumbuhan mangrove. Beberapa jenis mangrove pionir dapat tumbuh baik pada substrat pasir, bahkan di karang yang memiliki substrat berupa pecahan karang dan kerang. Pada kondisi tertentu, mangrove juga dapat tumbuh di pantai

bergambut. Syarat utama yang harus dipenuhi agar mangrove dapat tumbuh baik adalah: suhu air dan udara 16-24C, terlindung pengaruh langsung laut terbuka, areal pasang surut cukup luas, ada air asin selama periode intertidal, ada substrat lumpur, pantai dangkal dan ada arus laut.

TEKNOLOGI PENANGGULANGAN ABRASI PANTAI

Cukup banyak teknologi pengamanan abrasi dipergunakan, baik teknologi umum dengan teknologi canggih, seperti bangunan dengan blok beton, pengisian pasir, bangunan krib, tipe rouble mound, tembok

pantai yang dapat sederhana sampai pengamanan pantai penggunaan laut dan revetment.

Pelindung pantai berupa armour stone atau beton mempunyai kelemahan, yaitu tidak ekonomis apa bila dilaksanakan pada

daerah-daerah pantai berpasir yang terpencil, serta terbatas infrastrukturnya maupun sumber material konstruksi. Selain itu, teknologi ini dapat mengganggu pemandangan serta menyulitkan aktifitas masyarakat di pantai. Pelindung pantai berupa pemecah ombak dibuat berupa bangunan beton atau tumpukan batu-batu besar yang menjorok ke laut. Pemecah gelombang ini ditempatkan berjejer dalam jumlah banyak di sepanjang pantai terutama pada pantai yang mempunyai gelombang laut cukup besar. Sama dengan tembok beton, cara ini tidak ekonomis terutama karena harga material bangunan berupa batu besar sangat mahal.

Penggunaan Kantong Pasir Salah satu cara untuk mengatasi masalah keterbatasan infrastruktur dan sumber material untuk pembuatan beton pelindung adalah penggunaan kantong pasir sebagai penahan gelombang. Kelebihan kantong pasir sebagai penahan gelombang adalah sedikit dalam penggunaan material, dapat dilaksanakan dengan peralatan terbatas serta dapat memanfaatkan material setempat, tidak mempunyai dampak buruk terhadap lingkungan, tidak terlalu mengganggu kegiatan masyarakat, serta tidak menggangu pemandangan di daerah wisata. Pembuatan kantong pasir dapat dilakukan secara sederhana dengan cara memasukkan pasir ke dalam karung-karung plastik bekas maupun baru. Karung-karung ini dapat berbentuk guling atau bantal. Selanjutnya disusun bertumpuk rapi dan berjejer di pinggir pantai.

TEKNOLOGI GEOSINTETIK UNTUK PENANGGULANGAN ABRASI

Geosintetik atau geosintetis adalah struktur material polymer buatan yang diperuntukkan pada suatu struktur bangunan sipil/pantai yang selalu berhubungan dengan tanah, pasir, atau material bangunan lainnya. Material geosintetik saat ini populer dalam proyek konstruksi di Indonesia terutama dalam pembangunan jalan di atas tanah lunak seperti di Pulau Sumatera dan Kalimantan yang banyak terdapat tanah gambut. Selain itu geosintetik juga diaplikasikan sebagai filter pada konstruksi penahan gelombang baik di tepian pantai maupun lepas pantai. Istilah geosintetik sendiri mengacu pada material sintetik

yang digunakan dalam permasalahan geoteknik.

Material sintetik merupakan hasil polimerisasi dari industri-industri kimia atau minyak bumi. Penggunaan bahan sintetik ini berkaitan dengan sifat ketahanan (durabilitity) material sintetik terhadap senyawa-senyawa kimia, pelapukan, keausan, sinar ultra violet dan mikroorganisme. Polimer utama yang digunakan untuk pembuatan geosintetik adalah Polyester (PET),Polyamide (PM), Polypropylene (PP), dan Polyethylene (PE). Teknologi geosintetis untuk menahan laju abrasi kawasan pesisir pertama kalinya di Indonesia dikembangkan oleh Balai Riset dan Observasi Kelautan bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung. Teknologi ini diterapkan di Pantai Eretan, Indramayu, Jawa Barat. Wujud dari penerapan teknologi ini berupa pembuatan tabung dari bahan sintetis atau plastik dengan ukuran yang relatif besar. Satu tabung dengan diameter 2,5 meter dengan panjang berkisar 10-25 meter tersebut kemudian diisi dengan pasir dan dibenamkan pada garis pantai tertentu. Manfaat pemasangan tabung-tabung geosintetis itu untuk memerangkap pasir supaya tidak tertarik arus laut. Pemanfaatan teknologi geosintetis dengan membenamkan tabung-tabung itu tak akan mengganggu pemandangan di pantai, sehingga upaya ini sangat cocok ditempuh untuk kawasan pantai wisata. Untuk kemungkinan pengembangan lebih lanjut, berbagai analisis penerapannya masih perlu dikaji lebih lanjut, termasuk biaya operasionalnya.

PENUTUP Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia mempunyai areal daratan seluas kurang lebih 190.453.837 hektar yang tersebar di sekitar 17.508 buah pulau dengan garis pantai terpanjang di dunia, yaitu sekitar 81.000 km. Dengan kondisi ini, masalah abrasi akan menjadi masalah serius yang harus ditanggulangi. Sebagai salah satu fenomena alam, abrasi pantai memang tidak dapat dihindari. Segala kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh terjangan gelombang laut ini dapat diminimalkan dengan melakukan berbagai usaha. Upaya penanggulangan abrasi pantai melalui penanaman mangrove, pembuatan pelindung pantai baik berupa dinding beton atau pemecah gelombang, serta penempatan kantong-kantong pasir perlu dilakukan pengkajian dan perencanaan secara terpadu dengan mempertimbangkan berbagai aspek.

http://118.98.214.163/edunet/PRODUKSI%202009/PENGETAHUAN%20POPULER/FENOMENA%20ALAM /Pengikisan%20Pantai%20Akibat%20Abrasi/semua.html

2222222222222222222
U, 04 JULI 2009

Lautan Diciptakan Lebih Luas dari Daratan


Mengapa lautan diciptakan lebih luas dari daratan ? Allah menciptakan komposisi ini pasti ada maksudnya. Sebelum menjawab pertanyaan ini marilah kita telaah terlaebih dahulu tentang air laut. Air laut adalah suatu campuran dari mineral garam dan tempat pembusukan atau pemghancuran bahan baku biologis. Unsur-unsur tersebut menyebabkan kehadiran kehidupan yang melimpah di lautan. Sebagian besar laut dipenuhi oleh unsur NaCl (sodium chloride) yang berasal dari proses erosi perlahan dan pelapukan batuan beku dari lempeng bumi. Selain itu, garam laut juga berasal dari

pelapukan pegunungan hasil erosi oleh air hujan dan aliran sungainya yang membawa mineral-mineral ke dalam lautan. Ada juga yang berasal dari hasil pelapukan batu sedimen di dasar lautan. Sumber lainnya berasal dari material padat dan gas yang dilepaskan lempeng bumi melalui gunung berapinya. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun, sehingga lautan sekarang lebih asin dari lautan jaman purba dulu. Lautan tidak akan pernah tawar karena kehadiran air tawardari hujan yang turun mengalir melalui sungai-sungainya di daratan. Berdasarkan penghitungan, jika garam dilautan dapat diangkut dan disebarkan di seluruh daratan dibumi ini, maka daratan akan tertutupi garam setebal 166 m, atau sama dengan ketinggian gedung bertingkat 40 lantai. Dan Dia-lah yang menundukkan lautan (untukmu)agr kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar(ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur (QS Al-Nahl [16]: 14) Ayat diatas menginformasikan bahwa makanan di dalam laut melimpah ruah. Manusia bisa mendapatkan perhiasan dan berniaga dari hasil-hasil lautnya. Semua itu agar manusia selalu bersyukur kepada-Nya.

http://lautandiciptakanlebihluasdaridaratan.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai