KEROSAKAN
EKOSISTEM LAUT
TUGASAN PEMBENTANGAN INDIVIDU MORAL
NAMA:LEVITARAN A/L SAGER
MATRIK: A0000623
Pendahuluan
Laut memberikan banyak manfaat, walaubagaimana pun, di sisi lain, manusia juga
melakukannya sebagai tempat pembuangan ‘sampah’. Kita juga perlu diketahui
bahawa kerosakan ekosistem laut kita saat ini berada di zona merah.
Bagaimanakah ekosistem laut kita mengalami acaman di dunia teknologi 5G ini ?
Ancaman terhadap ekosistem laut sendiri datang dari berbagai macam hal, termasuk
penangkapan ikan berlebihan, bahan kimia, hingga pemanasan global yang
menaikkan suhu di laut.
Terdapat 4 faktor lingkungan yang menjadi latar
belakang dalam fenomena kerosakan ekosistem laut
1. Penambangan pasir pantai yang dilakukan oleh manusia untuk di jadikan sebagai
bahan bangunan.
4. Laju abrasi yang terlihat meningkat tinggi. Dengan meningkatnya laju abrasi ini
daratan akan menyempit tersapu oleh pantai yang hampir menyentuh badan jalan.
Risiko risiko yang dihadapi oleh ekosistem laut.
Pemanasan global
Sekitar 80 persen CO2 yang diproduksi manusia diserap lautan dan membuatnya
panas. Perairan yang hangat dapat mempengaruhi semua aspek di laut, mulai dari
pemutihan karang hingga pola migrasi ikan, bahkan mengubah arus samudra.
Polusi plastic punca kepupusan hidupan akuatik.
Greenpeace memperkirakan 12.7 juta ton plastik berakhir di laut setiap tahun.
Sampah plastik seperti botol dan plastik kresek sering dikira makanan oleh
makhluk laut, tak jarang saat mereka mati di dalam perutnya ditemukan plastik.
Plastik yang masuk ke pencernaan ikan dapat memblokir saluran udara dan
mencekiknya. Selain itu, plastik juga menyumbat perut ikan sehingga mereka
tidak bisa makan makanan sungguhan.
Berpontesi menghadapi gempa bumi.
Infrastruktur dan bangunan yang dibina dengan menambah tanah atas permukaan
bumi oleh manusia boleh meningkatkan pontensi gempa bumi. Hal ini kerana,
permukaan bumi di bawah laut menjadi tidak rata.
Tsunami
Hal ini berkait hubung dengan gempa bumi, kerana penorehan laut oleh manusia
menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Oleh kerana adanya gempa
bumi, keseimbangan air diatasnya terganggu sehingga terjadi suatu aliran energi
air laut. Energi ini berupa gelombang bergerak menuju pantai dan biasa kita kenal
sebagai tsunami
Solusi untuk mengatasi Kerosakan
Ekosistem Laut
Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan.
Penangkapan ikan sebagai cara mencari nafkah para nelayan ataupun untuk
industri perikanan dapat diperbolehkan. Asal cadangan ikan yang mereka tangkap
tidak dalam keadaan punah, sedangkan untuk ikan yang belum mencapai besar
tertentu, harus dilepaskan kembali ke dalam laut,
Dengan ini, kita dapat menggelak diri daripada ancaman gempa bumi dan tsunami.
Kesimpulan