Anda di halaman 1dari 2

Kerusakan ekosistem laut di Indonesia adalah masalah yang cukup serius dan perlu ditangani

dengan sungguh-sungguh. Permasalahan seperti polusi laut dan pesisir, perubahan iklim, dan
perusakan habitat terus terjadi. Meningkatnya permintaan akan sumber daya, kemajuan teknologi,
penangkapan ikan berlebihan, serta tata kelola dan penegakan hukum yang belum memadai juga
berkontribusi terhadap kemerosotan kualitas laut. Penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan
tidak diatur juga berlanjut, mengakibatkan eksploitasi sumber daya secara berlebihan.
Terumbu karang terancam oleh penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab dan tidak
diatur. Rusaknya terumbu karang pun diperparah oleh perubahan iklim global yang menyebabkan
pengasaman dan pemanasan lautan. Sekitar 82 persen wilayah terumbu karang di Indonesia
terancam rusak (Burke et al., 2002).
Indonesia adalah penyumbang sampah plastik di laut terbesar kedua di dunia setelah Cina. Pada
tahun 2010, sekitar 1,29 juta ton dari total 3,2 juta ton sampah plastik di Indonesia berakhir di laut
(Jambeck et al., 2015). Pencemaran plastik tidak hanya merugikan bagi makhluk hidup di lautan,
tetapi juga kita manusia yang berada di bagian atas rantai makanan.
Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi dan mencegah adanya bencana alam di
sekitar kita. Hanya dengan hal kecil sekalipun kita akan berhasil memeragi bencana alam yang
disebabkan oleh ulah manusia. Dengan cara mencegah kerusakan ekosistem laut dan darat
merupakan bentuk rasa cinta kita kepada alam.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan ekosistem laut :
1. Tidak membuang sampah sembarangan di sungai, dengan membuang sampah di tempat sampah
akan menciptakan lingkungan yang bersih dan rapi dipandangnya. Tidak hanya itu, tapi juga dengan
membuang sampah di tempatnya akan menolong kota dari bahaya bencana banjir.
2. Menanam kembali hutan yang gundul atau reboisasi di tanah yang harus ditanami pohon kembali.
Tidak membuang limbah pabrik di laut, sebaiknya sebuah pabrik mengetahui bagaimana cara
pembuangan sampai pemanfaatan limbah pabrik mereka. Dengan cara mencegah kerusakan laut
seperti ini akan mengurangi pencemaran air laut dan biota laut akan terjaga.
3. Melakukan terasering, terasering merupakan upaya untuk penanggulangan erosi tanah supaya
tanah tidak terkikis dari akibat aliran air. Dan selalu menghargai dan mencintai alam.

Ekosistem ini harus dijaga kelestariannya karena memberikan banyak manfaat bagi kehidupan,
seperti sebagai tempat penelitian, sebagai sumber bahan makanan, sebagai sumber air minum,
sebagai objek wisata, sebagai pengendali banjir, serta sebagai tempat budidaya rumput laut, kerang
mutiara, ikan, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai