Anda di halaman 1dari 2

Lingkungan alam adalah lingkungan yang terbentuk tanpa adanya campur tangan

manusia. Penyebab utama kerusakan lingkungan alam sebagian besar dilakukan oleh
manusia, banyak efek kerusakan alam yang telah disebabkan. Keruskan tersebut terjadi
karena adanya banyak kegiatan manusia yang dilakukan sewenang – wenang sehingga
tidak berpikir untuk kedepannya apa yang akan terjadi di masa mendatang. Terdapat
beberapa perilaku manusia yang merusak lingkungan alam, beberapa darinya yaitu
membuang sampah sembarangan, adanya penebangan hutan, pembakaran liar,
penangkapan biota laut secara illegal, pemanasan global dan masih banyak lagi.
Membuang sampah sembarangan sudah tidak asing lagi untuk masyarakat yang
ada di Indonesia dan memberikan dampak yang sangat besar. Misalkan sampah yang di
buang ke selokan akan dapat menyumbat aliran air apabila sampah tersebut menumpuk,
lama kelamaan akan menyebabkan banjir dan timbulnya berbagai macam wabah
penyakit. Tetapi di sisi lain faktor masyarakat yang membuang sampah sembarangan
yaitu tidak adanya TPA (Tempat Pembuangan Akhir) ataupun TPA tersebut jaraknya jauh
dari rumah apabila tinggal di daerah terpencil yang membuat masyarakat malas untuk
berpergian jauh hanya untuk membuang sampah ke TPA.
Hutan merupakan lahan yang dipenuhi pepohonan dan tempat tinggal untuk
beberapa satwa. Lalu apakah yang akan terjadi apabila hutan tersebut dirusak
kelestariannya oleh campur tangan manusia dikarenakan kepentingannya yang sepele?
Sayang sekali. Di masa kini sangat banyak kejadian – kejadian yang telah merusak
kelestarian hutan. Menebang pohon di hutan tanpa menanam pohon sebagai gantinya
menyebabkan oksigen di bumi semakin berkurang, banyak terjadinya bencana alam
seperti tanah longsor karena tidak ada yang menyangga tanah pada saat hujan turun,
para satwa di hutan kekurangan sumber makanannya, kualitas tanah semakin memburuk..
Peristiwa kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 – 1998 dan
2002 – 2005 menghasilkan asap yang juga dirasakan oleh masyarakat Malaysia,
Singapura, dan Brunei Darussalam serta mengancam terganggunya hubungan
transportasi udara antar negara. Pembakaran hutan biasanya terjadi karena adanya
faktor musim kemarau dan suhu yang tinggi karena pemanasan global akibatnya hewan
– hewan yang ada di hutan tersebut terancam punah dan harus mencari tempat yang
baru untuk tinggal dan tidak jarang adanya hewan – hewan buas yang muncul di
pemukiman warga, terjadinya polusi udara dapat menyebabkan infeksi pada saluran
pernapasan.
Pelestarian biota laut harus dilakukan dengan benar dan bertanggung jawab.
Pengeboman ikan, menangkap ikan denga pukat harimau, menangkap ikan dengan racun
merupakan kegiatan yang terlarang. Kegiatan ini juga dapat menyebabkan kerugian yang
besar terutama terhadap kelestarian ekosistem perairan yang ada. Untuk itu,
Kementerian Kelautan dan Perikanan, lewat Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber
Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) berupaya terus untuk menjaga laut dari
ancaman destructive fishing.
Globalisasi adalah proses mendunianya suatu hal sehingga batas antara negara
menjadi hilang. Globalisasi didukung oleh berbagai faktor, seperti perkembangan
teknologi, transportasi, ilmu pengetahuan, telekomunikasi, dan sebagainya yang kemudian
berpengaruh pada perubahan berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat. Banyak
dampak negatif yang disebabkan seperti es di kutub utara mecair akibat menipisnya
lapisan ozon. Ozon yang menipis akibat ulah manusia yaitu dengan adanya rumah kaca,
polusi udara dan masih banyak lagi. Karena es di kutub utara mencair maka daratan
daratan di beberapa negara mulai terendam air.
Jadi diantara semua contoh – contoh kerusakan lingkungan alam tersebut terjadi
karena adanya ulah manusia dan manusia harus sadar apa yang telah diperbuatnya. Hal
ini dapat menyebabkan kerusakan yang sangat parah di masa yang akan mendatang.
Untuk mengatasi masalah yang telah terjadi diperlukan kesadaran manusia untuk
memperbaiki kerusakan tersebut dan seharusnya kita menjaga dan merawat bumi kita.

Penulis : Putu Trisna Ayudia Maharani


No : 36
Kelas : X MIPA 2

Anda mungkin juga menyukai