PENYEBABNYA
Kerusakan lingkungan hidup di Indonesia semakin hari kian parah. Kondisi tersebut
secara langsung telah mengancam kehidupan manusia. Tingkat kerusakan alam pun
meningkatkan risiko bencana alam. Penyebab terjadinya kerusakan alam dapat
disebabkan oleh dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia.
Kerusakan lingkungan hidup dapat diartikan sebagai proses deteriorasi atau penurunan
mutu (kemunduran) lingkungan. Deteriorasi lingkungan ini ditandai dengan hilangnya
sumber daya tanah, air, udara, punahnya flora dan fauna liar, dan kerusakan
ekosistem. Kerusakan lingkungan hidup memberikan dampak langsung bagi
kehidupan manusia. Pada tahun 2004, High Level Threat Panel, Challenges and
Change PBB, memasukkan degradasi lingkungan sebagai salah satu dari sepuluh
ancaman terhadap kemanusiaan. World Risk Report yang dirilis German Alliance for
Development Works (Alliance), United Nations University Institute for Environment
and Human Security (UNU-EHS) dan The Nature Conservancy (TNC) pada 2012 pun
menyebutkan bahwa kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor penting yang
menentukan tinggi rendahnya risiko bencana di suatu kawasan. Penyebab
kerusakan lingkungan hidup penting untuk diketahui. Kerusakan lingkungan
hidup yaitu perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan lingkungan
tersebut tak berfungsi dengan baik lagi. Kerusakan lingkungan hidup juga bisa
diartikan sebagai proses deteriorasi lingkungan. Kerusakan lingkungan hidup
ada berbagai bentuk, di antaranya kerusakan ekosistem, pencemaran air,
tanah, udara, hutan gundul, hingga tanah tandus. Kerusakan lingkungan
hidup dapat disebabkan dua faktor, yakni akibat ulah manusia tak
bertanggungjawab dan akibat peristiwa alam. Sebelum membahas lebih
lengkap tentang penyebab kerusakan lingkungan hidup, ada baiknya kita
mengetahui pengertian kerusakan lingkungan menurut ahli serta jenis
pencemaran lingkungan. Pengertian Kerusakan Lingkungan
Menurut Para Ahli
Menurut Munadjad Danusaputro
Kerusakan lingkungan sebagai suatu keadaan dalam suatu materi, energi dan atau
informasi masuk atau dimasukkan di dalam lingkungan oleh kegiatan manusia dan
atau secara alami dalam batas–batas dasar atau kadar tertentu, hingga
mengakibatkan terjadinya gangguan kerusakan dan atau penurunan mutu
lingkungan, sampai lingkungan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dilihat
dari segi kesehatan, kesejahteraan dan keselamatan rakyat.
Apabila dilihat dari segi ilmiah, suatu lingkungan disebut sudah rusak atau tercemar
bila memiliki beberapa unsur, di antaranya:
1. Kalau suatu zat, organisme atau unsur lainnya seperti gas, cahaya, energi telah
tercampur ke dalam sumber daya atau lingkungan tertentu.
Seorang manusia yang memiliki sifat tak peduli pada lingkungan dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Seperti membuang
sampah di sungai, tanpa memikirkan akibatnya. Padahal, membuang sampah
di sungai dapat menimbulkan banjir saat musim penghujan tiba.
Letusan gunung berapi yang menyemburkan awan panas, lava, debu vulkanis
hingga material padat dapat merusak lingkungan sekitarnya. Letusan gunung
berapi yang kerap kali disertai gempa vulkanik dapat mengakibatkan
kerusakan lingkungan hidup. Video Pilihan
Larangan Mudik 2021 Upaya Mencegah Penyebaran Virus Corona
TREN | 10 Februari 2021 13:01Reporter: Addina Zulfa Fa'izah
3. Banjir
Letusan gunung berapi, banjir, abrasi, tanah longsor, angin puting beliung, gempa
bumi, dan tsunami merupakan beberapa contoh bencana alam. Bencana-bencana
tersebut menjadi penyebab rusaknya lingkungan hidup akibat peristiwa alam.
Meskipun jika ditelaah lebih lanjut, bencana seperti banjir, abrasi, kebakaran hutan,
dan tanah longsor bisa saja terjadi karena adanya campur tangan manusia juga.
Penyebab kerusakan lingkungan yang kedua adalah akibat ulah manusia.
Kerusakan yang disebabkan oleh manusia ini justru lebih besar dibanding kerusakan
akibat bencana alam. Ini mengingat kerusakan yang dilakukan bisa terjadi secara
terus menerus dan cenderung meningkat. Kerusakan ini umumnya disebabkan oleh
aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan seperti perusakan hutan dan alih
fungsi hutan, pertambangan, pencemaran udara, air, dan tanah dan lain sebagainya.
Beberapa fakta terkait tingginya kerusakan lingkungan di Indonesia akibat kegiatan
manusia antara lain:
Laju deforestasi mencapai 1,8 juta hektar/tahun yang mengakibatkan 21% dari 133 juta
hektar hutan Indonesia hilang. Hilangnya hutan menyebabkan penurunan kualitas
lingkungan, meningkatkan peristiwa bencana alam, dan terancamnya kelestarian flora
dan fauna.
30% dari 2,5 juta hektar terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan. Kerusakan
terumbu karang meningkatkan resiko bencana terhadap daerah pesisir, mengancam
keanekaragaman hayati laut, dan menurunkan produksi perikanan laut.
Tingginya pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran
laut di Indonesia. Bahkan pada 2010, Sungai Citarum pernah dinobatkan sebagai Sungai
Paling Tercemar di Dunia oleh situs huffingtonpost.com. World Bank juga menempatkan
Jakarta sebagai kota dengan polutan tertinggi ketiga setelah Beijing, New Delhi dan
Mexico City.
Ratusan tumbuhan dan hewan Indonesia yang langka dan terancam punah. Menurut
catatan IUCN Redlist, sebanyak 76 spesies hewan Indonesia dan 127 tumbuhan berada
dalam status keterancaman tertinggi yaitu status Critically Endangered (Kritis), serta 205
jenis hewan dan 88 jenis tumbuhan masuk kategori Endangered, serta 557 spesies
hewan dan 256 tumbuhan berstatus Vulnerable.
Alam dan lingkungan hidup menjadi tempat tinggal dan hidup manusia. Kondisi
lingkungan akan berpengaruh langsung terhadap kondisi manusia. Karena itu sudah
selayaknya kita menjaga bumi satu-satunya ini dari kerusakan lingkungan.