Anda di halaman 1dari 8

TUGAS EKOSISTEM DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN

KERUSAKAN EKOSISTEM AKIBAT TAMBAK UDANG DI PESISIR


SELATAN BANTUL

Oleh :

Kelompok 1

1. Desri Wulandari (20160210122)


2. Inggit Bayu Santoso (20160210128)
3. Lutfi Aprila Larasati (20160210145)
4. Eldira Bella Yonada Aprillita (20160210149)
5. Ainul Yaqin Al Barry (20160210169)

PRODI STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA

November, 2016
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki potensi besar, baik potensi fisik maupun potensi sumberdaya
laut. Potensi fisik yaitu 17.508 pulau, garis pantai sepanjang 81.000 km dan 5,8 juta
km2. Sedangkan sumberdaya hayati laut denga potensi lestari diperkirakan 6,1 juta ton
per tahun, dan baru dimanfaatkan sekitar 60%.
Dari gambaran diatas nampak bahwa pengembangan sektor kelautan sangat
memberikan harapan cerah bagi masyarakat. Namun bila diamati lebih teliti, maka
pemerintah atau eksploitasi sumberdaya hayati laut dalam pembangunannya tidak
seimbang antara kawasan timur dan kawasan barat indonesia.
Lingkungan kita sekarang ini sudah sangat memprihatin. Banyak ancaman serius
terhadap masa depan manusia mulai dari perubahan iklim serta lenyapnya ozon sampai
ke polusi udara dan kontaminasi dengan bahan beracun, pada umumnya muncul karena
kegagalan perekonomian untuk menilai dan memperhitungkan kerusakan lingkungan
hidup dan dapat merusak ekosistem.
Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal
balik antar mahluk hidup dengna lingkungannya. Jadi, kita tahu bahwa ada komponen
biotik dan juga komponen abiotik yang keduanya saling mempengaruhi. Interaksi
antara mahluk hidup dan tidak hidup akan membentuk satu kesatuan dan keteraturan.
Jika antara keduanya tidak mebentuk satu kesatuan dan tidak teratur aka akan timbul
yang namanya kerusakan. Baik kerusakan akibat manusia atupun alamnya sendiri.
Kerusakan hidup bisa diakibatkan oleh populasi manusia dan perkembangan
zaman, populasi manusia mempengaruhi keadaan alam. Semakin banyak manusia
tinggal di suatu daerah maka kebutuhan hidup juga akan bertambah. Dengan
bertambahnya manusia sebagai konsumen, para produsen memproduksi produk mereka
agar memenuhi kenutuhan konsumen. Dengan cara apapun mereka harus memenuhi
kebutuhannya, meskipun dengan cara merusak lingkungan sekitarnya. Contohnya
melakukan usaha tambak udang di pesisir pantai.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana wujud kerusakan ekosistem yang diakibatkan oleh tambak udang di
Pesisir Selatan Bantul ?
2. Bagaimana proses kerusakan ekosistem yang ditimbulkan oleh tambak udang di
Pesisir Selatan Bantul ?
3. Apa saja fungsi yang berkurang akibat adanya tambak udang di Pesisir Selatan
Bantul ?

C. Tujuan
1. Mengetahui kerusakan ekosistem yang diakibatkan oleh tambak udang yang
terdapat di Pesisir Selatan Bantul
II. PEMBAHASAN

Ekosistem merupakan bagian dari biosfer yang berupa tempat dimana terdapat
komponen lingkungan dan organisme serta keduanya membentuk hubungan timbal balik.
Hubungan timbal balik tersebut akan mempengaruhi satu sama lain dalam ekosistem,
sehingga menciptakan suatu hubungan yang seimbang antar satu komponen antar komponen
yang lain. Ekosistem dikatakan seimbang apabila semua komponen baik biotik maupun
abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam
lingkungan. Ketidakseimbangan ekosistem terjadi apabila semua komponen biotik maupun
abiotik tidak berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun perananya dalam
lingkungan. Ketidakseimbangnya ekosistem mengakibatkan rusaknya sebagian fungsi yang
terdapat pada ekosistem tersebut. Ada beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan
rusaknya eksositem, salah satunya yakni akibat ulah tangan manusia. Dalam makalah ini
membahas rusaknya ekosistem di dareah pesisir selatan Bantul akibat terdapat kegiatan
tambak udang. Hal tersebut termasuk kerusakan yang disebabkan oleh perbuatan manusia
sebagaimana telah disampaikan kepada Allah melalui firmannya Q.S. Ar-Rum : 41

Artinya :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kemabali (ke jalan yang benar).”
Tambak udang merupakan sebuah kolam yang dibangun untuk membudidayakan
udang, baik udang air tawar, air payau, maupun air asin (Wikipedia, 2016). Kegiatan
pembudidayaan udang saat ini sedang gencar-gencarnya karena budidaya udang memiliki
peluang bisnis yang besar bagi masyarakat, dan kebutuhan ekspor akan udang ikut
meningkat. Kendati demikian, pembukaan tambak udang khususnya di daerah Pesisir Selatan
Bantul dinilai telah merusak ekosistem di sekitar area tambak udang tersebut.
1. Wujud Kerusakan Ekosistem Pesisir
Kerusakan yang langsung dapat terlihat adalah rusaknya tanaman barrier
(penahan) yang diakibatkan oleh alih fungsi lahan tersebut. Tanaman barrier yang
dimaksud adalah tanaman akasia, pandan laut, mangrove, dan cemara udang. Masing-
masing dari tanaman tersebut memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga
ekosistem pesisir khususnya di pesisir selatan. Namun yang terjadi justru berkurangnya
populasi tanaman dan menyebabkan kerusakan secara meluas.
Tanaman barrier yang berkurang menyebabkan kerusakan secara fisik, kimia, dan
biologis. Kerusakan fisik yang terlihat adalah rusaknya lingkungan karena tidak dapat
melindungi garis pantai dari erosi, abrasi, dan badai. Lokasi tambak yang berdekatan
dengan gumuk pasir juga mengakibatkan bentuk gumuk pasir berubah dan bahkan
rusak. Akibatnya, potensi tsunami akan semakin tinggi karena ketinggian dari gumuk
pasir semakin menurun. Padahal gumuk pasir merupakan aset yang dimiliki Kabupaten
Bantul.
Kemudian kerusakan biologi yang terjadi adalah ketidakseimbangan ekosistem
disekitar kawasan tambak udang. Misalnya saja pertanian, udara yang menguap dari
tambak udang mengandung garam dan mengakibatkan tanaman pertanian sulit tumbuh.
Hal tersebut akan berdampak pada kualitas bahan pangan yang dihasilkan. Selain itu,
tata letak pantai juga menjadi rusak karena kecenderungan masyarakat sekitar yang
mulai tertarik dengan aktifitas penambakan udang. Hal ini dipicu oleh tingginya harga
jual udang yang menarik minat warga setempat. Padahal jika kegiatan ini terus
dilakukan dengan membuat petak tambak yang bary, maka keindangan hari pantai
tersebut juga akan berkurang. Selain itu, penebangan pohon perindang juga akan
menyebabkan kawasan pantai menjadi semakin panas.
Dilihat secara kimia, tambak udang juga menunjukan dampak akibat aktifitasnya.
Limbah organik yang dihasilkan oleh tambak udang merusak lingkungan perairan.
Limbah organik yang diterima adalah seperti pengkayaan nutrien, eutrofikasi, hypoxia,
dan sedimentasi (Asbar, 2007). Akibatnya, sistem perairan menjadi tercemar. Selain itu,
terjadi intrusi air limbah ke petak sawah. Hal ini juga menyebabkan tanah menjadi
masam sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi.
2. Proses Tambak Udang dalam Merusak Ekosistem Pesisir
Dalam prosesnya tambak udang dapat merusak ekosistem sekitar yakni rancangan
tambak yang digunakan dimana semula terdapat habitat yang secara ekologi bersifat
sensitif seperti hutan bakau dapat dialihfungsikan (konversi) menjadi kolam
pengembangbiakkan udang. Terdapat tiga fungsi hutan bakau, yang pertama yakni
fungsi secara fisik hutan bakau menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai
dari erosi laut/abrasi, intrusi air laut, mempercepat perluasan lahan, dan mengelola
limbah. Fungsi yang kedua yakni fungsi biologis sebagai tempat pemijahan beberapa
biota air, tempat bersarangnya burung, habitat alami bagi berbagai jenis biota. Fungsi
yang ketiga yakni fungsi ekonomi, hutan bakau sebagai tempat pembuatan garam,
makanan, dan obat-obatan. Hal tersebut apabila rusaknya ekosistem hutan bakau akan
mengganggu keseimbangan beserta fungsi ekosistem hutan bakau tersebut.
Selain hal tersebut, dalam hal penambakan yakni air yang digunakan oleh tambak
udang dalam prosesnya mengandung beberapa senyawa kimia. Apabila air yang
mengandung bahan kimia yang digunakan untuk penambakan udang tersebut dikuras
dan dialirkan ke sungai, sampah organik, bahan kimia, dan antibiotik yang tidak ramah
lingkungan dari tambak dapat mencemari air, dan akifer dapat dialirkan air untuk
memasok tambak udang. Air yang mengandung sampah oraganik beserta bahan kimia
lain akan memasuki ekosistem sungai dan dapat mencemari kondisi air sungai tersebut,
sehingga beberapa biota air sungai akan terganggu bahkan dapat mengakibatkan
kematian organisme dan salinasi.
Selain itu, dalam penambakan udang berkaitan dengan pengelolaan makan bagi
udang-udang yang dibudidayakan. Makanan untuk budidaya udang tersebut diambil
dari beberapa populasi ikan. Apabila populasi ikan terus menerus diburu hal tersebut
akan mengakibatkan ketidakseimbangnya ekosistem pada air laut.
3. Fungsi yang Berkurang pada Ekosistem
a. Berkurangnya fungsi tananaman sebagai wind barrier (penahan angin) di area
pesisir pantai.
b. Berkurangnya populasi tanaman perindang akibat penebangan tanaman glereside,
pandan laut, dan akasia.
c. Merubah bahkan merusak gumuk pasir untuk digunakan sebagai lahan tambak
udang.
d. Penurunan kesuburan tanah akibat intrusi-intrusi air limbah ke petak sawah di
sebelah utara tambak sehingga pertumbuhan tanaman padi terganggu dan produksi
menurun
III. PENUTUP

Kesimpulan
Tambak udang sebagai usaha untuk membudidayakan udang telah mengganggu
keseimbangan ekosistem yang terdapat di sekitar ekosistem tambak udang tersebut.
Penambakan udang perlu dimimalisir untuk mencegah kerugian/kerusakan ekosistem yang
terdapat di sekitar kawasan tambak udang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Agung. 2015. Pembangunan Tambak Udang, Menimbulkan Kerusakan Populasi dan


Pencemaran Lingkungan.
http://www.faktaindonesianews.com/jabar/95/pembangunan-tambak-udang-
menimbulkan-kerusakan-pupulasi-dan-pencemaran-lingkungan.html. Diakses pada 29
November 2016

Asbar. 2007. Optimalisasi Pemanfaatan Kawasan Pesisir Untuk Pengembangan Budidaya


Tambak Berkelanjutan di Kabupaten Sinjau, Sulawesi Selatan. Institut Pertanian
Bogor. Disertasi Doktor.
Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Bantul. 2014. Pemantauan Tambak Udang
di Pantai Selatan Bantul. http://blh.bantulkab.go.id/berita/138-pemantauan-tambak-
udang-di-pantai-selatan-bantul. Diakses pada 29 November 2016

Had. 2014. Ini Dampak Kerusakan Akibat Tambak Udang di Pesisir Selatan.
http://jogja.tribunnews.com/2014/09/02/ini-dampak-kerusakan-akibat-tambak-udang-
di-pesisir-selatan. Diakses pada tanggal 28 November 2016

Sitoresmi, Parassu Dyah. 2016. Persepsi Masyarakat Terhadap Perkembangan Budidaya


Udang Di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul. Skripsi. Fakultas
Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Hal 1-4

Anda mungkin juga menyukai