Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ANCAMAN DAN DAMPAK EKOLOGI PERAIRAN

Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Perairan

Dr. Yudiana Jasmanindar, S.Pi, M.Si

Oleh:

Lindiyani Bahrudin (1913010043)

BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun
interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Jadi. Ekologi yaitu segala sesuatu yang
berhubungan dengan apa yang kita lakukan terhadap lingkungan atau pun alam disekitar
kita, baik itu berupa sebab-akibat maupun menguntungkan/merugikan makhluk hidup
lainnya. Salah satu kajian dari ekologi yaitu ekosistem perairan. Ekologi perairan adalah ilmu
yang mempelajari hubungan organime dengan lingkungan perairan. Terdapat berbagai jenis
lingkungan perairan dari sungai, danau, waduk, muara sampai dengan laut. Pada lingkungan
perairan berbagai jenis komunitas kita temukan sampai dengan tingkatan ekosistem,
sehingga dari semua lingkungan ini akan dipelajari dalam ekologi perairan. Salah satu
organisme yang hidup di ekosistem perairan yaitu ikan. Oleh sebab itu ekologi perairan
sangat berperan erat dengan bidang perikanan. Manfaat ekologi perairan salah satunya
yaitu dapat mengetahui berbagai jenis ekosistem perairan dengan karakteristiknya masing-
masing. Perairan dibagi menjadi 3 yaitu perairan tawar, perairan estuarin dan perairan laut.

Pesatnya pembangunan yang berlangsung di berbagai negara, berdampak negatif pada


ekologi bumi yang menjadi tempat bernaung seluruh warga dunia. Pilihan pembangunan
yang ekstraktif dan eksploitatif, ternyata mendorong dengan cepat kenaikan suhu planet
bumi yang mencapai 1,5 derajat Celsius. Hubungan manusia dengan alam saling keterkaitan,
dari alamlah manusia mendapat penghidupan dan tanpa dukungan dari alam manusia dan
makhluk lainnya akan terancam. Ketidakramahan manusia terhadap alam akan berdampak
pada diri manusia dan makhluk lainnyapun akan terancam. Dampak dari permasalahan
ekologi ini adalah banyaknya terjadi kerusakan alam baik di daratan, di lautan maupun di
udara.
1.2 Rumusan masalah
1. Pengertian dampak ekologi perairan
2. Dampak ekologi perairan terhadap berlangsungnya kegiatan budidaya ikan ( laut ,
tawar , payau )
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dampak ekologi perairan
2. Mengetahui ekologi perairan terhadap berlangsungnya kegiatan budidaya
ikan ( laut , payau, dan tawar )
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kerusakan Dampak ekologi

Pesatnya pembangunan yang berlangsung di berbagai negara, berdampak negatif pada


ekologi bumi yang menjadi tempat bernaung seluruh warga dunia. Pilihan pembangunan
yang ekstraktif dan eksploitatif, ternyata mendorong dengan cepat kenaikan suhu planet
bumi yang mencapai 1,5 derajat Celsius. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Jadi. Ekologi yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan apa yang kita
lakukan terhadap lingkungan atau pun alam disekitar kita, baik itu berupa sebab-akibat
maupun menguntungkan/merugikan makhluk hidup lainnya. Kerusakan Ekologi adalah
kerusakan lingkungan, ekosistem, tumbuhan, ekosistem hewan, pencemaran air dan udara.
Eksploitasi sumber daya alam demi pemenuhan hasrat hidup manusia telah menimbulkan
dampak buruk berupa kerusakan ekologi. [1]Yang dimaksud ekologi adalah ilmu yang
mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Secara
etimologis istilah ekologi berasal dari bahasa Yunani, yakni oikos (habitat) dan logos (ilmu).
Ekologi juga bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk
hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama
kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834-1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari
sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Sedangkan orang yang mempelajari
tentang ekologi dapat disebut dengan para Ekolog.

Beberapa-Beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan ekologi adalah sebagai berikut:


1. Faktor Alam, contohnya : letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, gempa bumi,
tsunami, kekeringan air, pemanasan global, angin topan/puting beliung, dan badai
tropis.
2. Faktor Manusia, contohnya : pencemaran lingkungan, penebangan pohon secara
berlebihan, kebakaran hutan, limbah industri, pertanian modern secara tidak tepat,
dan pembangunan berkembang pesat dengan cara yang salah.

2.2 Dampak Ekologi Perairan(Laut)

Aktivitas manusia mempengaruhi kehidupan laut dan habitat laut melalui


penangkapan ikan yang berlebihan , hilangnya habitat , masuknya spesies invasif ,
polusi laut , pengasaman laut , dan pemanasan laut . Ini berdampak pada ekosistem
laut dan jaring makanan dan dapat mengakibatkan konsekuensi yang belum diakui
untuk keanekaragaman hayati dan kelanjutan bentuk kehidupan laut.

“Banyak spesies laut di berbagai kelompok telah mengalami pergeseran dalam


rentang geografis dan aktivitas musiman sebagai respons terhadap pemanasan laut,
perubahan es laut, dan perubahan biogeokimia, seperti hilangnya oksigen, ke habitat
”Diperkirakan hanya 13% dari wilayah laut yang tersisa sebagai hutan belantara ,
kebanyakan di wilayah laut terbuka daripada di sepanjang pantai.

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Didalam lingkungan budidaya
tidak lepas dari suatu ekosistem yang saling berkesinambungan, baik itu dari
komoditas yang dibudidayakan, lingkungan, maupun pembudidaya. Ekosistem juga
dapat disebut sebagai suatu siklus simbiosis mutualisme atau suatu sistem yang
saling menguntukkan antara satu dengan yang lain. Dari sekian banyak sumberdaya
hayati ini sudah ada

Sebagian yang dimanfaatkan oleh manusia namun masih banyak yang belum
dimanfaatkan secara maksimal. Pentingnya menjaga kelestarian ekosistem agar
dapat memberikan input positif bagi kehidupan disekitarnya terutama bagi
kehidupan manusia. Budidaya merupakan salah satu kegiatan yang memanfaatkan
manipulasi ekosistem dalam suatu lingkungan terkontrol yang disesuailkan dengan
habitat asli biota yang dipelihara. Banyak komoditas yang memiliki nilai ekonomis
yang tinggi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai suatu mata pencarian,
contohnya adalah budidaya kerapu, budidaya kepiting, budidaya tiram, siput laut
dan lain-lain. Banyak dari keanekaragaman ini memberikan dampak positif bagi
kehidupan manusia, jadi sangat disayangkan sekali apabila tidak dikelola secara
maksimal. (Halim, Karlina, and Irawan 2016). Jenis biota lainnya terutama benthos
juga dapat dijadikan objek wisata sehingga dalam program konservasi juga
memberikan nilai tambah dengan dimana bentuk wisatanya adalah ekowisata bahari
dengan minat khusus ilmiah (Irawan 2015a). Lamun juga memiliki kandungan
bioaktif yang kedepannya dapat berpotensi sebagai bahan obat (Fajarullah, Irawan,
and Pratomo 2014)

2.3 Dampak Ekologi Perairan (tawar)

Usaha budi daya ikan air tawar yg banyak di geluti oleh sebagian besar masyarakat di
Kecamatan Lingsar, kondisi geografis kecamatan Lingsar yang dilalui oleh banyk
sungai menjadikan wilayah ini punya potensi di bidang usaha perikanan.Salah
satunya adalah desa Batu Kumbung, sebagian besar warga desa tersebut menjalani
usaha sebagai petani ikan, dari pembibitan sampai budidaya ikan yang siap untuk
dipasarkan. Junaidi warga dusun tragtag sudah menjalani usaha pembibitan ikan
sejak tahun 80-an mengaku bisa menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-
anaknya.“Usaha pembibitan ini awalnya saya jalani sendiri namun beberapa tahun
kemudian hampir semua warga disini mengikuti apa yang saya lakukan”. Katanya
saat ditemui dirumahnya (27/2).Junaidi juga menuturkan terkadang petani
kewalahan melayani tingginya permintaan baik dari lombok sendiri maupun
sumbawa, karena Desa Batu Kumbung memang sudah dikenal sebagai desa
pengahsil ikan seperti Mujair, Karper, Bawal, Lele dan lainnya.Namun di balik itu,
usaha tersebut para petani ternyata bukan tampa rintangan, para petani

Ikan di wilayah Lingsar ternyata menyimpan keluhan yang mereka tidak tahu harus
kemana menyampaikannya, satu yang paling di keluhkn adalah harga pakan ikan yg
semakin mahal.

Hal senada juga di ungkapkan Ramli, petani Ikan asal Dusun Pondok Buak Desa Batu
Kumbung, dia mengakui masalah terberat yang dihadapi bagi pembudidaya ikan air
tawar adalah pakan, “Kalau pemasaran ikan selama ini tidak terkendala, bahkan kami
cenderung kewalahan melayani pesanan”. Katanya.

2.4 Dampak Ekologi Perairan ( Payau)


Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara suatu komunitas
yang berupa kumpulan spesies atau organisme yang mendiami suatu tempat dengan
lingkungan abiotiknya. Ekosistem merupakan suatu unit ekologi yang di dalamnya
terdapat hubungan antara struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam
definisi ekosistem tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies
(species diversity). Ekosistem yang mempunyai struktur yang kompleks, memiliki
keanekaragaman spesies yang tinggi. Sedangkan istilah fungsi dalam definisi
ekosistem menurut A.G. Tansley berhubungan dengan siklus materi dan arus energi
melalui komponen komponen ekosistem.
Menurut UU Lingkungan Hidup Tahun 1997, Ekosistem merupakan tatanan kesatuan
secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi. Unsur-unsur lingkungan hidup baik unsur biotik maupun abiotik, baik
makhluk hidup maupun benda mati, semuanya tersusun sebagai satu kesatuan
dalam ekosistem yang masing-masing tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa hidup
sendiri, melainkan saling berhubungan, saling mempengaruhi, saling berinteraksi,
sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan.

Ekosistem perairan payau merupakan suatu zona peralihan air tawar dengan air laut,
dimana organisme yang tumbuh didominasi oleh vegetasi hutan bakau atau
mangrove. Estuaria (aestus, air pasang) menurut definisi Pritchard (1967) adalah
suatu badan air setengah tertutup yang berhubungan langsung dengan laut terbuka,
dipengaruhi oleh gerakan pasang surut, dimana air laut bercampur dengan air tawar
dari buangan air daratan. Contohnya, muara sungai, teluk pantai, rawa pasang surut,
dan badan air di balik pantai. Ciri-ciri ekosistem perairan estuari adalah arus yang
tenang, residence time yang lama, adanya stratifikasi suhu, oksigen terlarut lebih
rendah dari perairan mengalir, dan tidak ada adaptasi khusus dari organisme
penghuninya. Dari hal tersebut terlihat bahwa suhu adalah faktor pengontrol yang
mempengaruhi aktifitas metabolisme dalam rantai makanan. Cahaya merupakan
faktor abiotik yang sangat menentukan laju produktifitas primer perairan. Cahaya
matahari ini merupakan faktor pembatas yang cepat memudar karena kedalaman
dan kekeruhan (Boyd 1982).

Mangrove merupakan salah satu ekosistem langka, karena luasnya hanya 2%


permukaan bumi. Indonesia merupakan kawasan ekosistem mangrove terluas di
dunia. Ekosistem ini memiliki peranan ekologi, sosial-ekonomi, dan sosia-budaya
yang sangat penting; misalnya menjaga stabilitas pantai dari abrasi, sumber ikan,
udang dan keanekaragaman hayati lainnya, sumber kayu bakar dan kayu bangunan,
serta memiliki fungsi konservasi, pendidikan, ekoturisme dan identitas budaya.
Tingkat kerusakan ekosistem mangrove dunia, termasuk Indonesia sangat cepat
akibat pembukaan tambak, penebangan hutan mangrove, pencemaran lingkungan,
reklamasi dan sedimentasi, pertambangan, sebab-sebab alam seperti badai/tsunami,
dan lain-lain. Restorasi mangrove mendapat perhatian luas .
BAB III

PENUTUP

• Kesimpulan

Dengan adanya pembuatan makalah ini kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa
ancaman dan dampa Ekologi telah merambat sangat pesat dan mempengaruhi
keberlangsungan budidaya ikan perairan tawar laut, tawar dan payau yang telah
rusak dan hancur akibat dari tindakan-tindakan manusia yang mengelola Alam hanya
berdasarkan kebutuhan personal sana, bukan berdasarkan kebutuhan yang telah di
pertimbangkan sebelumnya terkait dampak dan penanggulangan yang akan terjadi
sebelumnya.

• Saran

Krisis Ekologi dapat dicegah dan ditanggulangi sebelum akibatnya makin memburuk,
dengan cara menanamkan jiwa cinta akan alam sejak dini, dan kita juga harus
mampu menjaga dan melestarian lingkungan alam, selain itu kita juga harus mampu
mengolah dan menggunakan bahan alam sesuai dengan kebutuhan kita, agar alam
yang ada saat ini tetap lestari dan dapat dinikmati untuk generasi-generasi
sebelumnya. Dan apabila proses penulisan makalah ada kekurangan mohon
memberikan masukan atau kritikan yang sehat dan semoga penulisan makalah saya
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai