Anda di halaman 1dari 27

PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN Laut

Data yg dikumpulkan budidaya ikan di KJA ini terdiri atas


data primer dan data sekunder:

1. Data primer yg dikumpulkan adalah data kualitas


perairan
yang meliputi: parameter fisik (luasan, kedalaman,
suhu air, kecerahan, kecepatan arus), kimia (salinitas,
pH, DO), logam berat: besi (Fe), seng (Zn), timbal
(Pb), dan kromuim (Cr)

2. Data sekunder berupa peta dasar lokasi penelitian. Peta dasar


ini bersumber dari peta rupa bumi skala, keluaran Bakosurtanal.
peta rupa bumi ini meliputi: garis pantai, sungai, jaringan
transportasi (jalan), sebaran penduduk, mangrove dan kegiatan
perikanan yang ada (tambak)
Ikan Laut

Pembenihan Pembesaran

Kolam, bak KJA, KOLAM


permanen, fiber
Pembesaran Ikan Laut
1. BAHAN:
- Benih ikan kerapu ukuran 100-200 gram.

- Keramba Jaring Apung ukuran 2 x 2 x 2 m

- Rakit untuk keramba terbuat dari


bambu/kayu ukuran 6 x 6 dan drum sebagai
pelampung.
2. Pengujian:
a. Variasi padat penebaran pd KJA
adalah 25, 50 & 75 ekor/m2.
b. Pakan berupa ikan rucah
diberikan setiap hari sebanyak 3-
5% x biomassa.
3.Pengamatan:
a. Pertumbuhan ikan:
kelangsungan hidup, berat &
panjang total,
b. produksi akhir.
Faktor dlm
Pertumbuhan:
Faktor luar

1. Dipengaruh Faktor dalam (sukar di


kontrol):
a. Keturunan: bisa dikontrol dg cr seleksi
biasa di t4 budidaya
b. sex
c. penyakit & parasit: mempengaruhui
Growth jika menyerang organ dlm seperti
alat pencernaan or organ yg vital utk
growth.
Pemilihan lokasi budidaya
Ikan ini dapat hidup dan tumbuh pada air
berkadar garam 22 - 32 ppt. oki lokasi
budidaya dipilih sesuai dg kriteria.
Lokasi budidaya juga hrs terlindung dr
gelombang besar air laut dan angin
kencang. Selain itu, perubahan salinitas yg
besar dan aliran air kotor di lokasi budi daya
harus dihindari.
Kriteria Kualitas Air

1. pH : 7-8
2. Kadar garam : 18 -33 ppt
3. O2 terlarut : > 4 mg/l
4. CO2 terlarut : < 11 mg/l
5. Nilai permanganat: < 9,0 mg/l
6. N-NH3 : 0,30 mg/l
7 H2S : 0,01 mg/l
Kriteria Kualitas Air
8. Sianida : 0,01 mg/l
9. Senyawa fenol : 0,02 mg/l
10. Minyak bumi : < 2 mg/l
11. Pestisida
- Aldrin : < 0,01 mg/l
- DDT : < 0,02 mg/l
- Dieldrin : < 0,05 mg/l
12. Logam
-Hg : < 0.03 mg/l
- Pb : < 0,01 mg/l
- Cu : 0,01 mg/l
-Escherecia coli : < 1000
Pengelolaan Budidaya Ikan Laut
1.Penyediaan Benih
2.Penebaran benih
3.Pembesaran
4.Pemberian Pakan
5.Pengendalaian haman & Penyakit
6.Panen
7.Marketing
1. Penyediaan benih

- Benih yang berasal dari hatchery


harus diseleksi sebelum ditebar untuk
budi daya pembesaran.
- Benih yang tidak normal (deformity)
relatif lebih lemah dan mudah terserang
penyakit. Selain itu, ikan cenderung
menunjukan pertumbuhan yang lambat.
2. Penebaran Benih
- Benih ikan dengan bobot 5-10
g ditebar sebanyak 75- 100
ekor/m3
- Benih ukuran 10 - 50 g benih
bisa ditebar sebanyak 40-50
ekor/m3.
-Jenis Ikan Laut yg predator, (karnivora)

oki, pembudidayaan ikan ini memerlukan pakan


berupa ikan rucah segar atau pelet berkadar
protein tinggi.
4. Pengendalian Hama dan Penyakit

- Kerapu macan yang dibudidayakan di


KJA kerap kali cacat pada tutup insang,
mulut, belum diketahui jelas
penyebabnya.
- Adapun ciri-ciri umum adanya serangan
penyakit dg indikator adalah ikan
kehilangan nafsu makan.
- Pengamatan kondisi pakan sangat
penting untuk mendeteksi adanya
penyakit pada ikan.
-Saat kondisi kesehatan Ikan kerapu
berubah menjadi buruk biasanya
sering berenang di permukaan air
karena gelembung renang
membengkak
-Parasit cacing kulit dengan mudah
menginfeksi pada laut yang dibudidayakan.
Untuk menekan pengaruh parasit pada ikan,
sebaiknya melakukan perendaman ikan
dalam air tawar (5 menit) dan mengganti
jaring setiap 2-4 minggu.
-Sementara itu, parasit, seperti cacing insang
dapat dibersihkan dengan perendaman ikan
dalam air bersalinitas tinggi (60 ppt selama
15 menit).
-Apabila terdapat ikan semacam ini,
pengamatan untuk mengetahui
penyebabnya harus segera
dilakukan.
-Pada tingkat benih sering terserang
VNN (Viral Nervous Necrosis)
6. Panen

-Ikan Laut biasanya dipanen setelah


berukuran 500-600 g/ ekor. Umumnya
ukuran tersebut diperoleh setelah
pemeliharaan 6-8 bulan.
- Sistem pemanenan dapat dilakukan
secara total atau selektif tergantung,
kebutuhan.
Cara panen di KJA
BAHAN DAN SARANA YANG DIGUNAKAN
JENIS DAN MODEL KJA YANG DIGUNAKAN PARA
PEMBUDIDAYA KERAPU
Beberapa Model/Bentuk, Jangka Waktu Ekonomis, Ukuran, Perkiraan Biaya
Dari Keramba Jaring Apung (KJA) yang Digunakan Pada
Budidaya Ikan Air Laut

Jangka
Waktu Ukuran Perkiraan
Model/Jenis Bentuk KJA
Ekonomis (meter) Biaya (Rp)
(Tahun)
1. KJA Bambu 8m x 8m (terbagi 4  10.000.000 Segi empat
4 petak)
2. KJA Kayu 8m x 8m (terbagi 4  14.000.000 Segi empat
(Balok dan 5 petak 3m x 3m)
Papan)
3. KJA Kayu 2,5m x 5m (sesuai  10.000.000 Persegi panjang
(Papan) 5 kebutuhan)
4. KJA Besi 8m x 8m (terbagi 4  - Segi empat
10 petak 3m x3m)
5. KJA Pipa PE 8m x 8m (terbagi 4  80.000.000 Bundar dan Segi
20 petak 3m x 3m) empat
6. KJA Pipa PE 12 m x 12m (terbagi 4  80.000.000 Segi empat
dan Besi 15 petak 5m x5m)
Beberapa Jenis ikan Yang Dibudidayakan Di Karamba Jaring Apung (KJA)

Ukuran Panen Lama Pemeliharaan


Jenis Ikan
(Kg) (Bln)
1. Kerapu Bebek
0,5 – 1,5
(Cromileptes altivelis) 18 - 24
2. Kerapu Macan
0,5 – 1,5
(E. fuscoguttatus) 10 - 12
3. Kerapu Kertang 12 - 18
5 - 6
(E. linceolatus)
4. Kerapu Sunu 0,5 – 1,5 10 - 12
(Plectropomus spp)
5. Kerapu Lumpur
0,5 – 1,5
(E. tauvina, coioedes) 10 - 12
6. Bawal Bintang 10 - 12
0,5 – 1,5
(Trachinotus blochii, lacepede)
7. Kakap Putih
0,5 – 1,5
(Lates calkalifer) 10 - 12
8. Kakap Merah
0,5 – 1,5
( Lutjanus spp ) 10 - 12
Jenis-Jenis Teknik Budidaya Laut
- keramba jaring apung (KJA), rakit gantung,
tambak, & keramba jaring tancap.
KEBERHASILAN BUDIDAYA
1. Benih bermutu & jumlah cukup
2. Lingkungan hidup sehat
3. Pakan (Pakan induk, pakan benih, bahan
baku, pakan ramah lingkungan), Jumlah pakan yg
tersedia,Jumlah ikan yg makan
4. Umur ikan

FUNGSI PAKAN
1. Sumber energi
2. Bahan penghidupan
3. Pertumbuhan
4. Reproduksi
BBL Lampung

Anda mungkin juga menyukai