Anda di halaman 1dari 8

Laporan Wawancara Budidaya Bibit Ikan Air Tawar

Di Desa Air Mata, Tarus, Kupang Tengah

Disusun Oleh:

1. Yesepus Arianto Otu (1913010053)

2. Ardito Mario Tabun (191300073)

3. Aveline Maria Wiman Seran (1913010048)

4. Evalinda Hoar Bria (1913010047)

Kelas: B

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2021/2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Indonesia terkenal dengan kondisi perairan dan lahan yang sangat cocok untuk Pertanian,
Perikanan, dan Perkebunan. Tapi sangat jarang bahkan sampai sekarang indonesia yang katanya
penghasil ikan terbesar tapi hanya mengandalkan tangkapan alamnya saja. Kita haru bisa
membudidaya ikan secara khusus, kami sangat mendukung jika indonesia menjadi produsen
ikan terbesar didunia melalui sistem budidaya ikannya. Budidaya ikan tidaklah serumit yang
dibayangkan. Kita hanya perlu Lahan dan kolam atau aquarium . Budidaya ikan selain menjadi
hobi juga bisa menghasilkan uang. Budidaya ikan air tawar yang sangat diminati saat ini adalah
budidaya ikan untuk konsumsi umum seperti Ikan lele, Gurami , Ikan Mas , Udang, Nila dan
Budidaya ikan untuk konsumsi lainnya.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui jenis ikan-ikan yang di budidayakan di Desa Air Mata,Tarus.

1.3. Manfaat

Sebagai sarana informasi tentang potensi budidaya bibit ikan air tawar di Desa Mata Air Tarus
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Nama dan Tempat Budidaya Bibit Ikan Air Tawar

Nama : Bibit Ikan Air Tawar Desa Mata Air

Alamat : Jalan.Timor Raya Km 14,Desa Mata Air Tarus, Kupang Tengah,Nusa Tenggara
Timur

No. Telp : 081337923442

2.2. Jenis Ikan yang Dibudidayakan

· Ikan Lele

· Ikan Nila

2.3. Pembahasan Wawancara

Bapak John Sumbayak adalah pemilik usaha ikan air tawar ini. Usaha ini dikelola oleh bapak
john dan anaknya bernama Angga. Usaha ini telah berjalan sejak tahun 2016. Usaha tersebut
awalnya hanyalah hobi namun sekarang menjadi usaha pokok. Modal awal yang bapak jhon
keluarkan untuk memulai usaha tersebut yaitu Rp. 50.000. Jenis-jenis ikan yang budidayakan
adalah ikan Lele, dan Ikan Nila. Bapak john membudidayakan ikan tersebut di kolam yang dia
buat disekitar rumahnya. Jenis kolam yang bapak john gunakan yaitu Kolam permanen dengan
sistem intensif . Menurut bapak john, Luas kolam anatara 2x3 m sampai 6x12 m. Kolam tersebut
berada di depan rumah dan dibawah rumah. Menurut kak Angga, benih ikan lele dipesan di
Surabaya dan dalam proses pembenihan ikan lele telah dicoba sebanyak 7 kali namun sampai
sekarang belum berhasil. Alat-alat yang digunakan untuk budidaya ikan antara lain adalah jaring,
ember, tempat seser, dan basket keranjang. Untuk ikan nila mereka tidak melakukan proses
pembenihan tetapi benih dibeli dari surabaya. Pada proses pemeliharaan, ikan harus diberi makan
yang cukup, kualitas air harus terjaga dan apabila ada yang mengganggu kenyamanan ikan harus
segera disingkirkan. Untuk menghindari agar ikan tidak cepat mati atau terkena penyakit kak
Angga dan bapaknya mengantisipasi dengan memeberi makan yang cukup dan menjaga kualitas
air. Untuk ikan yang sudah terlanjur mati kak Angga membuangnya dengan cara membakar atau
mengubur ikan tersebut. Ikan dapat di panen apabila sudah berumur. Untuk ikan Lele umur 2-3
bulan dan Ikan Nila umur 6-7 bulan. Untuk proses pemasaran kak Angga dan bapaknya jual
sendiri dengan anaknya ke warung makan atau di Rumah. Pembeli Ikan Bapak john yaitu warga
sekitar Desa Mata Air dan ada juga dari warga Atambua. Omset Bapak john mencapai Rp.
15.000.000. Menurut kak Angga kedepan usahanya yaitu supaya ekonomi keluarganya bisa
menjadi lebih baik.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Budidaya ikan air tawar yang dalam hal ini adalah ikan lele dan ikan nila sangat menguntungkan.
Usaha ini hanya perlu membutuhkan lahan dan alat-alat yang digunakan tidak begitu sulit untuk
dijumpai. Dari sekian banyak ikan air tawar yang dapat dibudidayakan Ikan Lele dan Ikan Nila,
menjadi salah satu komoditi yang cukup diminati di .Desa Mata Air, Tarus

B. Saran

Budidaya ikan air tawar dapat dijadikan salah satu mata pencaharian yang bisa ditekuni oleh
semua orang. Sebaiknya masyarakat dapat mengembangkan potensi ini.
LAMPIRAN WAWANCARA

W : Pewawancara/Wartawan

N : Narasumber ( Kak Angga)

W : Apa latar belakang bapaknya Kak Angga mendirikan usaha ini?

N : Untuk kemajuan penghidupan masa depan agar lebih baik dari masa sekarang.

W : Sejak kapan Bapaknya kak Angga melakukan usaha ini?

N : sejak tahun 2016

W : Apakah usaha ini menjadi usaha pokok atau usaha sampingan?

N : sekarang menjadi usaha pokok, tapi dulu hanya senang memelihara ikan.

W : Berapa modal awal yang Bapaknnya Angga pakai untuk memulai usaha ini?

N : dulu Rp. 50.000,

W : Jenis ikan apa saja yang dibudidayakan?

N : Ikan Lele dan Ikan Nila.

W : Dimana kak Angga membudidayakan ikan-ikan tersebut?

N : Di Kolam sekitar rumah saya.

W : Jenis kolam apa saja yang kak Angga gunakan untuk memelihara ikan tersebut?

N : kolam permanen sistem intensif

W : penyakit apa saja yang pernah menyerang ikan?

N : penyakit white spot pada ikan lele dan ikan nila belum pernah terserang penyakit

W : bagaimana pencegahan ikan yang terserang penyakit white spot


N : dengan cara memisahkan ikan yang sehat dan ikan yang terkena penyakit ke kolam yang
lain

W : berasal dari manakah sumber air tersebut?

N : airnya berasal dari sumur bor milik pribadi

W : jenis pakan apa yang di biasa gunakan,kak?

N : pellet merek plu dan hypro

W : bagaimana dengan padat penebaran benihnya, kak?

N : untuk kolam 6 x 12m sekitar 1000 ekor dan untuk kolam 2 x 3m sekitar 500 ekor

W : bagaimana dengan proses pemeliharaan ikan tersebut?

N : makanan harus cukup, kebersihan air harus terjaga, dan apabila ada yang mengganggu
kenyamanan ikan harus segera disingkirkan.

W : untuk menghindari agar ikan tak cepat mati atau terkena penyakit apa yang kak Angga
lakukan?

N : satu, harus menjaga kualitas air. dua, makan harus cukup.

W : untuk ikan yang sudah mati dikemanakan kak?

N : harus kita buang dengan cara di bakar atau di kubur.

W : untuk proses pembenihan sendiri bagaimana kak?

N : disini untuk kedua-duanya hanya pembesaran tetapi untuk ikan lele sudah pernah
memcoba melakukan pembenihan tetapi belum pernah berhasil.

W : bagaimana proses pemasarannya,kak?

N : hanya saya pasarkan sendiri dengan bapak saya di warung makan atau di rumah.

W :Umur berapa ikan akan di panen,kak?

N : Untuk ikan Lele umur 2-3 bulan dan Ikan Nila umur 6-7 bulan,

W : kemana saja ikan tersebut dipasarkan selain di dekat desa mata air Tarus?

N : pemasarannya pernah sampai di Atambua

W : untuk terakhir ini,kak. Apa Harapan kak Angga untuk usaha ini kedepannya?

N :Saya berharap ekonomi keluarga saya lebih baik lagi.


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai