Dosen Pembimbing :
Dwitha Nirmala, S.Pi., M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 4 D - THP
Putri Wulantika Cahya 142111233018
Zainab Cendy Zaiziyah 142111233019
Vassya Cantika Prasmaya P. 142111233023
Hildayani Laura Pratiwi 142111233029
Devi Nur Khasanah 142111233034
Tegar Abdillah 142111233045
Eunike Wina Sapphira 142111233051
Anggia Nafisha 142111233053
Syifa Haimana Himmatul U. 142111233062
Sukma Dwipa Prameswara 142111233075
Dendy Aqsholaden Daffa 142111233093
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Ikan dapat dikatakan sebagai hasil tangkap utama para masyarakat pesisir. Ikan
sendiri merupakan salah satu sumber protein yang sangat dibutuhkan oleh manusia
karena kandungan proteinnya tinggi dan mengandung asam amino esensial yang
diperlukan oleh tubuh (Natsir, 2018). Selain itu ikan juga memiliki harga ekonomis yang
dapat dijangkau oleh berbagai kalangan. Dikarenakan ikan berkontribusi besar dalam
memenuhi kebutuhan sumber protein masyarakat Indonesia atau dengan kata lain
memiliki kandungan protein tinggi membuat ikan mudah mengalami kemunduran mutu
dan menyebabkan pembusukan apabila tidak ditangani dengan benar (Hidayat dkk.,
2020).
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
GAMBARAN UMUM
TPI Kalanganyar Sedati adalah salah satu tempat penjualan ikan segar di
Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Tempat tersebut menampung ikan maupun
hasil laut lainnya yang dijual dari hasil tangkapan nelayan di wilayah sekitar. Proses
penanganan ikan di TPI Kalanganyar Sedati meliputi beberapa tahapan, antara lain:
Nelayan yang berhasil menangkap ikan akan membawa hasil tangkapannya ke TPI
Kalanganyar Sedati. Hal itu dilanjutkan dengan pemeriksaan kondisi dan kualitas ikan
dan hasil tangkapan lain sebelum diperjualbelikan.
2. Penyortiran ikan
Setelah diperiksa ikan akan disortir sesuai dengan jenis dan ukurannya. Hal ini
dilakukan agar ikan yang akan dijual dapat dikelompokkan dengan rapi dan mudah
dikenali oleh pembeli.
3. Pembersihan ikan
Setelah proses sortir ikan kemudian dibersihkan dari kotoran, sisik, dan organ dalam
yang tidak diperlukan. Hal itu bertujuan dalam menjaga kebersihan dan keamanan
ikan serta memperpanjang masa simpannya.
4. Penjualan ikan
Ikan yang sudah melalui tahapan sebelumnya akan dijual kepada pembeli dengan
harga yang telah ditentukan berdasarkan jenis, ukuran, dan kualitasnya.
Setelah waktu penjualan berakhir ikan yang tersisa telah mengalami kemunduran
mutu utamanya dalam kenampakan yang tampak nyata pada ikan berukuran kecil. Hal
itu membuat para penjual membuang ikan sisa tersebut ke sungai karena telah
dianggap sebagai limbah dan tidak akan laku dijual kembali pada waktu penjualan
berikutnya.
Harga jual ikan di TPI secara umum dapat berbeda-beda tergantung pada jenis
ikan, musim, dan kondisi pasar ikan lokal dan global. Harga ikan di TPI biasanya
ditentukan melalui mekanisme lelang yang diadakan oleh para pedagang ikan. Harga ikan
di TPI mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan permintaan ikan dari pasar lokal
dan ekspor (Ismiyati, 2019). Menurut Fajri dkk. (2021) harga jual ikan dipengaruhi oleh
beberapa hal diantaranya yaitu :
● Penawaran dan permintaan : Harga jual ikan di TPI dipengaruhi oleh keseimbangan
antara penawaran dan permintaan ikan di pasar. Jika pasokan ikan lebih tinggi dari
permintaan maka harga ikan akan cenderung turun dan sebaliknya jika permintaan
ikan lebih tinggi dari pasokan maka harga ikan cenderung naik.
● Musim dan kondisi cuaca : Musim dan kondisi cuaca yang buruk dapat
mempengaruhi ketersediaan ikan dan mengurangi pasokan ikan sehingga harga jual
ikan dapat naik.
● Biaya produksi : Biaya produksi yang tinggi seperti biaya pakan, perawatan, dan
transportasi dapat meningkatkan harga jual ikan di TPI.
● Kondisi pasar global : Harga jual ikan di TPI juga dapat dipengaruhi oleh kondisi
pasar global seperti harga ikan di pasar internasional dan nilai tukar mata uang.
● Jenis ikan : Harga jual ikan di TPI juga dipengaruhi oleh jenis ikan yang dilelang
dimana jenis ikan yang langka dan sulit didapat biasanya memiliki harga yang lebih
tinggi.
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan program ini dijalankan mengikuti waktu penugasan project mata kuliah
sosial ekonomi yang meliputi persiapan, pelatihan pemberdayaan dan penjelasan umum,
monitoring, dan evaluasi. Proses persiapan dilakukan pada 13 - 18 Maret 2023 yang
meliputi pendekatan serta persiapan alat bahan. Pada 3 - 15 April 2023 akan dilakukan
pelatihan seperti penjelasan umum mengenai penanganan ikan sisa penjualan yang tepat
dan penjelasan potensi kewirausahaan yang dapat meningkatkan harga jual ikan. Pada 10
- 15 April 2023 akan dilakukan monitoring secara luring menemui masyarakat. Pada 17 -
22 April 2023 akan dilakukan publikasi kegiatan, evaluasi kegiatan serta penyusunan
laporan akhir. Kegiatan ini bertempat di TPI Kalanganyar Dsn. Gisiksemanggi, Gisik
Cemandi, Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur.
- Persiapan
- Monitoring kegiatan
- Evaluasi kegiatan
1. Belanja Bahan
2. Belanja Sewa
3. Perjalanan Lokal
4. Lain-lain
1 2 3 4
Achmad, Z. A., Mardliyah, S., Siswati, E., Luawo, S. R., dan Wahyudi, A. 2020.
Menumbuhkan upaya diversifikasi usaha melalui penguatan ketrampilan pada
komunitas koperasi wanita nelayan di Gresik. JABN, 1(2), 1-14.
Fajri. C., Christine, dan Rifai, H. A. 2021. Konsekuensi Berlanjutnya Illegal Fishing bagi
Pelaku Keamanan Maritim dan Masyarakat Pesisir di Indonesia, dan Pemberantasan
IUU Fishing. Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan, 4(2).
Hidayat, R., Maimun, M., dan Sukarno, S. 2020. Analisis Mutu Pindang Ikan Tongkol
(Euthynnus affinis) dengan Teknik Pengolahan Oven Steam. Jurnal FishtecH, 9(1),
21-33.
Ismiyati, S. Simparmin, B. G., Nawansih, O., dan Hudaidah, S., 2019. Pemberdayaan
Kelompok Wanita Tani dengan Pemanfaatan Sumber Daya Pedesaan untuk
Mewujudkan Desa Mandiri Pangan di Desa Kediri Kecamatan Gadingrejo,
Kabupaten Pringsewu, Lampung. Jurnal Pengabdian dan Pengembangan, 2(2), 326-
332.
Natsir, N. A. 2018. Analisis Kandungan Protein Total Ikan Kakap Merah dan Ikan Kerapu
Bebek. BIOSEL (Biology Science and Education): Jurnal Penelitian Science dan
Pendidikan, 7(1), 49-55.