Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PROJECT BASED LEARNING (PJBL)

SOSIAL EKONOMI PERIKANAN

“Upaya Pemberdayaan Wanita Pesisir di Kalanganyar Sidoarjo dalam Penanganan Lanjutan


Hasil Perikanan Guna Menambah Nilai Perekonomian Keluarga”

Dosen Pembimbing :
Dwitha Nirmala, S.Pi., M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok 4 D - THP
Putri Wulantika Cahya 142111233018
Zainab Cendy Zaiziyah 142111233019
Vassya Cantika Prasmaya P. 142111233023
Hildayani Laura Pratiwi 142111233029
Devi Nur Khasanah 142111233034
Tegar Abdillah 142111233045
Eunike Wina Sapphira 142111233051
Anggia Nafisha 142111233053
Syifa Haimana Himmatul U. 142111233062
Sukma Dwipa Prameswara 142111233075
Dendy Aqsholaden Daffa 142111233093

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki hasil perikanan yang sangat melimpah dikarenakan wilayah


perairan yang luas. Banyak sekali penduduk negara indonesia bermata pencaharian
bergantung pada hasil tangkap ikan seperti nelayan dan penjual hasil tangkap perikanan.
Pada wilayah pesisir rata-rata satu keluarga akan bekerja dengan rincian ayah akan
melaut sebagai nelayan untuk mencari ikan sedangkan ibu biasanya akan berjualan hasil
tangkapannya di pasar. Masyarakat nelayan sendiri umumnya berpola hidup konsumtif
dan pinjaman yang tinggi tetapi pendapatan yang tidak menentu dan pendapatan yang
tergantung pada musim tangkap ikan ini membuat para nelayan atau masyarakat daerah
pesisir tergolong miskin. Masalah kemiskinan yang dialami ini juga merupakan masalah
yang belum terselesaikan hingga saat ini. Kelompok perempuan nelayan juga menjadi
salah satu bagian kehidupan masyarakat nelayan yang paling rawan didera kemiskinan
karena mereka banyak menemukan hambatan ketika mengakses berbagai sumber daya
pembangunan yang dibutuhkan untuk menanggulangi kemiskinan (Achmad dkk., 2020 ).

Ikan dapat dikatakan sebagai hasil tangkap utama para masyarakat pesisir. Ikan
sendiri merupakan salah satu sumber protein yang sangat dibutuhkan oleh manusia
karena kandungan proteinnya tinggi dan mengandung asam amino esensial yang
diperlukan oleh tubuh (Natsir, 2018). Selain itu ikan juga memiliki harga ekonomis yang
dapat dijangkau oleh berbagai kalangan. Dikarenakan ikan berkontribusi besar dalam
memenuhi kebutuhan sumber protein masyarakat Indonesia atau dengan kata lain
memiliki kandungan protein tinggi membuat ikan mudah mengalami kemunduran mutu
dan menyebabkan pembusukan apabila tidak ditangani dengan benar (Hidayat dkk.,
2020).

Para wanita pesisir yang membantu perekonomian keluarga dengan bekerja


sebagai penjual ikan hasil tangkap seringkali mengalami barang dagangannya tidak laku
yang menyebabkan ikan tersebut dibuang karena sudah tidak layak atau mengalami
kemunduran mutu. Sebenarnya kejadian seperti ini tidak akan terjadi apabila dari awal
penangkapan ikan sudah ditangani dengan baik dan disimpan pada suhu tepat. Maka
dibuatnya proposal mengenai Upaya Pemberdayaan Wanita Pesisir di Kalanganyar
Sidoarjo dalam Penanganan Lanjutan Hasil Perikanan Guna Menambah Nilai
Perekonomian Keluarga bertujuan agar sisa dari penjualan ikan yang tidak laku tidak
terbuang sia-sia dan mengalami proses lanjutan dengan baik sehingga bernilai jual dan
dapat menambah penghasilan masyarakat pesisir.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, didapatkan rumusan


masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi kehidupan masyarakat pesisir di Desa Kalanganyar Sedati


Sidoarjo?
2. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan di TPI Kalanganyar Sedati?
3. Bagaimana harga jual yang diberikan di TPI Kalanganyar Sedati?
4. Bagaimana cara menangani produk hasil perikanan yang tidak laku di TPI
Kalanganyar Sedati?
5. Bagaimana cara meningkatkan harga jual di TPI Kalanganyar Sedati

1.3 Tujuan

Tujuan dari program ini adalah :

1. Untuk mengetahui kehidupan masyarakat pesisir di Desa Kalanganyar Sedati Sidoarjo


2. Untuk mengetahui strategi pemasaran ikan di TPI Kalanganyar Sedati
3. Untuk mengetahui harga jual yang diberikan di TPI Kalanganyar Sedati
4. Untuk mengelola penanganan produk hasil perikanan yang tidak laku di TPI
Kalanganyar Sedati
5. Untuk meningkatkan harga jual ikan di TPI Kalanganyar Sedati

1.4 Manfaat

Manfaat dari program ini adalah :

1. Mengetahui kehidupan masyarakat pesisir di Desa Kalanganyar Sedati Sidoarjo


2. Mengetahui strategi pemasaran ikan di TPI Kalanganyar Sedati
3. Mengetahui harga jual yang diberikan di TPI Kalanganyar Sedati
4. Mengelola penanganan produk hasil perikanan yang tidak laku di TPI Kalanganyar
Sedati
5. Meningkatkan harga jual ikan di TPI Kalanganyar Sedati
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Kondisi Masyarakat

Kalanganyar Sedati adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Sedati,


Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Sebagian besar wilayah Kalanganyar Sedati
merupakan wilayah pesisir yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Menurut Badan
Pusat Statistik Kabupaten Sidoarjo menunjukkan bahwa data terakhir mengenai jumlah
penduduk di Kalanganyar Sedati pada tahun 2020 yaitu sebanyak 11.010 jiwa.
Masyarakat pesisir di Kalanganyar Sedati umumnya menggantungkan hidupnya dari
hasil laut seperti ikan, udang, dan kerang. Mereka biasanya menjual hasil tangkapan di
TPI (Tempat Pelelangan Ikan) atau ke pasar lokal. Meskipun hidup di daerah pesisir yang
kaya akan sumber daya laut sebagian besar masyarakat Kalanganyar Sedati masih hidup
dalam kondisi ekonomi yang kurang sejahtera. Hal ini disebabkan oleh faktor seperti
rendahnya harga ikan di TPI dan sulitnya akses ke pasar yang lebih luas. Infrastruktur di
Kalanganyar Sedati masih tergolong kurang baik terutama di daerah pesisir. Beberapa
jalan masih berupa tanah dan sulit dilalui saat musim hujan ditambah lagi akses ke
fasilitas kesehatan dan pendidikan juga masih terbatas.

2.2 Potensi yang dikembangkan

Masyarakat Kalanganyar Sedati memiliki potensi untuk mengembangkan


berbagai jenis usaha dan kegiatan yang terkait dengan pemanfaatan sumber daya laut.
Beberapa potensi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat pesisir di Kalanganyar
Sedati, yaitu usaha perikanan tangkap dan budidaya ikan, pariwisata bahari, dan usaha
pengolahan hasil laut. Masyarakat dapat mengembangkan usaha perikanan tangkap
dengan memanfaatkan potensi sumber daya laut yang melimpah di sekitar wilayah pesisir
Kalanganyar Sedati. Selain itu, budidaya ikan juga dapat dikembangkan sebagai alternatif
usaha yang dapat memberikan hasil yang lebih stabil. Masyarakat dapat mengembangkan
usaha pengolahan hasil laut seperti olahan ikan, udang, kerang, dan lain sebagainya.
Dengan mengolah hasil laut dengan penanganan yang tepat maka masyarakat dapat
meningkatkan nilai jual dan memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan.
Penanganan hasil tangkap pada TPI Kalanganyar masih kurang baik ditinjau dari sisa
penjualan yang dibuang begitu saja. Hal itu tentu memerlukan perhatian lebih agar
menjadi nilai tambah tersendiri.

2.3 Penanganan Ikan di TPI Kalanganyar

TPI Kalanganyar Sedati adalah salah satu tempat penjualan ikan segar di
Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Tempat tersebut menampung ikan maupun
hasil laut lainnya yang dijual dari hasil tangkapan nelayan di wilayah sekitar. Proses
penanganan ikan di TPI Kalanganyar Sedati meliputi beberapa tahapan, antara lain:

1. Penerimaan ikan dari nelayan

Nelayan yang berhasil menangkap ikan akan membawa hasil tangkapannya ke TPI
Kalanganyar Sedati. Hal itu dilanjutkan dengan pemeriksaan kondisi dan kualitas ikan
dan hasil tangkapan lain sebelum diperjualbelikan.

2. Penyortiran ikan

Setelah diperiksa ikan akan disortir sesuai dengan jenis dan ukurannya. Hal ini
dilakukan agar ikan yang akan dijual dapat dikelompokkan dengan rapi dan mudah
dikenali oleh pembeli.

3. Pembersihan ikan

Setelah proses sortir ikan kemudian dibersihkan dari kotoran, sisik, dan organ dalam
yang tidak diperlukan. Hal itu bertujuan dalam menjaga kebersihan dan keamanan
ikan serta memperpanjang masa simpannya.

4. Penjualan ikan

Ikan yang sudah melalui tahapan sebelumnya akan dijual kepada pembeli dengan
harga yang telah ditentukan berdasarkan jenis, ukuran, dan kualitasnya.

5. Penanganan ikan sisa penjualan

Setelah waktu penjualan berakhir ikan yang tersisa telah mengalami kemunduran
mutu utamanya dalam kenampakan yang tampak nyata pada ikan berukuran kecil. Hal
itu membuat para penjual membuang ikan sisa tersebut ke sungai karena telah
dianggap sebagai limbah dan tidak akan laku dijual kembali pada waktu penjualan
berikutnya.

2.4 Harga Jual Ikan di TPI Kalanganyar

Harga jual ikan di TPI secara umum dapat berbeda-beda tergantung pada jenis
ikan, musim, dan kondisi pasar ikan lokal dan global. Harga ikan di TPI biasanya
ditentukan melalui mekanisme lelang yang diadakan oleh para pedagang ikan. Harga ikan
di TPI mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan permintaan ikan dari pasar lokal
dan ekspor (Ismiyati, 2019). Menurut Fajri dkk. (2021) harga jual ikan dipengaruhi oleh
beberapa hal diantaranya yaitu :

● Penawaran dan permintaan : Harga jual ikan di TPI dipengaruhi oleh keseimbangan
antara penawaran dan permintaan ikan di pasar. Jika pasokan ikan lebih tinggi dari
permintaan maka harga ikan akan cenderung turun dan sebaliknya jika permintaan
ikan lebih tinggi dari pasokan maka harga ikan cenderung naik.
● Musim dan kondisi cuaca : Musim dan kondisi cuaca yang buruk dapat
mempengaruhi ketersediaan ikan dan mengurangi pasokan ikan sehingga harga jual
ikan dapat naik.
● Biaya produksi : Biaya produksi yang tinggi seperti biaya pakan, perawatan, dan
transportasi dapat meningkatkan harga jual ikan di TPI.
● Kondisi pasar global : Harga jual ikan di TPI juga dapat dipengaruhi oleh kondisi
pasar global seperti harga ikan di pasar internasional dan nilai tukar mata uang.
● Jenis ikan : Harga jual ikan di TPI juga dipengaruhi oleh jenis ikan yang dilelang
dimana jenis ikan yang langka dan sulit didapat biasanya memiliki harga yang lebih
tinggi.

Berdasarkan faktor-faktor yang telah disebutkan, harga jual ikan di TPI


Kalanganyar memiliki ketentuan yaitu penentuan harga jual yang sama baik pada
penjualan pagi hari maupun malam hari sedangkan penentuan harga jual berbeda
diberlakukan pada akhir pekan. Adapun rincian dari harga jual ikan di TPI Kalanganyar
pada hari kerja sebagai berikut :

● Ikan kakap merah : Rp65.000,00 / kg


● Ikan kakap putih : Rp50.000,00 / kg
● Ikan dorang : Rp50.000,00 / kg
● Ikan gurami : Rp35.000,00 / kg
● Ikan mujair : Rp25.000,00 / kg
● Ikan wader : Rp20.000,00 / kg
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan program ini dijalankan mengikuti waktu penugasan project mata kuliah
sosial ekonomi yang meliputi persiapan, pelatihan pemberdayaan dan penjelasan umum,
monitoring, dan evaluasi. Proses persiapan dilakukan pada 13 - 18 Maret 2023 yang
meliputi pendekatan serta persiapan alat bahan. Pada 3 - 15 April 2023 akan dilakukan
pelatihan seperti penjelasan umum mengenai penanganan ikan sisa penjualan yang tepat
dan penjelasan potensi kewirausahaan yang dapat meningkatkan harga jual ikan. Pada 10
- 15 April 2023 akan dilakukan monitoring secara luring menemui masyarakat. Pada 17 -
22 April 2023 akan dilakukan publikasi kegiatan, evaluasi kegiatan serta penyusunan
laporan akhir. Kegiatan ini bertempat di TPI Kalanganyar Dsn. Gisiksemanggi, Gisik
Cemandi, Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur.

3.2 Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

Mekanisme dan rancangan kegiatan dalam melaksanakan project ini adalah


sebagai berikut :

- Persiapan

Tahap persiapan dilakukan dengan beberapa kegiatan diantaranya yaitu


identifikasi masalah, observasi lapangan, dan pengumpulan data untuk perizinan.
Kegiatan identifikasi masalah dilakukan sebagai upaya dalam mengenali adanya
permasalahan yang timbul di lokasi studi yang telah ditentukan. Dalam hal ini
identifikasi masalah difokuskan pada penanganan produk hasil perikanan yang tidak
laku setelah proses penjualan. Untuk memperdalam identifikasi masalah yang telah
ditentukan dilakukan juga observasi lapangan pada lokasi studi yang telah ditentukan.
Hal itu bertujuan untuk meninjau dan mengamati secara langsung penanganan
lanjutan yang biasa diterapkan oleh masyarakat sekitar lokasi. Observasi juga
dilakukan berdasarkan literatur untuk memperkuat dan memperluas penentuan
keputusan pemecahan masalah. Observasi melalui literatur difokuskan untuk
membandingkan pilihan berbagai solusi masalah yang diajukan untuk mendapatkan
solusi yang dinilai paling optimal berdasarkan penelitian terdahulu. Kegiatan terakhir
adalah pengumpulan data untuk mengetahui dan menentukan target dari kegiatan
pemecahan solusi yang akan dilakukan.

- Pelatihan Pemberdayaan Perempuan

Pelatihan pemberdayaan perempuan adalah upaya memperoleh akses dan


kontrol terhadap sumber daya, ekonomi, politik, sosial, budaya sehingga perempuan
dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan
berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah. Dalam program ini pemberdayaan
perempuan difokuskan pada pemecahan masalah mengenai ikan yang tersisa pada
penjualan di TPI. Penjualan hasil tangkapan yang ada di TPI Kalanganyar mayoritas
dilakukan oleh perempuan yang merupakan istri ataupun keluarga dekat dari nelayan
yang melakukan penangkapan ikan. Dengan demikian upaya pelatihan pemberdayaan
perempuan yang dicanangkan yaitu berupa penyuluhan tentang pelatihan dalam
pengolahan lanjutan hasil perikanan guna menambah nilai ekonomis keluarga. Tujuan
dari pengolahan lanjutan hasil perikanan dengan metode fillet ini yaitu untuk
memperpanjang umur simpan ikan. Selain itu, dapat menghasilkan modifikasi produk
hasil perikanan yang lebih menarik dan beragam. Hal itu menjadikan produk yang
dihasilkan dapat dijual untuk menambah pemasukan keuangan dalam keluarga. Hal ini
menunjukkan bahwa perempuan nelayan ikut ambil bagian dalam menambah
pendapatan keluarga. Selain menjalankan peran yang berkaitan dengan pekerjaan
rumah tangga, perempuan nelayan juga memiliki peran sosial kemasyarakatan dengan
aktif dalam gerakan sosial dalam upaya mempertahankan ruang hidup dan ruang
kelolanya.

- Monitoring kegiatan

Untuk memantau perkembangan pencapaian tujuan perlu kegiatan monitoring


dalam pelaksanaan kegiatan. Monitoring bertujuan untuk mengetahui penyimpangan -
penyimpangan terhadap rencana sehingga dapat diambil langkah-langkah tepat untuk
mengantisipasi penyimpangan yang terjadi atau sebaliknya jika ada hal-hal yang
berubah di lapang dan rencana harus menyesuaikan agar kegiatan dapat dilanjutkan
dengan baik. Teknik dalam pelaksanaan monitoring dapat dilakukan dengan melalui
kegiatan observasi langsung atas proses. Observasi monitoring yang dilakukan
meliputi pengecekan terhadap penerapan dari pelatihan yang telah dilakukan
sebelumnya. Monitoring ini juga dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi
setelah penerapan kegiatan oleh masyarakat yang telah ditargetkan.

- Evaluasi kegiatan

Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan dengan tujuan untuk mengetahui


keberhasilan program yang telah dilaksanakan, memberikan pertanggung-jawaban
atas tugasnya, memberikan rekomendasi untuk melanjutkan atau menghentikan
kegiatan pada tahun berikutnya. Evaluasi akan dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut.

1. Perubahan apa yang terjadi setelah program selesai?


2. Apakah program telah dapat menyelesaikan masalah?
3. Bagaimana kondisi ekonomi masyarakat setelah program selesai?
BAB IV

ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Kuantitas Harga Satuan Total (Rp)


(Rp)

1. Belanja Bahan

Pisau 10 buah 15.000 150.000

Talenan 10 buah 5.000 50.000

Ikan 1 kg 30.000 30.000

Kain Lap 6 buah 4.000 24.000

Nampan 5 buah 8.000 40.000

Baskom 5 buah 4.000 20.000

Es Batu 5 buah 7.000 35.000

SUB TOTAL : 349.000

2. Belanja Sewa

LCD Proyektor 1 buah 150.000 150.000

SUB TOTAL : 150.000

3. Perjalanan Lokal

Transport kegiatan 1 perjalanan 30.000 30.000


persiapan

Transport kegiatan 1 perjalanan 30.000 30.000


pelatihan pemberdayaan

Transport kegiatan 1 perjalanan 30.000 30.000


monitoring

Transport kegiatan evaluasi 1 perjalanan 30.000 30.000

SUB TOTAL : 120.000

4. Lain-lain

Administrasi 1 kali 20.000 20.000


Konsumsi pelatihan 20 orang 10.000 200.000
pemberdayaan

SUB TOTAL 220.000

GRAND TOTAL Rp. 689.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Minggu ke- Penanggung Jawab

1 2 3 4

1 Persiapan Dwipa, Putri, dan Hilda

2 Pelatihan Pemberdayaan Tegar, Eunike, dan Zea


dan Penjelasan Umum

3 Monitoring Kegiatan Dendy, Devi, dan Anggia

4 Evaluasi Kegiatan Syifa dan Vassya


DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Z. A., Mardliyah, S., Siswati, E., Luawo, S. R., dan Wahyudi, A. 2020.
Menumbuhkan upaya diversifikasi usaha melalui penguatan ketrampilan pada
komunitas koperasi wanita nelayan di Gresik. JABN, 1(2), 1-14.

Fajri. C., Christine, dan Rifai, H. A. 2021. Konsekuensi Berlanjutnya Illegal Fishing bagi
Pelaku Keamanan Maritim dan Masyarakat Pesisir di Indonesia, dan Pemberantasan
IUU Fishing. Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan, 4(2).

Hidayat, R., Maimun, M., dan Sukarno, S. 2020. Analisis Mutu Pindang Ikan Tongkol
(Euthynnus affinis) dengan Teknik Pengolahan Oven Steam. Jurnal FishtecH, 9(1),
21-33.

Ismiyati, S. Simparmin, B. G., Nawansih, O., dan Hudaidah, S., 2019. Pemberdayaan
Kelompok Wanita Tani dengan Pemanfaatan Sumber Daya Pedesaan untuk
Mewujudkan Desa Mandiri Pangan di Desa Kediri Kecamatan Gadingrejo,
Kabupaten Pringsewu, Lampung. Jurnal Pengabdian dan Pengembangan, 2(2), 326-
332.

Natsir, N. A. 2018. Analisis Kandungan Protein Total Ikan Kakap Merah dan Ikan Kerapu
Bebek. BIOSEL (Biology Science and Education): Jurnal Penelitian Science dan
Pendidikan, 7(1), 49-55.

Anda mungkin juga menyukai