Anda di halaman 1dari 7

Nama : SINTIA EFRINELTI

BP: 2010003350001

PRODI:THP

TUGAS 1

1. I Made Darma Oka, I Nyoman Winia, I Wayan Pugra. Emberdayaan Masyarakat Melalui
Pelatihan Pengolahan Masakan Seafoods Untuk Menunjang Pariwisata Di Desa Wisata
Serangan.
Kegiatan perekonomian tersebut terdiri atas berbagai kegiatan terkait dengan bidang
perikanan yaitu adanya kelompok nelayan pantai yang menangani terumbu karang,
kelompok nelayan yang menangani keramba, dan kelompok nelayan lepas pantai untuk
menangkap ikan di laut lepas. Namun hasil masyarakat tersebut belum terkelola secara
professional, sehingga belum mampu memberikan manfaat maksimal terhadap
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan pendidikan dan pelatihan terhadap
masyarakat desa Serangan khususnya ibuibu PKK sehingga mampu meningkatkan nilai
jual dari hasil perikanan para nelayan lokal. Kegiatan pelatihan oleh tim Food and
Beverages Division Politeknik Negeri Bali terhadap masyarakat lokal (ibu-ibu PKK)
telah mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka dalam mengolah
makanan berbahan dasar ikan laut dalam usaha mendukung sektor pariwisata yang
berkembang di desa Serangan.

2. Nanda Diniarti ,Nunik Cokrowati, Dewi Nur’aeni Setyowati, Alis Mukhlis. (2020).
Edukasi Nilai Gizi Ikan Melalui Pelatihan Pembuatan Makanan Olahan Berbahan Baku
Ikan Tongkol. Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram. 49-54.
Maka dianggap perlu diadakan pilihan cemilan sehat yang bisa disediakan di rumah dari
hasil tangkapan setempat. Dimana ikan tongkol merupakan tangkapan yang selalu ada di
setiap musim dan melimpah. Ikan tongkol memiliki nilai gizi yang baik dan mudah untuk
dikreasikan menjadi cemilan sehat dan disukai anak-anak. Tujuan kegiatan ini adalah
memberikan edukasi gizi ikan dan memberikan keterampilan membuat makanan olahan
dari ikan tongkol yaitu risoles dan presto tongkol. Metode yang digunakan dikegiatan ini
adalah praktek langsung membuat risoles tongkol dan presto tongkol serta memberikan
pengetahuan nilai gizi dan manfaat mengkonsumsi ikan. Penjelasan nilai gizi ikan
dilakukan dengan cara memberikan penjelasan secara langsung dan memberikan contoh
pada aktifitas sehari-hari. Kegiatan ini dilaksanakan di kantor desa Batunampar Selatan
Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Peserta kegiatan sebanyak 28 orang
terdiri dari ibu rumah tangga dan remaja putri. Olahan makanan yang dibuat adalah
tongkol presto dan risoles tongkol. Risoles dan tongkol presto dipilih karena mudah
dibuat, nilai gizi tinggi, dan memperlama masa simpan. Selain untuk menyediakan
cemilan rumahan hasil produksi dapat dijual ke luar desa sehingga menambah
pendapatan rumah tangga nelayan. Hasil pelaksanaan kegiatan ibu-ibu telah bertambah
pemahaman tentang gizi ikan dan telah bisa mengolah dan mengkreasikan olahan
berbahan dasar ikan tongkol.

3. Ernani Lubis dan Sumiati. (2011) Pengembangan Industri Pengolahan Ikan Ditinjau Dari Produksi
Hasil Tangkapan Di Ppn Palabuhanratu. Jurnal Marine Fisheries. Hal: 39–49.
Industri pengolahan ikan sangat penting keberadaannya untuk menunjang pengembangan
suatu pelabuhan perikanan. Demikian halnya yang terjadi di Pelabuhan Perikanan
Nusantara (PPN) Palabuhanratu sehingga penelitian untuk mengetahui produksi hasil
tangkapan yang dapat menunjang pengembangan industri pengolahan, perlu dilakukan.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus terhadap belum berkembangnya
industri pengolahan ikan di PPN Palabuhanratu. Analisis data menggunakan deskriptif
numerik untuk proyeksi hasil tangkapan dengan mengestimasi kebutuhan terhadap
pengembangan industri pengolahan ikan. Jenis pengolahan yang ada di PPN
Palabuhanratu dan sekitarnya pada saat ini adalah pembekuan, pemindangan, pengasinan,
kerupuk, abon dan bakso ikan. Berdasarkan hasil proyeksi, jenis ikan yang produksinya
memiliki kontinuitas terbaik dan berpeluang menjadi bahan baku industri pengolahan
adalah ikan cakalang, tongkol, tuna, layur, cucut, peperek, pari, jangilus, layaran dan
pedang-pedang. Periode sepuluh tahun ke depan (2008-2017), jenis ikan cakalang,
tongkol, tuna, peperek, jangilus, layaran dan pedang-pedang jumlahnya cenderung
meningkat, sedangkan yang lainnya menurun. Pengembangan jenis industri olahan
lainnya dapat berupa pengalengan, fillet, loin, surimi dan nugget ikan.

4. Farhan Alfarobi Karim, Fronthea Swastawati, Apri Dwi Anggo.(2014) Pengaruh


Perbedaan Bahan Baku Terhadap Kandungan Asam Glutamat Pada Terasi. Jurnal
Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan. Halaman 51-58.
Terasi merupakan salah satu produk perikanan yang pembuatannya dilakukan dengan
proses fermentasi. Terasi umumnya berbahan dasar utama udang kecil yang sering
disebut juga dengan udang rebon. Selain udang rebon, bahan baku dalam pembuatan
terasi berasal dari ikan. Terasi berbahan baku udang rebon ataupun ikan memiliki potensi
sebagai bahan pengganti penyedap rasa gurih “umami” karena adanya kandungan asam
glutamat yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan bahan baku yang berbeda terhadap kandungan asam glutamat dan kualitas
terasi. Materi penelitian berupa terasi dari ikan teri segar, ikan petek segar dan udang
rebon segar. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan
Acak Kelompok dengan 3 perlakuan yaitu perbedaan bahan baku terasi (teri, petek dan
udang rebon) dan 3 ulangan. Analisa pengujian mutu meliputi organoleptik, asam
glutamat, protein, air, TPC, Aw, garam dan pH. Data dianalisis menggunakan ANOVA
dan perbedaan diantara perlakuan diuji dengan Uji Beda Nyata Jujur. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perbedaan bahan baku memberikan perberbedaan nyata (p<0,05)
terhadap nilai kadar protein, asam glutamat, kadar air, TPC, Aw dan pH. Perbedan bahan
baku tidak memberikan perbedaan nyata (p>0,05) terhadap nilai kadar garam.
Penggunaan bahan baku udang rebon menghasilkan produk terasi dengan nilai asam
glutamat tertinggi (12,56%). Nilai organoleptik spesifikasi kenampakan, bau dan rasa
menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,005), sedangkan tekstur dan jamur tidak
memberikan perbedaan yang nyata (p>0,05). Kadar air dan pH terendah terdapat pada
terasi dengan bahan baku rebon (Kadar air = 40,05%, pH = 6,28), sedangkan pada uji
TPC dan Aw nilai terendah terdapat pada bahan baku Teri (TPC = 3,98×102, Aw = 0,82).
Berdasarkan perlakuan penggunaan bahan baku rebon memiliki kualitas terbaik diantara
ketiga perlakuan dengan rata-rata nilai nilai organoleptik sebesar 7,87 ≤ µ ≤ 8,06, asam
glutamat (12,56%), kadar protein (35,10%), kadar air (40,05%), TPC (1,74×103), Aw
(0,84), kadar garam (0,64%) dan pH (6,28).

5. Sri Hartat, Kartib Bayu, Eri Mustari, Ipit Zulfa, Yani Nurhayanti dan Edwin Karim.
(2020). Pemberdayaan Perempuan Nelayan Melalui Pelatihan Diversifikasi Produk
Olahan Ikan Di Desa Pangandaran Kabupaten Pangandaran. Jurnal Aplikasi Ipteks
untuk Masyarakat. 289 – 293.
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan
potensi yang dimiliki oleh masyarakat sehingga mereka menjadi mampu
mengaktualisasikan diri, harkat serta martabatnya secara maksimal untuk dapat
mengembangkan diri secara mandiri. Kegiatan pelatihan ini ditujukan kepada perempuan
nelayan di Desa Pangandaran. Sebagian besar perempuan nelayan ini memiliki aktivitas
berjualan setiap hari libur ke Pantai Pangandaran. Tujuan pelatihan ini adalah untuk
memberikan motivasi kepada perempuan nelayan dalam memanfaatkan peluang dengan
membuat diversifikasi produk berbahan ikan. Tahapan pengabdian dilakukan mulai dari
sosialisasi, pelaksanaan pengabdian dan evaluasi serta pendampingan. Hasil pelatihan
menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman terhdap materi yang disampaikan. Peserta
sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pemberdayaan yang dilakukan serta peserta
menilai bahwa materi praktik yang disampaikan merupakan inovasi baru yang belum
pernah diterima sebelumnya. Sebagian peserta telah mempraktikkan sendiri materi
diversifikasi produk ikan untuk dikonsumsi oleh keluarga. Peserta lainnya memiliki ide
untuk dijadikan peluang usaha sehingga diharapkan dapat membantu pendapatan
keluarga.

6. Dahlia1, Nuraeni2, Hadijah. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui


Pengolahan Ikan Untuk Mendukung Program Mp3 Pemerintah Kabupaten Majene.
Jurnal Dedikasi Masyarakat.Hal: . 52 – 58.Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah
menerapkan pemahaman dan keterampilan masyarakat nelayan dalam pengelolaan ikan
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan, serta menerapkan pengetahuan
mengenai manajemen pengelolaan keuangan dan akuntansi termasuk penyusunan laporan
keuangan sederhana. Hasil yang telah didapatkan selama pelaksanaan KKN-PPM yaitu
adanya pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan ikan alternatif dengan produknya
yaitu berupa Nugget Ikan dan Kerupuk Ikan yang kemasannya didesain sendiri, dan
disusunnya laporan keuangan sederhana untuk mitra. Kegiatan ini sebagai wujud untuk
mendukung visi misi Pemerintah Kabupaten Majene yaitu Professional, Produktif,
Proaktif (MP3) melalui penguatan dan peningkatan perekonomian kerakyatan dengan
optimalisasi dari potensi daerah utamanya sektor Perikanan Kelautan.

7. Lioni Asmirelda1, Yoseph Felix Rahardjo2, Niki Moktika Dwi Megawati3, Yokhebed
Rajagukguk4, Endah Setya Octaviani5 dan Hanny Oktaria6.(2020) Pemberdayaan
Masyarakat Nelayan melalui Inkubator Bisnis dalam Mengolah Hasil Laut.Jurnal
Abdimas-Polibatam.Hal:53-62. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan
untuk meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan Kampung Tua Nongsa melalui
pelatihan konsultasi dan pendampingan kewirausahaan serta inkubator bisnis. Tujuan
melaksanakan kegiatan pendampingan kewirausahaan untuk mengurangi masalah ini,
yaitu: 1) Memberikan pendampingan kewirausahaan serta inkubator bisnis, 2)
Memberikan keterampilan dalam mengelola bahan baku ikan dan gonggong menjadi
produk yang inovatif dan bernilai ekonomis, 3) Memberikan pelatihan keterampilan
tambahan seperti mengelola laporan keuangan, 4) Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu
masyarakat nelayan Kampung Tua Teluk Mata Ikan Nongsa yang berlokasi di pesisir
pantai. Metode pelaksanaan kegiatan pelatihan kewirausahaan akan dibuat dengan
metode pre dan post test. Luaran dari kegiatan ini adalah: 1) Menciptakan produk baru
dari bahan yang banyak ditemukan di Kampung Tua Nongsa, 2) Menciptakan masyarakat
yang mampu mengidentifikasi peluang usaha, membuat rencana usaha, melakukan
prosedur pengepakan sesuai standar yang ada, serta melakukan strategi pemasaran
melalui mitra dan strategi lainnya serta pembuatan laporan keuangan sederhana, 3)
Pengembangan keterampilan bagi mahasiswa untuk melaksanakan tri darma perguruan
tinggi yang ke-3 yaitu pengabdian kepada masyarakat.

8. Syahril1), Syaiful Anwar2), Moh. Kurdi3.(2020). Pendampingan Ragam Produk Olahan


Berbahan Dasar Ikan Di Desa Pagar Batu. Jurnal Abdiraja.Hal:10-14. Kegiatan
pengabdian ini memiliki tujuan menciptakan produk olahan berbahan dasar ikan seperti
sosis dan nugget, memasarkan produk olahan berupa sosis dan nugget kesemua lapisan
masyarakat, menciptakan peluang pasar dan meningkatkan nilai tambah serta daya jual
ikan. Kegiatan pengabdian dilaksanakan selama delapan bulan bersama kedua mitra,
mitra pertama yang berlokasi di desa Pagar Batu Kec. Saronggi yaitu KWT “Bunga
Seroja”. Metode dalam kegiatan ini adalah dengan memberikan penyuluhan kepada mitra
tentang olahan ikan menjadi produk yang dapat bersaing dengan membaca peluang pasar,
Memberikan demonstrasi/praktek pengolahan ikan menjadi makanan (sosis dan nugget)
dengan inovasi. Melalui Program pengabdian, maka yang diharapkan adalah sebagai
berikut: (1) Terampilnya untuk dalam pembuatan olahan berbahan dasar ikan dalam
kemasan yang menarik, (2) Produk yang dihasilkan adalah dalam produk sosis dan
nugget dalam kemasan menarik (siap dipasarkan), (3) Peningkatan penjualan sosis dan
nugget. Proses penyampaian materi memanfaatkan alat peraga. Sedangkan proses praktek
memanfaatkan teknologi peralatan yang telah diadakan. Sementara teknik pendampingan
dan arah program pengabdian melibatkan kelompok mitra. Hasil evaluasi kegiatan
pengabdian menunjukkan bahwa capaian program utama dan program pengabdian pada
Kelompok Wanita Tani Bunga Seroja Desa Pagar Batu Kecamatan Saroggi Kabupaten
Sumenep pengabdian dapat dilaksanakan dan terealisasi dengan baik sesuai dengan
rencana dan kesepakatan semua pihak. Hasil evaluasi tingkat pemahaman tentang
penguasaan materi pengabdian diperoleh hasil bahwa masyarakat sekitar 87 % terjadi
peningkatan wawasan, pengetahuan dan pemahaman tentang penerapan ilmu dan
teknologi dalam diversifikasi produk pengolahan hasil perikanan yakni nugget dan sosis.

9. Etik Prihatin1, Muh. Haerdiansyah Syahnur2.(2022). Pengolahan Berbagai Produk


Berbahan Baku Ikan pada Kelompok Mitra Desa Binaan UMI. .Jurnal Pengabdian
kepada Masyarakat.Hal: 91-99. Desa Paddingging merupakan salah satu desa yang
terletak di Kecamatan Sanrobone dengan luas wilayah 336.37 km2. Desa Paddinging
merupakan satu-satunya desa di Kabupaten Takalar yang terletak di jalur pengembangan
kota Ma'minasata dan paling mudah dijangkau dari Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan.
Desa ini merupakan satu-satunya desa di Kabupaten Takalar yang terletak di jalur
pengembangan kota Ma'minasata. Jarak antara Ibu Kota Kecamatan Sanrobone dan Ibu
Kota Kabupaten Takalar adalah 3 kilometer, dan jarak antara Ibu Kota Sanrobone dan
Takalar adalah 3,5 kilometer. Secara keseluruhan, topografi Desa Paddinging adalah
datar dengan sawah, kebun, dan laut yang mengelilinginya di semua sisi, dan ketinggian
rata-rata sekitar 100 meter (328 kaki) di atas permukaan laut. Desa Paddinging terbagi
menjadi 4 (empat) wilayah dusun, yaitu Dusun Paddinging 1, Dusun Paddinging 2,
Dusun Bontopanno, dan Dusun Bontoberu, jika ditinjau dari struktur administrasinya.
Penduduk yang mendiami desa Paddingnging berjumlah 1.750 jiwa dimana 824
jiwa.Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen Universitas Muslim
Indonesia bekerja sama dengan Desa Binaan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) di Desa Paddingnging dengan memberikan wawasan kepada ibu-ibu PKK serta
membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
mengolah dan memberi nilai tambah pada produk. Pada akhirnya mereka diharapkan
memiliki keterampilan dalam mengolah ikan yang merupakan salah satu ciri khas produk
yang dihasilkan di Desa Paddingnging Kabupaten Takalar. Selain itu, dengan membuat
produk olahan berbahan ikan segar juga dapat membantu untuk meningkatkan konsumsi
ikan di daerah Desar Paddingnging, hal tersebut akan memberi dampak positif terutama
dalam membantu memenuhi angka kecukupan gizi yang diberi atau diperoleh dari
konsumsi ikan laut yang segar.

10. Wiwik Gusnit.(2018). Pengembangan Produk Olahan Hasil Kelautan (Ikan Dan Rumput
Laut) Di Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Jurnal of Community Service.Hal:171-175.
Masyarakat nelayan yang berada di pesisir pantai khususnya di daerah Teluk Kabung
memiliki potensi sebagai penunjang ekonomi kerakyatan. Sumberdaya alam sekitar
seharusnyalah dapat dimanfaatkan dan dikembangkan dengan baik. Namun karena
keterbatasan pengetahuan dan keterampilan, membuat mereka memiliki ruang yang
sempit untuk mengembangkan perekonomiannya. Tersedianya sumberdaya manusia,
serta teknologi dan peluang pasar yang potensial perlu dikembangkan sehingga dapat
dijadikan lahan pekerjaan bagi masyarakat, khususnya di daerah pesisir pantai. Potensi
hasil laut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian mayarakat nelayan
setempat dengan menjadikannya berbagai macam hasil olahan makanan, yang dapat
diproduksi setiap saat. Pengolahan ikan laut yang merupakan agro based industry
merupakan salah satu agroindustri yang penting untuk dikembangkan, karena memiliki
potensi sumberdaya alam dan bahan baku yang cukup tersedia dalam jumlah besar.
Tersedianya sumbersaya manusia, serta teknologi dan peluang pasar yang potensial perlu
dikembangkan sehingga dapat di jadikan lahan pekerjaan bagi masyarakat, khususnya di
daerah pesisir pantai.

Anda mungkin juga menyukai