PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas laut dan
jumlah pulau yang besar. Panjang pantai Indonesia mencapai 95.181 km dengan luas wilayah
laut 5,4 juta km2, mendominasi total luas teritorial Indonesia sebesar 7,1 juta km 2. Potensi
tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara yang dikaruniai sumberdaya kelautan yang
besar termasuk kekayaan keanekaragaman hayati dan non hayati kelautan terbesar. Peluang
pengembangan usaha kelautan dan perikanan Indonesia masih memiliki prospek yang baik.
Potensi ekonomi sumberdaya kelautan dan perikanan yang berada di bawah lingkup tugas
Kementerian Kelautan dan Perikanan dan dapat dimanfaatkan untuk mendorong pemulihan
ekonomi diperkirakan sebesar US$82 miliar per tahun. Potensi tersebut meliputi: potensi
perikanan tangkap sebesar US$15,1miliar per tahun, potensi budidaya laut sebesar US$46,7
miliar per tahun, potensi perairan umum sebesar US$1,1 miliar per tahun,potensi budidaya
tambak sebesar US$10 miliar per tahun, potensi budidaya air tawar sebesar US$5,2 miliar per
tahun dan potensi bioteknologi kelautan sebesar US$ 4 miliar per tahun (DKP Banten, 2014).
Salah satu daerah yang memiliki potensi perikanan cukup tinggi adalah kabupaten
Boyolali. Data potensi perikanan yang didapat dari BPS Kabupaten Boyolali adalah sebagai
berikut
Produksi ikan lele di Kabupaten Boyolali memiliki jumlah tertinggi. Banyaknya ikan lele
dengan ukuran oversize yang tidak laku terjual mendorong munculnya inovasi mengolah ikan
lele menjadi berbagai macam produk makanan olahan lele. Nilai tambah (value added) adalah
ataupun penyimpanan dalam suatu produksi. Nilai tambah inilah yang menggambarkan tingkat
Penganekaragaman produk olahan hasil perikanan yang dalam hal ini dapat disebut
“added value” dapat dilakukan dengan menggunakan bahan baku ikan kemudian ditambahkan
dengan beberapa bahan tambahan lain, seperti tepung (tapioka, terigu), telur, serta bumbu-
bumbu seperti lada, bawang putih, bawang merah, serta bumbu lainya yang kesemuanya
berfungsi sebagai penambah rasa dan aroma, sehingga produk tersebut memiliki nilai tambah
(Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, 2015). Salah satu bentuk penganekaragaman dari
ikan lele adalah kaki naga dan otak-otak ikan lele dumbo.
Kaki naga merupakan salah satu produk modern yang banyak digemari masyarakat.
Produk ini disimpan dalam kondisi beku. Kaki naga pada umumnya dibuat dengan bahan baku
ikan. Kaki naga juga sangat digemari masyarakat karena merupakan makanan beku. Produk ini
memiliki rasa gurih, berwarna coklat keemasan dan memiliki tekstur yang renyah setelah
digoreng, sehingga dapat disajikan sebagai lauk bersama nasi (Heng, 2003). Sedangkan otak
otak menurut Nurjanah et al. (2005), merupakan modifikasi produk olahan antara bakso dan
kamaboko. Masyarakat pada umumnya telah mengenal otak-otak ikan karena rasanya yang
enak dan cara pengolahannya yang cukup sederhana. Umumnya ikan yang biasa digunakan
untuk membuat otak-otak ikan adalah ikan laut. Pembuatan otak-otak ikan tidak jauh berbeda
dengan pembuatan makanan yang berbahan dasar surimi, seperti bakso, nugget, sosis, empek-
Menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali terdapat tiga industri
pengolahan ikan lele yaitu Karmina, Al-Fadh, dan Alang-Alang. Ketiga industri pengolahan ikan
lele tersebut memiliki perbedaan walaupun terletak dalam satu wilayah Kabupaten Boyolali.
Industri makanan olahan lele Al-Fadh ini terletak di Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono,
Kabupaten Boyolali. Industri makanan olahan lele Al-Fadh dapat meningkatkan nilai ekonomis
ikan lele segar dengan cara mengolah ikan lele menjadi berbagi produk makanan olahan lele
1.2.1 Maksud
Maksud dari pelaksanaan Praktek Kerja Magang (PKM) ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam memadukan teori dari perkuliahan dengan
keadaan sebenarnya di lapangan dan mempelajari studi proses pembuatan kaki naga dan otak-
otak ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) di Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR)
Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngudi Mulyo Al-Fadh Kabupaten Boyolali-Jawa Tengah.
1.2.2 Tujuan
a Mengetahui keadaan umum dan tata letak dari proses produksi otak-otak dan kaki naga
b Mengetahui proses produksi otak-otak dan kaki naga di Poklahsar KWT Ngudi Mulyo Al-
Fadh
c Mengetahui kandungan gizi dari otak-otak dan kaki naga di Poklahsar KWT Ngudi Mulyo
Al-Fadh
d Mengetahui sanitasi dan hygiene proses produksi otak-otak dan kaki naga di Poklahsar
e Mengetahui analisis usaha otak-otak dan kaki naga di Poklahsar KWT Ngudi Mulyo Al-
Fadh
1.3 Kegunaan
a. Mahasiswa, yaitu agar dapat menerapkan ilmu yang dimiliki ketika berada di lapang
bangku kuliah.
b. Perusahaan yang bersangkutan, yaitu sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam
c. Lembaga akademis atau perguruan tinggi, yaitu dapat digunakan sebagai informasi
Ngudi Mulyo Al-Fadh, Boyolali, Jawa Tengah pada 18 Juli – 27 Agustus 2016.