Anda di halaman 1dari 1

Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis yang memiliki potensi

sumberdaya ikan yang besar. Salah satunya adalah ikan hias, baik ikan hias air tawar
maupun ikan hias air laut. Sedikitnya 240 jenis ikan hias laut dan 226 jenis ikan hias
air tawar (Ghosh et al., 2012). Indonesia juga merupakan surga bagi ikan hias, sebab
berbagai macam ikan hias yang ada di dunia dapat dengan mudah dipijahkan dan
dibesarkan di Indonesia (Ghoshet al., 2012). Salah satu keanekaragaman hayati yang
dimiliki Indonesia adalah keragaman spesies ikan hias air tawar. Ikan hias air tawar
diperkirakan sekitar 400 spesies dari 1.100 spesies ikan hias yang ada di seluruh dunia.
Salah satu komoditas ikan hias air tawar yang sampai saat ini masih menjadi
primadona di pasar internasional dan merupakan ikan hias kelompok mahal, serta
fluktuasi harga di pasaran relatif stabil adalah ikan koi (Cyprinus carpio) (Janakiraman dan
Altaff, 2014). Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan yang bertujuan untuk
menghasilkan benih dan dilakukan pemanenan sesuai permintaan konsumen atau
selanjutnya benih yang dihasilkan menjadi komponen input bagi kegiatan pembesaran
(Manikandavelu et al., 2009). Ikan koi (Cyprinus carpio) merupakan ikan hias ekonomis
tinggi dimana masih termasuk dalam kerabat ikan mas. Ikan koi memiliki warna tubuh
yang berwarna-warni dengan berbagai jenis serta pola. Pada saat pemilihan ikan koi yang
baik, kriteria yang dapat dipilih adalah bentuk tubuh yang ideal dan tidak melebar, tulang
punggungnya tidak bengkok, warna tubuhnya cemerlang serta kontras tanpa ada gradasi
warna atau bayangan, gerakan ikan tenang namun gesit serta tidak menyendiri dan tidak
sakit. Beberapa faktor yang mempengaruhi kecerahan warna pada tubuh ikan koi adalah
faktor genetik, lingkungan dan nutrisi pakan (Putriana dkk., 2015). Komoditas ikan hias air
tawar merupakan salah satu komoditas unggulan yang banyak diminati masyarakat. Salah
satu komoditas unggulan yang hingga saat ini masih diminati adalah ikan koi (Cyprinus
carpio). Ikan koi memiliki ciri khas warna yang menarik serta variasi jenis yang
beranekaragam (BSN, 2013). Secara garis besar ikan koi diklasifikasikan dalam 13
kategori yaitu Kohaku, Sanke, Showa, Bekko, Utsurimono, Asagi, Shusui, Tancho,
Hikari, Koromo, Ogon, Kinginrin, dan Kawarimono. Ikan koi termasuk jenis ikan hias
air tawar bernilai ekonomis tinggi, baik di pasaran nasional maupun internasional (BSN,
2013). Keunggulan-keunggulan tersebut menjadikan komoditas ini memiliki prospek
usaha yang dapat dikembangkan melalui kegiatan budidaya. Penguasaan teknik pembenihan
sangat menentukan keberhasilan budidaya. Penguasaan teknik tersebut menjadi mutlak
dalam mengembangkan usaha budidaya ikan koi, sehingga diperlukan dasar
pengetahuan, wawasan, softskill, maupun keterampilan untuk melakukannya. Penguasaan
aspek-aspek tersebut dapat diperoleh melalui kegiatan perkuliahan maupun praktek
lapangan. Lokasi praktek kerja lapang di Instalasi Perikanan Budidaya (IPB) Punten,
Kota Batu dipilih karena budidaya ikan koi di daerah Batu telah berkembang dengan baik.
Sehingga lokasi Instalasi Perikanan Budidaya (IPB) Punten tersebut dijadikan sebagai
tempat pelaksanaan praktek kerja lapang pembenihan dan diharapkan ilmu serta
teknologi yang berkembang di Instalasi Perikanan Budidaya (IPB) Punten tersebut
dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Maksud dan Tujuan Maksud pelaksanaan Praktek Kerja
Lapang ini adalah:1.Mengetahui teknik pembenihan ikan koi (Cyprinus carpio) di Instalasi
Perikanan Budidaya (IPB) Punten, Kota Batu, Jawa Timur. 2.Membedakan antara praktek di
lapangan dengan teori yang didapat dari bangku kuliah. Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja
Lapang ini adalah:1.Menambah wawasan untuk memahami dunia kerja. 2.Mengetahui apa
saja permasalahan yang dihadapi di lapangan dan cara mengatasinya

Anda mungkin juga menyukai