Anda di halaman 1dari 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara maritim dengan luas perairan sekitar 5,8 juta km2,

sehingga memiliki potensi perikanan baik laut maupun tawar. Indonesia memiliki

beragam spesies ikan, salah satu jenis ikan yang digemari untuk dikonsumsi adalah

ikan demersal. Ikan demersal merupakan ikan yang secara komersial layak untuk

diusahakan atau dengan kata lain menguntungkan. Salah satu jenis ikan demersal

yang ada di Indonesia di antaranya adalah ikan nila. Ikan nila sering dijumpai di

pasaran dalam bentuk olahan maupun bentuk ikan segar(Salsabila,2018).

Nila adalah salah satu komoditas ikan budidaya air tawar yang populer dan

diminati banyak orang. Budidaya nila biasanya dilakukan secara intensif dengan

padat tebar tinggi dan penggunaan pakan dalam jumlah banyak agar dapat memenuhi

permintaan pasar (Hastuti, 2007). Nila merupakan salah satu jenis ikan hasil

introduksi yang memiliki sifat-sifat yang menguntungkan, yaitu cepat

pertumbuhannya, mudah beradaptasi, baik di air tawar, payau, ataupun laut, dan efi

sien dalam penggunaan pakan. Nila banyak dibudidayakan di berbagai daerah di

Indonesia. Di daerah Yogyakarta, banyak terdapat usaha pembesaran nila yang

dilakukan oleh masyarakat. Produktivitasnya yang tinggi mampu mencapai 10–15

ton/ha/musim (Suyanto, 2010 dalam Rahayu dkk,2013).

Usaha perbaikan kualitas ikan nila sangat diperlukan untuk meningkatkan

produksi dan keuntungan pembudidaya ikan nila. Induk dan benih yang memiliki
mutu tinggi mutlak diperlukan dalam kegiatan budidaya karena dari induk yang

unggul diharapkan didapatkan benih yang berkualitas pula. Benih berkualitas dapat

dilihat dari tingkat pertumbuhannya yang cepat, FCR rendah, tahan terhadap

penyakit, sehingga nantinya dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan

keuntungan pembudidaya. Kegiatan pemuliaan yang saat ini sedang berkembang

pesat di Indonesia adalah kegiatan seleksi individu dan seleksi famili. Menurut

Gustiano et. al. (2008), kegiatan seleksi individu dan famili bertujuan untuk

memperbaiki sifat fenotip individu. Perbaikan sifat ini mengarah pada perbaikan

pertumbuhan. Tujuan utama dari kegiatan seleksi adalah untuk menghasilkan induk

yang memiliki pertumbuhan yang baik sehingga sifat unggul tersebut akan diturunkan

ke anakan yang dihasilkan. Pertumbuhan yang baik lebih ditekankan pada

peningkatan bobot(Setiyono dkk, 2012).

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari makalah ini ada untuk mengetahui cara seleksi dan breeding pada

ikan nila(Oreochoromis Niloticus) melalui seleksi family. Kegunaan dari makalah ini

adalah untuk menambah wawasan mahasiswa tentang seleksi dan breeding dalam

pemuliabiakan organisme akuakultur.


BAB 2 ISI

Anda mungkin juga menyukai