Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH PENYAKIT

ORGANISME AKUAKULTUR

‘’ PENGARUH PENYAKIT TERHADAP ORGANISME BUDIDAYA’’

ERLANGGA ILYAS
O 271 18 027

JURUSAN AKUAKULTUR
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang

berjudul ‘’Pengaruh penyakit terhadap Organisme Budidaya’’ ini tepat pada

waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi

tugas dari Bapak Rusaini,S.pi.,M.sc.,Ph.D pada Mata Kuliah Penyakit Organisme

Akuakultur semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca dan

juga bagi penulis.

Erlangga Ilyas
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuakultur merupakan kegiatan pemeliharaan flora dan fauna air, tetapi tidak

termasuk dalam kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan dan pembenihan jenis-

jenis biota untuk akuarium, biota untuk eksperimen atau percobaan di laboratorium,

dan biota yang dipelihara khusus untuk memenuhi kebutuhan perseorangan (Landau

1992 dalam Setyono,2004). Selain itu, beberapa pakar ada juga yang mendefinisikan

akuakultur sebagai kegiatan untuk memproduksi biota air (termasuk di dalamnya:

pemeliharaan, penanganan, pengolahan, dan pemasaran) untuk tujuan komersial

(Barnabe,1990 dalam Setyono,2004).

Penyakit adalah suatu proses yang merusak atau mengganggu pada organisme

dengan penyebab khusus dan mempunyai gejala-gejala yang khusus pula. Seperti

pada manusia, ikan juga bisa diserang suatu penyakit. Ada beberapa faktor penyebab

penyakit pada ikan, misalnya adanya perubahan kondisi lingkungan, faktor

keturunan, mikroorganisme dan hewan parasit. Namun penyebab penyakit pada ikan

yang paling sering ditemukan umumnya disebabkan oleh mikroorganisme dan hewan

parasitik. (Rahayu,1986).

Akibat serangan parasit dan penyakit adalah menurunnya produksi dan kualitas

hasil budidaya perikanan. Untuk mengatasi kerugian-kerugian yang ditimbulkannya

sangat diperlukan pengetahuan-pengetahuan tentang parasit dan penyakit yang

menyerang produk perikanan, terutama untuk jenis-jenis komersial(Rahayu,1986).


1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui penyakit apa saja menyerang

organisme budidaya dan cara pencegahannya. Kegunaannya adalah untuk menambah

wawasan mahasiswa mengenai penyakit organisme akuakultur.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa saja macam-macam penyakit ikan yang disebabkan oleh virus ?

2. Apa saja penyakit ikan yang disebabkan oleh parasit ?

3. Bagaimana cara pencegahan penyakit ?


BAB 2 ISI

2.1 Penyakit Pada Ikan yang Disebabkan Oleh Virus

2.1.1 KHV

Koi Herpes Virus (KHV) merupakan penyakit virus ganas yang menyebabkan

kematian massal pada ikan mas dan ikan koi. Virus ini dapat menyerang ikan mas dan

ikan koi pada berbagai tingkatan umur, namun berdasarkan uji kohabitasi, ikan

ukuran benih lebih rentan dibandingkan dengan ikan ukuran induk. Penyakit KHV

dapat menyebabkan kematian massal hingga 80%-100% dari populasi ikan mas dan

umumnya terjadi pada fluktuasi suhu air 22oC-27oC (Perelberg et al., 2003).

Kasus KHV umumnya sangat terkait dengan kondisi lingkungan perairan.

KHV menjadi aktif ketika kondisi stres meningkat, akibat dari tingkat populasi yang

tinggi, kekurangan oksigen, kualitas makanan yang rendah, kualitas air yang tidak

memadai, atau polusi lainnya sehingga daya tahan tubuh melemah dan virus kembali

menyerang. Perubahan suhu air pemeliharaan adalah menjadi penyebab stres yang

sering terjadi. Koi Herpes Virus (KHV) merupakan penyakit virus ganas yang

menyebabkan kematian massal pada ikan mas dan ikan koi. Virus ini dapat

menyerang ikan mas dan ikan koi pada berbagai tingkatan umur, namun berdasarkan

uji kohabitasi, ikan ukuran benih lebih rentan dibandingkan dengan ikan ukuran

induk. Penyakit KHV dapat menyebabkan kematian massal hingga 80%-100% dari

populasi ikan mas dan umumnya terjadi pada fluktuasi suhu air 22oC-27oC

(Perelberg et al., 2003).


Kasus KHV umumnya sangat terkait dengan kondisi lingkungan perairan.

KHV menjadi aktif ketika kondisi stres meningkat, akibat dari tingkat populasi yang

tinggi, kekurangan oksigen, kualitas makanan yang rendah, kualitas air yang tidak

memadai, atau polusi lainnya sehingga daya tahan tubuh melemah dan virus kembali

menyerang. Perubahan suhu air pemeliharaan adalah menjadi penyebab stres yang

sering terjadi(Astuti,2012)

2.1.2. VNN

VNN (Virus Nervous Necrosis) merupakan penyakit yang dapat menyerang

sistem saraf pusat, retina mata, serta organ reproduksi. Penyakit ini umumnya dapat

menginfeksi hampir pada seluruh fase pertumbuhan ikan (stadia larva dan benih),

serta mortalitasnya dapat mencapai 100%. Penularan penyakit ini dapat terjadi secara

vertikal maupun horizontal. Gejala umum VNN antara lain nafsu makan menurun,

ikan sangat lemah, warna tubuh pucat, dan gejala spesifik berupa pergerakan yang

tidak terkoordinasi, seperti berenang tidak terarah, berputar-putar, hiperaktif, terbalik,

serta sering menghentakkan kepala ke atas permukaan air secara sporadik (Yuasa et

al., 2001 dalam Sembiring,2018).

3.1 Cara Mengatur Kesehatan Ikan

3.1.1 Pencegahan

Dalam hal pencegahan, konsep biosekuritas merupakan langkah yang paling

tepat. Biosekuritas sebagai usaha mengurangi masuknya patogen ke lingkungan budi

daya dan mencegah penyebarannya ke tempat lain. Mengingat serangan penyakit ikan
berbahaya masih merupakan masalah yang sangat serius, maka untuk menyelamatkan

budi daya, harus berusaha sekeras mungkin untuk mencegah masuknya penyakit

berbahaya ke lingkungan budi daya dengan cara melakukan proses biosekuritas

secara ketat(Akbar,2013).

3.1.2 Pengobatan (Chemotherapy)

Obat ikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pencegahan,

pemberantasan, dan pengendalian penyakit ikan di samping untuk pemeliharaan

kesehatan serta peningkatan produksi ikan. Penggunaan obat ikan pada saat ini terus

berkembang dan meningkat dengan cepat baik dari segi jumlah, jenis, dan bentuk

sediaan maupun tujuan penggunaannya. Peningkatan kebutuhan obat ikan tersebut

diikuti pula dengan peningkatan usaha di bidang obat ikan yang berhubungan erat

dengan pengadaan, penyimpanan, dan peredaran obat ikan(Akbar,2013).

3.1.3 Penggunaan Benih Unggul

Pemakaian benih unggul hasil selective breeding yang cepat pertumbuhan,

bebas dan tahan penyakit tertentu merupakan persyaratan utama bagi keberhasilan

budi daya perikanan. Benih unggul yang digunakan adalah benih yang sudah lolos

screening terhadap penyakit tertentu (misalnya KHV pada ikan mas) dengan teknik

PCR dan diproduksi oleh balai benih (hatchery) yang telah memperoleh

sertifikasi(Akbar,2013).
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Salah satu penyebab gagalnya kegiatan budidaya ikan ini adalah karena faktor

penyakit. Munculnya gangguan penyakit pada budidaya ikan merupakan resiko

biologis yang harus selalu diantisipasi. Munculnya penyakit pada ikan umumnya

merupakan hasil interaksi kompleks/tidak seimbang antara tiga komponen dalam

ekosistem perairan yaitu inang (ikan) yang lemah, patogen yang ganas serta

kulitas lingkungan yang memburuk. Secara umum penyakit ikan dapat

dikelompokkan menjadi dua yaitu penyakit infeksius dan non infeksius. Jenis

penyakit infeksius terdiri dari penyakit yang disebabkan oleh parasit, jamur

bakteri dan visrus. Sedangkan jenis penyakit non-infeksius disebabkan oleh

lingkungan

3.2 Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak

kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah

tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun

dari para pembaca


DAFTAR PUSTAKA

Astuti.I.R.,Tri.H.P.,Hambali.S.E,.Anang.H.K. 2012. Teknik Pengendalian Penyakit


KHV Pada Ikan Mas(Cyiprinus Carpio) Melalui manipulasi Lingkungan
dalam Skala Labolatorium. Pusat Penelitian dan Pengembangan Budidaya
Jakarta Selatan.
Sembiring.S.B.M.,Gigih.S.W.,Ketut.M.,Zeny.W.Haryanti. 2018. Prevalensi Inveksi
Viral/Nervous Necrosis(VNN)dan Iridovirus Pada hatchy dan Budidaya ikan
Laut. Balai besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan
perikanan.Vol(13)No.2.
Rahayu. A. 1986. Penyakit-Penyakit Pada Ikan Laut. Oseana,Vol(11).No.3.

Setyono. D.E.D. 2004. Pengetahuan dasar Akuakultur. Oseana, Vol(29). No 1.

Akbar. J. Syacharadjad.F. 2013. Buku Manajmen Kesehatan Ikan. Perpustakaan


Nasional Indonesia

Anda mungkin juga menyukai