OLEH :
SRI NANDI
O 271 18 058
JURUSAN AKUAKULTUR
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
Jurnal 1 :
Rumput laut merupakan salah satu komoditiperikanan budidaya yang saat ini
ini bahkan telah ditetapkan sebagai komoditas utama dalam program revitalisasi
perikanan sejak tahun 2005, sehingga dibutuhkan budidaya secara cepat dan tepat
kegiatan budidaya rumput laut adalah pemilihan lokasi yang tepat. Di antara faktor
(2015) menyatakan faktor fisika, kimia dan biologi dari suatu perairan menjadi salah
- Parameter Salinitas
Kondisi salinitas yang baik untuk pertumbuhan rumput laut yaitu berkisar
bahwa pH memiliki pengaruh yang sangat besar dan penting bagi organisme,
kisaran pH yang kurang dari 6,5 akan menekan laju pertumbuhan bahkan tingkat
keasamannya dapat mematikan dan tidak ada laju reproduksi sedangkan pH 6,5–9
Fardiaz (1992) dalam (Nur dkk, 2016), menyatakan bahwa kejenuhan oksigen
dalam air dipengaruhi oleh suhu air, semakin tinggi suhu maka konsentrasi
- Parameter Suhu
o
Suhu optimum perairan berkisar 26 C - 29oC (Dahuri, 2001 dalam Nur dkk.,
2016) sehingga suhu memberikan kualitas air yang baik terhadap pertumbuhan
- Paremeter Kekeruhan
Jurnal 2 :
Salah satu jenis rumput laut yang sudah dikembangkan secara intensif oleh
produksi rumput laut secara maksimal tentunya harus didukung oleh berbagai faktor
faktor ekologinya dimana terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor
internal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut adalah thallus dan umur
sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor fisika Studi Kualitas Air Kaitanya
dengan Pertumbuhan Rumput Laut 156 (Suhu, arus, cahaya, dan kecerahan) dan
faktor kimia (salinitas, pH, dan nutrient) serta faktor biologi seperti adanya herbifora
dan organisme parasit. Kualitas air merupakan salah satu faktor yang memegang
peranan penting dalam pertumbuhan rumput laut. Kualitas air dalam penelitian ini,
masih dapat ditolerir sebagai pendukung kehidupan dan pertumbuhan rumput laut
Kappaphycus alvarezii.
- Parameter Kecerahan
Kecerahan suatu perairan dapat berkaitan dengan penetrasi cahaya matahari yang
masuk ke dalam perairan. Cahaya matahari tersebut dimanfaatkan oleh tallus rumput
laut untuk proses fotosintesis. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kadi dan Atmadja
dkk., (1999) dalam Risnawati dkk., (2018) bahwa cahaya sangat diperlukan oleh
rumput laut atau alga untuk proses fotosintesis. Apabila kecerahan rendah
Menurut Pong Masak dkk., (2010) dalam Risnawati dkk., (2018), bahwa kecerahan
- Parameter Suhu
Suhu dapat berpengaruh pada proses fisiologi rumput laut, yaitu pada proses
dalam Risnawati dkk., (2018), rumput laut dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik pada perairan yang memiliki kisaran suhu 26-30 oC. Menurut Kordi (2010)
dalam Risnawati dkk., (2018), bahwa suhu air yang cocok untuk rumput laut
Eucheuma sp. antara 20- 30oC. Hal ini menunjukkan kondisi suhu pada perairan
yang berhubungan dengan tekanan osmotik antara rumput laut dengan lingkungan
(Mubarak dkk., 1981 dalam Risnawati dkk., 2018). Salinitas di lokasi penelitian
Berdasarkan Muzakir (2001) dalam Risnawati dkk., (2018), bahwa nilai pH yang
baik bagi pertumbuhan rumput laut berkisar 6–9. Kondisi pH yang bersifat sangat
hewan atau tumbuhan air itu sendiri. Khususnya fitoplankton juga membantu
menambah jumlah kadar oksigen terlarut pada lapisan permukaan di waktu siang
hari sebagai hasil dari fotosintesis. Nilai oksigen terlarut (DO) yang memenuhi
syarat untuk hidup dan tumbuh Kappaphycus alvarezii yaitu 4,5-9,8 mg/L, arus
yang mengalir di antara gugusan pulau-pulau kecil dan luasnya padang lamun