YUSRIL MAHENDRA
19061006
A. Latar Belakang
juta ha yang meliputi potensi air tawar sebesar 2,23 juta ha; air payau 1,22
juta ha; dan air laut 12,12 juta ha. Namun pemanfaatannya hingga saat ini
masih sagat rendah yaitu 10,1% untuk budidaya air tawar; 40% untuk air
hidup ikan selain pakan adalah kualitas air terutama suhu. Karena suhu dapat
Survei awal ditambak air tawar didapatkan adalah pertubuhan ikan nila
dipengaruhi suhu yang cukup tinggi sehingga ikan nila tidak dapat beradaptasi
dan daya tahan didalam air tidak kuat, tidak berproduksi, susah makan dan
terjadi kematian.
Salah satu masalah juga didapatkan adalah curah hujan yang cukup
sehingga daya tahan didalam air tidak kuat, tidak berproduksi, susah makan
B. Permasalahan
Air Payau?
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis
Hipotesis dalam karya tulis ilmiah ini adalah diduga suhu dan curah
nila.
E. Manfaat Penelitian
nila.
TINJAUN PUSTAKA
. Nila dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada lingkungan perairan
dengan kadar Dissolved Oxygen (DO) antara 2,0 - 2,5 mg/l. Secara umum Nilai pH
air pada budidaya ikan Nila antara 5 - 10 tetapi Nilai pH optimum adalah berkisar 6 -
9. Ikan Nila umumnya hidup di perairan tawar, seperti sungai, danau, waduk, rawa,
sawah dan saluran irigasi, memiliki toleransi terhadap salinitas sehingga ikan Nila
dapat hidup dan berkembang biak di perairan payau dengan salinitas 20 - 25‰
(Setyo, 2006).
Filum : Chordata
Sub-filum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Sub-kelas : Acanthoptherig
Sub-ordo : Percoidea
Family : Cichlidae
Genus : Oreochromi
kasar, kepala relatif kecil, mata tampak menonjol dan besar, tepi mata berwarna
putih dan garis linea lateralis terputus dan terbagi dua. Ikan Nila memiliki lima
buah sirip yakni sirip punggung (dorsal fin), sirip dada (pectoral fin), sirip perut
(venteral fin), sirip anus (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Ikan Nila dikenal
sebagai ikan yang memiliki toleransi sangat tinggi, baik toleransi terhadap
terkadang ikan Nila juga ditemukan hidup di perairan yang agak asin (payau).
Ikan Nila dikenal sebagai ikan yang bersifat euryhaline (dapat hidup pada kisaran
salinitas yang lebar). Ikan Nila mendiami berbagai habitat air tawar, termasuk
saluran air yang dangkal, kolam, sungai dan danau. Ikan Nila dapat menjadi
masalah sebagai spesies invasif pada habitat perairan hangat, tetapi sebaliknya
pada daerah beriklim sedang karena ketidakmampuan ikan Nila untuk bertahan
2012).
karbondioksida diperlukan untuk proses fotosintesis oleh tanaman air. Nilai CO2
ditentukan antara lain oleh pH dan suhu. Jumlah CO2 di dalam perairan yang
Kandungan CO2 dalam air untuk kegiatan pembesaran Nila sebaiknya kurang
kemampuan tumbuh secara normal pada kisaran suhu 14-38°C dengan suhu
14°C atau pada suhu tinggi 38°C pertumbuhan ikan Nila akan terganggu. Pada
suhu 6° C atau 42° C ikan Nila akan mengalami kematian. Kandungan oksigen
yang baik bagi pertumbuhan ikan Nila minimal 4mg/l, kandungan karbondioksida
kurang dari 5mg/l dengan derajat keasaman (pH) berkisar 5-9 (Amri, 2003).
Menurut Setyo (2006), Secara umum Nilai pH air pada budidaya ikan Nila antara
dalam air yang dinyatakan dalam satuan permil (o /oo) atau ppt (part per
thousand) atau gram / liter. Salinitas disusun atas tujuh ion utama, yaitu sodium,
Zat zat lain di dalam air tidak terlalu berpengaruh terhadap salinitas, tetapi zat
zat tersebut juga penting untuk keperluan ekologis yang lain (Boyd, 1991, dalam
Apriyanto, 2012). Nilai salinitas air untuk perairan tawar berkisar antara 0–5 ppt,
perairan payau biasanya berkisar antara 6–29 ppt, dan perairan laut berkisar
yaitu hewan laut yang mampu hidup pada kisaran salinitas yang tinggi yaitu
mengalami pertumbuhan yang lambat. Jika nilai salinitas terlalu tinggi, konversi
rasio pakan akan semakin tinggi sehingga sirkulasi air secara kontinyu sangat
mengeluarkan energi yang besar untuk menyesuaikan diri dengan salinitas yang
jauh dibawah atau diatas normal bagi hidupnya. 6 Menurut penelitian yang
dilakukan oleh (Hana, 2007), pertumbuhan udang vannamei pada salinitas 2 ppt
dan 20 ppt adalah tidak berbeda nyata. Hal tersebut menunjukkan bahwa udang
vannamei dapat tumbuh optimal pada salinitas yang berkisar antara 2 – 20 ppt.
partikel-partikel air dengan diameter 0.5 mm atau lebih. Hujan juga dapat
rangkaian proses hidrologi. Menurut Tjasjono (1992) hujan merupakan salah satu
bentuk presipitasi uap air yang berasal dari awan yang terdapat di atmosfer.
Bentuk presipitasi lainnya adalah salju dan es. Curah hujan merupakan ketinggian
air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap,
dan tidak mengalir. Curah hujan juga didefinisikan sebagai tinggi air (mm) yang
peresapan ke dalam tanah (Handoko 1993). Satuan curah hujan adalah millimeter
(mm). Curah hujan 1 mm artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat
yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak
satu liter. Alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan adalah ombrometer.
curah hujan adalah penakar hujan tipe observasi. Kelembaban Udara Kelembaban
udara adalah jumlah uap air di udara (atmosfer) pada saat dan tempat tertentu
Temperatur Udara Temperatur udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara
(Tjasjono 1992). Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut
Laimeheriwa B, M., Wahyudi F., Mosse J, W., Loupatty J, W., Tuhumury S, F.,
Soumokil A, W. 2019. Evaluasi Kinerja Morfometrik Ikan Bubara,
Caranx Iqnobilis pada Keramba Jaring Apung di Perairan Teluk
Ambon dalam. Prosiding Seminar Nasional Kelautan dan Perikanan 2019
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpatti. Ambon.