BAB 1
PENDAHULUAN
selalu berubah baik harian, musiman, bahkan tahunan. Kondisi lingkungan yang
khususnya ikan. Air sebagai lingkungan tempat hidup ikan harus mampu mendukung
kehidupan dan pertumbuhan ikan tersebut. Namun lingkungan tempat hidup ikan
selalu mengalami perubahan yang terjadi akibat cuaca, musim dan akibat yang
dilakukan manusia. Diantaranya perubahan suhu, PH dan kekeruhan dapat terjadi dari
waktu ke waktu. Kadar oksigen dan PH yang rendah akan berpengaruh terhadap
Kadar keasaman (PH) merupakan salah satu hal penting dalam menentukan
kualitas air suatu perairan. PH umumnya mengalami peningkatan akibat dari perairan
yang sudah tercemar oleh ulah manusia itu sendiri. Itu karena banyaknya limbah,
ataupun bahan organik dan anorganik yang mencemari perairan tersebut. Walaupun
ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan itu terjadi selain ulah manusia.
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh kadar keasaman (PH)
1
2
Berangkat dari rasa penasaran, akhirnya penulis memilih judul ini untuk
diteliti. Selain karena rasa penasaran, dipilihnya judul ini adalah karena ikan
merupakan makhluk hidup yang berada di sekitar kita. Terkadang orang-orang yang
memelihara ikan tidak memikirkan PH air yang menjadi habitat ikan itu sendiri.
Untuk itu sangat menarik sekali bagi penulis untuk meneliti pengaruh PH air terhadap
ikan.
permasalahannya adalah:
1. PH air
Batasan masalah dalam penelitian karya tulis ilmiah ini adalah pengaruh
1.3 Hipotesis
3. Mengetahui sejauh mana ikan dapat hidup pada air dengan PH yang
berbeda
BAB 2
KAJIAN TEORI
2.1 PH Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui
sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%
permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di
Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di
kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan,
sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam objek-objek tersebut
bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di
atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air
Air adalah cairan yang terus-menerus bergerak dari satu tempat ke tempat yang
lain. Air adalah cairan yang unik karena cara molekulnya terikat menjadi satu (Olivia
N. Harahap, 1997:16). Air terdiri atas dua unsur, yaitu unsur Oksigen dan unsur
ikatan khusus disebut sebagai Ikatan Hidrogen. Ikatan ini menyebabkan molekul-
molekulnya bergabung bersama sehingga pada suhu kamar air akan berbentuk
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Air (diakses pada 19 November 2017)
4
5
komponen utama bagi semua makhluk hidup, dan merupakan kekuatan utama yang
secara konstan membentuk permukaan bumi. Air juga merupakan faktor penentu
dalam pengaturan iklim`di permukaan bumi untuk kebutuhan hidup manusia (Indarto,
2010:3).
Perairan bumi dipenuhi dengan kehidupan. Di lautan, semua ikan hidup di air.
Beberapa jenis mamalia seperti lumba-lumba dan ikan paus juga hidup di air. Hewan-
yang sebagian besar bukan makhluk yang hidup di dalam air juga memerlukan air
untuk kelangsungan hidup mereka. Tanpa air, makhluk hidup di daratan tidak mampu
bertahan lama. Karena itu, kehidupan di daratan juga tidak lepas dari air (Firman
Sujadi, 2008:6).
merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen yang menunjukkan suasana asam atau
basa suatu perairan. Faktor yang mempengaruhi PH suatu perairan adalah konsentrasi
karbondioksida dan senyawa yang bersifat asam. Kisaran PH adalah 1-14 dan angka 7
2
Khairuman, Pembenihan & Pembesaran Gurami secara Intensif. (Tanggerang : Agro Media Pustaka,
2005), hlm. 26.
6
elektrometrik. Pada prinsipnya aktivitas ion hidrogen di dalam air diukur secara
mv/PH unit pada suhu 25°C (Syarifuddin Djalil, 1993:64). Ada pula cara lain dengan
menggunakan kertas lakmus dan kalorimeter. Kedua cara tersebut walaupun kurang
teliti namun masih dapat digunakan dengan hasil yang memadai. Nilai PH suatu
perairan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti perubahan cuaca. Fenomena
M Gufran H. Kordi dan Andi Baso Tancung (2007:120) menyatakan, jika air
hujan merupakan air yang sadah dan terkandung beberapa unsur dan molekul, di
antaranya CO2, H2S, Fe, dan lain-lain. Unsur-unsur tersebut akan mempengaruhi air,
terutama PH. Selain itu, sumber air yang dekat dengan rawa dapat menyebabkan PH
air menjadi cukup asam, mengingat pembusukkan kadar zat organik yang berasal dari
akar-akar tanaman cukup tinggi. Dalam dunia kesehatan, air PH yang asam dapat
Keseimbangan nilai PH air secara alami dapat dipengaruhi oleh nilai alkalinitas
dan kesadahan air. Alkalinitas atau yang dikenal dengan total alkalinitas adalah
konsentrasi total unsur basa-basa yang terkandung di dalam air dan biasanya
dinyatakan dalam satuan mg/l yang setara dengan total CaCO3 atau total kesadahan
air. Dalam kondisi air yang basa (PH>7), ion bikarbonat akan membentuk ion
7
karbonat dan melepaskan ion hidrogen yang bersifat asam, sehingga keadaan PH air
kembali atau relatif menjadi netral. Sebaliknya, bila keadaan air terlalu asam (PH<7),
ion karbonat akan mengalami hidrolis menjadi ion bikaronat dan melepaskan
keseimbangannya.
Air yang baik adalah air yang seimbang (PH=7), tidak bersifat basa maupun
asam. Contoh air dengan kondisi yang demikian adalah air murni. Namun, tidak
semua air dalam PH yang netral, terutama air alami. Seperti yang dikemukakan oleh
berkisar antara 4-9. Sungguhpun demikian, air yang normal memiliki kisaran nilai PH
antara 6,5-8,5. Dalam kisaran PH tersebut, air cocok dipergunakan sebagai air minum
dan air pengisian akuarium. Bahkan, Totok Sutrisno (2010:74) menyatakan bahwa
2.2 Ikan
Ikan adalah hewan berdarah dingin, ciri khasnya adalah mempunyai tulang
belakang, insang dan sirip, dan terutama ikan sangat bergantung atas air sebagai
3
Andi Iqbal Burhanudin, Ikhtiologi, Ikan dan Segala Aspek Kehidupannya (Yogyakarta : Budi Utama,
2014), hlm. 2
8
Ikan mas termasuk jenis ikan thermophil yang mampu beradaptasi atau
toleran terhadap perubahan temperature air (lingkungan) antara 4°C -30°C. Ikan
ini telah berkembang di daerah subtropis di belahan bumu utara (Eropa) sampai
daratan tropis di belahan selatan (Asia). Ikan ini juga termasuk jenis ikan yang
Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan air tawar yang airnya
tidak terlalu dalam (kurang dari 1 meter) dan alirannya tidak terlalu deras, seperti
di pinggiran sungai atau danau. Sementara itu, larva ikan mas lebih menyukai
daerah perairan yang dangkal, tenang, dan terbuka (tidak ternaungi pohon-pohon
rindang). Setelah berukuran benih, ikan mas menyukai tingal di perairan yang
4
Abbas Siregar Djarijah, Pembenihan Ikan Mas. ( Yogyakarta : Kanisius, 2001), hlm. 11
5
Yadi Supriatna, Budidaya Ikan Mas di Kolam Air Hemat ( Jakarta : Agro Media Pustaka, 2013),
hlm.11
9
Bentuk tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak (compressed).
(protaktil).Di bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut. Di ujung dalam
mulut terdapat gigi kerongkongan (PHaryngeal teeth) yang tersusun dari tiga
baris gigi geraham. Hampir seluruh bagian tubuh ikan mas ditutupi sisik, kecuali
beberapa varietas yang memiliki sedikit sisik. Sisik ikan mas berukuran relative
keras dan bagian akhir (sirip ketiga dan keempat) bergerigi. Letak sirip punggung
mempunyai ciri seperti sirip punggung, yakni berjari keras dan bagian akhirnya
6
Khairuman dan Dodi Sudenda, Budidaya Ikan Mas secara Intensif. (Tanggerang : Agro Media
Pustaka, 2002), hlm. 7-8.
10
sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Superclass : Pisces
Class : Osteichthyes
Subclass : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Subordo : Cyprinoidea
Family : Cypridae
Subfamily : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Perubahan PH yang terjadi dapat mempengaruhi siklus kehidupan biota yang ada
di perairan termasuk ikan. Tidak semua mahluk bisa bertahan terhadap perubahan
nilai PH, untuk itu alam telah menyediakan mekanisme yang unik agar perubahan
tidak terjadi atau terjadi tetapi dengan cara perlahan (Sary, 2006).
rendah (sangat asam) atau sebaliknya terlalu tinggi (sangat basa). Setiap jenis ikan
akan memperlihatkan respon yang berbeda terhadap perubahan PH dan dampak yang
Organisme akuatik dapat hidup dalam suatu perairan yang mepunyai nilai PH
dengan kisaran toleransi antara asam lemah sampai asam lemah sampai basa lemah.
PH yang ideal bagi kehidupan organisme akuatik pada umumnya berkisar antara 7
sampai 8,5. Kondisi perairan yang bersifat asam maupun basa akan membahayakan
metabolisme dan respirasi. Disamping itu PH yang sangat rendah akan menyebabkan
mobilitas berbagai senyawa logam berat yang bersifat toksik semakin tinggi yang
memiliki PH berkisar antara 6-9. sebagian besar biota perairan sensitif terhadap
perubahan PH dan menyukai nilai PHsekitar 7-8,5 (Effendi, 2003 ). Nilai PH sangat
ChrysoPHyta umumnya pada kisaran PH 4,5-8,5 dan pada umumnya diatom pada
Usaha budi daya ikan di perairan akan berjalan dengan baik apabila air dengan
PH 6,5 sampai 9,0 dengan kisaran maksimal 7,5 sampai 8,7. PH air sangat
renik. Apabila perairan asam kurang produktif maka akan membunuh hewan
Pada suasana basa, jika pada PH tinggi kandungan oksigen terlarut akan
bertambah akibatnya konsumsi oksigen menaik dan nafsu makan akan berkurang.
berkurang akibatnya konsumsi oksigen menurun dan nafsu makan akan bertambah.
13
1.Apabila PH air <4,5 akan meracuni ikan budidaya karena pada PH tersebut air
bersifat racun.
2.Apabila PH air 5 sampai 6,5 ikan akan sensitif terhadap bakteri dan parasit
yang dibutuhkan berbeda-beda menurut jenis ikan dan fase kehidupan ikan. Biasanya
pada fase dini akan membutuhkan oksigen terlarut lebih banyak dari pada fase
lanjutan yang membutuhkan oksigen terlarut lebih rendah. Batas kritis ikan
perairan maupun bukan. Pada kehidupan perairan ada yang dapat hidup tanpa
oksigen,ada yang dapat hidup dengan oksigen terlarut hanya sebentar tapi
membutuhkan persediaan oksigen yang besar. Sebagian besar ikan dapat hidup
14
dengan oksigen terlarut yang rendah sekali tapi tidak dapat hidup tanpa oksigen
kehidupan jasad renik. Perairan asam akan kurang produktif, malah dapat membunuh
akan berkurang, sebagai akibatnya konsumsi oksigen menurun, aktivitas naik dan
selera makan akan berkurang. Hal ini sebaliknya terjadi pada suasana basa. Atas
dasar ini, maka usaha budidaya perairan akan berhasil baik dalam air dengan pH 6,5 –
9.0 dan kisaran optimal adalah ph 7,5 – 8,7 (Kordi dan Andi,2009).
7
https://www.m-science.net/pengaruh-PH-air-terhadap-ikan/ (Diakses tanggal 24 November 2017)
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Terdapat tiga variabel yang digunakan pada praktikum ini yaitu variabel kontrol,
variabel bebas, dan variabel terikat. Variabel kontrol dalam praktikum ini adalah
volume air, ukuran dan kondisi ikan, ukuran gelas dan waktu. Variabel bebas dalam
praktikum ini adalah perlakuan terhadap air (perbedaan PH). Variabel terikat dalam
praktikum ini adalah perilaku dan kelangsungan hidup ikan. Metode penelitian yang
ekor ikan mas yang berukuran sedang. Alat dan bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah wadah, kertas lakmus, air, cuka, detergen dan ikan mas
(Cyprinus carpio). Prosedur Kerja dalam praktikum ini adalah menyiapkan tiga buah
masing gelas dengan 600 mL air. Lalu mencampur air di gelas B dengan deterjen
sebanyak 5 gram dan mencampur air di gelas C dengan asam cuka 60 mL. Setelah itu
secara bersamaan lalu mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi pada ikan
selama 30 menit.
15
BAB 4
Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketingian 150-600 meter di atas
permukaan laut (dpl). Suhu ideal yang dapat membuat nyaman ikan ini yaitu antara
25-30°C. Meski demikian, ikan mas tergolong ikan yang mampu bertahan hidup
dalam air yang suhunya mengalami perubahan ekstrem, selama masih dalam kisaran
4-30°C. Walaupun tergolong ikan air tawar, ikan mas terkadang ditemukan di
peraiaran payau atau muara sungai yang berkadar garam 25-30%. Ikan mas dapat
Keasaman (PH) yang tidak optimal berakibat buruk karena dapat menyebabkan
ikan stress, mudah terserang penyakit, produktivitas dan pertumbuhan rendah. Batas
toleransi ikan terhadap PH adalah bervariasi tergantung suhu, kadar oksigen terlarut,
alkalinitas, adanya ion dan kation, serta siklus hidup organisme tersebut. Selain itu
kemampuan ikan untuk tumbuh dan bereproduksi. Nilai PH yang baik untuk benih
ikan mas berkisar antara 6 sampai 9. Pengaruh fluktuasi PH terhadap ikan tergantung
pada spesies, ukuran ikan, suhu, konsentrasi CO2 dan keberadaan logam berat seperti
besi. Selain itu, nilai PH mempengaruhi daya racun faktor kimia lain seperti amonia
16
17
pertumbuhan ikan terganggu karena pada PH rendah kandungan oksigen terlarut akan
Organisme akuatik dapat hidup dalam suatu perairan yang mepunyai nilai PH
dengan kisaran toleransi antara asam lemah sampai asam lemah sampai basa lemah.
Ikan mas dapat hidup di perairan dengan PH air berkisar 6 – 7. Kondisi perairan yang
senyawa logam berat yang bersifat toksik semakin tinggi yang tentunya akan
Organisme akuatik dapat hidup dalam suatu perairan yang mempunyai nilai PH
dengan kisaran toleransi antara asam lemah sampai basa lemah. Pengaruh pH
terhadap air adalah sangat besar, pH air terlalu rendah akan berasa pahit /asam,
sedangkan jika terlalu tinggi maka air akan berasa tidak enak (kental/licin). Untuk
ikan mas pH yang terlalu rendah atau tinggi akan menyebabkan ikan tersebut mati.
18
PH yang ideal bagi kehidupan organisme akuatik pada umumnya berkisar antara
7 sampai 8,5. Ikan mas dapat hidup di perairan dengan PH air berkisar 6 – 7. Kondisi
perairan yang bersifat asam maupun basa akan membahayakan kelangsungan hidup
seperti :
- Pertumbuhan terhambat
Dengan melihat kondisi ikan yang terganggu tersebut maka organisme pathogen
penyebab penyakit seperti jamur, bakteri, parasit, dan virus mempunyai kesempatan
untuk masuk dan menyerang ikan tersebut. Jika serangan organisme pathogen
tersebut tidak ditanggulangi atau tidak dicegah dengan baik maka ikan yang terkena
4.4 Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum ini disajikan dalam tabel sebagai berikut:
10 menit Kondisi ikan stabil. Insang pada ikan Kondisi ikan tidak
memudar.
20 menit Kondisi ikan stabil. Insang pada ikan mulai Ikan mati pada menit
mengelupas.
20
bergerak.
ke-44.
Berdasarkan data yang kami peroleh, gelas A ( air biasa), gelas B ( Air +
detergen 5 gram) dan gelas C ( air + asam cuka 60mL) mempunyai PH yang berbeda
kelangsungan hidup ikan. Dalam percobaan ini kami mengamati perubahan yang
Pada 10 menit pertama, keadaan ikan pada gelas A (air biasa) masih
normal(insang terbuka normal), pada gelas B( air + detergen 5 gram) kondisi insang
pada ikan terbuka lebar, sudah mulai melemah, warna kulit pudar, tidak bergerak
aktif. Sedangkan pada ikan yang ada di gelas C( air + asam cuka 60 mL), Kondisi
ikan tidak stabil, ikan bergerak aktif kemudian pingsan, sisik ikan mengelupas dan
warnanya memudar.
21
Untuk 10 menit kedua (waktu 20 menit), ikan pada gelas A masih bergerak
normal, kondisi ikan dalam gelas B semakin melemah, yaitu insang pada ikan mulai
mengeluarkan darah dan lendir, ikan tidak bergerak tetapi masih bernapas dan sisik
ikan mengelupas. Sedangkan ikan di gelas C pada menit ke-12 ikan mati dengan
normal seperti saat pertama kali di masukkan ke dalam gelas. Untuk ikan di gelas B
semakin parah, yaitu ikan sudah tidak bergerak lagi tetapi masih bernafas dan
insangnya masih mengeluarkan darah dan lendir. Kemudian pada menit ke-44 ikan di
gelas B mati.
Gambar 4.4. Posisi mati ikan mas yang dimasukan ke dalam air cuka
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Air sebagai lingkungan tempat hidup ikan harus mampu mendukung kehidupan
dan pertumbuhan ikan tersebut. Namun lingkungan tempat hidup ikan selalu
mengalami perubahan yang terjadi akibat cuaca, musim dan akibat yang dilakukan
manusia. Salah satunya adalah perubahan PH. Perubahan PH yang terjadi dapat
mempengaruhi kehidupan biota yang ada di perairan termasuk ikan. Kondisi perairan
yang bersifat asam maupun basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisme
Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketingian 150-600 meter di atas
permukaan laut (dpl). Suhu ideal untuk ikan ini yaitu antara 25-30°C. Ikan mas dapat
dengan kemampuan ikan untuk tumbuh dan bereproduksi Keasaman (PH) yang tidak
optimal berakibat buruk karena dapat menyebabkan ikan stress, mudah terserang
24
25
5.2 Saran
PH meter untuk mengukur PH air agar data yang dihasilkan lebih akurat. Melakukan
percobaan di macam-macam air yang memiliki PH yang berbeda agar data yang