Anda di halaman 1dari 40

PEMIJAHAN IKAN

Oleh:
Tim BIOPER FPK Universitas Riau
Pemijahan
Pemijahan: proses
a. Ikan betina mengeluarkan telur
b. Ikan jantan mengeluarkan sperma

Bertemu: sperma
dan telur

Pembuahan: sperma memasuki


telur/penetrasi
Pemijahan: secara eksternal

Ikan betina dan jantan


mengeluarkan gamet
(sperma & telur) ke
perairan dan bertemu di
air.
Pemijahan: proses reproduksi

Faktor:
a. Tempat
b. Waktu
c. Kondisi yang
menguntungkan untuk
diri dan keturunan ikan.

Kelangsungan hidup individu suatu spesies


Waktu pemijahan:
a. Sekali dalam setahun
b. Sekali seumur hidup ikan (ikan salmon)
c. Beberapa kali dalam setahun (ikan nila)
d. Beberapa kali dalam sebulan

Ikan teleostei (ovipar): pemijahan terjadi


penyatuan sel kelamin jantan (spermatozoa)
dengan sel kelamin betina (telur) diluar tubuh
kedua induk ikan fertilisasi eksternal
Ikan teleostei (ovipar):
a. Ikan mas koki (Carassius auratus)
b. Ikan motan (Thynnichthys polylepis)
c. Ikan kapiek (Barbodes schwanefeldi)
d. Ikan lele lokal(Clarias batrachus)
e. Ikan baung (Mystus nemurus)
f. Ikan selais (Ompok hypophthalmus)
g. Ikan sepat siam (Trichogaster pectoralis)
Ikan teleostei (vivipar): penyatuan sperma
dengan telur belangsung dalam tubuh induk ikan
betina fertilisasi internal.

Ikan teleostei (vivipar): family Poeciliidae,


Yeninsidae, Anablepidae, Goodidae:
a. Ikan seribu (Lebistes reticulatus)
b. Ikan plati coral (Xyphophorus maculatus)
c. Ikan guppy
Ikan elasmobranch (vivipar dan ovovivipar):
pertemuan spermatozoa dengan telur berlangsung
dalam tubuh induk ikan betina melahirkan
Anak.

Ikan vivipar: perkembangan embrio dalam


tubuh induk, mendapatkan makanan dari
induk, melalui plasenta, memiliki banyak
pili/trophonemata dengan pembuluh kapiler.

Ikan ovovivipar: embrio mendapatkan makanan


dari persediaan kuning telur, penyerapan
zat-zat dari uterus (susu uterin/embryotrophe)
Jumlah telur ikan vivipar dan ovovivipar terbatas
(fekunditas rendah).

Jumlah telur ikan ovipar banyak (fekunditas


tinggi) non parental care.

Kuning telur: cadangan makanan anak ikan


ketika berada dalam tubuh induk ikan
(ovovivipar dan ovipar).

Organ kopulasi (intromitten): memperlancar


masuknya spermatozoa kedalam oviduct
ikan betina proses reproduksi.
Ikan hiu jantan: clasper/myxopterygia sebagai
jari sirip perut sebelah kiri bermodifikasi
dan setelah pemijahan kembali seperti
semula.

Ikan pari jantan: pterygopod sebagai jari sirip


perut sebelah kiri yang bermodifikasi
selama pemijahan.

Ikan mosquito (Gambusia affinis) yang vivipar,


gonopodium yaitu modifikasi salah satu
jari sirip anal dimusim pemijahan.
Keberhasilan pembuahan telur dalam tubuh induk
ikan betina: alat berupa genital papila yang
membesar (pseudopennis).

Ikan Apogon embiris: urogenital papila dapat


ditonjolkan dan disentuhkan untuk menerima
spermatozoa dari ikan jantan.

Ikan Orthonopius taicis: oviduct dapat ditonjolkan


untuk menerima spermatozoa ketika kopulasi.

Ikan Embiotocidae: setelah kopulasi, spermatozoa


yang masuk dalam tubuh induk ikan betina
dapat bertahan hidup selama 6 bulan jika
tidak dibuahi.
Ikan elasmobran: ovari dan oviduct tidak
berpasangan.

Ikan Urolophus halleri: ovari dan oviduct sebelah


kanan mengkerut.

Ikan cucut: ovari dan oviduct sebelah kiri tidak


berfungsi.

Masa mengandung ikan elasmobran (ovovivipar):


ikan Myliobastius bovina 4 bulan, ikan Trygon
violacea 2 bulan, ikan Mustelus canius (vivipar) 10
bulan.
Ikan teleostei (ovipar):
a. Parental care: merawat dan melindungi
keturunan (ikan nila, gabus). Jumlah telur
terbatas
b. Non parental care: tidak perduli dengan
keturunan, hidup di daerah pelagis. Jumlah
telur dapat puluhan juta butir , seleksi alam.

Ikan yang hidup di 4 musim: pemijahan teratur


pada musim tertentu.
Ikan ovipar yang hidup di daerah tropis: pemijahan
pada musim hujan, bulan Oktober-Februari.
Strategi reproduksi

Tingkah laku/kebiasaan ikan yang mendukung


suksesnya reproduksi:
a. Saat memijah
b. Saat mengerami/mengingkubasi telur
c. Merawat anak.
Strategi reproduksi ( Balon, 1978 dalam Moyle & Cech,
1981):
I. Spesies ikan yang tidak menjaga/melindungi
telur dan anak.
a. Menempelkan telur pada substrat terbuka:
1. Pemijahan pada lapisan permukaan perairan
(pelagophil) : ikan yang bergerombol, ikan
Scrombridae, ikan Coregonus).

2. Pemijahan di dasar perairan:


- Pada batu-batuan dasar (Lithophil):
ikan Catostomidae, ikan Cyprinidae.
- Pada tanaman (Phytophil): ikan Carp, ikan pike
- Pada dasar berupa pasir (Psammophil)
b. Menyimpan telur
- Pada batuan di dasar perairan (Lithophil)
- Pada gua kecil di dasar perairan (Speleophil)
- Pada cangkang moluska di dasar (Ostracophil)
- Di dasar pantai (Aero-psammophil)
II. Menjaga/mengawal keturunan
a. Pada substrat yang dipilih:
- Lithophil
- Phytophil
- Aerophil
- Pelagophil

b. Pembuat sarang:
- Lithophil
- Psammophil
- Phytophil
- Aphrophil
- Speleophil
- Actinariophil
III. Pembawa keturunan
a.Pemelihara di luar tubuh
- Forehead breeder: membawa anak dikening/
bagian depan kepala ikan.
- Mouth breeder: membawa anak dalam rongga
mulut (ikan nila)
- Gill chamber breeder: membawa anak dalam
rongga insang.
- Skin breeder: membawa anak dikulit
- Pouch breeder: membawa anak dikantong
(kuda kaut)
b. Pemeliharaan dalam tubuh:
- Ovovivipar
- Vivipar
Strategi reproduksi ikan:
a. Memberi oksigen pada telur
b. Membangun sarang
c. Membangun sarang dari busa
d. Membersihkan telur
e. Menginkubasi telur dalam mulut
f. Menghalau predator
g.Menempatkan telur pada area terlindung
h. Menyerang predator
Masa pemijahan

a. Pemijahan berlangsung singkat: total


spawner (isochronal). Mengeluarkan gamet
secara serentak/sekaligus kedalam perairan.
Contoh: ikan patin (Pangasius pangasius).

b. Pemijahan dengan waktu yang panjang:


partial spawner (heterochronal):
mengeluarkan telur/anak secara bertahap.
Contoh: ikan plati coral (Xyphophorus
maculatus)
Rangsangan pemijahan

Rangsangan pemijahan: untuk melepaskan


gamet ke perairan.
- Ikan bitterling (Rhodeus amarus): cangkang
moluska.
- Ikan cyprinid : vegetasi air
- Ikan lamprey (Petromyzon marinus): batuan
di dasar perairan.
Rangsangan pemijahan:
a. Peningkatan level lapisan permukaan
perairan
b. Penurunan suhu perairan
c. Percikan air
d. Pheromon yang dikeluarkan oleh lawan jenis
ikan yang sedang memijah.

Terjadi saat ikan mulai beruraya.


Contoh: ikan patin (Pangasius pangasius).

Saat ikan membuat sarang.


Contoh: ikan laga (Betta splendens)
Masa pemijahan

Tujuan: mendorong individu ikan untuk


melepaskan gamet ke perairan
Ikan bitterling (Rhodeus amarus): cangkang
moluska di dasar perairan.
Tingkah laku pemijahan

Kegiatan reproduksi:
a. Pra pemijahan: tingkah laku sebelum
individu ikan memijah.
- Ikan patin sungai: beruraya dari laut ke
tempat pemijahan di hulu sungai. Induk
ikan jantan dan betina bersama-sama
melawan arus menuju ke tempat semula
ikan tersebut menetas.
- Induk jantan ikan laga, cupang, sepat
siam, sepat rawa: membuat sarang dari
busa yang diciptakan sendiri sebagi
tempat penyimpanan telur yang telah
dibuahi.
Tempat inkubasi telur hingga menetas dan
menghasilkan larva. Setelah sarang selesai
dibuat, induk ikan jantan merayu induk ikan
betina dengan memperagakan keindahan warna
tubuh, gerakan sirip ekor dan gerakan getaran
operculum.

- Ikan nila jantan:membuat sarang berupa


lubang berbentuk lingkarang sempurna di
dasar kolam berupa lumpur atau tanah.
- Ikan patin sungai: menggesekan perut pada
batu datar, atau induk ikan jantan dan betina
melompat bersama ke atas air di air terjun
sembari menggesekan perit sehingga
gamet terlepas ke air.
b. Pemijahan
c. Pasca pemijahan
- Ikan nila: menyimpan telur yang telah
dibuahi dan anaknya di dalam mulut induk.
- Ikan lele lokal jantan: menjaga sarang dan
menunggui telur yang telah dibuahi.
- Ikan laga jantan, cupang jantan, sepat rawa
jantan: menjaga telur yang sudah dibuahi dan
anaknya disekitar busa yang diciptakanya.
Dipengaruhi: sifat setiap spesies ikan.
 Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai