AKUAPONIK
Slide # 1
1. PENGERTIAN AKUAPONIK
A. Keterpaduan Akuakultur (melelihara ikan dengan sistem RAS) dengan Ponos (berasal dari kata
Bahasa Greek, yang berarti menanam tanaman di media air atau tanpa air. Atau keterpaduan
antara RAS dengan hidroponik
Akuakultur- juga dikenal dengan Budidaya ikan atau organiema air- menyangkut dengan
pembenihan, pembesaran dan pemanenan hewan dan tanaman di seua tipe perairan termask di
kolam, sungai, danau dan perairan laut.
Hidropomik- suatu metode menumbuhkan tanaman menggunakan Larutan nutrient-meniral di
dalam air – tanpa tanah.
APA Aquaponics:
Aquaculture + Hydroponics = aquaponics = akuaponik
Sistem produksi dari Kombinasi ikan dan tanaman hidroponik dalam suatu sistem
akuakulutur resirkulasi.
Slide # 2
2. BAGAIMANA AKUAPONIK BEKERJA
IKAN BAHAGIA
TANAMAN BAHAGIA
KITA MENDAPATKAN MAKANAN BERLEBIH
Slide # 3
3. MENGAPA DIANGGAP BERKELANJUTAN DAN TERPADU
4, MENGAPA AKAPONIK?
Menggunakan sedikit air, Uses a fraction of the water, about 10% of soil growing
Tidak perlu membeli, menyiman dan melakukan pemupukan-No need to purchase, store and apply
fertilizer
Tidak ada penyakit yang berasa dari tanah- tidak ada pengolahan tanah, tidak ada hama- No soil-
borne diseases, no tilling, no weeds
Mememelihara dua produk secara bersamaan- Grow two food products together, protein and
produce
Padat tebar tinggi- produksi tinggi- High fish stocking density, high crop yield
Tidak ada limbah- semua limah dimanfaatkan No waste – hydroponics waste solution,
aquaculture waste fish solids – aquaponics all waste is used
Tdak ada pestisida atau kerbisida, hanya pupuk berasal dari ikan- No pesticides or herbicides, only
fish fertilizer
Kemanan pangan- memelihara makan sendiri- sepanjang tahun, di dalam dan luar ruangan--Food
security, grow your own food, indoors, year-round
Bisa dilakukan di tampat tandus atau tempat mutu tanah buruk- Works in draught or places with
poor soil quality
SLIDE # 4,
5. PERBANDINGAN PENGGUNAAN AIR DARI SISTEM AKUAKULTUR
6. KOMPONEN AQUAPONIK
Bak Ikan
Bak / media tanaman
Pompa air
Pompa aerasi
Pipa irigasi
Ikan dan tanaman
Saringan (pilihan)
Pemasan air (pilihan)
Cahaya (pilihan)
Slide # 5
6.1 BAK IKAN
Bak ikan ukuran kecil
Akuarium
Barel (drum plastic)
Ember
PASTIKAN BAHWA SEMUA KOMPONEN SISTEM AKUAPONIK AMAN BAGI IKAN DAN MANUSIA
Slide # 6
Desain sistem akuaponik
Saaat ini ada beberapa desaian sistem akuaponik. Desain didasarkan pada sistem hydroponic dimana
perbedaaannya terletak asal sumber air bak ikan, apakah langsung dari bak tanaman atau melalui
penyaringan
Sistem media
Bak tanaman terlbih dahulu dilihat apakah memakai media atau tidak. Pada sistem ini bak
tanaman (hydiponik) diisi dengan media sebagai tmpat tumbuh tanaman.
Hal ini menjadi sangat penting dalam sistem akuaponik, karena keberadaan media dimana akar
tanaman tumbuh dapat meniadakan bak terpisah dan bak biofilter.
Limbah dan padatan (solid) yan berasal dari bak ikan terperangkap dalam media dan diproses oleh
komunitas bakteri yang berkembang dalam media bak tanaman—beraksi sebagaii biofilter .
Kalau sistem tidak menggunakan media dan akar tanaman langsng berada dalam air, maka
kemudian bak filter mekanis dan bak biofilter diperlukan untuk mengembalikan mutu air pada
levek aman sebelum masuk ke bak ikan.
Beberapa jenis media yang banyak digunakan dalam bak tanaman adalah:
o Garavel (batu krikil)
o Hydroton
o Lava rock (Rock wool)
o Packing foam
o Sponges
o Ferilite
o Vermivulite
ba
Slide # 7
Kelebihan sistem media Kekurangan sistem media
o Bekerja dengan samgat baik bagi kebanyakan o Dapat terbentuk zona an-aerob
penghobi akuaponik o Perlu pembersihan (atau mebbunakan worm-
o Mudah mendapatkan dan membangun cacing)
o Dapat menanam berbagai jenis tanaman
daam satu sistem (bak)
Sllde # 9
Sistem Rakit apung (Floating Raft System)
System akuaponik lain yang memiliki potensi besar dalam skala komersial adalah sistem Rakit
terapung..
Dalam sistem ini tanaman ditanam pada rakit styrifoam terapung.
Rakit memiliki lobang-lobang kecil dimana tanaman diletakkan dalam pot-pot berlubang (net pot).
Akar tanaman bebas berada dalam air dimana nutrien dapat diserap.
Perbedaan utama antara sistem rakit dengan NFT dan sistem media adalah terletak pada jumlah air
yang digunakan.
Level air dibawah rakit berkisar antara 25- 50 cm dan dengan demikian volume air pada sistem rakit
sekitar 4 kali lebih banyak dari sistem yang lain.
Volume air yang tinggi ini menghasilkan kadar nutrien menjadi rendah, sehingga diperlukan feeding
rate tinggi.
Bakteri berkembang di permukaan dasar rakit, tetapi umumnya, saringan biologis dibuat terpisah.
Disamping itu akar tenaman terekspos terhadap beberapa organisme berbahaya, sehingga dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Slide # 10
SISTEM Vertical Grow Tower (VGT - Menara)
Keuntungan dari sistem akuaponik VGT adalah dapat memiliki tanaman tumbuh berlapis-lapis ke
atas. Dengan menanam tanaman searaca vertical (tower) dapat memproduksi dua kali lipat
dibandingkan dengan sis tem hidroponik biasa denga luas area yang sama
Model DFT (Deep Flow Technique)
Model DFT (Deep Flow Technique) atau disebut juga dengan model tunggal memiliki cara kerja seperti :
mengalirkan air dari kolam ke pipa yang menjadi tempat netpot dengan ketinggian 4 hingga 6 cm dan air
akan mengalir kembali menuju kolam. Dengan ukuran kolam 1 x 5 meter bisa menampung sebanyak
2.500 ekor ikan dan 200 lubang tanam. Prakiraan biaya yang dibutuhkan adalah 3 hingga 4 juta
menggunakan kolam terbuat dari terpal.
Slide # 11
INPUT DAN OUT DARI BAK IKAN
INPUT : PAKAN, OKSIGEN DAN AIR
OUT PUT : URINE (AIR), AMMONIA, CARBONDIOKSIDA, FECES, SISA PAKAN
Siklus Resirkulasi Air
Bak ikan >>> Saringan Mekanis>>> Biofilter>>> Aerasi/oksigenasi
Slide # 12
6.2 IKAN
Secara garis besar kebutuhan ikan untuk akuaponik harus memenuhi kriteria sebagai berikut, yaitu:
Memproduksi amonia dalam jumlah banyak
Survival rate cukup tinggi, ikannya bersifat bandel (nggak cemen dan mudah mati)
Rakus, agar bisa mengejar kebutuhan pada poin pertama
Jenis Ikan Air Tawar untuk Akuaponik
Dan Ikan Yang Tidak Dapat Dimakan Adalah Ikan Hias (Ikan akuarium). Semua ikan Hias Bisa dijadikan
sebagai ikan peliharaan untuk sistem akuaponik. Baik yang dipelihara di akuarium, di kolam terpal
ataupun di kolam Tembok.
Slide # 13
6.3 Bakteri
50% dari limbah ikan (fish waste) adalah dalam bentuk ammonia yang dilepaskan melalui urin, bahan
padatan fecal dan melalui insang
Bakteri mengkonsumsi limbah ikan, tanaman yang sudah busuk dan pakan sisa (tidak dimakan)
Bakteri Nitrosomonas mengubah Ammonia (NH3 atau NH4+) menjadi Nitrit (NO2)- Nitrit beracun bagi
ikan
Bakteri Nitrobacter mengubah Nitrit (NO2-) menjadi nitrat (NO3-) – Nitrat adalah sumber nutrisi
utama tanaman
Nitrogen adalah bahan (unsur kimia) yang baik- relative aman untuk ikan dan sangat baik bagi
pertumbuhan tanaman.
MEMPERTAHANKAN BAKTERI
Pertahankan pH yang optimum 7-8
Suhu air yang terbaik yang ideal 28-30OC
Jangan ada pestisida, algasida, klorin, klorimin, agen pembersih atau zat kimia lainnya
Dimulai dengan siklus tanpa ikan atau siklus dengan ikan (fish cycling)
Slide # 14
MEMULAI PROSES NITRIFIKASI (Start-up nitrifikasi)
Proses cycling merupakan hal pertama yang harus diperhatikan untuk memulai sistem akuaponik.
Cycling adalah proses untuk membangun populasi bakteri yang dapat menguntungkan pada sistem
akuaponik.
Pada suatu sistem baru di mana belum adanya bakteri atau masih dalam jumlah sedikit jika langsung
digunakan dapat membahayakan ikan yang akan dibudidayakan.
Bakteri ini akan berguna mengubah unsur amonia yang berasal dari kotoran ikan menjadi nitrat nutrisi
yang berguna untuk pertumbuhan tanaman.
Proses start-up dapat dilakukan dengan 3 cara.
Cara pertama
melakukan start-up dengan menggunakan ikan. Pada proses start-up tidak diperbolehkan untuk
menaruh seluruh ikan. Ikan yang ditaruh hanyalah sebagian dan yang memiliki daya tahan tinggi
seperti ikan nila.
Proses nitrifikasi dengan menggunakan cara ini terbilang cukup lama sekitar tiga bulan. Selama
proses start-up berlangsung Anda harus melakukan pengukuran amonia, nitrit, dan nitrat rutin
setiap hari hingga proses nitrifikasi selesai.
Cara kedua
melakukan proses start-up dengan menggunakan bubuk amonia. Pada dasarnya proses kedua
sama dengan proses satu. Bedanya, pada proses ini tidak menggunakan kotoran ikan langsung,
tetapi menggunakan bahan-bahan lain yang mengandung amonia. Keuntungan dari proses ini
adalah tidak adanya risiko ikan yang akan mati.
Cara ketiga
adalah dengan menggunakan start-up dengan donor. Proses ini merupakan proses start-
up tercepat dengan inoculate. Pada dasarnya inoculate merupakan tindakan memasukkan bakteri
menguntungkan ke dalam sistem sehingga perkembangan bakteri akan lebih cepat jika
dibandingkan dengan menghadirkan bakteri dari proses amonia.
Bakteri tersebut bisa berasal dari bakteri starter yang dapat dijumpai atau dijual di toko-toko
dalam bentuk kemasan ataupun menggunakan air yang berasal dari sistem akuaponik yang sudah
berjalan.
Penggunaan cara yang ketiga ini bisa dikatakan lebih aman jika dibandingkan dengan cara pertama
dan kedua. Ini karena media yang digunakan tidak membahayakan ikan dan tanaman yang akan
dibudidaya. Bahkan, dengan penggunaan cara inoculate yang lebih banyak akan semakin baik. Hal
yang harus diperhatikan adalah sumber air atau media yang digunakan berasal dari sistem yang
sehat.
Slide # 15
6.3 TANAMAN
Tanaman yang cocok untuk sistem akuaponik bergantung dan model hidroponik yang kita pakai.
Tanaman yang menyukai air cocok ditanam pada sistem akuaponik floating raft dan NFT.
Hampir semua tanaman yang bisa ditanam di tanah bisa ditanam dalam sistem akuaponik media
based
Kangkung
Kangkung termasuk tanaman yang biasa
diaplikasikan dalam sistem akuaponik karena
terdapat beberapa kelebihan, yaitu sebagai berikut:
Sangat mudah dibudidayakan Memiliki
perakaran yang tidak terlalu kuat.
Dalam pemeliharaannya memerlukan air
secara terus menerus.
Lebih menyukai tempat terbuka, tetapi tidak
terlalu terik.
Tanaman ini tumbuh cepat dan memberikan
hasil dalam waktu 25-30 hari.
Bayam
Ada dua jenis bayam yang bisa ditanam,
yaitu bayam merah dan bayam hijau.
Cocok dibudidayakan di dataran rendah
maupun dataran tinggi.
Memerlukan sinar matahari sepanjang hari.
Umur panen 20-25 hari sejak pembibitan
atau persemaian.
Selada
Dapat tumbuh di iklim panas meskipun
pertumbuhannya tidak sebaik apabila
ditanam pada daerah beriklim sejuk.
Sudah bisa dipanen pada umur 30-35 hari
setelah persemaian.
Tanda selada siap panen adalah jika daun
bawahnya sudah hampir menyentuh media.
Bisa juga dengan mencoba rasanya seperti
segar dan renyah, berarti sudah siap panen.
Jika terlambat dipanen, rasanya akan pahit
Lide # 16
Kailan
Kailan berdaun tebal, datar, mengilap,
dengan batang tebal.
Waktu panen 50-70 hari.
Tomat
Tomat dapat dibudidayakan secara
akuaponik dengan sistem irigasi tetes.
Mudah ditanam dan tumbuh pada iklim
yang cukup panas.
Tomat disemai pada media hingga usia
kurang lebih dua minggu atau sudah
tumbuh daun sejati.
Tomat dapat dipanen pada umur 65-70 hari
sejak persemaian, tergantung varietas.
Slide # 17
Pakcoy
Tampilannya sangat mirip dengan sawi Jika
sawi batangnya lebih ramping dan
memanjang, pakcoy memiliki batang yang
lebih besar dan pendek, serta struktur
daunnya lebar.
Dapat dipanen 25-30 hari setelah semai.
Ciri-ciri pakcoy yang sudah bisa dipanen
adalah daunnya berbentuk oval melebar,
tangkai daunnya berwarna hijau cerah, dan
bentuknya relatif pendek
Cabai
Mudah ditanam dan tumbuh pada iklim
yang cukup panas.
Jarak tanam tidak terlalu rapat agar
mengurangi serangan hama penyakit.
Bibit tanaman cabai dapat diperoleh dengan
menyemai biji yang berasal dari cabai segar,
selanjutnya jika bibit sudah tumbuh, bibit
dapat dipindahkan pada media tanam
akuaponik yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
Pada musim kemarau, cabai ditanam agak
rapat.
Pada musim hujan, cabai mudah terserang
penyakit jamur jika ditanam terlalu rapat.
Cabai sangat membutuhkan sinar matahari.
Slide # 18
MENGAPA TANAMAN SUKA AKUAPONIK? (
Nutrisi secara terus menerus (konstan) tersedia
Air hangat terus merendami akar tanaman
Tidak perlu mencari air atau makanan
Usaha yang diperlukan untuk mengeluarkan akar kecil/sedikit
Semua energi dipakai untuk pertumbuhan
Tiak perlu berkompetisi dengan tanaman lain
Slide # 19
7. CEKLIS (Tahap) UNTUK MEMULAI SISTEM AKUAPONIK
Putuskan tipe dan ukuran sistem akuaponik yang akan dibangun atau dioperasikan
Gambar desain, cari tahu dimana untuk memperoleh bahan dan komponen akuaponik
Beli dan rakit komponen-komponen yang diperlukan
Mulai menaman tanaman dari biji atau dari yang sudah siap tanam
Isi sistem dengan air dan sirkulasikan paling tidak selama 1 minggu
Tambahkan tanaman dalan sistem dan perhatikan pertumbuhannya
Jika menggunakan sycling bakteri (tanpa ikan) mulailah lakukan proses nitrifikasi
Tambahkan ikan ke sistem sekitar 20% dari padat tebar.
Monitor mutu air, kemudian ganti air separoh dengan air baru
Pertahankan sistem.
Slide # 20
8. PERHITUNGAN SISTEM MEDIA
Perbandingan (ratio) bak tanaman dengan bak ikan yang idea adalah 2 : 1. Bisa meningkat mejadi
3:1 atau turun 1:1
Kedalaman bak tanaman menggunakan sistem media adalah 30 cm
Bagaimana menghitung volumenya?
Tentukan volume (m-kubik) bak tanaman dan bak ikan (panjang x lebar x tinggi)
Konversikan menjadi satuan Liter dengan mengalikan m-kubik x 1000
1 m-kubik = 1000 Liter
Contoh perhitungan
Anda memiliki bak ikan vlume 200 liter. Bagaimana menghitung ukuran bak tanaman dengan
mengunakan ratio 2:1
Volume bak tanaman dengan ratio 2:1 adalah 2 x 200, = 400 liter atau 0.4 m-kubik
Asumsi kedalaman ideal bak tanaman adalah 0.30 m . Maka ukuran 1 buah bak tanaman adalah
1 x 1.3 m.
Dijadikan 2 buah masing-masing 1 x 0,65 m
Jika kedalaman air nya 15 cm. Anda dapat menambah bak tanaman 2 x lipat sebanyak 4 buah masing-
masing berukuran 1 x 0,65 cm.
Slide # 21
Densitas Ikan
Pemberian Pakan
Ukuran Pompa
Sebagai acuan umum, pompa air untk aquaponik sebaiknya mampu menirkulasi ke seluruh siste
dalam waktu 2 jam,
Jadi, jika sistem akuaponik anda menggunakan 200 gallon (1 galllon = 3.78 L)m sehingga pompa harus
mampumemompa air seanyak 200 gallon per 2 jam atau 100 gallon per jam. Jadi anda memerlukan
pompa berukuran paling kran 100 GPH
Slide # 22
Berikui contoh praktek Akuaponik Model DFT (Deep Flow Technique)
Model DFT (Deep Flow Technique) atau disebut juga dengan model tunggal memiliki cara kerja seperti
berikut : mengalirkan air dari kolam (bak) ke pipa yang menjadi tempat netpot dengan ketinggian 4
hingga 6 cm dan air akan mengalir kembali menuju kolam. Dengan ukuran kolam 1 x 5 meter bisa
menampung sebanyak 2.500 ekor ikan dan 200 lubang tanam. Prakiraan biaya yang dibutuhkan
adalah 3 hingga 4 juta menggunakan kolam terbuat dari terpal.
Model DFT menjadi pilihan utama karena dianggap paling menguntungkan. Kelebihan yang dimiliki
dari model DFT diantaranya adalah dengan menggunakan luasan lahan yang sama dapat menghasilkan
hasil panen tanaman dan perikanan dengan jumlah lebih besar dan biaya instalasi yang cenderung
lebih murah. Berikut adalah penjelasan tentang aquaponik dengan sistem DFT:
Slide # 23
Sistem pada Aquaponik DFT
Salah satu model aquaponik yang bisa Anda buat di rumah adalah model DFT (Deep Flow Technique), cara
kerja sistem ini meliputi dua hal yaitu:
1. Sistem pada Budidaya ikan
Kotoran yang dihasilkan ikan merupakan unsur organik, apabila jumlahnya terlalu banyak akan
membahayakan kelangsungan hidup ikan itu sendiri. Oleh karena itu perlu adanya pembersihan. Kolam
dibersihkan dengan mengalirkan air dari kolam ke budidaya tanaman dengan menggunakan pompa air.
Air dalam kolam menjadi bersih kembali karena air yang mengandung banyak nutrisi tersebut telah
diserap tanaman.
2. Sistem pada Tanaman
Tanaman ditempatkan pada netpot dan lubang-lubang tanam, pada penampung air di kolam, air dialirkan
dengan ketinggian 4 hingga 6 cm, sehingga memudahkan nutrisi dalam air diserap tanaman karena unsur
organik dari dasar kolam bisa disalurkan ke tanaman dengan baik.
Slde # 24
Cara Membuat Aquaponik Model DFT (Deep Flow Technique)
1. Cara Menanam Sayur Aquaponic
Pertama tama buatlah kolamnya lalu isi dengan air hingga ketinggian 1 m setelah itu anda bisa mulai
melubangi paralon untuk lubang tanamnya dengan jarak antar lubang sekitar 30 cm. Lubang pori-pori
dibagian bawah paralon dibuat. Media pengganti tanah dimasukan kedalam paralon. Pasang net pot
(gelas plastik) pada setiap lubang tanam pada paralon.
2. Memasang Pompa Air Nutrisi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa nutrisi tanaman sebagian besar akan disuplai dari
air kolam yang mengandung banyak zat sisa. Dan untuk mengalirkan air kolam menuju paralon
diatasnya, maka kita membutuhkn pompa air dan selang. Cara memasangnya ialah dengan emasang
selang melewati setiap lubang tanaman diatas paralon kemudian dibuat lubang-lubang menggunakan
jarum pada selang yang berada tepat diatas setiap lubang tanam sehingga nantinya air kolam yang
dipompa akan mengucur ke tanaman. Perlu diingat agar tidak menggantung selang terlalu tinggi iatas
paralon melainkan seperti menempelkannya saja diatas peralon sehingga nanti jika tanaman sudah
besar air siraman kolam tidak mengenai daun tanaman sayur melainkan langsung mengenai pangkal
tanaman sayur.
3. Menaburkan Bibit Ikan dalam Kolam
Pertama-tama air kolamnya harus diberi nutrisi terlebih dahulu. Beri 1-2 ons NPK 16-16-16 lalu juga
disiram 1 Liter EM4 pada kolam yang banyak dijual ditoko pertanian. Ini untuk merangsang zat renik
dalam kolam serta menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen dalam air kolam. Untuk ukuran
kolam seperti yang disebutkan diatas, maka anda bisa menaburkan sekitar 1500 ekor ikan nila atau
ikan emas dan hanya sekitar 1000 ikan gurame. Anda bebas untuk memilih hendak memelihara ikan
air tawar yang mana.
4. Menyiapkan Bibit Sayur
Ada berbagai macam pilihan sayuran yang bisa anda tanam dengan metode aquaponic terutama dari
jenis sayuran hijau seperti sawi, kubis, bayam, kangkung, cesin dll. Bibit sayuran bisa anda peroleh
dengan membeli di toko pertanian. Biasanya berupa bijinya. Biji tersebut tak perlu disemai
menggunakan pot melainkan langsung anda taburkan kesetiap lubang tanam (netpot). Untuk biji
berukuran kecil tidak usah dikubur sedangkan biji yang agak besar bisa anda taburi tanah agar akarnya
nanti kuat.
Slide #25
5. Pemberian Pakan Ikan
Ikan dalam kolam diberi pakan dengan teratur sesuai dengan jenis ikan yang anda pelihara. Nanti anada
harus memperkirangan jumlah pakan yang diberikan berdasarkan usia dan ukuran tubuh ikan yang and
pelihara. Otomatis semakin besar ukuran tubuh ikannya maka semakin banyak jumlah pakan yang harus
anda berikan. Jika anda ingin lebih hemat pengeluaran pakan ikannya, maka anda harus bisa membuat
pakan ikan alternatif seperti cacing tanah rubelus.
6. Pempukan Tanaman Sayur Aquaponic
Pada metode bertanam dengan cara menanam sayur aquaponic, sebenarnya pupuk utamanya akan
diperoleh dari peompaan air kolam yang mengandung banyak zat sisa pencernaan ikan. Namun jika umur
ikan masih muda, maka jumlah kotoran yang dihasilkan masihlah sedikit. Untuk itu anda bisa
menyiasatinya dengan memberikan pupuk organik cair dengan cara mengkocorkannya di pangkal
tanaman sayur yang anda tanam di paralon. Itu akan menyuplai pupuk sementara bagi tanaman hingga
kandungan zat sisa di air kolam sudah cukup banyak. Setelah air kolam kaya akan zat sisa maka anda bisa
mulai memompakan air dari kolam ke setiap tanaman. Ingat bahwa jika anda terus menyirami dengan
metode aquaponic ini otomatis kuantitas air kolam akan berkurang, jadi anda juga perlu
mengisi/menambah air dalam kolam menggunakan air baru.
7. Penanggulangan Hama dan Penyakit Sayuran Aquaponic
Sebenarnya jika anda hanya menanam dalam skala pekarangan rumah maka pengendalian hama akan
jauh lebih mudah. Namun jika anda menanam di area luas dan terbuka maka masih ada kemungkinan
serangan hama seperti ulat grayak, kutu daun, dan berbagai hama serangga lainnya. Namun ancaman
paling utama sebenarnya adalah serangan bakteri patogen yang bisa jadi malah berasal dari air kolam ikan
itu sendiri. Gejala serangan bakteri ialah tanaman layu dan segera mati membusuk. Untuk
menanggulanginya, maka tanaman yang terserang harus segera disemprot sekaligus dikocor bakterisida.
Lalu anda bisa menambahkan EM4 pada air kolam guna menekan pertumbuhan bakteri patogen.
Kocorkan juga EM4 pada tiap pangkal tanaman untuk pencegahan. Sedangkan untuk serangan hama
serangga maka dapat anda atasi dengan insektisida spektrum luas.
8. Pemanenan Sayur Aquaponic
Untuk beberapa jenis sayuran seperti kangkung, bayam dan sawi yang memiliki pertumbuhan pesat maka
anda sudah bisa mulai memanen daunnya sebelum panen ikan. Keuntungan teknik ini ialah anda bisa
melakukan dua panen sekaligus nantinya yakni panen sayur dan panen ikan.