Anda di halaman 1dari 21

BAHAN KULIAH DDA 14, 31 DESEMBER 2020

AKUAPONIK
Slide # 1
1. PENGERTIAN AKUAPONIK

A. Keterpaduan Akuakultur (melelihara ikan dengan sistem RAS) dengan Ponos (berasal dari kata
Bahasa Greek, yang berarti menanam tanaman di media air atau tanpa air. Atau keterpaduan
antara RAS dengan hidroponik

B. Suatu sistem produksi akuakultur intensif/superitensif memelihara ikan bersama tanaman


(Sayuran)

 Akuakultur- juga dikenal dengan Budidaya ikan atau organiema air- menyangkut dengan
pembenihan, pembesaran dan pemanenan hewan dan tanaman di seua tipe perairan termask di
kolam, sungai, danau dan perairan laut.
 Hidropomik- suatu metode menumbuhkan tanaman menggunakan Larutan nutrient-meniral di
dalam air – tanpa tanah.
 APA Aquaponics:
Aquaculture + Hydroponics = aquaponics = akuaponik

Sistem produksi dari Kombinasi ikan dan tanaman hidroponik dalam suatu sistem
akuakulutur resirkulasi.

Slide # 2
2. BAGAIMANA AKUAPONIK BEKERJA

1) Ikan dipelihara dalam sebuah bak


2) Air dari bak ikan dipompa ke bak tanaman
3) Bakteri mengganti atau mengubah ammonia dan nitrit menjadi nitrat
4) Tanaman menyerap air yang kaya nutrient
5) Air tersaring di kembaikan ke bak ikan, Bersih

IKAN BAHAGIA
TANAMAN BAHAGIA
KITA MENDAPATKAN MAKANAN BERLEBIH
Slide # 3
3. MENGAPA DIANGGAP BERKELANJUTAN DAN TERPADU

 LIMBAH (KOTORAN DAN SISA PAKAN) DIGUNAKAN UNTUK MAKANAN TANAMAN


 Ikan dan tanaman menciptakan suatu polikultur memproduksi dua produk
 Air digunakan atau dimanfaatkan kembali dalam suatu sistem re-sirkulasi
 Produksi makanan masayarat local, menigkatkan ekonomi local dan mengurangi transportasi
makanan
 Pupuk organik berkelanjutan (ikan dan sayur organic)

4, MENGAPA AKAPONIK?

 Menggunakan sedikit air, Uses a fraction of the water, about 10% of soil growing 
 Tidak perlu membeli, menyiman dan melakukan pemupukan-No need to purchase, store and apply
fertilizer 
 Tidak ada penyakit yang berasa dari tanah- tidak ada pengolahan tanah, tidak ada hama- No soil-
borne diseases, no tilling, no weeds 
 Mememelihara dua produk secara bersamaan- Grow two food products together, protein and
produce 
 Padat tebar tinggi- produksi tinggi- High fish stocking density, high crop yield 
 Tidak ada limbah- semua limah dimanfaatkan No waste – hydroponics waste solution,
aquaculture waste fish solids – aquaponics all waste is used 
 Tdak ada pestisida atau kerbisida, hanya pupuk berasal dari ikan- No pesticides or herbicides, only
fish fertilizer 
 Kemanan pangan- memelihara makan sendiri- sepanjang tahun, di dalam dan luar ruangan--Food
security, grow your own food, indoors, year-round 
 Bisa dilakukan di tampat tandus atau tempat mutu tanah buruk- Works in draught or places with
poor soil quality

SLIDE # 4,
5. PERBANDINGAN PENGGUNAAN AIR DARI SISTEM AKUAKULTUR

Tipe akuakultur Volume air (L) per kg ikan


 Net Pen sistem terbuka Tidak terbatas (invinite)
 Raceway atau bak non-reseirkulasi 19.000 - 38.000
 Kolam non-resirkulasi 1.900 – 3.800
 RAS 19 - 38
 Akuaponik 1.9 - 3.8

6. KOMPONEN AQUAPONIK
 Bak Ikan
 Bak / media tanaman
 Pompa air
 Pompa aerasi
 Pipa irigasi
 Ikan dan tanaman
 Saringan (pilihan)
 Pemasan air (pilihan)
 Cahaya (pilihan)

Slide # 5
6.1 BAK IKAN
Bak ikan ukuran kecil
 Akuarium
 Barel (drum plastic)
 Ember

Bak ikan ukuran sedang


 Bak plastic, baja atau fiber
 Bak mandi (bath tube)
 Buat sndiri dari bahan yang ada diksekitar
(kayu, bamboo, dilapisi denan plastic, canvas

Bak ikan ukuran besar


 Kolam
 Bak fiber ukuran besar
 Kolam beton
 Bak beton

Bahan-bahan yang aman untuk bak ikan

PASTIKAN BAHWA SEMUA KOMPONEN SISTEM AKUAPONIK AMAN BAGI IKAN DAN MANUSIA

 Polypropylen SPB berlabel PP (gambar segitiga di dalamnya bertulis angka 5)


 High Density Polyethylene – berlabel HDPE ( gabar segitiga bertulis angka 2)
 High Impact ABS (hydroponic Grow Tray)
 Barel baja anti karat (Stainless Steel Barrel)
 EPDM atau kanvas PVC (poly vinyl chloride)
 Bak fiberglass
 Pipa PVC

Jangan gunakan copper (bahan tembaga- toksik bagi ikan

Slide # 6
Desain sistem akuaponik
Saaat ini ada beberapa desaian sistem akuaponik. Desain didasarkan pada sistem hydroponic dimana
perbedaaannya terletak asal sumber air bak ikan, apakah langsung dari bak tanaman atau melalui
penyaringan

Sistem media
 Bak tanaman terlbih dahulu dilihat apakah memakai media atau tidak. Pada sistem ini bak
tanaman (hydiponik) diisi dengan media sebagai tmpat tumbuh tanaman.
 Hal ini menjadi sangat penting dalam sistem akuaponik, karena keberadaan media dimana akar
tanaman tumbuh dapat meniadakan bak terpisah dan bak biofilter.
 Limbah dan padatan (solid) yan berasal dari bak ikan terperangkap dalam media dan diproses oleh
komunitas bakteri yang berkembang dalam media bak tanaman—beraksi sebagaii biofilter .
 Kalau sistem tidak menggunakan media dan akar tanaman langsng berada dalam air, maka
kemudian bak filter mekanis dan bak biofilter diperlukan untuk mengembalikan mutu air pada
levek aman sebelum masuk ke bak ikan.
 Beberapa jenis media yang banyak digunakan dalam bak tanaman adalah:
o Garavel (batu krikil)
o Hydroton
o Lava rock (Rock wool)
o Packing foam
o Sponges
o Ferilite
o Vermivulite

ba

Slide # 7
Kelebihan sistem media Kekurangan sistem media

o Bekerja dengan samgat baik bagi kebanyakan o Dapat terbentuk zona an-aerob
penghobi akuaponik o Perlu pembersihan (atau mebbunakan worm-
o Mudah mendapatkan dan membangun cacing)
o Dapat menanam berbagai jenis tanaman
daam satu sistem (bak)

Beberapa contoh akuaonik sistem media


Slide #8
Sistem flood dan drain
 Didalam sistem Flood nd drain (sistem basah
dan kering) ini, akar tanaman berada dalam
larutan mengandung nutrien yang statis
(tidak mengalir) untuk beberapa jam pada
waktu tertentu sebelum larutan di alirkan
kembali, dan ini dapat dilakukan beberapa
kali dalam sehari.
 Teknik ini dapat digunakan tanpa melihat
apakah media digunakan dalam sistem atau
tidak, dan akar tanaman sepenuhnya berada
dalam air atau sebagian, dan sebagian lagi
berada di udara.
Sistem Flood and drain ini dipakai karena lebih
simpel, andal dan nyaman

Sistem Teknik Nutrient film (NFT)
 Akuaponik sistem Teknik nutrient film terdiri dari: akar dari tanaman yang terekspos (terdedah)
pada lapisan tipis (film) air ber-nutrien yang mengalir di sepanjang wadah tanaman (biasaya pipa PVC).
 Idenya adalah bahwa aliran air yang dangkal hanya mencapai di bagian dasar lapisan tipis akar
tanaman di dalam wadah, sedangkan bagian akar yang lain terdedah di udara, sehingga dapat
menerima suplai oksigen dengan cukup.
 Kemiringan saluran (pipa), panjang, dan kecepatan aliran (flow rate) harus dihitung untuk memastikan
tanaman menerima cukup air, oksigen dan nutrient.
 Jika dibuat atau dipasang dengan tepat dan baik, maka sistem NFT dapat menampung densitas
tanaman tinggi.
 Dalam akuaponik, sistem NFT, filter biologis sangat krusial (menentukan) karena tidak memiliki area
permukan yang luas di mana komunitas bakteri bisa berkembang

A pipe NFT system A trough NFT system


(What is Aquaponics: The Fish Farm, 2010) (About Hydroponics: Get up and Grow, 2007)

Sllde # 9
Sistem Rakit apung (Floating Raft System)
 System akuaponik lain yang memiliki potensi besar dalam skala komersial adalah sistem Rakit
terapung..
 Dalam sistem ini tanaman ditanam pada rakit styrifoam terapung.
 Rakit memiliki lobang-lobang kecil dimana tanaman diletakkan dalam pot-pot berlubang (net pot).
Akar tanaman bebas berada dalam air dimana nutrien dapat diserap.
 Perbedaan utama antara sistem rakit dengan NFT dan sistem media adalah terletak pada jumlah air
yang digunakan.
 Level air dibawah rakit berkisar antara 25- 50 cm dan dengan demikian volume air pada sistem rakit
sekitar 4 kali lebih banyak dari sistem yang lain.
 Volume air yang tinggi ini menghasilkan kadar nutrien menjadi rendah, sehingga diperlukan feeding
rate tinggi.
 Bakteri berkembang di permukaan dasar rakit, tetapi umumnya, saringan biologis dibuat terpisah.
Disamping itu akar tenaman terekspos terhadap beberapa organisme berbahaya, sehingga dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Slide # 10
SISTEM Vertical Grow Tower (VGT - Menara)

 Keuntungan dari sistem akuaponik VGT adalah dapat memiliki tanaman tumbuh berlapis-lapis ke
atas. Dengan menanam tanaman searaca vertical (tower) dapat memproduksi dua kali lipat
dibandingkan dengan sis tem hidroponik biasa denga luas area yang sama
Model DFT (Deep Flow Technique)
Model DFT (Deep Flow Technique) atau disebut juga dengan model tunggal memiliki cara kerja seperti :
mengalirkan air dari kolam ke pipa yang menjadi tempat netpot dengan ketinggian 4 hingga 6 cm dan air
akan mengalir kembali menuju kolam. Dengan ukuran kolam 1 x 5 meter bisa menampung sebanyak
2.500 ekor ikan dan 200 lubang tanam. Prakiraan biaya yang dibutuhkan adalah 3 hingga 4 juta
menggunakan kolam terbuat dari terpal.

Slide # 11
INPUT DAN OUT DARI BAK IKAN
 INPUT : PAKAN, OKSIGEN DAN AIR
 OUT PUT : URINE (AIR), AMMONIA, CARBONDIOKSIDA, FECES, SISA PAKAN
 Siklus Resirkulasi Air
 Bak ikan >>> Saringan Mekanis>>> Biofilter>>> Aerasi/oksigenasi

MEMPERTAHANKAN IKAN TETAP SEHAT

 pH - umumnya ikan menyukai pH antara 6-8


 Ammonia dan nitrit sangat beracun bagi ikan
 Nitrat cukup aman bagi ikan ( dan baik bagi tanaman)
 Ikan memerlukan oksigen (mereka akan mati dalam waktu 30 menit, tanpa oksigen). Aerator dapat
membantu mempertahankan oksigen larut dalam air
 Perubahan drastik suhu air dapat menyebabkan isu kesehataan dan kematian ikan
 Sensitif terhadap cahaya (hindari cahaya langsung)

Slide # 12
6.2 IKAN
 Secara garis besar kebutuhan ikan untuk akuaponik harus memenuhi kriteria sebagai berikut, yaitu:
 Memproduksi amonia dalam jumlah banyak
 Survival rate cukup tinggi, ikannya bersifat bandel (nggak cemen dan mudah mati)
 Rakus, agar bisa mengejar kebutuhan pada poin pertama

Jenis Ikan Air Tawar untuk Akuaponik

Jenis-jenis ikan konsumsi yang banyak dibudidayakan untuk keperluan akuaponik.

 Lele (Clarias gariepinus); Karnivora, hidup


pada air kolam dengan suhu 20-30C, pH 6.5-
8, waktu panen 2-3 bulan.
 Ikan yang terkenal tahan banting ini dapat
hidup di air keruh dan minim oksigen
sekalipun. Pengembangbiakan lele biasanya
untuk dikonsumsi.
 Selain itu, lele kerap dimanfaatkan sebagai
penjaga kualitas air. Mengapa lele cocok
bersanding dengan sayuran pada teknik
akuaponik? Selain kelebihan yang telah
disebutkan tadi, pertumbuhan lele
cenderung cepat dan konversi pakannya
lebih rendah daripada jenis ikan lain.
 Ikan lele dikenal juga tahan penyakit. Ikan
berkumis ini relatif mudah untuk
dibudidayakan.

 Patin (Pangasius sp. ) Omnivora, hidup pada
air kolam dengan suhu 25-30C, pH 7-8,
waktu panen 4-5 bulan.
 Patin tidak membutuhkan air mengalir untuk
pertumbuhannya. Walaupun berjenis ikan
nokturnal, patin cukup responsif terhadap
pemberian pakan buatan berupa pelet.
 Di alam liar, patin dapat mencapai panjang
dua meter. Patin telah teruji dapat menjadi
pasokan pupuk organik bagi tanaman
dengan teknik akuaponik
 Patin memiliki tekstur daging yang lembut
dan sedikit duri. Kelezatan daging patin yang
berwarna putih ini telah menjadi favorit
dalam bisnis kuliner. Harga jual patin
cenderung
 tinggi dan waktu pembudidayaannya tidak
lama.

 Gurami (Osphronemus Goramy) Omnivora,


hidup pada air kolam dengan suhu 24-28C,
pH 7-8, waktu panen 3-4 bulan.
 Gurami atau sering disebut juga gurame
merupakan salah satu ikan yang telah
banyak di budidayakan masyarakat
Indonesia.
 Gurami menyukai perairan yang tidak terlalu
dalam dan aliran airnya tidak deras.
Pemeliharaan gurami relatif mudah dan
teknologi pembudidayaannya telah
berkembang pesat.
 Ikan ini juga dikenal sebagai ikan yang tidak
rewel soal pakan karena termasuk jenis
omnivora. Tekstur dagingnya yang padat dan
gurih membuat ikan menjadi menu favorit di
restoran atau rumah makan. Harga jual
gurami relatif stabil di antara ikan air tawar
lainnya.
Slide # 12
 Nila/Nile Tilapia (Oreochromis Niloticus)
Hidup pada air kolam dengan suhu 25-30C,
pH 7-8, waktu panen 4-6 bulan
 Ikan nila saat ini adalah ikan yang paling
populer dan mudah dibesarkan.
 Nila dapat mencapai ukuran panen dengan
cepat dan akan mentolerir tingkat pH dan
suhu air yang lebih tinggi daripada
kebanyakan ikan.
 Nila termasuk omnivora dan biasanya tidak
akan mengganggu atau memakan saudara
mereka yang lebih kecil.
 Kelezatan daging dan rasa ringan mereka
membuat mereka populer di kalangan
pecinta ikan.

 Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Omnivora, hidup


pada air kolam dengan suhu 20-30C, pH 7-8,
waktu panen 3-4 bulan.
 Ikan mas terkadang bisa sulit dan mudah
beradaptasi dengan berbagai kondisi.
 Ini membuat mereka menjadi pilihan yang
baik untuk pemula. Ikan mas yang
dibudidayakan menggunakan akuaponik
akan lebih bersih, karena air akuaponik tidak
memiliki rasa berlumpur seperti ikan mas
yang diambil dari sungai dan danau.

 Bawal (Colossoma Macropomum)
Omnivora, hidup pada air kolam dengan
suhu 22-28C, pH 5-7, waktu panen 4-6
bulan.
 Ikan bawal air tawar (Colossoma
macropomum) adalah komoditas perikanan
yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan
banyak diminati oleh masyarakat.
 Ikan Bawal mempunyai beberapa
keistimewaan antara lain :
- Pertumbuhannya cukup cepat
- Nafsu makan tinggi serta termasuk
pemakan segalanya (OMNIVORA) yang
condong lebih banyak makan dedaunan
- Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi
limnologis yang kurang baik
- Disamping itu rasa dagingnya pun cukup
enak, hampir menyerupai daging ikan
Gurami

Dan Ikan Yang Tidak Dapat Dimakan Adalah Ikan Hias (Ikan akuarium). Semua ikan Hias Bisa dijadikan
sebagai ikan peliharaan untuk sistem akuaponik. Baik yang dipelihara di akuarium, di kolam terpal
ataupun di kolam Tembok.
Slide # 13
6.3 Bakteri

 50% dari limbah ikan (fish waste) adalah dalam bentuk ammonia yang dilepaskan melalui urin, bahan
padatan fecal dan melalui insang
 Bakteri mengkonsumsi limbah ikan, tanaman yang sudah busuk dan pakan sisa (tidak dimakan)
 Bakteri Nitrosomonas mengubah Ammonia (NH3 atau NH4+) menjadi Nitrit (NO2)- Nitrit beracun bagi
ikan
 Bakteri Nitrobacter mengubah Nitrit (NO2-) menjadi nitrat (NO3-) – Nitrat adalah sumber nutrisi
utama tanaman
 Nitrogen adalah bahan (unsur kimia) yang baik- relative aman untuk ikan dan sangat baik bagi
pertumbuhan tanaman.

MEMPERTAHANKAN BAKTERI
 Pertahankan pH yang optimum 7-8
 Suhu air yang terbaik yang ideal 28-30OC
 Jangan ada pestisida, algasida, klorin, klorimin, agen pembersih atau zat kimia lainnya
 Dimulai dengan siklus tanpa ikan atau siklus dengan ikan (fish cycling)

Slide # 14
MEMULAI PROSES NITRIFIKASI (Start-up nitrifikasi)
 Proses cycling merupakan hal pertama yang harus diperhatikan untuk memulai sistem akuaponik.
 Cycling adalah proses untuk membangun populasi bakteri yang dapat menguntungkan pada sistem
akuaponik.
 Pada suatu sistem baru di mana belum adanya bakteri atau masih dalam jumlah sedikit jika langsung
digunakan dapat membahayakan ikan yang akan dibudidayakan.
 Bakteri ini akan berguna mengubah unsur amonia yang berasal dari kotoran ikan menjadi nitrat nutrisi
yang berguna untuk pertumbuhan tanaman.

Proses start-up dapat dilakukan dengan 3 cara.
 Cara pertama
 melakukan start-up dengan menggunakan ikan. Pada proses start-up tidak diperbolehkan untuk
menaruh seluruh ikan. Ikan yang ditaruh hanyalah sebagian dan yang memiliki daya tahan tinggi
seperti ikan nila.
 Proses nitrifikasi dengan menggunakan cara ini terbilang cukup lama sekitar tiga bulan. Selama
proses start-up berlangsung Anda harus melakukan pengukuran amonia, nitrit, dan nitrat rutin
setiap hari hingga proses nitrifikasi selesai.
Cara kedua
 melakukan proses start-up dengan menggunakan bubuk amonia. Pada dasarnya proses kedua
sama dengan proses satu. Bedanya, pada proses ini tidak menggunakan kotoran ikan langsung,
tetapi menggunakan bahan-bahan lain yang mengandung amonia. Keuntungan dari proses ini
adalah tidak adanya risiko ikan yang akan mati.

Cara ketiga
 adalah dengan menggunakan start-up dengan donor. Proses ini merupakan proses start-
up tercepat dengan inoculate. Pada dasarnya inoculate merupakan tindakan memasukkan bakteri
menguntungkan ke dalam sistem sehingga perkembangan bakteri akan lebih cepat jika
dibandingkan dengan menghadirkan bakteri dari proses amonia. 
 Bakteri tersebut bisa berasal dari bakteri starter yang dapat dijumpai atau dijual di toko-toko
dalam bentuk kemasan ataupun menggunakan air yang berasal dari sistem akuaponik yang sudah
berjalan.
 Penggunaan cara yang ketiga ini bisa dikatakan lebih aman jika dibandingkan dengan cara pertama
dan kedua. Ini karena media yang digunakan tidak membahayakan ikan dan tanaman yang akan
dibudidaya. Bahkan, dengan penggunaan cara inoculate yang lebih banyak akan semakin baik. Hal
yang harus diperhatikan adalah sumber air atau media yang digunakan berasal dari sistem yang
sehat.

Slide # 15
6.3 TANAMAN
Tanaman yang cocok untuk sistem akuaponik bergantung dan model hidroponik yang kita pakai. 
 Tanaman yang menyukai air cocok ditanam pada sistem akuaponik floating raft dan NFT.
 Hampir semua tanaman yang bisa ditanam di tanah bisa ditanam dalam sistem akuaponik media
based

Kangkung
Kangkung termasuk tanaman yang biasa
diaplikasikan dalam sistem akuaponik karena
terdapat beberapa kelebihan, yaitu sebagai berikut:
 Sangat mudah dibudidayakan Memiliki
perakaran yang tidak terlalu kuat.
 Dalam pemeliharaannya memerlukan air
secara terus menerus. 
 Lebih menyukai tempat terbuka, tetapi tidak
terlalu terik.
 Tanaman ini tumbuh cepat dan memberikan
hasil dalam waktu 25-30 hari.
Bayam
 Ada dua jenis bayam yang bisa ditanam,
yaitu bayam merah dan bayam hijau.
 Cocok dibudidayakan di dataran rendah
maupun dataran tinggi.
 Memerlukan sinar matahari sepanjang hari. 
 Umur panen 20-25 hari sejak pembibitan
atau persemaian.

Selada
 Dapat tumbuh di iklim panas meskipun
pertumbuhannya tidak sebaik apabila
ditanam pada daerah beriklim sejuk.
 Sudah bisa dipanen pada umur 30-35 hari
setelah persemaian. 
 Tanda selada siap panen adalah jika daun
bawahnya sudah hampir menyentuh media.
 Bisa juga dengan mencoba rasanya seperti
segar dan renyah, berarti sudah siap panen.
 Jika terlambat dipanen, rasanya akan pahit

Lide # 16
Kailan
 Kailan berdaun tebal, datar, mengilap,
dengan batang tebal.
 Waktu panen 50-70 hari.
Tomat
 Tomat dapat dibudidayakan secara
akuaponik dengan sistem irigasi tetes.
 Mudah ditanam dan tumbuh pada iklim
yang cukup panas. 
 Tomat disemai pada media hingga usia
kurang lebih dua minggu atau sudah
tumbuh daun sejati. 
 Tomat dapat dipanen pada umur 65-70 hari
sejak persemaian, tergantung varietas.

Sawi atau Caisin


 Relatif tahan terhadap hujan dan pancaroba
sehingga dapat ditanam sepanjang tahun.
 Tidak memerlukan banyak air.
 Dapat dipanen 25-30 hari setelah semai.
 Waktu panen juga dapat dilihat dari warna,
bentuk dan ukuran daun Apabila daun
terbawah sudah menguning, harus segera di
panen. 

Slide # 17
Pakcoy
 Tampilannya sangat mirip dengan sawi Jika
sawi batangnya lebih ramping dan
memanjang, pakcoy memiliki batang yang
lebih besar dan pendek, serta struktur
daunnya lebar. 
 Dapat dipanen 25-30 hari setelah semai.
 Ciri-ciri pakcoy yang sudah bisa dipanen
adalah daunnya berbentuk oval melebar,
tangkai daunnya berwarna hijau cerah, dan
bentuknya relatif pendek

Cabai 
 Mudah ditanam dan tumbuh pada iklim
yang cukup panas. 
 Jarak tanam tidak terlalu rapat agar
mengurangi serangan hama penyakit. 
 Bibit tanaman cabai dapat diperoleh dengan
menyemai biji yang berasal dari cabai segar,
selanjutnya jika bibit sudah tumbuh, bibit
dapat dipindahkan pada media tanam
akuaponik yang telah dipersiapkan
sebelumnya. 
 Pada musim kemarau, cabai ditanam agak
rapat.
 Pada musim hujan, cabai mudah terserang
penyakit jamur jika ditanam terlalu rapat.
 Cabai sangat membutuhkan sinar matahari.

Slide # 18
MENGAPA TANAMAN SUKA AKUAPONIK? (
 Nutrisi secara terus menerus (konstan) tersedia
 Air hangat terus merendami akar tanaman
 Tidak perlu mencari air atau makanan
 Usaha yang diperlukan untuk mengeluarkan akar kecil/sedikit
 Semua energi dipakai untuk pertumbuhan
 Tiak perlu berkompetisi dengan tanaman lain

APA YANG MEMPENGARUHI JUMLAH NUTRIENYANG TERSEDIA TERHADAP TANAMAN??

 Densitas populasi ikan


 Ukuran ikan
 Suhu air
 Jumlah pakan sisa di dalam air
 Ketersediaan bakteri baik
 Jumla tanaman dalam sistem
 Media yang ada di dalam sistem
 Besarnya Aliran air

Slide # 19
7. CEKLIS (Tahap) UNTUK MEMULAI SISTEM AKUAPONIK
 Putuskan tipe dan ukuran sistem akuaponik yang akan dibangun atau dioperasikan
 Gambar desain, cari tahu dimana untuk memperoleh bahan dan komponen akuaponik
 Beli dan rakit komponen-komponen yang diperlukan
 Mulai menaman tanaman dari biji atau dari yang sudah siap tanam
 Isi sistem dengan air dan sirkulasikan paling tidak selama 1 minggu
 Tambahkan tanaman dalan sistem dan perhatikan pertumbuhannya
 Jika menggunakan sycling bakteri (tanpa ikan) mulailah lakukan proses nitrifikasi
 Tambahkan ikan ke sistem sekitar 20% dari padat tebar.
 Monitor mutu air, kemudian ganti air separoh dengan air baru
 Pertahankan sistem.

Slide # 20
8. PERHITUNGAN SISTEM MEDIA
 Perbandingan (ratio) bak tanaman dengan bak ikan yang idea adalah 2 : 1. Bisa meningkat mejadi
3:1 atau turun 1:1
 Kedalaman bak tanaman menggunakan sistem media adalah 30 cm
 Bagaimana menghitung volumenya?
 Tentukan volume (m-kubik) bak tanaman dan bak ikan (panjang x lebar x tinggi)
 Konversikan menjadi satuan Liter dengan mengalikan m-kubik x 1000
 1 m-kubik = 1000 Liter

Contoh perhitungan

 Anda memiliki bak ikan vlume 200 liter. Bagaimana menghitung ukuran bak tanaman dengan
mengunakan ratio 2:1
 Volume bak tanaman dengan ratio 2:1 adalah 2 x 200, = 400 liter atau 0.4 m-kubik
 Asumsi kedalaman ideal bak tanaman adalah 0.30 m . Maka ukuran 1 buah bak tanaman adalah
1 x 1.3 m.
 Dijadikan 2 buah masing-masing 1 x 0,65 m
 Jika kedalaman air nya 15 cm. Anda dapat menambah bak tanaman 2 x lipat sebanyak 4 buah masing-
masing berukuran 1 x 0,65 cm.

Slide # 21
Densitas Ikan

 Misalkan ikan nila tumbuh normal dengan kepadatan 50 g /L (moderat)


 Penting diketahui ukuran ikan pada saat panen. Misal saat panen rerata ukuran 500 g.
 Ukuran bak = 1 000 Liter
 Berat total ikan = 50g/L x 1000 L = 50.000 g = 50 kg
 Jumlah ikan = 50.000 g / 500 g = 100 ekor
 Mulai dengan penebaran 20% dari kapasitas total yaitu 20% x 100 = 20 ekor.

Pemberian Pakan

 Rata-rata ikan makan 1.5 % dari berat tubuh pr hari


 Jika 50 kg ikan dalam sistem makan pakan per hari 50 kg x 1,5% = 0,75 kg per hari
 Jangan tergantung dari perhitungan. Amati ikan anda saat makan guna menentukan jumlah yang PAS
untuk diberikan pada ikan yang sedang dipelihara

Ukuran Pompa

 Sebagai acuan umum, pompa air untk aquaponik sebaiknya mampu menirkulasi ke seluruh siste
dalam waktu 2 jam,
 Jadi, jika sistem akuaponik anda menggunakan 200 gallon (1 galllon = 3.78 L)m sehingga pompa harus
mampumemompa air seanyak 200 gallon per 2 jam atau 100 gallon per jam. Jadi anda memerlukan
pompa berukuran paling kran 100 GPH

Slide # 22
Berikui contoh praktek Akuaponik Model DFT (Deep Flow Technique)

 Model DFT (Deep Flow Technique) atau disebut juga dengan model tunggal memiliki cara kerja seperti
berikut : mengalirkan air dari kolam (bak) ke pipa yang menjadi tempat netpot dengan ketinggian 4
hingga 6 cm dan air akan mengalir kembali menuju kolam. Dengan ukuran kolam 1 x 5 meter bisa
menampung sebanyak 2.500 ekor ikan dan 200 lubang tanam. Prakiraan biaya yang dibutuhkan
adalah 3 hingga 4 juta menggunakan kolam terbuat dari terpal.
 Model DFT menjadi pilihan utama karena dianggap paling menguntungkan. Kelebihan yang dimiliki
dari model DFT diantaranya adalah dengan menggunakan luasan lahan yang sama dapat menghasilkan
hasil panen tanaman dan perikanan dengan jumlah lebih besar dan biaya instalasi yang cenderung
lebih murah. Berikut adalah penjelasan tentang aquaponik dengan sistem DFT:

Aquaponik Model DFT (Sumber: https://abahtani.com/cara-membuat-aquaponik/)

Slide # 23
 Sistem pada Aquaponik DFT
Salah satu model aquaponik yang bisa Anda buat di rumah adalah model DFT (Deep Flow Technique), cara
kerja sistem ini meliputi dua hal yaitu:
1. Sistem pada Budidaya ikan
Kotoran yang dihasilkan ikan merupakan unsur organik, apabila jumlahnya terlalu banyak akan
membahayakan kelangsungan hidup ikan itu sendiri. Oleh karena itu perlu adanya pembersihan. Kolam
dibersihkan dengan mengalirkan air dari kolam ke budidaya tanaman dengan menggunakan pompa air.
Air dalam kolam menjadi bersih kembali karena air yang mengandung banyak nutrisi tersebut telah
diserap tanaman.
2. Sistem pada Tanaman
Tanaman ditempatkan pada netpot dan lubang-lubang tanam, pada penampung air di kolam, air dialirkan
dengan ketinggian 4 hingga 6 cm, sehingga memudahkan nutrisi dalam air diserap tanaman karena unsur
organik dari dasar kolam bisa disalurkan ke tanaman dengan baik.

 Metode dalam Membangun Aquaponik Model DFT (Deep Flow Technique)


Komponen yang Dibutuhkan
Cara membuat aquaponik dengan Sistem DFT (Deep Flow Technique) di rumah tidaklah rumit karena inti
utamanya adalah mengatur sirkulasi nutrisi dari kolam untuk tanaman. Beberapa komponen yang
dibutuhkan antara lain :
1. Bibit ikan, pilih bibit ikan yang berukuran sedang, tidak terlalu kecil supaya tidak terlalu lama
menunggu masa panenn
2. Pipa paralon PVC minimal ukuran 3″
3. Terpal untuk membuat kolam ukuransekitar 2×4 meter dengan kedalaman 1 meter sehingga
mampu menampung sekitar 1200 ekor ikan
4. Instalasi air, yang berfungsi mengalirkan air dari dasar kolam ke media tanam
5. Mesin pompa air, fungsinya adalah untuk mendorong air supaya bisa mengalir.
6. Bibit tanaman, gunakan bibit tanaman yang sudah siap tanam dengan kualitas terbaik.
7. Netpot, untuk tempat menanam
8. Media tanam pengganti tanah seperti rockwool, kerikil, sekam, pasir kasar dll.
9. Air secukupnya

Slde # 24
Cara Membuat Aquaponik Model DFT (Deep Flow Technique)
1. Cara Menanam Sayur Aquaponic
Pertama tama buatlah kolamnya lalu isi dengan air hingga ketinggian 1 m setelah itu anda bisa mulai
melubangi paralon untuk lubang tanamnya dengan jarak antar lubang sekitar 30 cm. Lubang pori-pori
dibagian bawah paralon dibuat. Media pengganti tanah dimasukan kedalam paralon. Pasang net pot
(gelas plastik) pada setiap lubang tanam pada paralon.
2. Memasang Pompa Air Nutrisi
Seperti yang  sudah dijelaskan sebelumnya bahwa nutrisi tanaman sebagian besar akan disuplai dari
air kolam yang mengandung banyak zat sisa. Dan untuk mengalirkan air kolam menuju paralon
diatasnya, maka kita membutuhkn pompa air dan selang. Cara memasangnya ialah dengan emasang
selang melewati setiap lubang tanaman diatas paralon kemudian dibuat lubang-lubang menggunakan
jarum pada selang yang berada tepat diatas setiap lubang tanam sehingga nantinya air kolam yang
dipompa akan mengucur ke tanaman. Perlu diingat agar tidak menggantung selang terlalu tinggi iatas
paralon melainkan seperti menempelkannya saja diatas peralon sehingga nanti jika tanaman sudah
besar air siraman kolam tidak mengenai daun tanaman sayur melainkan langsung mengenai pangkal
tanaman sayur.
3. Menaburkan Bibit Ikan dalam Kolam
Pertama-tama air kolamnya harus diberi nutrisi terlebih dahulu. Beri  1-2 ons NPK 16-16-16 lalu juga
disiram 1 Liter EM4 pada kolam yang banyak dijual ditoko pertanian. Ini untuk merangsang zat renik
dalam kolam serta menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen dalam air kolam. Untuk ukuran
kolam seperti yang disebutkan diatas, maka anda bisa menaburkan sekitar 1500 ekor ikan nila atau
ikan emas dan hanya sekitar 1000 ikan gurame. Anda bebas untuk memilih hendak memelihara ikan
air tawar yang mana.
4. Menyiapkan Bibit Sayur
Ada berbagai macam pilihan sayuran yang bisa anda tanam dengan metode aquaponic terutama dari
jenis sayuran hijau seperti sawi, kubis, bayam, kangkung, cesin dll. Bibit sayuran bisa anda peroleh
dengan membeli di toko pertanian. Biasanya berupa bijinya. Biji tersebut tak perlu disemai
menggunakan pot melainkan langsung anda taburkan kesetiap lubang tanam (netpot). Untuk biji
berukuran kecil tidak usah dikubur sedangkan biji yang agak besar bisa anda taburi tanah agar akarnya
nanti kuat.

 Slide #25
5. Pemberian Pakan Ikan
Ikan dalam kolam diberi pakan dengan teratur sesuai dengan jenis ikan yang anda pelihara. Nanti anada
harus memperkirangan jumlah pakan yang diberikan berdasarkan usia dan ukuran tubuh ikan yang and
pelihara. Otomatis semakin besar ukuran tubuh ikannya maka semakin banyak jumlah pakan yang harus
anda berikan. Jika anda ingin lebih hemat pengeluaran pakan ikannya, maka anda harus bisa membuat
pakan ikan alternatif seperti cacing tanah rubelus.
6. Pempukan Tanaman Sayur Aquaponic
Pada metode bertanam dengan cara menanam sayur aquaponic, sebenarnya pupuk utamanya akan
diperoleh dari peompaan air kolam yang mengandung banyak zat sisa pencernaan ikan. Namun jika umur
ikan masih muda, maka jumlah kotoran yang dihasilkan masihlah sedikit. Untuk itu anda bisa
menyiasatinya dengan memberikan pupuk organik cair dengan cara mengkocorkannya di pangkal
tanaman sayur yang anda tanam di paralon. Itu akan menyuplai pupuk sementara bagi tanaman hingga
kandungan zat sisa di air kolam sudah cukup banyak. Setelah air kolam kaya akan zat sisa maka anda bisa
mulai memompakan air dari kolam ke setiap tanaman. Ingat bahwa jika anda terus menyirami dengan
metode aquaponic ini otomatis kuantitas air kolam akan berkurang, jadi anda juga perlu
mengisi/menambah air dalam kolam menggunakan air baru.
7. Penanggulangan Hama dan Penyakit Sayuran Aquaponic
Sebenarnya jika anda hanya menanam dalam skala pekarangan rumah maka pengendalian hama akan
jauh lebih mudah. Namun jika anda menanam di area luas dan terbuka maka masih ada kemungkinan
serangan hama seperti ulat grayak, kutu daun, dan berbagai hama serangga lainnya. Namun ancaman
paling utama sebenarnya adalah serangan bakteri patogen yang bisa jadi malah berasal dari air kolam ikan
itu sendiri. Gejala serangan bakteri ialah tanaman layu dan segera mati membusuk. Untuk
menanggulanginya, maka tanaman yang terserang harus segera disemprot sekaligus dikocor bakterisida.
Lalu anda bisa menambahkan EM4 pada air kolam guna menekan pertumbuhan bakteri patogen.
Kocorkan juga EM4 pada tiap pangkal tanaman untuk pencegahan. Sedangkan untuk serangan hama
serangga maka dapat anda atasi dengan insektisida spektrum luas.
8. Pemanenan Sayur Aquaponic
Untuk beberapa jenis sayuran seperti kangkung, bayam dan sawi yang memiliki pertumbuhan pesat maka
anda sudah bisa mulai memanen daunnya sebelum panen ikan. Keuntungan teknik ini ialah anda bisa
melakukan dua panen sekaligus nantinya yakni panen sayur dan panen ikan.

Anda mungkin juga menyukai