Anda di halaman 1dari 4

Materi Pembelajaran : Akuaponik

A. Pengertian Akuaponik

Akuaponik adalah metode pertanian yang menggabungkan budidaya ikan (akuakultur)


dengan pertanian tanaman (hidroponik) tanpa menggunakan tanah. Dalam sistem ini, air yang
mengandung nutrisi dari kotoran ikan digunakan untuk menyuburkan tanaman, dan tanaman
membersihkan air dengan menyerap nutrisi tersebut. Sistem ini menciptakan lingkaran yang
berkelanjutan antara ikan dan tanaman, menciptakan kemitraan alami yang efisien dan ramah
lingkungan.

B. Manfaat Sistem Budidaya Akuaponik

 Efisiensi Penggunaan Air:


Dalam sistem akuaponik, air digunakan kembali antara tangki ikan dan bak tanaman,
sehingga penggunaan air lebih efisien daripada sistem pertanian konvensional yang
memerlukan banyak air untuk menyiram tanaman.
 Pertumbuhan Tanaman yang Cepat:
Tanaman dalam sistem akuaponik mendapatkan nutrisi yang tepat dari kotoran ikan,
sehingga pertumbuhannya lebih cepat dan hasil panen lebih baik.
 Tidak Memerlukan Pupuk Kimia:
Kotoran ikan menyediakan nutrisi bagi tanaman tanpa perlu menggunakan pupuk kimia,
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
 Penghematan Energi:
Dalam sistem akuaponik, tidak diperlukan sistem pengairan atau penyiraman tanaman,
menghemat energi.
 Produksi Ganda:
Dalam akuaponik, selain panen ikan, kita juga bisa memanen sayuran dan buah-
buahan, meningkatkan produktivitas lahan secara keseluruhan.

C. Konsep dan Sistem Budidaya Akuaponik

Konsep dasar akuaponik adalah menciptakan lingkaran yang berkelanjutan antara ikan dan
tanaman. Berikut adalah beberapa sistem budidaya akuaponik yang umum:

1. Sistem Media Pengapung (Floating Raft System):


 Tanaman ditanam pada rak atau media pengapung di atas air yang mengandung
ikan.
 Akar tanaman mencapai air dan menyerap nutrisi dari air yang mengandung
kotoran ikan.
2. Sistem NFT (Nutrient Film Technique):
 Air yang mengandung nutrisi dari tangki ikan dialirkan dalam pipa datar atau
aliran tipis yang mengalir di bawah akar tanaman.
 Tanaman menyerap nutrisi langsung dari aliran tipis tersebut.
3. Sistem Vertikal (Vertical System):
 Tanaman ditanam dalam tumpukan vertikal yang mengandung media tanam
seperti perlit atau serat sabut kelapa.
 Air yang mengandung nutrisi dari tangki ikan dialirkan ke atas dan mengalir
melalui media tanam untuk menyuburkan tanaman.
4. Sistem Tirta Mengalir (Continuous Flow System):
 Air yang mengandung nutrisi dari tangki ikan mengalir terus-menerus ke bak
tanaman dalam keadaan terus-menerus.
 Bak tanaman dapat berupa media pengapung atau media tanam seperti kerikil,
pasir, atau serat sabut kelapa.
5. Sistem Vertikultur dengan Wicking Bed:
 Sistem ini menggabungkan akuaponik dengan vertikultur dan wicking bed.
 Tanaman ditanam pada wicking bed yang mengandung media tanam dengan
kemampuan menyerap dan menyimpan air.

D. Macam-macam Sistem Akuaponik

1. Sistem Rendam (Flood and Drain System):


 Sistem ini menggunakan bak tanaman dengan media tanam seperti kerikil atau
clay pebbles.
 Air yang mengandung nutrisi dari tangki ikan diisi ke bak tanaman secara
berkala, dan kemudian dialirkan kembali ke tangki ikan setelah mencapai tinggi
tertentu.
2. Sistem Vertikultur (Vertical Aquaponics System):
 Sistem ini menggabungkan vertikultur dengan akuaponik.
 Tanaman ditanam dalam wadah vertikal yang terhubung dengan tangki ikan,
sehingga air dan nutrisi mengalir vertikal ke bawah dan mengalir kembali ke
tangki ikan.
3. Sistem Deep Water Culture (DWC):
 Tanaman ditanam di atas permukaan air yang mengandung ikan, sehingga akar
tanaman terendam dalam air.
 Air yang mengandung nutrisi dari tangki ikan terus mengalir di sekitar akar
tanaman.

E. Implementasi Akuaponik di Sekolah atau Rumah

Akuaponik bisa diterapkan di lingkungan sekolah atau rumah dengan skala yang sesuai.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

 Memilih Jenis Ikan dan Tanaman:


Pilihlah jenis ikan dan tanaman yang sesuai dengan kondisi lingkungan, suhu, dan
ukuran tangki yang Anda miliki.
 Mengelola Kualitas Air:
Pastikan kualitas air dalam tangki ikan tetap baik dengan mengawasi pH, suhu, dan
kandungan oksigen dalam air.
 Merawat Ikan dan Tanaman:
Siswa atau anggota keluarga dapat bertanggung jawab merawat ikan dan tanaman
secara bergantian, memastikan kebersihan dan kesehatan lingkungan akuaponik.
 Observasi dan Pembelajaran:
Siswa atau pengguna dapat mengamati perubahan dan pertumbuhan dalam sistem
akuaponik, memahami keterkaitan antara ikan dan tanaman, dan melihat secara
langsung bagaimana kemitraan alami ini berfungsi.

Anda mungkin juga menyukai