Sistem irigasi atau bisa di kenal dengan drip sistem merupakan sistem
hidroponik yang memungkinkan petani untuk menghemat air dalam jumlah
banyak karena memungkinkan untuk meneteskan air dan pupuk langsung ke akar
tanaman sehingga air tidak terbuang begitu saja, selain itu dalam sistem ini air
akan menetes kembali ke penampungan dan bisa di gunakan kembali dengan
model sirkulasi seperti pada sistem NFT namun dalam penerapannya
membutuhkan rangkaian konsep yang jauh berbeda.
Rotating Drip System (Sistem Irigasi Berputar)
Pada intinya sistem ini memungkinkan petani untuk menghemat nutrisi
dan air karena air yang di alirkan ke tanama aka di alirkan kedalam pipa yang
terhubung pada tandon atau bak penampungan air yang kemudian di sirkulasikan
kembali secara terus menerus. Dalam sistem drip tersirkulasi ini kita harus rutin
mengecek nutrisi dan ph air karena nutrisi dan ph akan berubah serinng
berjalannya waktu setelah terjadi kontak dengan media tanam secara terus
menerus.
Static Drip System (Sistem Irigasi Satu Arah)
Hidroponik dengan sistem ini memiliki prinsip kerja yang yang sama
dengan sistem rotasi, namun dalam sistem irigasi satu arah ini nutrisi yang di
teteskan pada tanaman tidak akan di kembalikan ke bak penampungan dan di
biarkan begitu saja. Kelemahan dalam sistem drip statis ini nutrisi dan air menjadi
boros karena terbuang setelah dialirkan pada tanaman.