Anda di halaman 1dari 30

Ir.

SALMAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN BALAI DIKLAT PERTANIAN ACEH
TAHUN 2016
Pengertian Hidroponik

Bahasa Yunani hydro (air) dan ponos (mengerjakan) :


cara budidaya tanaman dengan menggunakan
medium air
Dapat di artikan hidroponik adalah budidaya menanam
dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah
dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan
nutrisi bagi tanaman.
Kelebihan hidroponik

1. Penggunaan lahan lebih efisien


2. Tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah
3. Kualitas dan kuantitas produksi lebih tinggi dan
lebih bersih
4. Penggunaan pupuk dan air lebih efisien
5. Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah
MACAM MACAM SISTEM
HIDROPONIK

Wick System
Wick system merupakan teknik yang paling sederhana dan populer
digunakan oleh para pemula. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi mengalir
ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis
sumbu. Wick sistem hidroponik bekerja dengan baik untuk tanaman dan
tumbuhan kecil. Sistem hidroponik ini tidak bekerja dengan baik untuk
tanaman yang membutuhkan banyak air.
EBB & Flow SystemEbb
Sebuah media tumbuh ditempatkan di dalam sebuah wadah yang
kemudian diisi oleh larutan nutrisi. Kemudian nutrisi
dikembalikan ke dalam penampungan, dan begitu seterusnya.
Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer.
Pastikan Anda menggunakan wadah yang cukup besar dan atur
jarak antar tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak saling
mengganggu.
NFT (Nutrient Film Technique) System
Sistem ini merupakan cara yang paling populer dalam istilah hidroponik.
Konsepnya sederhana dengan menempatkan tanaman dalam sebuah
wadah atau tabung dimana akarnya dibiarkan menggantung dalam larutan
nutrisi. Sistem ini dapat terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut
dalam air sehingga tidak memerlukan timer untuk pompanya. NFT cocok
diterapkan pada jenis tanaman berdaun seperti selada.
Aeroponic System
Kecanggihan sistem ini memungkinkan memperoleh hasil
yang baik dan tercepat dibandingkan sistem hidroponik
lainnya. Hal ini disebabkan oleh larutan nutrisi yang
diberikan berbentuk kabut langsung masuk ke akar,
sehingga tanaman lebih mudah menyerap nutrisi yang
banyak mengandung oksigen.
Drip System
Selain wick system, sistem tetes (drip system) merupakan cara yang
populer yang digunakan dalam berkebun hidroponik. Sistem ini
menggunakan timer mengontrol pompa, sehingga pada saat pompa
dihidupkan, pompa akan meneteskan nutrisi ke masing-masing
tanaman.
Water Culture System
Dalam sistem hidroponik ini, akar tanaman yang tersuspensi dalam air
yang kaya nutrisi dan udara diberikan langsung ke akar. Tanaman dapat
ditempatkan di rakit dan mengapung di air nutrisi juga. Dengan sistem
hidroponik ini, akar tanaman terendam dalam air dan udara diberikan
kepada akar tanaman melalui pompa akuarium dan diffuser udara.
Semakin gelembung yang lebih baik, tanaman akar akan tumbuh dengan
cepat untuk mengambil air nutrisi.
Bahan
1. pipa ukuran 3″ sebanyak 3 buah
2. potongan pipa 2″ beberapa puluh cm
3. oversok (verlop) pipa 3″ ke 2″ sebanyak 5
4. knee (sambungan L) pipa 2″ sebanyak 5
5. knee pipa 3″ sebanyak 1 buah (bisa diganti dengan tutup pipa
atau dop 3″)
6. tampungan nutrisi (ember atau tong air)
7. selang air panjang 6 meter
8. klem pipa 3″ sebanyak 9
9. kayu ukuran 4 cm
10. kayu ukuran 3 cm
11. pompa air (pompa ikan, head sesuaikan tinggi rak)
Hidroponik Sistem NFT model talang
Hidroponik : genang-atus (flood and drain)
Proses penanaman tanaman
hidroponik
1. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan:
 Rockwool sebagai media tanam
 Pisau/gergaji untuk memotong rockwool
 Benih/biji
 Pinset atau alat untuk memasukan benih ke dalam rockwool
2. Potong rockwool menjadi bagian-bagian kecil disesuaikan
dengan kebutuhan atau besar netpot, misal 2 x 2 x 2 cm, 3 x
3 x 3 cm.
3 . Masukkan potongan-potongan rockwool ke dalam
wadah atau tray khusus
4. Lubangi Rockwool dengan pinset, tusuk gigi, atau alat lain
sedalam 1 – 2 cm. Masing-masing potongan rockwool dibuat 1
lubang tanam. Untuk tanaman kangkung, 1 potong rockwool dapat
dibuat 4 – 5 lubang tanam.
5. Masukkan benih ke dalam lubang tersebut. Masing-
masing lubang sebaiknya diisi 1 biji tanaman.
6. Siram/semprot rockwool yang telah diisi dengan benih dengan air.
Cara ini dapat diganti dengan merendam rockwool setelah dipotong
menjadi bagian-bagian kecil, kemudian dikibaskan agar tidak terlalu
banyak air dalam rockwool.
7. Setelah semua rockwool telah diisi dengan benih dan disiram, segera
letakkan pada tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung. Dapat juga
ditutup dengan plastik berwarna gelap atau hitam.
8. Semprot rockwool setiap hari dengan air biasa pagi dan sore atau yang
penting jangan sampai rockwool kering.
9. Setelah 1 – 3 hari setelah tanam, cek apakah tunas sudah tumbuh. Jika
mayoritas sudah tumbuh, pindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari.
Pemindahan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya etiolasi (batang akan
tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan
berwarna pucat (tidak hijau) yang disebabkan kurangnya cahaya atau tanaman
berada di tempat gelap. Penjelasan lebih lanjut mengenai Apa itu Etiolasi,
silakan klik link berikut. Sampai di sini cara menyemai benih untuk budidaya
hidroponik. Selanjutnya, Anda tinggal menunggu sampai berdaun kemudian
dipindahkan ke Sistem Hidroponikyang telah Anda siapkan apakah itu sistem
sumbu (wick system), NFT, aeeroponik (aeroponic), ebb and flow, atau sistem
hidroponik yang lain.
10. Jika daun yang tumbuh sudah 4 helai, tanaman siap dipindahkan ke
netpot atau media lain yang telah disiapkan.
11. Mulai tahap ini, tanaman sudah harus mendapatkan nutrisi
hidroponik. Nutrisi hidroponik yang dapat Anda gunakan disesuaikan
dengan kebutuhan tanaman, apakah tanaman sayuran, buah, atau
bunga.
CARA MEMBUAT NUTRISI HIDROPONIK
(AN-ORGANIK)

Bahan – bahan :

1. 200 gram KCL (1 liter air)


2. 100 gram Gandasil D (1 liter air)
3. 200 gram NPK (1 liter air)
4. 200 gram Urea (1 liter air)
5. Wadah atau toples ukuran 1 – 2 liter
CARA MEMBUATNYA
1. Masukkan 1 liter air ke masing – masing wadah /
stoples.
2. Wadah I masukkan 200 gram KCL,wadah II masukkan
100 gram gandasil D,wadah III masukkan 200 gram
NPK,wadah IV masukkan 200 gram urea,aduk sampai
larut.dari perbandingan ini bisa untuk 200 liter air.
3. Untuk penggunaannya ambil 5 ml dari masing – masing
wadah tersebut,kemudian campurkan dengan 1 liter air
biasa.Nutrisi untuk hidroponik siap untuk di gunakan.
CARA MEMBUAT NUTRISI HIDROPONIK
(ORGANIK)
Bahan – bahan :
1. Kotoran kambing 30 Kg
2. Belerang 30 Kg
3. Bekatul (ampas kelapa) 10 Kg
4. Arang sekang 10 Kg
5. Jerami 50 Kg
6. Daun sirsak 6 ons
7. Daun lamtoro 1,7 Kg
8. Gula pasir 2,5 ons
9. IM4 / Bioaktifator 0,1 liter
10. Air bersih secukupnya
ALAT YANG DI PERLUKAN
1. Wadah atau penampung air yang nantinya di
pakai sebagai tempat untuk fermentasi pupuk.
2. Airator dengan selangnya untuk mengaduk
dan sirkulasi air dalam wadah,jika aerator
tidak ada di aduk secara manual sekali sehari.
CARA MEMBUATNYA
1. Tumbuk terlebih dahulu daun sersak dan daun lamtoro
hingga halus.
2. Campurkan kotoran kambing,arang
sekam,belerang,bekatul,gula pasir,jerami,mikro
organisme (IM4 / Bioaktifator),juga daun sirsak dan
lamtoro yang telah di aluskan ke dalam wadah.
3. Tuangkan air hingga seluruh bahan tadi terendam.
4. Pasang aerator agar berlangsung proses fermentasi aerop.
5. Diamkan selama 30 hari fermentasi.
6. Setelah jadi,saring kemudian endapkan
7. Bagian yang di gunakan adalah air di atas endapan.
Cara penggunaan pupuk organik cair untuk hidroponik
adalah 1:10.
1 (satu) untuk pupuk.10 (sepuluh) untuk air yang di
tambahkan.
Bila anda membutuhkan jumlah yang lebih besar
atau lebih sedikit dari takaran pembuatan nutrisi organik
di atas,anda bisa menambah atau menguranginya.Namun
tetap berpedoman pada perbandingan yang tersebut di
atas.
12. Setelah kurang lebih 2 bulan sejak semai benih atau biji dalam rockwool,
sekarang tanaman yang Anda tanam dengan teknik hidroponik sudah dapat
dipanen. Masing-masing tanaman memiliki masa panen yang berbeda, silakan
lihat di label benih yang Anda tanam.
Terima kasih

Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai