SALMAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN BALAI DIKLAT PERTANIAN ACEH
TAHUN 2016
Pengertian Hidroponik
Wick System
Wick system merupakan teknik yang paling sederhana dan populer
digunakan oleh para pemula. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi mengalir
ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis
sumbu. Wick sistem hidroponik bekerja dengan baik untuk tanaman dan
tumbuhan kecil. Sistem hidroponik ini tidak bekerja dengan baik untuk
tanaman yang membutuhkan banyak air.
EBB & Flow SystemEbb
Sebuah media tumbuh ditempatkan di dalam sebuah wadah yang
kemudian diisi oleh larutan nutrisi. Kemudian nutrisi
dikembalikan ke dalam penampungan, dan begitu seterusnya.
Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer.
Pastikan Anda menggunakan wadah yang cukup besar dan atur
jarak antar tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak saling
mengganggu.
NFT (Nutrient Film Technique) System
Sistem ini merupakan cara yang paling populer dalam istilah hidroponik.
Konsepnya sederhana dengan menempatkan tanaman dalam sebuah
wadah atau tabung dimana akarnya dibiarkan menggantung dalam larutan
nutrisi. Sistem ini dapat terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut
dalam air sehingga tidak memerlukan timer untuk pompanya. NFT cocok
diterapkan pada jenis tanaman berdaun seperti selada.
Aeroponic System
Kecanggihan sistem ini memungkinkan memperoleh hasil
yang baik dan tercepat dibandingkan sistem hidroponik
lainnya. Hal ini disebabkan oleh larutan nutrisi yang
diberikan berbentuk kabut langsung masuk ke akar,
sehingga tanaman lebih mudah menyerap nutrisi yang
banyak mengandung oksigen.
Drip System
Selain wick system, sistem tetes (drip system) merupakan cara yang
populer yang digunakan dalam berkebun hidroponik. Sistem ini
menggunakan timer mengontrol pompa, sehingga pada saat pompa
dihidupkan, pompa akan meneteskan nutrisi ke masing-masing
tanaman.
Water Culture System
Dalam sistem hidroponik ini, akar tanaman yang tersuspensi dalam air
yang kaya nutrisi dan udara diberikan langsung ke akar. Tanaman dapat
ditempatkan di rakit dan mengapung di air nutrisi juga. Dengan sistem
hidroponik ini, akar tanaman terendam dalam air dan udara diberikan
kepada akar tanaman melalui pompa akuarium dan diffuser udara.
Semakin gelembung yang lebih baik, tanaman akar akan tumbuh dengan
cepat untuk mengambil air nutrisi.
Bahan
1. pipa ukuran 3″ sebanyak 3 buah
2. potongan pipa 2″ beberapa puluh cm
3. oversok (verlop) pipa 3″ ke 2″ sebanyak 5
4. knee (sambungan L) pipa 2″ sebanyak 5
5. knee pipa 3″ sebanyak 1 buah (bisa diganti dengan tutup pipa
atau dop 3″)
6. tampungan nutrisi (ember atau tong air)
7. selang air panjang 6 meter
8. klem pipa 3″ sebanyak 9
9. kayu ukuran 4 cm
10. kayu ukuran 3 cm
11. pompa air (pompa ikan, head sesuaikan tinggi rak)
Hidroponik Sistem NFT model talang
Hidroponik : genang-atus (flood and drain)
Proses penanaman tanaman
hidroponik
1. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan:
Rockwool sebagai media tanam
Pisau/gergaji untuk memotong rockwool
Benih/biji
Pinset atau alat untuk memasukan benih ke dalam rockwool
2. Potong rockwool menjadi bagian-bagian kecil disesuaikan
dengan kebutuhan atau besar netpot, misal 2 x 2 x 2 cm, 3 x
3 x 3 cm.
3 . Masukkan potongan-potongan rockwool ke dalam
wadah atau tray khusus
4. Lubangi Rockwool dengan pinset, tusuk gigi, atau alat lain
sedalam 1 – 2 cm. Masing-masing potongan rockwool dibuat 1
lubang tanam. Untuk tanaman kangkung, 1 potong rockwool dapat
dibuat 4 – 5 lubang tanam.
5. Masukkan benih ke dalam lubang tersebut. Masing-
masing lubang sebaiknya diisi 1 biji tanaman.
6. Siram/semprot rockwool yang telah diisi dengan benih dengan air.
Cara ini dapat diganti dengan merendam rockwool setelah dipotong
menjadi bagian-bagian kecil, kemudian dikibaskan agar tidak terlalu
banyak air dalam rockwool.
7. Setelah semua rockwool telah diisi dengan benih dan disiram, segera
letakkan pada tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung. Dapat juga
ditutup dengan plastik berwarna gelap atau hitam.
8. Semprot rockwool setiap hari dengan air biasa pagi dan sore atau yang
penting jangan sampai rockwool kering.
9. Setelah 1 – 3 hari setelah tanam, cek apakah tunas sudah tumbuh. Jika
mayoritas sudah tumbuh, pindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari.
Pemindahan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya etiolasi (batang akan
tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan
berwarna pucat (tidak hijau) yang disebabkan kurangnya cahaya atau tanaman
berada di tempat gelap. Penjelasan lebih lanjut mengenai Apa itu Etiolasi,
silakan klik link berikut. Sampai di sini cara menyemai benih untuk budidaya
hidroponik. Selanjutnya, Anda tinggal menunggu sampai berdaun kemudian
dipindahkan ke Sistem Hidroponikyang telah Anda siapkan apakah itu sistem
sumbu (wick system), NFT, aeeroponik (aeroponic), ebb and flow, atau sistem
hidroponik yang lain.
10. Jika daun yang tumbuh sudah 4 helai, tanaman siap dipindahkan ke
netpot atau media lain yang telah disiapkan.
11. Mulai tahap ini, tanaman sudah harus mendapatkan nutrisi
hidroponik. Nutrisi hidroponik yang dapat Anda gunakan disesuaikan
dengan kebutuhan tanaman, apakah tanaman sayuran, buah, atau
bunga.
CARA MEMBUAT NUTRISI HIDROPONIK
(AN-ORGANIK)
Bahan – bahan :
Semoga bermanfaat