Anda di halaman 1dari 20

BUDIDAYA TANAMAN SISTIM

HIDROPONIK

Oleh :
NURUL RAHMAH, SP
PENGERTIAN HIDROPONIK

Hidroponik merupakan cara


menanam yang tidak
menggunakan tanah sebagai
media tanam, namun
memanfaatkan air dan media
tanam berupa benda padat
seperti cocopeat, spons dan
sebagainya.
.
2

2
KELEBIHAN HIDROPONIK
1. Tidak membutuhkan tanah karena air
digunakan sebagai medium
utamanya.
2. Tidak perlu banyak air
3. Lebih bersih dan steril karena tidak
ada tanah yang berceceran.
4. Hemat tenaga dan waktu
5. Tanaman bebas pestisida kimia
6. Bebas dari hama pengganggu
tanaman yang sering muncul dari
tanah.
7. Cocok diterapkan di lahan sempit
3

3
Jenis-jenis Tanaman Yang Bisa
Di Usahakan :

1. Selada.
2. Bayam
3. Kangkung
4. Pakcoy
5. Bawang Merah
6. Sawi
7. Seledri
8. Dll
4

4
Macam-Macam Jenis Hidroponik
1. Teknik Hidroponik Sistem Drip System
Drip system adalah cara bercocok tanam hidroponik
menggunakan sistem irigasi tetes untuk mengalirkan nutrisi
ke wilayah perakaran melalui selang irigasi dengan
menggunakan dripper yang diatur waktunya dengan timer.
Media tanam pada drip sistem ini yaitu batu apung, zeolit,
sekam bakar, dan sabut kelapa yang berfungsi sebagai
tempat akar berkembang dan memperkokoh kedudukan
tanaman

5
2. Sistem Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT)
Pada sistem ini larutan nutrisi secara terus menerus dialirkan
mengenai akar tanaman menggunakan pipa PVC dan pompa
dengan teknik sirkulasi. Posisi tanaman yang tumbuh pada
lapisan aliran nutrisi yang tidak dalam (dangkal) dapat
membuat sebagian akar terendam dan memperoleh nutrisi
sehingga sebagian lainnya berada di atas memperoleh
oksigen

6
3. Teknik Hidroponik Deep Water Culture (DWC)
Deep Water Culture (DWC) dikenal juga dengan istilah
floating raft system (sistem rakit apung). Sistem DWC ini
disukai oleh masyarakat maupun pelaku hidroponik pemula
karena lebih mudah ditangani. Sistem DWC sangat sederhana
karena kaar direndam dalam larutan nutrisi dan sebaiknya
menggunakan pompa udara untuk akuarium untuk
memberikan oksigen pada larutan nutrisi. Kelebihan
menggunakan sistem Deep Water Culture (DWC) yaitu tidak
dibutuhkan pompa untuk memompa nutrisi kecuali untuk
aerasi

7
4. Teknik Hidroponik Wick System
Wick system atau dikenal juga dengan sistem sumbu. Sistem
ini sering disebut metode hidroponik yang paling sederhana.
Sistem sumbu (wick system) bisa menggunakan bahan-
bahan daur ulang seperti gelas bekas minuman atau botol
bekas sebagai wadah untuk nutrisi.  Tanaman pada sistem ini
mendapatkan nutrisi yang diserap melalui sumbu atau kain
flanel. Sistem ini seperti kompor minyak tanah.

8
Alat Yang di gunakan Sistim Wick (Sistim sumbu):
1.Botol bekas air mineral ukuran 1000 ml/Steorofom
2.Gunting
3.Pisau atau cutter
4.Sumbu berupa kain bekas, atau kain flanel sebagai pengalir
nutrisi

Bahan yang di gunakan :


1.Benih tanaman
2.Media tanam berupa pasir atau sekam atau rockwool
3.Larutan nutrisi berupa pupuk (biasanya menggunakan
Abmix)
9
Berikut cara menanam tanaman dengan sistem wick:
1.Siapkan botol bekas air mineral berukuran 1 liter, pisau,
gunting, kain flannel, dan larutan nutrisi.
2.Potong botol menjadi 2 bagian, kemudian lubangi tutupnya.
3.Gabungkan kedua potongan tersebut dengan cara
membalik bagian atas botol menghadap kebawah.
4.Pasang kain flanel pada lubang tutup botol, tujuannya agar
dapat meyerap air nutrisi.
5.Isi lapisan atas botol dengan media tanam seperti pasir,
sekam atau rockwool. Kemudian isi lapisan bawah dengan
larutan nutrisi.
6.Tanam bibit tanaman pada lapisan atas botol.

10
Alat Yang di gunakan Sistim Rakit Apung:
1.Styrofoam
2.Gunting
3.Bak atau wadah penampung
4.Pisau atau cutter
5.netpot
Bahan yang di gunakan :
1.Benih tanaman
2.Media tanam berupa pasir atau sekam atau rockwool
3.Larutan nutrisi berupa pupuk (biasanya menggunakan
Abmix)

11
Berikut cara menanam tanaman dengan sistem wick:

1.Siapkan Styrofoam, bak penampung, netpot, rockwool,


nutrisi dan benih tanaman.
2.Benih tanaman disemai terlebih dahulu pada rockwool atau
spons hingga muncul 2-4 daun.
3.Beri lubang-lubang pada styrofoam (seukuran netpot)
dengan jarak 3-5 cm antar lubang.
4.Letakkan rockwool atau spons (bagian tengah diberi celah)
ke dalam netpot pada saat sudah muncul 2-4 daun.
5.Isi bak penampung berisi larutan nutrisi.
6.Letakkan Styrofoam diatas bak penampung berisi air dan
biarkan seperti mengapung.
12
Pemupukan dan Pengukuran PH
Pupuk yang digunakan pada hampir semua sistem
hidroponik adalah pupuk AB mix, berupa pekatan pupuk
(biang) yang dipisahkan dalam 2 tempat yaitu tempat 1 berisi
pekatan A, serta tempat 2 untuk pekatan B. Pekatan A dan B
ini dicampurkan (diMix) secara merata dalam satu tangki
nutrisi, sehingga umum disebut sebagai pupuk AB mix.
Kebutuhan pupuk tiap tanaman disenseuaikan dengan
jenisnya
Pengukuran pH penting diketahui untuk mengatur serapan
unsur hara tanaman agar tidak terjadi defisiensi. Kadar
nutrisi dalam larutan dapat diukur dengan TDS (Total
Dissolved Solids) atau PPM (Parts Per Millions). Hasil
pengukuran menunjukkan nilai EC larutan yang sangat
menentukan kecepatan metabolisme tanaman yaitu jika
nutrisi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman
13
Dokumentasi persemaian

14

14
Dokumentasi persemaian

15

15
Dokumentasi persemaian

16

16
Macam Hasil Budiya

17

17
Macam Hasil Budiya

18

18
Macam Hasil Budiya

19

19
SELAMAT MENCOBA

Anda mungkin juga menyukai