Anda di halaman 1dari 21

Gaya Taman

Gaya-Gaya Taman

Gaya Eropa
1. Gaya Romawi dan Islam
Taman biasanya teduh.
Terdapat bagian taman yang terpisah dengan
bangunan induk dan dihubungkan oleh deretan
tiang bulat tinggi besar disebut Colonnade.
Kadangkala dilengkapi dengan kolam.
Dikenal sbg taman gaya kebun raja atau taman
khalifah atau gaya aristokratik (istilah Italia) atau
gaya feodal (istilah Indonesia).
2. Gaya Pastoral Itali
Taman merupakan bagian yang menyatu dari
rumah gaya pedesaan.
Taman nampak alamiah.
Memberikan kesan damai dan sederhana.
Masih ada unsur Colonnade dan kombinasi
kelompok tanaman dari ukuran tinggi hingga
rendah.
3. Gaya Prancis
Taman terkesan formal dengan memanfaatkan
empat unsur taman seperti bunga-bungaan yang
ditanam dalam petakan-petakan (parterre), pohon
pangkas, kolam dengan kombinasi air mancur dan
pohon-pohon meneduh.
Taman merupakan bagian terpisah dari bangunan.
Setiap bagian taman dihubungkan dengan jalan
setapak dan diberikan beberapa tempat atau
bangunan kecil untuk beristirahat sejenak (gazebo).
4. Gaya Inggris
Gaya campuran yang lega.
Elemen taman disusun secara formal namun
dikombinasikan dengan gaya alamiah.
Bagian masing-masing gaya tersebut dibuat
terpisah dengan tidak mencampur baurkan
keduanya.
Taman dibuat sedemikian rupa alamiah dan
mewakili keadaan pemandangan alam yang
bergunung-gunung dan dikombinasikan dengan
danau-danauan (kolam) serta bagian hamparan
tanah kosong yang ditumbuhi rerumputan.
Gaya Amerika
• Terdapat hubungan yang erat antara bangunan
rumah tinggal dengan taman sehingga berkesan
akrab.
• Elemen taman disusun tidak resmi dan berisikan
tanaman hias yang ditanam teratur di pinggiran
halaman berumput dekat tembok rumah serta
sederetan tanaman hias berbunga yang rendah di
bagian tepi (border) dekat jalan.
• Taman pada halaman belakang biasanya dilengkapi
dengan serambi dekat rumah yang berpagar
keliling (patio).
Gaya Cina
• Berkesan meriah dengan memadukan tanaman
hias dan bebatuan yang disusun seperti tebing
gunung, danau yang ada sungainya serta jembatan
penyeberangan melintasi sungai.
• Terdapat pavilliun (sebagai tempat untuk
menikmati pemandangan taman).
• Kesan meriah semakin kental dengan kehadiran
tanaman yang berwarna-warni dengan elemen
taman keras.
• Taman sering dilengkapi dengan patung binatang.
Gaya Jepang
• Meniru keadaan alam seperti pegunungan dengan
kuil yang sepi, atau lereng pegunungan yang ada
danaunya.
• Batu-batuan dibiarkan menggeletak (menggunung)
di sana-sini atau di tepi danau sehingga
memberikan kesan lenggang dan tenang.
• Tanah-tanah disusun seolah-olah membentuk
bukit-bukit (bertopografi pegunungan).
• Di sebagian taman dibuatkan hamparan berpasir.
Gaya Tradisional Indonesia
• Unsur taman sebagian besar terdiri dari tanaman
sumber makanan (terutama rumah-rumah di
bagian pedalaman) – sumber kesejahteraan
keluarga.
• Sebenarnya belum dapat dikatakan taman yang
memiliki gaya, karena penataannya hanya
berdasarkan prinsip pemanfaatan kesejahteraan
(sumber penghidupan), sehingga penamaan
berdasarkan gaya, maka gaya taman Indonesia
(tradisional) adalah gaya serba guna.
DAFTAR PUSTAKA
• Hakim, R., 1996. Pedoman Penyajian Visual dan
Tahapan Perancangan Arsitektur Lansekap. Penerbit
Universitas Trisakti, Jakarta
• Ingels, J.E., 1994. Ornamental Horticulture : Science,
Operation, and Management. ITP Delmar Pub. Inc.
• Laurie, M., 1994. An Introduction to Landscape
Architecture. Departement of Landscape Architecture
University of California, Berkeley.
• Soeseno, S., 1993. Taman Indah Halaman Rumah.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai