Anda di halaman 1dari 29

PENYULUHAN PERTANIAN

KODE MATAKULIAH : PKD 1501


SKS : 2(1-1)
DOSEN PENGAMPU :
1. RIANIDA TAISA, S.P., M.Si.
2. HENNI ELFANDARI, S.P., M.Si.
ANALISIS DATA POTENSI WILAYAH
CAPAIAN
ALOKA INDIKATOR
MING PEMBELAJARAN Metode Bobot
BAHAN SUB BAHAN SI PENILAIAN
GU (kemampuan Pembelaj Penila
KAJIAN KAJIAN WAKT (FERFORMANCE
KE akhir setiap aran ian
U )
tahapan belajar)
7 Mahasiswa Data  Mengolah Ceramah 1  Ketepatan 5%
mampu potensi data , diskusi, (1X50’) menjawab
mengolah data wilayah potensi dan   soal (test
potensi wilayah wilayah Tanya tertulis)
 Analisis jawab  Ketepatan
 
data   menyelesaik
  potensi an tugas
wilayah  Kemampuan
/ketepatan
komunikasi
Analisis potensi wilyah adalah suatu tahapan
kegiatan dalam rangkaian penyusunan program
penyuluhan pertanian yg memproses
penganalisisan terhadap berbagai komponen potensi
wilayah untuk merumuskan berbagai pilihan pola
usahatani di suatu wilayah (Kecamatan).

Pilihan pola usahatani yg dimaksud adalah


berupa rangsangan pemanfaatan sumberdaya yg ada
pada tata ruang wilayah, berikut alternatif pilihan jenis
komoditas dan pola usahatani yg sesuai.
Analisis potensi wilayah bertujuan untuk merumuskan
pilihan pola usahatani di suatu wilayah yg mendasarkan
Pada kesesuaiannya dengan kondisi lahan dan iklim,
aspirasi petani, aspek sosial-ekonomi, dan
keterkaitannya serta keterpaduannya dengan program
pembangunan pertanian.
Tahapan analisis potensi wilayah di lakukan dengan 3 kegiatan berikut ini:

1. Analisis data karakteristik Lahan dan Iklim -> Merumuskan data


yg perlu di analisis dan menganalisis menggunakan sistem pakar.

2. Pertemuan pembahasan pilihan sistem pertanian dan


Jenis komoditas -> Membahas hasil analisis terhadap sistem
pertanian dan pilihan jenis komoditas dan
membandingkannya dengan kondisi aktual.

3. Pertemuan perumusan pilihan pola usahatani ->


Menganalisis pilihan komoditas dengan pertimbangan aspek
sosial, ekonomi, aspirasi petani, dan kaitannya serta
keterpaduannya dengan program pembangunan pertanian yg ada
diwilyah.
ANALISIS DATA KARAKTERISTIK
LAHAN DAN IKLIM TINGKAT KECAMATAN

Pada kajian ini hendaknya anda di pilah-pilah data hasil


identifikasi potensi wilayah yg diperlukan dalam cakupannya:

1. Data pertama karakteristik lahan dan iklim minimal di ambil data 8


aspek yaitu: pH, Kemiringan lahan, Tekstur tanah,
Ketinggian tempat, Kedalaman lapisan gambut, Curah hujan,
Drinase, dan Asal pembentukan tanah. Data ini dikumpulkan,
untuk di analisis sistem pertanian dan pilihan jenis komoditas

2. Data kedua yg berkaitan dengan Aspek Sosial –Ekonomi,


SDM, dan Aspirasi Petani untuk menganalisis pola usaha tani yg
sesuai.
PEMBAHASAN PILIHAN SISTEM PERTANIAN DAN
JENIS KOMODITAS

Berdasarkan analisis hasil analisis sistem pakar yg ada, hendaknya dicermati


terhadap hal-hal sebagai berikut:

1. Apa saja pilihan jenis komoditas hasil analisis menggunakan para pakar?
2. Apa saja komoditas yang sudah di budidayakan di wilayah tersebut?
PERUMUSAN PILIHAN POLA USAHA TANI

Untuk merumuskan pola usaha tani yg akan dikembangkan maka pilihan jenis
komoditas yg sdh dihasilkan perlu dianalisis dengan pertimbangan
sebagai berikut:

1. Pertimbangan dari aspek sosial, apakah pengembangan suatu


jenis komoditas akan berdampak secara sosial atau tdk. Misalnya:
Yang berkaitan dengan Norma yg berkembang di masyarakat.
2. Pertimbangan dari aspek pasar, Apakah jenis-jenis komoditas tersebut
memiliki prospek pasar yg cerah dan memiliki daya serap yg
besar terhadap komoditas tadi.
3. Pertimbangan dari sisi ketersediaan agroinput-nya dan peluang untuk
mengembangkan agro-industri
4. Pertimbangan keempat pengembangan jenis-jenis komoditas tersebut dari
aspek analisis usahatani, rasio keluaran-masukan (OIR) dan titik
impasnya
(BEP), apakah secara teknis menguntungkan dan layak dikembangkan
5. Pertimbangan ke lima dampak lingkungan yg mungkin ditimbulkan
apa suatu jenis komoditas akan dikembangkan
LANJUT……..

6. Pertimbangan keterkaitan dan keterpaduannya


dengan program-program pembangunan
pertanian yg ada dan akan dilaksanakan di wilyah
tersebut.
7. Pertimbangandari aspek pendapatan yg
diperoleh, apakah pola yg dikembangkan
dapat
mencapai standar pendapatan yg telah ditetapkan
TUGAS LATIHAN
1. Mengapa diperlukan penerapan analisis data
terhadap penerapan jenis komoditas yg akan
dikembangkan
2. Bagaimana tahapan analisis potensi wilayah dilakukan?
3. Mengapa masih diperlukan pembahasan pilihan
jenis komoditas yg perlu dikembangkan setelah
ditetapkan berdasarkan analisis datanya?
4. Bagaimana tahapan dalam perumusan pilihan
pada
usahatani?
5. Mengapa dalam tahapan satu wilayah kerja Anda
ada perbedaan potensi wilayah kerjanya?
CONTOH
HASIL DAN PEMBAHASAN
LAPORAN PRAKTEK
DAFTAR ISI
HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................................
3.1 Identifikasi Potensi wilayah dan Agroekosistem...................................... …………….
3.1.1 Sumber Daya Alam.........................................................................................................
3.1.1.1 Deskripsi Umum Wilayah.......................................................................................
3.1.1.2 Karakteristik Lahan dan Iklim...............................................................................
1. Keadaan Lahan............................................................................................
2. Iklim dan Curah Hujan....................................................................................
3. Luas usaha tani, produktivitas dan permasahannya...................................

3.1.2 Sumber Daya Manusia..............................................................................


3.1.2.1 Jumlah Penduduk Umum dan Kepadatan...........................................
3.1.2.2 Penduduk menurut umur................................................................. .
3. Komposisi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan...........................
4. Keadaan Penduduk berdasarkan sumber Mata Pencaharian...........

3.1.3 Keadaan Kelembagaan..............................................................................


3.1.3.1 Data Kelembagaan Petani......................................................................
3.1.3.2 Kelembagaan Penunjang Agribisnis....................................................

3.2 Sarana Penunjang Agribisnis................................................................. …………….


3.3 Identifikasi Masalah Dan Program........................................................................
3.4 Kegiatan Penyuluhan Pertanian.................................................................. ………
3.1 Identifikasi Potensi wilayah dan Agroekosistem
3.1.1 Sumber Daya Alam
3.1.1.1 Deskripsi Umum Wilayah.
Desa ……. merupakan salah satu Desa yang ada Kecamatan Belo di
Kabupaten Bima dengan luas wilayah kerja disekitar 11,72 km2.
Secara administrasi Desa Lido teridiri dari 3 Dusun yaitu dusun Tonggondoa,
dusun Lido dan dusun Renggesuma. Adapun batas-batas wilayah Desa Lido adalah sebagai
berikut :
- Sebelah Barat : Desa Monta Kecamatan Monta
- Sebelah Timur : Desa Soki Kecamatan Belo
- Sebelah Selatan : Desa Soki Kecamatan Belo

Untuk mengetahui lebih jelas keadaan wilayah Desa Lido dapat dilihat pada gambar 1
sebagai berikut:

Gambar 1 Peta Wilayah Desa ….. ..Lido


3.1.1.2 Karakteristik Lahan dan Iklim
1. Keadaan Lahan
Wilayah Desa Lido mempunyai topografi yang sangat berfariasi dengan ketinggian
berkisar antara 6-70 meter dpl. dengan berfariasinya. topografi tersebut
sangat pengaruh terhadap fisografi dimana 73 % merupakan pegunungan dan
hanya 27 % berupa daratan rendah.
Untuk mengetahui lebih jelas keadaan lahan dapat dilihat pada gambar 2 sebagai
berikut ini;……..

Gambar 2 Peta Transek Desa Lido

Luas lahan pertanian desa Lido adalah seluas 1.172 hektar terdiri dari tanah darat 143
hektar, tanah tanah sawah irigasi 174 hektar dan tanah perkebunan dan
kehutanan 869 Hektar. Data luas lahan Desa Lido dapat dilihat pada tabel 1 sebagai
berikut:
Tabel 1 Luas lahan Pertanian Desa …..Kecamatan …. Tahun
……..

No Tanah darat (ha) Tanah sawah irigasi (ha) Lain- Jumlah


lain tanah
pertania
Tegalan Pekarang Jumlah ½ Teknis Tehnis Sederh Tada Juml n
an ana h ah
hujan

1 135 18 143 70 -- 20 80 170 869 1.172


2. Iklim dan Curah Hujan.

NO Tahun 2008 2009 2010 2011 2012


Mm HH mm HH mm3 HH mm HH mm HH
Bulan

1 Januari 500 15 420 13 380 10 450 13 550 21

2 Pebruari 200 10 300 9 214 13 100 5 900 17


3 Maret 85 8 92 3 60 4 70 4 350 10
4 April 46 8 13 2 50 2 30 2 50 6
5 Mei 30 2 - - - - - - 40 3
6 Juni - - - - - - - - 20 2
7 Juli - - - - - - - - - -
8 Agustus - - - - - - - - - -
9 Sepetember - - - - - - - - - -
10 Oktober - - - - - - 10 1 - -
11 Novemver 160 6 250 12 250 11 200 9 - -
12 Desember 350 15 300 10 300 15 350 11 - -
JUMLAH 1371 64 1375 49 1264 55 1210 45 1910 59
3. Luas Usaha Tani, Produktifitas dan permasalahannya.

Tabel. 3 Luas usahatani dan Produksi Desa Lido tahun 2012


No Komoditi Luas (Ha) Produksi (Ton) Produksi rata-rata
tiap Ha (ton)

1 Tanaman Pangan 265 1338,5 5,05


a. Padi
b. Jagung 5 19 4
c. Kedele 48 81 1,69

2 Tanaman Hortikultura 5 - -
- Buah-buahan
- Mangga
- Pisang 2 - -
- Sayur-sauran
- Cabe 5 20 4
- Bawang merah 235 3250 12,6

3 PETERNAKAN 210 42 -
a. Sapi
b. KamBING 85 2,13 -
1233 0,62 -
c. Ayam
4 Perkebunan / Kehutanan 40 20 0,5
· Jambu Mete 60 10 -
· Jati

Sumber : BPP Kecamatan ……………………2012.


Pada Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa …………….
3.1.2 Sumber Daya Manusia..............................................................................

3.1.2.1 Jumlah Penduduk Umum dan Kepadatan...........................................


No Klasifikasi Jumlah Jiwa Persentase
Penduduk

1 Laki-laki 845 49

2 Wanita 869 51

Jumlah 1.714 100

Sex Ratio/Kepadatan 97,24 146,25

Sumber Data : Monografi Desa Lido 2012

Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan bahwa persentase wanita lebih


besar 51% dari laki 49% dan berdasarkan sex ratio maka jumlah wanita
lebih besar dari laki-laki artinya setiap 100 jiwa wanita terdapat 97, 24 laki-
laki.
Tabel. 5 Kriteria Kepadatan Penduduk
NO. Jumlah Jiwa/ Km2 Keterangan
1 0-50 Tidak Padat
2 51-250 Kurang Padat
3 251-400 Cukup Padat
4 >400 Sangat Padat
Sumber Data : Undang-Undang No. 56 Tahun 1960
3.1.2.2 Penduduk menurut umur................................................................. .
No Desa umur Jumlah Persentase%

1 Lido 0-5 115 7


6-17 495 29
18-54 939 55
> 54 165 10
Total 1714 100

Sumber : Monografi Desa Lido Tahun 2012


Menurut Simanjuntak, 1985, Kriteria usia produktif kisaran antara 15-64 tahun dianggap mampu
bekerja, pengusaha yang masih tergolong usia produktif biasanya makin respon atau
tanggap terhadap suatu masalah, maka dapat disimpulkan bahwa penduduk yang ada di
Desa Lido sebagian besar masih produktif.
Tingkat umur berpengaruh terhadap kemampuan fisik seseorang dalam mengelola suatu usaha.
Setelah melewati umur tertentu, maka kemampuan kerjanya relatif menurun. Disamping itu, umur
juga merupakan salah satu yang menentukan produktivitas pengusaha dalam
mengelola usahanya untuk memperoleh hasil yang maksimal dan dapat menghasilkan
pendapatan
3.1.2.3 Komposisi Penduduk menurut Tingkat
Pendidikan...........................
Tabel 7 Gambaran Penduduk menurut Tingkat Pendidikan Desa Lido Tahun
2012
No Tingkat pendidikan Jumlah Persentase %
1 Belum/Tidak Sekolah 365 21%
2 SD 611 36%
3 SLTP 480 28%
4 SLTA 308 18%
5 Akademi 10 1%
6 Sarjana 40 2%
Jumlah 1714 100
Sumber :

Dari tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa sampai dengan tahun 2013, jumlah penduduk
yang tidak pernah atau belum pernah sekolah mencapai 21% atau sebesar 365 jiwa.
Sedangkan lulusan paling banyak penduduk lulusan SD, yaitu berjumlah 611
jiwa atau 36%. Jumlah penduduk dengan tingkat kelulusan pada bangku Sekolah
Dasar menggambarkan bahwa tingkat pendidikan penduduk masih cenderung
rendah.
3.1.2.4 Keadaan Penduduk berdasarkan sumber Mata Pencaharian...........
No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase
(%)
1 Pertanian
Petani 300 28%
Pekebun 30 3%
Penggarap 386 36%
Buruh Tani 152 14%
Peternak 30 3%
Jumlah 898 85%
2 Non Pertanian
Pedagang 32 3%
Pengrajin 28 3%
Angkutan 23 2%
Pertukangan 46 4%
Penggilingan 2 0%
3 Jumlah 131 12%
Pemerintahan
PNS 7 1%
Pensiunan 2 0%
Guru 22 2%
Jumlah 31 3%
Total 1060 100%

Sumber :
3.1.3 Keadaan Kelembagaan..............................................................................
3.1.3.1 Data Kelembagaan Petani......................................................................
Tabel. 9 Kelembagaan Kelompok Tani dan Wanita Tani Desa …….. Tahun
2012
No Nama Nama Pengurus Jum Jenis usaha Luasan
Kelompok lah Tani Pokok
Ketua Sekretaris Bendahara Ang ( Utama ) Ha ekor Petak
gota

1 Tolo mango Yahya Ahmad Abd. Salahuddin 76 Padi/B.merah 28 -


Salam
2 La Janggi Abd. Anas M.Said Astama 33 Padi/B.merah 22 -
3 La Wila Andon Hamzen H.Mahmu Adham 49 Padi/B.merah 17 -
d
4 Talaga Na’e Saiful Yasin Syafruddin Usman 56 Padi/B.merah 25 -
5 Kalate H. Jahdian A.Latif Hamzah 70 Padi/B.merah 25 -
6 Tawali M. Amin Husen Anwar 50 Padi/B.merah 25 -
Arsyad Jambo
7 Tolo Lido Astama Jakaria Aco Abas H. Mahmud 41 Padi/B.merah 10 -
8 La Dore Muhtar Ahmad Mansyur Syarifuddin 64 Padi/B.merah 25 -
9 Ikhlas H.Junaidin Aziz M Zulkifli 15 Sapi 10 20
Mas’ud
10 Mangge To’i Muhammad Syahruddi Anwar 15 Padi/ Jambu 7 -
Nor n mete
11 Tolo Ompu Baru Thamrin Abas Jainuddin 20 Padi/jambu 15 -
Mete
12 Soja M. yasin H. Zulkifli Syafruddin 69 Padi/B.merah 10 -
Den
13 KWT Nikita Nurjanah Nurhaidah Suharmi 20 Bawang - -
Goreng
Sumber
14 data:
KWT Toti BPP
Mori Kec. ………………2012
Nurwahidah HJ. Asmah Saebah 25 Bakulan - -
Tabel 10 Data Keadaan Gapoktan Desa ……. Kecamatan ……Tahun
2012
Nama Nama Jumlah Jenis Usaha Luasan
Gapokta Pengurus anggota Tani pokok
n (Utama)
No Ketua Sekretaris Bendahara Ha ekor peta
k

1 Oi seli M.Yasi Juaran H.Jahdian 120 Padi/B.merah 320 20 -


n A.Bakar
H.Den
Tabel 11 Data Keadaan Unit Pengelola Kegiatan Penyuluhan Pertanian Desa ….Kecamatan
….
Tahun 2012
No Ketua Sekretaris Bendahara Penyuluh swadaya

1 H. Jahdian Saiful Yasin Sulastri - Yahya ahmad


- Emy Mulyani

Sumber data : BPP Belo Tahun 2012.

Memperhatikan potensi kelompok tani, gapoktan dan unit pengelola


penyuluhan pertanian di Desa Lido Kecamatan Belo diharapkan mampu memecahkan
masalah dalam usaha agribisnis secara mandiri namun permasalahnya adalah
kurangnya tingkat pengetahuan pengurus sebagai sumber informasi, maka
kelembagaan petani tersebut belum mampu memecahkan masalah di tingkat usaha tani.

Guna memecahkan masalah ini maka perlu dilakukan upaya pembinaan


kelembagaan secara terus menerus dan berkelanjutan.
3.1.3.2 Kelembagaan Penunjang Agribisnis....................................................

Lembaga Pemerintah seperti Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Belo belum


melaksanakan penyuluhan secara optima lebih-lebih terhadap perubahan iklim
sehingga berdampak pada kegagalan panen dalam usahatani di tingkat pelaku agribisnis.
Pedagang Pengumpul sabagai lembaga yang ada dalam masyarakat belum
memberikan konstribusi terhadap peningkatan produksi melalui usaha-usaha yang
saling menguntungkan dengan pola kemitraan.
Pemuda Tani yang diharapkan mampu untuk bekerja di sektor pertanian
lebih memilih mencari usaha lain seperti pegawai negeri sipil, Pertukangan dan
perbengkelan padahal usaha agribisnis sangat prospektif untuk dikembangkan.
Gapoktan sebagai wadah kelembagaan petani belum mampu
memecahkan masalah yang dihadapi pelaku uasaha karena kurangnya
pengetahuan dalam berorganisasi.
Kios saprotan sebagai salah satu lembaga yang bergerak di bidang Agro Input
belum mampu menyediakan sarana produksi sesuai permintaan sehingga
keberadannya dalam meningkatkan produksi dan pendapatan pelaku utama masih sangat
kurang.
KESIMPULAN

Identifikasi dan Analisis Karakteristik Potensi menampung


Wilayah segenap aspirasi yg ada pada wilayah yg
bersangkutan.
Jenis-jenis data yg terkumpulkan harus memiliki kriteria mutakhir,
kategori, akurat, dan komprehensif. Tampilan datanya memudahkan
dalam pembacaan dan pengolahannya.

Anda mungkin juga menyukai