Anda di halaman 1dari 4

4.

1 Persiapan
Tahapan persiapan ini merupakan kegiatan awal sebelum memulai pengumpulan
dan pengolahan data. Pada tahap persiapan ini, kami telah mempersiapkan segala hal
yang dibutuhkan terkait survey lapangan agar tujuan penulisan tugas ini menjadi
terstruktur, teratur dan berjalan efisien. Berikut persiapan yang kami lakukan.
a. Surat izin, digunakan sebagai barang bukti resmi turun lapangan untuk ke intansi
terkait,
b. Laptop, sebagai alat untuk mengolah seluruh data yang telah di peroleh selama dan
sebelum observasi lapangan dan sebagai sarana penyususan laporan,
c. Kendaraan, sebagai alat transportasi selama observasi lapangan,
d. Anggaran, diadakan untuk membiayai kebutuhan selama dilapangan, dan
e. Almamater, sebagai tanda pengenal mahasiswa Universitas Tadulako.

4.1.1 Penyusunan Acuan Kerja


Kerangka Acuan Kerja atau Kerangka Acuan Kegiatan yang disingkat KAK adalah
dokumen perencanaan kegiatan yang berisi penjelasan/keterangan mengenai apa,
mengapa, siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan berapa perkiraan biayanya suatu
kegiatan.

4.1.2 Pengumpulan Data dan Informasi


Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terbagi atas data primer dan data
sekunder yang dapat diuraikan dalam bentuk tabel, penyusunan tabel kebutuhan data
disesuaikan dengan sumber data. Kebutuhan data mempunyai manfaat
untukmengidentifikasi dan mengumpulkan data guna sebagai penunjang dan pendukung.
Kebutuhan data juga digunakan sebagai acuan kelompok dalam menentukan apa saja
aspek-aspek yang diamati beserta unit amatannya yaitu desa. Adapun isi dari kebutuhan
data itu sendiri adalah list dari data-data yang dibutuhkan dalam proses perencanaan
suatu wilayah studi.

4.1.3 Kebutuhan Data

4.1.4 Metode Pengumpulan Data

4.2 Pengumpulan Data Dan Informasi

4.3 Pengolahan Data dan Analisis


Metode analisis data merupakan bagian dari proses dimana data yang dikumpulkan
lalu diproses untuk menghasilkan kesimpulan dalam pengambilan keputusan. Analisis
data akan menjadi dasar bagi perumusan tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang
wilayah kota, rencana struktur ruang, rencana pola ruang, kawasan strategis kota, arahan
pemanfaatan ruang, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota. Berikut
metode analisis yang dipakai dalam hal penyusunan merencanakan kawasan perkotaan
wilayah perkotaan Kabupaten Mamuju berdasarkan permen ATRBPN tahun 2021 :
1. Analisis struktur internal WP
2. Analisis sistem penggunaan lahan ( land use)
3. Analisis kedudukan dan peran WP dalam wilayah yang lebih luas
4. analisis sumber daya alam dan fisik atau lingkungan WP
5. analisis sosial budaya
6. Analisis kependudukan
7. Analisis ekonomi dan sektor unggulan
8. Analisis transportasi (pergerakan)
9. Analisis sumber daya buatan;
10. Analisis kondisi lingkungan binaan
11. Analisis kelembagaan
12. Analisis karakteristik peruntukan zona
13. Analisis jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini berkembang dan mungkin
akan berkembang di masa mendatang
14. Aalisis kesesuaian kegiatan terhadap peruntukan/zona/sub zona
15. Analisis dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/sub zona
16. Analisis pertumbuhan dan pertambahan penduduk pada suatu zona
17. Analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan dengan
kondisi yang terjadi di lapangan
18. Analisis karakteristik spesifik lokasi
19. Analisis ketentuan dan standar setiap sektor terkait; dan
20. Analisis kewenangan dalam perencanaan, pemanfaatan ruang, dan pengendalian
pemanfaatan ruang.

Selain analisis tersebut, dapat ditambahkan analisis sebagai berikut:


1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan
2. Perkiran mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup
3. Kinerja layanan atau jasa ekosistem
4. Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan
6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati

4.4 Kebutuhan Peta Dasar Dan Tematik


Berikut kebutuhan peta dasar dari peta tematik yang akan dikumpulkan data-
datanya saat di lapangan yang kemudian akan diolah datanya setelah kegiatan
survey lapangan selesai.
1. Peta dasar rupa bumi Indonesia atau peta dasar lainnya dengan skala minimal
1:5.000
2. Peta geomorfologi, peta geologi, peta topografi, serta peta kemampuan tanah
dengan skala minimal 1:5.000
3. Peta penatagunaan tanah dengan skala minimal 1:5.000, meliputi
a. Peta penguasaan tanah/pemilikan tanah/gambaran umum penguasaan tanah,
atau
b. peta penggunaan dan/atau pemanfaatan tanah
4. Peta satuan wilayah sungai (SWS) dan daerah aliran sungai (DAS)
5. Peta klimatologis (curah hujan, hidro-geologi, angin, dan temperatur)
6. Peta kawasan rawan bencana dan/atau risiko bencana di level
kabupaten/kota; dan
7. Apabila masih terdapat pada wilayah tersebut, peta tematik sektoral tertentu
seperti:
a. Peta kawasan obyek vital nasional dan kepentingan pertahanan dan keamanan
dari instansi terkait
b. Peta lokasi kawasan industri maupun kluster industri kecil dari kementerian
perindustrian
c. Peta sebaran lahan gambut (peatland), dari instansi terkait
d. Peta kawasan hutan dari instansi terkait baik di pusat maupun daerah
e. Peta kawasan pertanian dari instansi terkait baik di pusat maupun daerah.
f. Peta destinasi pariwisata dari instansi terkait baik di pusat maupun daerah
g. Peta lokasi bangunan bersejarah dan bernilai pusaka budaya, dari instansi
terkait; dan/atau
h. Peta kawasan terpapar dampak perubahan iklim dari BMKG atau instansi
terkait.

4.5 Rumusan Konsepsi


4.5.1 Tujuan, Kebijakan, Dan Strategi Penetapan Ruang
4.5.2 Rencana Struktur Ruang Wilayah

Anda mungkin juga menyukai