Anda di halaman 1dari 16

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah

BAGIAN LAYANAN PENGADAAN (BLP)

Dokumen
Pengadaan
(dijilid terpisah, tapi merupakan satu kesatuan dengan
Dokumen Pengadaan)

Pengadaan Pekerjaan Jasa


Konsultansi

STUDI PEMANFAATAN
RUANG
JALAN LINGKAR LUAR KOTA
PALU

BAB. IV KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang


Daerah
Provinsi Sulawesi
Tengah
Tahun Anggaran
2017

2017
Studi Pemanfaatan Ruang Jalan Lingkar Luar Kota
Palu

BAB. IV. KERANGKA ACUAN KERJA

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Antara pembangunan transportasi dan pengembangan wilayah terdapat


hubungan yang sangat erat dan saling menunjang, bahkan dikatakan bahwa
pembangunan transportasi itu seharusnya berbasis pada pengembangan wilayah,
dan dikatakan pula bahwa transportasi merupakan kekuatan pembentuk
pertumbuhan ekonomi wilayah. Antara pembangunan transportasi dan
pengembangan menunjukkan arah yang sejajar dalam arah pengembangnnya, oleh
karena itu harus diupayakan mensinergikan secara harmonis.
Dalam konteks tata ruang sistem transportasi diatur dalam Rencana Struktur
Ruang. Hal ini sejalan dengan asas kepastian hukum tata ruang dimana diharapkan
bahwa rencana pembangunan prasarana transportasi telah diatur secara legal
sehingga tidak akan mengalami hambatan dalam proses pelaksanaannya.
Dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, dicanangkan beberapa
proyek strategis nasional, dimana salah satu diantaranya adalah Pembangunan Ruas
Jalan Lingkar Luar Kota Palu (JLLKP). Berdasarkan kajian Laporan Studi Kelayakan,
pembangunan JLLLKP yang menghubungkan kota Palu, kabupaten Donggala dan
Sigi mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung kawasan strategis
nasional yaitu :
a. Kawasan Ekonomi PALAPAS (Palu-Donggala-Parigi Moutong-Sigi).
b. Menunjang dalam pengembangan simpul-simpul transportasi jalan strategis
nasional di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dan sekaligus dapat mengurangi
permasalahan transportasi yang mulai terasa di wilayah perkotaan di kota Palu.
c. Mengurangi Beban Lalu Lintas Dalam Kota:
1) Mereduksi Lalu lintas menerus,
2) Mereduksi kemacetan,
3) Tundaan LL,
4) Emisi gas buang, kesemrautan & kecelakaan.
d. Lintasan Angkutan Berat dan lintasan Antar Kota.
e. Jaringan penghubung alternatif Jaringan Jalan PaboyaParigi.
f. Sebagai jaringan untuk antisipasi terusan jaringan jalan regional lintas barat
Sulawesi.
g. Infrastruktur pendukung konektivitas koridor 4 Sulawesi
h. Meningkatkan akses/mobilitas kawasan nasional, wilayah dan lokal.

2
Studi Pemanfaatan Ruang Jalan Lingkar Luar Kota
Palu
Dalam proses perencanaan pembangunan JLLKP telah dilalui beberapa tahapan
yaitu: penyusunan DED, Penyusunan Studi Kelayakan dan pada Tahun anggaran 2017 akan
dilaksanakan penyusunan AMDAL. Sejalan dengan itu pelaksanaan pembangunan JLLKP
tentunnya akan berdampak pada pola pemanfaatan ruang kawasan sekitar ruas tersebut ke
depannya. Di samping itu dengan besarnya volume pekerjaan dan kebutuhan dana untuk
pembangunan, maka pembangunan JLLKP akan dilaksanakan secara bertahap dengan
diutamakan untuk segmen prioritas. Oleh Karena itu melalui studi Pemanfaatan Ruang
JLLKP diharapkan dapat menjawab peluang pemanfaatan ruas JLLKP secara maksimal
sesuai dengan Rencana Tata Ruang serta dapat menentukan segmen prioritas
pembangunan Ruas JLLKP.

B. MAKSUD TUJUAN DAN SASARAN


1. Maksud
Melaksanakan studi terkait pemanfaatan ruang di sekitar ruas JLLKP dan segmen
prioritas pembangunan ruas JLLKP.

2. Tujuan
a. Tersusunnya gambaran eksisiting pemanfaatan ruang untuk kawasan yang dilewati
ruas JLLKP;

b. Tersusunnya tinjauan aspek Rencana Tata Ruang Wilayah dan sinkronisasi rencana
tata ruang baik RTRWN, RTRW Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota dan Rencana Rinci
(RDTR);

c. Tersusunnya pendataan kepemilikan lahan di sekitar segmen prioritas ruas jalan


JLLKP.

d. Tersusunnya segmen prioritas pembangunan ruas JLLKP.

3. Sasaran

a. Melaksanakan identifikasi isu strategis dalam pengembangan kawasan sekitar ruas


JLLKP sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang dan Rencana Rinci Tata Ruang;
b. Menyusun identifikasi program sektoral baik program nasional maupun program
daerah dalam pengembangan kawasan sekitar ruas JLLKP;
c. Menyusun data kepemilikan lahan sekitar segmen prioritas ruas JLLKP dalam rangka
kebutuhan pengembangan kawasan di masa depan.
d. Memberikan alternatif segmen prioritas dalam pembangunan ruas JLLKP.

3
Studi Pemanfaatan Ruang Jalan Lingkar Luar Kota
Palu

C. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Propinsi Sulawesi Tengah, Bidang Penataan
Ruang.

D. SUMBER PENDANAAN
Pagu Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) termasuk
PPN, yang bersumber dari dana APBD Tahun Anggaran 2017.

E. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup pekerjaan ini terdiri dari ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup
substansi:
1. Ruang Lingkup Substansi
a. Melaksanakan analisis pemanfaatan ruang untuk eksisting kawasan yang dilewati
ruas JLLKP;

b. Melaksanakan sinkronisasi rencana pemanfataan ruang yang termuat dalam


RTRWN, RTRW Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota dan Rencana Rinci (RDTR)
terhadap pengembangan kawasan sekitar Ruas JLLKP;

c. Mendata kepemilikan lahan di sekitar segmen prioritas terpilih ruas JLLKP baik status
kepemiikan pribadi maupun lahan yang dikuasai negara;

d. Memberikan alternative segmen ruas prioritas pembangunan ruas JLLKP


berdasarkan indikator/parameter yang ditentukan dengan menggunakan metode
Analytical Hierarchy Process Method (AHP);

e. Memberikan arahan terkait arahan pemanfaatan ruang sisi kiri dan kanan badan jalan
maupun di luar ruang pengawasan jalan terkait

f. Membuat peta pemanfaatan ruang kawasan ruas JLLKP.

2. Ruang Lingkup Wilayah


Ruang Lingkup Wilayah menyangkut kawasan yang dilalui ruas JLLKP meliputi Kota Palu,
Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.

F. METODOLOGI
Metodologi Studi Pemanfaatan Ruang dijabarkan dalam proses penyusunan sebagai
berikut:
1. Persiapan penyusunan;

4
Studi Pemanfaatan Ruang Jalan Lingkar Luar Kota
Palu
2. Pengumpulan data dan informasi;
3. Pengolahan dan analisis data; dan
4. Perumusan kesimpulan studi.

1. Persiapan Penyusunan
a. Kegiatan persiapan penyusunan

Adapun kegiatan Persiapan Studi Pemanfaatan Ruang meliputi:

1) persiapan awal pelaksanaan kegiatan yaitu pemahaman terhadap KAK;


2) pengumpulan data sekunder;
3) penyiapan metodologi pendekatan pelaksanaan kegiatan;
4) penyiapan rencana kerja rinci;
5) penyiapan perangkat survei (checklist data yang dibutuhkan, kuesioner, panduan
observasi dan dokumentasi, dll.); dan
6) mobilisasi peralatan dan personil yang dibutuhkan.

b. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Persiapan Penyusunan

Hasil kegiatan persiapan paling sedikit meliputi:


1) gambaran umum wilayah perencanaan;
2) hasil kajian awal yang terdiri atas:
a) Identifikasi kebijakan dan rencana tata ruang terkait dengan wilayah studi;
b) Identifikasi awal batas delineasi kawasan.

2. Pengumpulan Data dan Informasi

a. Kegiatan Pengumpulan Data dan Informasi


Kegiatan Pengumpulan Data dan Informasi disesuaikan dengan kebutuhan untuk
analisis yang akan dilakukan paling sedikit meliputi:
Pengumpulan data meliputi:
1) Data Administrasi yaitu : Batas, dan posisi geografis wilayah studi;
2) Kondisi fisiografi yaitu : topografi, Jenis tanah, geologi dan hidrologi;
3) Data Kependudukan dan sosial budaya (Jumlah penduduk dan sebarannya,
kepadatan penduduk, laju pertumbuhan penduduk, struktur penduduk
berdasarkan mata pencaharian, umur, tingkat pendidikan, kondisi dan
karakteristik budaya setempat/adat);
4) Data Perekonomian yaitu PDRB per sektor, laju pertumbuhan PDRB per sektor,
produktivitas sektoral, ekspor dan impor, dan tingkat kesejahteraan penduduk;
5) Data Penggunaan Lahan yaitu: tutupan lahan, penggunaan lahan;
6) Data prasarana wilayah meliputi: sistem jaringan jalan, terminal, sarana angkutan
umum, dan sistem jaringan sungai, jaringan energi dan kelistrikan (pembangkit

5
Studi Pemanfaatan Ruang Jalan Lingkar Luar Kota
Palu
listrik dan kapasitasnya, jaringan distribusi dan pelayanannya), jaringan
telekomunikasi, jaringan sumberdaya air, jaringan air minum, jaringan
persampahan, jaringan drainase, fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan,
fasilitas olahraga dan sosial budaya;
7) Data Status Kepemilikan lahan di segmen prioritas; dan
8) Data dasar untuk pemetaan.

b. Dimensi waktu data dan Informasi disyaratkan paling sedikit :


1) 5 (lima) tahun terakhir untuk data time series;
2) 1 (Satu) tahun sebelum tahun awal studi untuk tahun tunggal.

c. Pengolahan dan Analisis Data

1). Deliniasi Kawasan Studi


Pada awal pelaksanaan kontrak akan dilaksanakan pertemuan antara pengguna jasa
(Bidang Penataan Ruang, PPTK dan Staf Teknis), Tim Teknis Pemeriksa Pekerjaan
dan Penyedia Jasa (Direktur dan Team Leader) untuk menyepakati deliniasi kawasan
studi.
Adapun dasar pertimbangan dan kriteria dalam mendeliniasi kawasan adalah sebagai
berikut:
a) Kondisi fisik lingkungan, yaitu kawasan sekitar ruas yang mendapat pengaruh dari
pembangunan ruas ;
b) Potensi perekonomian kawasan;
c) Jumlah dan sebaran penduduk;
d) Interaksi sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya masyarakat;
e) Potensi sumberdaya alam kawasan;
f) Kondisi daya dukung dan daya tampung fisik dasar;
g) Keberadaan infrastruktur penunjang;
h) Pertimbangan batas fisik dan/atau admnistrasi; dan
i) Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.

2) Analisis yang dilakukan paling sedikit meliputi:


a) Analisis kebijakan penataan ruang dan sektoral terhadap pengembangan
kawasan studi;
b) Analisis tata guna lahan;
c) Analisis ekonomi meliputi : pertumbuhan ekonomi kawasan dan kecenderungan
aktifitas ekonomi;
d) Analisis status kepemilikan lahan untuk segmen prioritas;

6
Studi Pemanfaatan Ruang Jalan Lingkar Luar Kota
Palu
e) Analisis kependudukan meliputi: kecenderungan pertumbuhan dan sebaran
penduduk serta aktivitasnya dan proyeksi penduduk hingga akhir tahun rencana;
f) Analisis penentuan kriteria/indikator untuk pengembangan segmen prioritas
beserta bobot masing-masing kriteria; dan
g) Analisis pembangunan segmen prioritas menggunakan Analisis AHP. Menurut
Saaty (1991) bahwa Analytical Hierarchy Procces Method (AHP) merupakan
dasar untuk membuat suatu keputusan yang didesain dan dilakukan secara
rasional dengan membuat penyeleksian yang terbaik terhadap beberapa
alternatif yang dievaluasi dengan multi krietria seperti kriteria: ekonomi, sosial,
aksesibilitas, kondisi jalan, biaya, dan kesesuaian tata ruang.

Hasil dari keseluruhan kegiatan analisis meliputi:


1) pola pemanfaatan ruang kawasan sekitar JLLKP;
2) kebijakan pengembangan kawasan berdasarkan Rencana Tata Ruang dan rencana
sektoral;
3) status kepemilikan lahan di segmen prioritas;
4) Penentuan Segmen prioritas
.

3. Perumusan Kesimpulan

Perumusan kesimpulan dilaksanakan dengan mengacu hasil analisis data-data dengan


hasil sebagai berikut:

a) Kesimpulan mengenai pola pemanfaatan ruang di sekitar ruas JLLKP disinergikan


dengan rencana tata ruang baik rencana umum tata ruang maupun rencana rinci
tata ruang serta kebijakan sektoral. Kesimpulan disertai saran dalam
pengembangan kegiatan dalam memaksimalkan potensi pengembangan Ruas
JLLKP

b) Kesimpulan dan saran dalam penentuan segmen prioritas pembangunan JLLKP


berdasarkan parameter/indikator yang telah ditentukan.

Adapun metode analisis untuk studi Pemanfataan Ruang JLLKP dapat dilihat pada
Gambar 1

Peta yang dihasilkan terdiri atas :


1. Peta pemanfaatan ruang eksisting kawasan sekitar JLLKP
2. Peta sinkronisasi rencana tata ruang dan rencana sektoral di sekitar ruas JLLKP.
3. Peta Segmen Prioritas pembangunan JLLKP

7
Studi Pemanfaatan Ruang Jalan Lingkar Luar Kota Palu

Gambar 1. Kerangka Pikir Analisis Studi Pemanfaaran Ruang JLLKP


Skala Peta dan Data Dasar

i. Penyedia berkewajiban berkoordinasi dengan penyedia jasa tentang penggunaan citra


Satelit yang digunakan serta melaksanakan proses pengolahan terhadap citra yang
digunakan sesuai dengan standar pemetaan yang dikeluarkan oleh Badan Informasi
Geospasial.

ii. Peta dasar yang digunakan dalam proses analisis antara lain peta rupa bumi dengan
skala 1: 25.000,

iii. Peta rencana yang dihasilkan adalah peta dengan skala 1:5.000 dalam format kertas A1;

iv. Ketentuan layout peta:


a. Instansi yang bertanggung jawab;
b. Judul peta;
c. Arah Utara;
d. Skala Numeris dan grafis;
e. Legenda;
f. Keterangan yang berisi datum dan system proyeksi;
g. Sumber data dan riwayat peta;
h. Orientasi Wilayah;
i. Grid dan gratikul dalam muka peta; dan
j. Indeks peta jika peta lebih dari 1 sheet

v. Peta dasar harus memiliki tingkat ketelitian Peta mengikuti skala perencanaan yang
ditetapkan, (UU No. 4/2011 tentang Informasi Geospasial serta PP No. 8/2013 tentang
ketelitian Peta Rencana Tata Ruang) setidaknya meliputi : batas administrasi/kawasan,
garis pantai, jalan, kontur, perairan (sungai & danau), toponimi.

G. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini yaitu 90 hari kalender, 3 (Tiga) Bulan.

H. KEBUTUHAN DAN TUGAS TENAGA AHLI


Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikuti:

1. 1 (satu) Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota sebagai Ketua Tim, pendidikan S1
Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun
dibidangnya dan memiliki SKA Perencanaan Wilayah dan Kota dengan kualifikasi
Ahli Muda, serta memiliki NPWP; Ahli perencanaan wilayah dan kota memiliki tugas :

a. Mengkoordinasikan peran anggota tim;

9
b. Melaksanakan peninjauan terhadap pola pemanfaatan ruang kawasan sekitar
JLLKP

c. Melaksanakan analisis terkait kebijakan tata ruang dan kebijakan sektoral


d. Bersama-sama ahli prasarana wilayah menentukan segmen prioritas
pembangunan JLLKP berdasarkan metode AHP;

e. Melaksanakan analisis tentang aspek ekonomi dalam konteks pemanfaatan


ruang kawasan sekitar JLLKP;
f. Melaksanakan analisis ekonomi terkait pertimbangan pemilihan segmen prioritas
pembangunan ruas JLLKP.

g. Melaksanakan analisis tentang aspek sosial budaya dalam konteks pemanfaatan


ruang kawasan sekitar JLLKP;

h. Melaksanakan analisis sosial budaya terkait pertimbangan pemilihan segmen


prioritas pembangunan ruas JLLKP
i. Mengkoordinasikan penyusunan peta dan laporan;

2. 1 (satu) Ahli Prasarana Wilayah sebagai Anggota Tim, Pendidikan S1 Teknik Sipil
Transportasi berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya, dan memiliki SKA
Ahli Teknik Jalan dengan kualifikasi ahli muda; Adapun tugas Ahli Prasarana Wilayah
adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan analisis tentang pengaruh aspek transportasi dalam konteks
pemanfaatan ruang kawasan sekitar JLLKP;

b. Melaksanakan analisis terkait pengaruh transportasi terhadap pertimbangan


pemilihan segmen prioritas pembangunan ruas JLLKP.
3. 1 (satu) GIS sebagai Anggota Tim, Pendidikan S1 Perencanaan Wilayah dan Kota
berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya, memiliki SKA Perencanaan
Wilayah Kota dengan kualifikasi ahli muda dan memiliki kemampuan di bidang
pemetaan dan penggunaan software pemetaan serta Memiliki NPWP; Tugas Ahli GIS
adalah sebagai berikut:

a. Membuat peta dasar menggunakan aplikasi pemetaan

b. Melaksanakan proses pengolahan Peta Citra Satelit sebagai peta dasar, serta
pengambilan titik koordinat di lapangan.

c. Menyusun peta-peta yang sebagai output dari kegiatan ini.

10
11
Adapun Tabel dan Jadwal Kebutuhan Tenaga sebagai berikut :
WAKTU
JUMLAH PENUGASAN KET.
NO TENAGA JABATAN (BULAN Ke)
Org Bln 1 2 3
I. Tenaga Ahli
1 Ahli Perencanaan Ketua Tim 1 3
Wilayah dan Kota

2 Ahli GIS Anggota 1 3

3 Ahli Prasarana Wilayah Anggota 1 3

JUMLAH 3 9 MM

I. KELUARAN DAN PELAPORAN


Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini terdiri dari 2 (dua) buah
laporan sebagai berikut:

1. Laporan Pendahuluan, utamanya berisi :

a) Bab I Pendahuluan (Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Sasaran, Keluaran, Ruang
Lingkup, Sistematika Penyusunan Laporan;

b) Bab 2 Metode Pendekatan (Pendekatan Umum dan Pendekatan teknis berupa


langkah-langkah pelaksanaan kegiatan; rencana kerja survei; tata kelola konsultan
secara menyeluruh; perumusan analisi yang digunakan serta mobilisasi tenaga ahli
dan tenaga pendukung lainnya);

c) Bab 3 Tahapan Rencana Kerja (Program rencana kerja, jadwal pelaksanaan


pekerjaan, jadwal penugasan tenaga ahli);

d) Bab 4. Gambaran Umum Lokasi Rencana (Tinjauan Kebijakan terkait Pembangunan


Ruas JLLKP serta kondisi kawasan sekitar JLLKP (dilampirkan foto/dokumentasi
hasil survei lapangan) dan data sekunder lainnya; dan

e) Laporan pendahuluan dibuat dalam format A4, sebanyak 10 (sepuluh) buku dan
diserahkan 1 (satu) bulan setelah terbit SPMK atau penandatanganan kontrak.
Kemudian dilakukan seminar laporan pendahuluan bersama Tim Supervisi dan
instansi terkait serta para pelaku pembangunan (stakeholders). Sebelum
dilaksanakan seminar pendahuluan terlebih dahulu diadakan Rapat Pembahasan Tim
Teknis antara tim konsultan bersama tim supervisi, dilaksanakan paling lambat 1
minggu sebelum dilaksanakan seminar laporan pendahuluan. Rapat dimaksud untuk
memeriksa draft laporan pendahuluan sebelum pelaksanaan presentasi laporan
12
pendahuluan.

13
2. Laporan Akhir berisi Proses Analisis dan Kesimpulan dan Rekomendasi terkait
pemanfaatan ruang Ruas JLLKP dengan sistematika sebagai berikut:
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
1.2.3 Sasaran
1.3 Ruang Lingkup
1.3.1 Ruang Lingkup Wilayah
1.3.2 Ruang Lingkup Substansi

BAB II Analisis kebijakan penataan ruang dan sektoral terhadap pengembangan


kawasan studi;
BAB III Analisis tata guna lahan kawasan dan status kepemilikan lahan sekitar ruas
JLLKP;
BAB III Analisis ekonomi meliputi : pertumbuhan ekonomi kawasan dan kecenderungan
aktifitas ekonomi;
BAB IV Analisis kependudukan meliputi: kecenderungan pertumbuhan dan sebaran
penduduk serta aktivitasnya dan proyeksi penduduk hingga akhir tahun rencana;

BAB V Analisis penentuan parameter untuk pengembangan segrem prioritas dan


analisis penentuan pembangunan segmen prioritas; dan

BAB VI Pola Pemanfaatan Ruang dan kondisi kepemilikan lahan sekitar JLLKP

BAB VII Tinjauan Kebijakan Tata Ruang (Rencana Umum dan Rencana Rinci) serta
kebijakan sectoral di kawasan sekitar Ruas JLLKP

BAB VIII Rekomendasi segmen ruas prioritas pembangunan ruas JLLKP

Laporan Akhir dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku, diserahkan 3 (tiga) bulan setelah terbit
SPMK, atau penandatanganan kontrak. Kemudian dilakukan seminar laporan akhir bersama
Tim Supervisi dan instansi terkait serta para pelaku pembangunan (stakeholders) di daerah..
Peta Rencana untuk bahan pajangan saat seminar (peta berwarna ukuran A1 dengan Skala
1 : 5.000 dibuat 1 eksemplar). Sebelum dilaksanakan seminar laporan akhir, dilaksanakan
Rapat Pembahasan Tim Teknis antara tim konsultan bersama tim supervisi dan
dilaksanakan sebanyak 2 kali rapat yaitu:

a) Rapat I dilaksanakan pada paling lambat pada Bulan ke-II sejak SPMK. Rapat
dimaksud untuk memeriksa proses analisis data yang dilaksanakan oleh penyedia.
b) Rapat II dilaksanakan pada paling lambat pada 2 Minggu sebelum seminar laporan
akhir. Rapat dimaksudkan untuk memeriksa draft laporan akhir sebelum pelaksanaan
presentasi laporan akhir.

3. Album Peta sebagaimana tercantum di dalam sub bab peta sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar dibuat peta berwarna ukuran A1 dengan skala peta dengan skala 1:5.000
diserahkan bersamaan dengan Laporan Akhir; dan

4. Compact Disk (CD) sebanyak 10 (sepuluh) set yang berisi soft copy word Laporan
Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan Akhir, serta bahan tayang (materi
presentasi), termasuk dokumentasi/Foto. Untuk Peta diserahkan dalam bentuk file shp
dan layout jpeg disertai Peta Citra.

J. KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL KEGIATAN

Seluruh kepemilikan data, peta, termasuk peta citra atau peralatan yang dipergunakan
selama pekerjaan yang dicantumkan dalam KAK ini adalah hak milik SKPD Dinas Bina
Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah.

Anda mungkin juga menyukai