Dokumen
Pengadaan
(dijilid terpisah, tapi merupakan satu kesatuan dengan
Dokumen Pengadaan)
STUDI PEMANFAATAN
RUANG
JALAN LINGKAR LUAR KOTA
PALU
2017
Studi Pemanfaatan Ruang Jalan Lingkar Luar Kota
Palu
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2
Studi Pemanfaatan Ruang Jalan Lingkar Luar Kota
Palu
Dalam proses perencanaan pembangunan JLLKP telah dilalui beberapa tahapan
yaitu: penyusunan DED, Penyusunan Studi Kelayakan dan pada Tahun anggaran 2017 akan
dilaksanakan penyusunan AMDAL. Sejalan dengan itu pelaksanaan pembangunan JLLKP
tentunnya akan berdampak pada pola pemanfaatan ruang kawasan sekitar ruas tersebut ke
depannya. Di samping itu dengan besarnya volume pekerjaan dan kebutuhan dana untuk
pembangunan, maka pembangunan JLLKP akan dilaksanakan secara bertahap dengan
diutamakan untuk segmen prioritas. Oleh Karena itu melalui studi Pemanfaatan Ruang
JLLKP diharapkan dapat menjawab peluang pemanfaatan ruas JLLKP secara maksimal
sesuai dengan Rencana Tata Ruang serta dapat menentukan segmen prioritas
pembangunan Ruas JLLKP.
2. Tujuan
a. Tersusunnya gambaran eksisiting pemanfaatan ruang untuk kawasan yang dilewati
ruas JLLKP;
b. Tersusunnya tinjauan aspek Rencana Tata Ruang Wilayah dan sinkronisasi rencana
tata ruang baik RTRWN, RTRW Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota dan Rencana Rinci
(RDTR);
3. Sasaran
3
Studi Pemanfaatan Ruang Jalan Lingkar Luar Kota
Palu
D. SUMBER PENDANAAN
Pagu Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) termasuk
PPN, yang bersumber dari dana APBD Tahun Anggaran 2017.
E. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup pekerjaan ini terdiri dari ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup
substansi:
1. Ruang Lingkup Substansi
a. Melaksanakan analisis pemanfaatan ruang untuk eksisting kawasan yang dilewati
ruas JLLKP;
c. Mendata kepemilikan lahan di sekitar segmen prioritas terpilih ruas JLLKP baik status
kepemiikan pribadi maupun lahan yang dikuasai negara;
e. Memberikan arahan terkait arahan pemanfaatan ruang sisi kiri dan kanan badan jalan
maupun di luar ruang pengawasan jalan terkait
F. METODOLOGI
Metodologi Studi Pemanfaatan Ruang dijabarkan dalam proses penyusunan sebagai
berikut:
1. Persiapan penyusunan;
4
Studi Pemanfaatan Ruang Jalan Lingkar Luar Kota
Palu
2. Pengumpulan data dan informasi;
3. Pengolahan dan analisis data; dan
4. Perumusan kesimpulan studi.
1. Persiapan Penyusunan
a. Kegiatan persiapan penyusunan
5
Studi Pemanfaatan Ruang Jalan Lingkar Luar Kota
Palu
listrik dan kapasitasnya, jaringan distribusi dan pelayanannya), jaringan
telekomunikasi, jaringan sumberdaya air, jaringan air minum, jaringan
persampahan, jaringan drainase, fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan,
fasilitas olahraga dan sosial budaya;
7) Data Status Kepemilikan lahan di segmen prioritas; dan
8) Data dasar untuk pemetaan.
6
Studi Pemanfaatan Ruang Jalan Lingkar Luar Kota
Palu
e) Analisis kependudukan meliputi: kecenderungan pertumbuhan dan sebaran
penduduk serta aktivitasnya dan proyeksi penduduk hingga akhir tahun rencana;
f) Analisis penentuan kriteria/indikator untuk pengembangan segmen prioritas
beserta bobot masing-masing kriteria; dan
g) Analisis pembangunan segmen prioritas menggunakan Analisis AHP. Menurut
Saaty (1991) bahwa Analytical Hierarchy Procces Method (AHP) merupakan
dasar untuk membuat suatu keputusan yang didesain dan dilakukan secara
rasional dengan membuat penyeleksian yang terbaik terhadap beberapa
alternatif yang dievaluasi dengan multi krietria seperti kriteria: ekonomi, sosial,
aksesibilitas, kondisi jalan, biaya, dan kesesuaian tata ruang.
3. Perumusan Kesimpulan
Adapun metode analisis untuk studi Pemanfataan Ruang JLLKP dapat dilihat pada
Gambar 1
7
Studi Pemanfaatan Ruang Jalan Lingkar Luar Kota Palu
ii. Peta dasar yang digunakan dalam proses analisis antara lain peta rupa bumi dengan
skala 1: 25.000,
iii. Peta rencana yang dihasilkan adalah peta dengan skala 1:5.000 dalam format kertas A1;
v. Peta dasar harus memiliki tingkat ketelitian Peta mengikuti skala perencanaan yang
ditetapkan, (UU No. 4/2011 tentang Informasi Geospasial serta PP No. 8/2013 tentang
ketelitian Peta Rencana Tata Ruang) setidaknya meliputi : batas administrasi/kawasan,
garis pantai, jalan, kontur, perairan (sungai & danau), toponimi.
1. 1 (satu) Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota sebagai Ketua Tim, pendidikan S1
Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun
dibidangnya dan memiliki SKA Perencanaan Wilayah dan Kota dengan kualifikasi
Ahli Muda, serta memiliki NPWP; Ahli perencanaan wilayah dan kota memiliki tugas :
9
b. Melaksanakan peninjauan terhadap pola pemanfaatan ruang kawasan sekitar
JLLKP
2. 1 (satu) Ahli Prasarana Wilayah sebagai Anggota Tim, Pendidikan S1 Teknik Sipil
Transportasi berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya, dan memiliki SKA
Ahli Teknik Jalan dengan kualifikasi ahli muda; Adapun tugas Ahli Prasarana Wilayah
adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan analisis tentang pengaruh aspek transportasi dalam konteks
pemanfaatan ruang kawasan sekitar JLLKP;
b. Melaksanakan proses pengolahan Peta Citra Satelit sebagai peta dasar, serta
pengambilan titik koordinat di lapangan.
10
11
Adapun Tabel dan Jadwal Kebutuhan Tenaga sebagai berikut :
WAKTU
JUMLAH PENUGASAN KET.
NO TENAGA JABATAN (BULAN Ke)
Org Bln 1 2 3
I. Tenaga Ahli
1 Ahli Perencanaan Ketua Tim 1 3
Wilayah dan Kota
JUMLAH 3 9 MM
a) Bab I Pendahuluan (Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Sasaran, Keluaran, Ruang
Lingkup, Sistematika Penyusunan Laporan;
e) Laporan pendahuluan dibuat dalam format A4, sebanyak 10 (sepuluh) buku dan
diserahkan 1 (satu) bulan setelah terbit SPMK atau penandatanganan kontrak.
Kemudian dilakukan seminar laporan pendahuluan bersama Tim Supervisi dan
instansi terkait serta para pelaku pembangunan (stakeholders). Sebelum
dilaksanakan seminar pendahuluan terlebih dahulu diadakan Rapat Pembahasan Tim
Teknis antara tim konsultan bersama tim supervisi, dilaksanakan paling lambat 1
minggu sebelum dilaksanakan seminar laporan pendahuluan. Rapat dimaksud untuk
memeriksa draft laporan pendahuluan sebelum pelaksanaan presentasi laporan
12
pendahuluan.
13
2. Laporan Akhir berisi Proses Analisis dan Kesimpulan dan Rekomendasi terkait
pemanfaatan ruang Ruas JLLKP dengan sistematika sebagai berikut:
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
1.2.3 Sasaran
1.3 Ruang Lingkup
1.3.1 Ruang Lingkup Wilayah
1.3.2 Ruang Lingkup Substansi
BAB VI Pola Pemanfaatan Ruang dan kondisi kepemilikan lahan sekitar JLLKP
BAB VII Tinjauan Kebijakan Tata Ruang (Rencana Umum dan Rencana Rinci) serta
kebijakan sectoral di kawasan sekitar Ruas JLLKP
Laporan Akhir dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku, diserahkan 3 (tiga) bulan setelah terbit
SPMK, atau penandatanganan kontrak. Kemudian dilakukan seminar laporan akhir bersama
Tim Supervisi dan instansi terkait serta para pelaku pembangunan (stakeholders) di daerah..
Peta Rencana untuk bahan pajangan saat seminar (peta berwarna ukuran A1 dengan Skala
1 : 5.000 dibuat 1 eksemplar). Sebelum dilaksanakan seminar laporan akhir, dilaksanakan
Rapat Pembahasan Tim Teknis antara tim konsultan bersama tim supervisi dan
dilaksanakan sebanyak 2 kali rapat yaitu:
a) Rapat I dilaksanakan pada paling lambat pada Bulan ke-II sejak SPMK. Rapat
dimaksud untuk memeriksa proses analisis data yang dilaksanakan oleh penyedia.
b) Rapat II dilaksanakan pada paling lambat pada 2 Minggu sebelum seminar laporan
akhir. Rapat dimaksudkan untuk memeriksa draft laporan akhir sebelum pelaksanaan
presentasi laporan akhir.
3. Album Peta sebagaimana tercantum di dalam sub bab peta sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar dibuat peta berwarna ukuran A1 dengan skala peta dengan skala 1:5.000
diserahkan bersamaan dengan Laporan Akhir; dan
4. Compact Disk (CD) sebanyak 10 (sepuluh) set yang berisi soft copy word Laporan
Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan Akhir, serta bahan tayang (materi
presentasi), termasuk dokumentasi/Foto. Untuk Peta diserahkan dalam bentuk file shp
dan layout jpeg disertai Peta Citra.
Seluruh kepemilikan data, peta, termasuk peta citra atau peralatan yang dipergunakan
selama pekerjaan yang dicantumkan dalam KAK ini adalah hak milik SKPD Dinas Bina
Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah.