Anda di halaman 1dari 10

Draft

KAK
(KERANGKA ACUAN KERJA)

STUDI KELAYAKAN JEMBATAN


BAURENO - PLUMPANG
KERANGKA ACUAN KERJA
STUDI KELAYAKAN JEMBATAN BAURENO - PLUMPANG

1. Latar Belakang
Bojonegoro merupakan salah satu kota yang tumbuh dengan pesat baik dari segi
jumlah penduduk maupun tingkat pertumbuhan ekonominya. Hal ini terkait dengan posisi
Bojonegoro sebagai ibukota provinsi yang menjadi pusat urat nadi perekonomian di Jawa
Timur, sehingga dituntut untuk memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi serta didukung oleh
penyediaan transportasi yang mudah, murah dan cepat. Salah satu upaya untuk meningkatkan
aksesibilitas adalah dengan meningkatkan dan membangun jaringan jalan beserta prasarana
pendukung diantaranya jembatan.

Jembatan merupakan salah satu prasarana transportasi yang sangat penting bagi
manusia. Jembatan berfungsi sebagai penghubung antara satu daerah dengan daerah yang
lainnya yang terpisah oleh sungai, laut dan sebagainya. Melihat pentingnya fungsi jembatan,
maka dalam pembangunan jembatan harus dilakukan perencanaan yang benar-benar sesuai
dengan berbagai standart yang telah ditetapkan.

Pembangunan Jembatan Baureno - Plumpang merupakan salah satu upaya untuk


menumbuhkan kawasan Bojonegoro wilayah timur dan Tuban khususnya daerah Kecamatan
Plumpang. Selain itu, penyediaan jembatan ini bertujuan untuk menghubungkan kedua daerah
antara Bojonegoro dengan Tuban sehingga berdampak meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Adapun jembatan dan jalan akses ini merupakan bagian dari rencana peningkatan dan
pembangunan jaringan jalan yang merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dalam
rangka meningkatkan aksesibilitas kawasan Bojonegoro.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari kegiatan studi kelayakan Jembatan Baureno – Plumpang adalah untuk
mengetahui tingkat kelayakan pembangunan Jembatan ditinjau dari aspek teknis, ekonomi,
sosial dan lingkungan. Sedangkan tujuan Studi Kelayakan ini adalah:
1. Mengetahui alternatif trase jembatan
2. Mengetahui prediksi besar volume lalu lintas yang akan melewati jembatan tersebut
3. Mengetahui desain dan kebutuhan konstruksi jembatan yang paling sesuai dengan kondisi
kawasan tersebut
4. Mengetahui dampak ekonomis dari pembangunan jembatan terhadap perekonomian
kawasan sekitar dan pengguna lalu lintas
5. Mengetahui dampak sosial terhadap masyarakat sekitar dan penanggulangannya
3. Ruang Lingkup
3.1. Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah perencanaan di dalam Studi Kelayakan Jembatan Baureno –
Plumpang meliputi Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro dan Kecamatan Plumpang
Kabupaten Tuban.

3.2. Lingkup Kegiatan


Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, lingkup kegiatan yang harus dikerjakan
yaitu:
a. Melakukan kajian terhadap potensi wilayah, ekonomi dan demografi pada wilayah studi
b. Melakukan kajian terhadap dokumen perencanaan yang ada antara lain : Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Detail Tata Ruang Kota
(RDTRK), Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK) dan hasil-hasil studi lainnya yang terkait
c. Melakukan inventarisasi data yang diperlukan melalui survey maupun studi literatur
d. Melakukan analisa teknis terhadap rencana pembangunan jembatan sebagai bagian dari
rencana jaringan jalan di kawasan Baureno dan Plumpang
e. Merencanakan alternatif trase jembatan serta melakukan pemilihan trase jembatan yang
terbaik serta struktur/konstruksi jembatan yang digunakan
f. Melakukan estimasi terhadap biaya konstruksi dan pemeliharaan jembatan dengan
mempertimbangkan biaya pembebasan lahan seminimal mungkin
g. Melakukan kajian terhadap kondisi ekonomi wilayah serta melakukan pula analisa
ekonomi yang meliputi analisa perkembangan ekonomi Kawasan sebagai dampak dari
peningkatan jaringan jalan, khususnya dengan adanya pembangunan Jembatan, analisa
terhadap penghematan biaya operasi kendaraan dan analisa terhadap penghematan nilai
waktu perjalanan
h. Mengkaji tingkat keberhasilan pembangunan Jembatan yang merupakan salah satu cara
untuk menumbuhkan ekonomi dan kesejahteraan penduduk
i. Melakukan kajian terhadap aspek sosial dan lingkungan terutama dampak terhadap
kesejahteraan penduduk kawasan studi akibat pembangunan Jembatan
j. Melakukan identifikasi awal terhadap dampak lingkungan yang mungkin terjadi dengan
adanya pembangunan Jembatan
k. Melakukan identifikasi terhadap status kepemilikan lahan dan luasan lahan yang terkena
pembangunan Jembatan serta melakukan estimasi untuk mendapatkan biaya pembebasan
lahan
l. Melakukan kajian kelayakan secara teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan terhadap
pembangunan Jembatan
m. Memberikan rekomendasi serta saran apabila pembangunan Jembatan tidak layak untuk
dilaksanakan
4. Metodologi
Studi Kelayakan Jembatan Baureno – Plumpang melalui tahapan-tahapan sebagai
berikut:
a. Tahap Pendataan dan Identifikasi
b. Tahap Analisa dan Kelayakan

4.1. Tahap Pendataan dan Identifikasi


Tahap pendataan dan identifikasi adalah tahap awal dari kegiatan Studi Kelayakan ini.
Pada tahap ini, beberapa kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Penyusunan Rencana Kerja
Rencana kerja disusun berdasarkan target yang akan dicapai dari tiap- tiap tahap
kegiatan. Persiapan administratif berupa surat ijin survei, penyiapan tabulasi data
yang dibutuhkan dan penyusunan daftar pertanyaan untuk kuisioner dan wawancara
(apabila diperlukan).
b. Survey dan Pendataan
Survey dilakukan untuk mendapatkan data informasi baik primer maupun sekunder
serta menguji data informasi tersebut yang dilakukan dengan:
- Survey primer dilakukan dengan pengamatan lapangan, pencatatan, pengukuran,
pembuatan dokumentasi, wawancara/kuisioner untuk mengetahui lokasi
perencanaan dan koordinasi atau diskusi dengan narasumber dari instansi yang
berwenang dan dalam studi kelayakan ini diperlukan survey volume lalu lintas,
- Survey sekunder dilakukan dengan pengumpulan data secara instansional.

Sedangkan untuk pendataan, terdapat 4 teknik pengumpulan data primer yaitu:


- Interview/ wawancara terhadap pihak-pihak yang berkompeten seperti apparat
pemerintah (diantaranya Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Pemerintah
Kabupaten Tuban, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Balai Besar Wilayah
Sungai Bengawan Solo dan instansi lain yang terkait), RT, RW, tokoh
masyarakat, atau pihak-pihak lain yang dianggap dapat memberikan data
penting yang dapat digunakan untuk mendukung studi kelayakan.
- Sistem angket/kuesioner, yang terdiri dari sistem pertanyaan tertutup, terbuka
dan campuran yang disebarkan kepada responden.
- Observasi, yang jika ditinjau dari segi keterlibatan pengamatnya dapat dibagi
menjadi dua yaitu: observasi partisipatif dan observasi non partisipatif yang
dilakukan dengan pencatatan, pengukuran, perekaman foto dan penggambaran
sesuai dengan konteks penelitian. Pengamatan didasarkan atas pengalaman
langsung pada saat terjun ke lapangan.
- Uji laboratorium, antara lain digunakan untuk mengetahui kondisi dan
karakteristik tanah pada lokasi Pembangunan Jembatan, yaitu untuk mengetahui
kondisi geologis dan struktur tanah, serta daya dukung tanah.
c. Kajian Literatur, Studi dan Program
Kegiatan pada tahap ini adalah pengumpulan data dan referensi dari literature serta
hasil studi, perencanaan dan program-program terkait yang telah dansedang disusun
saat ini, diantaranya Rencana Pembangunan Jangka Panjang(RPJP), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),
Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK), Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK)
dan hasil-hasil studi lainnya yang relevan untuk dijadikan acuan ditinjau dari aspek
teknis, aspek ekonomi, aspek sosial dan lingkungan.

Data yang diperoleh pada tahap Pendataan dan Identifikasi ini antara lain:
- Kondisi dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat di sekitar lokasi
Pembangunan Jembatan (jumlah dan kepadatan penduduk, kesejahteraan, tingkat
pendapatan, kesehatan, pendidikan, jenispekerjaan yang dominan, dan lain-lain).
- Kondisi dan karakteristik tanah (geologi, daya dukung, dan lain-lain).
- Kondisi dan karakteristik lingkungan dan tata guna lahan.
- Kondisi status lahan serta identifikasi awal lahan yang terkena pembebasan
lahan.
- Volume lalu lintas kendaraan serta kondisi geometrik trase jembatan.

Keseluruhan hasil pendataan dan identifikasi diolah dan diklasifikasikan sehingga


siap untuk dimanfaatkan sebagai dasar analisa proses dan perencanaan.

4.2. Tahap Analisa dan Kelayakan


Pada tahap ini yang dilakukan adalah proses analisa dan rencana terhadap hasil-hasil
pendataan dan identifikasi yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Data yang telah
diperoleh dari hasil pendataan dan identifikasi akan dikaji dan dianalisa tingkat
validitasnya. Sebelum penyelesaian tahap akhir, laporan akhir (draft) akan dipresentasikan
didalam diskusi terbatas yang melibatkan kalangan Pemerintah Kabuoaten, unsur pakar
dan kelompok-kelompok organisasi kemasyarakatan dan profesi yang terkait. Berdasarkan
hasil masukan yang diperoleh pada saat diskusi tersebut, selanjutnya dilakukan
penyempurnaan terhadap draft laporan akhir untuk dijadikan laporan akhir. Proses analisa
dilakukan melalui kegiatan kompilasi dan analisa terhadap hasil pendataan dan identifikasi.
Analisa yang dilakukan antara lain:
a. Analisa kondisi eksisting,
b. Analisa spatial/tata ruang,
c. Analisa kependudukan,
d. Analisa ekonomi kawasan,
e. Analisa perhitungan trip assignment,
f. Analisa konstruksi jembatan,
g. Analisa lingkungan,
h. Analisa Biaya Operasional Kendaraan,
i. Analisa biaya investasi (perhitungan biaya konstrusi jembatan, perhitungan biaya
pemeliharaan, perhitungan biaya pembebasan lahan),
j. Analisa Perhitungan kelayakan ekonomi (BCR, NPV dan sebagainya).

5. Jangka Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan yang disediakan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah
90 (sembilan puluh) hari kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
oleh Pengguna Jasa.

6. Sumber Daya
6.1. Dana
Studi Kelayakan Jembatan Baureno - Plumpang menggunakan dana dari Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun Anggaran2022.

6.2. Tenaga Ahli


Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan harus menyiapkan tenaga yang memenuhi
persyaratan, baik ditinjau dari lingkup kegiatan maupun kompleksitas pekerjaan. Tenaga ahli
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini terdiri dari beberapa tenaga disiplin ilmu
yaitu:
a. Team Leader
Jurusan Teknik Sipil, minimal S1 pengalaman 5 tahun atau S2/ S3 pengalaman 2 tahun (1
orang), dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Jalan – Utama.
b. Tenaga Ahli jembatan
Jurusan Teknik Sipil, minimal S1 pengalaman 3 tahun atau S2 pengalaman 1 tahun (1
orang), dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Teknik Jembatan - Madya
c. Tenaga Ahli Jalan
Jurusan Teknik Sipil, minimal S1 pengalaman 3 tahun atau S2 pengalaman 1 tahun (1
orang), dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Teknik Jalan - Madya
d. Tenaga Ahli Geodesi
Jurusan Teknik Sipil/ Geodesi, minimal S1 pengalaman 3 tahun atau S2 pengalaman 1
tahun (1 orang), dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Geodesi – Madya
e. Tenaga Ahli Geologi Teknik
Jurusan Teknik Sipil/ Geologi, minimal S1 pengalaman 3 tahun atau S2 pengalaman 1
tahun (1 orang), dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Geologi Teknik – Muda
f. Tenaga Ahli Planologi
Jurusan Teknik Arsitektur/ Perencanaan Wilayah dan Kota, minimal S1 pengalaman 3
tahun atau S2 pengalaman 1 tahun (1 orang), dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA)
Ahli Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota - Madya
g. Tenaga Ahli lingkungan
Jurusan Teknik Lingkungan, minimal S1 pengalaman 3 tahun atau S2 pengalaman 1
tahun (1 orang), dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Teknik Lingkungan -
Madya
h. Tenaga Ahli Keselamatan Jalan/ K3
Jurusan Teknik Sipil/Arsitektur, minimal S1 pengalaman 3 tahun atau S2 pengalaman 1
tahun (1 orang), dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Keselamatan Jalan/ K3 –
Muda
i. Tenaga Ahli Ekonomi
Jurusan Ilmu Sosial-Ekonomi/ Sosiologi (Ahli Sosial-Ekonomi), minimal S1 pengalaman
3 tahun atau S2 pengalaman 1 tahun (1 orang);

Dalam penyusunan ini tenaga ahli tersebut dibantu oleh:


a. 2 orang Asisten Ahli Muda, D3/ S1 minimal pengalaman 1 tahun,
b. 4 orang Tenaga Surveyor, D3 minimal pengalaman 1 tahun atau SMA/SMK minimal
pengalaman 2 tahun.
c. 2 orang Drafter AutoCAD, D3 minimal pengalaman 1 tahun atau SMA/SMK minimal
pengalaman 2 tahun,
d. 1 orang Tenaga Administrasi, D3 minimal pengalaman 1 tahun atau SMA/SMK minimal
pengalaman 2 tahun
e. 1 orang Tenaga Administrasi, D3 minimal pengalaman 1 tahun atau SMA/SMK minimal
pengalaman 2 tahun

Setiap tenaga ahli yang terlibat dalam kegiatan ini harus benar- benar memahami tugas
dan tanggung jawabnya sesuai dengan bidang keahliannya. Sebagai suatu tim, masing-masing
tenaga ahli juga harus dapat saling bekerjasama dan berkoordinasi agar dapat menghasilkan
suatu konsep- konsep perencanaan yang komprehensif.

Adapun tugas dan tanggung jawab tenaga ahli adalah:


a. Team Leader/ Ahli Teknik Jalan
- Mengkoordinasikan personil yang terlibat dalam kegiatan Studi Kelayakan
Pembangunan Jembatan
- Mengkoordinasikan perumusan hasil analisa dan menyusun rekomendasi kelayakan
Pembangunan Jembatan dari aspek teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan.\
- Mengkoordinasikan perencanaan alternatif trase jembatan, melakukan pemilihan trase
jembatan serta struktur/ konstruksi jembatan yang terbaik dan estimasi terhadap
biaya konstruksi dan pemeliharaan jembatan dengan mempertimbangkan biaya
pembebasan lahan seminimal mungkin
- Mendampingi dan memberikan masukan/ saran berkaitan dengan rencana
Pembangunan Jembatan
b. Tenaga Ahli Teknik Jembatan
- Melakukan analisa dari aspek teknis terkait daya dukung tanah sekitar, sedimentasi,
ketahanan bangunan/ konstruksi jembatan terhadap pengaruh pasang surut sungai
terhadap konstruksi jembatan
- Melakukan perencanaan alternatif trase jembatan dan melakukan pemilihan trase
jembatan serta struktur/ konstruksi jembatan yang terbaik
- Merumuskan hasil analisa dan menyusun rekomendasi kelayakan ditinjau dari aspek
teknis terkait pembangunan Jembatan
c. Tenaga Ahli Teknik Jalan
- Melakukan analisa dari aspek teknis terkait geometrik jalan
- Melakukan perencanaan alternatif trase jembatan dan melakukan pemilihan trase
jembatan serta struktur/ konstruksi jembatan yang terbaik
- Merumuskan hasil analisa dan menyusun rekomendasi kelayakan ditinjaudari aspek
teknis terkait pembangunan Jembatan
d. Tenaga Ahli Geodesi
- Melakukan analisa terhadap kondisi topografi pada rencana lokasi studi kelayakan
pembanguna jembatan
- Merumuskan hasil analisa dan menyusun rekomendasi kelayakan ditinjau dari aspek
teknis terkait pembangunan Jembatan
e. Tenaga Ahli Geologi Teknik
- Melakukan analisa terhadap kondisi geologi teknik pada rencana lokasi studi kelayakan
pembanguna jembatan
- Merumuskan hasil analisa dan menyusun rekomendasi kelayakan ditinjau dari aspek
teknis (kondisi geologi regional dan geologi teknik/ kondisi tanah) terkait pembangunan
Jembatan
f. Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
- Merumuskan hasil analisa dan menyusun rekomendasi kelayakan ditinjau dari aspek
penataan ruang yang sesuai dengan peraturan daerah terkait pembangunan Jembatan.
- Melakukan analisa dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),
Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK), Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK)
g. Tenaga Ahli Lingkungan
- Melakukan inventarisasi dan kajian terkait kondisi lingkungan dan keragaman hayati di
wilayah perencanaan Jembatan
- Melakukan analisa terhadap kemungkinan dampak lingkungan yang terjadi akibat
pembangunan Jembatan
- Merumuskan hasil analisa dan menyusun rekomendasi kelayakan ditinjau dari aspek
lingkungan termasuk keragaman hayati di wilayah perencanaan terkait pembangunan
Jembatan
h. Tenaga Ahli Keselamatan Jalan/ K3
- Melakukan analisa terhadap kondisi geometric jalan, alignemen pada rencana lokasi
studi kelayakan pembanguna jembatan
- Merumuskan hasil analisa dan menyusun rekomendasi kelayakan ditinjau dari aspek
keselamatan jalan di wilayah perencanaan terkait pembangunan Jembatan
i. Ahli Sosial - Ekonomi
- Melakukan inventarisasi dan kajian tentang kondisi eksisting sosial ekonomi
masyarakat di wilayah perencanaan Jembatan
- Melakukan analisa terhadap kemungkinan dampak sosial ekonomi yang terjadi akibat
pembangunan Jembatan
- Merumuskan hasil analisa dan menyusun rekomendasi kelayakan ditinjau dari aspek
sosial ekonomi terkait pembangunan Jembatan

7. Hasil Laporan
Laporan yang diberikan oleh konsultan terdiri dari:
a. Laporan Pendahuluan meliputi:
- Pendahuluan, berisikan latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pekerjaan serta
peraturan perundangan. Tinjauan Pustaka, meliputi studi literatur dan kebijakan yang
terkait.
- Pendekatan dan Metodologi, merupakan penjabaran dari upaya - upaya pendekatan
serta pemakaian metode yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan, meliputi
survey lapangan, uji laboratorium, inventarisasi kondisi eksisting.
- Gambaran umum, berisikan hasil pendataan dan identifikasi (kompilasi data), potensi
serta permasalahan yang ada di wilayah yang ditinjau, serta gambar-gambar hasil
survey lapangan.
- Laporan ini diserahkan kepada Pengguna Jasa dalam bentuk hard copy sebanyak 5
(lima) buku dan soft copy.
b. Laporan Akhir (Final Report) (soft copy dan hard copy)
Laporan ini merupakan laporan akhir yang dibuat berdasarkan perbaikan- perbaikan
setelah tim penyusun studi mengadakan diskusi dan memaparkan kepada Pengguna Jasa
dan pihak-pihak terkait. Dalam laporan ini juga dilengkapi peta/ gambar alternatif trase
jembatan yang dicetak pada kertas ukuran A3.
Laporan ini diserahkan kepada Pengguna Jasa dalam bentuk hard copy sebanyak 10
(sepuluh) buku dan soft copy.
c. Ringkasan Laporan Akhir (Executive Summary) (soft copy dan hard copy)
Laporan ini merupakan ringkasan laporan utama yang berisikan hasil kajian terhadap
kelayakan pembangunan jembatan dan dilengkapi dengan lampiran yang perlu sebagai
data penunjang.
Laporan ini diserahkan kepada Pengguna Jasa dalam bentuk hard copy sebanyak 10
(sepuluh) buku dan soft copy.
d. Soft copy semua laporan, terdiri dari: Laporan Pendahuluan, Konsep Laporan Akhir,
Laporan Akhir (Final Report), dan Ringkasan Laporan Akhir (Executive Summary)
disimpan dalam 1 (satu) buah hard disk dan diserahkan kepada Pengguna Jasa.

Anda mungkin juga menyukai