1. Latar Belakang
Transportasi secara umum berfungsi mendukung pertumbuhan ekonomi, dan
pengembangan wilayah. Infrastruktur transportasi mencakup transportasi
jalan, angkutan sungai, danau dan penyeberangan, transportasi laut dan udara.
Pada umumnya infrastruktur transportasi mengemban fungsi pelayanan
publik dan misi pembangunan nasional. Di sisi lain transportasi juga
berkembang sebagai industri jasa. Pembangunan transportasi, diarahkan
untuk mendukung perwujudan Indonesia yang lebih sejahtera, sejalan dengan
perwujudan Indonesia yang aman, damai, adil dan demokratis.
4. Acuan Normatif
Acuan Normatif pelaksanaan kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Jalan
Lingkar Siborongborong, meliputi:
a. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalulintas dan
Angkutan Jalan;
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan
Lalulintas Jalan;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional);
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
e. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
f. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
g. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
h. RSNI.T-14-2004, Pedoman Perancangan Struktur Beton untuk Jembatan;
i. Pt.T-01-2002-B, Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur,
j. Pd.T-19-2004-B, Pedoman Pencacahan Lalulintas.
k. Pd. T-19-2005-B, Studi Kelayakan Jalan dan Jembatan
l. Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 03 Tahun 2017
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara.
m. Dokumen Review Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan
Kawasan Perkotaan Siborongborong.
6. Sumber Pendanaan
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp. 50.000.000
(Lima Puluh Juta Rupiah) termasuk PPN dibiayai APBD Kabupaten Tapanuli
Utara Tahun Anggaran 2020.
A. Aspek Teknis
Kajian aspek teknis dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan
proyek dimaksud dari segi teknis/teknologi. Kajian ini pada dasarnya
merupakan usaha untuk menjawab apakah proyek dimaksud cukup
andal, aman, dan dapat dipertanggung-jawabkan dari segi norma dan
kaidah pembangunan sebuah jalan raya. Aspek-aspek teknis yang ditinjau
meliputi aspek rekayasa (engineering), operasional, dan perawatan yang
diperlukan dikemudian hari.
B. Aspek Pembiayaan/Finansial
Kajian pembiayaan/finansial pada dasarnya merupakan kajian dari
sudut pengelola proyek. Dalam hal ini aspek finansial yang dikaji
menyangkut komponen-komponen proyek yang membutuhkan
pendanaan, dan komponen- komponen proyek yang diperkirakan
menghasilkan pendapatan (revenue earning). Hal yang dikaji terutama
perbandingan antara pengeluaran uang dengan revenue earning dari
proyek. Selain itu juga dikaji apakah proyek itu akan terjamin dana
yang di perlukan selama umur proyek. Dana dimaksud dapat
diperoleh dari lembaga-lembaga keuangan ataupun dari pemerintah.
Cukup penting juga untuk diperhatikan dalam kajian ini adalah apakah
proyek akan mampu membayar kembali dana yang diperlukan
tersebut dan apakah proyek itu akan dapat berkembang sedemikian
rupa sehingga secara finansial dapat berdiri sendiri. Secara lebih
mendasar dapat dikatakan di sini bahwa kajian dimaksud berusaha
untuk menjawab apakah alokasi dana yang diperlukan untuk proyek
cukup efektif dan efisien penggunaannya ditinjau dari revenue earning
yang akan diperoleh dalam kurun-waktu yang ditinjau.
C. Aspek Ekonomi
Pada dasamya kajian ekonomis hampir sama dengan kajian finansial, yang
membedakannya adalah sudut pandang yang digunakan. Dalam kajian
ekonomis ini sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang
kepentingan masyarakat luas atau kepentingan pemerintah. Dengan
demikian dalam kajian ekonomis ini yang diperhatikan adalah apakah
proyek dimaksud akan memberi sumbangan atau mempunyai peranan
yang positif dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan dan
apakah peranannya itu cukup besar sehingga alokasi dana yang
ditempatkan pada proyek dimaksud cukup bermanfaat bagi kepentingan
masyarakat luas. Dengan sudut pandang yang berbeda ini tentu saja
komponen-komponen yang dibutuhkan bagi proyek dan juga
komponen- komponen yang diperkirakan akan mendatangkan manfaat
akan berbeda dibandingkan kajian finansial. Hal yang perlu diingat di
sini adalah seperti halnya kajian finansial, hal mendasar yang berusaha
dijawab adalah apakah alokasi dana yang diperlukan untuk proyek
cukup efisien dan efektif penggunaannya ditinjau dari manfaat yang
akan dirasakan oleh masyarakat secara luas dalam kurun waktu yang
ditinjau.
A. Pekerjaan Persiapan
Dalam tahapan pekerjaan persiapan, ada lima (5) item pekerjaan yang
perlu dilakukan yaitu: a) Survey Pendahuluan, b) Penyusunan daftar
pertanyaan (kuesioner jika ada), c) Penjelasan kepada pihak surveyor, d)
Penyusunan program kerja, dan e) Pengurusan surat isin survey.
a. Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi
mengenai kondisi awal yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Survey
ini dilakukan dengan melaksanakan observasi (pengamatan) langsung
di lapangan. Hasil yang diperoleh akan dijadikan sebagai acuan dalam
menyusun program kerja, sehingga dalam melaksanakan kegiatan bisa
lebih efektif dan efisien.
b. Pembuatan Format Survey
Format survey dibuat untuk mendapatkan data lapangan berupa
wawancara. Pada tahap ini dibuat suatu daftar pertanyaan yang
langsung ditujukan kepada responden baik dalam bentuk wawancara
langsung maupun mengisi isian angket yang telah disusun.
Responden yang dijadikan sebagai obyek adalah stakeholders yang
berkaitan langsung dengan kegiatan studi yang dilakukan seperti;
tokoh masyarakat, pemuka agama, tokoh adat, tokoh pemuda, LSM,
dan wakil masyarakat.
c. Penjelasan Kepada Pihak Surveyor
Pada tahapan ini dimaksudkan untuk mengarahkan surveyor agar
mereka dapat memperoleh data seakurat mungkin dari responden
dan obyek lainnya yang diamati. Surveyor harus terampil dan
mengerti data apa yang harus diambil agar tidak terjadi kekeliruaan
pada saat pengambilan data. Arahan yang diberikan kepada
surveyor berkaitan dengan masalah study kelayakan jalan adalah
tata cara pelaksanaan survey dan metode pengumpulan data yang
dapat memberikan tingkat keakurasian data yang baik.
d. Penyusunan Program Kerja
Setelah melakukan survey pendahuluan untuk mendapatkan
gambaran yang jelas mengenai daerah dan apa yang ingin diteliti,
maka capability personal konsultan dapat dinilai. Atas dasar
pertimbangan tersebut, maka disusun suatu program kerja. Penyusun
program kerja tersebut bertujuan untuk medapatkan cara kerja yang
lebih efektif dan efisien. Dengan adanya program kerja, maka dapat
diketahui kapan mobilisasi tenaga kerja dilakukan, kapan dimulai
survey kondisi fisik maupun non fisik, kapan dilakukan interview
dan survey untuk medapatkan data primer dan data sekunder. Dalam
penyusuna program kerja semua tenaga ahli terlibat langsung dibawa
koordinasi Team Leader.
D. Penyusunan Laporan
Hasil pengumpulan data baik berupa data primer maupun data sekunder
kemudian diolah menjadi data berupa; tabel, grafik dan gambar, hasil ini
kemudian dianalisis dengan berbagai metode menggunakan program
komputer baik yang telah tersedia maupun hasil buatan sendiri. Analisis
data dilakukan untuk mencari besaran parameter-parameter ferformance
dari studi kelayakan yang akan dikaji (kelayakan teknis, finansial, ekonomi
dan lingkungan), sedangkan hasil analisis yang diharapkan didapatkan
adalah;
Mendapatkan usulan perencanaan ataupun usulan kebijakan yang
terbaik dari beberapa alternatif usulan (skenario) yang dikaji; dan
Mengetahui tingkat kelayakan dari semua alternative
perencanaan ataupun kebijakan dimaksud dari berbagai aspek yang
ditinjau (meliputi aspek teknis/teknologi, pembiayaan/finansial,
ekonomi, dan lingkungan hidup).
Hasil analisis yang didapatkan akan dijustifikasi untuk mendapatkan
apakah Studi Kelayakan Jalan Lingkar Siborongborong, layak untuk
dilanjutkan pada tahapan berikutnya.
9. Personil
Personil yang dibutuhkan dalam penyusunan Studi Kelayakan Jalan Lingkat
Siborongborong ini, terdiri dari:
1. Tenaga Ahli
a. Ketua Tim (Ahli Sipil/Planologi)
b. Ahli Transportasi (Sipil/Planologi)
c. Ahli Ekonomi
2. Tenaga Pendukung
a. Asisten Tenaga Ahli
b. Administrasi dan Keuangan
Tenaga ahli dan tenaga pendukung harus memiliki pengalaman dan keahlian
yang diperlukan serta tugas dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan Jasa
ini, yaitu sebagai berikut:
1. Ketua Tim.
Ketua Tim akan bertanggung jawab atas seluruh tahap kegiatan dan
dokumen/laporan yang dihasilkan. Dia akan bertanggung jawab langsung
kepada PA/KPA dalam pelaksanaan pekerjaan. Team Leader harus seorang
Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil/Planologi lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta dan
memiliki sertifikat keahlian (SKA), atau yang sejenis serta memiliki
pengalaman kerja sekurang- kurangnya 5 (lima) tahun.
2. Ahli Transportasi.
Ahli Transportasi akan bertanggung jawab kepada Ketua Tim dalam
pelaksanaan pekerjaan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan
survey. Ahli Transportasi harus seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1)
Jurusan Teknik Sipil/Planologi lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan memiliki sertifikat keahlian ( S K A ), serta memiliki
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
3. Ahli Ekonomi.
Ahli Ekonomi akan bertanggung jawab kepada Ketua Tim dalam
pelaksanaan pekerjaan dan bertanggung jawab terhadap kegiatan dan
analisis mengenai Ekonomi. Ahli Ekonomi harus seorang Sarjana
Ekonomi (S1) lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta, serta memiliki pengalaman kerja sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun.