Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Nama Kegiatan : PEMBANGUNAN JALAN


Nama Pekerjaan : Studi Kelayakan Jalan Lingkar Siborongborong
Anggaran : 2020

1. Latar Belakang
Transportasi secara umum berfungsi mendukung pertumbuhan ekonomi, dan
pengembangan wilayah. Infrastruktur transportasi mencakup transportasi
jalan, angkutan sungai, danau dan penyeberangan, transportasi laut dan udara.
Pada umumnya infrastruktur transportasi mengemban fungsi pelayanan
publik dan misi pembangunan nasional. Di sisi lain transportasi juga
berkembang sebagai industri jasa. Pembangunan transportasi, diarahkan
untuk mendukung perwujudan Indonesia yang lebih sejahtera, sejalan dengan
perwujudan Indonesia yang aman, damai, adil dan demokratis.

Untuk mendukung perwujudan kesejahteraan masyarakat, maka fungsi


pelayanan umum transportasi adalah melalui penyediaan jasa transportasi
guna mendorong pemerataan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat
luas dengan harga terjangkau baik di perkotaan maupun perdesaan,
mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedalaman dan
terpencil, serta untuk melancarkan mobilitas distribusi barang dan jasa dan
mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi nasional. Oleh sebab itu
pembangunan transportasi diarahkan untuk meningkatkan pelayanan jasa
transportasi secara efisien, andal, berkualitas, aman dan dengan harga
terjangkau.

Jalan merupakan prasarana transportasi vital berkaitan dengan


pengembangan suatu wilayah/daerah tertentu. Prasarana jalan dan jembatan
apabila dilengkapi dengan sarana transportasi angkutan dan jasa pendukung
yang memadai, akan memacu pertumbuhan/perkembangan pembangunan
daerah dalam berbagai bidang (politik, ekonomi, perdagangan, sosial-ekonomi,
sosial-budaya, dan jasa), meningkatkan aksesibilitas wilayah (manusia, barang,
jasa, dan informasi), serta akan memudahkan pergerakan/mobilitas penduduk
suatu wilayah dalam pencapaian dan pemanfaatan berbagai bentuk fasilitas
pelayanan (dalam bentuk mengurangi jarak tempuh, meningkatkan daerah
jangkauan, menekan ongkos transportasi, dan sebagainya).

Pesatnya pertumbuhan ekonomi akan diikuti oleh peningkatan jumlah


penduduk, peningkatan angkutan barang dan orang yang pada akhirnya
menuntut ketersediaan sarana/moda angkutan dalam jumlah yang cukup
memadai. Tingkat pertumbuhan tersebut perlu diimbangi dengan pengadaan,
penataan, dan penambahan prasarana jalan yang memadai agar dapat
mewadahi kebutuhan pergerakan.

Secara umum perkembangan ekonomi masyarakat selalu akan diikuti dengan


peningkatan jumlah penduduk dan kenaikan angka kepemilikan kendaraan.
Kondisi tersebut akan menyebabkan tingkat pergerakan masyarakat semakin
meningkat, sehingga kebutuhan untuk melakukan perjalanan semakin banyak
dan panjang. Berdasarkan keinginan untuk melakukan pergerakan tersebut
menyebabkan kehidupan masyarakat akan sangat tergantung kepada
ketersedian dan kelancaran arus transportasi.

Meningkatnya volume arus lalu lintas yang tidak dibarengi dengan


peningkatan prasarana jalan yang memadai akan menyebabkan turunnya
tingkat pelayanan dari sistem jaringan jalan yang ada. Menurunnya
tingkat pelayanan jalan berarti menurunnya kecepatan perjalanan dan
semakin bertambahnya waktu tempuh kendaraan. Akibatnya arus
pertumbuhan ekonomi yang tadinya diharapkan tumbuh dengan baik akan
mengalami hambatan. Hal ini harus segera diantisipasi agar dapat
mendukung dan ikut mendorong pertumbuhan perekonomian nasional
dalam rangka upaya pemerataan pendapatan.
Pada Tahun Anggaran 2019 akan dilakukan kegiatan penyusunan Studi
Kelayakan Jalan Lingkar Siborongborong. Realisasi pembangunan jalan ini
diharapkan akan mampu mengurangi beban arus transportasi di kawasan
pusat kota yang diakibatkan lalulintas menerus yang tidak memiliki
kepentingan masuk kota. Dalam menentukan trase jaringan jalan lingkar
luar ini disamping menggunakan embrio jalan yang sudah ada, disamping
itu juga mengakomodasi berbagai usulan dan rencana pengembangan
jaringan jalan.

Guna mewujudkan rencana jaringan Jalan Lingkar Siborongborong yang


lebih berkualitas dan mengakomodasi berbagai kepentingan maka perlu
disusun Study Kelayakan (Feasibility Study) dengan memperhatikan
berbagai aspek kajian yaitu teknis, ekonomi, sosial budaya, ekologis dan
pengembangan kawasan dan lain-lain yang nantinya dapat ditindak
lanjuti dengan kajian yang lebih detail dan implementatif yaitu kajian
Detail Engineering Design (DED) dan kajian lingkungan. Oleh karena itu,
dalam rangka mewujudkan rencana tersebut perlu disusun kajian
kelayakan (FS/Feasibility Study) terhadap aspek teknis dan lingkungan,
ekonomis, sosiologis dan administrasi pertanahan.

2. Maksud, Tujuan dan Sasaran Pekerjaan


2.1. Maksud
Maksud dari pelaksanaan kegiatan penyusunan Studi Kelayakan Jalan
Lingkar Siborongborong adalah menyusun Dokumen Studi
Kelayakan Pembangunan Jalan Lingkar Siborongborong sebagai
pedoman atau acuan atas terbangunnya Jalan Lingkar
Siborongborong serta membuat rumusan konsep trase jaringan Jalan
Lingkar (Ring Road) yang terencana, dan berkelanjutan dalam
rangka mengarahkan pemerataan pelayanan transportasi serta
perkembangan wilayah perkotaan Siborongborong.
2.2. Tujuan kegiatan
Tujuan Penyusunan Studi Kelayakan Jalan Lingkar Siborongborong,
adalah:
a) Melakukan kajian kelayakan teknis serta lingkungan hidup, guna
pembangunan jalan lingkar Siborongborong;
b) Melakukan kajian kelayakan ekonomi dan finansial pembangunan
Jalan Lingkar Siborongborong yang efektif dan efisien;
c) Menyusun rekomendasi jalur/trase serta rekomendasi teknis
konstruksi rencana pernbangunan Jalan Lingkar Siborongborong
terpilih dengan berbagai pertimbangan.
2.3. Sasaran penyusunan Studi Kelayakan
Sasaran penyusunan Studi Kelayakan (Feassibility Study) Jalan Lingkar
Siborongborong adalah sebagai berikut:
a) Tersusunnya Kajian kelayakan teknis, ekonomi finansial,
sosiologis, administrasi pertanahan pembangunan Jalan Lingkar
Siborongborong, dan.
b) Tersusunnya rute jalan dan Pra-design rencana pembangunan
Jalan Lingkar Siborongborong.
c) Tersusunnya jalur/trase serta rekomendasi teknis kontruksi
rencana pembangunan Jalan Lingkar Siborongborong.

3. Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan penyusunan Studi Kelayakan Jalan
Lingkar Siborongborong terdiri dari ruang lingkup wilayah, ruang lingkup
kegiatan, dan ruang lingkup waktu.
3.1 Ruang Lingkup Wilayah
Lingkup ruas yang akan dilakukan kajian kelayakan dalam
Penyusunan Studi Kelayakan Jalan Lingkar Siborongborong adalah ruas
rencana Jalan Lingkar Siborongborong. Melihat tingkat kepentingan
dan dukungan masukan sumber daya maka lingkup ruas yang akan
dilakukan kajian kelayakan dalam Penyusunan Studi Ke layakan Jalan
Lingkar Siborongborong adalah penghubung Kawasan daerah
penghasil pertanian, perkebunan, perikanan dan transportasi
masyarakat dari d a l a m d a n luar kawasan perkotaan Siborongborong
serta sebagai jalur distribusi barang dan orang dari dan menuju
Kawasan Bandara Silangit.
3.2 Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kajian pelaksanaan kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan
Jalan Lingkar Siborongborong ini kegiatan sebagai berikut:
A. Survey, Pengumpulan Data dan Identifikasi Permasalahan Kegiatan.
Tahap persiapan meliputi Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja dan
metoda pendekatan studi yang digunakan.
1. Survey Primer
o Identifikasi permasalahan kondisi eksisting jalan lingkar.
o Identifikasi elemen produk, baik itu sarana dan prasarana jalan
lingkar dan pendukungnya.
2. Survey Sekunder
o Dicari dari kajian-kajian literatur atau pustaka.
o Data dari dinas terkait dan instansi terkait.
B. Analisa dan Metodologi
1. Analisa lokasi/site/tapak, jaringan jalan dan transportasi da rat.
Menganalisa serta memberikan penyelesaian yang efektif dan
efisien dengan menggunakan metode analisa yang sesuai dan
tepat selain analisis lokasi/tapak, analisis jaringan jalan, dan
perubahan pola dan arus transportasi.
2. Analisa trase dan geometri jalan lingkar Siborongborong dan
geometri jalan harus dibuat dan dipetakan berdasarkan hasil
analisa dan kajian transportasi dan jaringan jalan kota.
3. Analisa Ekonomi.
Dari masing-masing alternatif lokasi, perlu dilakukan kajian
investasi serta analisis pembiayaan dan sumber dana
pembiayaannya dengan menggunakan metode analisa yang
sesuai dan tepat berdasarkan rencana konstruksi dan jaringan-
jaringan jalan yang akan diterapkan dalam rencana
pembangunan jalan lingkar ini.
4. Analisa Dampak Lingkungan/ Kajian Lingkungan
Pembangunan yang berkelanjutan tentu saja pembangunan untuk
suatu pengembangan menuju kearah perbaikan yang tidak
mengorbankan lingkungan sekitarnya. Antisipasi terhadap
dampak yang akan timbul akibat rencana pembangunan jalan
Lingkar dan pemecahan penyelesaiannya dari aspek lingkungan
perlu dianalisa.
C. Kesimpulan dan Rekomendasi
Pemberian rekomendasi diperlukan guna mempercepat terealisirnya
pembangunan Jalan Lingkar Siborongborong serta dalam
mengantisipasi, mengeliminir dan meminimasi dampak kegiatan
pembangunan tersebut.
3.3 Ruang Lingkup Waktu
Waktu pelaksanaan untuk kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Jalan
Lingkar Siborongborong ditetapkan selama 1 bulan atau 30 hari
terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

4. Acuan Normatif
Acuan Normatif pelaksanaan kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Jalan
Lingkar Siborongborong, meliputi:
a. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalulintas dan
Angkutan Jalan;
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan
Lalulintas Jalan;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional);
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
e. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
f. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
g. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
h. RSNI.T-14-2004, Pedoman Perancangan Struktur Beton untuk Jembatan;
i. Pt.T-01-2002-B, Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur,
j. Pd.T-19-2004-B, Pedoman Pencacahan Lalulintas.
k. Pd. T-19-2005-B, Studi Kelayakan Jalan dan Jembatan
l. Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 03 Tahun 2017
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara.
m. Dokumen Review Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan
Kawasan Perkotaan Siborongborong.

5. Pelaksana Program dan Kegiatan


5.1 Dinas Pelaksana Kegiatan
Dinas Pelaksana Kegiatan adalah; Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Tapanuli Utara.
5.2 Kegiatan dan Pekerjaan
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah; Pembangunan Jalan
Serta Nama Pekerjaannya adalah: Studi Kelayakan Jalan Lingkar
Siborongborong

6. Sumber Pendanaan
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp. 50.000.000
(Lima Puluh Juta Rupiah) termasuk PPN dibiayai APBD Kabupaten Tapanuli
Utara Tahun Anggaran 2020.

7. Lingkup Aspek Studi


Secara umum lingkup aspek yang ditinjau dalam studi kelayakan meliputi:
(1) Aspek teknis, (2) Aspek pembiayaan/finansial, (3) Aspek ekonomi, serta
(4) Aspek lingkungan hidup.

A. Aspek Teknis
Kajian aspek teknis dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan
proyek dimaksud dari segi teknis/teknologi. Kajian ini pada dasarnya
merupakan usaha untuk menjawab apakah proyek dimaksud cukup
andal, aman, dan dapat dipertanggung-jawabkan dari segi norma dan
kaidah pembangunan sebuah jalan raya. Aspek-aspek teknis yang ditinjau
meliputi aspek rekayasa (engineering), operasional, dan perawatan yang
diperlukan dikemudian hari.

B. Aspek Pembiayaan/Finansial
Kajian pembiayaan/finansial pada dasarnya merupakan kajian dari
sudut pengelola proyek. Dalam hal ini aspek finansial yang dikaji
menyangkut komponen-komponen proyek yang membutuhkan
pendanaan, dan komponen- komponen proyek yang diperkirakan
menghasilkan pendapatan (revenue earning). Hal yang dikaji terutama
perbandingan antara pengeluaran uang dengan revenue earning dari
proyek. Selain itu juga dikaji apakah proyek itu akan terjamin dana
yang di perlukan selama umur proyek. Dana dimaksud dapat
diperoleh dari lembaga-lembaga keuangan ataupun dari pemerintah.
Cukup penting juga untuk diperhatikan dalam kajian ini adalah apakah
proyek akan mampu membayar kembali dana yang diperlukan
tersebut dan apakah proyek itu akan dapat berkembang sedemikian
rupa sehingga secara finansial dapat berdiri sendiri. Secara lebih
mendasar dapat dikatakan di sini bahwa kajian dimaksud berusaha
untuk menjawab apakah alokasi dana yang diperlukan untuk proyek
cukup efektif dan efisien penggunaannya ditinjau dari revenue earning
yang akan diperoleh dalam kurun-waktu yang ditinjau.

C. Aspek Ekonomi
Pada dasamya kajian ekonomis hampir sama dengan kajian finansial, yang
membedakannya adalah sudut pandang yang digunakan. Dalam kajian
ekonomis ini sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang
kepentingan masyarakat luas atau kepentingan pemerintah. Dengan
demikian dalam kajian ekonomis ini yang diperhatikan adalah apakah
proyek dimaksud akan memberi sumbangan atau mempunyai peranan
yang positif dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan dan
apakah peranannya itu cukup besar sehingga alokasi dana yang
ditempatkan pada proyek dimaksud cukup bermanfaat bagi kepentingan
masyarakat luas. Dengan sudut pandang yang berbeda ini tentu saja
komponen-komponen yang dibutuhkan bagi proyek dan juga
komponen- komponen yang diperkirakan akan mendatangkan manfaat
akan berbeda dibandingkan kajian finansial. Hal yang perlu diingat di
sini adalah seperti halnya kajian finansial, hal mendasar yang berusaha
dijawab adalah apakah alokasi dana yang diperlukan untuk proyek
cukup efisien dan efektif penggunaannya ditinjau dari manfaat yang
akan dirasakan oleh masyarakat secara luas dalam kurun waktu yang
ditinjau.

D. Aspek Lingkungan Hidup


Kajian lingkungan hidup pada dasarnya dilakukan dalam usaha menjawab
pertanyaan, apakah keberadaan ataupun implementasi proyek akan
berdampak penting terhadap komponen Iingkungan hidup di
sekitarnya, semenjak tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, dan pasca
konstruksi/ operasional. Jika memang mempunyai dampak, maka perlu
diketahui sumber, besar, dan intensitas dampak dimaksud, dan
merumuskan apa yang perlu dilakukan untuk mencegah, memperkecil
ataupun mengelola dampak dimaksud. Aspek Iingkungan yang dikaji
meliputi keseluruhan komponen Iingkungan hidup yang meliputi:
biogeofisik, sosial-ekonomi-budaya, dan kesehatan masyarakat. Pada
beberapa tahun belakangan ini kajian lingkungan hidup pada semua jenis
pemanfaatan ruang mendapat perhatian lebih, hal ini sejalan dengan
makin tingginya kesadaran umat manusia akan pentingnya keselamatan
dan kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya.

8. Tahapan Pelaksanaan Studi


Pelaksanaan pekerjaan Studi Kelayakan Jalan Lingkar Siborongborong,
dilakukan berdasarkan tahapan berikut:
A. Pekerjaan Persiapan
B. Pengumpulan Data Instansi
C. Penelitian dan Observasi Lapangan
D. Pekerjaan Penyusunan Laporan.

A. Pekerjaan Persiapan
Dalam tahapan pekerjaan persiapan, ada lima (5) item pekerjaan yang
perlu dilakukan yaitu: a) Survey Pendahuluan, b) Penyusunan daftar
pertanyaan (kuesioner jika ada), c) Penjelasan kepada pihak surveyor, d)
Penyusunan program kerja, dan e) Pengurusan surat isin survey.
a. Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi
mengenai kondisi awal yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Survey
ini dilakukan dengan melaksanakan observasi (pengamatan) langsung
di lapangan. Hasil yang diperoleh akan dijadikan sebagai acuan dalam
menyusun program kerja, sehingga dalam melaksanakan kegiatan bisa
lebih efektif dan efisien.
b. Pembuatan Format Survey
Format survey dibuat untuk mendapatkan data lapangan berupa
wawancara. Pada tahap ini dibuat suatu daftar pertanyaan yang
langsung ditujukan kepada responden baik dalam bentuk wawancara
langsung maupun mengisi isian angket yang telah disusun.
Responden yang dijadikan sebagai obyek adalah stakeholders yang
berkaitan langsung dengan kegiatan studi yang dilakukan seperti;
tokoh masyarakat, pemuka agama, tokoh adat, tokoh pemuda, LSM,
dan wakil masyarakat.
c. Penjelasan Kepada Pihak Surveyor
Pada tahapan ini dimaksudkan untuk mengarahkan surveyor agar
mereka dapat memperoleh data seakurat mungkin dari responden
dan obyek lainnya yang diamati. Surveyor harus terampil dan
mengerti data apa yang harus diambil agar tidak terjadi kekeliruaan
pada saat pengambilan data. Arahan yang diberikan kepada
surveyor berkaitan dengan masalah study kelayakan jalan adalah
tata cara pelaksanaan survey dan metode pengumpulan data yang
dapat memberikan tingkat keakurasian data yang baik.
d. Penyusunan Program Kerja
Setelah melakukan survey pendahuluan untuk mendapatkan
gambaran yang jelas mengenai daerah dan apa yang ingin diteliti,
maka capability personal konsultan dapat dinilai. Atas dasar
pertimbangan tersebut, maka disusun suatu program kerja. Penyusun
program kerja tersebut bertujuan untuk medapatkan cara kerja yang
lebih efektif dan efisien. Dengan adanya program kerja, maka dapat
diketahui kapan mobilisasi tenaga kerja dilakukan, kapan dimulai
survey kondisi fisik maupun non fisik, kapan dilakukan interview
dan survey untuk medapatkan data primer dan data sekunder. Dalam
penyusuna program kerja semua tenaga ahli terlibat langsung dibawa
koordinasi Team Leader.

B. Pengumpulan Data Sekunder


Kegiatan ini dilaksanakan setelah pekerjaan persiapan telah selesai.
Namun untuk kegiatan penelitian di lapangan dan pengumpulan data
sekunder dapat secara bersamaan atau selesai penelitian di lapangan.
Pengumpulan data instansi (data sekunder) mencakup produk kebijakan-
kebijakan khususnya menyangkut pembangunan prasarana jalan.

C. Penelitian dan Observasi Lapangan


Sasaran yang ingin dicapai dengan penelitian di lapangan adalah untuk
mendapatkan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang terjadi
pada objek studi, khususnya mengenai kondisi sosial budaya masyarakat
yang berada di sepanjang trase jalan dan kondisi fisik lahan yang akan
dijadikan sebagai rencana trase jalan. Ada tiga bentuk kegiatan yang
digunakan dalam penelitian di lapangan, yakni: a) observasi lapangan, b)
survey instansi dan c) inteview responden.
a. Observasi Lapangan
Observasi lapangan bertujuan untuk mengumpulkan data dan
informasi lapangan tentang kondisi tanah di sepanjang trase jalan, pola
aliran sungai/alur yang terdapat di kawasan rencana trase jalan,
sumber daya alam di sepanjang rencana koridor jalan baik yang telah
termanfaatkan maupun yang potensi untuk diolah, ketersediaan lahan
yang ada dan rencana pengembangannya, jenis jalan yang ada didalam
dan diluar kawasan perencanaan. yang meliputi konstruksinya, lebar
manfaat, lebar konstruksinya dan lebar ROW,
b. Survey Instansi
Kegiatan ini dilakukan dengan mengambil data sekunder ke instansi-
instansi pemerintah terkait baik di propinsi, kabupaten/kota
menyangkut produk-produk hukum berupa kebijakan-kebijakan
khususnya pada pembangunan prasarana jaringan jalan dan khususnya
yang terkait dengan bidang perhubungan darat. Disamping itu juga
konsultasi dengan Pernerintah yang terkait dengan masalah
pembangunan jalan misal; standar besaran ruang, jenis ruang, manfaat
ruang dan lainnya serta hal-hal yang berkaitan dengan rencana
pembangunan jalan.

D. Penyusunan Laporan
Hasil pengumpulan data baik berupa data primer maupun data sekunder
kemudian diolah menjadi data berupa; tabel, grafik dan gambar, hasil ini
kemudian dianalisis dengan berbagai metode menggunakan program
komputer baik yang telah tersedia maupun hasil buatan sendiri. Analisis
data dilakukan untuk mencari besaran parameter-parameter ferformance
dari studi kelayakan yang akan dikaji (kelayakan teknis, finansial, ekonomi
dan lingkungan), sedangkan hasil analisis yang diharapkan didapatkan
adalah;
 Mendapatkan usulan perencanaan ataupun usulan kebijakan yang
terbaik dari beberapa alternatif usulan (skenario) yang dikaji; dan
 Mengetahui tingkat kelayakan dari semua alternative
perencanaan ataupun kebijakan dimaksud dari berbagai aspek yang
ditinjau (meliputi aspek teknis/teknologi, pembiayaan/finansial,
ekonomi, dan lingkungan hidup).
Hasil analisis yang didapatkan akan dijustifikasi untuk mendapatkan
apakah Studi Kelayakan Jalan Lingkar Siborongborong, layak untuk
dilanjutkan pada tahapan berikutnya.

9. Personil
Personil yang dibutuhkan dalam penyusunan Studi Kelayakan Jalan Lingkat
Siborongborong ini, terdiri dari:
1. Tenaga Ahli
a. Ketua Tim (Ahli Sipil/Planologi)
b. Ahli Transportasi (Sipil/Planologi)
c. Ahli Ekonomi
2. Tenaga Pendukung
a. Asisten Tenaga Ahli
b. Administrasi dan Keuangan

Tenaga ahli dan tenaga pendukung harus memiliki pengalaman dan keahlian
yang diperlukan serta tugas dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan Jasa
ini, yaitu sebagai berikut:
1. Ketua Tim.
Ketua Tim akan bertanggung jawab atas seluruh tahap kegiatan dan
dokumen/laporan yang dihasilkan. Dia akan bertanggung jawab langsung
kepada PA/KPA dalam pelaksanaan pekerjaan. Team Leader harus seorang
Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil/Planologi lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta dan
memiliki sertifikat keahlian (SKA), atau yang sejenis serta memiliki
pengalaman kerja sekurang- kurangnya 5 (lima) tahun.
2. Ahli Transportasi.
Ahli Transportasi akan bertanggung jawab kepada Ketua Tim dalam
pelaksanaan pekerjaan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan
survey. Ahli Transportasi harus seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1)
Jurusan Teknik Sipil/Planologi lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan memiliki sertifikat keahlian ( S K A ), serta memiliki
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
3. Ahli Ekonomi.
Ahli Ekonomi akan bertanggung jawab kepada Ketua Tim dalam
pelaksanaan pekerjaan dan bertanggung jawab terhadap kegiatan dan
analisis mengenai Ekonomi. Ahli Ekonomi harus seorang Sarjana
Ekonomi (S1) lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta, serta memiliki pengalaman kerja sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun.

Tenaga Pendukung dengan kualifikasi pendidikan minimal Diploma (D3)


semua jurusan dengan pengalaman kerja minimal 1 (satu) tahun, yang
terdiri dari:
a. Asisten Tenaga Ahli (1 orang)
b. Administrasi dan Keuangan (1 orang)

10. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


– Mobilisasi Personil sesuai kebutuhan lapangan;
– Survey Pendahuluan
– Survey Detail
– Analisis Data/perencanaan
– Pembuatan Laporan.

11. Laporan – Laporan


A. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat:
• Pendahuluan;
• Metode Pelaksanaan dan kriteria perencanaan;
• Pengolahan Data dan Sistem Pelaporan;
• Struktur Organisasi dan Rencana Kerja;
Untuk laporan pendahuluan diserahkan selambat- lambatnya: 7 (tujuh)
hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
B. Laporan Akhir
Laporan Akhir, memuat pendahuluan, uraian/ rumus-rumus yang
digunakan dalam perencanaan, hasil perencanaan sementara, serta
kesimpulan. Laporan Akhir harus diserahkan selambat- lambatnya 30 (Tiga
puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku
laporan beserta 10 (sepuluh) Keping CD Softcopy semua laporan.

Anda mungkin juga menyukai