Anda di halaman 1dari 56

BAB IV

RUMUSAN KRP DRAFT REVISI RTRW KABUPATEN BATU BARA

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batu Bara memuat arahan


kebijakan, rencana, dan program (KRP) untuk mengatur ruang. Kebijakan tata ruang
dijabarkan dalam Tujuan, Kebijakan, dan Strategi tata ruang. Sedangkan rencana
diuraikan dalam bentuk Rencana Struktur Ruang (Sistem Pusat Kegiatan dan Sistem
Jaringan Prasarana Wilayah), Rencana Pola Ruang (Kawasan Lindung dan Kawasan
Budidaya) dan Rencana Kawasan Strategis. Program untuk mengendalikan dan
mewujudkan tata ruang dijabarkan dalam indikasi program dan rencana zonasi
pemanfaatan ruang. Keduanya merupakan lampiran yang tidak terpisah secara hukum
dalam dokumen RTRW.

4. 1. MUATAN KEBIJAKAN, RENCANA DAN PROGRAM


Draft Revisi RTRW Kabupaten Batu Bara 2013 – 2033 merupakan
penyesuaian terhadap dinamika pembangunan yang terjadi baik di Kabupaten Batu
Bara, Provinsi Sumatera Utara maupun nasional. Beberapa perubahan juga
menyesuaikan dengan Revisi RTRWN dan RTRW Provinsi Sumatera Utara yang
selanjutnya dituangkan dalam proses penyusunan revisi RTRW Kabupaten Batu
Bara. Berikut adalah draf Revisi RTRW Kabupaten Batu Bara Tahun 2013 – 2033
yang sedang disusun dan dalam proses penyusunan Perda.

4.2.1. Tujuan Penataan Ruang


Pengembangan Kabupaten Batu Bara didasarkan pada faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan kawasan secara makro (bersifat eksternal) maupun
mikro wilayah (bersifat internal). Kecenderungan perkembangan tata ruang wilayah
Kabupaten Batu Bara pada saat ini maupun dimasa yang akan datang. Tujuan revisi
penataan ruang wilayah kabupaten Batu Bara bertujuan “mewujudkan Kabupaten
Kepulauan Batu Bara sebagai kawasan investasi maju yang berbasis sektor agro,
industri, jasa pelabuhan dan hasil laut yang unggul, berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan, dalam rangka mewujudkan kemandirian kabupaten”.
4.2.2. Kebijakan, Rencana, Dan Program Draft Revisi RTRW Kabupaten
Batu Bara
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 disebutkan bahwa
pengertian:
 Kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
 Rencana adalah hasil suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya
yang tersedia termasuk rencana tata ruang wilayah beserta rencana rincinya,
RPJP nasional, RPJP daerah, RPJM nasional, dan RPJM daerah.
 Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
Rumusan KRP RTRW yang akan dianalisa dalam Kajian Lingkungan Hidup
Strategis dapat dilihat pada tabel indikasi program yang memuat program utama,
kegiatan, lokasi, besaran (luasan) dan instansi pelaksana. Indikasi program utama
pemanfaatan ruang terdiri atas perwujudan rencana struktur ruang wilayah kabupaten,
perwujudan rencana pola ruang wilayah kabupaten, dan perwujudan kawasan
strategis kabupaten yang secara rinci disusun seperti pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Rumusan Kebijakan, Rencana, dan Program Dokumen Peninjauan


Kembali (PK) RTRW Kabupaten Batu Bara Tahun 2013-2033
Kode KRP KRP Lokasi
KRP SR KRP Struktur Ruang
KRP SR -1 Perwujudan Pusat Kegiatan
Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp)
KRP SR -1.1
Perkotaan Indrapura
Menyusun Master Plan/Perencanaan Sistem Drainase
1 Air Putih
Perkotaan Indrapura
2 Pengaturan sistem transportasi lokal dan regional Air Putih
Mewujudkan keterpaduan intermoda, sistem jaringan jalan,
3 Air Putih
jaringan kereta api dan Pelabuhan Kuala Tanjung
Meningkatkan fungsi jalan penghubung Sei Mangkei-
4 Air Putih
Indrapura-Kuala Tanjung
Mempersiapkan lahan terminal penumpang lokal dan
5 Air Putih
regional tipe B
Mempersiapkan prasarana energi/listrik dan sumberdaya air
6 Air Putih
yang cukup
Mempersiapkan teknologi informasi/telekomunikasi yang
7 Air Putih
baik
Penataan Kawasan Pusat perdagangan dan jasa, skala
8 Air Putih
regional dan global
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pusat
9 Air Putih
Pendidikan Dibidang Pertanian, Perikanan dan Peternakan
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pusat
10 Air Putih
Kegiatan Wisata Kuliner
KRP SR -1.2 Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
KRP SR -1.2.1 Kawasan Perkotaan Lima Puluh
Pengaturan sistem jaringan jalan dan pelayanan angkutan
penumpang, dalam rangka mewujudkan Pengembangan Lima
1
Koridor Lima Puluh-Perupuk dan koridor Indrapura-Lima Puluh
Puluh-Tanjung Tiram
Pengembangan sentra - sentra produksi pertanian dengan Lima
2
pola agribisnis Puluh
Mempersiapkan prasarana energi/listrik, air bersih dan Lima
3
telekomunikasi Puluh
Pembangunan Jalan kolektor primer 2 dan peningkatan Lima
4
jalan Lokal Primer Puluh
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pusat Lima
5
Permukiman Kota Lima Puluh Puluh
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pusat Lima
6
Perdagangan dan Jasa Kota Lima Puluh Puluh
KRP SR -1.2.2 Kawasan Perkotaan Tanjung Tiram
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Tanjung
1
Pelabuhan Tanjung Tiram Tiram
b) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Tanjung
2
Perkotaan Tanjung Tiram Tiram
c) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Tanjung
3
Permukiman Perkotaan Tanjung Tiram Tiram
d) Peningkatan pelabuhan perikanan dan pelabuhan Tanjung
4
penumpang Tiram
Tanjung
5 e) Peningkatan pelayanan TPI
Tiram
f) Pembangunan Jalan kolektor primer 2 dan peningkatan Tanjung
6
jalan Lokal Primer Tiram
g) Peningkatan pelayanan energi/listrik, air bersih dan Tanjung
7
telekomunikasi Tiram
KRP SR - 1.2.3 Kawasan Perkotaan Kuala Tanjung
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
  Sei Suka
Permukiman Perkotaan Kuala Tanjung
b) Menyusun Master Plan/Rencana Pengembangan Jaringan
  Sei Suka
Kereta Api
  c) Peningkatan Jalan Lokal Eksisting Sei Suka
d) Penyediaan Prasarana Energi/Listrik, Air Bersih,
  Sei Suka
Drainase, Limbah Dan Telekomunikasi
e) Pengembangan Jalan Kolektor Primer 2 dan jalan/ Rel
  Sei Suka
Kereta Api
  f) Meningkatkan kondisi jalan lokal primer Sei Suka
KRP SR -1.3 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
KRP SR - 1.3.1 Kawasan Perkotaan Perupuk
a) Menyusun Master Plan dan Rencana Zoning Regulation Lima
 
Kawasan Perkotaan Perupuk Puluh
b) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Lima
 
Perdagangan dan Jasa Kota Puluh
c) Mempersiapkan prasara energy, sumberdaya air, dan Lima
 
telekomunikasi yang cukup Puluh
Lima
  d) Meningkatkan fungsi dan kondisi jaringan jalan lokal
Puluh
e) Pembangunan Jalan kolektor primer 2 dan peningkatan Lima
 
jalan Lokal Primer dengan pola jaringan laba-laba Puluh
KRP SR - 1.3.2 Kawasan Perkotaan Pangkalan Dodek
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Sentra Medang
 
Perikanan Deras
b) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Medang
 
Permukiman Perkotaan Pangkalan Dodek Deras
c) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Medang
 
Perdagangan dan Jasa Deras
d) Pembangunan dan Peningkatan Jaringan jalan Kolektor Medang
 
Primer (KP2) Deras
Medang
  e) Pembangunan dan Peningkatan kondisi jalan lokal primer
Deras
f) Penyediaan prasarana energi/listrik, telekomunikasi dan Medang
 
air bersih Deras
KRP SR - 1.4 Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
KRP SR - 1.4.1 Kawasan Perkotaan Labuhan Ruku
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
  Talawi
Permukiman Labuhan Ruku
b)  Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan
  Talawi
Permukiman Labuhan Ruku
c) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pusat
  Talawi
perdagangan Skala Pelayanan Kecamatan
d) Peningkatan pelayanan prasarana energi/listrik, air, dan
  Talawi
telekomunikasi
KRP SR - 1.4.2 Kawasan Perkotaan Sei Suka Deras
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
  Sei Suka
Permukiman Sei Suka Deras
b)  Penyusunan Renacana Pengembangan Sarana dan
  Sei Suka
Prasarana Kawasan Permukiman Sei Suka
c) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pusat
  Sei Suka
perdagangan Skala Pelayanan Kecamatan
d) Peningkatan pelayanan prasarana energi/listrik, air, dan
  Sei Suka
telekomunikasi
KSP SR - 1.4.3 Kawasan Perkotaan Sei Balai
a) Penyusunan Rencana Detail Kawasan Pusat Pemerintahan
  Sei Balai
Sei Balai
b)  Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
  Sei Balai
Permukiman Sei Balai
c)  Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pusat
  Sei Balai
perdagangan Skala Pelayanan Kecamatan
d) Peningkatan pelayanan prasarana energi/listrik, air, dan
  Sei Balai
telekomunikasi
KSP SR - 1.4.4 Kawasan Perkotaan Pulau Salah Nama dan Pulau Pandang
a) Penyusunan Rencana Detail Kawasan Pariwisata Pulau Tanjung
 
Salah Nama dan Pulau Pandang Tiram
b)  Pengembangan dan Peningkatan kondisi pelabuhan Tanjung
 
rakyat Tiram
Tanjung
  c)  Penentuan Batas Batas Kawasan Budidaya
Tiram
d) Peningkatan pelayanan prasarana energi/listrik, air, dan Tanjung
 
telekomunikasi Tiram
Perwujudan Pengembangan Sistem Jaringan
KRP SR -2
Tansportasi
KRP SR - 2.1 Rencana Pengembangan Jaringan Jalan
a)  Peningkatan kondisi jalan dan melakukan pemeliharaan
1 Kabupaten
secara berkala, yang dikelola oleh pemerintah pusat
b)  Mengintegrasikan pembangunan jalan kolektor primer ke
2 Kabupaten
jalan arteri primer
c)  Membatasi interkoneksi jalan lokal primer dan arteri
3 Kabupaten
primer
d)  Menetapkan ketentuan garis sempadan bangunan
4 Kabupaten
berkisar 10 -20 meter
e)  Peningkatan dan Pembangunan Jalan Ruas Pangkalan
Dodek Baru – Nanas Siam – Durian – Medang – Lalang –
5 Kuala Tanjung – Kuala Indah – Gambus – Perupuk – Kabupaten
Guntung – Dahari Selebar – Mesjid Lama – Ujung Kubu –
Bagan Baru
6 f)   Pembangunan dan Peningkatan Ruas Jalan Tanah Merah Kabupaten
– Tanah Tinggi – Tanjung Muda
g)  Pembangunan dan Peningkatan Ruas Jalan Tanjung Balai
7 - Tanjung Tiram - Lima Puluh – Perupuk - Kuala Tanjung - Kabupaten
Tebing Tinggi - Medan
h)  Pembangunan dan Peningkatan Ruas Jalan d) Kuala
8 Tanjung – Indrapura - Sei Mangke - Pematang Siantar Kabupaten
(Simalungun)
i)   Pembangunan jalan lokal primer baru dalam rangka
9 meningkatkan aksesibilitas antar pusat-pusat permukiman Kabupaten
perkotaan diwilayah Kabupaten Batu Bara
j)   Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Pagurawan –
10 Kabupaten
Lalang
k)  Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Simpang Kuala
11 Kabupaten
Tanjung – Perupuk
l)   Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Simpang Cinta
12 Kabupaten
Damai – Perupuk
m) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Simpang Gambus
13 Kabupaten
– Bulan-Bulan – Kedai Sianam
n) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Simpang Dolok –
14 Kabupaten
Kedai Sianam
o) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Simpang Lima
15 Kabupaten
Puluh – Simpang Tiga Talawi
p) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Simpang Sei
16 Kabupaten
Bejangkar – Tanjung Tiram
q) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Simpang Tiram –
17 Kabupaten
Kedai Sianam
r) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Simpang Tg. Tiram
18 Kabupaten
– Ujung Kubu
s) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Simpang Sei Balai
19 Kabupaten
– Ujung Kubu
t) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Sei Suka Deras –
20 Kabupaten
Sei Buah Keras – Pangkalan Dodek
u) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Perkebunan Sie
21 Kabupaten
Pare – Pare- Pakam Raya – Pematang Gengkering – Lalang
v) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Simpang Gambus
22 Kabupaten
– Bulan – Bulan – Pematang Panjang – Guntung – Air Itam
w) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Lima Puluh –
23 Kabupaten
Tanah Itam Ulu – Air Itam – Padang Gontong – Suka Maju
x) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Sei Bejangkar –
24 Kabupaten
Sei Muka – Pahang
y) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Sei Balai – Kuala
25 Kabupaten
Sikasim – Sei Mentaram
z) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Pemaang Rambai –
26 Kabupaten
Bagan Baru
aa) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Laut Tador –
27 Kabupaten
Tanjung Prapat
bb) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Pangkalan Dodek
28 Kabupaten
Baru – Aek Nauli – Sei Simanjur – Tanjung Seri
cc) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Pangkalan Dodek
29 Baru – Sei Buah Keras – Durian – Sei Rakyat – Sei Suka Kabupaten
Deras
dd) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Durian – Sei
30 Kabupaten
Rakyat – Perkebunan Sipare – Pare
ee) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Sipare – Pare –
31 Kabupaten
Pematang Jering – Pematang Kuing – Pakam – Lalang
ff) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Pematang Kuing –
32 Kabupaten
Tanjung Kuba – Indrapura Pekan
gg) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Tanah Merah –
33 Kabupaten
Aras – Sukaraja
hh) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Tanah Tinggi –
34 Kabupaten
Tanjung Muda
ii) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Pematang Panjang
35 Kabupaten
– Limau Sunde – Suka Ramai
jj) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Simpang Gambus
36 Kabupaten
– Tanah Itam Ilir – Lubuk Culik – Gambus Laut
kk) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Pare – Pare –
37 Kabupaten
Tanjung Kuba
ll) Pembangunan Jembatan Sungai Tanjung di Desa Tanjung
38 Kabupaten
Kuba
mm) Peningkatan kondisi jalan desa dan jalan produksi
39 eksisting dan sekaligus melakukan pemeliharaan jalan secara Kabupaten
berkala
oo) Pembangunan jalan desa dan jalan produksi baru dalam
rangka meningkatkan aksesibilitas antar pusat-pusat
40 Kabupaten
permukiman perdesaan dan sentra-sentra produksi pertanian
di wilayah Kabupaten Batu Bara
pp) Memantapkan dimensi ROW jalan desa dan jalan
41 Kabupaten
produksi (4 sampai dengan 6 meter).
KRP SR 2.2 Rencana Pengembangan Terminal
a) Pembangunan Terminal Penumpang Type B yang Lima
Dialokasikan di Kawasan Perkotaan Lima Puluh Puluh
b) Pembangunan Terminal Penumpang Type C yang
Dialokasikan di Desa Sei Bejangkar dan Kota Tanjung Kabupaten
Tiram
KRP SR 2.3 Rencana Pengembangan Pelabuhan Laut dan Penyeberangan
a) Meningkatkan kondisi dan fungsi Pelabuhan Kuala
  Tanjung dari pelabuhan rakyat menjadi pelabuhan Air Putih
pengumpan nasional dan regional
b) Meningkatkan kondisi Pelabuhan Tanjung Tiram yang
Tanjung
  difungsikan sebagai pelabuhan rakyat dan pelabuhan
Tiram
perikanan
c) Peningkatan Pelabuhan Tanjung Tiram dengan perluasan Tanjung
 
dermaga dan terminal pergudangan Tiram
d) Pengerukan dan Pembuatan alur pelayaran serta
Tanjung
  penambahan kapisitas pelabuhan dan perlengkapannya
Tiram
untuk Pelabuhan Tanjung Tiram
e) Meningkatkan kondisi Pelabuhan Pangkalan Dodek yang
Medang
  difungsikan sebagai pelabuhan rakyat dan pelabuhan
Deras
perikanan
KRP SR 2.4 Rencana Pengembangan Jaringan Kereta Api
a) Pembangunan Rel Kereta Api Kabupaten Simalungun –
Perkebunan Sipare-Pare – Pakam Raya – Pematang
  Gengkering – Lalang – Kuala Tanjung – Kuala Indah – Kabupaten
Gambus Laut – Perupuk – Dahari Selebar – Masjid Lama –
Guntung
b) Pembangunan Stasiun Kereta Api di Desa Guntung,
  Kabupaten
Mangkai Lama, Kuala Tanjung dan Perupuk
c) Peningkatan fungsi dan rehabilitas Stasiun Kereta Api
  Eksisting di Stasiun Siajam, Bandar Tinggi dan Tanjung Kabupaten
Kasau
KRP SR -3 Perwujudan Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana
Energi
Seluruh
  a)  Studi Kelayakan Sumber Energi Alternatif
Kecamatan
b)  Meningkatkan Kapasitas Daya serta Penambahan
Seluruh
  Jaringan Baru, Terutama di Kota-Kota Utama Kabupaten
Kecamatan
Serta Pusat - Pusat Pertumbuhan Kabupaten
c)  Pembangunan dan Peningkatan Gardu Induk Listrik di Seluruh
 
seluruh Kecamatan Kecamatan
d)  Pembangunan Jaringan Listrik ke Wilayah - Wilayah
Seluruh
  Tertinggal dan atau Terisolasi yang selama ini belum
Kecamatan
Mendapatkan Pelayanan Energi Listrik
e) Pembangunan PLTU di Desa Kuala Indah (Pulau Gosong
  Kabupaten
Mati) dengan kapasitas 3 x 135 MWH
Perwujudan Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana
KRP SR -4
Sumber Daya Air
a)  Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana
Seluruh
  Sumber Daya Air dan Pengembangan Instalasi Pengolahan
Kabupaten
Air Minum
b)  Peningkatan kapasitas produksi PDAM Kabupaten Batu
Seluruh
  Bara dan Peningkatan Pelayanan Instalasi Pengolahan Air
Kabupaten
(IPA)
Perwujudan Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana
KRP SR -5
Telekomunikasi
a)  Penyusunan Peraturan Pengaturan Menara secara
Bersama Sama dan Pengaturan Jarak dengan Ba-ngunan Seluruh
 
Terdekat (sesuai dengan Siaran Pers No. Kabupaten
80/DJPT.1/KOMINFO/VI/2006)
Seluruh
  b)  Peningkatkan Pelayanan Telekomunikasi
Kabupaten
Perwujudan Pengembangan Jaringan Prasarana
KRP SR -6
Lainnya
KRP SR -6.1 Sistem Pengelolaan Air Limbah
Seluruh
  a) Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Kecamatan
KRP SR -6.2 Sistem Pengelolaan Sampah
a) Rehabilitasi dan Pemeliharaan TPA (Tempat Pembuangan Seluruh
 
Akhir) Sampah Kecamatan
KRP SR -6.3 Sistem Pengelolaan Drainase
a) Rencana Pengembangan Jaringan Irigasi dan Sistem Seluruh
 
Pengendali Banjir Kecamatan
b) Rehabilitasi Jaringan Drainase yg telah Ada dan Seluruh
 
Pengembangan Sistem Drainase Baru Kecamatan
KRP PR PERWUJUDAN POLA RUANG
KRP PR -1 Kawasan Lindung
KRP PR -1.1 Kawasan Hutan Lindung
Seluruh
  a) Melakukan deliniasi dan tata batas kawasan hutan lindung
Kecamatan
b) Memberikan tanda-tanda khusus (tanaman buah-buahan
Seluruh
  tertentu atau tanaman khusus lainnya) pada batas terluas
Kecamatan
kawasan hutan lindung
Seluruh
  c) Melakukan kegiatan reboisasi kawasan hutan lindung
Kecamatan
d) Membatasi perijinan pemanfaatan lahan disekitar
Seluruh
  kawasan hutan lindung, melalui pengendalian dengan
Kecamatan
menerapkan ketentuan disinsentif
e) Membatasi pembangunan jaringan jalan dan pelabuhan Seluruh
 
disekitar kawasan hutan lindung Kecamatan
Seluruh
  f) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tempatan
Kecamatan
KRP PR -1.2 Kawasan Sempadan Pantai
a)  Mengembalikan Fungsi Lindung Pantai yang Telah Semua
 
Mengalami Ke- rusakan Kecamatan
b)  Penanaman Bakau pada Kawasan Sempandan Pantai
  Kabupaten
Yang Berlumpur (Muddy)
KRP PR -1.3 Kawasan Sempadan Sungai
a)  Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan dan Semua
 
Pemeliharaan Kawasan Sungai Kecamatan
Semua
  b)  Penataan Kawasan Bantaran Sungai
Kecamatan
Semua
  c)  Pemeliharaan Kawasan Bantaran Sungai
Kecamatan
Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar
KRP PR -1.4
Budaya
KRP PR -1.4.1 Kawasan Hutan Bakau
  a) Melakukan deliniasi kawasan bakau Kabupaten
  b) Melakukan penanaman kembali (reboisasi) tanaman Kabupaten
c) Mempersiapkan kelembagaan pengelola dan pengamanan
  Kabupaten
kawasan mangrove/bakau
KRP PR -1.4.2 Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan
a) Melestarikan bangunan Istana Lima Laras dan Mariam
  dan perkampungan nelayan yang memiliki bangunan berciri Kabupaten
arsitektur tradisional Melayu
b) Melakukan kajian – kajian terhadap nilai – nilai lokal
  untuk dijadikan ciri budaya lokal,seperti bidang arsitekur Kabupaten
bangunan
KRP PR -1.5 Kawasan Rawan Bencana Banjir/Gelombang Pasang
a) Studi Kelayakan Pembangunan Revetment dan Dinding
  Kabupaten
Laut
Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar
KRP PR -2
Budaya
KRP PR -2.1 Kawasan Rawan Abrasi
a)  Penanaman Bakau sebagai Salah Satu Alternatif Solusi
  Kabupaten
untuk Menanggulangi Abrasi
b)  Penyuluhan dan Penyadaran Ma- syarakat tentang Fungsi
  Kabupaten
Penting Tanaman Hutan/Mangrove
KRP PR -2.2 Kawasan Rawan Gelombang Tinggi
a)  Studi dan Rekayasa Struktur Penahan Gelombang
  (Revetmen dan Dinding Laut) pada Pantai - Pantai yang Kabupaten
Berhadapan Langsung dengan Selat Malaka
b)  Penetapan Kawasan Pinggir Pantai seluas Minimal 500
  Meter sebagai Daerah yang Bebas dari Aktivitas Sosial Kabupaten
Ekonomi
KRP PR -2.3 Kawasan Rawan Banjir
a)  Perbaikan dan Penambahan Daya Tampung pada Saluran Semua
 
Drainase Kecamatan
b)  Memaksimalkan Potensi Tanah Gambut sebagai Semua
 
Penampung atau Penyerap Air yang Alami Kecamatan
KRP PR -3 Kawasan Budidaya
KRP PR -3.1 Kawasan Hutan Produksi
Seluruh
  a)  Pengukuran dan Tata Batas Kawasan Hutan Produksi
Kecamatan
Seluruh
  b)  Reboisasi Kawasan Hutan Produksi
Kecamatan
Seluruh
  c)  Studi Alih Fungsi Kawasan Hutan Produksi
Kecamatan
d)  Pengembangan Kawasan Produksi untuk Mendukung
Seluruh
  Pertumbuhan Ekonomi Wilayah melalui Pengembangan
Kecamatan
Kawasan Perkebunan
e)  Pengembangan Kawasan Produksi untuk Mendukung
Seluruh
  Pertumbuhan Ekonomi Wilayah melalui Kawasan Hutan
Kecamatan
Tanaman
KRP PR -3.2 Kawasan Pertanian
a)  Intensifikasi dan Ekstensifikasi Lahan Pertanian Setiap
 
Tanaman Pangan Lahan Basah Kecamatan
Semua
  b)  Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan Lahan Basah
Kecamatan
c)  Mempersiapkan Sarana dan Prasarana Produksi Pertanian
Seluruh
  Sesuai Kebutuhan untuk Meningkatkan Jumlah Produksi
Kecamatan
Pertanian
d)  Memperkuat Kelembagaan Usaha Tani dan Memberikan Seluruh
 
Kemudahan dalam Mendapatkan Bantuan Modal Usaha Kecamatan
e) Pengembangan irigasi teknis Bahbolon dalam mengairi Seluruh
 
areal persawahan Kecamatan
f) Memetakan dan menetapkan (dengan Peraturan Daerah)
Seluruh
  tentang Kawasan Pertanian Pangan Abadi (Lumbung
Kecamatan
Pangan) sebagai food security bagi Kabupaten Batu Bara
g) Meningkatkan produktifitas lahan-lahan pertanian
Seluruh
  potensial, sebagai upaya menjaga ketahanan pangan
Kecamatan
diwilayah Kabupaten Batu Bara
KRP PR -3.3 Kawasan Peruntukan Perkebunan
Seluruh
  a)  Meningkatkan Produktifitas Lahan Perkebunan Rakyat
Kecamatan
b)  Fasilitasi Kemitraan Pengembangan Perkebunan Swasta Seluruh
 
dan Perkebunan Rakyat Kecamatan
KRP PR -3.4 Kawasan Peruntukan Perikanan
a)  Mengembangkan kegiatan perikanan dengan pola Seluruh
 
minapolitan Kecamatan
b)  Mempersiapkan areal pengembangan kegiatan industri Seluruh
 
pengolahan perikanan Kecamatan
Seluruh
  c)  Pemberdayaan Masyarakat Nelayan
Kecamatan
KRP PR -3.5 Kawasan/Zona PerikananTangkap
a)  Membentuk dan Memperkuat Kelembagaan Usaha Semua
 
Perikanan Kecamatan
b)  Pemberian Kemudahan Akses bagi Nelayan untuk Semua
 
Mendapatkan Modal Usaha Melalui Kredit Mikro Kecamatan
c)  Menciptakan Nilai Tambah terhadap Produk Perikanan
Seluruh
  Lokal yang Didukung dengan Pengembangan Kegiatan
Kecamatan
Industri Pengolahan Perikanan
  d)  Pengembangan Zona Penangkapan Ikan Kabupaten
KRP PR -3.6 Kawasan Peruntukan Industri
a)  Mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung
  Kabupaten
kegiatan industri
b)  Meningkatkan aksesibilitas dari kantong-kantong
  Kabupaten
produksi ke lokasi kegiatan industri pengolahan
c)  Pengembangan kegiatan industri pengolahan berbasis
  Kabupaten
pertanian, perkebunan dan perikanan
d)  Pengembangan kegiatan industri pengolahan berbasis
  Kabupaten
perkebunan
KRP PR -3.7 Kegiatan Peternakan
a) Melakukan Kajjian yang Mendalam Efektivitas
  Pemanfaatan Lahan Perkebunan Besar sebagai Usaha Kabupaten
Budidaya Ternak
b) Sosialisasi untuk kerjasama yang saling menguntungkan
  Kabupaten
dengan Pengelola Perkebunan Besar
KRP PR -3.8 Kawasan Peruntukan Pariwisata
a)  Penyusunan Rencana Detail Kawasan Pariwisata pada
  Kabupaten
setiap kawasan pariwisata
b) Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendukung Kegiatan
  Kabupaten
Pariwisata yang Memadai
KRP PR -3.9 Kawasan Peruntukan Permukiman
a)  Menyusun Master Plan untuk Masing - Masing Kawasan Seluruh
 
Permukiman Perkotaan Kecamatan

b)  Pengembangan Kawasan Permukiman yang Berlokasi di Seluruh


 
Kawasan Perkotaan Kecamatan

c)  Menambah Jumlah dan Meningkatkan Pelayanan Seluruh


 
Fasilitas Sosial Kecamatan
d)  Mempersiapkan Sarana dan Prasarana Dasar Kawasan Seluruh
 
Permukiman Kecamatan
KRP PR -3.10 Kawasan Industri
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri
  Sei Suka
Kuala Tanjung
b)  Pembangunan Fasilitas pendukung kawasan industri
  Sei Suka
yang perlu dipersiapkan
KRP PR -3.11 Kawasan Pusat Pemerintahan
a) Mempersiapkan ruang terbuka hijau dan street furniture Lima
 
yang cukup dan berkualitas Puluh
b) Mengembangkan jalan kolektor primer 2 (Tanjung Tiram
– Perupuk – Kota Lima Puluh - Kuala Tanjung - Indrapura) Lima
 
sebagai akses utama menuju Kawasan Pusat Pemerintahan Puluh
Kabupaten Batu Bara;
c) Meningkatkan jalan lokal sebagai akses ke kawasan pusat Lima
 
pemerintahan. Puluh
d) Mempersiapkan prasarana energi, air bersih, drainase,
Lima
  limbah, pengelolaan sampah dan Telekomunikasi yang
Puluh
cukup
e) Mengatur manajemen transportasi wilayah Kabupaten
Lima
  Batu Bara, melalui penyediaan dan optimalisasi pelayanan
Puluh
angkutan umum menuju kawasan pusat pemerintahan
KRP KSB KRP PERWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS
KRP KSB - 1 Kawasan Strategis Indrapura
a)  Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
  Sei Suka
Kawasan Strategis Indrapura
  b)  Penyusunan DED fasilitas dan utilitas Sei Suka
  c)  Pembebasan lahan sesuai masterplan yang sudah dibuat Sei Suka
d)  Penyiapan pembangunan fisik Pembangunan fisik secara
  Sei Suka
bertahap
e)  Penyediaan prasarana energi/listrik, air bersih dan
  Sei Suka
telekomunikasi
  f) Evaluasi dan pengawasan Sei Suka
g) Peningkatan kondisi Jaringan jalan, Arteri Primer
  Kolektor Primer 2 dan lokal primer serta peningkatan dan Sei Suka
pengembangan jaringan kereta api
  h) Mempersiapkan area terminal regional tipe B Sei Suka
KRP KSB - 2 Kawasan Strategis Kuala Tanjung
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
  Air Putih
Kawasan Strategis Kuala Tanjung
b) Penyusunan DED untuk seluruh fasilitas dan utilitas yang
  Air Putih
harus di bangun
  c) Pembebasan lahan sesuai masterplan yang sudah dibuat Air Putih
d) Penyiapan pembangunan fisik Pembangunan fisik secara
  Air Putih
bertahap
  e) Pelaksanaan pembangunan fisik secara bertahap Air Putih
  f) Evaluasi dan pengawasan Air Putih
KRP KSB - 3 Kawasan Strategis Tanjung Tiram
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Tanjung
 
Kawasan Strategis Tanjung Tiram Tiram
b) Penyusunan DED untuk seluruh fasilitas dan utilitas yang Tanjung
 
harus di bangun Tiram
c) Optimalisasi fungsi pelayanan pelabuhan Tanjung Tiram
Tanjung
  dengan melakukan upaya pengerukan alur pelayaran
Tiram
disekitarnya secara berkala
d) Pengembangan jalan kolektor primer 2 (Tanjung Tiram- Tanjung
 
Perupuk-Kuala Tanjung Tiram
c) Penyiapan lahan pengembangan kegiatan industri Tanjung
 
pengolahan perikanan dan tempat pelelangan ikan Tiram
d) Peningkatan jalan penghubung dan pelayanan angkutan
Tanjung
  umum ke kawasan perkotaan Kisaran (Kabupaten Asahan)
Tiram
dan Tanjung Balai
e) Penyediaan prasarana energi/listrik, air bersih dan Tanjung
 
telekomunikasi Tiram
KRP KSB - 4 Kawasan Strategis Pangkalan Dodek dan Sekitarnya
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Medang
 
Kawasan Strategis Pangkalan Dodek dan Sekitarnya Deras
b) Penyusunan DED untuk seluruh fasilitas dan utilitas yang Medang
 
harus di bangun Deras
Medang
  c) Pengamanan dan pelestarian tanaman bakau
Deras
d) Melakukan penanaman kembali (reboisasi tanaman Medang
 
bakau) Deras
e) Melakukan pengawasan ketat dalam rangka Medang
 
meminimalisasi terjadinya kerusakan tanaman bakau Deras
f) Melakukan sosialisasi secara berkala terkait pelestarian Medang
 
tanaman bakau Deras
g) Mempersiapkan bangunan pemecah gelombang yang
Medang
  ditempatkan diperairan dan pesisir yang memiliki potensi
Deras
gelombang tinggi
Sumber: Dokumen PK-RTRW Kab. Batu Bara 2013-2033, Tahun 2019
4.2.3. Indikasi Dinamika Pembangunan Kabupaten Batu Bara Berdasarkan
Dokumen Peninjauan Kembali (Pk) Rtrw 2013-2033
Dalam dokumen ini dilakukan penyusunan matriks kesesuaian antara rencana
tata ruang dan kebutuhan pembangunan yang memperhatikan dinamika pembangunan
serta pelaksanaan pemanfaatan ruang.
A. Matriks Dinamika Pembangunan
Hasil penyusunan dinamika pembangunan disajikan dalam tabel berikut,
dimana dampak dinamika perkembangan internal dan eksternal
mempengaruhi perkembangan perwujudan struktur ruang dan pola ruang serta
dapat mempengaruhi juga kebutuhan struktur ruang dan pola ruang yang
menampung potensi pengembangan lahan. Berbagai kendala pemerintah
daerah dalam mewujudkan pembangunan wilayah kabupaten/kota sesuai
dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten diantaranya disebabkan oleh
faktor; teknik operasional, administratif dan tuntutan perkembangan pasar.

B. Matriks Kondisi Aktual Pemanfaatan Ruang


Matriks ini dibuat dengan tujuan untuk melihat dan membandingkan
kondisi aktual pemanfaatan yang terjadi di wilayah perencanaan sejak
berlakunya RTRW sampai dengan proses Peninjauan Kembali (PK).
Kesesuaian realisasi program lima tahunan dengan yang tercantum dalam
indikasi program dalam RTRW Kabupaten Batu Bara. Kesesuaian ini dapat
diketahui dengan cara membandingkan program yang sudah dijalankan
dengan program yang tercantum dalam indikasi program RTRW. Adapun
hasil dari pengkajian terhadap kesesuaian faktual pemanfaatan ruang di
Kabupaten Batu Bara sebagaimana yang tertera pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Matriks Kesesuaian Dinamika Pembangunan Kabupaten Batu Bara

No DINAMIKA KONDISI SAAT KETERANGAN/ INDIKASI PERUBAHAN


. PEMBANGUNAN PENYUSUNAN RTRW SUMBER MUATAN SUBSTANSI RTRW
1 Perubahan kawasan hutan terjadi karena perubahan Peruntukan kawasan hutan mengikuti SK. Perubahan kawasan hutan yaitu dari Mempengaruhi terhadap rencana
surat keputusan kementerian kehutanan, Menhut-II/44/2005, peruntukan kawasan SK 44 tahun 2005 menjadi SK 579 pola dan pemanfaatan ruang, seperti
hutan di Provinsi Sumatera Utara tahun 2014, dimana 77 % kawasan kawasan lindung dan kawasan
hutan mengalami perubahan, peruntukan hutan.
Terjadi perubahan peruntukan kawasan hutan di hutan produksi seluas kurang lebih Provinsi Sumatera Utara dan Bappeda
Provinsi Sumatera Utara. 27.511,80 Ha, HPT kurang 7.429,60 Ha. Batu Bara
2 Dibutuhkan segera penyesuaian terhadap Belum terlihat program dalam Dokumen RPJMN 2015-2019 dan Perubahan terhadap orientasi
pembangunan strategis nasional yang sudah memanfaatkan keberadaan infrastruktur Perpres nomor 2 Tahun 2015; Perpres pengembangan pemanfaatan ruang
berlangsung seperti jalan TOL Medan Tebingtinggi; strategis nasional yang ada. No 58 Tahun 2017 terhadap kegiatan industri.
Tebingtinggi-Dumai Perubahan terhadap orientasi
kebijakan dan strategi serta
pemanfaatan ruang sekitar jalan
tol(akses tol).
3 Pembangunan Jalan KISM - Sp. Mayang - Lima Belum terlihat program dalam Dokumen RPJMN 2015-2019 dan Perubahan pada jaringan jalan atau
Puluh – Sp. Inalum – Kuala Tanjung; Pembangunan memanfaatkan keberadaan infrastruktur Perpres nomor 2 Tahun 2015 interkoneksi terhadap Kek Sei
Jalan akses Pelabuhan Kuala Tanjung strategis nasional yang ada. Mangkei dan Pelabuhan Kuala
Tanjung. Dampak perubahan dan
beban lalulintas pada Perkotaan
Lima Puluh.
4 Kebutuhan jalan lingkar (alternatif) di Kawasan Mengembangkan pusat pemerintahan Materi Teknis dan Peraturan Daerah Perubahan aksessibilitas perkotaan
Perkotaan Lima Puluh sebagai ibukota Kabupaten Kabupaten Batu Bara kearah utara yaitu Kabupaten Batu Bara tentang RTRW Lima Puluh (Struktur Ruang) dan
Batu Bara. Kawasan Perupuk. Pola Ruang sekitar yang
direncanakan sebagai jaringan jalan.
5 Pemanfaatan perairan di Kabupaten Batu Bara, Masih memanfaatkan garis pantai (1/3 UU 23 Tahun 2014 tentang Perubahan terhadap pemanfaatan
pengembangan Agromarine dan Perikanan tangkap wilayah provinsi), merujuk kepada UU 32 Pemerintah Daerah ruang perairan laut (Pantai)
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah khususnya rencana kawasan
Perikanan dan Kelautan. Merujuk
No DINAMIKA KONDISI SAAT KETERANGAN/ INDIKASI PERUBAHAN
. PEMBANGUNAN PENYUSUNAN RTRW SUMBER MUATAN SUBSTANSI RTRW
kepada RTRW Provinsi Sumatera
Utara 2017-2037
6 Perkeretaapian yang diperuntukkan bagi Belum menjadi salah satu Kawasan Strategis Dokumen RPJMN 2015-2019 dan Perubahan terhadap pola ruang
pengangkutan penumpang dan barang : Nasional Perpres nomor 2 Tahun 2015 perlindungan setempat dan
Pembangunan jalur KA antara Bandar Tinggi - penyediaan sarana tranportasi terkait
Kuala Tanjung; Pembangunan jalur KA dari spoor pembangunan dan peningkatan
simpang menuju KEK Sei Mangke; Peningkatan jaringan kereta api.
jalur KA regular menghubungkan Aceh -Sumut-
Riau; Pembangunan KA dari KEK Sei Mangke-
Pelabuhan Kuala Tanjung-PelabuhanBelawan
7 Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Industri Perencanaan belum memberikan arahan SK. Menhut No.579 Tahun 2014 Kawasan industri khusus dan
yang menjadi kesatuan dalam pembangunan lokasi kawasan industri dan kawasan tentang penghunjukan kawasan hutan pergudangan, keterkaitan terhadap
Kawasan Strategis Nasional Pelabuhan Kuala pelabuhan masih dalam Peruntukan kawasan di Sumatera Utara; UU 3 Tahun 2014 luasan kawasan yang dipersyaratkan
Tanjung hutan mengikuti SK. Menhut-II/44/2005, tentang Perindustrian dan Peraturan sebagai kawasan industri
peruntukan kawasan hutan di Provinsi Menteri Perindustrian No.40 tahun
Sumatera Utara 2016 tentang Pedoman Teknis
Kawasan Industri
8 Terjadi penetapan kawasan pertanian lahan basah, Ploting pertanian lahan basah yang Peraturan Daerah No.2 Tahun 2017 Perubahan luasan lahan pertanian di
kemudian terjadi penurunan jumlah lahan produksi digunakan dalam Peraturan Daerah tentang Tentang RTRW Provinsi Sumatera Kabupaten Batu Bara terjadi
pada kawasan Daerah Irigasi. RTRW Kabupaten Batu Bara adalah Utara; Bappeda Batu Bara kegiatan penggantian lahan sawah
mengikuti ploting pertanian lahan basah yang berubah fungsi pada lokasi
draft RTRW Provinsi Sumatera Utara berbeda (cetak baru). Perubahan
(sebagai peta kerja Draff RTRW Provinsi luasan pemanfaatan lahan pangan
Sumatera Utara 2013) serta penerapan konsep pangan
berkelanjutan.
9 Perubahan arahan pengembangan terhadap sektor Mempedomani UU 32 Tahun 2004 tentang UU 32 Tahun 2004 dan UU 23 Tahun Mempengaruhi kebijakan, rencana,
pertambangan, perikanan, dan kehutanan Pemerintah Daerah 2014 tentang Pemerintah Daerah; dan program pemanfaatan ruang,
Perda Provinsi Sumatera Utara No.2 merujuk kepada
Tahun 2017 tentang RTRW Provinsi
No DINAMIKA KONDISI SAAT KETERANGAN/ INDIKASI PERUBAHAN
. PEMBANGUNAN PENYUSUNAN RTRW SUMBER MUATAN SUBSTANSI RTRW
10 Pengembangan dan Pembangunan Kawasan Perencanaan pengembangan kawasan Peruntukan kawasan hutan mengikuti Perubahan arahan pengembangan
Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Batu Bara di perkantoran Pemerintahan Kabupaten Batu SK. Menhut-II/44/2005, peruntukan kawasan perkotaan
Lima Puluh sebagai ibukota Batu Bara. Bara di Perupuk yang pada saat penyusunan kawasan hutan di Provinsi Sumatera
RTRW masih dalam Status Hutan sesuai SK Utara
Menhut 44 tahun 2005.
11 Pemekaran Kecamatan di Kabupaten Batu Bara dari Wilayah administrasi terdiri atas 7 Peraturan daerah No. 9 Tahun 2017 Mempengaruhi terhadap pusat-pusat
7 administrasi kecamatan menjadi 12 wilayah kecamatan tentang Pembentukan Kecamatan pelayanan wilayah dan penyediaan
administrasi sarana dan prasarana wilayah
Sumber: Dokumen Peninjauan Kembali (PK) RTRW Kabupaten Batu Bara 2013-2033, Tahun 2019
4. 2. KEBIJAKAN, RENCANA DAN PROGRAM BERPOTENSI
BERDAMPAK DAN BERISIKO TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
Penentuan Kebijakan, Rencana dan Program RTRW yang berpotensi
menimbulkan dampak lingkungan hidup dilakukan melalui 2 penapisan yaitu dengan
mengidentifikasi potensi dampak lingkungan hidup dengan menggunakan parameter
dalam Pasal 3 ayat 2 huruf a dalam PP No. 26/2016 dan melalui identifikasi
keterkaitan KRP dengan isu strategi pembangunan berkelanjutan prioritas.
4.2.1. Identifikasi KRP Terhadap Isu Pembangunan Berkelanjutan
1. Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan Dalam Daftar Panjang
Dalam mengidentifikasi dan merumuskan isu pembangunan berkelanjutan,
tim penyusun KLHS melakukan beberapa tahapan dan analisis, baik melalui
penjaringan isu dari pemangku kepentingan melalui forum Konsultasi Publik,
pengisian kuesioner, isu strategis hasil Peninjauan Kembali dokumen RTRW
Kabupaten Batu Bara dan menelaah dampak dari Draft KRP Revisi RTRWKabupaten
Batu Bara. Hasil identfikasi isu–isu dari berbagai sumber tersebut menghasilkan
daftar panjang isu pembangunan berkelanjutan yang terdiri dari isu-isu lingkungan,
isu-isu sosial-budaya, dan isu-isu ekonomi yang telah didukung data dan informasi
awal. Daftar panjang isu pembangunan berkelanjutan yang didapatkan dari proses
identifikasi isu ternyata memiliki kesamaan dari berbagai sumber, sehingga tim
penyusun melakukan penapisan sederhana terhadap daftar panjang isu yang
berdasarkan deskripsi isu-isu pembangunan berkelanjutan yang dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 5.2. Identifikasi Isu–Isu Pembangunan Berkelanjutan dan Deskripsi
Singkatnya

NO TEMA ISU   DESKRIPSI ISU PEMBANGUNAN


BERKELANJUTAN
A ASPEK LINGKUNGAN
I SDA (SUMBER 1 Jumlah eksploitasi Galian C yang semakin meningkat,
DAYA ALAM) galian terbesar berada di Desa Mangkai Lama dan
Mangkai Baru, Kec. Lima Puluh, hingga mencapai 50
Ha.
    2 Jumlah eksploitasi Galian C di Kec. Air Putih, hingga
mencapai 5 Ha. Lokasi galian tersebut tidak memiliki
Izin Galian C dan belum/tidak dilakukan pemulihan
lingkungan.
    3 Jumlah eksploitasi Galian C di Kec. Medang Deras,
hingga mencapai 20 Ha. Lokasi galian tersebut tidak
memiliki Izin Galian C dan belum/tidak dilakukan
pemulihan lingkungan.
    4 Masih minimnya pemanfaatan sumber daya sekitar
seperti pertanian dan perikanan darat yang dapat
meningkatkan kualitas pendapatan masyarakat
Kabupaten Batu Bara.
    5 Masih tingginya tingkat kerawanan pangan di beberapa
desa yang ada di Kabupaten Batu Bara berdasarkan hasil
penyusunan Peta Ketahanan Pangan (FSVA) Tahun
2017-2018 antara lain:
Desa Bandar Rahmat Kec. Tanjung Tiram, Desa Sentang
Kec. Nibung Hangus, Desa Benteng Kec. Talawi, Desa
Dahari Selebar Kec. Talawi, Desa Benteng Jaya Kec. Sei
Balai, Desa Kwala Siasim Kec. Sei Balai, Desa Gambus
Laut Kec. Lima Puluh Pesisir, Desa Pematang Tengah
Kec. Lima Puluh Pesisir, Desa Kec Perupuk Kec. Lima
Puluh Pesisir, Desa Perkotaan Kec. Air Putih, Desa Suka
Ramai Kec. Air Putih, Desa Tanjung Harapan Kec. Air
Putih, Desa Tanjung Muda Kec. Air Putih, Desa Laut
Tador Kec. Laut Tador, Desa Kuala Indah Kec. Sei Suka,
Desa Sei Suka Deras Kec. Sei Suka, Desa Aek Nauli
Kec. Medang Deras, Desa Sei Buah Keras Kec. Medang
Deras, Desa Lalang Kec. Medang Deras, Desa Nanasiam
Kec. Medang Deras dan Kelurahan Pangkalan Dodek
Kec. Medang Deras.
    6 Menurunnya jumlah tangkapan ikan nelayan tradisional
yang diakibatkan maraknya penggunaan alat tangkap
ilegal
    7 Gagal panen akibat banjir luapan sungai dan irigasi
pertanian yang tidak memadai
    8 Pengerukan pasir di sepanjang pinggiran pantai di
Kecamatan Tanjung Tiram
II INFRASTRUKTU 9 Sistem jaringan drainase (air permukaan) yang tidak ada
R di Kabupaten Batu Bara, hampir di setiap daerah
permukiman tidak ada sistem pembuangan akhir dari
sistem drainase yang terbangun.
    1 Drainase di sekitar pesisir pantai hampir tidak dapat
0 berfungsi dengan baik pada saat terjadi pasang-surut air
laut.
    1 Infrastruktur mengalami kerusakan/kegagalan lebih awal
1 dari umur pemakaian yang diharapkan akibat
dipergunakan tidak sesuai daya tampung/dukung
infrastruktur tersebut, contoh: jalan dan jembatan/plat
deuker yang dilalui oleh kendaraan dengan berat
berlebih (sawit, pasir dan batu) dibandingkan dengan
peruntukan dan daya tampung/dukung jalan atau
jembatan/plat deuker tersebut, dampak dari aktifitas
tersebut adalah jalan atau jembatan/plat deuker rentan
mengalami kegagalan struktur.
    1 Pembangunan infrastruktur yang belum dan bahkan tidak
2 dipergunakan secara maksimal, seperti pembangunan
pasar Hewan di Kec. Lima Puluh, pasar tradisional di
Kec. Lima Puluh Pesisir, Galangan Perbaikan Kapal
Desa Bogak Kec. Tanjung Tiram.
    1 Kemacetan arus lalu lintas di beberapa titik rawan
3 kemacetan, akibat dari perkembangan pembangunan juga
kekurangan fasilitas penunjang seperti areal parkir
perkantoran, acara-acara dan hari besar, serta aktifitas
lainnya seperti pasar tumpah, cth: Kemacetan pada
simpul silang Lima Puluh (Simpang Dolok-Kisaran-
Perdagangan-Tebing Tinggi), Kec. Lima Puluh,
kemacetan lalu lintas di sekitar Lapangan Bola Lima
Puluh-Jalan Perintis Kemerdekaan Lima Puluh.
    1 Kemacetan arus lalu lintas di acces road Inalum-Kuala
4 Tanjung, sebagai akibat operasional perusahaan swasta
disepanjang acces road Inalum-Kuala Tanjung
    1 Tidak jelasnya tanggung jawab peningkatan dan
5 perawatan infrastruktur jalan, jembatan dan drainase
yang menghubungkan desa atau dusun pada kawasan
atau areal perkebunan swasta.
    1 Lokasi-lokasi perkantoran di Kabupaten Batu Bara sulit
6 dan bahkan tidak dapat dijangkau menggunakan sarana
transportasi umum sehingga masyarakat kesulitan
mendapatkan pelayanan pemerintahan, seperti: tidak
adanya tanda papan petunjuk lokasi perkantoran, bahkan
Rumah Sakit Daerah tidak dapat dijangkau menggunakan
sarana transportasi umum, harus membawa kendaraan
pribadi agar bisa menjangkau lokasi RSUD di pelosok
kebun sawit
    1 Minimnya sarana transportasi umum yang murah dan
7 berkualitas di Kabupaten Batu Bara, sudah saatnya
Kabupaten Batu Bara memiliki sarana transportasi umum
seperti DAMRI
    1 Tidak tersedianya gedung olah raga yang sesuai dengan
8 standar olah raga
    1 Masih banyak rumah tangga di Kec. Laut Tador belum
9 dialiri listrik negara
    2 Minimnya jumlah dan jenis transportasi umum yang
0 dapat terjangkau masyarakat
III TATA GUNA 2 Alih fungsi lahan dari persawahan menjadi perkebunan
LAHAN 1 sawit di Desa Laut Tador Kec. Laut Tador dan Desa
Bandar Baru Kec. Tanjung Tiram dikhawatirkan pada
masa mendatang mempengaruhi tingkat produksi
kebutuhan pangan dan ketersediaan bahan pangan.
    2 Alih fungsi lahan di Desa Gambus Laut dan Desa
2 Perupuk Kec. Lima Puluh Pesisir, yakni hutan pantai
mangrove +/- 200 Ha menjadi lahan sawit
    2 Alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan sawit di
3 Desa Sei Muka Kec. Sei Suka, seluas +/- 5 Ha dan di
Desa Sumber Tani, seluas +/- 4 Ha
    2 Masih kurangnya daerah resapan dan area kawasan hijau
4 baik sebagai kebutuhan resapan air hujan, penghijauan,
taman rekreasi serta kebutuhan sosial dan budaya
masyarakat.
    2 Masih maraknya alih fungsi lahan untuk pembangunan
5 perumahan oleh pengembang swasta tanpa
memperhatikan fungsi lahan yang seharusnya.
    2 Alih fungsi lahan pertanian dari zona pertanian menjadi
6 zona industri dan perdagangan.
    2 Lahan pertanian di Kec. Sei Suka semakin menyusut
7 seiring meningkatnya alih fungsi lahan pertanian menjadi
industri
    2 Alih fungsi hutan bakau menjadi usaha tambak
8 (perikanan darat) seluas +/- 40 Ha di Desa Nanas Siam,
seluas +/- 85 Ha di Desa Durian, seluas +/- 40 Ha di
Desa Medang Kec. Medang Deras
    2 Alih fungsi hutan bakau menjadi perkebunan sawit seluas
9 +/- 25 Ha di Desa Nanas Siam, seluas +/- 43 Ha di Desa
Bahari Selebar, seluas +/- 40 Ha di Desa Bagan Baru,
Kec. Medang Deras
    3 Belum adanya penetapan/zonasi Kawasan Siap Bangun
0 (KASIBAN) dan Lingkungan Siap Bangun (LISIBA) di
Kabupaten Batu Bara
IV PENCEMARAN 3 Belum optimalnya pengelolaan sampah khususnya
DAN 1 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan sarana prasarana
KERUSAKAN pendukung pengelolaan sampah di setiap Kecamatan di
LINGKUNGAN daerah Kabupaten Batu Bara
  3 Belum ada nya TPA yang secara legalitas sesuai
2 peruntukan dan kepemilikan serta pengelolaan
Kabupaten Batu Bara
  3 Permasalahan pencemaran udara oleh industri besar dan
3 kecil yang mengganggu kesehatan lingkungan, seperti
pencemaran udara industri-industri besar pada saat
proses produksi dan penyimpanan yang menghasilkan
asap, jelaga/abu serta aroma bau di udara, tak luput juga
industri kecil yang mengakibatkan bau amis dan
penurunan kualitas kebersihan lingkungan terhadap
usaha pengasinan ikan di daerah pesisir pantai ketika
proses pengasinan bahan baku ikan di Kecamatan
Tanjung Tiram
  3 Kerusakan mangrove hampir di seluruh pesisir pantai di
4 wilayah Kabupaten Batu Bara yang berubah fungsi
menjadi areal perkebunan sawit dan sarana wisata lokal
terutama terjadi di Desa Kapal Merah Kecamatan Nibung
Hangus
    3 Masih banyaknya industri besar dan kecil yang tidak
5 melakukan pengolahan limbah sesuai standar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
    3 Pembuangan limbah domestik rumah tangga yang belum
6 dilaksanakan sesuai dengan syarat kesehatan dan
konstruksi.
    3 Pencemaran udara dari asap pabrik yang beroperasi di
7 seluruh daerah di Kabupaten Batu Bara
    3 Pembuangan limbah cair industri ke laut terutama pada
8 pabrik-pabrik yang berdekatan dengan laut
    3 Penyempitan lebar aliran sungai akibat semakin
9 meningkatnya jumlah pembangunan permukiman
dibantaran sungai
    4 Eksploitasi hutan bakau untuk pemanfaatan kayu bakau
0 sebagai bahan baku pembuatan arang kayu dan gagang
pisau
    4 Kepunahan keaneka ragaman hayati spesies kucing
1 bakau (Prionailurus viverrinus) akibat dari kerusakan
hutan mangrove di Kabupaten Batu Bara
V BENCANA (ALAM 4 Banjir (banjir ROB) di daerah/wilayah perkotaan di Kec.
& BUATAN) 2 Tanjung Tiram dan Kelurahan Pagurawan, Kec. Lima
Puluh Pesisir Kec. Nibung Hangus, Kec. Medang Deras
dan Kec. Talawi, akibat proses alami pasang surut air
laut terhadap ketinggian wilayah daratan pesisir pantai
yang rata-rata lebih rendah dari permukaan laut. Dampak
lanjutannya adalah aliran drainase tidak dapat mengalir
dengan lancar dari hulu menuju hilir dan berakibat
genangan air rata-rata 6 jam per hari selama +/- 4 hari di
daerah tersebut.
    4 Abrasi pantai di daerah Desa Kuala Sipare Kec. Sei
3 Suka, Kec. Lima Puluh Pesisir, Kec. Talawi, Kec.
Nibung Hangus, Kec. Medang Deras menyebabkan
hilangnya wilayah daratan permukiman di lokasi tersebut
    4 Abrasi pantai di daerah Desa Bandar Rahmat dan
4 Kelurahan Bagan Arya Kec. Tanjung Tiram
menyebabkan hilangnya wilayah daratan +/- 400 M dari
garis pantai.
    4 Terjadinya pendangkalan alur sungai (sungai Asahan dan
5 Sungai bah Bolon) di daerah Kec. Sei Balai, Kec. Lima
Puluh, Kec. Air Putih, Kec. Sei Suka, Kec. Talawi, Kec.
Medang Deras, dan Kec. Nibung Hangus.
    4 Banjir yang berdurasi hingga 3 (hari) merusak
6 permukiman masyarakat, area pertanian, infrastruktur
(jalan dan jembatan) di Desa Perjuangan dan Desa Kwala
Sikasim di Kec. Sei Balai, Desa Sei Muka dan Desa
Padang Genting di Kec. Talawi, Desa Kwala Gunung,
Desa Air Hitam dan Desa Cahaya Pardomuan di Kec.
Datuk Lima Puluh, Desa Perkotaan, Desa Aras,
Kelurahan Indrapura di Kec. Air Putih, Desa Kandangan
dan Desa Sei Simodong di Kec. Sei Suka, Desa Nanas
Siam, Desa Medang dan Desa Sei Buah Keras di Kec.
Medang Deras.
    4 Hampir di seluruh aliran sungai yang mengalir di daerah
7 kabupaten Batu Bara terjadi pendangkalan dasar sungai
yang mengakibatkan bencana banjir akibat luapan debit
air di beberapa titik belokan/tikungan sungai, dan juga
seperti di Desa Perkebunan Sei Balai, Desa Perkebunan
Sei Bejangkar dan Desa Kuala Sikasim Kec. Sei Balai
disebabkan oleh banjir kiriman pada aliran sungai yang
meningkat yang dapat diketahui dari indikator tinggi
permukaan air sungai di Kota Perdagangan, Kabupaten
Simalungun.
    4 Minimnya tindakan penjelasan dan peringatan untuk
8 mencegah terjadinya bencana longsor atau tindakan yang
dapat mengakibatkan kecelakaan pada manusia akibat
galian tanah untuk pembuatan parit isolasi perkebunan
milik masyarakat maupun swasta dengan ukuran yang
terlalu dalam dan lebar.
    4 Banjir akibat curah hujan yang tinggi dan minimnya daya
9 resap tanah terhadap curah hujan yang tinggi di Desa
karang Baru dan Desa Binjai Baru Kec. Sei Balai,
dengan durasi genangan air +/- 24 jam
    5 Bencana kekeringan yang disebabkan oleh alif fungsi
0 lahan pertanian/persawahan menjadi perkebunan kelapa
sawit Kec. Sei Suka dan kekeringan akibat sistem
jaringan irigasi yang buruk terjadi di Kec. Datuk Lima
Puluh
B ASPEK SOSIAL DAN BUDAYA
I SUMBER DAYA 5 Rendahnya tingkat kesadaran dan kepatuhan masyarakat
MANUSIA 1 terhadap peraturan daerah Kabupaten Batu Bara
  5 Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan
2 kesehatan, seperti pembuangan sampah ke sungai dan
juga ke areal perkebunan swasta, cth: Masyarakat
membuang sampah ke areal Perkebunan Tanah Gambus
Kec. Lima Puluh
  5 Rendahnya tingkat parsitipatif serta pengetahuan
3 masyarakat untuk dapat mandiri dalam meningkatkan
taraf kehidupan serta pendapatan rumah tangga, baik
melalui pengetahuan akan pemanfaatan sumber daya
alam yang ada di sekitar seperti perikanan darat,
pertanian, keahlian-keahlian khusus serta minat memulai
dan mengembangkan usaha industri rumah tangga dan
lainnya.
  5 Minimnya pembekalan sumber daya manusia dari
4 pemerintah untuk siap menghadapi lapangan kerja
  5 Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang
5 kesetaraan gender
  5 Minimnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia
6 di bidang kesehatan seperti tenaga dokter umum dan
tenaga sanitasi puskesmas
  5 Minimnya perhatian orang tua untuk mendidik anak-
7 anak, memberikan teladan yang baik, rumah tangga yang
harmonis dan menghindari hal-hal negatif
II PEMERINTAHAN 5 Minimnya koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah
8 (OPD) di lingkungan Kabupaten Batu Bara dalam
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan data, kerjasama, dsb.
    5 Masih kurangnya data-data umum dan spesifik secara
9 lengkap yang berbasis data digital untuk mempermudah
kegiatan pendataan yang dibutuhkan oleh Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Batu Bara
dilingkungan Pemerintah Kabupaten Batu Bara
    6 Lemahnya pengawasan terhadap operasional galian C di
0 kawasan Kabupaten Batu Bara
    6 Kurangnya pembinaan dan sosialisasi tentang pendidikan
1 lingkungan kepada masyarakat dan dunia pendidikan.
    6 Masih banyak data yang tidak valid, tidak sesuai dan
2 masih banyak kesalahan pendataan. Cth: IHP pada
RTRW 2013 Lahan persawahan +/- 17.681,51 Ha,
sedangkan peta citra +/- 12.293,70 Ha, terdapat
perbedaan data dengan selisih luas lahan pertanian +/-
5.387,81 Ha
    6 Lemahnya pengawasan terhadap kelestarian hutan
3 pantai/mangrove
    6 Kurangnya perhatian pemerintah akan kebutuhan bahan
4 baku di bidang pertanian, contohnya penyediaan pupuk
bersubsidi dimana petani tidak mendapatkan pupuk
bersubsidi yang berkualitas baik, dan harga pupuk yang
semakin mahal sehingga tidak dapat dibeli
    6 Masih terdapatnya perbedaan maksud/multi tafsir
5 terhadap peraturan-peraturan di bidang perikanan sdi
tingkat aparat dan di tingkat nelayan
    6 Pemerintah Kabupaten Batu Bara tidak dapat menjadi
6 mediator penyelesaian konflik pada bidang perikanan
dan kelautan akibat dari Undang-Undang No. 23 Tahun
2014 yang menyatakan bahwa pengelolaan laut
kewenangannya sudah beralih ke provinsi
    6 Standar Operasional Prosedur (SOP) yang belum dapat
7 dilaksanakan dengan tepat dan benar, sehingga pelayanan
kepada masyarakat masih berbelit-belit
III KESENJANGAN 6 Terdapat beberapa area kumuh di wilayah pesisir pantai,
SOSIAL DAN 8 yaitu Kec. Medang Deras, Kec. Talawi, Kec. Sei Suka,
KEMISKINAN Kec. Lima Puluh Pesisir, Kec. Tanjung Tiram, Kec.
Nibung Hangus.
  6 Masih banyaknya bangunan-bangunan liar disepanjang
9 jalan lintas Kabupaten Batu Bara akibat tidak memiliki
lahan dan pekerjaan yang layak, dan bahkan bangunan
tersebut didirikan di atas jalur parit isolasi perkebunan
swasta.
  7 Pembangunan infrastruktur yang tidak merata di
0 Kabupaten Batu Bara, masih terdapat desa-desa yang
tidak tersentuh pembangunan dan perawatan infrastruktur
khususnya jalan dan drainase lingkungan seperti: Desa
Tanjung Harapan, Desa Limau Sundai, Kec. Air Putih,
Desa Sabungan Kec. Medang Deras, Jalan penghubung
Desa Perupuk-Cinta Damai, Desa Lubuk Cuik, Kec.
Gambus Laut.
  7 Terdapatnya kesenjangan ekonomi yang disebabkan
1 masih banyaknya masyarakat berpenghasilan rendah
  7 Tumbuhnya tempat-tempat penyakit masyarakat
2 terutama yang berada disepanjang jalan lintas Sumatera,
dan tempat-tempat lokalisasi lainnya yang berada
dipelosok-pelosok desa di Kabupaten Batu Bara
    7 Rendahnya pendapatan gaji Guru Honorer di Kec. Laut
3 Tador yakni sekitar +/- Rp. 300.000 per bulan
IV KESEHATAN 7 Permasalahan kesehatan lingkungan akibat kandang
4 ternak yang tidak memiliki regulasi/peraturan kesehatan
    7 Minimnya pengetahuan tentang septik tank komunal bagi
5 kawasan permukiman dengan lahan yang terbatas
    7 Kekurangan tenaga medis untuk keahlian dokter umum
6
    7 Minimnya pengetahuan tentang sanitasi rumah tangga
7 dan lingkungan sekitar permukiman
    7 Kesulitan menjangkau sarana kesehatan yang lebih
8 lengkap
V PENDIDIKAN 7 Sarana dan prasarana pendidikan yang masih kurang
9 memadai terhadap jumlah pelajar di Kabupaten Bara
    8 Disiplin tenaga pendidik masih tergolong rendah
0
    8 Kurangnya pengajaran dan pendidikan tentang wawasan
1 kebangsaan dan cinta tanah air di dalam dunia
pendidikan
VI KRIMINALITAS 8 Sering terjadi perselisihan pendapat antara masyarakat
2 dengan perusahaan swasta terkait peraturan perusahaan
swasta dalam mengatur kawasan/areal produksi terhadap
kegiatan masyarakat seperti salah satunya adalah
pengembalaan hewan ternak.
    8 Meningkatnya tingkat pencurian kendaraan bermotor,
3 hampir di seluruh kawasan Kabupaten Batu Bara
    8 Masih maraknya peredaran dan penggunaan narkotika
4 dan obat-obatan terlarang di wilayah Kabupaten Batu
Bara, khususnya jenis sabu dan ekstasi
VII PARIWISATA 8 Lunturnya kearifan lokal akibat dampak dari
(KEARIFAN DAN 5 perkembangan IT yang semakin pesat dan pembangunan
KEBUDAYAAN tanpa adanya tanggungjawab pendidikan moral di
LOKAL) tengah-tengah keluarga.
  8 Minimnya kegiatan-kegiatan olah raga masyarakat
6 seperti sepak takraw, perlombaan layang-layang yang
dominan di laksanakan oleh masyarakat pesisir pantai
  8 Kurangnya daya tarik terhadap budaya Melayu Pesisir
7 Batu Bara yang semakin menghilang dan dikembangkan
lebih baik sebagai kearifan lokal
  8 Potensi wisata bahari yang masih minim contohnya
8 wisata hutan bakau
  8 Pengelolaan yang masih minim mengenai cagar alam dan
9 cagar budaya di Kabupaten Batu Bara untuk dapat
dijadikan obyek wisata.
C ASPEK EKONOMI
I PERTUMBUHAN 9 Jumlah pendapatan rumah tangga masyarakat Kabupaten
EKONOMI 0 Batu Bara yang rendah
    9 Jumlah pendapatan rumah tangga masyarakat Kabupaten
1 Batu Bara yang tidak menentu
II LAPANGAN 9 Masih banyaknya niat bekerja ke luar kota, luar daerah
PEKERJAAN 2 dan luar negeri (cth: TKI ke Malaysia) melalui agen
perjalanan
    9 Tingkat pengangguran musiman yang masih tinggi oleh
3 karena fluktuasi siklus ekonomi (cth: Nelayan dan
Petani)
    9 Minimnya kesempatan kerja dan lapangan pekerjaan di
4 Kabupaten Batu Bara
Sumber : Proses Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan, Tahun 2019
Gambar 5.1. Kuesioner Isu Pembangunan Berkelanjutan

Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan dilaksanakan melalui proses


Konsultasi Publik yang dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2019 bertempat di Aula
Water Park Banyuwangi Lima Puluh Kabupaten Batu Bara.

Gambar 5.2. Proses Konsultasi Publik dengan agenda kerja Identifikasi Isu
Pembangunan Berkelanjutan

Tahapan selanjutnya adalah pengkajian isu pembangunan berkelanjutan yang


masuk dalam daftar panjang untuk merumuskan isu pembangunan berkelanjutan
strategis dan prioritas berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 pada
pasal 9 ayat (1) dan (2). Rumusan isu pembangunan berkelanjutan prioritas nantinya
dilakukan analisis pengaruhnya terhadap Kebijakan, Rencana dan/atau Program
(KRP) Prioritas, kemudian akan disusun sebuah rumusan alternnatif dan rekomendasi
terhadap KRP dari Revisi RTRW Kabupaten Batu Bara agar dampak lingkungan
yang diprediksi dapat terjadi selama periode 20 (dua puluh) tahun kedepan dapat
diantisipasi.
2. Identifikasi Isu Strategis
Tahapan selanjutnya yang dilakukan dalam analisis KLHS adalah menetukan
isu-isu strategis berdasarkan muatan sesuai PP Nomor 46 Tahun 2016 Pasal 9 ayat
(1), yaitu sebagai berikut:
a. Karakteristik wilayah;
b. Tingkat pentingnya potensi dampak;
c. Keterkaitan antar isu strategis Pembangunan Berkelanjutan;
d. Keterkaitan dengan materi muatan KRP;
e. Muatan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan/atau
f. Hasil KLHS dari KRP pada hirarki diatasnya yang harus diacu, serupa dan berada
pada wilayah yang berdekatan, dan/atau memiliki keterkaitan dan/atau relevansi
langsung.

Penentuan isu strategis dilakukan dengan cara menentukan nilai scoring pada
masing-masing parameter dengan range di bawah ini:
a. Karakteristik Wilayah
Parameter 1 ini terdiri dari 3 sub parameter dan diberi bobot penilaian pada
masing-masing sub parameter.
 Sub parameter 1 Habitat Kritis dan Kawasan Konservasi
Bobot penilaian : 1 = tidak ada; 2 = min 1 habitat; 3 = lebih dari 1 habitat
 Sub parameter 2 Intensitas Pemanfaatan ruang dan SDA
Bobot penilaian : 1 = rendah; 2 = sedang; 3 = tinggi
 Sub parameter 3 Tingkat pemanfaatan multiguna
Bobot penilaian : 1 = 1 sektor; 2 = 2 sektor; 3 = lebih dari 2 sektor
b. Tingkat pentingnya potensi dampak
Parameter 1 ini terdiri dari 3 sub parameter dan diberi bobot penilaian pada
masing-masing sub parameter.
 Sub parameter 1 Luas (sebaran)
Bobot penilaian : 1 = lokal; 2 = sedang; 3 = luas
 Sub parameter 2 Intensitas Dampak
Bobot penilaian : 1 = rendah; 2 = sedang; 3 = tinggi
 Sub parameter 3 Kumulatif (K), Permanen (P), Irreversibel (I)
Bobot penilaian : 1 = tidak K/P/I; 2 = K/P/I; 3 = K+P+I
c. Keterkaitan antar isu strategis Pembangunan Berkelanjutan
Parameter ini diberi bobot penilaian1 = tidak ada; 2 = minimal 1 isu; 3 = lebih
dari 1 isu
d. Keterkaitan dengan materi muatan KRP
Parameter ini diberi bobot penilaian1 = tidak ada; 2 = minimal 1 KRP; 3 = lebih
dari 1 KRP
e. Muatan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH)
Parameter ini diberi bobot penilaian1 = sudah ditangani; 2 = sebahagian; 3 =
belum ada penanganan
f. Hasil KLHS dari KRP pada hirarki diatasnya yang harus diacu, serupa dan berada
pada wilayah yang berdekatan, dan/atau memiliki keterkaitan dan/atau relevansi
langsung.
Parameter ini diberi bobot penilaian1 = sudah ditangani; 2 = sebahagian; 3 =
belum ada penanganan.
Total scorring (pembobotan) yang dihasilkan dihitung menggunakan nilai range
dengan cara :
 Range = (Nilai tertinggi – Nilai terendah) : 2
= (30 – 10) : 2
= 10
Dengan demikian diperoleh ketentuan nilai strategis :
Bukan isu strategis : <10
Isu strategis : ≥ 10
Untuk lebih jelasnya analisis scorring penentuan isu-isu strategis dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 5.3. Rumusan Isu Strategis

TEMA ISU NO ISU STRATEGIS SCORE


Jumlah eksploitasi Galian C yang semakin
SUMBER DAYA meningkat, galian terbesar berada di Desa Mangkai
1 10,5
ALAM Lama dan Mangkai Baru, Kec. Lima Puluh, hingga
mencapai 50 Ha.
Jumlah eksploitasi Galian C di Kec. Air Putih,
hingga mencapai 5 Ha. Lokasi galian tersebut tidak
2 10,5
memiliki Izin Galian C dan belum/tidak dilakukan
pemulihan lingkungan.
Jumlah eksploitasi Galian C di Kec. Medang Deras,
hingga mencapai 20 Ha. Lokasi galian tersebut
3 12
tidak memiliki Izin Galian C dan belum/tidak
dilakukan pemulihan lingkungan.
Masih tingginya tingkat kerawanan pangan di
beberapa desa yang ada di Kabupaten Batu Bara
berdasarkan hasil penyusunan Peta Ketahanan
Pangan (FSVA) Tahun 2017-2018 antara lain:
Desa Bandar Rahmat Kec. Tanjung Tiram, Desa
Sentang Kec. Nibung Hangus, Desa Benteng Kec.
Talawi, Desa Dahari Selebar Kec. Talawi, Desa
Benteng Jaya Kec. Sei Balai, Desa Kwala Siasim
Kec. Sei Balai, Desa Gambus Laut Kec. Lima
Puluh Pesisir, Desa Pematang Tengah Kec. Lima
4 Puluh Pesisir, Desa Kec Perupuk Kec. Lima Puluh 11,5
Pesisir, Desa Perkotaan Kec. Air Putih, Desa Suka
Ramai Kec. Air Putih, Desa Tanjung Harapan Kec.
Air Putih, Desa Tanjung Muda Kec. Air Putih, Desa
Laut Tador Kec. Laut Tador, Desa Kuala Indah
Kec. Sei Suka, Desa Sei Suka Deras Kec. Sei Suka,
Desa Aek Nauli Kec. Medang Deras, Desa Sei
Buah Keras Kec. Medang Deras, Desa Lalang Kec.
Medang Deras, Desa Nanasiam Kec. Medang Deras
dan Kelurahan Pangkalan Dodek Kec. Medang
Deras.
Menurunnya jumlah tangkapan ikan nelayan
5 tradisional yang diakibatkan maraknya penggunaan 12,5
alat tangkap ilegal
Sistem jaringan drainase (air permukaan) yang tidak
INFRASTRUKT ada di Kabupaten Batu Bara, hampir di setiap
6 11
UR daerah permukiman tidak ada sistem pembuangan
akhir dari sistem drainase yang terbangun.
Drainase di sekitar pesisir pantai hampir tidak dapat
7 berfungsi dengan baik pada saat terjadi pasang- 13
surut air laut.
Infrastruktur mengalami kerusakan/kegagalan lebih
awal dari umur pemakaian yang diharapkan akibat
dipergunakan tidak sesuai daya tampung/dukung
infrastruktur tersebut, contoh: jalan dan
jembatan/plat deuker yang dilalui oleh kendaraan
8 dengan berat berlebih (sawit, pasir dan batu) 11,5
dibandingkan dengan peruntukan dan daya
tampung/dukung jalan atau jembatan/plat deuker
tersebut, dampak dari aktifitas tersebut adalah jalan
atau jembatan/plat deuker rentan mengalami
kegagalan struktur.
Lokasi-lokasi perkantoran di Kabupaten Batu Bara
sulit dan bahkan tidak dapat dijangkau
menggunakan sarana transportasi umum sehingga
masyarakat kesulitan mendapatkan pelayanan
pemerintahan, seperti: tidak adanya tanda papan
9 14
petunjuk lokasi perkantoran, bahkan Rumah Sakit
Daerah tidak dapat dijangkau menggunakan sarana
transportasi umum, harus membawa kendaraan
pribadi agar bisa menjangkau lokasi RSUD di
pelosok kebun sawit
Minimnya sarana transportasi umum yang murah
dan berkualitas di Kabupaten Batu Bara, sudah
10 14
saatnya Kabupaten Batu Bara memiliki sarana
transportasi umum seperti DAMRI
Alih fungsi lahan dari persawahan menjadi
perkebunan sawit di Desa Laut Tador Kec. Laut
TATA GUNA Tador dan Desa Bandar Baru Kec. Tanjung Tiram
11 10,5
LAHAN dikhawatirkan pada masa mendatang
mempengaruhi tingkat produksi kebutuhan pangan
dan ketersediaan bahan pangan.
Alih fungsi lahan di Desa Gambus Laut dan Desa
12 Perupuk Kec. Lima Puluh Pesisir, yakni hutan 13,5
pantai mangrove +/- 200 Ha menjadi lahan sawit
Alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan
13 sawit di Desa Sei Muka Kec. Sei Suka, seluas +/- 5 12
Ha dan di Desa Sumber Tani, seluas +/- 4 Ha
Alih fungsi hutan bakau menjadi usaha tambak
(perikanan darat) seluas +/- 40 Ha di Desa Nanas
14 14
Siam, seluas +/- 85 Ha di Desa Durian, seluas +/-
40 Ha di Desa Medang Kec. Medang Deras
Alih fungsi hutan bakau menjadi perkebunan sawit
seluas +/- 25 Ha di Desa Nanas Siam, seluas +/- 43
15 14
Ha di Desa Bahari Selebar, seluas +/- 40 Ha di Desa
Bagan Baru, Kec. Medang Deras
Belum adanya penetapan/zonasi Kawasan Siap
16 Bangun (KASIBAN) dan Lingkungan Siap Bangun 13
(LISIBA) di Kabupaten Batu Bara
PENCEMARAN Belum optimalnya pengelolaan sampah khususnya
17 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan sarana 14,5
DAN
KERUSAKAN prasarana pendukung pengelolaan sampah di setiap
LINGKUNGAN Kecamatan di daerah Kabupaten Batu Bara
Belum ada nya TPA yang secara legalitas sesuai
18 peruntukan dan kepemilikan serta pengelolaan 14,5
Kabupaten Batu Bara
Kerusakan mangrove hampir di seluruh pesisir
pantai di wilayah Kabupaten Batu Bara yang
19 berubah fungsi menjadi areal perkebunan sawit dan 11,5
sarana wisata lokal terutama terjadi di Desa Kapal
Merah Kecamatan Nibung Hangus
Pembuangan limbah domestik rumah tangga yang
20 belum dilaksanakan sesuai dengan syarat kesehatan 12
dan konstruksi.
Eksploitasi hutan bakau untuk pemanfaatan kayu
21 bakau sebagai bahan baku pembuatan arang kayu 14,5
dan gagang pisau
Kepunahan keaneka ragaman hayati spesies kucing
22 bakau (Prionailurus viverrinus) akibat dari 12,5
kerusakan hutan mangrove di Kabupaten Batu Bara
Banjir (banjir ROB) di daerah/wilayah perkotaan di
Kec. Tanjung Tiram dan Kelurahan Pagurawan,
Kec. Lima Puluh Pesisir Kec. Nibung Hangus, Kec.
Medang Deras dan Kec. Talawi, akibat proses alami
BENCANA pasang surut air laut terhadap ketinggian wilayah
(ALAM & 23 daratan pesisir pantai yang rata-rata lebih rendah 14,5
BUATAN) dari permukaan laut. Dampak lanjutannya adalah
aliran drainase tidak dapat mengalir dengan lancar
dari hulu menuju hilir dan berakibat genangan air
rata-rata 6 jam per hari selama +/- 4 hari di daerah
tersebut.
Abrasi pantai di daerah Desa Kuala Sipare Kec. Sei
Suka, Kec. Lima Puluh Pesisir, Kec. Talawi, Kec.
24 Nibung Hangus, Kec. Medang Deras menyebabkan 11
hilangnya wilayah daratan permukiman di lokasi
tersebut
Abrasi pantai di daerah Desa Bandar Rahmat dan
Kelurahan Bagan Arya Kec. Tanjung Tiram
25 11
menyebabkan hilangnya wilayah daratan +/- 400 M
dari garis pantai.
Terjadinya pendangkalan alur sungai (sungai
Asahan dan Sungai bah Bolon) di daerah Kec. Sei
26 Balai, Kec. Lima Puluh, Kec. Air Putih, Kec. Sei 13,5
Suka, Kec. Talawi, Kec. Medang Deras, dan Kec.
Nibung Hangus.
Banjir yang berdurasi hingga 3 (hari) merusak
permukiman masyarakat, area pertanian,
infrastruktur (jalan dan jembatan) di Desa
Perjuangan dan Desa Kwala Sikasim di Kec. Sei
Balai, Desa Sei Muka dan Desa Padang Genting di
Kec. Talawi, Desa Kwala Gunung, Desa Air Hitam
27 15
dan Desa Cahaya Pardomuan di Kec. Datuk Lima
Puluh, Desa Perkotaan, Desa Aras, Kelurahan
Indrapura di Kec. Air Putih, Desa Kandangan dan
Desa Sei Simodong di Kec. Sei Suka, Desa Nanas
Siam, Desa Medang dan Desa Sei Buah Keras di
Kec. Medang Deras.
Hampir di seluruh aliran sungai yang mengalir di
daerah kabupaten Batu Bara terjadi pendangkalan
28 dasar sungai yang mengakibatkan bencana banjir 13
akibat luapan debit air di beberapa titik
belokan/tikungan sungai, dan juga seperti di Desa
Perkebunan Sei Balai, Desa Perkebunan Sei
Bejangkar dan Desa Kuala Sikasim Kec. Sei Balai
disebabkan oleh banjir kiriman pada aliran sungai
yang meningkat yang dapat diketahui dari indikator
tinggi permukaan air sungai di Kota Perdagangan,
Kabupaten Simalungun.
Banjir akibat curah hujan yang tinggi dan minimnya
daya resap tanah terhadap curah hujan yang tinggi
29 11
di Desa karang Baru dan Desa Binjai Baru Kec. Sei
Balai, dengan durasi genangan air +/- 24 jam
Sumber : Hasil Analisis Scorring Isu Strategis, Tahun 2019

Dari analisa scorring dengan metode pembobotan didapatkan 5 tema isu


dengan 29 deskripsi isu strategis di Kabupaten Batu Bara. Isu pembangunan
berkelanjutan strategis terpilih seperti yang tertera pada tabel 5.4. perlu dianalisis
lebih lanjut berdasarkan analisis scorring dengan muatan pada Pasal 9 ayat (2) PP
Nomor 46 Tahun 2016 agar terumuskan Isu Prioritas di Kabupaten Batu Bara.

3. Identifikasi Isu Prioritas


Untuk mendapatkan Isu-isu Prioritas, hasil isu strategis dianalisis scorring
(pembobotan) dengan muatan yang telah dirumuskan pada Peraturan Pemerintah
Nomor 46 Tahun 2016 Pasal 9 ayat (2) yaitu :
a. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan;
b. Perkiraan dampak dan risiko lingkungan hidup;
c. Kinerja layanan atau jasa ekosistem;
d. Intensitas dan cakupan wilayah bencana alam;
e. Status mutu dan ketersediaan sumber daya alam;
f. Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati;
g. Kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim;
h. Tingkat dan status jumlah penduduk miskin atau penghidupan sekelompok
masyarakat serta terancamnya keberlanjutan penghidupan masyarakat;
i. Risiko terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat; dan/ atau
j. Ancaman terhadap perlindungan terhadap kawasan tertentu secara tradisional
yang dilakukan oleh masyarakat dan masyarakat hukum adat.
Penentuan isu prioritas dilakukan dengan cara memberikan nilai scorring
pada masing-masing muatan dengan range pembobotan :
Bobot 1 = tidak berpengaruh
Bobot 2 = berpengaruh
Bobot 3 = sangat berpengaruh
Total scorring yang dihasilkan dihitung menggunakan nilai range dengan cara :
Range = Nilai tertinggi : 2
= 15
Dengan demikian diperoleh ketentuan nilai strategis :
Bukan isu prioritas < 15
Isu prioritas ≥ 15

Hasil analisis Pasal 9 ayat (2) didapatkan isu prioritas dapat dilihat pada tabel
5.4. yang nantinya isu prioritas ini digunakan dalam analisis pengaruh keterkaitannya
dengan KRP draft Revisi RTRW Kabupaten Batu Bara sehingga terumuskan KRP
prioritas yang memerlukan alternatif penyempurnaan dan rekomendasi perbaikan
KRP, seperti yang di jabarkan pada tabel dihalaman berikutnya yakni tabel rumusan
isu prioritas.

Adapun mekanisme identifikasi dan perumusan isu pembangunan


berkelanjutan dilakukan dengan dengan tujuan memberikan informasi tentang seluruh
isu yang telah teridentifikasi, menyampaikan penjelasan kriteria yang telah disepakati
dan melakukan penilaian. Dari 94 (sembilan puluh empat) deskripsi singkat isu
pembangunan berkelanjutan yang terangkum ke dalam 29 (dua puluh sembilan) isu
startegis yang merupakan daftar panjang, selanjutnya disepakati menjadi 5 (lima)
tema isu prioritas yang mencakup 27 uraian/deskripsi singkat isu yang masuk dalam
penyusunan revisi RTRW Kabupaten Batu BaraTahun 2013 – 2033.
Tabel 5.4. Rumusan Isu Prioritas

1= tidak berpengaruh; 2= berpengaruh; 3= sangat


 NILAI KET.
berpengaruh
N
TEMA ISU ISU STRATEGIS RANG
O
a b c d e f g h i j E 10-14
15-30
Jumlah eksploitasi Galian C yang semakin
ISU
SUMBER DAYA meningkat, galian terbesar berada di Desa
1 3 3 2 2 3 3 1 1 2 1 21 PRIORITA
ALAM Mangkai Lama dan Mangkai Baru, Kec. Lima
S
Puluh, hingga mencapai 50 Ha.
Jumlah eksploitasi Galian C di Kec. Air Putih,
ISU
hingga mencapai 5 Ha. Lokasi galian tersebut
  2 3 3 3 3 3 3 1 1 2 1 23 PRIORITA
tidak memiliki Izin Galian C dan belum/tidak
S
dilakukan pemulihan lingkungan.
Jumlah eksploitasi Galian C di Kec. Medang
ISU
Deras, hingga mencapai 20 Ha. Lokasi galian
  3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 26 PRIORITA
tersebut tidak memiliki Izin Galian C dan
S
belum/tidak dilakukan pemulihan lingkungan.
  4 Masih tingginya tingkat kerawanan pangan di 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 14 BUKAN
beberapa desa yang ada di Kabupaten Batu Bara ISU
berdasarkan hasil penyusunan Peta Ketahanan PRIORITA
Pangan (FSVA) Tahun 2017-2018 antara lain: S
Desa Bandar Rahmat Kec. Tanjung Tiram, Desa
Sentang Kec. Nibung Hangus, Desa Benteng
Kec. Talawi, Desa Dahari Selebar Kec. Talawi,
Desa Benteng Jaya Kec. Sei Balai, Desa Kwala
Siasim Kec. Sei Balai, Desa Gambus Laut Kec.
Lima Puluh Pesisir, Desa Pematang Tengah
Kec. Lima Puluh Pesisir, Desa Kec Perupuk
Kec. Lima Puluh Pesisir, Desa Perkotaan Kec.
Air Putih, Desa Suka Ramai Kec. Air Putih,
Desa Tanjung Harapan Kec. Air Putih, Desa
Tanjung Muda Kec. Air Putih, Desa Laut Tador
Kec. Laut Tador, Desa Kuala Indah Kec. Sei
Suka, Desa Sei Suka Deras Kec. Sei Suka, Desa
Aek Nauli Kec. Medang Deras, Desa Sei Buah
Keras Kec. Medang Deras, Desa Lalang Kec.
Medang Deras, Desa Nanasiam Kec. Medang
Deras dan Kelurahan Pangkalan Dodek Kec.
Medang Deras.
Menurunnya jumlah tangkapan ikan nelayan ISU
  5 tradisional yang diakibatkan maraknya 2 3 3 3 2 2 1 2 1 2 21 PRIORITA
penggunaan alat tangkap ilegal S
Sistem jaringan drainase (air permukaan) yang
BUKAN
tidak ada di Kabupaten Batu Bara, hampir di
INFRASTRUKTU ISU
6 setiap daerah permukiman tidak ada sistem 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 14
R PRIORITA
pembuangan akhir dari sistem drainase yang
S
terbangun.
Drainase di sekitar pesisir pantai hampir tidak ISU
  7 dapat berfungsi dengan baik pada saat terjadi 2 2 2 3 1 1 1 1 3 1 17 PRIORITA
pasang-surut air laut. S
  8 Infrastruktur mengalami kerusakan/kegagalan 1 2 2 2 1 1 1 2 3 1 16 ISU
lebih awal dari umur pemakaian yang PRIORITA
diharapkan akibat dipergunakan tidak sesuai S
daya tampung/dukung infrastruktur tersebut,
contoh: jalan dan jembatan/plat deuker yang
dilalui oleh kendaraan dengan berat berlebih
(sawit, pasir dan batu) dibandingkan dengan
peruntukan dan daya tampung/dukung jalan atau
jembatan/plat deuker tersebut, dampak dari
aktifitas tersebut adalah jalan atau jembatan/plat
deuker rentan mengalami kegagalan struktur.
Lokasi-lokasi perkantoran di Kabupaten Batu
Bara sulit dan bahkan tidak dapat dijangkau
menggunakan sarana transportasi umum
sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan
pelayanan pemerintahan, seperti: tidak adanya ISU
  9 tanda papan petunjuk lokasi perkantoran, 2 3 3 1 1 1 1 1 2 1 16 PRIORITA
bahkan Rumah Sakit Daerah tidak dapat S
dijangkau menggunakan sarana transportasi
umum, harus membawa kendaraan pribadi agar
bisa menjangkau lokasi RSUD di pelosok kebun
sawit
Minimnya sarana transportasi umum yang
ISU
murah dan berkualitas di Kabupaten Batu Bara,
  10 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 15 PRIORITA
sudah saatnya Kabupaten Batu Bara memiliki
S
sarana transportasi umum seperti DAMRI
Alih fungsi lahan dari persawahan menjadi
perkebunan sawit di Desa Laut Tador Kec. Laut
ISU
TATA GUNA Tador dan Desa Bandar Baru Kec. Tanjung
11 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18 PRIORITA
LAHAN Tiram dikhawatirkan pada masa mendatang
S
mempengaruhi tingkat produksi kebutuhan
pangan dan ketersediaan bahan pangan.
  12 Alih fungsi lahan di Desa Gambus Laut dan 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 26 ISU
Desa Perupuk Kec. Lima Puluh Pesisir, yakni PRIORITA
hutan pantai mangrove +/- 200 Ha menjadi S
lahan sawit
Alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan
ISU
sawit di Desa Sei Muka Kec. Sei Suka, seluas
  13 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18 PRIORITA
+/- 5 Ha dan di Desa Sumber Tani, seluas +/- 4
S
Ha
Alih fungsi hutan bakau menjadi usaha tambak
(perikanan darat) seluas +/- 40 Ha di Desa ISU
  14 Nanas Siam, seluas +/- 85 Ha di Desa Durian, 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 26 PRIORITA
seluas +/- 40 Ha di Desa Medang Kec. Medang S
Deras
Alih fungsi hutan bakau menjadi perkebunan
sawit seluas +/- 25 Ha di Desa Nanas Siam, ISU
  15 seluas +/- 43 Ha di Desa Bahari Selebar, seluas 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 26 PRIORITA
+/- 40 Ha di Desa Bagan Baru, Kec. Medang S
Deras
Belum adanya penetapan/zonasi Kawasan Siap ISU
  16 Bangun (KASIBAN) dan Lingkungan Siap 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 15 PRIORITA
Bangun (LISIBA) di Kabupaten Batu Bara S
Belum optimalnya pengelolaan sampah
PENCEMARAN
khususnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ISU
DAN
17 dan sarana prasarana pendukung pengelolaan 3 3 2 3 2 1 2 1 3 1 21 PRIORITA
KERUSAKAN
sampah di setiap Kecamatan di daerah S
LINGKUNGAN
Kabupaten Batu Bara
Belum ada nya TPA yang secara legalitas sesuai ISU
  18 peruntukan dan kepemilikan serta pengelolaan 3 3 2 3 2 1 2 1 3 1 21 PRIORITA
Kabupaten Batu Bara S
  19 Kerusakan mangrove hampir di seluruh pesisir 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 26 ISU
pantai di wilayah Kabupaten Batu Bara yang PRIORITA
berubah fungsi menjadi areal perkebunan sawit S
dan sarana wisata lokal terutama terjadi di Desa
Kapal Merah Kecamatan Nibung Hangus
Pembuangan limbah domestik rumah tangga ISU
  20 yang belum dilaksanakan sesuai dengan syarat 2 2 2 1 2 2 1 1 3 1 17 PRIORITA
kesehatan dan konstruksi. S
Eksploitasi hutan bakau untuk pemanfaatan ISU
  21 kayu bakau sebagai bahan baku pembuatan 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 26 PRIORITA
arang kayu dan gagang pisau S
Kepunahan keaneka ragaman hayati spesies
ISU
kucing bakau (Prionailurus viverrinus) akibat
  22 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 26 PRIORITA
dari kerusakan hutan mangrove di Kabupaten
S
Batu Bara
Banjir (banjir ROB) di daerah/wilayah
perkotaan di Kec. Tanjung Tiram dan Kelurahan
Pagurawan, Kec. Lima Puluh Pesisir Kec.
Nibung Hangus, Kec. Medang Deras dan Kec.
Talawi, akibat proses alami pasang surut air laut
ISU
BENCANA (ALAM terhadap ketinggian wilayah daratan pesisir
23 3 2 2 3 2 3 1 2 3 1 22 PRIORITA
& BUATAN) pantai yang rata-rata lebih rendah dari
S
permukaan laut. Dampak lanjutannya adalah
aliran drainase tidak dapat mengalir dengan
lancar dari hulu menuju hilir dan berakibat
genangan air rata-rata 6 jam per hari selama +/-
4 hari di daerah tersebut.
Abrasi pantai di daerah Desa Kuala Sipare Kec.
Sei Suka, Kec. Lima Puluh Pesisir, Kec. Talawi, ISU
  24 Kec. Nibung Hangus, Kec. Medang Deras 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 25 PRIORITA
menyebabkan hilangnya wilayah daratan S
permukiman di lokasi tersebut
Abrasi pantai di daerah Desa Bandar Rahmat
ISU
dan Kelurahan Bagan Arya Kec. Tanjung Tiram
  25 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 25 PRIORITA
menyebabkan hilangnya wilayah daratan +/- 400
S
M dari garis pantai.
Terjadinya pendangkalan alur sungai (sungai
Asahan dan Sungai bah Bolon) di daerah Kec. ISU
  26 Sei Balai, Kec. Lima Puluh, Kec. Air Putih, 2 2 2 3 1 1 1 1 3 1 17 PRIORITA
Kec. Sei Suka, Kec. Talawi, Kec. Medang S
Deras, dan Kec. Nibung Hangus.
Banjir yang berdurasi hingga 3 (hari) merusak
permukiman masyarakat, area pertanian,
infrastruktur (jalan dan jembatan) di Desa
Perjuangan dan Desa Kwala Sikasim di Kec. Sei
Balai, Desa Sei Muka dan Desa Padang Genting
ISU
di Kec. Talawi, Desa Kwala Gunung, Desa Air
  27 3 3 2 3 2 1 1 1 2 1 19 PRIORITA
Hitam dan Desa Cahaya Pardomuan di Kec.
S
Datuk Lima Puluh, Desa Perkotaan, Desa Aras,
Kelurahan Indrapura di Kec. Air Putih, Desa
Kandangan dan Desa Sei Simodong di Kec. Sei
Suka, Desa Nanas Siam, Desa Medang dan Desa
Sei Buah Keras di Kec. Medang Deras.
  28 Hampir di seluruh aliran sungai yang mengalir 3 3 2 3 2 1 1 1 2 1 19 ISU
di daerah kabupaten Batu Bara terjadi PRIORITA
pendangkalan dasar sungai yang mengakibatkan S
bencana banjir akibat luapan debit air di
beberapa titik belokan/tikungan sungai, dan juga
seperti di Desa Perkebunan Sei Balai, Desa
Perkebunan Sei Bejangkar dan Desa Kuala
Sikasim Kec. Sei Balai disebabkan oleh banjir
kiriman pada aliran sungai yang meningkat yang
dapat diketahui dari indikator tinggi permukaan
air sungai di Kota Perdagangan, Kabupaten
Simalungun.
Banjir akibat curah hujan yang tinggi dan
minimnya daya resap tanah terhadap curah ISU
  29 hujan yang tinggi di Desa karang Baru dan Desa 3 3 2 3 2 1 1 1 2 1 19 PRIORITA
Binjai Baru Kec. Sei Balai, dengan durasi S
genangan air +/- 24 jam
Sumber : Hasil Penapisan Isu Prioritas, Tahun 2019

Keterangan :
a = Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan;
b = Perkiraan dampak dan risiko lingkungan hidup;
c = Kinerja layanan atau jasa ekosistem;
d = Intensitas dan cakupan wilayah bencana alam;
e = Status mutu dan ketersediaan sumber daya alam;
f = Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati;
g = Kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim;
h = Tingkat dan status jumlah penduduk miskin atau penghidupan sekelompok masyarakat serta terancamnya keberlanjutan penghidupan masyarakat;
i = Risiko terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat; dan/ atau
j = Ancaman terhadap perlindungan terhadap kawasan tertentu secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat dan masyarakat hukum adat.
4.2.2. Identifikasi Kebijakan, Rencana dan Program Berpotensi Menimbulkan
Dampak
Materi Kebijakan, Rencana, dan/ atau Program Revisi RTRW Kabupaten Batu
Bara Tahun 2013-2033 yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko
lingkungan hidup dikaji pengaruhnya terhadap beberapa muatan sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 Pasal 3 Ayat (2), yaitu :
a. Perubahan iklim;
b. Kerusakan, kemerosotan, dan/ atau kepunahan keanekaragaman hayati;
c. Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor,
kekeringan, dan/ atau kebakaran hutan dan lahan;
d. Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam;
e. Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/ atau lahan;
f. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan
penghidupan sekelompok masyarakat, dan/ atau;
g. Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.

Penentuan KRP yang memiliki dampak terhadap kondisi lingkungan dilakukan


dengan carapemberian nilai scorring dengan range pembobotan :
 Nilai 1, jika KRP diperkirakan akan memberikan dampak positif terhadap
kondisi lingkungan hidup
 Nilai 0 (nol), jika KRP diperkirakan tidak akan Berdampak terhadap kondisi
lingkungan hidup
Total scorring yang dihasilkan dihitung menggunakan nilai range dengan cara :
Range = (Nilai tertinggi – Nilai terendah) : 2
= 3,5
Dengan demikian diperoleh ketentuan nilai strategis :
 KRP Revisi RTRW KabupatenBatu Bara Yang Tidak Berdampak Pada
Lingkungan Hidup <3,5
 KRP Revisi RTRW Kab. Batu Bara Yang Berdampak Pada Lingkungan ≥3,5
Untuk lebih jelasnya analisis scorring penentuan KRP revisi RTRW Kabupaten Batu
Bara yang Berdampak pada lingkungan hidup dapat dilihat pada tabel 5.5. di bawah
ini.

Tabel 5.5. Analisis Scorring KRP Yang Berpotensi Menimbulkan Pengaruh


Terhadap Kondisi Lingkungan Hidup
SKO
KET

Kode KRP KRP 0 = tidak


Berdampak;
1 = Berdampak

ERANG
AN
MUATAN

R
BERDASARKAN
a b c d e f g
KRP SR KRP Struktur Ruang
KRP SR -1 Perwujudan Pusat Kegiatan
KRP SR -1.1 Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) Perkotaan Indrapura
Menyusun Master Plan/Perencanaan Sistem Tidak
  0 0 1 0 1 0 0 2
Drainase Perkotaan Indrapura Berdampak
Pengaturan sistem transportasi lokal dan Tidak
  0 0 1 0 0 0 0 1
regional Berdampak
Mewujudkan keterpaduan intermoda, sistem
Tidak
  jaringan jalan, jaringan kereta api dan 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Pelabuhan Kuala Tanjung
Meningkatkan fungsi jalan penghubung Sei Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
Mangkei-Indrapura-Kuala Tanjung Berdampak
Mempersiapkan lahan terminal penumpang Tidak
  0 0 0 0 1 0 0 1
lokal dan regional tipe B Berdampak
Mempersiapkan prasarana energi/listrik dan Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
sumberdaya air yang cukup Berdampak
Mempersiapkan teknologi Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
informasi/telekomunikasi yang baik Berdampak
Penataan Kawasan Pusat perdagangan dan Tidak
  0 0 1 0 0 0 0 1
jasa, skala regional dan global Berdampak
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
Tidak
Kawasan Pusat Pendidikan Dibidang 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Pertanian, Perikanan dan Peternakan
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Tidak
0 0 0 0 0 0 0 0
Kawasan Pusat Kegiatan Wisata Kuliner Berdampak
KRP SR -1.2 Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
KRP SR -1.2.1 Kawasan Perkotaan Lima Puluh
Pengaturan sistem jaringan jalan dan
pelayanan angkutan penumpang, dalam
 Tidak
  rangka mewujudkan Pengembangan Koridor 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Lima Puluh-Perupuk dan koridor Indrapura-
Lima Puluh-Tanjung Tiram
Pengembangan sentra - sentra produksi  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
pertanian dengan pola agribisnis Berdampak
Mempersiapkan prasarana energi/listrik, air  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
bersih dan telekomunikasi Berdampak
Pembangunan Jalan kolektor primer 2 dan  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
peningkatan jalan Lokal Primer Berdampak
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang  Tidak
  0 0 0 0 1 0 0 1
Kawasan Pusat Permukiman Kota Lima Puluh Berdampak
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
 Tidak
  Kawasan Pusat Perdagangan dan Jasa Kota 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Lima Puluh
KRP SR -1.2.2 Kawasan Perkotaan Tanjung Tiram
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
Kawasan Pelabuhan Tanjung Tiram Berdampak
b) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
Kawasan Perkotaan Tanjung Tiram Berdampak
c) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
 Tidak
  Kawasan Permukiman Perkotaan Tanjung 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Tiram
d) Peningkatan pelabuhan perikanan dan  Tidak
  0 1 0 1 1 0 0 3
pelabuhan penumpang Berdampak
  e) Peningkatan pelayanan TPI 0 0 0 0 0 0 0 0  Tidak
Berdampak
f) Pembangunan Jalan kolektor primer 2 dan  Tidak
  0 0 0 1 1 0 0 2
peningkatan jalan Lokal Primer Berdampak
g) Peningkatan pelayanan energi/listrik, air  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
bersih dan telekomunikasi Berdampak
KRP SR - 1.2.3 Kawasan Perkotaan Kuala Tanjung
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
  Kawasan Permukiman Perkotaan Kuala 0 1 0 1 1 0 1 4 Berdampak
Tanjung
b) Menyusun Master Plan/Rencana  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
Pengembangan Jaringan Kereta Api Berdampak
  c) Peningkatan Jalan Lokal Eksisting 0 1 0 1 1 0 1 4 Berdampak
d) Penyediaan Prasarana Energi/Listrik, Air
 Tidak
  Bersih, Drainase, Limbah Dan 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Telekomunikasi
e) Pengembangan Jalan Kolektor Primer 2  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
dan jalan/ Rel Kereta Api Berdampak
 Tidak
  f) Meningkatkan kondisi jalan lokal primer 0 0 0 1 1 0 1 3
Berdampak
KRP SR -1.3 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
KRP SR - 1.3.1 Kawasan Perkotaan Perupuk
a) Menyusun Master Plan dan Rencana
  Zoning Regulation Kawasan Perkotaan 0 1 1 1 1 0 0 4 Berdampak
Perupuk
b) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
  0 1 1 1 1 0 0 4 Berdampak
Kawasan Perdagangan dan Jasa Kota
c) Mempersiapkan prasara energy,
  sumberdaya air, dan telekomunikasi yang 1 0 1 1 0 0 1 4 Berdampak
cukup
d) Meningkatkan fungsi dan kondisi jaringan  Tidak
  0 0 0 0 0 0 1 1
jalan lokal Berdampak
e) Pembangunan Jalan kolektor primer 2 dan
 Tidak
  peningkatan jalan Lokal Primer dengan pola 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
jaringan laba-laba
KRP SR - 1.3.2 Kawasan Perkotaan Pangkalan Dodek
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang  Tidak
  0 0 0 0 1 0 0 1
Kawasan Sentra Perikanan Berdampak
b) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
 Tidak
  Kawasan Permukiman Perkotaan Pangkalan 0 0 1 0 0 0 1 2
Berdampak
Dodek
c) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang  Tidak
  0 0 1 1 0 0 1 3
Kawasan Perdagangan dan Jasa Berdampak
d) Pembangunan dan Peningkatan Jaringan  Tidak
  0 1 0 0 1 0 0 2
jalan Kolektor Primer (KP2) Berdampak
e) Pembangunan dan Peningkatan kondisi  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
jalan lokal primer Berdampak
f) Penyediaan prasarana energi/listrik,  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
telekomunikasi dan air bersih Berdampak
KRP SR - 1.4 Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
KRP SR - 1.4.1 Kawasan Perkotaan Labuhan Ruku
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang  Tidak
  0 0 0 0 1 0 0 1
Kawasan Permukiman Labuhan Ruku Berdampak
b)  Pengembangan Sarana dan Prasarana  Tidak
  0 0 1 0 1 0 1 3
Kawasan Permukiman Labuhan Ruku Berdampak
c) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
 Tidak
  Kawasan Pusat perdagangan Skala Pelayanan 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Kecamatan
d) Peningkatan pelayanan prasarana  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
energi/listrik, air, dan telekomunikasi Berdampak
KRP SR - 1.4.2 Kawasan Perkotaan Sei Suka Deras
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
Kawasan Permukiman Sei Suka Deras Berdampak
b)  Penyusunan Renacana Pengembangan
 Tidak
  Sarana dan Prasarana Kawasan Permukiman 0 0 0 1 1 0 0 2
Berdampak
Sei Suka
c) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
 Tidak
  Kawasan Pusat perdagangan Skala Pelayanan 0 0 0 1 1 0 0 2
Berdampak
Kecamatan
d) Peningkatan pelayanan prasarana  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
energi/listrik, air, dan telekomunikasi Berdampak
KSP SR - 1.4.3 Kawasan Perkotaan Sei Balai
a) Penyusunan Rencana Detail Kawasan Pusat  Tidak
  0 1 0 1 1 0 0 3
Pemerintahan Sei Balai Berdampak
b)  Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang  Tidak
  0 1 0 1 1 0 0 3
Kawasan Permukiman Sei Balai Berdampak
c)  Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
 Tidak
  Kawasan Pusat perdagangan Skala Pelayanan 0 0 0 1 1 0 0 2
Berdampak
Kecamatan
d) Peningkatan pelayanan prasarana  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
energi/listrik, air, dan telekomunikasi Berdampak
KSP SR - 1.4.4 Kawasan Perkotaan Pulau Salah Nama dan Pulau Pandang
a) Penyusunan Rencana Detail Kawasan
 Tidak
  Pariwisata Pulau Salah Nama dan Pulau 0 0 0 1 0 0 0 1
Berdampak
Pandang
b)  Pengembangan dan Peningkatan kondisi  Tidak
  0 1 0 1 1 0 0 3
pelabuhan rakyat Berdampak
 Tidak
  c)  Penentuan Batas Batas Kawasan Budidaya 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
d) Peningkatan pelayanan prasarana  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
energi/listrik, air, dan telekomunikasi Berdampak
KRP SR -2 Perwujudan Pengembangan Sistem Jaringan Tansportasi
KRP SR - 2.1 Rencana Pengembangan Jaringan Jalan
a)  Peningkatan kondisi jalan dan melakukan
 Tidak
  pemeliharaan secara ber- kala, yang dikelola 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
oleh pemerintah pusat
b)  Mengintegrasikan pembangunan jalan  Tidak
  0 1 0 1 1 0 0 3
kolektor primer ke jalan arteri primer Berdampak
c)  Membatasi interkoneksi jalan lokal primer  Tidak
  0 0 0 0 0 1 1 2
dan arteri primer Berdampak
d)  Menetapkan ketentuan garis sem- padan  Tidak
  0 0 0 0 0 1 0 1
bangunan berkisar 10 -20 meter Berdampak
e)  Peningkatan dan Pembangunan Jalan Ruas
Pangkalan Dodek Baru – Nanas Siam –
Durian – Medang – Lalang – Kuala Tanjung –  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
Kuala Indah – Gambus – Perupuk – Guntung Berdampak
– Dahari Selebar – Mesjid Lama – Ujung
Kubu – Bagan Baru
f)   Pembangunan dan Peningkatan Ruas Jalan
 Tidak
  Tanah Merah – Tanah Tinggi – Tanjung 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Muda
  g)  Pembangunan dan Peningkatan Ruas Jalan 0 1 0 1 1 0 0 3  Tidak
Tanjung Balai - Tanjung Tiram - Lima Puluh Berdampak
– Perupuk - Kuala Tanjung - Tebing Tinggi -
Medan
h)  Pembangunan dan Peningkatan Ruas Jalan
 Tidak
  d) Kuala Tanjung – Indrapura - Sei Mangke - 0 1 0 1 1 0 0 3
Berdampak
Pematang Siantar (Simalungun)
i)    Pembangunan jalan lokal primer baru
dalam rangka meningkatkan aksesibilitas
  0 1 0 1 1 0 1 4 Berdampak
antar pusat-pusat permukiman perkotaan
diwilayah Kabupaten Batu Bara
j)    Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan
  0 1 0 1 1 0 1 4 Berdampak
Pagurawan – Lalang
k)  Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan
  0 1 0 1 1 0 1 4 Berdampak
Simpang Kuala Tanjung – Perupuk
l)    Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan  Tidak
  0 0 0 1 0 0 1 2
Simpang Cinta Damai – Perupuk Berdampak
m) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan
 Tidak
  Simpang Gambus – Bulan-Bulan – Kedai 0 0 0 1 0 0 1 2
Berdampak
Sianam
n) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan  Tidak
  0 0 0 0 1 0 1 2
Simpang Dolok – Kedai Sianam Berdampak
o) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan  Tidak
  0 0 0 0 1 0 1 2
Simpang Lima Puluh – Simpang Tiga Talawi Berdampak
p) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan  Tidak
  0 0 0 0 1 0 1 2
Simpang Sei Bejangkar – Tanjung Tiram Berdampak
q) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan  Tidak
  0 0 0 0 1 0 1 2
Simpang Tiram – Kedai Sianam Berdampak
r) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan  Tidak
  0 0 0 0 1 0 1 2
Simpang Tg. Tiram – Ujung Kubu Berdampak
s) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan  Tidak
  0 0 0 0 1 0 1 2
Simpang Sei Balai – Ujung Kubu Berdampak
t) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Sei
 Tidak
  Suka Deras – Sei Buah Keras – Pangkalan 0 1 0 0 1 0 1 3
Berdampak
Dodek
u) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan
 Tidak
  Perkebunan Sie Pare – Pare- Pakam Raya – 0 0 0 0 1 0 1 2
Berdampak
Pematang Gengkering – Lalang
v) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan
 Tidak
  Simpang Gambus – Bulan – Bulan – 0 0 0 0 1 0 1 2
Berdampak
Pematang Panjang – Guntung – Air Itam
w) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan
 Tidak
  Lima Puluh – Tanah Itam Ulu – Air Itam – 0 0 0 0 1 0 1 2
Berdampak
Padang Gontong – Suka Maju
x) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Sei  Tidak
  0 0 0 0 1 0 1 2
Bejangkar – Sei Muka – Pahang Berdampak
y) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Sei  Tidak
  0 0 0 0 1 0 1 2
Balai – Kuala Sikasim – Sei Mentaram Berdampak
z) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan  Tidak
  0 0 0 0 1 0 1 2
Pemaang Rambai – Bagan Baru Berdampak
aa) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan  Tidak
  0 0 0 0 1 0 1 2
Laut Tador – Tanjung Prapat Berdampak
bb) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan
 Tidak
  Pangkalan Dodek Baru – Aek Nauli – Sei 0 0 0 0 1 0 1 2
Berdampak
Simanjur – Tanjung Seri
cc) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan
 Tidak
  Pangkalan Dodek Baru – Sei Buah Keras – 0 0 0 0 1 0 1 2
Berdampak
Durian – Sei Rakyat – Sei Suka Deras
dd) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan
 Tidak
  Durian – Sei Rakyat – Perkebunan Sipare – 0 0 0 0 1 0 1 2
Berdampak
Pare
ee) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan
 Tidak
  Sipare – Pare – Pematang Jering – Pematang 0 0 0 0 1 0 1 2
Berdampak
Kuing – Pakam – Lalang
ff) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan
 Tidak
  Pematang Kuing – Tanjung Kuba – Indrapura 0 0 0 0 1 0 1 2
Berdampak
Pekan
gg) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan  Tidak
  0 0 0 0 1 0 1 2
Tanah Merah – Aras – Sukaraja Berdampak
hh) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan  Tidak
  0 0 0 0 1 0 1 2
Tanah Tinggi – Tanjung Muda Berdampak
ii) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan
 Tidak
  Pematang Panjang – Limau Sunde – Suka 0 0 0 0 1 0 1 2
Berdampak
Ramai
jj) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan
 Tidak
  Simpang Gambus – Tanah Itam Ilir – Lubuk 0 0 0 0 1 0 1 2
Berdampak
Culik – Gambus Laut
kk) Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan  Tidak
  0 0 0 0 1 0 1 2
Pare – Pare – Tanjung Kuba Berdampak
ll) Pembangunan Jembatan Sungai Tanjung di  Tidak
  0 0 0 0 1 0 1 2
Desa Tanjung Kuba Berdampak
mm) Peningkatan kondisi jalan desa dan jalan
 Tidak
  produksi eksisting dan sekaligus melakukan 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
pemeliharaan jalan secara berkala
nn) Pembangunan jalan desa dan jalan
produksi baru dalam rangka meningkatkan
 Tidak
  aksesibilitas antar pusat-pusat permukiman 0 1 0 1 1 0 0 3
Berdampak
perdesaan dan sentra-sentra produksi
pertanian di wilayah Kabupaten Batu Bara
oo) Memantapkan dimensi ROW jalan desa  Tidak
  0 0 0 1 1 0 0 2
dan jalan produksi (4 sampai dengan 6 meter). Berdampak
KRP SR 2.2 Rencana Pengembangan Terminal
a) Pembangunan Terminal Penumpang Type
 Tidak
  B yang Dialokasikan di Kawasan Perkotaan 0 0 0 0 0 0 1 1
Berdampak
Lima Puluh
b) Pembangunan Terminal Penumpang Type
 Tidak
  C yang Dialokasikan di Desa Sei Bejangkar 0 0 0 0 0 0 1 1
Berdampak
dan Kota Tanjung Tiram
KRP SR 2.3 Rencana Pengembangan Pelabuhan Laut dan Penyeberangan
a) Meningkatkan kondisi dan fungsi
Pelabuhan Kuala Tanjung dari pelabuhan
  1 1 1 1 1 0 1 6 Berdampak
rakyat menjadi pelabuhan pengumpan
nasional dan regional
b) Meningkatkan kondisi Pelabuhan Tanjung
 Tidak
  Tiram yang difungsikan sebagai pelabuhan 0 1 0 0 0 0 1 2
Berdampak
rakyat dan pelabuhan perikanan
c) Peningkatan Pelabuhan Tanjung Tiram
  dengan perluasan dermaga dan terminal 1 1 1 1 1 0 1 6 Berdampak
pergudangan
d) Pengerukan dan Pembuatan alur pelayaran
serta penambahan kapisitas pelabuhan dan
  1 1 1 1 1 1 1 7 Berdampak
perlengkapannya untuk Pelabuhan Tanjung
Tiram
e) Meningkatkan kondisi Pelabuhan
  Pangkalan Dodek yang difungsikan sebagai 1 1 1 1 1 0 1 6 Berdampak
pelabuhan rakyat dan pelabuhan perikanan
KRP SR 2.4 Rencana Pengembangan Jaringan Kereta Api
  a) Pembangunan Rel Kereta Api Kabupaten 0 1 0 1 1 0 1 4 Berdampak
Simalungun – Perkebunan Sipare-Pare –
Pakam Raya – Pematang Gengkering –
Lalang – Kuala Tanjung – Kuala Indah –
Gambus Laut – Perupuk – Dahari Selebar –
Masjid Lama – Guntung
b) Pembangunan Stasiun Kereta Api di Desa
  Guntung, Mangkai Lama, Kuala Tanjung dan 0 1 1 1 1 0 0 4 Berdampak
Perupuk
c) Peningkatan fungsi dan rehabilitas Stasiun
 Tidak
  Kereta Api Eksisting di Stasiun Siajam, 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Bandar Tinggi dan Tanjung Kasau
KRP SR -3 Perwujudan Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Energi
 Tidak
  a)  Studi Kelayakan Sumber Energi Alternatif 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
b)  Meningkatkan Kapasitas Daya serta
Penambahan Jaringan Baru, Terutama di
  1 0 1 1 1 0 1 5 Berdampak
Kota-Kota Utama Kabupaten Serta Pusat -
Pusat Pertumbuhan Kabupaten
c)  Pembangunan dan Peningkatan Gardu  Tidak
  0 0 0 0 0 0 1 1
Induk Listrik di seluruh Kecamatan Berdampak
d)  Pembangunan Jaringan Listrik ke Wilayah
- Wilayah Tertinggal dan atau Terisolasi yang  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
selama ini belum Mendapatkan Pelayanan Berdampak
Energi Listrik
e) Pembangunan PLTU di Desa Kuala Indah
  (Pulau Gosong Mati) dengan kapasitas 3 x 1 1 1 1 1 0 0 5 Berdampak
135 MWH
KRP SR -4 Perwujudan Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Sumber Daya Air
a)  Rencana Pengembangan Sistem Jaringan
Prasarana Sumber Daya Air dan  Tidak
  0 0 0 1 1 0 0 2
Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Berdampak
Minum
b)  Peningkatan kapasitas produksi PDAM
 Tidak
  Kabupaten Batu Bara dan Peningkatan 0 0 0 1 0 0 0 1
Berdampak
Pelayanan Instalasi Pengolahan Air (IPA)
KRP SR -5 Perwujudan Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Telekomunikasi
a)  Penyusunan Peraturan Pengaturan Menara
secara Bersama Sama dan Pengaturan Jarak
 Tidak
  dengan Ba- ngunan Terdekat (sesuai dengan 0 0 1 0 1 0 1 3
Berdampak
Siaran Pers No.
80/DJPT.1/KOMINFO/VI/2006)
 Tidak
  b)   Peningkatkan Pelayanan Telekomunikasi 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
KRP SR -6 Perwujudan Pengembangan Jaringan Prasarana Lainnya
KRP SR -6.1 Sistem Pengelolaan Air Limbah
a) Pembangunan Instalasi Pengolahan  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
Lumpur Tinja (IPLT) Berdampak
KRP SR -6.2 Sistem Pengelolaan Sampah
a) Rehabilitasi dan Pemeliharaan TPA  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
(Tempat Pembuangan Akhir) Sampah Berdampak
KRP SR -6.3 Sistem Pengelolaan Drainase
a) Rencana Pengembangan Jaringan Irigasi  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
dan Sistem Pengendali Banjir Berdampak
b) Rehabilitasi Jaringan Drainase yg telah
 Tidak
  Ada dan Pengembangan Sistem Drainase 0 0 0 1 1 0 0 2
Berdampak
Baru
KRP PR PERWUJUDAN POLA RUANG
KRP PR -1 Kawasan Lindung
KRP PR -1.1 Kawasan Hutan Lindung
a) Melakukan deliniasi dan tata batas kawasan  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
hutan lindung Berdampak
b) Memberikan tanda-tanda khusus (tanaman
buah-buahan tertentu atau tanaman khusus  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
lainnya) pada batas terluas kawasan hutan Berdampak
lindung
c) Melakukan kegiatan reboisasi kawasan  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
hutan lindung Berdampak
d) Membatasi perijinan pemanfaatan lahan
disekitar kawasan hutan lindung, melalui  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
pengendalian dengan menerapkan ketentuan Berdampak
disinsentif
e) Membatasi pembangunan jaringan jalan
 Tidak
  dan pelabuhan disekitar ka- wasan hutan 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
lindung
f) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
tempatan Berdampak
KRP PR -1.2 Kawasan Sempadan Pantai
a)  Mengembalikan Fungsi Lindung Pantai  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
yang Telah Mengalami Kerusakan Berdampak
b)  Penanaman Bakau pada Kawasan  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
Sempandan Pantai Yang Berlumpur (Muddy) Berdampak
KRP PR -1.3 Kawasan Sempadan Sungai
a)  Penyusunan Rencana Tindak
 Tidak
  Pengembangan dan Pemeliharaan Kawasan 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Sungai
 Tidak
  b)  Penataan Kawasan Bantaran Sungai 0 0 0 1 1 0 0 2
Berdampak
 Tidak
  c)  Pemeliharaan Kawasan Bantaran Sungai 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
KRP PR -1.4 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
KRP PR -1.4.1 Kawasan Hutan Bakau
 Tidak
  a) Melakukan deliniasi kawasan bakau 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
b) Melakukan penanaman kembali (reboisasi)  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
tanaman Berdampak
c) Mempersiapkan kelembagaan pengelola  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
dan pengamanan kawasan mangrove/bakau Berdampak
KRP PR -1.4.2 Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan
a) Melestarikan bangunan Istana Lima Laras
dan Mariam dan perkampungan nelayan yang  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
memiliki bangunan berciri arsitektur Berdampak
tradisional Melayu
b) Melakukan kajian – kajian terhadap nilai –
 Tidak
  nilai lokal untuk dijadikan ciri budaya lokal, 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
seperti bidang arsitekur bangunan
KRP PR -1.5 Kawasan Rawan Bencana Banjir/Gelombang Pasang
a) Studi Kelayakan Pembangunan Revetment  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
dan Dinding Laut Berdampak
KRP PR -2 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
KRP PR -2.1 Kawasan Rawan Abrasi
a)  Penanaman Bakau sebagai Salah Satu
 Tidak
  Alternatif Solusi untuk Menanggulangi 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Abrasi
b)  Penyuluhan dan Penyadaran Masyarakat
 Tidak
  tentang Fungsi Penting Tanaman 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Hutan/Mangrove
KRP PR -2.2 Kawasan Rawan Gelombang Tinggi
a)  Studi dan Rekayasa Struktur Pe- nahan
Gelombang (Revetmen dan Dinding Laut)  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
pada Pantai - Pantai yang Berhadapan Berdampak
Langsung dengan Selat Malaka
b)  Penetapan Kawasan Pinggir Pan- tai seluas
 Tidak
  Minimal 500 Meter sebagai Daerah yang 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Bebas dari Aktivitas Sosial Ekonomi
KRP PR -2.3 Kawasan Rawan Banjir
a)  Perbaikan dan Penambahan Daya  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
Tampung pada Saluran Drainase Berdampak
b)  Memaksimalkan Potensi Tanah Gambut
 Tidak
  sebagai Penampung atau Penyerap Air yang 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Alami
KRP PR -3 Kawasan Budidaya
KRP PR -3.1 Kawasan Hutan Produksi
a)  Pengukuran dan Tata Batas Kawasan  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
Hutan Produksi Berdampak
  b)  Reboisasi Kawasan Hutan Produksi 0 1 1 1 1 0 0 4 Berdampak
c)  Studi Alih Fungsi Kawasan Hutan
  1 1 1 1 1 0 1 6 Berdampak
Produksi
d)  Pengembangan Kawasan Produksi untuk
  Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Wilayah 1 1 0 1 1 0 1 5 Berdampak
melalui Pengembangan Kawasan Perkebunan
e)  Pengembangan Kawasan Produksi untuk
 Tidak
  Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Wilayah 0 1 0 1 1 0 0 3
Berdampak
melalui Kawasan Hutan Tanaman
KRP PR -3.2 Kawasan Pertanian
a)  Intensifikasi dan Ekstensifikasi La han  Tidak
  0 0 0 1 1 0 0 2
Pertanian Tanaman Pangan Lahan Basah Berdampak
b)  Pengembangan Pertanian Tanaman
  0 1 0 1 1 0 1 4 Berdampak
Pangan Lahan Basah
c)  Mempersiapkan Sarana dan Prasarana
  Produksi Pertanian Sesuai Kebutuhan untuk 0 1 0 1 1 0 1 4 Berdampak
Meningkatkan Jumlah Produksi Pertanian
d)  Memperkuat Kelembagaan Usaha Tani
 Tidak
  dan Memberikan Kemudahan dalam 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Mendapatkan Bantuan Modal Usaha
e) Pengembangan irigasi teknis Bahbolon  Tidak
  0 0 0 1 1 0 0 2
dalam mengairi areal persawahan Berdampak
f) Memetakan dan menetapkan (dengan
Peraturan Daerah) tentang Kawasan Pertanian  Tidak
  0 0 0 1 1 0 0 2
Pangan Abadi (Lumbung Pangan) sebagai Berdampak
food security bagi Kabupaten Batu Bara
g) Meningkatkan produktifitas lahan-lahan
pertanian potensial, sebagai upaya menjaga
  1 1 0 1 1 0 1 5 Berdampak
ketahanan pangan diwilayah Kabupaten Batu
Bara
KRP PR -3.3 Kawasan Peruntukan Perkebunan
a)  Meningkatkan Produktifitas Lahan  Tidak
  0 0 0 1 1 0 1 3
Perkebunan Rakyat Berdampak
b)  Fasilitasi Kemitraan Pengembang- gan
  1 1 0 1 1 0 1 5 Berdampak
Perkebunan Swasta dan Perkebunan Rakyat
KRP PR -3.4 Kawasan Peruntukan Perikanan
a)  Mengembangkan kegiatan perikanan  Tidak
  0 1 0 1 1 0 0 3
dengan pola minapolitan Berdampak
b)  Mempersiapkan areal pengembangan  Tidak
  0 1 0 1 1 0 0 3
kegiatan industri pengolahan perikanan Berdampak
 Tidak
  c)  Pemberdayaan Masyarakat Nelayan 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
KRP PR -3.5 Kawasan/Zona PerikananTangkap
a)  Membentuk dan Memperkuat  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
Kelembagaan Usaha Perikanan Berdampak
b)  Pemberian Kemudahan Akses bagi
 Tidak
  Nelayan untuk Mendapatkan Modal Usaha 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Melalui Kredit Mikro
c)  Menciptakan Nilai Tambah terhadap
Produk Perikanan Lokal yang Didukung  Tidak
  0 1 0 1 1 0 0 3
dengan Pengembangan Kegiatan Industri Berdampak
Pengolahan Perikanan
 Tidak
  d)  Pengembangan Zona Penangkapan Ikan 0 1 0 1 0 0 0 2
Berdampak
KRP PR -3.6 Kawasan Peruntukan Industri
a)  Mempersiapkan sarana dan prasarana
  1 1 0 1 1 0 1 5 Berdampak
pendukung kegiatan industri
b)  Meningkatkan aksesibilitas dari kantong-
Tidak
  kantong produksi ke lokasi kegiatan industri 0 1 0 1 1 0 0 3
Berdampak
pengolahan
c)  Pengembangan kegiatan industri
 Tidak
  pengolahan berbasis pertanian, perkebunan 0 1 0 1 1 0 0 3
Berdampak
dan perikanan
d)  Pengembangan kegiatan industri  Tidak
  0 1 0 1 1 0 0 3
pengolahan berbasis perkebunan Berdampak
KRP PR -3.7 Kegiatan Peternakan
a) Melakukan Kajjian yang Mendalam
 Tidak
  Efektivitas Pemanfaatan Lahan Perkebunan 1 0 0 0 1 0 1 3
Berdampak
Besar sebagai Usaha Budidaya Ternak
b) Sosialisasi untuk kerjasama yang saling
 Tidak
  menguntungkan dengan Pengelola 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
Perkebunan Besar
KRP PR -3.8 Kawasan Peruntukan Pariwisata
a)  Penyusunan Rencana Detail Kawasan  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
Pariwisata pada setiap kawasan pariwisata Berdampak
b) Penyediaan Sarana dan Prasarna
 Tidak
  Pendukung Kegiatan Pariwisata yang 0 1 0 1 1 0 0 3
Berdampak
Memadai
KRP PR -3.9 Kawasan Peruntukan Permukiman
a)  Menyusun Master Plan untuk Masing-  Tidak
  0 0 0 1 1 0 1 3
Masing Kawasan Permukiman Perkotaan Berdampak
b)  Pengembangan Kawasan Permukiman
  0 0 1 1 1 0 1 4 Berdampak
yang Berlokasi di Kawasan Perkotaan
c)  Menambah Jumlah dan Meningkatkan
  0 1 1 1 1 0 1 5 Berdampak
Pelayanan Fasilitas Sosial
d)  Mempersiapkan Sarana dan Prasarana  Tidak
  0 0 0 1 1 0 0 2
Dasar Kawasan Permukiman Berdampak
KRP PR -3.10 Kawasan Industri
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
  1 1 1 1 1 0 1 6 Berdampak
Kawasan Industri Kuala Tanjung
b)  Pembangunan Fasilitas pendukung
  1 1 1 1 1 0 1 6 Berdampak
kawasan industri yang perlu dipersiapkan
KRP PR -3.11 Kawasan Pusat Pemerintahan
a) Mempersiapkan ruang terbuka hijau dan  Tidak
  0 0 0 1 1 0 0 2
street furniture yang cukup dan berkualitas Berdampak
b) Mengembangkan jalan kolektor primer 2
(Tanjung Tiram – Perupuk – Kota Lima Puluh
 Tidak
  - Kuala Tanjung - Indrapura) sebagai akses 0 0 0 1 1 0 0 2
Berdampak
utama menuju Kawasan Pusat Pemerintahan
Kabupaten Batu Bara;
c) Meningkatkan jalan lokal sebagai akses ke  Tidak
  0 1 0 1 1 0 0 3
kawasan pusat pemerintahan. Berdampak
d) Mempersiapkan prasarana energi, air
  bersih, drainase, limbah, pengelolaan sampah 0 1 1 1 1 0 0 4 Berdampak
dan telekomunikasi yang cukup
e) Mengatur manajemen transportasi wilayah
Kabupaten Batu Bara, melalui penyediaan  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
dan optimalisasi pelayanan angkutan umum Berdampak
menuju kawasan pusat pemerintahan
KRP KSB KRP PERWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS

KRP KSB - 1 Kawasan Strategis Indrapura


a)  Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
(RDTR) Kawasan Strategis Indrapura Berdampak
 Tidak
  b)  Penyusunan DED fasilitas dan utilitas 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
c)  Pembebasan lahan sesuai masterplan yang  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
sudah dibuat Berdampak
d)  Penyiapan pembangunan fisik
  1 0 1 1 0 0 1 4 Berdampak
Pembangunan fisik secara bertahap
e)  Penyediaan prasarana energi/listrik, air  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
bersih dan telekomunikasi Berdampak
 Tidak
  f) Evaluasi dan pengawasan 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
g) Peningkatan kondisi Jaringan jalan, Arteri
Primer Kolektor Primer 2 dan lokal primer
  0 1 1 1 1 0 0 4 Berdampak
serta peningkatan dan pengembangan jaringan
kereta api
h) Mempersiapkan area terminal regional tipe
  0 1 0 1 1 0 1 4 Berdampak
B
KRP KSB - 2 Kawasan Strategis Kuala Tanjung
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
  1 1 1 1 1 0 1 6 Berdampak
(RDTR) Kawasan Strategis Kuala Tanjung
b) Penyusunan DED untuk seluruh fasilitas
  1 1 1 1 1 0 1 6 Berdampak
dan utilitas yang harus di bangun
c) Pembebasan lahan sesuai masterplan yang
  1 1 1 1 1 0 1 6 Berdampak
sudah dibuat
  d) Penyiapan pembangunan fisik 1 1 1 1 1 0 1 6 Berdampak
Pembangunan fisik secara bertahap
e) Pelaksanaan pembangunan fisik secara
  1 1 1 1 1 0 1 6 Berdampak
bertahap
 Tidak
  f) Evaluasi dan pengawasan 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
KRP KSB - 3 Kawasan Strategis Tanjung Tiram
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang  Tidak
  0 1 0 1 1 0 0 3
(RDTR) Kawasan Strategis Tanjung Tiram Berdampak
b) Penyusunan DED untuk seluruh fasilitas  Tidak
  0 1 0 1 1 0 0 3
dan utilitas yang harus di bangun Berdampak
c) Optimalisasi fungsi pelayanan pelabuhan
Tanjung Tiram dengan melakukan upaya  Tidak
  0 1 0 1 1 0 0 3
pengerukan alur pelayaran disekitarnya secara Berdampak
berkala
d) Pengembangan jalan kolektor primer 2  Tidak
  0 1 0 1 1 0 0 3
(Tanjung Tiram-Perupuk-Kuala Tanjung Berdampak
c) Penyiapan lahan pengembangan kegiatan
  industri pengolahan perikanan dan tempat 0 1 1 1 1 0 1 5 Berdampak
pelelangan ikan
d) Peningkatan jalan penghubung dan
pelayanan angkutan umum ke kawasan  Tidak
  0 0 0 1 1 0 0 2
perkotaan Kisaran (Kabupaten Asahan) dan Berdampak
Tanjung Balai
e) Penyediaan prasarana energi/listrik, air Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
bersih dan telekomunikasi Berdampak
KRP KSB - 4 Kawasan Strategis Pangkalan Dodek dan Sekitarnya
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
 Tidak
  (RDTR) Kawasan Strategis Pangkalan Dodek 0 1 0 1 1 0 0 3
Berdampak
dan Sekitarnya
b) Penyusunan DED untuk seluruh fasilitas  Tidak
  0 1 0 1 1 0 0 3
dan utilitas yang harus di bangun Berdampak
c) Pengamanan dan pelestarian tanaman  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
bakau Berdampak
d) Melakukan penanaman kembali (reboisasi  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
tanaman bakau) Berdampak
e) Melakukan pengawasan ketat dalam rangka
 Tidak
  meminimalisasi terjadinya kerusakan tanaman 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdampak
bakau
f) Melakukan sosialisasi secara berkala terkait  Tidak
  0 0 0 0 0 0 0 0
pelestarian tanaman bakau Berdampak
g) Mempersiapkan bangunan pemecah
gelombang yang ditempatkan diperairan dan  Tidak
  0 0 0 1 1 0 0 2
pesisir yang memiliki potensi gelombang Berdampak
tinggi
Keterangan:
a = Perubahan iklim;
b = Kerusakan, kemerosotan, dan/ atau kepunahan keanekaragaman hayati;
c = Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan,
dan/ atau kebakaran hutan dan lahan;
d = Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam;
e = Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/ atau lahan;
f = Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan
penghidupan sekelompok masyarakat, dan/ atau;
g = Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.
Sumber : Analisis Scrorring Antara Kebijakan, Rencana, dan Program RTRW
Berdampak Pada Lingkungan Hidup, Tahun 2019
Berdasarkan analisis skoring pada tabel diatas didapatkan KRP yang
berpotensi menimbulkan pengaruh terhadap kondisi lingkungan hidup, yaitu:
Tabel 5.6. Rumusan KRP Yang Berpotensi Menimbulkan Pengaruh Terhadap
Kondisi Lingkungan Hidup
Kode KRP KRP (KEBIJAKAN RENCANA dan PROGRAM)
KRP SR KRP Struktur Ruang
KRP SR -1 Perwujudan Pusat Kegiatan
KRP SR -1.2 Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
KRP SR - 1.2.3 Kawasan Perkotaan Kuala Tanjung
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kuala Tanjung
c) Menyusun Master Plan/Rencana Pengembangan Jaringan Kereta Api
h) Mempersiapkan lahan pengembangan kawasan industri dan pelabuhan
Kuala Tanjung yang dipersiapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Kuala Tanjung
KRP SR -1.3 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
KRP SR - 1.3.1 Kawasan Perkotaan Perupuk
a) Menyusun Master Plan dan Rencana Zoning Regulation Kawasan
Perkotaan Perupuk
b) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pusat Pemerintahan
Kabupaten Batu Bara
c) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perdagangan dan Jasa
Kota
KRP SR -2 Perwujudan Pengembangan Sistem Jaringan Tansportasi
KRP SR - 2.1 Rencana Pengembangan Jaringan Jalan
i)    Pembangunan jalan lokal primer baru dalam rangka meningkatkan
ksesibilitas antar pusat-pusat permukiman perkotaan diwilayah Kabupaten
Batu Bara
j)    Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Pagurawan – Lalang
k)  Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Simpang Kuala Tanjung – Perupuk
KRP SR 2.3 Rencana Pengembangan Pelabuhan Laut dan Penyeberangan
c) Peningkatan Pelabuhan Tanjung Tiram dengan perluasan dermaga dan
terminal pergudangan
d) Pengerukan dan Pembuatan alur pelayaran serta penambahan kapisitas
pelabuhan dan perlengkapannya untuk Pelabuhan Tanjung Tiram
e) Meningkatkan kondisi Pelabuhan Pangkalan Dodek yang difungsikan
sebagai pelabuhan rakyat dan pelabuhan perikanan
KRP SR 2.4 Rencana Pengembangan Jaringan Kereta Api
a) Pembangunan Rel Kereta Api Kabupaten Simalungun – Perkebunan Sipare-
Pare – Pakam Raya – Pematang Gengkering – Lalang – Kuala Tanjung –
Kuala Indah – Gambus Laut – Perupuk – Dahari Selebar – Masjid Lama –
Guntung
b) Pembangunan Stasiun Kereta Api di Desa Guntung, Mangkai Lama, Kuala
Tanjung dan Perupuk
KRP SR -3 Perwujudan Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Energi
b)  Meningkatkan Kapasitas Daya serta Penambahan Jaringan Baru, Terutama
di Kota-Kota Utama Kabupaten Serta Pusat - Pusat Pertumbuhan Kabupaten
e) Pembangunan PLTU di Desa Kuala Indah (Pulau Gosong Mati) dengan
kapasitas 3 x 135 MWH
KRP PR PERWUJUDAN POLA RUANG
KRP PR -3 Kawasan Budidaya
KRP PR -3.1 Kawasan Hutan Produksi
b)  Reboisasi Kawasan Hutan Produksi
c)  Studi Alih Fungsi Kawasan Hutan Produksi
d)  Pengembangan Kawasan Produksi untuk Mendukung Pertumbuhan
Ekonomi Wilayah melalui Pengembangan Kawasan Perkebunan
KRP PR -3.2 Kawasan Pertanian
b)  Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan Lahan Basah
c)  Mempersiapkan Sarana dan Prasarana Produksi Pertanian Sesuai
Kebutuhan untuk Meningkatkan Jumlah Produksi Pertanian
g) Meningkatkan produktifitas lahan-lahan pertanian potensial, sebagai upaya
menjaga ketahanan pangan diwilayah Kabupaten Batu Bara
KRP PR -3.3 Kawasan Peruntukan Perkebunan
b)  Fasilitasi Kemitraan Pengembangan Perkebunan Swasta dan Perkebunan
Rakyat
KRP PR -3.6 Kawasan Peruntukan Industri
a)  Mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan industri
KRP PR -3.9 Kawasan Peruntukan Permukiman
b)  Pengembangan Kawasan Permukiman yang Berlokasi di Kawasan
Perkotaan
c)  Menambah Jumlah dan Meningkatkan Pelayanan Fasilitas Sosial
KRP PR -3.10 Kawasan Industri
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kuala Tanjung
b)  Pembangunan Fasilitas pendukung kawasan industri yang perlu
dipersiapkan
KRP PR -3.11 Kawasan Pusat Pemerintahan
d) Mempersiapkan prasarana energi, air bersih, drainase, limbah, pengelolaan
sampah dan telekomunikasi yang cukup
KRP KSB KRP PERWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS
KRP KSB - 1 Kawasan Strategis Indrapura
d)  Penyiapan pembangunan fisik Pembangunan fisik secara bertahap
g) Peningkatan kondisi Jaringan jalan, Arteri Primer Kolektor Primer 2 dan
lokal primer serta peningkatan dan pengembangan jaringan kereta api
h) Mempersiapkan area terminal regional tipe B
KRP KSB - 2 Kawasan Strategis Kuala Tanjung
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Strategis Kuala
Tanjung
b) Penyusunan DED untuk seluruh fasilitas dan utilitas yang harus di bangun
c) Pembebasan lahan sesuai mas- terplan yang sudah dibuat
d) Penyiapan pembangunan fisik Pembangunan fisik secara bertahap
e) Pelaksanaan pembangunan fisik secara bertahap
KRP KSB - 3 Kawasan Strategis Tanjung Tiram
c) Penyiapan lahan pengembangan kegiatan industri pengolahan perikanan
dan tempat pelelangan ikan
Sumber : Hasil Analisis Scorring KRP yang Berpotensi Menimbulkan Pengaruh
terhadap Kondisi Lingkungan Hidup, Tahun 2019

4.2.3. Identifikasi KRP Yang Berpotensi Berdampak Pada Lingkungan Hidup


Hubungan antara KRP yang berpotensi menimbulkan pengaruh terhadap
kondisi lingkungan hidup dalam revisi RTRW Kabupaten Batu Bara Tahun 2013-
2033 dengan isu prioritas menggunakan tabel analisis skoring di bawah ini. Ada 4
kategori yang dipergunakan seperti pada analisis skoring sebelumnya, yaitu:
 Nilai 3 (tiga) jika KRP diperkirakan akan memberikan dampak yang tinggi
terhadap isu pembangunan berkelanjutan prioritas
 Nilai 2 (dua) jika KRP diperkirakan akan memberikan dampak yang sedang
terhadap isu pembangunan berkelanjutan prioritas
 Nilai 1 (satu) jika KRP diperkirakan akan memberikan dampak yang rendah
terhadap isu pembangunan berkelanjutan prioritas
 Nilai 0 (nol) jika KRP diperkirakan tidak akan memberikan dampak terhadap
isu pembangunan berkelanjutan prioritas

Total skoring yang dihasilkan dihitung menggunakan nilai range dengan cara:

Range = (nilai tertinggi-Nilai terendah)/2

Range = 7,5

Dengan demikian diperoleh ketentuan nilai strategis: KRP Prioritas ≥ 7,5 ; KRP
Tidak Prioritas < 7,5
Tabel 5.7. Analisis Skoring Antara KRP RTRW Yang Berdampak Pada Lingkungan Hidup dengan Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas

GSKORIN
ISU PB PRIORITAS KETERANGAN
Kode KRP KRP

a b c d e
KRP SR KRP Struktur Ruang
KRP SR -1 Perwujudan Pusat Kegiatan
KRP SR -
Kawasan Perkotaan Kuala Tanjung
1.2.3
  a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kuala Tanjung 0 0 0 0 0 0 TIDAK PRIORITAS
  c) Menyusun Master Plan/Rencana Pengembangan Jaringan Kereta Api 0 0 0 0 0 0 TIDAK PRIORITAS
h) Mempersiapkan lahan pengembangan kawasan industri dan pelabuhan Kuala Tanjung yang
  3 3 3 3 2 14 PRIORITAS
dipersiapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kuala Tanjung
KRP SR -1.3 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
KRP SR -
Kawasan Perkotaan Perupuk
1.3.1
  a) Menyusun Master Plan dan Rencana Zoning Regulation Kawasan Perkotaan Perupuk 0 0 0 0 0 0 TIDAK PRIORITAS
  b) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Batu Bara 0 0 0 0 0 0 TIDAK PRIORITAS
  c) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perdagangan dan Jasa Kota 0 0 0 0 0 0 TIDAK PRIORITAS
i)    Pembangunan jalan lokal primer baru dalam rangka meningkatkan aksesibilitas antar pusat-
  1 1 3 2 2 9 PRIORITAS
pusat permukiman perkotaan diwilayah Kabupaten Batu Bara
  j)    Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Pagurawan – Lalang 1 1 2 1 1 6 TIDAK PRIORITAS
  k)  Peningkatan dan Pelebaran Ruas Jalan Simpang Kuala Tanjung – Perupuk 1 1 2 1 1 6 TIDAK PRIORITAS
KRP SR 2.3 Rencana Pengembangan Pelabuhan Laut dan Penyeberangan
a) Meningkatkan kondisi dan fungsi Pelabuhan Kuala Tanjung dari pelabuhan rakyat menjadi
  3 0 0 3 1 7 TIDAK PRIORITAS
pelabuhan pengumpan nasional dan regional
  c) Peningkatan Pelabuhan Tanjung Tiram dengan perluasan dermaga dan terminal pergudangan 3 0 0 3 1 7 TIDAK PRIORITAS
d) Pengerukan dan Pembuatan alur pelayaran serta penambahan kapasitas pelabuhan dan
  3 0 0 1 1 5 TIDAK PRIORITAS
perlengkapannya untuk Pelabuhan Tanjung Tiram
e) Meningkatkan kondisi Pelabuhan Pangkalan Dodek yang difungsikan sebagai pelabuhan rakyat
  3 3 3 3 3 15 PRIORITAS
dan pelabuhan perikanan
KRP SR 2.4 Rencana Pengembangan Jaringan Kereta Api
a) Pembangunan Rel Kereta Api Kabupaten Simalungun – Perkebunan Sipare-Pare – Pakam Raya
  – Pematang Gengkering – Lalang – Kuala Tanjung – Kuala Indah – Gambus Laut – Perupuk – 2 1 2 1 1 7 TIDAK PRIORITAS
Dahari Selebar – Masjid Lama – Guntung
  b) Pembangunan Stasiun Kereta Api di Desa Guntung, Mangkai Lama, Kuala Tanjung dan Perupuk 1 1 2 1 1 6 TIDAK PRIORITAS
KRP SR -3 Perwujudan Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Energi
b)  Meningkatkan Kapasitas Daya serta Penambahan Jaringan Baru, Terutama di Kota-Kota Utama
  1 0 0 1 1 3 TIDAK PRIORITAS
Kabupaten Serta Pusat - Pusat Pertumbuhan Kabupaten
  e) Pembangunan PLTU di Desa Kuala Indah (Pulau Gosong Mati) dengan kapasitas 3 x 135 MWH 2 0 1 1 2 6 TIDAK PRIORITAS
KRP PR -3.6 Kawasan Peruntukan Industri
  a)  Mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan industri 2 1 1 1 2 7 TIDAK PRIORITAS
KRP PR -3.9 Kawasan Peruntukan Permukiman
  b)  Pengembangan Kawasan Permukiman yang Berlokasi di Kawasan Perkotaan 0 0 0 2 2 4 TIDAK PRIORITAS
  c)  Menambah Jumlah dan Meningkatkan Pelayanan Fasilitas Sosial 0 2 1 2 1 6 TIDAK PRIORITAS
KRP PR -3.10 Kawasan Industri
  a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kuala Tanjung 0 0 0 0 0 0 TIDAK PRIORITAS
  b)  Pembangunan Fasilitas pendukung kawasan industri yang perlu dipersiapkan 2 0 2 1 1 6 TIDAK PRIORITAS
KRP PR -3.11 Kawasan Pusat Pemerintahan
d) Mempersiapkan prasarana energi, air bersih, drainase, limbah, pengelolaan sampah dan
  2 1 3 3 3 12 PRIORITAS
telekomunikasi yang cukup
KRP KSB KRP PERWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS
KRP KSB - 1 Kawasan Strategis Indrapura
  d)  Penyiapan pembangunan fisik Pembangunan fisik secara bertahap 1 0 0 1 1 3 TIDAK PRIORITAS
g) Peningkatan kondisi Jaringan jalan, Arteri Primer Kolektor Primer 2 dan lokal primer serta
  2 1 1 1 1 6 TIDAK PRIORITAS
peningkatan dan pengembangan jaringan kereta api
  h) Mempersiapkan area terminal regional tipe B 2 1 3 3 2 16 PRIORITAS
KRP KSB - 2 Kawasan Strategis Kuala Tanjung
  a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Strategis Kuala Tanjung 0 0 0 0 0 0 TIDAK PRIORITAS
  b) Penyusunan DED untuk seluruh fasilitas dan utilitas yang harus dibangun 0 0 0 0 0 0 TIDAK PRIORITAS
  c) Pembebasan lahan sesuai masterplan yang sudah dibuat 1 1 1 2 2 7 TIDAK PRIORITAS
  d) Penyiapan pembangunan fisik Pembangunan fisik secara berta- hap 0 0 0 0 0 0 TIDAK PRIORITAS
  e) Pelaksanaan pembangunan fisik secara bertahap 1 0 0 1 1 3 TIDAK PRIORITAS
KRP KSB - 3 Kawasan Strategis Tanjung Tiram
c) Penyiapan lahan pengembangan kegiatan industri pengolahan perikanan dan tempat pelelangan
  2 1 2 2 2 9 PRIORITAS
ikan

Keterangan:

a = Sumber Daya Alam


b = Infrastruktur
c = Tata Guna Lahan
d = Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan
e = Bencana (Alam & Buatan)

Sumber: Analisis Skoring Antara KRP RTRW Yang Berdampak Pada Lingkungan Hidup dengan Isu Prioritas, Tahun 2019
Tabel 5.8. Rumusan Kebijakan, Rencana, dan Program (KRP) Revisi RTRW
Prioritas

Kode KRP KRP LOKASI

KRP SR KRP Struktur Ruang


KRP SR -1 Perwujudan Pusat Kegiatan
KRP SR - 1.2.3 Kawasan Perkotaan Kuala Tanjung
h) Mempersiapkan lahan pengembangan
Pelabuhan Kuala
kawasan industri dan pelabuhan Kuala Tanjung
Tanjung (3°21'37.5"LU
yang dipersiapkan sebagai Kawasan Ekonomi
99°27'05.4"BT)
Khusus (KEK) Kuala Tanjung
KRP SR -1.3 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
KRP SR - 1.3.1 Kawasan Perkotaan Perupuk
i) Pembangunan jalan lokal primer baru dalam Desa Perupuk,
rangka meningkatkan aksesibilitas antar pusat- Kecamatan Lima Puluh
pusat permukiman perkotaan diwilayah Pesisir (3°17'24.7"LU
Kabupaten Batu Bara 99°29'58.4"BT)
Rencana Pengembangan Pelabuhan Laut
KRP SR 2.3
dan Penyeberangan
Pelabuhan Pangkalan
e) Meningkatkan kondisi Pelabuhan Pangkalan Dodek, Desa Nanas
Dodek yang difungsikan sebagai pelabuhan Siam, Kec. Medang
rakyat dan pelabuhan perikanan Deras (3°24'48.3"LU
99°19'33.1"BT)
KRP PR -3.11 Kawasan Pusat Pemerintahan
d) Mempersiapkan prasarana energi, air bersih, Kecamatan Lima Puluh
drainase, limbah, pengelolaan sampah dan (3°10'11.2"LU
telekomunikasi yang cukup 99°25'01.8"BT)
KRP PERWUJUDAN KAWASAN
KRP KSB
STRATEGIS
KRP KSB - 1 Kawasan Strategis Indrapura
Kelurahan Indrasakti
h) Mempersiapkan area terminal regional tipe B (3°17'13.1"LU
99°22'06.0"BT)
KRP KSB - 3 Kawasan Strategis Tanjung Tiram
c) Penyiapan lahan pengembangan kegiatan Kelurahan Tanjung
industri pengolahan perikanan dan tempat Tiram (3°13'30.9"LU
pelelangan ikan 99°34'58.4"BT)
Sumber : Analisis Skoring Antara KRP RTRW Yang Berdampak Pada Lingkungan
Hidup dengan Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas, Tahun 2019

4. 3. KEBIJAKAN, RENCANA DAN PROGRAM DI ATASNYA


Kebijakan, Rencana dan Program di atasnya perlu ditelaah terkait dengan
arahan pengembangan yang terkait dengan wilayah di Kabupaten Batu Bara.
Berdasarkan identifikasi dapat diketahui bahwa beberapa program-program
pembangunan sudah tertuang dalam Provinsi Sumatera Utara baik yang dituangkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) maupun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Sumatera Utara.
4.3.1. Kebijakan, Rencana dan Program RTRW Provinsi Sumatera Utara
terkait pengembangan Kabupaten Batu Bara

4.3.2. Kebijakan, Rencana dan Program RPJMD Provinsi Sumatera Utara


terkait pengembangan Kabupaten Batu Bara

Anda mungkin juga menyukai