A. Latar Belakang
1. Dasar hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
b. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
c. Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2007 tentang Penetapan Perpu No. 1 Tahun 2007
tentang Perubahan atas UU No. 36 Tahun 2000 tentang Penetapan Perpu No. 1 Tahun
2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas menjadi Undang-
Undang
d. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2007 tentang Kawasan
Perdagangan bebas dan Pelabuhan Bebas Batam. Kawasan Batam meliputi Pulau
Batam, Pulau Tonton, Pulau Setokok, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan
Pulau Galang Baru;
f. Peraturan Pemerintah RI No. 5 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah jo No. 46 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas Dan
Pelabuhan Bebas Batam;
g. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa;
h. Keputusan Presiden Nomor 9 tahun 2008 tentang Dewan Kawasan Perdagangan
Bebas Dan Pelabuhan Bebas Batam; Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan
Sistem Drainase Perkotaan
j. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Dewan Nasional
Nomor 59 tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Kelembagaan Badan
Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas;
k. Peraturan Ketua Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
nomor 3 tahun 2008 sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan
Peraturan Ketua Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
nomor 3 tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Ketua Dewan Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam nomor 3 tahun 2008 tentang Badan
Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam;
l. Keputusan Ketua Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
nomor Kpts/19/DK-BTM/X/2010 tentang Penetapan Personil Badan Pengusahaan
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam;
m. Peraturan Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Batam Nomor 4 tahun 2010 tentang Kepegawaian Badan Pengusahaan
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam;
n. Peraturan Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Batam Nomor 23 tahun 2015 tentang SOTK.
2. Gambaran Umum
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
merupakan Lembaga/instansi pemerintah pusat yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2007 dengan tugas dan wewenang
melaksanakan pengelolaan, pengembangan dan pembangunan kawasan sesuai dengan
fungsi – fungsi kawasan. Drainase termasuk salah satu pengelolaan dalam infrastruktur
perkotaan yang merupakan sistem pembuangan untuk mengurangi kelebihan air dari
suatu kawasan atau lahan baik melalui permukaan tanah maupun bawah permukaan
tanah untuk menghindari terjadinya genangan air sehingga fungsi kawasan atau lahan
tidak terganggu (Suripin, 2004).
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Capil Kota Batam Tahun 2017 jumlah
penduduk kawasan Marina City Kelurahan Tanjung Riau Kecamatan Sekupang adalah
sejumlah 127.637 jiwa dengan memiliki 8 Kelurahan dengan luas kawasan marina seluas
± 1.405 Ha 106,78 Km² dan curah hujan rata-rata 159,9 mm3 (Batam Dalam Angka,
2019). Rencana induk sistem jaringan drainase di Kawasan Marina Batam yang disusun
meliputi 8 kelurahan tersebut yang masuk dalam sistem drainase perkotaan. Berikut
adalah jaringan eksisting yang ada pada kawasan Marina Batam.
Gambar 1. Catchment Area pada Kawasan Marina Batam
B. Penerima Manfaat :
Penerima manfaat pada kegiatan ini adalah Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BPKPBPB – Batam) khususnya Pusat Perencanaan
Program Strategis karena dapat menghasilkan data yang akurat dan benar, sehingga dapat
mempermudah BP Batam dalam melaksanakan penyusunan rencana rinci.
C. Strategi Pencapaian keluaran
1. Metode Pelaksanaan
1.1. Ruang Lingkup Kegiatan :
Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini meliputi :
1) Survei Lapangan, secara garis besar meliputi :
- Kondisi eksisting sistem drainase maupun badan penerima.
- Identifikasi penyebab genangan, banjir lokal dan sebagainya.
- Tofografi di daerah Saluran Induk
2) Membuat rencana induk drainase kawasan Marina Batam
3) Mengumpulkan semua kajian dan menganalisis semua laporan yang
berhubungan, peta, informasi baik yang berhubungan dengan kebijakan
berskala nasional, regional maupun lokal, strategi dan rencana untuk
drainase perkotaan yang termasuk dalam pembangunan perkotaan
terintegrasi di kawasan Marina Batam.
4) Pengumpulan data sekunder berupa:
- Pengumpulan peta geografi daerah kerja dan sekitarnya yang masih terkait.
- Pengumpulan data infiltrasi tanah dan evapotranspirasi.
- Pengumpulan data lahan ruang terbuka dan daerah kedap air .
- Pengumpulan data daerah genangan di Kawasan Marina Batam
- Data RTR dan data rencana pengembangan kota.
- Mengumpulkan peta sistem drainase, jaringan sungai, jaringan dan
bangunan irigasi dan sistem jaringan jalan yang ada.
- Mengumpulkan Data Penetapan Lahan di Kawasan Marina
- Mengumpulkan peta kontur kawasan Marina.
5) Survey dan analisa hidrologi :
- Mengumpulkan data hidrologi (curah hujan)
- Mengumpulkan data hidrolik (muka air banjir, debit saluran, laju
sedimentasi, pengaruh air balik, dsb).
- Mengolah data hidrologi berupa data curah hujan dan stasiun curah hujan
untuk setiap lokasi
- Melakukan uji validasi, kompilasi dan completeness data curah hujan
- Mengumpulkan laporan, informasi atau catatan yang mengenai banjir atau
genangan yang pernah terjadi pada kawasan Marina Batam
- Mengumpulkan laporan-laporan hasil studi yang berkaitan dengan
permasalahan drainase.
- Mengevaluasi menganalisa dan menyajikan (dilengkapi dengan gambar)
permasalahan drainase dan sumber penyebabnya secara lengkap dan
rinci.
6) Membuat Jalur air dan luasan daerah tangkapannya untuk semua DAS yang
melalui Kawasan Marina Batam.
7) Mengembangkan kriteria hidrologis dan hidrolis yang sesuai, termasuk
dampak dari keadaan air pasang, untuk sistem drainase Kawasan Marina
Batam dalam periode pengulangan yang bervariasi dan jangka waktu yang
didasarkan pada analisis curah hujan dari data yang tersedia termasuk kurva
intensitas-durasi-frekuensi, hidrograf curah hujan dan limpasan serta saluran
hidrolis.
8) Mengembangkan metode dan model matematis (hidrologis dan hidrolis)
dengan menggunakan perangkat lunak yang ada, sampai sedapat mungkin
untuk menghitung limpasan dan jalur banjir.
9) Merencanakan dan melanjutkan sistem drainase (sarana dan prasarana)
yang dibutuhkan, yang dapat mengamankan daerah kerja terhadap bahaya
genangan atau banjir untuk periode ulang tertentu (sesuai dengan tipology
dan sistem drainasenya).
10) Rencana program pembangun sarana dan prasarana drainase prioritas
penanganan, urutan pelaksanaan dan pentahapan, dalam bentuk jadwal
pelaksanaan untuk masa 5 (lima) tahun.
11) Rencana anggaran biaya dari program yang diusulkan, biaya operasi dan
pemeliharaan tahunan untuk program yang diusulkan.
12) Pada semua tahapan terus dilakukan hubungan secara dekat dengan
lembaga yang ada untuk mendapatkan data, bertukar pikiran,
mengembangkan proposal dan menjelaskannya serta memperoleh
persetujuan sesuai lamanya pekerjaan berjalan, melalui pertemuan satu demi
satu.
13) Konsultan harus mengkoordinasikan dan mempertimbangkan hasil studi,
rencana dan proyek lain yang terkait, yang telah ataupun sedang dilakukan.
Referensi khusus haruslah mengacu pada rencana induk sistem jaringan
draianse di kawasan Marina Batam, Strategi pengembangan kawasan,
Kebijaksanaan pembangunan,pembangunan jalan dan pembangunan
kawasan utama lainnya.
KUALIFIKASI PENGALAMAN
NO JABATAN
PENDIDIKAN (Thn)
1 Team Leader S2 6
2 Ahli Teknik Sumber Daya Air S1 4
3 Ahli Geodesi S1 4
4 Ahli Teknik Lingkungan S1 4
5 Ahli Perencanaan Wilayah/Kota S1 4
6 Surveyor D3 3
7 CAD Operator D3 3
8 Administrasi D3 3
f). Surveyor
Seorang D3, dalam bidang Geodesi/Teknik Sipil berpengalaman sebagai surveyor
selama 3 tahun dalam bidang pengukuran topografi, memiliki wawasan luas dan biasa
bekerja sama dalam tim dengan baik. Surveyor yang dibutuhkan selama 2 (dua) bulan
sebanyak 2 (dua) orang.
h) CAD Operator
Lulusan D3 di bidang Teknik Sipil dan berpengalaman di bidangnya minimal selama 3
tahun dibidang penggambaran dengan program AutoCAD, memiliki wawasan luas dan
biasa bekerja sama dalam tim dengan baik. CAD Operator yang dibutuhkan selama 2
(dua) bulan sebanyak 2 (dua) orang.
i). Administrasi
Lulusan D3 di semua jurusan dan berpengalaman di bidangnya minimal selama 3 tahun
dibidang Administrasi dan sejenis. Tenaga yang dibutuhkan selama 4 (empat) bulan
sebanyak 1 (satu) orang.
F. JADWAL KEGIATAN
a. Waktu Pelaksanaan kegiatan.
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan ini maksimal 120
(seratus dua puluh) hari kalender, terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perjanjian.
2 Laporan Antara
3 Laporan Akhir
G. LAIN - LAINNYA
a. Penjabaran lebih lanjut terhadap pemahaman lingkup
pekerjaan oleh Penyedia Jasa, harus disampaikan untuk mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas pada saat pembahasan Laporan Pendahuluan.
H. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Rencana Induk Sistem Jaringan Drainase
di Kawasan Marina Batam mohon kiranya pekerjaan dapat dikerjakan sesuai dengan
ketentuan.
Horman Pudinaung